Berly
: pasien anak
Yerlin
: ibu Berly
Raup
: bapak Berly
Steffi
: pasien dewasa
Fredy
: suami Steffi
Bagian Puskesmas
Bella
: perawat administrasi
Hera
: perawat
Wisnu
: dokter
: perawat administrasi
Budi
: perawat
Eko
: dokter
Bagian UGD di RS
Gusrini
: perawat
Agus
: perawat
: kepala ruangan
Septri
: perawat
Stella
: perawat
Di sebuah rumah tinggal lah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak pertamanya yang
bernama Berly yang sekarang sedang duduk di kelas V SD. Anak satu-satunya di keluarga
tersebut saat ini sedang sakit, An.B demam selama 5 hari dan muncul bintik-bintik merah di
tubuhnya. Melihat kondisi sang anak tersebut, ibunya pun khawatir.
Ibu
: pa, gimana ini? Sudah 5 hari Berly demam dan tubuhnya pun mulai muncul
: kalau gitu besok kita bawa Berly ke Puskesmas yang terdekat dengan rumah.
: suster, ini anak saya mau berobat. (sambil menyerahkan kartu berobat dan
fotocopy KTP)
Perawat Bella : iya tunggu sebentar ya pak, saya urus dulu administrasinya. Siapa nama yang
ingin berobat? Dan dimana alamatnya pak?
Bapak
Perawat Bella : (menulis). Setelah ini bapak bisa menunggu disana (menunjuk kursi tunggu).
Nanti ada suster lain yang memanggil anak bapak untuk diperiksa.
Bapak
An.B dan kedua orang tuanya pun menunggu di kursi tunggu. Tak lama kemudian An.B
dipanggil oleh perawat.
Perawat Hera : Berly.
An.B dan Ibu : (bergegas berdiri, kemudian berjalan menuju meja perawat depan ruangan
dokter)
Perawat Hera : Silahkan duduk. Keluhannya apa?
Ibu
: ini sus, anak saya sudah 5 hari demam dan di tubuhnya muncul bintik-bintik
merah. Sebelumnya saya kira anak saya kena keremut jadi saya hanya ngasi peracetamol aja.
Ehh udah dikasi peracetamol demamnya gak turun-turun.
Perawat Hera : (menulis di rekam medik). Ukur suhu tubuh dan periksa tekanan darahnya dulu
ya dek. Bisa singsingkan dulu lengan baju sebelah kirinya agar ujung thermometer ini dapat
mengenai bagian tengah ketiak untuk mengukur suhu tubuh adek. Kemudian lengan sebelah
kanannya di pasang tensimeter dulu ya untuk mengukur tekanan darahnya.
Ibu
Perawat Hera : suhu tubuh anak ibu 390 C, tekanan darahnya 120/80 mmHg, Nadi 110 x/menit,
RR 18 x/menit. (melepas alat kemudian menulis di rekam medik). Setelah ini ibu bisa menunggu
lagi di depan ruang dokter (sambil menunjuk ke kursi tunggu). Nanti dokter akan memanggil dan
memeriksa lebih lanjut.
Dokter Wisnu : Berly.
An.B dan Ibu : (bergegas berdiri, kemudian berjalan menuju ruangan dokter).
Dokter Wisnu : keluhannya demam sudah 5 hari dan muncul bintik-bintik merah. Coba saya
periksa dulu ya. (memeriksa). Untuk lebih memastikan penyakit apa, harus dilakukan cek darah
dulu di laboratorium puskesmas ini. Setelah hasilnya keluar ibu bisa kembali lagi ke ruangan ini
ya. (menulis di selembar kertas). Ini ibu berikan ke lab yang ada di belakang samping apotek,
nanti petugas yang ada disana akan melakukan pengecekan darah pada anak ibu.
Ibu
: Dokter ini hasil labnya. (memberikan sebuah kertas yang berisi hasil lab).
Dokter Wisnu: (membaca). Dari hasil pengecekan darah, trombosit dalam darah anak ibu terjadi
penurunan. Anak ibu seharusnya dirawat inapkan di rumah sakit. Saya akan membuatkan surat
rujukannya, nanti ibu bisa ambil surat ini di Perawat yang di depan dan jika masih ada yang ingin
ditanyakan, bisa tanya langsung ke Perawat di depan juga. Sekarang ibu bisa tunggu surat
rujukannya di luar ya.
Ibu
Dokter pun menjelaskannya ke Perawat dan menyuruhnya untuk memberikan surat rujukan
tersebut kepada keluarga An.B.
Perawat Hera : Berly Barabas.
Bapak
Perawat Hera : gini pak, anak bapak ini di duga terkena Demam Berdarah. Untuk lebih pastinya
bapak bisa bawa anak bapak langsung ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut dan
mendapatkan perawatan yang optimal karena di Puskesmas ini kami keterbatasan alat dan tidak
ada rawat inapnya. Ini surat rujukannya pak ya. Bapak berikan saja surat rujukan ini di rumah
sakit nanti pihak rumah sakit akan mengurusi semuanya. Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi
pak?
Bapak
Perawat Andre: di poli apa pak? Bisa tunjukan kartu rawat jalannya?
Tn.F
Perawat Andre: tunggu sebentar pak ya, bapak silahkan duduk dulu di kursi tunggu. Nanti akan
di panggil.
Ny.S dan suaminya pun menunggu di ruang tunggu sambil menunggu panggilan oleh dokter. Tak
lama kemudian
Perawat Budi : Ny. Steffi silahkan masuk keruangan dokter.
Dokter Eko
Ny. S
: ini dok, kulit saya sudah 2 hari terasa gatal dan memerah. Karena saking
: sebelumnya ibu ada mempunyai alergi, mungkin terhadap makanan atau apa?
Ny. S
: gak tau saya dok. Kemarin siang saya ada makan kepiting trus malamnya
Ny. S
Dokter Eko
Perawat Budi : iya dok. Coba di tensi dulu bu ya. (Mengukur tekanan darah, nadi, dan
pernapasan)
Dokter Eko
: berapa tensinya?
: ibu kemungkinan terjadi alegi terhadap makanan, jadi bisa dibatasi lah
mengonsumsi makanan yang memicu alergi seperti kepiting tadi. Ini saya berikan resep nanti
bapak dan ibu bisa menebusnya di apotek.
Ny. S
Tn. F
Dokter Eko
Ny. S dan Tn. F meninggalkan ruangan dan pergi ke apotek untuk menebus obat yang sudah
diresepkan oleh dokter tadi.
Pada siangnya, An.B dan kedua orangtuanya tersebut pun datang ke ruang instansi gawat darurat
(IGD) Rumah Sakit Cinta Kasih atas rujukan puskesmas Mirai Hoshi. Ketika datang ke IGD di
rumah sakit tersebut, kondisi An.B sudah lemah, demam sudah 5 hari, dan muncul bintik-bintik
merah di tubuhnya. Di ruang IGD
Bapak
Ibu
: Iya, tolong anak saya yang ganteng ini sus. Baru kali ini kondisinya begini, saya
kuatir banget. Nak, sabar ya, bentar lagi diobatin sama suster dan dokter disini.
(dengan muka khawatir).
An.B
: Iya ma, kepala Berly sakit ma, badan berly lemah. (muka pucat dan lemah).
Perawat Rini : Iya, ibu bapak. Ayo bawa anaknya kesini pak. Biar dibaringkan dulu.
Bapak
: Iya sus, disini kan. Ayo nak baring dulu disini biar diperiksa sama kakak
perawatnya. (membaringkan pasien)
Perawat Agus : Ayo baring disini dek ya. Sini saya bantu ya. (membantu bapak membaringkan)
An.B
: Begini sus, anak saya ini udah 5 hari demam. Kasian liatnya, udah 5 hari gak
sekolah, baring terus dikamar, katanya kepalanya pusing dan badannya lemah.
Kira-kira saat hari ketiga demam tu, muncul bintik-bintik merah, seperti di tangan
ini sus. Saya kira kan demam biasa ato keremut gitu, jadi Cuma saya beri obat
paracetamol yang beli di warung itu kan. Eh, demamnya gak turun-turun. Karena
kami berdua khawatir, jadi saya dan suami saya bawa ke puskesmas, kata dokter
dan perawat di puskesmanya itu, anak saya ini harus dirujuk ke rumah sakit besar
biar bisa ditangani optimal, jadi saya dan suami saya kesini. Saya khawatir banget
sus, tolong lakukan yang terbaik buat anak saya yang hitam manis ni sus.
Bapak
: Iya, sus. Berly ini anak kami satu-satunya. Kami mau yang terbaik buat dia.
Perawat Rini : Iya bu, pak, kami akan lakukan yang terbaik. Boleh saya lihat surat rujukannya
bu?
Ibu
Bapak
Perawat Agus : Begini dok, dari hasil pemeriksaan yang telah saya lakukan tadi Tekanan
darahnya 120/80, nadi 120x/menit, pernapasan 20x/menit dan suhu tubuhnya
tinggi dok, 39 oC. Pasiennya mengeluh sakit kepala, lemah dan demam sudah dari
5 hari lalu, dan terdapat bintik-bintik merah pada tubuhnya dok.
Dokter Eko
: Iya, segera lakukan tourniquet test dan pemeriksaan darah untuk pasien ini. Lalu
pasang infuse untuk anak ini.
Perawat Agus : Baik dok. Kakak periksa ya adek. Pemeriksaannya gak skait kok? Bentar aja.
(melakukan tourniquet test).
An.B
Dokter Eko
An.B
: Lemah dok. Kepala Berly pusing. Badan Berly panas dok, Berly sakit dok.
(berbicara dengan lemah)
Bapak
: Bagaimana kondisi anak saya dok? Lakukan yang terbaik untuk Berly dok. Anak
saya baru sekali ini skait, saya tidak mau dia kenapa-napa.
Ibu
: Iya dok, kalo masalah biaya, berapapun kami saggup untuk membayarnya dok.
Yang terpenting bagi kami, anak kami bisa sehat.
Perawat Rini : Sabar ya bu, pak. Anak bapak ibu akan baik-baik saja.
Dokter Eko
: Iya ibu, bapak. Kami akan usahakan yang terbaik untuk anak bapak. Bagaimana
hasilnya sus? (melihat tourniquet test)
: Ibu, Bapak, berdasarkan hasil pemeriksaan ini, anak Bapak diduga menderita
DBD, untuk lebih pastinya kami akan melakukan pemeriksaan darah. Jadi, anak
bapak ini harus dirawat inap dirumah sakit ini selama beberapa hari agar bisa
sembuh. Apa bapak bersedia?
Bapak
: Iya, dok. Asalkan anak saya bisa sembuh, kami akan melakukan apapun.
Ibu
: Iya dok. Usahakan yang terbaik untuk anak saya. Lalu bagaimana prosedur
untuk rawat inapnya dok?
Dokter
: Mengenai prosedur rawat inapnya akan dijelaskan oleh perawat Agus dan
Perawat Rini ya ibu.
Bapak
Dokter
: Sama-sama bapak. Untuk saat ini berikan obat penurun panas untuk anak ini
hingga demamnya turun ya sus.
: Ok, saya tinggal dulu ya bapak ibu, (pergi dari ruang IGD)
Bapak
: Iya dok.
(Perawat Agus memasang infus dan mengambil sample darah, sambil melakukan pemeriksaan
fisik untuk kelengkapan rumah sakit)
Perawat Rini : Bapak Ibu, tadi udah dengar kan dari dokternya, jadi anak bapak ibu ini diduga
menderita DBD jadi harus dirawat di rumah sakit ini selama beberapa hari hingga kondisinya
pulih. Sekarang, saya akan jelaskan bagaimana prosedur dan syarat-syarat yang harus dipenuhi
untuk penerimaan pasien baru. Bisa ikut saya sebentar pak bu? Anak ibu akan dirawat sementara
oleh Perawat Agus.
Bapak
Ibu
: Baik pa. Tolong jaga anak saya ya sus. Mama pergi sebentar ya dek.
An.B
Ibu
: Iya nak.
Sesampainya diruangan.
Perawat Rini : Bapak, Ibu, sebelumnya kenalkan nama saya Suster Rini. Saya suster yang
bertanggung jawab diruang IGD rumah sakit ini. Sekarang saya akan jelaskan prosedur
penerimaan pasien di sini. Jadi dirumah sakit ini, kami menyediakan jalur pembayaran baik
lewat BPJS, umum, maupun dari jamkesmas. Sebelumnya Bapak Ibu mau mendaftarkan yang
lewat jalur yang mana?
Bapak
: Begini sus, anak saya ini belum saya daftarkan BPJS, jadi kami
dan tidak terdapat TV. Dan yang terakhir Kelas III terdiri dari 7 pasien dalam setiap ruangnya.
Bagaimana bapak ibu? Pilih ruangan yang mana?
Ibu
: Untuk anak kita, kita pilih ruang VIP saja ya pa? Mama gak mau anak mama
digabungkan dengan pasien lain. Biar anak kita juga lebih nyaman dan gak bosan disini ya pa?
Bapak
: Ok, Papa sih terserah mama saja. Baik sus, kami pilih ruang VIP saja.
Perawat Rini : Baik, berarti Bapak Ibu pilih ruang VIP. Biaya permalamnya sebesar 550.000
rupiah diluar biaya pengobatan dan perawatan disini ya bapak ibu, ini informasi pembayarannya
bisa bapak dan ibu baca. Kalau ada yang tidak dimengerti bisa ditanyakan ke saya.
Bapak
: Baik sus. Kalo masalah biaya saya gak terlalu memperhatikan. Yang terpenting
: Ini sus, formulirnya sudah selesai diisi Ada yang kurang sus?
Perawat Rini : Baik, tidak pak, sudah lengkap. Sekarang saya akan mempersiapkan pemindahan
anak Bapak ke ruang VIP anak yang letaknya dilorong belakang rumah sakit ini. Nanti aka nada
perawat yang akan mengantarkan anak bapak dan ibu kesana. Dan untuk biaya rumah sakitnya
dapat bapak bayar di loket administrasi rumah sakit ini, yang terletak di loker depan sekarang.
Bapak
: Baik sus, saya bayar sekarang. Ma, papa bayar biaya rumah sakit anak kita dulu
ya. Mama bisa ke ruang IGD dulu liat kondisi anak kita dan prosedur pemindahannya.
Ibu
: Iya pa.
Bapak, Ibu
Diruang IGD, perawat Rini pun menelpon ruang anak untuk mempersiapkan kelengkapan pasien
baru yang akan masuk keruangan tersebut. Di ruang anak.
Karu Mar
Perawat Rini : Waalaikumsalam. Begini, kami dari ruang IGD kedatangan pasien bernama
M.Berly Barabas berusia 7 tahun. Anak ini menderita DBD, dan akan ditempatkan diruang VIP
ruang anak, segera siapkan tempat untuk anak ini ya. Nanti jam 10 saya akan mengantarkan
pasien ini kesana.
Karu Mar
: Suster Septri dan Suster Stela begini, tadi saya dapat telepon dari IGD, akan ada
pasien baru yang masuk kesini, bernama M.Berly Barabas berusia 7 tahun. Pasien akan
ditempatkan diruang VIP dan akan diantarkan keruang ini jam 10 nanti. Suster Stela, tolong
dipersiapkan tempat tidurnya diruang VIP Marwah itu yang kosong, Dan Suster Septri tolong
siapkan segala kelengkapan
sekarang ya.
Perawat Septri & Stella: Baik bu.
Perawat Stella pun pergi keruang VIP Marwah 1 untuk menyiapkan tempat tidur untuk ruang
pasien nanti. Sedangkan perawat septri menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penerimaan
pasien baru diantaranya lembar pasien masuk rumah sakit, lembar masuk serah terima pasien
dari ruangan lain, lembar pengkajian, lembar informed, nursing kit, dan tata tertib pasien. Selesai
menyiapkan kedua perawat tersebut pun kembali kenurse station.
Karu Mar
Perawat Septri: Oh iya pak, ini sudah lengkap untuk berkasnya. Sudah saya teliti lagi untuk
berkasnya sudah dari IGD sudah lengkap tadi. Dan ini untuk nursing kitnya yang dibutuhkan
juga sudah siap.
Perawat Stela : Ruang VIP Marwah 1 nya juga sudah dipersiapkan. Bednya sudah dipasang
seprai dan sudah dirapikan juga.
Karu Mar
: Iya, kalau begitu sebentar lagi pasiennya akan datang. Terima aksih bantuannya.
: Perkenalkan saya kepala ruangan, nama saya suster Mariani, dan ini perawatnya,
namanya Suster Septri dan Suster Stela. Nanti, saya yang akan bertanggung jawab atas pasien
anak Berly ini, nanti Suster Septri dan Suster Stela yang akan melaksanakan perawatnnya.
Perawat Rini : Iya, baik sus.
Karu Mar
: Suster Septri dan Stella. Tolong antarkan pasien ini keruang VIP Marwah 1 yang
tadi disiapkan.
Perawat Septri: Baiklah, mari sus, bapak ibu. Saya antar ke ruang VIP Marwah 1.
Perawat Rini dan Agus : Baik sus. Ayo pak.
Bapak
Ibu
: Iya pa.
Perawat Septri dan Perawat Stella pun mengantar pasien ke ruang VIP Marwah 1. Sesampainya
diruangan, Perawat Septri pun emmebantu perawat Rini untuk membaringkan pasien di tempat
tidur.
Perawat Stella pun merapikan Infus dan menggantungnya di tiang penyangga sambil merapikan
pasien. Perawat Septri mendorong brankar ke luar ruangan. Setelah itu, Perawat Stella menerima
alat,
data
pemeriksaan
penunjang
yang
dibawa
dan
catatan
khusus
kemudian
Perawat Rini : Kami juga permisi ya ibu, bapak. Kalo ada yang ditanyakan bisa Tanya ke
perawat ruang anak ini.
Bapak
Ibu
: Makasih ya suster-suster.
Sekembalinya keruangan, perawat Stella mencatat berkas-berkas kelengkapan dari pasien baru
bersama perawat Septri.
Perawat septri : Mau dibantu Suster Stella?
Perawat Stela : Boleh sus, tolong di salin berkas ini ke dokumen pasien ruangan kita ya sus.
Perawat Septri: Baik sus.
Selesai menyelesaikan dokumen tersebut, perawat Septri dan Perawat Stella pun pergi ke
ruangan VIP Marwah 1 untuk emlakukan anamnesa ke pasien An.B.
Perawat Septri: Selamat pagi ibu bapak, permisi. (mengetuk pintu)
Bapak
: Iya sus, silakan masuk. Ada apa ya? (membuka pintu dan menyilakan masuk)
Perawat Stella : Begini pak, bu, sekarang saya akan melakukan melakukan pemeriksaan fisik ke
anak ibu, untuk mengetahui kondisinya sekarang. Bisa kan ibu? Sebentar aja.
Ibu
: Baik sus, silakan. Adek sekarang diperiksa sama kakak suster dulu ya.
An.B
: Iya ma.
Perawat Stela : Baik dek, sebelumnya perkenalkan nama suster Stella, dan ini suster Septri.
Sekarang kakak akan melakukan pemeriksaan pada adek, bentar aja kok dek. Gak sakit. Adek
mau kan? Biar cepat sembuh nanti, bisa main lagi.
An.B
: Iya, kakak suster. Berly pengen sembuh, biar bisa main lagi.
Perawat Stella : Iya dek. Adek tenang aja ya. Misi ya dek (melakukan pemeriksaan ttv, tourniquet
test, dan pemeriksaan fisik lainnya)
Selesai pemeriksaan
BApak
Perawat Stella : Jadi, tensi anak ibu normal 120/80 mmHg. Untuk nadinya 100x/menit. Dan
respirasinya 20x/menit. Suhu anak ibu masih tinggi 38,0 oC. NAnti siang saya akan memberikan
obat lagi. Nanti obatnya diminum ya ibu, setelah anaknya makan.
Ibu
: Baik sus.
Perawat Stella : Baik ibu bapak, pemeriksaannya telah selesai dilakukan. Apa ada keluhan lain
adek?
An.B
Perawat Stella : Iya adek, nanti obatnya diminum ya biar cepat sembuh.
An.B
Perawat Stella : Iya dek. Nanti sekitar pukul 12.00 bapak dan ibu bisa keruangan perawat
sebentar untuk melengkapi dokumen perawatan rumah skait sekalian pengenalan sarana dan
prasarana rumah sakit ini.
Bapak
Ibu
: Iya sus.
Perawat Septri: Baiklah, Makasih ibu bapak.. untuk sekarang Saya permisi dulu. (keluar
ruangan)
Bapak & Ibu : sama-sama suster.
Pada pukul 12.00 Bapak dan Ibu pun pergi keruangan perawat untuk melengkapi dokumen ruang
rawat, penanandatanganan penerimaan dan persetujuan sentralisasi obat.
Perawat Septri: bapak, ibu, ini tadi An.B sudah dipindahkan ke ruang VIP Marwah 1. Ini surat
persetujuannya. Bisa bapak dan ibu tandatangani di sini (menunjuk ke kolom ttd).
Bapak
Perawat Septri: iya, terima kasih. Untuk ibu juga bisa tandatangani di sini. Untuk obatnya juga
ya bisa saya ambil sekarang?
Ibu
: Setelah itu, biar untuk kedepannya biar bisa lebih baik lagi ya. Sekali lagi terima