Anda di halaman 1dari 9

ROLE PLAY SUPERVISI DALAM MANAJEMEN

KEPERAWATAN

Supervisi Keperawatan merupakan suatu proses kemudahan untuk


penyelesaian tugas-tugas keperawatan (Alfrian, 2014). Supervisi Keperawatan
merupakan merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar,
mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara
terus menerus pada setiap perawat dengan sabar, adil serta bijaksana (Arikunto,
2010).
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa supervisi
merupakan suatu cara yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Kepala Ruangan : Layla Nurul Maulid Suyoto

Perawat A : Sentiawati Anjelike Timisela

Perawat B : Afitry Widyawati

Perawat C : Richa Windiyanti

Pasien : Anggita Ahmad


Di sebuah Rumah Sakit X di ruang Melati tanggal 29 Januari 2022 pada
pagi hari melakukan operan shift pada pukul 08.00 WIB diruang perawat.

KARU Layla : Assalamualaikum wr wb, Selamat pagi, alhamdulillah kita


semua masih diberi kesehatan. Sehingga bisa bertemu lagi
seperti hari biasanya, sekarang mari kita berdoa sesuai
dengan kepercayaan masing-masing. Baik langsung saja
laporan masing-masing TIM.

P. A Sentiawati : Dari TIM 1 jumlah pasien ada 3. Paseien pertama Ny B


tambahan infus 500 cc karena mengalami diare, dan Ny.
Anggita tadi mengeluh nyeri dan sulit untuk tidur.

P. B Afitry : Dari TIM 2 jumlah pasien 3, Ny. D tadi sudah dilakukan


transfusi, Ny. E pasien baru masuk dengan keluhan sesak
nafas, batuk lebih dari 2 minggu, dan Ny. C hari ini sudah
boleh pulang.

KARU Layla : Baik terimakasih atas laporannya.

Setelah selesai operan para perawat melakukan verbed dan TTV lalu
perawat beserta Kepala Ruangan mengecek pasien satu per satu hingga
sampailah pada Ny. Anggita

KARU Layla : Selamat pagi ibu, perkenalkan saya Perawat Layla


yang bertugas pada pagi hari ini, benar dengan Ny
Anggita.

Pasien Anggita : iya benar, saya Ny. Anggita


KARU Layla : baik ibu, gimana tidurnya tadi malam? Nyenyak atau tidak
bu?

Pasien Anggita : tidak nyenyak, bu. Karena nyeri di kaki saya ini jadi saya
tidak bisa tidur nyenyak.

KARU Layla : baik ibu, sekarang ibu istirahat saja nanti ada perawat
yang akan mengajari ibu teknik relaksasi agar nyeri ibu
berkurang dan bisa tidur nyenyak kembali.

Pasien Anggita : baik bu.

KARU Layla : baik ibu kalo begitu saya pamit ya, apabila ada yang bisa
kita bantu silahkan ke ruang perawat, terimakasih.
Setelah mengecek satu per satu pasien perawat dan Kepala Ruangan
kembali ke ruangan untuk melakukan tindakan lebih lanjut kepada para
pasien

KARU Layla : Ns. Sentiawati, nanti pasien Ny. Anggita tolong


diajarkan relaksasi ya, supaya nyeri yang dirasakan
berkurang.

P. A Sentiawati : Baik Ns, akan saya lakukan.

Setelah itu perawat menuju ruangan Ny. Anggita untuk melakukan relaksasi
nafas dalam.

P. A Sentiawati : Selamat pagi ibu, perkenalkan saya perawat S e nt ia w a ti


yang bertugas pada pagi hari ini, benar dengan Ny.
Anggita? Bagaimana kondisi kesehatannya hari ini ibu?

Pasien Anggita : bener bu, alhamdulillah sedikit demi sedikit membaik bu.

P. A Sentiawati : alhamdulillah ibu, mohon izin hari ini saya akan


mengajarkan ibu teknik relaksasi nafas dalam supaya nyeri
yang ibu rasakan berkurang, jadi ibu bisa tidur nyenyak,
apakah ibu bersedia?

Pasien Anggita : iya saya bersedia sus

P. A Sentiawati : iya baiklah ibu, berhubung keluarga pasien ada disini


juga, silahkan memperhatikan saya supaya nantinya bisa
mengajarkan cara relaksasi apabila ibunya merasakan nyeri
kembali.

Keluarga Pasien : iya sus, nanti saya perhatiakan dan akan saya lakukan
apabila ibu saya merasakan nyeri

P. A Sentiawati : ibu bisa melihat saya terlebih dahulu setelah itu ibu sendiri
melakukan sambil saya ajari ya

Pasien Anggita : iya sus


P. A Sentiawati : pertama yang harus dilakukan adalah tenang rileks santai
ya ibu jangan tegang tidak dilakukan tindakan apa-apa. Lalu
tarik nafas melalui hidung lalu hembuskan pelan-pelan
lewat mulut (sambil mempraktekkan). Relaksasi ini boleh
diulang beberapa kali sampai nyeri berkurang, apa sudah
mengerti ibu? Sekarang silahkan ganti ibu yang
mempraktekkan ya...

Pasien Anggita : (melakukan relaksasi) seperti ini ya sus?

P. A Sentiawati : iya ibu bagus sekali, diulangi lagi ya bu kalo sudah merasa
capek ibu bisa istirahat dulu, apakah nyeri yang dirasa ibu
berkurang?

Pasien Anggita : iya sus nyeri saya berkurang

P. A Sentiawati : mbak, apa sudah bisa difahami teknik relaksasi nafas


dalam tadi?

Keluarga Pasien : bisa diulangi lagi sus?

P. A Sentiawati : pertama yang harus dilakukan adalah tenang rilek santai


mbk jangan tegang tidak dilakukan tindakan apa-apa. Lalu
tarik nafas melalui hidung lalu hembuskan pelan-pelan
lewat mulut (sambil mempraktekkan). Relaksasi ini boleh
diulang beberapa kali sampai nyeri yang dirasakan ibu
berkurang, coba mbk praktekkann?

Keluarga Pasien : (mempraktekkan teknik relaksasi) jadi kalau saya nyeri


juga bisa saya lakukan cara ini ya suster supaya nyeri yang
saya rasakan berkurang

P. A Sentiawati : iya bisa sekali mbk, jadi relaksasi nafas dalam ini bisa
diulang berkali-kali hingga nyeri yang dirasakan berkurang

Keluarga Pasien : iya sus, terimaksih banyak sudah mengajarkan tindakan


yang bermanfaat

P. A Sentiawati : baik bu, saya sudah selesai mengajarkan teknik nafas


dalam dan ibu sama mbk sudah faham, sekarang silahkan
ibu istirahat, saya ijin pamit dulu ya, kalo perlu bantuan ibu
atau mbk bisa panggil saya di ruang perawat, terimaksih.

Setelah selesai melakukan teknik relaksasi nafas dalam perawat melapor


pada Kepala Ruangan

P. A Sentiawati : tok...tok... asslamualaikum permisi, bu.

KARU Layla : oh iya waalaikumsalam silahkan masuk

Ns

P. A Sentiawati : mohon ijin bu, saya ingin melaporkan bahwa saya


sudah mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam kepada Ny.
Anggita

KARU Layla : baik Ns, Bagaimana respon pasien? Apakah pasien bisa
melakukan sendiri dan apakah nyerinya berkurang
sekarang?

P. A Sentiawati : pasien sudah bisa melakukan sendiri dan nyeri yang


dirasakan pasien berkurang.

KARU Layla : baik Ns, terimakasih. Nanti saya akan mengeceknya,


silahkan melanjutkan pekerjaanya.

P. A Sentiawati : baik bu.

Setelah Kepala Ruangan menyelesaikan pekerjaanya, Kepala Ruangan


mengunjungi Ny Anggita

KARU Layla : selamat siang ibu, masih ingat dengan saya kan? Saya
perawat yang tadi pagi menanyakan kondisi ibu.

Pasien Anggita : pagi bu, iya saya masih ingat

KARU Layla : bagaimana ibu kondisinya siang ini? Tadi sudah


diajarkan sama Perawat Sentiawati teknik relaksasi nafas
dalam ya bu, apakah nyerinya berkurang?

Pasien Anggita : iya bu, nyeri yang saya rasakan sedikir berkurang, saya
sudah melakukan teknik yang diajarkan tetapi nyeri masih
saya rasakan, lalu bagaimana bu?
KARU Layla : baik ibu, saya akan berusaha membantu ibu untuk
mengatasi masalah ibu, saya akan mencari cara untuk
mengurangi rasa nyeri yang ibu rasakan.

Pasien Anggita : iya bu

KARU Layla : baik kalo begitu saya pamit ya bu, apabila meminta
bantuan silahkan panggil perawat yang akan diruang
perawat ya

Setelah itu Kepala Ruangan dan semua perawat berdiskusi

Semua perawat : permisi bu, assalamualaikum

KARU Layla : waalaikumsalam, silahkan. Begini tadi saya sudah


mengecek keadaan ibu Anggita yang mengeluh nyeri, ibu
Anggita sudah mendapatkan pengajaran relaksasi untuk
mengurangi nyeri setelah saya kaji ibu Anggita masih
merasa nyeri, Ibu Anggita berkata bahwa nyerinya hanya
berkurang sedikit, saya merasa bahwa pelayanan kita di
manajemen nyeri masih kurang sehingga perlu ditingkatkan

P. B Afitry : iya, bu. saya rasa juga begitu, karena pasien B juga
mengeluh masih merasakan nyeri juga

P. C Richa : iya, bagaimana kalo kita lakukan distraksi dalam


manjemen nyeri, sebagai contoh untuk menghilangkan nyeri
dengan cara mengalihkan perhatian pasien pada hal-hal lain
sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dialaminya
mungkin tidak akan nyeri ketika melihat televisi.

P. B Afitry : bisa juga dengan cara Stimulasi kulit dapat dilakukan


dengan cara pemberian kompres dingin, balsem analgetika
dan stimulasi kontrateral. Kompres dingin dapat
memperlambat impuls-impuls motorik menuju otot-otot pada
area yang terasa nyeri. Balsem analgetika yang berisi menthol
dapat membebaskan nyeri. Balsem ini dapat menyebabkan
rasa hangat pada kulit yang berlangsung beberapa jam.
P. C Richa : satu lagi pemberian obat oral oleh dokter untuk mengurangi nyeri
pada pasien

KARU Layla : wah banyak masukan yang baik yang bisa kita lakukan untuk
pasien, kalo begitu saya akan mengirimkan beberapa dari kalian
untuk mengikuti pelatihan menajemen nyeri, saya akan
menginformasikam secepatnya, saya akhiri diskusi kita kali ini,
terimakasih. Semoga nanti berhasil dan diberi kemudahan amin,
sekarang kalian silahkan melanjutkan kembali pekerjaan
selanjutnya.

Semua perawat : baik bu, permisi.


Semua perawat kembali ke ruangan perawat dan mendokumentasikan hasil
kegiatan hari ini.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TEKNIK MENGATASI NYERI ATAU RELAKSASI
NAPAS DALAM

A. Pengertian
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang
mengalami nyeri kronis. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan
otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga mencegah menghebatnya stimulasi
nyeri. Ada tiga hal yang utama dalam teknik relaksasi
1. Posisikan pasien dengan tepat
2. Pikiran beristirahat
3. Lingkungan yang tenang

B. Tujuan
Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
Indikasi: dilakukan untuk pasien yang mengalami nyeri kronis

C. Prosedur Pelaksanaan
1. Tahap Preinteraksi
a. Membaca status pasien
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap orientasi
a. Memberikan salam teraupetik
b. Validasi kondisi pasien
c. Menjaga privacy pasien
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada
pasien dan keluarga
3. Tahap kerja
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
h. Usahakan agar tetap konsentrasi
i. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
j. Latihan dilakukan dalam 2 sesi yaitu pada pagi hari pukul 09.00
dan siang hari pukul 13.00. setiap sesi latihan nafas dalam
dilakukan sebanyak 3 kali.
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Lakukan Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Akhiri kegiatan dengan baik
4. Cuci tangan
E. Dokumentasi
1. Catat waktu pelaksaan tindakan
2. Catat respon pasien
3. Paraf dan nama perawat juga

Anda mungkin juga menyukai