Anda di halaman 1dari 4

Naskah Role Play

SUPERVISI DALAM MANAJEMAN KEPERAWATAN


Narrator : Stevani Erni
Perawat A : Suryani Renandha
Perawat B : Puti Lenggo Geni
Pasien : Sesmeliarti Martha
Kepala ruangan : Husni Fadhillah
Perawat C : Jamilatur Rasyidah Effendi
Perawat D : Hanifah Hamdi

Di sebuah Rumah Sakit A di ruang penyakit dalam para perawat di pagi


hari melakukan operan shift pada pukul 07.00 WIB di ruang perawat.
Kepala Ruangan : assalamualaikum wrb . . . Selamat pagi, alhamdulillah kita
masih diberi kesehatan. Sehingga bisa bertemu lagi seperti hari biasanya, baik
langsung saja laporan dari masing-masing TIM.
TIM I : Dari TIM I jumlah pasien 5, Ny. A tadi sudah dilakukan transfusi, Ny. B
pasien baru masuk dengan dengan keluhan sesak, batuk lebih dari 2 minggu, dan
Ny. E tadi mengeluh nyeri dan sulit untuk tidur.
Kepala Ruangan : Baik terima kasih atas laporannya, sekarang mari kita berdoa
sesuai kepercayaan masing-masing.

Setelah selesai operan para perawat melakukan verbed dan TTV lalu
perawat beserta kepala ruangan mengecek pasien satu per satu hingga
sampailah pada Ny.E
Kepala Ruangan : Selamat pagi buk ... bagaimana tidurnya tadi malam? Nyenyak
atau tidak?
Pasien : Tidak sus
Kepala Ruangan : Kenapa???
Pasien : Ini sus, kaki saya rasannya sakit, nyeri jadi saya tidak bisa tidur.
Kepala Ruangan : ya sudah sekarang istirahat dulu nanti ada perawat yang akan
mengajari ibu teknik relaksasi agar ibu tidak merasa nyeri lagi.
Pasien : Baik sus
Setelah mengecek satu per satu pasien perawat dan kepala ruangan kembali
ke ruangan untuk melakukan tindakan lebih lanjut kepada pasien.
Kepala Ruangan : sus, nanti pasien Ny. E tolong di ajarkan relaksasi ya? Supaya
nyeri yang dia rasakan bisa berkurang.
Perawat A : baik buk. Saya akan lakukan.
Setelah itu perawat menuju ruang Ny.E untuk melakukan relaksasi.
Perawat A : selamat pagi bu?
Pasien : Pagi sus.
Perawat A : Bu, saya hari ini akan mengajarkan ibu teknik relaksasi supaya nyeri
yang ibu rasakan sedikit berkurang,jadi ibu bisa tidur nyenyak. Ibu bersedia kan?
Pasien : Iya saya mau.
Perawat A : Ibu bisa melihat saya terlebih dahulu setelah itu ibu sendiri sambil
saya ajari.
Pasien : (mengangguk) Iya sus.
Perawat A : Pertama ibu tarik napas,tahan 3 detik lalu hembuskan pelan-pelan
lewat mulut (sambil mempraktekkan). Ini diulang beberapa kali sampai nyeri
berkurang. Ibu sekarang sudah mengerti? Sekarang coba ganti ibu yang
mempraktekkan?
Pasien : (Melakukan relaksasi) seperti ini ya sus?
Perawat A : Iya , bu. Bagus. Sekali lagi bu. Nanti kalau ibu sudah capek, ibu bisa
istirahat dulu.
Pasien : Iya sus.
Perawat A : Ya sudah bu. Sekarang saya sudah selesai, ibu silahkan istirahat dulu
saya mau kembali ke ruangan dulu. Kalau ibu perlu bantuan ibu bisa panggil saya.
Pasien : Baik sus.

Setelah selesai melakukan teknik relaksasi perawat melapor pada Kepala


Ruangan.
Perawat A : tok ,,, tok,,, permisi buk
Kepala ruangan : oh ... iya silahkan masuk, silahkan duduk
Perawat A : maaf buk, saya mau melapor bahwa saya sudah mengajarkan teknik
relaksasi kepada Ny.E.
Kepala ruangan : Baik sus. Bagaimana respon dari pasien? Apakah pasien bisa
melakukan sendiri dan apakah nyerinya berkurang sekarang?
Perawat A : Pasien sudah bisa melakukannya sendiri dan nyeri yang pasien
rasakan juga telah berkurang
Kepala Ruangan : Baik sus, terima kasih. Nanti saya akan mengeceknya.
Silahkan melanjutkan pekerjaan.
Perawat A : Baik buk.
Setelah Kepala Ruangan menyelesaikan pekerjaannya, Kepala Ruangan
mengunjungi Ny.E .
Kepala Ruangan : Selamat pagi bu?
Pasien : Pagi sus.
Kepala Ruangan : Bagaimana bu keadaannya? Tadi kan sudah diajarkan teknik
relaksasi, apakah nyerinya sudah berkurang?
Pasien : Anu pak. Nyerinya sudah berkurang tapi sedikit. Saya masih merasa nyeri
walau saya sudah lakukan teknik relaksasi. Ini bagaimana sus?
Kepala Ruangan : Baik bu. Saya akan berusaha membantu ibu untuk mengatasi
masalah ibu. Saya mencari cara untuk mengurangi rasa nyeri yang ibu rasakan.
Pasien : Iya sus. Terima kasih.

Setelah itu Kepala Ruangan dan semua perawat berdiskusi.


Perawat B : Permisi buk?
Kepala Ruangan : Ya silahkan.
Perawat C : Ada keperluan apa ibuk memanggil kita semua?
Kepala Ruangan : Begini, tadi kan saya sudah mengecek keadaan pasien Ny.E
yang mengeluh nyeri. Dia tadi sudah mendapatkan teknik relaksasi untuk
mengurangi rasa nyeri tapi setelah saya kaji Ny.E masih merasa nyeri. Dia berkata
bahwa nyerinya hanya berkurang sedikit. Saya merasa bahwa pelayanan kita di
manajemen nyeri masih kurang sehingga perlu tingkatkan.
Perawat D : Iya saya rasa juga begitu. Karena Tn.H juga mengeluh masih merasa
nyeri juga.
Perawat E : Iya. Bagaimana kalau kita juga melakukan distraksi dalam
manajemen nyeri.
Perawat A&C : Iya ya. Betul.
Kepala Ruangan : Saya rasa itu ide yang baik. Apakah kalian semau setuju? Atau
ada yang mempunya ide lain?
Perawat B : Begini buk, saya juga setuju jika kita juga melakukan distraksi. Tapi
saya mau menambahkan bagaimana kalau beberapa dari kita mengikuti pelatihan
manajemen nyeri agar kita bisa mempunyai banyak referensi dari manajemen
nyeri dan kita juga bisa meningkatkan pelayanan dibidang manajemen nyeri.
Bagaimana buk?
Kepala Ruangan : Wah idemu bagus sekali. Bagaimana pendapat yang lain?
Kalian semua setuju?
Perawat E : Iya buk. Itu ide yang bagus, saya setuju.
Perawat A,C & E : Iya buk setuju. (sambil mengangguk-angguk)
Kepala Ruangan : Baik kalau begitu saya akan mengirim beberapan dari kalian
untuk mengikuti pelatihan manajemen nyeri. Saya akan memberitahukannya
secepatnya. Sekarang diskusi ini saya akhiri, terima kasih atas partisipasinya.
Semoga nanti hasilnya memuaskan. Amin. Sekarang kalian bisa kembali
melaksanakan pekerjaan yang tadi tertunda.
Semua Perawat : Iya buk. Permisi

Setelah 2 hari beberapa perawat mengikuti pelatihan manajemen nyeri


kemudian perawat menerapkan ilmu yang mereka dapat dipelatihan
tersebut. Setelah beberapa hari cara ini diterapkan ada peningkatan dalam
pelayanan di ruangan tersebut, dan pasien merasa puas dengan pelayanan di
ruangan itu.

Anda mungkin juga menyukai