Anda di halaman 1dari 16

Nama Pemain :

Berly

: pasien anak

Yerlin

: ibu Berly

Raup

: bapak Berly

Steffi

: pasien dewasa

Fredy

: suami Steffi

Bagian Puskesmas
Bella

: perawat administrasi

Hera

: perawat

Wisnu

: dokter

Bagian Poli Kulit di RS


Andre

: perawat administrasi

Budi

: perawat

Eko

: dokter

Bagian UGD di RS
Gusrini

: perawat

Agus

: perawat

Bagian Rawat Inap di RS


Mariani

: kepala ruangan

Septri

: perawat

Stella

: perawat

Di sebuah rumah tinggal lah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak pertamanya yang
bernama Berly yang sekarang sedang duduk di kelas V SD. Anak satu-satunya di keluarga
tersebut saat ini sedang sakit, An.B demam selama 5 hari dan muncul bintik-bintik merah di
tubuhnya. Melihat kondisi sang anak tersebut, ibunya pun khawatir.
Ibu

: pa, gimana ini? Sudah 5 hari Berly demam dan tubuhnya pun mulai muncul

bintik-bintik merah. (wajah cemas)


Bapak

: kalau gitu besok kita bawa Berly ke Puskesmas yang terdekat dengan rumah.

Besok kita datangnya awal-awal aja, biar gak kelamaan ngantrinya.


Keesokan harinya di Puskesmas Mirai Hoshi
Bapak

: suster, ini anak saya mau berobat. (sambil menyerahkan kartu berobat dan

fotocopy KTP)
Perawat Bella : iya tunggu sebentar ya pak, saya urus dulu administrasinya. Siapa nama yang
ingin berobat? Dan dimana alamatnya pak?
Bapak

: Berly Barabas. Di Jalan Pelita Harapan.

Perawat Bella : (menulis). Setelah ini bapak bisa menunggu disana (menunjuk kursi tunggu).
Nanti ada suster lain yang memanggil anak bapak untuk diperiksa.
Bapak

: terima kasih suster.

An.B dan kedua orang tuanya pun menunggu di kursi tunggu. Tak lama kemudian An.B
dipanggil oleh perawat.
Perawat Hera : Berly.
An.B dan Ibu : (bergegas berdiri, kemudian berjalan menuju meja perawat depan ruangan
dokter)
Perawat Hera : Silahkan duduk. Keluhannya apa?

Ibu

: ini sus, anak saya sudah 5 hari demam dan di tubuhnya muncul bintik-bintik

merah. Sebelumnya saya kira anak saya kena keremut jadi saya hanya ngasi peracetamol aja.
Ehh udah dikasi peracetamol demamnya gak turun-turun.
Perawat Hera : (menulis di rekam medik). Ukur suhu tubuh dan periksa tekanan darahnya dulu
ya dek. Bisa singsingkan dulu lengan baju sebelah kirinya agar ujung thermometer ini dapat
mengenai bagian tengah ketiak untuk mengukur suhu tubuh adek. Kemudian lengan sebelah
kanannya di pasang tensimeter dulu ya untuk mengukur tekanan darahnya.
Ibu

: berapa suhu dan tekanan darahnya sus?

Perawat Hera : suhu tubuh anak ibu 390 C, tekanan darahnya 120/80 mmHg, Nadi 110 x/menit,
RR 18 x/menit. (melepas alat kemudian menulis di rekam medik). Setelah ini ibu bisa menunggu
lagi di depan ruang dokter (sambil menunjuk ke kursi tunggu). Nanti dokter akan memanggil dan
memeriksa lebih lanjut.
Dokter Wisnu : Berly.
An.B dan Ibu : (bergegas berdiri, kemudian berjalan menuju ruangan dokter).
Dokter Wisnu : keluhannya demam sudah 5 hari dan muncul bintik-bintik merah. Coba saya
periksa dulu ya. (memeriksa). Untuk lebih memastikan penyakit apa, harus dilakukan cek darah
dulu di laboratorium puskesmas ini. Setelah hasilnya keluar ibu bisa kembali lagi ke ruangan ini
ya. (menulis di selembar kertas). Ini ibu berikan ke lab yang ada di belakang samping apotek,
nanti petugas yang ada disana akan melakukan pengecekan darah pada anak ibu.
Ibu

: kira-kira lama gak ngecek darahnya itu ya dok?

Dokter Wisnu: sebentar kok bu, paling sekitar berapa menit.


An.B dan Ibu keluar dari ruangan dokter dan pergi ke ruang laboratorium untuk cek darah.
Setelah hasilnya keluar An.B dan Ibunya pergi lagi ke ruangan dokter. Di dalam ruang
pemeriksaan..
Ibu

: Dokter ini hasil labnya. (memberikan sebuah kertas yang berisi hasil lab).

Dokter Wisnu: (membaca). Dari hasil pengecekan darah, trombosit dalam darah anak ibu terjadi
penurunan. Anak ibu seharusnya dirawat inapkan di rumah sakit. Saya akan membuatkan surat
rujukannya, nanti ibu bisa ambil surat ini di Perawat yang di depan dan jika masih ada yang ingin
ditanyakan, bisa tanya langsung ke Perawat di depan juga. Sekarang ibu bisa tunggu surat
rujukannya di luar ya.
Ibu

: iya dok. Saya permisi dulu.

Dokter pun menjelaskannya ke Perawat dan menyuruhnya untuk memberikan surat rujukan
tersebut kepada keluarga An.B.
Perawat Hera : Berly Barabas.
Bapak

: (datang menghampiri perawat). iya sus, saya bapaknya.

Perawat Hera : gini pak, anak bapak ini di duga terkena Demam Berdarah. Untuk lebih pastinya
bapak bisa bawa anak bapak langsung ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut dan
mendapatkan perawatan yang optimal karena di Puskesmas ini kami keterbatasan alat dan tidak
ada rawat inapnya. Ini surat rujukannya pak ya. Bapak berikan saja surat rujukan ini di rumah
sakit nanti pihak rumah sakit akan mengurusi semuanya. Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi
pak?
Bapak

: tidak ada sus. Terima kasih. Saya permisi dulu.

Perawat Hera : iya, silahkan pak.


Sementara itu di Rumah Sakit Cinta Kasih, datanglah seorang klien yang bernama Ny. Steffi dan
suaminya Tn.F yang sedang melakukan rawat jalan. Di bagian administrasi Rumah Sakit
Perawat Andre: selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?
Tn.F

: ini istri saya mau melakukan rawat jalan.

Perawat Andre: di poli apa pak? Bisa tunjukan kartu rawat jalannya?
Tn.F

: Poli Kulit. (sambil menunjukkan kartu rawat jalan).

Perawat Andre: tunggu sebentar pak ya, bapak silahkan duduk dulu di kursi tunggu. Nanti akan
di panggil.
Ny.S dan suaminya pun menunggu di ruang tunggu sambil menunggu panggilan oleh dokter. Tak
lama kemudian
Perawat Budi : Ny. Steffi silahkan masuk keruangan dokter.
Dokter Eko

: silahkan duduk. Keluhannya apa bu?

Ny. S

: ini dok, kulit saya sudah 2 hari terasa gatal dan memerah. Karena saking

gatalnya, saya garuk-garuk dan sekarang jadi lecet gini dok.


Dokter Eko

: sebelumnya ibu ada mempunyai alergi, mungkin terhadap makanan atau apa?

Ny. S

: gak tau saya dok. Kemarin siang saya ada makan kepiting trus malamnya

langsung gatal-gatal dan merah-merah gini.


Dokter Eko

: Selain ini ada keluhan yang lain gak bu?

Ny. S

: gak ada dok.

Dokter Eko

: perawat Budi tolong tensi ibu ini dulu ya.

Perawat Budi : iya dok. Coba di tensi dulu bu ya. (Mengukur tekanan darah, nadi, dan
pernapasan)
Dokter Eko

: berapa tensinya?

Perawat Budi : TD 130/70 mmHg, Nadi 84 x/menit, RR 19 x/menit.


Dokter Eko

: ibu kemungkinan terjadi alegi terhadap makanan, jadi bisa dibatasi lah

mengonsumsi makanan yang memicu alergi seperti kepiting tadi. Ini saya berikan resep nanti
bapak dan ibu bisa menebusnya di apotek.
Ny. S

: terima kasih ya dokter.

Tn. F

: permisi dulu ya dok.

Dokter Eko

: iya, silahkan pak, bu.

Ny. S dan Tn. F meninggalkan ruangan dan pergi ke apotek untuk menebus obat yang sudah
diresepkan oleh dokter tadi.

Pada siangnya, An.B dan kedua orangtuanya tersebut pun datang ke ruang instansi gawat darurat
(IGD) Rumah Sakit Cinta Kasih atas rujukan puskesmas Mirai Hoshi. Ketika datang ke IGD di
rumah sakit tersebut, kondisi An.B sudah lemah, demam sudah 5 hari, dan muncul bintik-bintik
merah di tubuhnya. Di ruang IGD
Bapak

: Suster, tolong anak saya sus. (dengan muka panik).

Ibu

: Iya, tolong anak saya yang ganteng ini sus. Baru kali ini kondisinya begini, saya
kuatir banget. Nak, sabar ya, bentar lagi diobatin sama suster dan dokter disini.
(dengan muka khawatir).

An.B

: Iya ma, kepala Berly sakit ma, badan berly lemah. (muka pucat dan lemah).

Perawat Rini : Iya, ibu bapak. Ayo bawa anaknya kesini pak. Biar dibaringkan dulu.
Bapak

: Iya sus, disini kan. Ayo nak baring dulu disini biar diperiksa sama kakak
perawatnya. (membaringkan pasien)

Perawat Agus : Ayo baring disini dek ya. Sini saya bantu ya. (membantu bapak membaringkan)
An.B

: Pelan-pelan ya kakak suster. Kepala Berly sakit ma, pa.

Perawat Rini : Ibu sebelumnya keluhan anak ibu apa ya?


(sambil perawat Agus memeriksa TTV dan pengkajian kesehatan)
Ibu

: Begini sus, anak saya ini udah 5 hari demam. Kasian liatnya, udah 5 hari gak
sekolah, baring terus dikamar, katanya kepalanya pusing dan badannya lemah.
Kira-kira saat hari ketiga demam tu, muncul bintik-bintik merah, seperti di tangan
ini sus. Saya kira kan demam biasa ato keremut gitu, jadi Cuma saya beri obat
paracetamol yang beli di warung itu kan. Eh, demamnya gak turun-turun. Karena

kami berdua khawatir, jadi saya dan suami saya bawa ke puskesmas, kata dokter
dan perawat di puskesmanya itu, anak saya ini harus dirujuk ke rumah sakit besar
biar bisa ditangani optimal, jadi saya dan suami saya kesini. Saya khawatir banget
sus, tolong lakukan yang terbaik buat anak saya yang hitam manis ni sus.
Bapak

: Iya, sus. Berly ini anak kami satu-satunya. Kami mau yang terbaik buat dia.

Perawat Rini : Iya bu, pak, kami akan lakukan yang terbaik. Boleh saya lihat surat rujukannya
bu?
Ibu

: Mana pa surat rujukannya, tadi papa yang bawa kan?

Bapak

: Iya Ma. Ini sus.

Perawat Rini : Makasih pak. (sambil membaca surat rujukan)


Lalu dokter pun datang.
Dokter Eko

: Bagaimana kondisi pasien ini suster? (sambil memeriksa pasien)

Perawat Agus : Begini dok, dari hasil pemeriksaan yang telah saya lakukan tadi Tekanan
darahnya 120/80, nadi 120x/menit, pernapasan 20x/menit dan suhu tubuhnya
tinggi dok, 39 oC. Pasiennya mengeluh sakit kepala, lemah dan demam sudah dari
5 hari lalu, dan terdapat bintik-bintik merah pada tubuhnya dok.
Dokter Eko

: Iya, segera lakukan tourniquet test dan pemeriksaan darah untuk pasien ini. Lalu
pasang infuse untuk anak ini.

Perawat Agus : Baik dok. Kakak periksa ya adek. Pemeriksaannya gak skait kok? Bentar aja.
(melakukan tourniquet test).
An.B

: Iya kakak suster.

Dokter Eko

: Gimana kondisinya adek? Apa yang adek rasakan?

An.B

: Lemah dok. Kepala Berly pusing. Badan Berly panas dok, Berly sakit dok.
(berbicara dengan lemah)

Bapak

: Bagaimana kondisi anak saya dok? Lakukan yang terbaik untuk Berly dok. Anak
saya baru sekali ini skait, saya tidak mau dia kenapa-napa.

Ibu

: Iya dok, kalo masalah biaya, berapapun kami saggup untuk membayarnya dok.
Yang terpenting bagi kami, anak kami bisa sehat.

Perawat Rini : Sabar ya bu, pak. Anak bapak ibu akan baik-baik saja.
Dokter Eko

: Iya ibu, bapak. Kami akan usahakan yang terbaik untuk anak bapak. Bagaimana
hasilnya sus? (melihat tourniquet test)

Perawat Agus : Hasil tourniquet testnya positif dok, ditemukan petekia.


Dokter Eko

: Ibu, Bapak, berdasarkan hasil pemeriksaan ini, anak Bapak diduga menderita
DBD, untuk lebih pastinya kami akan melakukan pemeriksaan darah. Jadi, anak
bapak ini harus dirawat inap dirumah sakit ini selama beberapa hari agar bisa
sembuh. Apa bapak bersedia?

Bapak

: Iya, dok. Asalkan anak saya bisa sembuh, kami akan melakukan apapun.

Ibu

: Iya dok. Usahakan yang terbaik untuk anak saya. Lalu bagaimana prosedur
untuk rawat inapnya dok?

Dokter

: Mengenai prosedur rawat inapnya akan dijelaskan oleh perawat Agus dan
Perawat Rini ya ibu.

Bapak

: Iya dok, terima kasih.

Dokter

: Sama-sama bapak. Untuk saat ini berikan obat penurun panas untuk anak ini
hingga demamnya turun ya sus.

Perawat Rini : Baik dok.


Dokter

: Ok, saya tinggal dulu ya bapak ibu, (pergi dari ruang IGD)

Bapak

: Iya dok.

(Perawat Agus memasang infus dan mengambil sample darah, sambil melakukan pemeriksaan
fisik untuk kelengkapan rumah sakit)
Perawat Rini : Bapak Ibu, tadi udah dengar kan dari dokternya, jadi anak bapak ibu ini diduga
menderita DBD jadi harus dirawat di rumah sakit ini selama beberapa hari hingga kondisinya
pulih. Sekarang, saya akan jelaskan bagaimana prosedur dan syarat-syarat yang harus dipenuhi
untuk penerimaan pasien baru. Bisa ikut saya sebentar pak bu? Anak ibu akan dirawat sementara
oleh Perawat Agus.
Bapak

: Baik sus. Ayo ma kita pergi.

Ibu

: Baik pa. Tolong jaga anak saya ya sus. Mama pergi sebentar ya dek.

An.B

: Iya, jangan lama-lama ya ma, pa. Berly takut ma, pa.

Ibu

: Iya nak.

Sesampainya diruangan.
Perawat Rini : Bapak, Ibu, sebelumnya kenalkan nama saya Suster Rini. Saya suster yang
bertanggung jawab diruang IGD rumah sakit ini. Sekarang saya akan jelaskan prosedur
penerimaan pasien di sini. Jadi dirumah sakit ini, kami menyediakan jalur pembayaran baik
lewat BPJS, umum, maupun dari jamkesmas. Sebelumnya Bapak Ibu mau mendaftarkan yang
lewat jalur yang mana?
Bapak

: Begini sus, anak saya ini belum saya daftarkan BPJS, jadi kami

mendaftarkannya lewat jalur umum saja.


Perawat Rini : Boleh pak, Bapak Ibu ingin anaknya dirawat diruang anak yang mana? Kami
menyediakan 4 kelas, VIP, kelas I, kelas II dan kelas III. Tentunya setiap kelas ini akan memiliki
fasilitas dan pembayaran pada tingkatan yang berbeda. Tapi dalam hal pelayanan kami
memberikan pelayanan terbaik dan merata pada setiap kelasnya, hanya fasilitas dan jumlah
pasien dalam satu ruang yang dibedakan disini. Kelas VIP terdiri dari 1 kamar untuk 1
pasiennya, terdapat ruang AC, dan segala kelengkapan didalamnya, seperti kulkas, TV dan ruang
duduk. Kelas I terdiri dari 2 orang pasien dalam setiap ruangnya. Ruangnya berAC dan terdapat
TV dalam kamar. Kelas II terdiri dari 3 orang dalam setiap ruangnya. Ruangnya tidak ber-AC

dan tidak terdapat TV. Dan yang terakhir Kelas III terdiri dari 7 pasien dalam setiap ruangnya.
Bagaimana bapak ibu? Pilih ruangan yang mana?
Ibu

: Untuk anak kita, kita pilih ruang VIP saja ya pa? Mama gak mau anak mama

digabungkan dengan pasien lain. Biar anak kita juga lebih nyaman dan gak bosan disini ya pa?
Bapak

: Ok, Papa sih terserah mama saja. Baik sus, kami pilih ruang VIP saja.

Perawat Rini : Baik, berarti Bapak Ibu pilih ruang VIP. Biaya permalamnya sebesar 550.000
rupiah diluar biaya pengobatan dan perawatan disini ya bapak ibu, ini informasi pembayarannya
bisa bapak dan ibu baca. Kalau ada yang tidak dimengerti bisa ditanyakan ke saya.
Bapak

: Baik sus. Kalo masalah biaya saya gak terlalu memperhatikan. Yang terpenting

berikan pelayanan yang terbaik buat anak saya.


Perawat Rini : Iya pak, Lalu disini ada beberapa formulir yang perlu bapak isi disini, seperti
kelengkapan pasien dan penanggung jawab dari pasien ini, jadi kami bisa menghubungi bapak
bila sewaktu-waktu terjadi sesuatu pada anak bapak. Diisi sekarang ya pak. Dan bisa
ditandatangi oleh bapak disini. Kalo ada yang tidak dimengerti bisa ditanyakan ke saya.
Bapak

: Baik sus. Saya rasa cukup jelas sus. (sambil mengisi)

Selesai Bapak selesai mengisi lembar formulir


Bapak

: Ini sus, formulirnya sudah selesai diisi Ada yang kurang sus?

Perawat Rini : Baik, tidak pak, sudah lengkap. Sekarang saya akan mempersiapkan pemindahan
anak Bapak ke ruang VIP anak yang letaknya dilorong belakang rumah sakit ini. Nanti aka nada
perawat yang akan mengantarkan anak bapak dan ibu kesana. Dan untuk biaya rumah sakitnya
dapat bapak bayar di loket administrasi rumah sakit ini, yang terletak di loker depan sekarang.
Bapak

: Baik sus, saya bayar sekarang. Ma, papa bayar biaya rumah sakit anak kita dulu

ya. Mama bisa ke ruang IGD dulu liat kondisi anak kita dan prosedur pemindahannya.
Ibu

: Iya pa.

Perawat Rini : Saya permisi dulu ya ibu, bapak.

Bapak, Ibu

: Baik sus. Terima kasih.

Diruang IGD, perawat Rini pun menelpon ruang anak untuk mempersiapkan kelengkapan pasien
baru yang akan masuk keruangan tersebut. Di ruang anak.
Karu Mar

: Assalamualaikum, dengan Mariani di ruang anak. Ada yang bisa dibantu?

Perawat Rini : Waalaikumsalam. Begini, kami dari ruang IGD kedatangan pasien bernama
M.Berly Barabas berusia 7 tahun. Anak ini menderita DBD, dan akan ditempatkan diruang VIP
ruang anak, segera siapkan tempat untuk anak ini ya. Nanti jam 10 saya akan mengantarkan
pasien ini kesana.
Karu Mar

: ok, makasih infonya Sus. Akan kami siapkan.

Perawat Rini : Sama-sama.


Setelah itu, kepala ruangan pun menginformasikan kepada perawat Septri dan Perawat Stella
untuk mempersiapkan tempat tidur dan kelengkapan untuk pasien tersebut.
Karu Mar

: Suster Septri dan Suster Stela begini, tadi saya dapat telepon dari IGD, akan ada

pasien baru yang masuk kesini, bernama M.Berly Barabas berusia 7 tahun. Pasien akan
ditempatkan diruang VIP dan akan diantarkan keruang ini jam 10 nanti. Suster Stela, tolong
dipersiapkan tempat tidurnya diruang VIP Marwah itu yang kosong, Dan Suster Septri tolong
siapkan segala kelengkapan

prosedur penerimaannya dan anamnesanya. Tolong dikerjakan

sekarang ya.
Perawat Septri & Stella: Baik bu.
Perawat Stella pun pergi keruang VIP Marwah 1 untuk menyiapkan tempat tidur untuk ruang
pasien nanti. Sedangkan perawat septri menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penerimaan
pasien baru diantaranya lembar pasien masuk rumah sakit, lembar masuk serah terima pasien
dari ruangan lain, lembar pengkajian, lembar informed, nursing kit, dan tata tertib pasien. Selesai
menyiapkan kedua perawat tersebut pun kembali kenurse station.
Karu Mar

: Bagaimana suster Septri kelengkapan berkasnya?

Perawat Septri: Oh iya pak, ini sudah lengkap untuk berkasnya. Sudah saya teliti lagi untuk
berkasnya sudah dari IGD sudah lengkap tadi. Dan ini untuk nursing kitnya yang dibutuhkan
juga sudah siap.
Perawat Stela : Ruang VIP Marwah 1 nya juga sudah dipersiapkan. Bednya sudah dipasang
seprai dan sudah dirapikan juga.
Karu Mar

: Iya, kalau begitu sebentar lagi pasiennya akan datang. Terima aksih bantuannya.

Perawat Septri & Stella : Iya, sama-sama bu.


Pada pukul 10 diruang Anak datanglah perawat rini dan Perawat Agus untuk mengantarkan
An.B dan keluarga keruang anak
Perawat Septri: Selamat siang sus, ini pasien dari IGD atas nama Anak Berly ya?
Perawat Rini : Iya, benar.
Karu Mar

: Perkenalkan saya kepala ruangan, nama saya suster Mariani, dan ini perawatnya,

namanya Suster Septri dan Suster Stela. Nanti, saya yang akan bertanggung jawab atas pasien
anak Berly ini, nanti Suster Septri dan Suster Stela yang akan melaksanakan perawatnnya.
Perawat Rini : Iya, baik sus.
Karu Mar

: Suster Septri dan Stella. Tolong antarkan pasien ini keruang VIP Marwah 1 yang

tadi disiapkan.
Perawat Septri: Baiklah, mari sus, bapak ibu. Saya antar ke ruang VIP Marwah 1.
Perawat Rini dan Agus : Baik sus. Ayo pak.
Bapak

: Iya, ayo ma.

Ibu

: Iya pa.

Perawat Septri dan Perawat Stella pun mengantar pasien ke ruang VIP Marwah 1. Sesampainya
diruangan, Perawat Septri pun emmebantu perawat Rini untuk membaringkan pasien di tempat
tidur.

Perawat Septri: Mari sini bu saya bantu. Pelan-pelan ya dek. Hati-hati.


Perawat Rini : Iya dek, pelan-pelan saja.
An.B

: Iya kakak suster. Makasih (berbaring di tempat tidur dgn lemah)

Perawat Stella pun merapikan Infus dan menggantungnya di tiang penyangga sambil merapikan
pasien. Perawat Septri mendorong brankar ke luar ruangan. Setelah itu, Perawat Stella menerima
alat,

data

pemeriksaan

penunjang

yang

dibawa

dan

catatan

khusus

kemudian

mendokumentasikan lembar serah terima pasien dari ruangan lain.


Perawat Stela : Suster bisa saya terima data-datanya. Ini tadi dari ruangan IGD kan sus?
Perawat Agus : Iya, benar sus. Berkasnya sudah lengkap.
Perawat Stela : Ini juga sekalian obatnya kan sus?
Perawat Agus : Iya sus, benar.
Perawat Stela : Ok, makasih sus. Saya permisi dulu ya bapak ibu. Kalau ada yang ingin
ditanyakan bisa ke ruangan nurse station ruangan anak. (pergi keluar ruangan).
Bapak

: Iya sus, terima kasih.

Perawat Rini : Kami juga permisi ya ibu, bapak. Kalo ada yang ditanyakan bisa Tanya ke
perawat ruang anak ini.
Bapak

: Makasih sus, iya.

Ibu

: Makasih ya suster-suster.

Sekembalinya keruangan, perawat Stella mencatat berkas-berkas kelengkapan dari pasien baru
bersama perawat Septri.
Perawat septri : Mau dibantu Suster Stella?
Perawat Stela : Boleh sus, tolong di salin berkas ini ke dokumen pasien ruangan kita ya sus.
Perawat Septri: Baik sus.

Selesai menyelesaikan dokumen tersebut, perawat Septri dan Perawat Stella pun pergi ke
ruangan VIP Marwah 1 untuk emlakukan anamnesa ke pasien An.B.
Perawat Septri: Selamat pagi ibu bapak, permisi. (mengetuk pintu)
Bapak

: Iya sus, silakan masuk. Ada apa ya? (membuka pintu dan menyilakan masuk)

Perawat Stella : Begini pak, bu, sekarang saya akan melakukan melakukan pemeriksaan fisik ke
anak ibu, untuk mengetahui kondisinya sekarang. Bisa kan ibu? Sebentar aja.
Ibu

: Baik sus, silakan. Adek sekarang diperiksa sama kakak suster dulu ya.

An.B

: Iya ma.

Perawat Stella : Gimana keadaannya sekarang adek?


An.B

: Lemah sus, kepala Berly masih pusing. (memegang kepalanya)

Perawat Stela : Baik dek, sebelumnya perkenalkan nama suster Stella, dan ini suster Septri.
Sekarang kakak akan melakukan pemeriksaan pada adek, bentar aja kok dek. Gak sakit. Adek
mau kan? Biar cepat sembuh nanti, bisa main lagi.
An.B

: Iya, kakak suster. Berly pengen sembuh, biar bisa main lagi.

Perawat Stella : Iya dek. Adek tenang aja ya. Misi ya dek (melakukan pemeriksaan ttv, tourniquet
test, dan pemeriksaan fisik lainnya)
Selesai pemeriksaan
BApak

: Gimana kondisi anak saya suster?

Perawat Stella : Jadi, tensi anak ibu normal 120/80 mmHg. Untuk nadinya 100x/menit. Dan
respirasinya 20x/menit. Suhu anak ibu masih tinggi 38,0 oC. NAnti siang saya akan memberikan
obat lagi. Nanti obatnya diminum ya ibu, setelah anaknya makan.
Ibu

: Baik sus.

Perawat Stella : Baik ibu bapak, pemeriksaannya telah selesai dilakukan. Apa ada keluhan lain
adek?

An.B

: Badan Berly lemah sus, kepala masih pusing juga.

Perawat Stella : Iya adek, nanti obatnya diminum ya biar cepat sembuh.
An.B

: Iya kakak suster. Makasih.

Perawat Stella : Iya dek. Nanti sekitar pukul 12.00 bapak dan ibu bisa keruangan perawat
sebentar untuk melengkapi dokumen perawatan rumah skait sekalian pengenalan sarana dan
prasarana rumah sakit ini.
Bapak

: Baik sus, kami akan kesana nanti.

Ibu

: Iya sus.

Perawat Septri: Baiklah, Makasih ibu bapak.. untuk sekarang Saya permisi dulu. (keluar
ruangan)
Bapak & Ibu : sama-sama suster.
Pada pukul 12.00 Bapak dan Ibu pun pergi keruangan perawat untuk melengkapi dokumen ruang
rawat, penanandatanganan penerimaan dan persetujuan sentralisasi obat.
Perawat Septri: bapak, ibu, ini tadi An.B sudah dipindahkan ke ruang VIP Marwah 1. Ini surat
persetujuannya. Bisa bapak dan ibu tandatangani di sini (menunjuk ke kolom ttd).
Bapak

: di sini ya (menunjuk ke kolom ttd).

Perawat Septri: iya, terima kasih. Untuk ibu juga bisa tandatangani di sini. Untuk obatnya juga
ya bisa saya ambil sekarang?
Ibu

: ini sus obatnya.

Perawat Septri: saya terima ya obatnya.


Kedua orang tua An.B kembali ke ruang tempat anak mereka dirawat. Tidak lama kemudian
Karu Mariani datang dan memberikan reward kepada perawat Septri dan Perawat Stella atas
hasil kerjanya.
Karu Mariani : Selamat siang, Suster Septri dan Suster Stella.

Perawat Septri & Stella : Iya selamat siang sus.


Karu Mariani : Bagaimana tadi perawatannya?
Perawat Septri: Oh iya, tadi sudah dilakukan. Untuk penerimaan pasien barunya, sudah saya
jelaskan orientasi kepada keluarga tersebut, semua dokumennya juga sudah lengkap sus. Semua
surat dari IGD juga sudah saya terima dan saya salin dengan Suster Stela.
Karu Mariani : Terima kasih bantuananya Suster Septri dan Suster Stella.
Perawat Septri & Stella : Iya, sus. Sama-sama.
Karu Mar

: Setelah itu, biar untuk kedepannya biar bisa lebih baik lagi ya. Sekali lagi terima

kasih ya. (menjabat tangan)


Perawat Septri & Stella : Sama-sama sus.
Setelah itu, perawat Septri dan perawat Stella melaksanakan intervensi keperawatan sesuai
dnegan tugas masing-masing.
THE END

Anda mungkin juga menyukai