Anda di halaman 1dari 7

ROLE PLAY EDUKASI PENDAMPINGAN SUAMI DALAM PERSIAPAN

DAN SETELAH PERSALINAN

Perawat 1

Perawat 2

Perawat 3

Dokter kandungan 1

Suami 1

Istri1

Mertua 1

Kasus

Pada suatu hari seorang ibu hamil yang bernama Ny.Tasya usia 28 tahun G2P1A0 hamil 38
minggu merasakan mules pada perutnya ,dia juga melihat ada cairan lendir yang keluar dari
dalam vaginanya. Iapun memanggil suaminya Tn.dwi dan mertuanya ibu ika .ketika suami
dan mertuanya datang ,iapun menceritakan semunya .

Ny. tasya : pa…pa…papa...

Tn. dwi    : kenapa ma ?

Ny. tasya         : ini pa , Mama ngerasa mules.

Ibu ika          : oh , sepertinya istrimu sudah mau lahiran ini. Ayo sekarang kita siap-siap

Ke rumah sakit

Mereka bertiga pun segera siap-siap untuk pergi kerumah sakit kasih sayang

Rumah sakit kasih sayang kedatangan seorang klien ibu hamil beserta keluarganya.

Ibu ika       : selamat pagi sus, ?

Perawat 1  : selamat pagi, ada yang bisa saya bantu.

Ibu Ika    : iya sus, ini menantu saya perutnya mules-mules dari tadi subuh.

Perawat 1 : maaf, apakah bapak ini suaminya?

Tn. Dwi     : iya sus , saya ingin memeriksakan kehamilan istri saya yang masuk usia 9 bulan
sekarang.

Perawat 1    : oh iya pak , tapi sebelumnya boleh saya tau nama ibu dan bapak ? dan asalnya
dari mana ?
Tn. Dwi      : nama saya bpk dwi dan istri saya ibu Tasya. Kami dari godean

Perawat 1     : usia ibu berapa ?

Ny. Tasya : usia saya 28 tahun.

Perawat 1    : pekerjaan bapak sama ibu apa ?

Tn. Dwi      : saya bekerja sebagai guru dan istri saya sebagai ibu rumah tangga.

Perawat 1    : lalu apa yang ibu rasakan sekarang ?

Ny. Tasya    : saya merasakan perut saya mules-mules, terus keluar lendir campur darah sus

Tn. Dwi      : saya sangat khawatir sus , apa tidak terjadi sesuatu dengan istri saya ?

Perawat 1    : ya pak , kita berdoa saja semoga tidak terjadi apa-apa sama ibu. Oh iya bu
sejak kapan ibu merasakan mulesnya ?

Ny. Tasya    : sejak tadi subuh sekitar jam 5 subuh sus

Perawat 1    : sekarang masih mules bu ?

Ny.Tasya    : iya bu , tapi tidak seperti tadi subuh , sekarang masih sakit tapi saya masih bisa

tahan

Perawat 1    : maaf bu , kalau boleh tahu. Ini kahamilan yang keberapa ya bu ? dan apakah

ibu pernah mengalami keguguran.

Ny.Tasya   : ini kahamilan saya yang kedua bu. Dan saya tidak pernah keguguran.

Perawat 1   : bu sebelumnya pernah melakukan pemeriksaan kehamilan ?

Ny.Tasya   : pernah bu , di klinik bersalin di sepinggan.

Perawat 1   : berapa kali bu ?

Ny.Tasya   : 3 kali sus

Perawat 1   : oh iya bu , apakah sebelumnya dalam keluarga ibu ada riwayat penyakit
menurun seperti diabetes, hipertensi , asma. Atau penyakit menular seperti tbc, hepatitis. Dan
penyakit berat seperti jantung dan ginjal.

Ny.Tasya     : Alhamdulillah dalam keluarga saya dan saya tidak pernah menderita penyakit

yang seperti ibu sebutkan tadi.

Perawat1    : bu , apakah selama kehamilan ini tidak pernah mengalami sakit kepala berat

dan penglihatan buram ?


Ny.Tasya     : tidak pernah bu.

Perawat 1     : kalau begitu teman saya perawat 2 akan memeriksa tekanan darah ibu dulu ya

bu. Apakah ibu bersedia ?

Ny.Tasya     : ya sus silahkan.

Perawat 2 pun melakukan pemeriksaan TTV Setelah selesai , Perawat 2 pun member
tahu hasilnya kepada bidan melly.

Ibu jannah    : bagaimana hasilnya sus

Perawat 2     : tekanan darah ibu normal 120/80 mmHg,suhu 370C,Pernafasan 20x/menit,nadi

80x/menit Bagaimana perasaannya bu dengan kehamilan yang kedua ini ?

Ibu jannah     : bahagia sekali bu, sudah tidak sabar ingin gendong , tapi takut juga bagaimana

nanti menghadapi persalinan saya.

Perawat 2   : tidak usah takut bu , persalinan merupakan proses yang alamiah terjadi pada

semua ibu. Nanti keadaan ibu dan janin ibu akan dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut oleh dokter ,saya akan mengantarkan ibu ke ruangan pemeriksaan

Perawat 2 pun mengantarkan Ny Tasya ke ruangan pemeriksaan

Dokter   : ayo bu silahkan berbaring di kasur, saya tutup pintu dan jendelanya dulu ya bu.

Setelah menutup pintu dan jendela.

Perawat 2 : sambil menunggu dokter , mari bu saya bantu ibu memilih posisi yang nyaman.

Ny.Tasya  : ya sus silahkan.

Dokter pun datang memasuki ruangan untuk melakukan pemeriksaan.

Dokter      : bu , saya periksa keadaan janin ibu dulu ya bu ?

Ny.Tasya  : iya bu silahkan.

Dokter     : ibu , keadaan janin ibu baik dan sudah berada pada posisinya, ibu tidak usah

khawatir ya ? sekarang giliran ibu yang saya periksa, ibu bersedia ?

Ny.Tasya  : iya bu
Dokter     : permisi ya bu.

Ny.Tasya   : ya bu silahkan.

Dokter pun melakukan pemeriksaan fisik Ny.Tasya. Setelah selesai, Dokter pun
menjelaskan hasil pemeriksaannya kepada ibu dan keluarga.

Dokter     : ibu, bapak berdasarkan hasil pemeriksaan yang saya lakukan , ini baru pembukaan
dua, nanti kita tunggu sampe pembukaan 10 atau lengkap bu, pak. Baru saya pimpin untuk
mengeran dan nanti juga akan ada perawat 3 yang akan memberikan edukasi pada saat proses
persalinan , ibu tidak boleh mengeran sampe pembukaan lengkap atau sebelum ibu
merasakan seperti ingin buang air besar ya bu, nanti mungkin semakin bertambah
pembukaanya mungkin rasa sakit atau nyeri akan semakin bertambah. Tapi ibu, bapak tidak
usah khawatir itu normal terjadi pada ibu bersalin.

Ny.Tasya     : berarti ibu berhenti memriksa saya ?

Dokter     : tidak bu, saya akan tetap memeriksa keadaan ibu dan janin ibu. Ibu tidak usah

khawatir ya ? nah ada lagi bu yang ingin ibu tanyakan

Ny.Tasya : tidak ada bu

Dokter : baik kalau begitu saya kembali ke ruangan dulu nanti perawat 3 akan

Memberikan edukasi pada saat proses persalinan

Perawat 3 pun datang ke ruangan untuk memberikan edukasi kepada Ny.Tasya dan
Tn.dwi

Perawat 3 : selamat pagi bu ,pak?

Tn .Dwi : iya selamat Pagi sus .

Ny.Tasya      : ibu apabila saya mau kencing atau BAB boleh sus ?

Perawat 3   : boleh kok bu , nanti dibantu sama bapak tetapi apabila rasa sakitnya semakin
kuat dan ibu sudah merasakan seperti ingin BAB sebaiknya bapak dwi langsung memanggil
saya nanti saya akan menghubungi dokter karena itu sudah waktunya ibu mau melahirkan.
Ibu boleh memilih posisi yang nyaman buat ibu, tidur miring kiri boleh bu , yang penting ibu
tidak tidur terlentang atau miring kekanan.

Perawat 3     : kenapa sus ?

Dokter      : karena kalau ibu tidur terlentang atau miring kekanan ibu bisa merasakan sesak
nafas, karena ibu kekurangan oksigen dan berbahaya juga bagi janin. Bapak dwi , nanti kalau
ibu mengeluh terlalu sakit, bapak bisa menggosok punggung ibu dengan menggunakan jari
palmar memutar searah dengan arah jarum jam untuk mengurangi rasa nyeri si ibu. Dan juga
untuk ibu nanti pada saat persalinan akan terasa nyeri maka ibu harus tarik nafas dan rileks ya
bu . Bapak juga jangan lupa memberi ibu makan secukupnya , supaya ada tenaga untuk
mengedan nanti. Makanannya apa saja boleh , tapi kalu ibu tidak bisa makan , kasih minum
air the, jus ,soup atau yang cair-cair saja pak biar bisa cepat diserap oleh tubuh ibu. Bapak
ada yang ingin ditanyakn lagi ? atau yang belum dimengerti ?

Tn.dwi       : tidak ada bu , terima kasih ya.

Setelah menunggu beberapa jam , akhirnya pembukaan pun sudah lengkap

Dokterpun memasuki ruangan juga perawat 1 dan 2

Kala II

Dokter     : apakah ibu merasa ingin mengeran ?

Ny.Tasya      : iya bu , saya merasa sakit pada daerah anus dan vagina saya.

Setelah melihat tanda- tanda persalinan . dokter beserta perawat 1 dan 2 pun segera
menyiapkan pertolongan persalinan seperti peralatan, bahan , obat-obatan esensial untuk
persalinan dan menata laksanakan komplikasi ibu dan BBL yaitu mematahkan ampul
oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung spuit steril kedalam partus set. Setelah
perlengkapan siap , dokterpun memakai celemek sebagai perlindungan diri dan melepas
semua perhiasan yang di pakai dan mencuci tangan lalu memasang sarung tangan DTT.
Dokterpun pun melakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui apakah pembukaan serviks
sudah lengkap namun sebelumnya melakukan vulva hygene terlebih dahulu.

Dokter     : bu , saya akan melakukan pemeriksaan dalam , permisi ya bu ?

Ny.Tasya      : iya bu.

Dokter    : ibu , ini pembukaannya sudah lengkap dan keadaan janin juga baik-baik saja.
Bapak terus dukung ibu dan beri semangat agar pesalinannya bisa berjalan dengan baik ya pa.
ibu , gimana sudah sangat ingin meneran ?

  Ny.Tasya   : huhh iya bu bidan , saya sudah tidak tahan.

Dokter      : bapak tolong bantu ibu siapkan posisi yang nyaman ibu yah pak untuk
meneran. Caranya ibu Berbaring dengan lutut berlipat dan kedua kaki dibuka.Kedua tangan
memeluk paha dengan cara melingkarkannya ke bawah paha. Atau bisa juga dengan
berbaring mengiring sama ada sebelah kiri ataupun kanan. Ibu saya pimpin ya untuk meneran
, ibu tarik nafas yang panjang lalu tahan dengan mulut tertutup dan kemudian ibu meneran
yah kearah bawah. Coba ibu lakukan.

Ny.Tasya       : hmmppphh hahhhh.


Dokter     : iya , ibu pintar sekali , ibu bisa istirahan ditengah-tengah kontraksi. Kalau
belum ada dorongan ibu bisa berjalan atau berjongkok. Bapak , terus beri semangat untuk
ibunya ya pak.

Dokter pun memberikan cairan peroral dan menilai djj setiap kontraksi uterus selesai.
Pertolongan kelahiran bayi pun sudah siap dilakukan. Dokter meletakkan handuk bersih pada
perut ibu untuk mengeringkan bayi dan meletakkan kain bersih bi bagian bawah bokong lalu
membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat.

Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungin perineum dengan kain
bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala. Bidan melly pun menganjurkan ibu untuk meneran perlahan.

Dokter    :  ayo bu tarik nafas dalam dan meneran seperti yang sudah saya ajarkan tadi.

Ny.Tasya      : hhhmmmpphhh huuuffhh

Ny.Tasya terus mengeran menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal.

Dokter      : ayo bu terusss … tarik nafass dan meneran ..

Setelah beberapa menit , bayi pun segera lahir.

Kala III

Dokter melakukan penilaian selintas . apakah bayi cukup bulan ? apakah air ketuban
jernih dan tidak tercampur mekonium ? apakah bayi menangis kuat atau bernafas
tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak secara aktif ?.

Setelah melakukan penilaian  ternyata bayi dalam keadaan normal. Setelah itu  bidan


melly mengeringkan tubuh bayi, mulai dari muka hingga bagian tubuh yang lainnya.
Dan meletakkan bayi di atas perut ibu.

Dokter    : ibu , ini bayinya sudah lahir dengan selamat , sehat pula.

Ny.Tasya      : (tersenyum melihat bayinya).


Setelah itu, dokter memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada bayi lagi atau kehamilan
tunggal, dan memberitahu bahwa ibu akan disuntik.

Dokter    : ibu , saya akan melakukan penyuntikan  oksitosin 10 unit IM, rasanya akan sedikit
sakit , permisi ya bu.

Setelah dilakukan penyuntikan , dokter pun melakukan pemotongan tali pusat bayi.
Dan setelah itu meletakkan bayi di atas dada ibu di antara payudara ibu. Lalu
menyelimuti ibu dan juga bayi.

Setelah itu dokter pun melahirkan placenta. Setelah placenta lahir , dokter melakukan
prosedur pasca persalinan. Dan perawat 1 megajarkan pada ibu dan keluarga
bagaimana melakukan massase dan memeriksa kontraksi uterus.

Perawat 1     : ibu , sering-sering masase perutnya ya bu caranya menggosok bagian perut ibu
(fundus uteri) secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi
perut ibu baik.

Ny.Tasya      : iya sus saya mengerti.

Setelah selesai , dokter pun merapikan dirinya dan alatnya kembali dan membuang bahan-
bahan yang sudah terkontaminasi. Setelah itu perawat 2 melakukan pengisian partograf depan
belakang dan memeriksa TTV

Anda mungkin juga menyukai