Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawan keluarga
Dosen Pembimbing : Oop Ropei,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom
Dosen Koordinator : Nadirawati, S.Kp.,M.Kep
Disusun oleh:
Kelompok B
Anggota :
Nadiya Aurelia Suhandi 213120012 Deyda Meisya 213120108
Rizma Piarsihan F 213120116 Irna Risnawti 213120132
Alina Regina P 213120161 Fridila Septianisa 213120117
Nadia Nurul Haq H 213120152 Dety Rstiana 213120086
Muthia Afrha A 213120013 Muhamad Dika Maulana 213120063
Nabila Zukhruf H 213120135 Indah Kurnia Sujana 213120070
Luthfi Muhammad H 213120146 Dinda Mutiara F 213120072
Liannisa Salsa J 213120092
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Laporan diskel
keperawatan keluarga ” dapat diselesaikan pada waktu yang sudah ditentukan. Makalah ini
disusun untuk memenuhi dan melengkapi nilai mata kuliah Keperawatan Keluarga. Namun,
kami menyadari bahwa dari makalah ini masih banyak kekurangan dan belum sempurna. Oleh
karena itu, kami sendiri masih mempunyai banyak kelemahan dan kekurangan dalam
pengetahuan serta pengalaman. Kami berharap agar para pembaca bisa memberikan kritik dan
saran terhadap makalah ini.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca pada umumnya.
Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun. Akhir
kata, kami mengucapkan terima kasih dan berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi semua pihak yang membutuhkannya
Hormat kami,
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
LAPORAN DISKEL KEPERAWATAN KELUARGA.................................................... 1
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN.................................................. 1
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI................................................ 1
2022................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 3
A. Latar Belakang........................................................................................3
B. Batasan Masalah.....................................................................................3
C. Rumusan Masalah...................................................................................3
D. Tujuan Penelitian....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................5
F. Skenario Kasus....................................................................................... 5
A. Kesimpulan...........................................................................................24
B. Saran..................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apa tugas fungsi keluarga yang belum terpenuhi dalam
kasus.
2. Untuk mengetahui apa Analisa data yang terdapat dalam kasus.
3. Untuk mengetahui apa saja diagnosa yang bisa diangkat dalam kasus.
4. Untuk mengetahui bagaimana Asuhan Keperawatan dalam kasus tersebut.
A. Metode Penelitian
Metode penulisan yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Pengumpulan data yang diperoleh dengan cara penelusuran melalui buku
sumber, untuk memperoleh ketentuan dasar terhadap masalah yang diperoleh
ketentuan dasar terhadap masalah yang dibahas.
2. Pencarian di Internet
A. Skenario Kasus
A. STEP 1 Klarifikasi Istilah
Menambahkan:
Alina Regina putri (213120161)
Nodular artinya pada kelenjar yang membesar memiliki satu atau lebih
nodul (benjolan) di dalamnya. Ada banyak penyebab mengapa kelenjar tiroid
lebih besar dari biasanya, dan sebagian besar bukan karena kanker. nodular
biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon tiroid.
Sumber:https://www.rsonkologi.com/berita/mengenal-kelainan-jinak-pada
tiroid#:~:text=Struma%20lainnya%20adalah%20nodular%2C
%20artinya,disebabkan%20oleh%20ketidakseimbangan%20hormon
%20tiroid
2. Fridila (213120117 )
Yaitu peradangan atau juga bisa disebut infeksi yang terdapat di saluran
nafas yang menginfeksi pada bronkus. Bronkitis biasanya menginfeksi pada
anak-anak yang disekitar tempat tinggalnya terdapat polutan, seperti orang-
orang merokok diluar atau didalam ruangan, kendaraan bermotor yang
menyebabkan polusi udara, dan pembakaran yang menyebabkan asap
biasanya saat masak menggunakan kayu bakar. Pasien bronkitis banyak
ditemukan dengan keluhan seperti batuk, mengi, penumpukan sputum dan
sesak nafas (Marni, 2014).
Sumber: http://eprints.umpo.ac.id/8499/3/BAB%202.pdf
Menambahkan:
Muhamad Dika Maulana (213120063)
Bronkitis adalah inflamasi pada saluran nafas yang luas (trakea dan
bronkhi) yang kebanyakan selalu berhubungan dengan infeksi yang di
sebabkan bakteri atau virus dj respiratori atas (Wong, 2003).
3. Liannisa Salsa (213120092)
Kavitas keadaan patologis dengan gambaran gas yang mengisi ruang
dalam zona konsolidasi paru atau dalam massa atau nodul, yang terbentuk
oleh ekspulsi bagian nekrotik pada lesi melalui cabang bronkus dan secara
radiologi akan tampak gambaran lusen dalam zona konsolidasi paru, massa
atau nodul.
Sumber: https://www.scribd.com/doc/297601611/Kavitas-Paru
Menambahkan:
Irna Risnawati (213120132)
Kavitas adalah kantung tidak normal yang terbentuk di dalam paru-paru
akibat infeksi
(misalnya, tuberkulosis) atau tumor. Bila kavitas pecah, maka ini bisa
menyebabkan pneumotoraks.
Sumber:https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-penanganan-pneumotoraks-berdasar tingkat-
keparahannya#:~:text=Kavitas%20adalah%20kantung%20tidak%20normal,maka%20ini
%20bisa%20menyebabkan%20pneumotoraks
4. Nadia Nurul (213120152)
Suatu penyakit bakteri menular yang berpotensi serius yang terutama
mempengaruhi paru-paru. Bakteri penyebab TB menyebar ketika orang yang
terinfeksi batuk atau bersin.
Sumber : https://www.alodokter.com/tuberkulosis
Menambahkan:
Indah Kurnia Sujana (213120070)
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru. Kondisi ini, kadang disebut juga
dengan TB paru. Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru menyebabkan
gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. Penderita TBC
biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan
demam. Pengobatan penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu
berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat guna mencegah risiko
terjadinya resistensi antibiotik. Jika tidak ditangani dengan segera, TBC dapat
berakibat fatal.
Sumber : https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1375/tbc
5. Syanita Dwi Nanda sulistyani Putri (213120035)
Lobus posterior adalah bagian belakang kelenjar pituitari yang berfungsi
untuk menghasilkan hormon antidiuretik, yaitu hormon yang membuat ginjal
mampu menyerap air lebih banyak dan menyimpannya di aliran darah guna
mencegah dehidrasi. Selain itu, hormon oksitosin juga diproduksi di lobus
posterior.
Sumber:https://www.alodokter.com/kelenjar-pituitari-master-kelenjar-yang-
kendalikan-banyak-fungsi-tubuh#:~:text=Lobus%20posterior%20adalah
%20bagian%20belakang,juga%20diproduksi%20di%20lobus%20posterior.
6. Risma Rahmawati (213120038)
Sinistra merupakan bahasa medis untuk bagian kiri jadi paru sinistra itu
berarti paru sebelah kiri.
Sumber: https://www.alodokter.com/komunitas/topic/rontgen-15.
Menambahkan:
Luthfi Muhammad Haris (213120146)
Paru-paru sinistra/kiri memiliki 2 lobus diantaranya Lobus superior dan
inferior, sedangkan paru-paru kanan memiliki 3 lobus. Paru-paru sinistra ini
ukurannya lebih kecil, karena berdekatan dengan organ jantung. Jantung
membutuhkan ruang yang lebih besar untuk memompa darah pada sisi tubuh.
Ada juga lapisan di sekitar paru-paru disebut pleura yg berfungsi membantu
melindungi paru- paru dan memungkinkan mereka untuk bergerak saat
bernafas.
Sumber:https://www.google.com/url?q=https://repository.unair.ac.id/
30162/3/14BAB%2520II%2520TINJAUAN
%2520PUSTAKA.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwiKnP2mm8n9AhVx2DgGHb3
LDVcQFnoECAgQFA&usg=AOvVaw31obom_NgjADi8kOUMrohg
7. Nadiya Aurelia (213120012)
Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus: lobus atas, lobus tengah dan
lobus bawah. Paru-paru kiri hanya terdiri dari dua lobus: lobus atas dan lobus
bawah. Lobus dibagi menjadi beberapa bagian kecil yang disebut segmen.
Lobus atas di sisi kiri dan kanan masing-masing terdiri dari tiga segmen: atas
(apikal), belakang (posterior), dan depa (anterior).Jadi segmen apikal adalah
segmen atas dari bagian lobus superior.
8. Syanita Dwi Nanda sulistyani Putri (213120035)
Putus obat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
sindrom dari efek yang disebabkan oleh penghentian pemberian obat. Hal ini
merupakan hasil dari perubahan keseimbangan (neuro) fisiologis yang
disebabkan oleh kehadiran obat.[1] Putus obat juga merupakan seperangkat
gejala yang terjadi ketika pecandu atau seorang individu melakukan
penghentian pengunaan obat karena kecanduan atau ketergantungan yang
sudah lama digunakan
Sumber:https://id.m.wikipedia.org/wiki/Putus_obat#:~:text=Putus%20obat
%20adalah%20istilah%20yang,yang%20disebabkan%20oleh%20kehadiran
%20obat.
9. Liannisa (213120092)
Rontgen adalah suatu proyeksi radiografi dari thorax untuk
mendiagnosis kondisi yang mempengaruhi thorax dan struktur-struktur di
dekatnya.
Sumber:https://repository.binawan.ac.id/1449/1/Materi%20Inti%20No.
%209%20Interprestasi%20Thorax%20foto.pdf
1. Analisa data
Dety Estiana (213120086), Liannisa Salsa (213120092), Deyda
(213120108)
DO:
1) TTV 4 bulan lalu
TD : 125/90
x/menit
N : 80 x/menit
R : 22 x/menit
S : 37 C
2) Tuan A 12eseha
ke puskesmas
untuk dilakukan
foto rosen
3) FOTO RONSEN
Terdapat bercak
putih terdapat
nodular disegmen
12eseha &
posterior lubus
atas paru sudah
memakan obat
kurang lebih 4
bulan terdapat
bercak putih
2) Klien
mengatakan
belum
mengambil obat
lagi ke
puskesmas.
3) Keluarga
mengatakan tidak
tidak tau
mengenai
penyakit TB paru
dan akibat dari
penyakit TB
paru.
4) Keluarga
mengatakan tidak
tau mengenai
perawatan
penyakit TB
Paru.
5) Keluarga
mengatakan alat
makan tidak
dipisahkan dari
anggota keluarga
lain.
6) Keluarga
mengatakan
kadang-kadang
saja membuka
pintu rumah.
7) Keluarga
mengatakan klien
sering membuang
dahak ke toilet
tapi jarang
dibersihkan
kembali
DO:
1) Terdapat
bercak putih dan
nodular di
segmen apikal
dan posterior
lobus atas paru
sinistra.
2) Terdapat
Kavitas lebih dari
1 di paru kiri.
3) Rumah
Klien tampak
pengap karena
kurang ventilasi
dan jendela yg
jarang di buka.
DO:
1) Hasil inspeksi
perilaku dan
lingkungan
rumah
2) TTV :
TD : 125/90
mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernafasan:
22x/menit
Suhu : 37 ̊C
1. Diagnosa Keperawatan
Muthia (213120013), Nadia Nurul (213120152), Rizma Piarsihan
(213120116).
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit d.d Hasil rontgen ada bercak putih
dan nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru sinistra, serta
Keluarga mengatakan tidak tahu apa itu TB paru dan akibat yang terjadi.
b. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d ketidakmampuan mengatasi
masalah
d. Manajemen kesehatan tidak efektif b.d ketidakefektifan pola perawatan
kesehatan keluarga.
1. ASKEP
a. Intervensi
Irna Risnawati ( 213120132) dan Alina Regina Putri ( 213120161)
No Diagnosa Tujuan
Keperawatan umum khusus intervensi
1. informasikan
kemajuan pasien secara
berkala
2. informasikan
fasilitas perawatan
kesehatan yang tersedia
a. Implementasi dan Evaluasi
Muthia A (213120012), Nadiya A(213120013),Resti A (213120131),
Syanita Putri (213120025)
d) Memberikan
dukungan positif pada
keluarga
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa tugas fungsi keluarga yang belum terpenuhi
yaitu semuanya (5 tugas), untuk diagnosa yang muncul pada kasus ini adalah
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit d.d Hasil rontgen ada bercak putih dan nodular di
segmen apikal dan posterior lobus atas paru sinistra, serta Keluarga
mengatakan tidak tahu apa itu TB paru dan akibat yang terjadi. Manajemen
kesehatan keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d
ketidakmampuan mengatasi masalah dan Manajemen kesehatan tidak efektif
b.d ketidakefektifan pola perawatan kesehatan keluarga.
B. Saran
Disarankan kepada seluruh mahasiswa untuk tetap berusaha menelaah
kasus ini agar lebih paham dan juga bisa menambah pengetahuan saat proses
pencarian jawaban.
DAFTAR PUSTAKA
Marni. 2014. Buku Ajar Keperawatan Pada Anak Dengan Gangguan Pernapasan.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.