Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN DISKEL KEPERAWATAN KELUARGA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawan keluarga
Dosen Pembimbing : Oop Ropei,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom
Dosen Koordinator : Nadirawati, S.Kp.,M.Kep

Disusun oleh:

Kelompok B

Ketua/ Leader : Risma Rahmawati 213120038


Scriber 1 : Syanita Putri 213120035
Scriber 2 : Resti Apriani 213120131

Anggota :
Nadiya Aurelia Suhandi 213120012 Deyda Meisya 213120108
Rizma Piarsihan F 213120116 Irna Risnawti 213120132
Alina Regina P 213120161 Fridila Septianisa 213120117
Nadia Nurul Haq H 213120152 Dety Rstiana 213120086
Muthia Afrha A 213120013 Muhamad Dika Maulana 213120063
Nabila Zukhruf H 213120135 Indah Kurnia Sujana 213120070
Luthfi Muhammad H 213120146 Dinda Mutiara F 213120072
Liannisa Salsa J 213120092

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Laporan diskel
keperawatan keluarga ” dapat diselesaikan pada waktu yang sudah ditentukan. Makalah ini
disusun untuk memenuhi dan melengkapi nilai mata kuliah Keperawatan Keluarga. Namun,
kami menyadari bahwa dari makalah ini masih banyak kekurangan dan belum sempurna. Oleh
karena itu, kami sendiri masih mempunyai banyak kelemahan dan kekurangan dalam
pengetahuan serta pengalaman. Kami berharap agar para pembaca bisa memberikan kritik dan
saran terhadap makalah ini.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca pada umumnya.
Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun. Akhir
kata, kami mengucapkan terima kasih dan berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi semua pihak yang membutuhkannya

Cimahi, 02 Maret 2023

Hormat kami,

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
LAPORAN DISKEL KEPERAWATAN KELUARGA.................................................... 1
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN.................................................. 1
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI................................................ 1
2022................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 3

A. Latar Belakang........................................................................................3

B. Batasan Masalah.....................................................................................3

C. Rumusan Masalah...................................................................................3

D. Tujuan Penelitian....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................5

F. Skenario Kasus....................................................................................... 5

A. STEP 1 Klarifikasi Istilah.......................................................................5

G. STEP 2 Identifikasi Masalah..................................................................8

H. STEP 3 Analisa Masalah........................................................................8


BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 24

A. Kesimpulan...........................................................................................24

B. Saran..................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga adalah bagian dari masyarakat sesungguhnya mempunyai peranan yang


sangat penting dalam membentuk budaya dan perilaku sehat. Dari keluargalah
pendidikan kepada individu dimulai, tatanan masyarakat yang baik diciptakan, budaya
dan perilaku sehat dapat lebih dini ditanamkan. Oleh karena itu, keluarga mempunyai
posisi yang strategis untuk dijadikan sebagai unit pelayanan kesehatan karena masalah
kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antar anggota
keluarga, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi juga keluarga dan masyarakat
yang ada disekitarnya.
B. Batasan Masalah

Laporan tutorial ini hanya membahas tentang:


1. Step 1 : Klarifikasi Istilah

2. Step 2 : Identifikasi Masalah

3. Step 3 : Analisa Masalah

C. Rumusan Masalah

1. Apa tugas fungsi keluarga yang belum terpenuhi dalam kasus?


2. Apa Analisa data yang terdapat dalam kasus?
3. Apa saja diagnosa yang bisa diangkat dalam kasus?
4. Bagaimana Asuhan Keperawatan dalam kasus tersebut?
A. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa tugas fungsi keluarga yang belum terpenuhi dalam
kasus.
2. Untuk mengetahui apa Analisa data yang terdapat dalam kasus.
3. Untuk mengetahui apa saja diagnosa yang bisa diangkat dalam kasus.
4. Untuk mengetahui bagaimana Asuhan Keperawatan dalam kasus tersebut.

A. Metode Penelitian
Metode penulisan yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Pengumpulan data yang diperoleh dengan cara penelusuran melalui buku
sumber, untuk memperoleh ketentuan dasar terhadap masalah yang diperoleh
ketentuan dasar terhadap masalah yang dibahas.
2. Pencarian di Internet

Penelusuran baru di berbagai alamat web, mengenai materi yang berkaitan


dengan masalah yang dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Skenario Kasus
A. STEP 1 Klarifikasi Istilah

1. Nodular ( Deyda Meisya 213120108)


2. bronchitis ( Rizna Piarsihan F 213120116)
3. Kavitas (Resti Apriani 213120131)
4. Tb ( Nabila Zukgruf H 213120135)
5. Alina posterior lobus ( Alina Regina Putri 213120161)
6. paru sinistra (Syanita Putri 213120035)
7. Segmen Apikal (Fridilla Septianisa 213120117)
8. putus obat ( Risma Rahmawati 213120038)
9. foto ronsen dety (Dety Estiana 213120086)
JAWABAN :

1. Dety Estiana (2132120086)


Nodul adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal dapat berupa
tonjolan atau benjolan. Nodul dapat tumbuh dan berkembang tepat di bawah
kulit. Nodul juga dapat berkembang pada jaringan kulit yang lebih dalam atau
bahkan dapat tumbuh pada organ tubuh.
Sumber:https://www.honestdocs.id/nodulkulit#:~:text=Nodul%20adalah
%20petumbuhan%20jaringan%20yang,dapat%20tumbuh%20pada%20organ
%20tubuh

Menambahkan:
Alina Regina putri (213120161)
Nodular artinya pada kelenjar yang membesar memiliki satu atau lebih
nodul (benjolan) di dalamnya. Ada banyak penyebab mengapa kelenjar tiroid
lebih besar dari biasanya, dan sebagian besar bukan karena kanker. nodular
biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon tiroid.
Sumber:https://www.rsonkologi.com/berita/mengenal-kelainan-jinak-pada
tiroid#:~:text=Struma%20lainnya%20adalah%20nodular%2C
%20artinya,disebabkan%20oleh%20ketidakseimbangan%20hormon
%20tiroid
2. Fridila (213120117 )
Yaitu peradangan atau juga bisa disebut infeksi yang terdapat di saluran
nafas yang menginfeksi pada bronkus. Bronkitis biasanya menginfeksi pada
anak-anak yang disekitar tempat tinggalnya terdapat polutan, seperti orang-
orang merokok diluar atau didalam ruangan, kendaraan bermotor yang
menyebabkan polusi udara, dan pembakaran yang menyebabkan asap
biasanya saat masak menggunakan kayu bakar. Pasien bronkitis banyak
ditemukan dengan keluhan seperti batuk, mengi, penumpukan sputum dan
sesak nafas (Marni, 2014).
Sumber: http://eprints.umpo.ac.id/8499/3/BAB%202.pdf
Menambahkan:
Muhamad Dika Maulana (213120063)
Bronkitis adalah inflamasi pada saluran nafas yang luas (trakea dan
bronkhi) yang kebanyakan selalu berhubungan dengan infeksi yang di
sebabkan bakteri atau virus dj respiratori atas (Wong, 2003).
3. Liannisa Salsa (213120092)
Kavitas keadaan patologis dengan gambaran gas yang mengisi ruang
dalam zona konsolidasi paru atau dalam massa atau nodul, yang terbentuk
oleh ekspulsi bagian nekrotik pada lesi melalui cabang bronkus dan secara
radiologi akan tampak gambaran lusen dalam zona konsolidasi paru, massa
atau nodul.
Sumber: https://www.scribd.com/doc/297601611/Kavitas-Paru
Menambahkan:
Irna Risnawati (213120132)
Kavitas adalah kantung tidak normal yang terbentuk di dalam paru-paru
akibat infeksi
(misalnya, tuberkulosis) atau tumor. Bila kavitas pecah, maka ini bisa
menyebabkan pneumotoraks.
Sumber:https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-penanganan-pneumotoraks-berdasar tingkat-
keparahannya#:~:text=Kavitas%20adalah%20kantung%20tidak%20normal,maka%20ini
%20bisa%20menyebabkan%20pneumotoraks
4. Nadia Nurul (213120152)
Suatu penyakit bakteri menular yang berpotensi serius yang terutama
mempengaruhi paru-paru. Bakteri penyebab TB menyebar ketika orang yang
terinfeksi batuk atau bersin.
Sumber : https://www.alodokter.com/tuberkulosis

Menambahkan:
Indah Kurnia Sujana (213120070)
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru. Kondisi ini, kadang disebut juga
dengan TB paru. Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru menyebabkan
gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. Penderita TBC
biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan
demam. Pengobatan penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu
berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat guna mencegah risiko
terjadinya resistensi antibiotik. Jika tidak ditangani dengan segera, TBC dapat
berakibat fatal.
Sumber : https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1375/tbc
5. Syanita Dwi Nanda sulistyani Putri (213120035)
Lobus posterior adalah bagian belakang kelenjar pituitari yang berfungsi
untuk menghasilkan hormon antidiuretik, yaitu hormon yang membuat ginjal
mampu menyerap air lebih banyak dan menyimpannya di aliran darah guna
mencegah dehidrasi. Selain itu, hormon oksitosin juga diproduksi di lobus
posterior.
Sumber:https://www.alodokter.com/kelenjar-pituitari-master-kelenjar-yang-
kendalikan-banyak-fungsi-tubuh#:~:text=Lobus%20posterior%20adalah
%20bagian%20belakang,juga%20diproduksi%20di%20lobus%20posterior.
6. Risma Rahmawati (213120038)
Sinistra merupakan bahasa medis untuk bagian kiri jadi paru sinistra itu
berarti paru sebelah kiri.
Sumber: https://www.alodokter.com/komunitas/topic/rontgen-15.
Menambahkan:
Luthfi Muhammad Haris (213120146)
Paru-paru sinistra/kiri memiliki 2 lobus diantaranya Lobus superior dan
inferior, sedangkan paru-paru kanan memiliki 3 lobus. Paru-paru sinistra ini
ukurannya lebih kecil, karena berdekatan dengan organ jantung. Jantung
membutuhkan ruang yang lebih besar untuk memompa darah pada sisi tubuh.
Ada juga lapisan di sekitar paru-paru disebut pleura yg berfungsi membantu
melindungi paru- paru dan memungkinkan mereka untuk bergerak saat
bernafas.
Sumber:https://www.google.com/url?q=https://repository.unair.ac.id/
30162/3/14BAB%2520II%2520TINJAUAN
%2520PUSTAKA.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwiKnP2mm8n9AhVx2DgGHb3
LDVcQFnoECAgQFA&usg=AOvVaw31obom_NgjADi8kOUMrohg
7. Nadiya Aurelia (213120012)
Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus: lobus atas, lobus tengah dan
lobus bawah. Paru-paru kiri hanya terdiri dari dua lobus: lobus atas dan lobus
bawah. Lobus dibagi menjadi beberapa bagian kecil yang disebut segmen.
Lobus atas di sisi kiri dan kanan masing-masing terdiri dari tiga segmen: atas
(apikal), belakang (posterior), dan depa (anterior).Jadi segmen apikal adalah
segmen atas dari bagian lobus superior.
8. Syanita Dwi Nanda sulistyani Putri (213120035)
Putus obat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
sindrom dari efek yang disebabkan oleh penghentian pemberian obat. Hal ini
merupakan hasil dari perubahan keseimbangan (neuro) fisiologis yang
disebabkan oleh kehadiran obat.[1] Putus obat juga merupakan seperangkat
gejala yang terjadi ketika pecandu atau seorang individu melakukan
penghentian pengunaan obat karena kecanduan atau ketergantungan yang
sudah lama digunakan
Sumber:https://id.m.wikipedia.org/wiki/Putus_obat#:~:text=Putus%20obat
%20adalah%20istilah%20yang,yang%20disebabkan%20oleh%20kehadiran
%20obat.
9. Liannisa (213120092)
Rontgen adalah suatu proyeksi radiografi dari thorax untuk
mendiagnosis kondisi yang mempengaruhi thorax dan struktur-struktur di
dekatnya.
Sumber:https://repository.binawan.ac.id/1449/1/Materi%20Inti%20No.
%209%20Interprestasi%20Thorax%20foto.pdf

A. STEP 2 Identifikasi Masalah

1. Melihat kasus di atas apakah tugas kesehatan keluarga yang belum


terpenuhi? Jelaskan mengapa demikian!
2. Buat analisa data sesuai kasus?
3. Apakah diagnosa yang tepat pada kasus di atas?
4. Buat askep sesuai diagnosa yang muncul dengan menyelesaikan tugas yang
belum terpenuhi?

A. STEP 3 Analisa Masalah

1. Tugas Kesehatan Yang belum terpenuhi


Resti Apriani (213120131)
Menurut saya tugas kesehatan yang belum terpenuhi
a. Ketidakmampuan mengenal masalah/penyakit dikarenakan keluarga
Tn.A menyatakan bahwa tidak tau apa itu TB paru.
b. Ketidakmampuan membuat keputusan karena keluarga Tn.A menyatakan
bahwa tidak tau akibat Tb dan tidak tau apa yang terjadi ketika putus
obat.
c. Ketidakmampuan melakukan perawatan terhadap keluarga yang sakit
karena keluarga tidak tau cara perawatan penyakit Tn.A dengan tepat
apalagi ketika batuk atau sesak, alat makan tidak dipisahkan dengan
anggota keluarga lain.
d. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan karena rumah agak
pengap, ventilasi kurang dan jendela jarang dibuka. Selain itu, rumahpun
hanya kadang-kadang saja membuka pintu rumahnya.
e. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
Bisa dibilang ini sebagian karena keluarga memang sempat berkunjung
ke puskesmas namun lebih banyak pasien tidak berkunjung ke puskesmas
lagi untuk mengambil obat dan sudah 2 minggu tidak minum obat lagi
karena merasa sehat.

1. Analisa data
Dety Estiana (213120086), Liannisa Salsa (213120092), Deyda
(213120108)

No Data Etiologi Masalah


1 DS: 1) Ketidakm 1) Manaj
1) keluarga ampuan keluarga emen
mengatakan merawat anggota kesehatan
riwayat bronchitis keluarga yang tidak efektif
2) Tn. A tidak sakit. (D.0116)
datang ke 2) Pemeli
puskesmas lagi haraan
3) Sudah 2 minggu kesehatan
tidak makan obat tidak efektif
4) Klien mengatakan (D.0117)
menderita batuk
kurang lebih 4
bulan
5) Kelurga
mengatakan tidak
tahu apa itu TB
paru dan akibat
TB
6) Keluarga tidak
mengetahui apa
yang terjadi jika
putus obat
7) Keluarga tidak
tahu cara
perawatan pada
Tn. A dengan
tepat saat batuk
atau sesak
8) Keluarga
mengatakan alat
makan tidak di
pisahkan dari
anggota lain
9) Tn. A sering
membuang
dahaknya di wc
tapi kadang suka
lupa dicuci
bekasnya dengan
air.

DO:
1) TTV 4 bulan lalu
TD : 125/90
x/menit
N : 80 x/menit
R : 22 x/menit
S : 37 C
2) Tuan A 12eseha
ke puskesmas
untuk dilakukan
foto rosen
3) FOTO RONSEN
Terdapat bercak
putih terdapat
nodular disegmen
12eseha &
posterior lubus
atas paru sudah
memakan obat
kurang lebih 4
bulan terdapat
bercak putih

2 DS: 1) Ketidakmampuan Bersihan Jalan


keluarga Nafas Tidak
1) Klien
merawat anggota Efektif (D.0001)
mengatakan keluarga yang
sakit
mengalami batuk
selama ± 4 bulan.

2) Klien
mengatakan
belum
mengambil obat
lagi ke
puskesmas.

3) Keluarga
mengatakan tidak
tidak tau
mengenai
penyakit TB paru
dan akibat dari
penyakit TB
paru.

4) Keluarga
mengatakan tidak
tau mengenai
perawatan
penyakit TB
Paru.
5) Keluarga
mengatakan alat
makan tidak
dipisahkan dari
anggota keluarga
lain.

6) Keluarga
mengatakan
kadang-kadang
saja membuka
pintu rumah.

7) Keluarga
mengatakan klien
sering membuang
dahak ke toilet
tapi jarang
dibersihkan
kembali

DO:
1) Terdapat
bercak putih dan
nodular di
segmen apikal
dan posterior
lobus atas paru
sinistra.

2) Terdapat
Kavitas lebih dari
1 di paru kiri.
3) Rumah
Klien tampak
pengap karena
kurang ventilasi
dan jendela yg
jarang di buka.

3 DS: 1) Ketidakmampuan Manajemen


1) Keluarga keluarga mengatasi kesehatan
mengatakan tidak pencegahan TB keluarga tidak
tau TB paru efektif (D.0115)
2) Keluarga
tidak tau akibat
yang akan terjadi
jika Tn. A tidak
melakukan
pencegahan anak
dan keluarganya
akan tertular
3) Keluarga
mengatakan sejak
sakit alat makan
tidak dipisahkan
dari anggota
keluarga lain
4) Keluarga
mengatakan
membuang
dahaknya
sembarangan
5) Keluarga
mengatakan
kadang-kadang
saja membuka
pintu rumah
supaya ada udara
masuk ke dalam
rumah

DO:
1) Hasil inspeksi
perilaku dan
lingkungan
rumah
2) TTV :
TD : 125/90
mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernafasan:
22x/menit
Suhu : 37 ̊C

1. Diagnosa Keperawatan
Muthia (213120013), Nadia Nurul (213120152), Rizma Piarsihan
(213120116).
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit d.d Hasil rontgen ada bercak putih
dan nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru sinistra, serta
Keluarga mengatakan tidak tahu apa itu TB paru dan akibat yang terjadi.
b. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d ketidakmampuan mengatasi
masalah
d. Manajemen kesehatan tidak efektif b.d ketidakefektifan pola perawatan
kesehatan keluarga.

1. ASKEP
a. Intervensi
Irna Risnawati ( 213120132) dan Alina Regina Putri ( 213120161)
No Diagnosa Tujuan
Keperawatan umum khusus intervensi

Bersihan jalan nafas Setelah . TUK 1: Keluarga mampu mengenal


tidak efektif b.d dilakukan Setelah dilakukan masalah kesehatan
ketidakmampuan kunjungan kunjungan Kategori: perilaku
keluarga merawat keperawatan Keperawatan Subkategori: penyuluhan
selama 3x keluarga mampu dan pembelajaran
anggota keluarga yang
pertemuan mengenal masalah Intervensi
sakit keluarga Edukasi kesehatan
kesehatan dengan
mampu kriteria hasil: (I.12383)
meningkatka Kategori: perilaku Observasi
n manajemen Sub kategori: 1. Identifikasi
kesehatan penyuluhan dan kesiapan dan
keluarga pembelajaran kemampuan
manajemen menerima
kesehatan keluarga informasi Tb
(L.12105)
Terapetik
Meningkat
1. Sediakan materi
1. Keluarga
dan media
mampu
menjelaskan pendidikan
masalah kesehatan
kesehatan mengenai Tb
2. Keluarga 2. Jadwalkan
mampu pendidikan
menjelaskan kesehatan sesuai
pengerian Tb kesepakatan
3. Keluarga 3. Berikan
mampu kesempatan untuk
menjelaskan bertanya
tanda dan
gejala Tb Edukasi
1. Jelaskan faktor
Keluarga mampu yang dapat
menjelaskan mempengaruhi
penyebab Tb kesehatan
2. Ajarkan hidup
bersih dan sehat
3. Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat.
TUK 3: TUK 3:
Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan
tindakan keperawatan keluarga
keperawatan mampu merawat anggota
keluarga mampu keluarganya yang sakit
merawat anggota dengan kriteria hasil:
keluarganya yang Kategori: perilaku
sakit dengan kriteria Subkategori: penyuluhan
hasil: dan pembelajaran.
Kategori: perilaku Manajemen kesehatan
Subkategori: keluarga (L.12105)
penyuluhan dan meningkat
pembelajaran. 1. Keluarga
Manajemen mengetahui
kesehatan keluarga konsekuensi
(L.12105) meningkat apabila ada
1. Keluarga keluarga yang sakit
mengetahui tidak dilakukan
konsekuensi pengobatan
apabila ada 2. Keluarga
keluarga mengetahui cara
yang sakit perawatan
tidak kesehatan
dilakukan
pengobatan Keluarga memahami cara
2. Keluarga perawatan kesehatan yang
mengetahui dapat dilakukan dirumah
cara seperti terapi relaksasi
perawatan untuk mengurangi nyeri
kesehatan
Keluarga memahami
cara perawatan
kesehatan yang dapat
dilakukan dirumah
seperti terapi
relaksasi untuk
mengurangi rasa
nyeri
TUK 4: keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Setelah dilakukan kategori : perilaku
kunjungan sebkategori :penyuluhan
keperawatan dan pembelajaran
keluarga mampu Intervensi :
memodifikasi Dukungan pemeliharaan
lingkungan rumah
Kategori : perilaku Observasi :
Subkategori : 1. Identifikasi faktor
penyuluhan dan yang berkontribusi
pembelajaran terhadap gangguan
Manajemen pemeliharaan
kesehatan keluarga rumah (mis.
meningkat Anggota keluarga
(L.12105) yang sakit)
1. Keluarga
mampu Terapeuti:
memodifikas 1. Dukung anggota
i lingkungan keluarga dalam
2. Keluarga menerapkan tujuan
memahami yang dapat dicapai
mengenai terkait
pentingnya pemeliharaan
kebersihan rumah
ligkungan 2. Fasilitasi perbaikan
untuk rumah jika perlu
kesehatan 3. Bantu keluarga
menggunakan
Keluarga mampu dukungan sosial
menciptakan
lingkungan yang Edukasi :
aman dan bersih Anjurkan strategi
manciptakan lingkungan
rumah yang dan bersih
TUK 5: Keluarga mampu
Stelah dilakukan memanfaatkan fasilitas
kunjungan pelayanan kesehatan
keperawatan Intervensi :
keluarga mampu Edukasi program
memenfaatkan pengobatan
fasilitas kesehatan Observasi :
Kategori : perilaku 1. Identifikasi
Subkategori : pengetahuan
penyuluhan dan tentang pengobatan
pembelajaran yang di
rekomendasikan
2. Identifikasi
pengobatan
3. Tradisional dan
kemungkinan efek
terhadap
pengobatan
Terapeutik :
1. Fasilitasi informasi
tertulis tau gambar
untuk
meningkatkan
pemahaman
2. Berikan dukungan
untuk menjalani
pengobatan dengan
baik dan benar
Edukasi :
1. Jelaskn manfaat
dan efek samping
pengobatan
2. Jelaskan cara
penyimpanan
pengisian
kembali/pembelian
dan pemantauan
sisa obat
Informasikan fasilitas
kesehatan yang dapat
digunakan selama
pengobatan
Manajemen kesehatan Setelah Manajemen Pemeliharaan kesehatan
keluarga tidak efektif dilakukan kesehtana keluarga tidak efektif
b.d ketidakmampuan kunjungan meningkat
keluarga merawat keperawatan (L.12105) Intervensi
selama 3x Edukasi kesehatan
anggota keluarga yang
pertemuan 1. Keluarga (I.12383)
sakit. keluarga mampu Observasi :
mampu memanfaatka 1. Identifikasi
meningkatka n fasilitas kesiapan dan
n kesehatan kemampuan
pemeliharaan 2. Keluarga menerima
kesehatan mampu informasi
melakukan 2. Identifikasi faktor-
pengobatan faktor yang dapat
ke fasilitas meningkatkan dan
kesehatan menurunkan
terdekat motivasi perilaku
3. Keluarga hidup bersih dan
memahami sehat
mengenai
pentingnya Terapetik :
melakukan
pengobatan 1.sediakan materi dan
kesehtan apa media pendidikan
bila ada kesehatan
anggota 2. jadwalkan pendidikan
keluarga kesehatan sesuai
yang sakit kesepakatan
3. berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi :

1.jelaskan faktor resiko


yang dapat mempengaruhi
faktor kesehatan
2. ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
3. ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
Pemeliharaan kesehatan Setelah Setelah dilakukan Pemeliharaan kesehatan
tidak efektif b.d dilakukan kunjungan tidak efektif
ketidakmampuan kunjungan Keperawatan
mengatasi masalah keperawatan keluarga mampu Intervensi
selama 3x mengenal masalah Edukasi kesehatan
pertemuan kesehatan dengan (I.12383)
keluarga kriteria hasil: Observasi :
mampu Pemeliharaan 1. Identifikasi
meningkatka kesehatan (L.12106) kesiapan dan kemampuan
n 1. Menunjukan menerima informasi
manajemen perilaku 2. Identifikasi faktor-
kesehatan adaptif faktor yang dapat
meningkat meningkatkan dan
2. Menunjukan menurunkan motivasi
pemahaman perilaku hidup bersih dan
perilaku sehat
sehat Terapetik :
3. Kemampuan
menjalankan 1.sediakan materi dan
perilaku media pendidikan
sehat kesehatan
4. Menunjukan 2. jadwalkan pendidikan
minat kesehatan sesuai
meningkatka kesepakatan
n perilaku 3. berikan kesempatan
sehat untuk bertanya
Memiliki Edukasi :
system
pendukung 1.jelaskan faktor resiko
meningkat yang dapat mempengaruhi
faktor kesehatan
2. ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
3. ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
Manajemen kesehatan Setelah dilakukan Dukungn koping keluarga
tidak efektif b.d tindakan (I.09260)
ketidakefektifan pola keperawatan Observasi:
perawatan kesehatan keluarga mampu 1. Identifikasi
meningktan pemahaman
keluarga.
manajemen tentang keputusan
kesehatan dengan perawatan setelah
kriteria hasil : pulang
1. Melakukan 2. Identifikasi
tindakan untuk kesesuaian antara
mengurangi harapan pasien,
resiko keluarga, dan
2. Menerapkan tenaga kesehatan
program
keperawatan Teuraputik :
3. Aktivitas 1. Diskusikan rencana
hidup sehari medis dan
hari efektif perawatan
memenuhi 2. fasilitasi
tujuan pemenuhan
kesehatan kebutuhan dasar
keluarga
Edukasi :

1. informasikan
kemajuan pasien secara
berkala
2. informasikan
fasilitas perawatan
kesehatan yang tersedia
a. Implementasi dan Evaluasi
Muthia A (213120012), Nadiya A(213120013),Resti A (213120131),
Syanita Putri (213120025)

No Diagnosa Implementasi Evaluasi


1 Bersihan jalan a) Menjelaskan S: Keluarga klien mengatakan
nafas tidak
pada keluarga agar sudah tau penanganan dan cara
efektif b.d
ketidakmampuan memberikan bantuan dan merawat anggota keluarga yang
keluarga
perhatian ketika jalan menderita penyakit TB Paru
merawat anggota
keluarga yang nafas terhambat O: Keluarga dari klien tampak bisa
sakit.
menjelaskan cara mengatasi
b) Menjelaskan cara
bersihan jalan nafas yang
penanganan jalan nafas
tersumbat
yg terhambat seperti
A: Masalah teratasi
latihan batuk efektif
I : Hentikan Intervensi
c) Menjelaskan cara
merawat anggota
keluarga yang menderita
TB Paru seperti
pemberian nebulisasi
atau terapi oksigen

d) Memberikan
dukungan positif pada
keluarga

2 Manajemen Dukungn koping keluarga Manajemen kesehatan keluarga


kesehatan (I.09260)
tidak efektif
keluarga tidak Observasi:
efektif 1. Mengidentifikasi
pemahaman tentang
keputusan perawatan
setelah pulang S: Keluarga lebih sering
2. mengidentifikasi
membuka pintu rumah agar udara
kesesuaian antara masuk
harapan pasien,
keluarga, dan tenaga
kesehatan
Teuraputik :
O: Keluarga melakukan
1. mendiskusikan rencana
medis dan perawatan perawatan rumah
2. memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan
dasar keluarga
Edukasi :  
A: Masalah teratasi
1. menginformasikan
kemajuan pasien secara
berkala
2. menginformasikan
fasilitas perawatan P: Intervensi dihentikan
kesehatan yang tersedia
3 Manajemen Dukungan keluargan Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
Kesehatan tidak merencanakan pengobatan
efektif Observasi : S: Tn. A datang ke puskesmas lagi jika
1. mengidentifasi sakit, meminum obat secara teratur,
kebuthan dan harapan batuk sembuh, keluarga Tn. A
keluarga tentang mengetahui penyakit TB paru serta
kesehatan akibatnya, mengetahui cara perawatan
2. mengidentifikasi saat ada keluarga yang batuk, alat
konsekuensi tidak
makan dipisahkan antara orang yang
melakukan tindakan
bersama keluarga sakit dan tidak, Tn. A membuang
3. mengidentifikasi dahak dengan tepat.
tindakan yang dapat
dilakukan keluarga O: bercak putih menghilang
Terapetik :
1. memotivasi A: Masalah teratasi
perkembangan sikap
dan emosi yang P: Intervensi dihentikan
mendukung upaya
kesehatan
2. menggunakan sarana
dan fasilitas yang ada
dalam keluarga
Edukasi :
1. menginformasikan
fasiltas kesehatan yang
ada dalam lingkungan
keluarga
mengajarkan cara
perawatan yang bisa
dilakukan keluarga

4 Pemeliharaan Edukasi kesehatan (I.12383) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif


kesehatan tidak Observasi :
efektif 1. mengidentifikasi S: Tn. A datang ke puskesmas lagi jika
kesiapan dan sakit, meminum obat secara teratur,
kemampuan menerima batuk sembuh, keluarga Tn. A
informasi mengetahui penyakit TB paru serta
2. mengidentifikasi faktor-
akibatnya, mengetahui cara perawatan
faktor yang dapat
meningkatkan dan
saat ada keluarga yang batuk, alat
menurunkan motivasi makan dipisahkan antara orang yang
perilaku hidup bersih sakit dan tidak, Tn. A membuang
dan sehat dahak dengan tepat.
Terapetik :
1. menyediakan materi O: bercak putih menghilang
dan media pendidikan
kesehatan A: Masalah teratasi
2. menjadwalkan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan P: Intervensi dihentikan
3. memberikan
kesempatan untuk
bertanya
Edukasi :
1. menjelaskan faktor
resiko yang dapat
mempengaruhi faktor
kesehatan
2. mengajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat
3. mengajarkan strategi
yang dapat digunakan
untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih
dan sehat
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa tugas fungsi keluarga yang belum terpenuhi
yaitu semuanya (5 tugas), untuk diagnosa yang muncul pada kasus ini adalah
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit d.d Hasil rontgen ada bercak putih dan nodular di
segmen apikal dan posterior lobus atas paru sinistra, serta Keluarga
mengatakan tidak tahu apa itu TB paru dan akibat yang terjadi. Manajemen
kesehatan keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d
ketidakmampuan mengatasi masalah dan Manajemen kesehatan tidak efektif
b.d ketidakefektifan pola perawatan kesehatan keluarga.

B. Saran
Disarankan kepada seluruh mahasiswa untuk tetap berusaha menelaah
kasus ini agar lebih paham dan juga bisa menambah pengetahuan saat proses
pencarian jawaban.
DAFTAR PUSTAKA

Marni. 2014. Buku Ajar Keperawatan Pada Anak Dengan Gangguan Pernapasan.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Alih Bahasa


Monica Ester. Editor Sari Kurnianingsih. Edisi 4. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai