JUDUL
OLEH:
ADIRA TANJUNG, S. Kep
Nim : 2030282001
OLEH :
ADIRA TANJUNG, S. Kep
NIM: 2030282001
ADIRA TANJUNG
2030282001
ABSTRAK
Coronavirus disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus baru
betacoronavirus syndrom pernapasan akut Coronavirus 2 (SARSCOV-2) dimana penderitanya
mengalami gejala seperti demam (Suhu >38oC), batuk berdahak dan kesulitan bernafas. Salah satu
penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi dari timbulnya gejala pasca Covid-19 yaitu
latihan rehabilitasi, Modified Rehabilitation Exercise (MRE), Tujuan dari karya ilmiah ini,
penderita mampu menerapkan latihan rehabilitasi Modified Rehabilitation Exercise (MRE),
khususnya Nn.Nuntuk mempermudah pengeluaran sputum dengan teknik yang sederhana,
melancarkan pernapasan. Metode penulisan ini adalah studi kasus dengan membuat kesimpulan
berdasarkan perlakuan pemberian terapi Modified Rehabilitation Exercise (MRE). Intervensi
dilakukan 4 hari dengan pelaksanaan 10-15 menit.Dari hasil intervensi yang dilakukan selama 4
hari pada Nn.N dinilai menggunakan tabel MRE. Sebelum dilakukan terapi latihan MRE,
didapatkan hasil pre dengan nilai 9 dan setelah diberikan latihan terapi MREselama 4 hari,
didapatkan skor post 14. Sehingga hasil evaluasi yaitu ada pengaruh yang signifikan terhadap
penerapan latihan Modified Rehabilitation Exercise terhadap penderita pasca Covid-19 dengan
dengan gejala ringan yaitu berkurangnya sputum di tenggorokkan, sesak napas berkurang, tidak
ada batuk kering, dan tidak adanya kesulitan dalam ekspektorasi. Diharapkan untuk penderita
khususnya pasca Covid-19 ringan dapat menerapkan evidenbase terapi Modified Rehabilitation
Exercise sebagai salah satu cara untuk mengatasi efek panjang dari Covid-19
ADIRA TANJUNG
2030282001
ABSTRACT
A. Identitas Diri
Nama : Adira Tanjung
Umur : 23 Tahun
TTL : Sitanang04 Januari 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Negeri Asal : Indonesia
Alamat : Jl. Soekarno Hatta No.57 B
RT / RW : 002 / 001
Kelurahan : Campago Ipuh
Kecamatan : Mandiangin Koto Selayan
Jumlah Saudara : 3 orang
Anak Ke : 1 (satu)
B. Identitas Orang Tua
Nama Ayah : Jasdirman
Nama Ibu : Asnimar
C. Riwayat pendidikan
Tahun 2003 – 2004 : TK Flora Pertanian Bukittinggi
Tahun 2004 – 2010 : SDS Trisula Perwari Bukittinggi
Tahun 2010 – 2013 : MTsN 13 Agam
Tahun 2013 – 2016 : SMK Kesehatan Gema Nusantara Bukittinggi
Tahun 2016 – 2020 : S1 Keperawatan STIKes Perintis Padang
Tahun 2020 – 2021 : Profesi Ners Universitas Perintis Indonesia
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
yang telah mengajarkan dan membimbing umatnya dari umat yang tidak
mengetahui apa-apa menuju umat yang berbudi luhur dan bermoral serta
(KIA-N) ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
Kedua Orang Tua yang telah memberikan semangat dan doanya tanpa henti,
ilmiah ini. Selanjutnya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
i
2. Bapak Yohandes Rafki, S. H selaku ketua Yayasan Universitas Perintis
Indonesia yang telah memberikan fasilitas dan sarana kepada penulis selama
perkuliahan
Perintis Indonesia
4. Ibu Ns. Mera Delima, M.Kep. sebagai Kepala Program Studi Profesi Ners
6. Pembimbing I dan Penguji II, Ns. Maidaliza, M.kep. yang telah meluangkan
7. Pembimbing II, Ns. Kalpana Kartika, M.Si, telah memberikan arahan dan
8. Teristimewa kepada Mama, Papa, dan adik, yang telah membantu dan
Perintis Indonesia, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesian
KIA-N ini.
ii
Meskipun penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan (KIA-N)
ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan (KIA-
N), karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu penulis
(KIA-N) ini.
Semoga Allah SWT, selalu melimpahkann rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita
semua, Amin
Penulis.
iii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL
HALAMAN SAMPUL
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................. 6
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 8
1.4.1 Bagi Penulis .................................................................................... 8
1.4.2 Bagi Peneliti Lain............................................................................ 8
1.4.3 Bagi Profesi ..................................................................................... 8
iv
2.4 Pelaksanaan Kewaspadaan ....................................................................... 26
2.4.1 Definisi ........................................................................................... 26
2.4.2 Langkah-Langkah Pencegahan ...................................................... 26
2.4.3 Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Kewaspadaan ............... 30
2.5 Konsep Latihan Rehabilitas MRE............................................................ 39
2.5.1 Definisi ........................................................................................... 39
2.5.2 Tujuan ............................................................................................ 40
2.5.3 Indikasi ........................................................................................... 40
2.5.4 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan .................................................. 41
2.5.5 Teknik Latihan ............................................................................... 41
2.6 Asuhan Keperawatan Teoritis .................................................................. 44
2.6.1 Pengkajian ...................................................................................... 43
2.6.2 Diagnosa Keperawatan Keluarga ................................................... 58
2.6.3 Rencana Asuhan Keperawatan Teoritis ......................................... 64
2.6.4 Implementasi Keperawatan ............................................................ 97
2.6.5 Evaluasi Keperawatan .................................................................... 98
2.7 Penelitian Terkait ..................................................................................... 100
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Analisa Masalah ....................................................................................... 157
4.2 Analisa Intervensi Dengan Konsep dan Penelitian Terkait...................... 161
4.3 Alternatif Pemecahan Yang Dilakukan .................................................... 166
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 169
5.1.1 Pengkajian ...................................................................................... 169
5.1.2 Diagnosa Keperawatan .................................................................. 169
5.1.3 Rencana Asuhan Keperawatan....................................................... 170
5.1.4 Implementasi .................................................................................. 170
5.1.5 Evaluasi .......................................................................................... 170
v
5.2 Saran ......................................................................................................... 171
5.2.1 Bagi Penulis ................................................................................... 171
5.2.2 Bagi Keluarga ................................................................................ 171
5.2.3 Bagi perawat komunitas/keluarga .................................................. 171
5.2.4 Bagi Institusi Kesehatan ................................................................ 172
vi
Daftar Tabel
vii
BAB 1
LATAR BELAKANG
Corona virus atau virus korona adalah bagian dari keluarga besar virus yang
tingkat ringan dan sedang. Virus ini merupakan jenis virus varian baru yang
seorang yang mengalami paparan batuk, bersin atau saat berbicara. Dikenal
1
infeksi dan telah menyebar ke 216 negara, wilayah dengan lebih dari
parah seperti dipsnea, hipoksia, gagal nafas, dan yang terburuk adalah
kematian, dari data laporan yang dirilis dari pusat pengendalian dan
dunia dan data global berdasarkan catatan pertanggal 16 Mei 2020 kasus
80.40 orang, jumlah ini lebih tinggi dari Inggris 31.587 orang, Italia 30.395
orang, Spanyol 26.478 orang, dan Prancis 26.310 orang. WHO, (2020)
provinsi teratas kasus positif Covid-19 dengan total 299 positif covid 19,
2
pulih 56 orang dan 17 meninggal dan setiap harinya bertambah. Oleh karena
ada pasien Covid-19 telah pulih sebesar 745.935 orang dan 26.282 orang
yang meninggal terkait Covid-19 yang dilaporkan. WHO telah bekerja sama
Dan beberapa tulisan menyatakan bahwa semua usia rentan terhadap infeksi
karena itu pentingnya dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan untuk
3
secara bersama meningkatkan kesehatan dan memulihkan tubuh pasca sakit,
4
merawat setiap anggota keluarga ada sebanyak (63,8%). Kemampuan
pertukaran gas O2 atau CO2. Untuk itu ada beberapa latihan rehabilitasi
yang dapat dilakukan oleh individu maupun keluarga pasca Covid-19 atau
yang pernah terkena Covid-19 ringan dengan gejala batuk ringan, sesak
ini pada kasus Covid-19 ringan yaitu dilakukannya aktifitas atau latihan
dan pemeliharaan fungsi kesehatan paru pada tubuh pasien. Wetiao Zhuang
(2020).
5
Exercise) yang diambil dari ESB (Eight Section Brocade) “Asuhan
2021”.
COV-2) saat ini menjadi pandemi global, dampak yang ditimbulkan seperti
hipoksia, gagal nafas dan terburuk adalah kematian, untuk itu salah satu
6
b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada keluarga Nn.N dengan
7
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari karya ilmiah ini bagi penulis sendiri adalah sebagai
Covid-19
Penulis berharap sebagai data dasar dan data pendukung bagi penulis
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keluarga merupakan unit terkecil yang terdiri atas kepala keluarga dan
peran sosial keluarga seperti suami istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan
orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan kebersamaan dan keintiman
9
Keluaraga merupakan dua atau lebih individu yang tergabung karena
anggota keluarga.
masing.
Merupakan bentuk keluarga yang paling idela, terdiri dari ayah, ibu dan
anak.
tua.
10
3. Keluarga tanpa anak atau dyadic nuclear
Adalah kelaurga diaman pasangan suami istri yang sudah berumur tetpai
4. Commuter Family
Adalah kelaurga diamana suami istri hidup terbisah karena hal tertentu
5. Reconstituted Nuclear
6. Keluarga besar
Merupakan kelaurga yang di dalam nya terdapat ayah, ibu, anak dan
anggota kelaurga yang lain mis,mertua, kakak ipar dan adik ipar yang
Merupakan keluarga yang terdiri dari satu orang tua misalkan ayah atau
8. Keluarga Nontradisional
keluarga yang sangat berbeda satu sama lain, baik dalam stuktur maupun
11
sering menekankan nilai aktualitas diri, kemandirian, persamaan, jenis
lebih memiliki persamaan atau sama lain dalam haltujuan dan nilai
keluarga.
dan kasih sayang seta rasa aman bagi keluarga, memberikan perhatian di
12
3. Fungsi sosialisasi, yaitu untuk membina sosial pada anak, dan
1. Patrilineal
2. Matrilineal
3. Matrilokal
4. Patrilokal
5. Keluarga kawin
13
2.1.7 Fungsi Kesehatan Keluarga
4. Memodifikasi lingkungan
14
5. Menggunakan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat.
Keluarga.
virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit
pada hewan ataupun manusia. Berangkat dari itu menurut Albertus (2020)
15
virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-
kematian.
ditandai beberapa gejalaringan seperti flu, batuk, sesak nafas dan demam
yang dapat menular melalui droplet atau percikan kecil dari si penderita ke
2.2.2 Patofisiologi
kuda, kucing, dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu
virus yang ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan liar yang
menular tertentu. Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host
16
Terlepas dari sedikit informasi tentang patogenesis Covid-19, temuan
Corona virus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel Host-nya. Virus
tidak bisa hidup tanpa sel Host. Berikut adalah siklus Coronavirus setelah
masuk virus ke sel host diperantai oleh protein S yang ada di permukaan
paru, lambung, usus halus, usus besar, kulit, limpa, hati, ginjal, sel otak, dan
virus RNA melalui translasi dan perakitan dari kompleks replikasi virus.
17
Setelah terjadi tranmisi, virus masuk ke saluran napas atas kemudian
Setelah itu menyebar ke saluran nafas bawah. Pada infeksi akut terjadi
peluruhan virus dari saluran nafas dan virus dapat berlanjut meluruh
sedang atau berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (Suhu
>38oC), batuk dan kesulitan bernafas. Selain itu dapat disertai dengan sesak
lainnya, setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus
perburukan secara cepat dan progresif seperti syok. Beberapa pasien, gejala
pasien memiliki prognosis yang baik, dengan sebagian lagi dalam kondisi
kritis bahkan meninggal, berikut ada tanda dan gejala yang muncul jika
a. Tidak berkomplikasi
gejala yang tidak spesifik, gejala utama tetap muncul seperti demam,
18
b. Pneumonia ringan
Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak. Namun
tidak ada tanda pneumonia berat. Pada anak anak dengan pneumonia
ringan dapat pulih dari penyakit. Namun, selama masa rehabilitasi, gejala
tertentu, terutama orang tua dan pasien dengan gangguan pernapasan yang
19
a. Demam
Ini adalah gejala awal dari penderita yang terinfeksi. Akibat dari adanya
Meskipun ini tidak bisa menjadi ukuran yang tepat, tapi setidaknya cukup
380C. Pada penyakit Covid-19 onsetnya rata-rata sekitar 4-5 hari, banyak
referensi yang juga menyatakan 1-14 hari, ini juga menjadi alasan isolasi
b. Batuk kering
terasa kering dan mengalami batuk kering. Meski hanya menjadi salah
satu gejala, rupanya ini cukup membuat orang dewasa waspada. Hal itu
dapat dilihat jika ada orang batuk ditempat umum, mungkin kita curiga
20
c. Sesak nafas
akan terasa kering dan mengalami batuk kering. Meski hanya menjadi
salah satu gejala, rupanya ini cukup membuat orang dewasa waspada.
Hal itu dapat dilihat jika ada orang batuk ditempat umum, mungkin kita
saluran pernafasan saja melainkan juga pada sel epitel ileum dan colon
b. Sakit kepala
21
Northwestern Medicine di Chicago, AS. Studi menemukan hampir
al,.2020)
c. Konjungtivitis
yang melapisi permukaan bola dan kelopak mata bagian dalam yang
ditandai dengan mata menjadi kemerahan, mata berair dan terasa gatal
(Wu et al.,2020)
22
e. Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (Anosmia)
baik aroma bunga atau parfum maupun bau tidak sedap, seperti bau
23
b. Mengelola masalah pada menelan
makanan normal
• Jika batuk atau tersedak, atau sulit bernafas saat makan dan
membantu
24
• Hemat energi dalam beraktifitas, seperti duduk saat mandi,
waktu lama
latihan spiritual
a. Mencuci tangan
b. Memakai masker
i. Cukup istirahat
25
j. Menerapkan pola prilaku hidup bersih dan sehat seperti membersihkan
ruangan
2.4.1 Defenisi
orang lain serta faktor dukungan dariorang terdekat dan lingkungan (BNPB,
menyentuh mata dan hidung, menerapkan etika batuk atau bersin, memakai
Corona Virus :
Cuci tangan secara teratur dan sesering mungkin dengan sabun dan air
26
b. Terapkan social distancing
Jaga jarak minimal 1 meter dengan mereka yang batuk atau bersih.
menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang
hidung, atau mulut kamu. Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa
membuat sakit.
dan menutupi hidung dengan siku tangan yang ditekut ketika batuk atau
menyebarkan virus.
Tetap di rumah jika merasa tidak sehat. Jika mengalami demam, batuk
dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan ikuti arahan otoritas
27
Menurut Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan (Kemenkes)
2) Menerapkan etika batuk dan bersin yang baik dengan cara hidung
dan mulut dengan tisu atau lengan baju sehingga tidak menularkan
ke orang lain
7) Cukup istirahat
8) Menggunakan masker
28
c. Meningkatkan kewaspadaan
tidak melakukan perjalan pada saat ini baik dalam maupun keluar negri
(2020).
Annisa, (2020).
lingkungan
a. Cuci tangan
Langkah awal dan yang paling sederhana ialah merutinkan cuci tangan
ember, sabun dan air mengalir didepan rumah, dan didalam institusi
29
seluruh warga atau yang berada didekat lingkungan untuk lebih sering
a. Dukungan
terhadap covid. Orang tua dan orang terdekat perlu memberikan contoh
30
berada diluar rumah diwajibkan oleh pemerintah. Hal-hal ini
Strategi manajemen utama pada saat ini untuk pasien Covid-19 adalah
laboratorium dan bukti klinis saat ini, jelas bahwasanya faktor utama
(2020).
19. Berikut beberapa rekomendasi dari WHO (2020), APA (2020) dan
31
terlibat secara emosional dengan pemberitaan yangmendapat
diluar.
5. Tetap aware pada situasi, dan perubahan yang terjadi. Hal ini
32
7. Bersikap kooperatif,dengan pro aktif melaporkan masalah-masalah
b. Konformitas
sikap dan tingkah laku agar sesuai dengannorma sosial yang ada.
pandemi Covid-19.
33
(pengetahuan). Menurut Deutsch dan Gerard’s (1955) dua penyebab
pengaruh sosial (Kiemute, & Julita, 2019; Van Berkel, dkk., 2020).
mengalir
d. Faktor Pengetahuan
34
dalam mempengaruhi perilaku protektif, seperti mencuci tangan, jarak
satu dengan yang lainnya. Tidak semua individu punya imunitas yang
lebih muda, memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dari warga
lanjut usia (Lansia) itu tidak menutup kemungkinan orang yang lebih
muda tidak tertular Corona Virus. Jika tertular virus corona adalah
fatal.
(menikah atau tidak menikah) dan status sosial ekonomi. Individu yang
35
pengetahuan dan persepsi risiko Covid-19 lebih tinggi, sehingga
sulit dilakukan. Bukan mereka tidak patuh, tetapi kebutuhan hidup lebih
f. Faktor Lingkungan
36
atau norma sosial, sehingga orang dalam menerima informasi lebih
beragam mulai dari media cetak, massa, dsertai media online yang
g. Faktor Budaya
Amerika, dan Eropa (Oh, 2013). Hasil studi meta analisis menunjukkan
dibandingkan budaya individualis (Bond & Smith, 1996). Kita bisa lihat
h. Faktor Agama
pola perilaku yang diperkuat oleh tekanan teman sebaya dan perilaku
37
himbauan pemerintah (jaga jarak sosial) terkadang menimbulkan
etnis (mudik, tradisi keluarga) yang melekat pada etnis tertentu dapat
i. Otoritas Pemerintah
(Hagan, dkk., 2008). Menurut Huo, dkk (dalam harmaini, dkk, 2016)
kepatuhan juga makin besar jika orang percaya diri bahwa mereka akan
38
2.5 Konsep Latihan RehabilitasiModified Rehabilitation Exercise (MRE)
2.5.1 Defenisi
diatas sepanjang proses pemulihan, banyak dari penderita hanya fokus pada
menderita Covid-19 ringan. Teknik latihan rehabilitas ini diambil dari seni
bela diri Tiongkok yaitu Eight Section Brocade (ESB) yang didasarkan pada
yang kedua yaitu Shaoshang terletak 0,1 cun di belakang kuku ibu jari (sisi
radial) dan yang terakhir adalah teknik Lieque, terletak fossa superior dari
processus styloideus radius. Satu cun sama dengan panjang antara sendi
39
interphalangeal distal dan sendi interphalangeal proksimal pada jari tengah
Zha, L (2020).
gerakan yang dirancang dengan baik yang didasarkan pada teori TCM dan
2.5.2 Tujuan
2.5.3 Indikasi
40
health commission of the peoples republic of china, dapat diberikan kepada
pasien dengan gejala ringan dan tidak ada bukti CT pneumonia saat masuk
positif, urutan daerah gen virus yang sangat homolog, atau positif SARS-
gejala berat
telah ditentukan dengan alat alat yang dibutuhkan jika ada, dan mencuci
dilakukan
sambil meregangkan dada dan bahu dalam posisi tegak untuk membuka
41
2. Manaikkan Tumit Saat Berdiri Dan Akupresur Tubuh Bagian Atas
tubuh bagian atas dengan menepuk titik akupuntur yunmen, gerakan ini
paru-paru.
(Gambar 1.)
Selanjutnya adalah rotasi tubuh bagian atas sambil menepuk sisi lateral
42
paru bernama Shaoshang, Yuji dan Lieque. Latihan terakhir ini
mengurangi kelelahan.
➢ Shaoshang
(Gambar 2.)
➢ Yuji
(Gambar 3.)
➢ Lieque
(Gambar 4.)
43
2.6 Asuhan Keperawatan Teoritis
atas kepala keluarga dan beberapaorang yang terkumpul dan tinggal di suatu
2016).
2017).
Unit keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat. Hal ini
2017).
44
2.6.1 Pengkajian
A. Pengumpulan Data
1. Data umum
b) Komposisi keluarga
c) Genogram
45
berhasil atau tidak dan kesulitan-kesulitan yang masih dirasakan
f) Agama
sehari-hari.
46
namundengan menonton TV dan mendengarkan radio juga
untuk bersenang-senang.
47
3. Data lingkungan
a) Karakteristik rumah
memadai / tidak.
48
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan
lingkungan setempat.
sekitarnya.
dan ekomap.
4. Struktur Keluarga
a) Pola Komunikasi
49
dilakukansecara efektif, proses komunikasi berlangsung dua
b) Struktur Kekuasaan
perilaku.
c) Struktur Peran
50
dominator,pengalah, keras hati, sahabat, penghibur, perawat
5. Fungsi Keluarga
a) Fungsi afektif
b) Fungsi Sosial
51
Hal yang perlu dikaji bagaimana membesarkan anak, siapa
52
Hal-hal yang dikaji sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan
masalah.
tindakan
sifatdanluasnya masalah.
yang dialami.
tindakan penyakit.
masalah kesehatan.
53
f Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan
yang ada.
kesehatan.
adalah :
perawatannya).
fisik, psikososial).
54
4) Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan
dikaji adalah :
keluarga yangdimiliki.
pemeliharaan lingkungan.
hygienesanitasi.
penyakit.
hygienesanitasi.
dilingkungan sekitar.
55
Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan
keluargamenggunakanfasilitas/pelayanan kesehatan di
kesehatan.
kesehatan.
keluarga.
d) Fungsi Reproduksi
e) Fungsi ekonomi
56
• Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan.
keluarga
lebihdari 6 bulan.
panjang.
bilamenghadapi permasalahan.
7. Pemeriksaan Fisik
57
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode
B. Analisa Data
3) Karakter keluarga
tanggung jawabnya.
58
singkat untuk menggambarkan kondisi pasien yang diobservasi di
darigangguan kesehatan:
Contoh:
Contoh :
komunikasi verbal.
59
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
Bapak K.
60
Tabel 2.1 Cara Membuat Skor Penentuan Prioritas Masalah Keperawatan
(Bailon Dan Maglaya, 2018)
61
Sumber daya perawat dalam bentukpengetahuan, keterampilan dan waktu,
mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria
62
penetapan tujuan jangka pendek mengacu pada bagaimana mengatasi
63
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
64
Penyebab : Ekspetasi : Ekspetasi : 1. Tindakan
1. Perubahan status Membaik Meningkat (Dukungan koping
kesehatan anggota KH : KH : keluarga)
2. Perubahan finansial 1. Adaptasi keluarga 1. Verbalisasi Observasi :
keluarga terhadap situasi keinginan untuk • Identifikasi respons
3. Perubahan status sosial 2. Kemampuan keluarga mendukung emosional terhadap
keluarga berkomunikasi secara anggotakeluarga kondisi saat ini
4. Perubahan interaksi terbuka di antara yang sakit • Identifikasi beban
dengan masyarakat anggota keluarga 2. Menanyakan prognosis secara
5. Krisis perkembangan 3. Kemampuan keluarga kondisi pasien psikologis
6. Transisi perkembangan memenuhi kebutuhan 3. Mencari dukungan • Identifikasi
7. Peralihan pengambil fisik anggota keluarga sosial bagi anggota pemahaman tentang
keputusan dalam 4. Kemampuan keluarga keluarga yang sakit keputusan
keluarga memenuhi kebutuhan 4. Mencari dukungan perawatan setelah
8. Perubahan peran emosional anggota spiritual bagi pulang
keluarga keluarga anggota keluarga • Identifikasi
9. Krisis situasional 5. Kemampuan keluarga yang sakit kesesuaian antara
10. Transisi situasional mencari bantuan 5. Bekerja sama harapan pasien,
secara tepat dengan anggota keluarga, dan tenaga
6. Aktivitas mendukung keluarga yang sakit kesehatan
keselamatan anggota dalam menentukan
keluarga perawatan Terapeutik :
7. Aktivitas mendukung 6. Bekerja sama • Dengarkan masalah,
pertumbuhan anggota dengan penyedia perasaan, dan
8. Ketepatan peran layanan kesehatan pertanyaan keluarga
keluarga pada tahap dalammenentukan • Terima nilai-nilai
perkembangan Sikap perawatan keluarga dengan
respek antara anggota 7. Berpartisipasi cara yang tidak
keluarga dalam perencanaan menghakimi
9. Minat keluarga pulang. • Diskusikan rencana
melakukan aktivitas medis dan
65
yang positif perawatan
10. Keseimbangan • Fasilitasi
otonomi dan pengungkapan
kebersamaan perasaan antara
Perhatian pada pasien dan keluarga
batasan anggota atau antar anggota
keluarga keluarga
11. Hubungan dengan • Fasilitasi
masyarakat pengambilan
12. Adaptasi keluarga keputusan dalam
terhadap perubahan merencanakan
perawatan jangka
panjang, jika perlu
• Fasilitasi anggota
keluarga dalam
mengidentifikasi
dan menyelesaikan
konflik nilai
• Fasilitasi
pemenuhan
kebutuhan dasar
keluarga (mis.
tempat tinggal,
makanan, pakaian)
• Fasilitasi anggota
keluarga melalui
proses kematian dan
berduka, jika perlu
66
Edukasi :
• Informasikan
kemajuan pasien
secara berkala
• Informasikan
fasilitas perawatan
kesehatan yang
tersedia Kolaborasi
Gejala Dan Tanda Mayor 2. Tindakan (Promosi
Subjektif : proses efektif
(Tidak tersedia) keluarga)
Observasi :
Objektif : • Identifikasi tipe
1. Keluarga tidak mampu proses keluarga
beradaptasi terhadap • Identiikasi masalah
situasi atau gangguan
2. Tidak mampu dalam proses
berkomunikasi secara keluarga
• Identifikasi
Gejala Dan Tanda Minor kebutuhan
Subjektif : perawatan mandiri
1. Keluarga tidak mampu di rumah untuk klien
mengungangkapkan dan tetap
perasaan secara leluasa beradaptasi dengan
pola hidup keluarga
Objektif :
1. Keluarga tidak mampu Terapeutik :
memenuhikebutuhan • Pertahankan
fisik/emosional/spiritu interaksi yang
al anggota keluarga berkelanjutan
dengan anggota
67
2. Keluarga tidak mampu keluarga
mencari atau • Motivasi anggota
menerima bantuan keluarga untuk
secara tepat melakukan aktivitas
bersama seperti
makan
bersama,diskusi
bersama keluarga
• Fasilitasi anggota
keluarga melakukan
kunjungan rumah
sakit
Edukasi :
• Jelaskan strategi
mengernbalikan
kehidupan keluarga
yang normal kepada
anggota keluarga
• Diskusikan
dukungan sosial dari
sekitar keluarga
• Latih keluarga
manajemen waktu
jika perawatan di
rumah dibutuhkan
68
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
69
kemauan dan
kemampuan yang
kondusif bagi
kesehatan secara
menyeluruh baik
bagi lingkungan
maupun
masyarakat sekitar
Penyebab : Ekspetasi : Ekspetasi : 1. Tindakan (Kontrak
1. Hambatan kognitif Meningkat Meningkat prilaku positif)
2. Ketidaktuntasan KH : KH : Observasi :
proses berduka 1. Menunjukkan 1. Melakukan • Identifikasi
3. Ketidakadekuatan prilaku adaptif tindakan untuk kemampuan mental
keterampilan 2. Menunjukan mengurangi faktor dan kognitif untuk
berkomunikasi pemahaman resiko membuat kontrak
4. Kurangnya perilaku sehat 2. Menerapkan • Identifikasii cara
keterampilan motorik 3. Kemampuan program perawatan dan sumber daya
halus/kasar menjalankan 3. Aktivitas hidup terbaik untuk
5. Ketidakmampuan prilaku sehat sehari-hari efektif mencapai tujuan
membuat penilaian 4. Prilaku mencari memenuhi tujuan • Identifikasi
yang tepat bantuan kesehatan hambatan dalam
6. Ketidakmampuan 5. Menunjukan 4. Verbalisasi menerapkan
mengatasi masalah minat kesulitan dalam perilaku positif
(individu/keluarga) meningkatkan menjalani program • Monitor
7. Ketidakcukupan perilaku sehat perawatan/pengobat pelaksanaan
sumber daya (mis, 6. Memiliki sistem an. perilaku
keuangan, fasilitas) pendukung ketidaksesuaian dan
8. Gangguan persepsi kurang komitmen
9. Tidak terpenuhinya untuk memenuhi
tugas perkembangan kontrak Terapeutik
70
Terapeutik :
• Ciptakan lingkungan
yang terbuka untuk
membuat kontrak
perilaku
• Fasilitasi pembuatan
kontrak tertulis
• Diskusikan perilaku
kesehatan yang
ingin diubah
• Diskusikan tujuan
positif jangka
pendek dan jangka
panjang yang
realistis dan dapat
dicapai
• Diskusikan
pengembangan
rencana perilaku
positif
• Diskusikan cara
mengamati perilaku
(mis. tabel kemajuan
perilaku)
• Diskusikan
penghargaan yang
diinginkan ketika
tujuan tercapai, jika
perlu
71
• Diskusikan
konsekuensi atau
sanksi tidak
memenuhi kontrak
• Tetapkan batas
waktu yang
dibutuhkan untuk
pelaksanaan
tindakan yang
realistis
• Fasilitasi meninjau
ulang kontrak dan
tujuan, jika perlu
Edukasi :
• Anjurkan
menuliskan tujuan
sendiri, jika perlu
Gejala Dan Tanda Mayor 2. Tindakan (Promosi
Subjektif : perilaku upaya
(Tidak tersedia) kesehatan)
Observasi :
Objektif : • Identifikasi prilaku
1. Keluarga tidak mampu upaya kesehatan
beradaptasi terhadap yang dapat
situasi ditingkatkan
2. Tidak mampu
berkomunikasi secara Terapeutik :
• Berikan lingkungan
yang mendukung
kesehatan
72
Gejala Dan Tanda Minor • Orientasi pelayanan
Subjektif : kesehatan yang
1. Keluarga tidak mampu dapat dimanfaatkan
mengungangkapkan
perasaan secara leluasa Edukasi :
• Anjurkan makan
Objektif : buah dan sayur
1. Keluarga tidak mampu setaip hari
memenuhikebutuhan • Anjurkan
fisik/emosional/spiritu melakukan aktifitas
al anggota keluarga fisik setiap hari
2. Keluarga tidak mampu • Anjurkan mencuci
mencari atau tangan sebelum dan
menerima bantuan sesudah kegiatan
secara tepat
73
3. Penampilan Peran Tidak Efektif
DEFENISI Pola prilaku yang berubah Pola prilaku sesuai Kemampuan keluarga 1. Memfasilitasi
atau tidak sesuai dengan dengan harapan, memenuhi kebutuhan pasien dan
harapan, norma dan norma dan lingkungan anggota keluarga keluarga untuk
lingkungan selam proses memperbaiki
pertumbuhan dan hubungan dengan
perkembangan mengklarifikasi
dan memenuhi
perilaku peran
tertentu.
74
Penyebab : Ekspetasi : Ekspetasi : 1. Tindakan
1. Hambatan peran tidak Membaik Membaik (Dukungan
realistis KH : KH : penampilan peran)
2. Hambatan fisik 1. Verbalisasi 1. Pemenuhan Observasi :
3. Harga diri rendah harapan terpenuhi anggota keluarga • Identifikasi berbagai
4. Perubahan citra tubuh 2. Verbalisasi 2. Anggota keluarga peran dan periode
5. Ketidakadekuatan kepuasan peran saling mendukung transisi sesuai
sistem pendukung 3. Verbalisasi 3. Anggota keluarga tingkat
(support system) harapan terpenuhi menjalankan peran perkembangan
6. Stress 4. Verbalisasi yang diharapkan • Identifikasi peran
7. Perubahan peran kepuasan peran 4. Adaptasi transisi yang ada dalam
8. Faktor ekonomi 5. Adaptasi peran transisi keluarga
6. Strategi koping perkembangan • Identifikasi adanya
yang efektif 5. Pembagian peran yang tidak
7. Dukungan sosial tanggung jawab terpenuhi
8. Tanggung jawab kepada setiap
peran anggota keluarga Terapeutik :
9. Verbalisasi 6. Lingkungan • Fasilitasi adaptasi
perasaan. mendukung untuk peran keluarga
keluarga terhadap perubahan
mengungkapkan peran yang tidak
perasaan diinginkan
7. Verbalisasi • Fasilitasi bermain
komitmen terhadap peran dalam
anggota keluarga mengantisipasi
8. Mempertahankan reaksi orang lain
tradisi keluarga terhadap perilaku
• Fasilitasi diskusi
tentang peran orang
tua, jika perlu
• Fasilitasi diskusi
75
tentang adaptasi
peran saat anak
meninggalkan
rumah, jika perlu
• Fasilitasi diskusi
harapan dengan
keluarga dalam
peran timbal balik
Edukasi :
• Diskusikan perilaku
yang dibutuhkan
untuk
pengembangan
peran
• Diskusikan
perubahan peran
yang diperlukan
akibat penyakit atau
ketidakmampuan
• Diskusikan
perubahan peran
dalam menerima
ketergantungan
orang tua
• Diskusikan strategi
positif untuk
mengelola
perubahan peran
• Ajarkan perilaku
baru yang
76
dibutuhkan oleh
pasien/orang tua
untuk memenuhi
peran
Kolaborasi :
• Rujuk dalam
kelompok untuk
mempelajari peran
baru
Gejala Dan Tanda Mayor
Subjektif :
(Tidak tersedia)
Objektif :
1. Merasa bingung
menjalankan peran
2. Merasa harapan tidak
terpenuhi
Objektif :
1. Merasa cemas
2. Depresi
3. Dukungan sosial
77
kurang
4. Kurang bertanggung
jawab menjalankan
peran
78
4. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga
79
Penyebab : (tidak tersedia) Ekspetasi : Ekspetasi : 1. Tindakan
Membaik Membaik (Dukungan koping
KH : KH : keluarga)
1. Kepuasan 1. Pemenuhan Observasi :
terhadap prilaku kebutuhan anggota • Identifikasi respons
bantuan anggota keluarga emosional terhadap
keluarga lain 2. Anggota keluarga kondisi saat ini
2. Keterpaparan saling mendukung • Identifikasi beban
informasi 3. Anggota keluarga prognosis secara
3. Perasaan menjalankan peran psikologis
diabaikan yang diharapkan • Identifikasi
4. Kekhawatiran 4. Adaptasi terhadap pemahaman tentang
tentang aggota masalah keputusan
keluarga 5. Adaptasi terhadap perawatan setelah
5. Prilaku transisi pulang
mengabaikan perkembangan • Identifikasi
anggota keluarga 6. Pembagian kesesuaian antara
6. Ketergantungan tanggung jawab harapan pasien,
pada anggota kepada setiap keluarga, dan tenaga
keluarga lain anggota keluarga kesehatan
Terapeutik :
• Dengarkan masalah,
perasaan, dan
pertanyaan keluarga
• Terima nilai-nilai
keluarga dengan
cara yang tidak
menghakimi
• Diskusikan rencana
medis dan
80
perawatan
• Fasilitasi
pengungkapan
perasaan antara
pasien dan keluarga
atau antar anggota
keluarga
• Fasilitasi
pengambilan
keputusan dalam
merencanakan
perawatan jangka
panjang, jika perlu
• Fasilitasi anggota
keluarga dalam
mengidentifikasi
dan menyelesaikan
konflik nilai
• Fasilitasi
pemenuhan
kebutuhan dasar
keluarga (mis.
tempat tinggal,
makanan, pakaian)
• Fasilitasi anggota
keluarga melalui
proses kematian dan
berduka, jika perlu
81
Edukasi :
• Informasikan
kemajuan pasien
secara berkala
• Informasikan
fasilitas perawatan
kesehatan yang
tersedia Kolaborasi
82
3. Anggota keluarga
mengungkapkan minat
dalam membuat
kontak dengan orang
lain yang mengalami
situasi yang sama
Objektif :
(tidak tersedia)
83
5. Penurunan Koping Keluarga
84
Penyebab : Ekspetasi : Ekspetasi : 1. Tindakan
1. Situasi penyerta Membaik Membaik (Dukungan koping
yang KH : KH : keluarga)
mempengaruhi 1. Kepuasan 1. Pemenuhan Observasi :
orang terdekat terhadap prilaku kebutuhan • Identifikasi
2. Krisis bantuan anggota anggota respons emosional
perkembangan keluarga lain keluarga terhadap kondisi
yang dihadapi 2. Keterpaparan 2. Anggota saat ini
orang terdekat informasi keluarga saling • Identifikasi beban
3. Kelelahan orang 3. Perasaan mendukung prognosis secara
terdekat dalam diabaikan 3. Anggota psikologis
memberikan 4. Kekhawatiran keluarga • Identifikasi
dukungan tentang aggota menjalankan pemahaman
4. Disorganisasi keluarga peran yang tentang keputusan
keluarga 5. Prilaku diharapkan perawatan setelah
5. Perubahan peran mengabaikan 4. Adaptasi pulang
keluarga anggota keluarga terhadap • Identifikasi
6. Tidak tersedianya 6. Ketergantungan masalah kesesuaian antara
informasi bagi pada anggota 5. Adaptasi harapan pasien,
orang terdeka keluarga lain terhadap transisi keluarga, dan
7. Kurangnya saling perkembangan tenaga kesehatan
mendukung 6. Pembagian
8. Tidak cukupnya tanggung jawab Terapeutik :
dukungan yang setiap anggota • Dengarkan
diberikan klien keluarga masalah, perasaan,
pada orang terdekat dan pertanyaan
9. Orang terdekat keluarga
kurang terpapar • Terima nilai-nilai
85
informasi keluarga dengan
10. Salahnya/tidak cara yang tidak
pahamnya menghakimi
informasi yang • Diskusikan
didapatkan orang rencana medis dan
11. Orang terdekat perawatan
terlalu fokus pada • Fasilitasi
kondisi di luar pengungkapan
keluargaterdekat perasaan antara
12. Penyakit kronis pasien dan
yang menghabiskan keluarga atau antar
kemampuan anggota keluarga
dukungan orang • Fasilitasi
terdekat pengambilan
13. Krisis situasional keputusan dalam
yang dialami orang merencanakan
terdekat perawatan jangka
panjang, jika perlu
• Fasilitasi anggota
keluarga dalam
mengidentifikasi
dan menyelesaikan
konflik nilai
• Fasilitasi
pemenuhan
kebutuhan dasar
keluarga (mis.
86
tempat tinggal,
makanan, pakaian)
• Fasilitasi anggota
keluarga melalui
proses kematian
dan berduka, jika
perlu
Edukasi :
• Informasikan
kemajuan pasien
secara berkala
• Informasikan
fasilitas perawatan
kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi
87
Objektif :
1. Orang terdekat
menarik diridari
klien
2. Terbatasnya
komunikasiorang
terdekat dengan
klien
Objektif :
1. Bantuan yang
dilakukan orang
terdekat
menunjukkan hasil
yang tidak
memuaskan
2. Orang terdekat
berperilaku
88
protektif yang tidak
sesuai dengan
kemampuan/
kemandirian klien
89
6. Resiko Ketidakberdayaan
90
2. Harga diri rendah melaksanakan perawatan keluarga dalam
yang berlangsung aktifitas 2. Selera makan pencapaian hidup
lama 2. Verbalisasi 3. Minat
3. Status ekonomi keyakinan komunikasi Terapeutik :
rendah tentang kinerja verbal • Sadarkan bahwa
4. Ketidakmampuan peran 4. Verbalisasi kondisi yang
mengatasi masalah 3. Berpartisipasi keputusasaan dialami memiliki
5. Kurang dukungan dalam 5. Prilaku pasif nilai penting
sosial perawatan 6. Afek datar • Pandu mengingat
6. Penyakit yang 7. Mengangkat kembali kenangan
melemahkan secara bahu saat bicara yang
progresif menyenangkan
7. Marginalisasi sosial • Libatkan pasien
8. Kondisi terstigma secara aktif dalam
9. Penyakit terstigma perawatan
10. Kurang terpapar • Kembangkan
informasi rencana perawatan
11. Kecemasan. yang melibatkan
tingkat pencapaian
tujuan sederhana
sampai dengan
kompleks
• Berikan
kesempatan
kepada pasien dan
keluarga terlibat
dengan dukungan
kelompok
91
• Ciptakan
lingkungan yang
memudahkan
mempraktikkan
kebutuhan
spiritual edukasi
Edukasi :
• Anjurkan
mengungkapkan
perasaan terhadap
kondisi dengan
realistis
• Anjurkan
mempertahankan
hubungan (mis.
menyebutkan
nama orang yang
dicintai)
• Anjurkan
mempertahankan
hubungan
terapeutik dengan
orang lain
• Latih menyusun
tujuan yang sesuai
dengan harapan
92
• Latih cara
mengembangkan
spiritual diri
• Latih cara
mengenang dan
menikmati masa
lalu (mis. prestasi,
pengalaman)
93
7. Resiko Prilaku Kekerasan
94
Faktor resiko : Ekspetasi : Ekspetasi : 1. Tindakan
1. Pemikiran Meningkat Meningkat (Pencegahan
waham/delusi KH : KH : prilaku kekerasan)
2. Curiga pada orang 1. Verbalisasi 1. Keterlibatan
lain ancaman dalam aktifitas Observasi :
3. Halusinasi kepada orang perawatan • Monitor adanya
4. Berencana bunuh lain 2. Selera makan benda yang
diri 2. Verbalisasi 3. Minat komunikasi berpotensi
5. Disfungsi sistem umpatan verbal membahayakan
keluarga 3. Perilaku 4. Verbalisasi (mis. benda tajam,
6. Kerusakan kognitif menyerang keputusasaan tali)
7. Disorientasi atau Perilaku 5. Prilaku pasif • Monitor keamanan
konfusi melukai diri 6. Afek datar barang yang dibawa
8. Kerusakan kontrol sendiri/orang 7. Mengangkat bahu oleh pengunjung
impuls lain saat bicara • Monitor selama
9. Persepsi pada 4. Perilaku penggunaan barang
lingkungan tidak merusak yang dapat
akurat lingkungan membahayakan
10. Alam perasaan sekitar (mis. pisau cukur)
depresi 5. Perilaku
11. Riwayat kekerasan agresif/amuk Terapeutik :
pada hewan 6. Suara keras • Pertahankan
12. Kelainan 7. Bicara keras lingkungan bebas
neurologis dari bahaya secara
13. Lingkungan tidak rutin
teratur • Libatkan keluarga
14. Penganiayaan atau dalam perawatan
pengabaian anak
95
15. Riwayat atau Edukasi :
ancaman kekerasan • Anjurkan
terhadap diri pengunjung dan
sendiri atau orang keluarga untuk
lainatau destruksi mendukung
properti orang lain keselamatan pasien
16. Impulsif • Latih cara
17. Ilusi mengungkapkan
perasaan secara
asertif
• Latih mengurangi
kemarahan secara
verbal dan
nonverbal (mis.
relaksasi, bercerita)
96
2.6.4 Implementasi Keperawatan
perawatan.
97
telah disusun. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
dengan baik atau belum. Apabila hasil tidak mencapai tujuan maka
tujuantindakan keperawatan.
98
denganmenggunakan SOAP secara operasional. Tahapan evaluasi
keperawatan.
subyektif danobyektif.
99
2.6 Penelitian Terkait
dari Eight Section Brocade (ESB) yang dirancang khusus untuk pasien
100
pernafasan untuk pasien pasca Covid-19 ini berguna untuk pencegahan,
ini atau terapi latihan baduanjin ini dapat dilakukan pada saat
otot, kelelahan, sakit kepala, latihan ini tidak hilang sepenuhnya namun
dapat hilang secara berturut-turut / tidak pada hari yang sama dan
101
BAB III
3.1 Pengkajian
2. Umur : 52 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Wiraswasta
6 An R Lk 6 Th Tk Pelajar Anak
6. Genogram
102
Keterangan :
anak keempat dari 10 orang bersaudara, dimana kedua orang tua dari
di kota Padang, dan banyak bekerja di luar kota dan telah berumah
bersaudara, dimana ayah ibu S sudah meninggal dunia. Ibu.S asli orang
7. Tipe keluarga
adalah suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri, dan anak
103
dan Ibu.S masih bekerja dan masih bersekolah, belum ada yang
8. Suku Bangsa
berarti antara Bp.B dan Ibu.S, dari orang tua dan kakek nenek Bp.B
Ibu.S baik dari orang tua, kakek dan juga nenek merupakan warga
9. Agama
Keluarga Bp.B menganut agama islam, orang tua dari Bp.B dan
Begitu juga dengan anak anak dari keluarga Bp.B selalu meluangkan
104
10. Status Sosial Ekonomi
105
3.1.2 Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
perkembangannya adalah :
b. Mempertahankan keintiman
masyarakat
kepergian anaknya
Saat ini keluarga Bp.B dan Ibu.S sebagai keluarga yang dalam tahap
106
14. Riwayat Keluarga Inti
Bp.B dan Ibu.S menikah ± 25 tahun yang lalu. Bp.J dan Ibu.S
sudah tua. Tidak ada riwayat penyakit menular maupun yang tidak
3.1.3 Lingkungan
yang dimiliki Bp.B dengan dinding batu bata dan lantai keramik,
a. Ventilasi Ruangan
107
b. Persediaan Air Bersih
sehari-hari
c. Pembuangan Sampah
Bp.B memakai sumber air bersih darri sumur bor. Jarak antar
f. Denah Rumah
Wc
Ruangan Tamu
Halaman
Dapur
Kamar
Pintu
108
g. Lingkungan Sekitar Rumah
motor.
lainnya
109
Skrinning, Swab dan juga mendapatkan vaksin di puskesmas
3.1.4 Sosial
mereka muda.
110
kegiatan keluarga untuk beraktifitas mulai dari bekerja dan juga
warga sekitar.
Didalam keluarga Bp.B saat ini, Bp.B lah yang memegang peranan
diambil oleh keluarga dan menjalani apa saja keputusan yang telah
111
bergantian untuk berbicara serta berpendapat dan memberikan saran
a. Bp.B
berada. Pada posisi ini tidak ada masalah yang ditemukan oleh
Ibu.S.
b. Ibu.S
112
menghormati keberadaan Bp.B sebagai suami dari Ibu.S.
dapat dipecahkan secara pribadi. Saat ini anak pertama dari Ibu.S
c. Nn.N
saja yang dirasa dan apa saja hal hal baik yang dapat dilakukan
113
diberikan oleh Bp.B, dikarenakan Ibu.S dan kelima anaknya
Bp.B.
anak-anaknya.
yang ada,. Selain itu Ibu.S juga ikut serta dalam kelompok
Dari hasil pengkajian diketahui bahwa saat ini keluarga Bp.B dan
114
Tidak ada penyakit terdahulu dari keluarga Bp.B yang
tidak patuh atas prokes yang digalakkan oleh pemerintah saat ini
115
seperti memakai masker, mencucui tangan, saat bepergian,
demam dan sesak nafas, Nn.N saat Isoman dirawat oleh ibu.S
116
dan begitu juga dengan dukungan dari Ibu.S yang selalu
mandiri.
117
kesehatan adalah Nn.N dapat mengontrol kesehatan dan
saat ini aktif sebagai pelajar, anak ke tiga Bp.B berumur 19 tahun
dan saat ini masih aktif sebagai pelajar SMA, anak ke empat Bp.B
yang bekerja diluar kota, dan Ibu.S juga bekerja sebagai ibu rumah
118
biasanya mengirimkan uang setiap bulannya kepada anak-anaknya,
dan juga Nn.N anak Bp.B bekerja sebagai karyawan salah satu
BANK.
sehari-hari.
sekarang ini berlanjut lebih lama lagi dan dan kembali timbul
119
diselesaikan secara musyawarah dengan anggota keluarga yang
diberikan.
120
3.1.8 PEMERIKSAAN FISIK
3 Tanda-tanda Vital
a. TD a. 120/80 mmHg a. 80/60 mmHg a. 120/80 mmH
b. Nadi b. 86x/menit b. 80x/menit b. 86x/menit
c. RR c. 20x/menit c. 19x/menit c. 20x/menit
d. Suhu d. 36,5°C d. 36,6°C d. 36,5°C
4 Kepala Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Rambut terdistribusi merata, Rambut terdistribusi merata, Rambut terdistribusi merata,,
beruban, kulit kepala bersih, tidak ada uban, rambut rontok, kulit kepala bersih, kepala
kepala simetris kulit kepala bersih, kepala simetris
simetris
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
Benjolan (tidak ada) Benjolan (tidak ada) Benjolan (tidak ada)
Lesi (tidak ada) Lesi (tidak ada) Lesi (tidak ada)
Nyeri (tidak ada) Nyeri (tidak ada) Nyeri (tidak ada)
121
5. Mata Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Konjungtiva unanemis, Konjungtiva anemis, sclera Konjungtiva unanemis, sclera
sclera ikterik, pupil +/+ ikterik, pupil +/+ ikterik, pupil +/+
122
Lesi (tidak ada) Lesi (tidak ada) Lesi (tidak ada)
Nyeri (tidak ada) Nyeri (tidak ada) Nyeri (tidak ada)
8. Mulut dan Gigi Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Simetris , mukosa lembab, Simetris , mukosa lembab, Simetris , mukosa lembab,
Pembengkakan (tidak ada), Pembengkakan (tidak ada), gigi Pembengkakan (tidak ada),
gigi kuning, kesulitan tidak kuning, kesulitan menelan gigi tidak kuning, kesulitan
menelan (tidak ada) (ada) menelan (tidak ada)
123
(tidak ada), nyeri (tidak ada) ada), nyeri (tidak ada) ada), nyeri (tidak ada)
Perkusi : Perkusi : Perkusi :
Redup pada area jantuung Redup pada area jantuung Redup pada area jantuung
124
11 Perut/Abdomen Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Abdomen agak buncit Abdomen (baik) Abdomen agak buncit
Auskutrasi : Auskutrasi : Auskutrasi :
Bising usus (ada) Bising usus (ada) Bising usus (ada)
125
Lesi (tidak ada) Lesi (tidak ada) Lesi (tidak ada)
Nyeri (tidak ada) Nyeri (tidak ada) Nyeri (tidak ada)
Perkusi : Perkusi : Perkusi :
Reflek patella (++/++) Reflek patella (++/++) Reflek patella (++/++)
126
PEMERIKSAAN FISIK
1 Keadaan Umum Tn.F tampak baik An. A tampak baik Tn.F tampak baik
2 Kesadaran Composmetis Composmetis Composmetis
3 Tanda-tanda Vital
a. TD a. 110/70 mmHg a. 80/60 mmHg a. Nadi, 86x/menit
b. Nadi b. 80x/menit b. 80x/menit b. RR, 20x/menit
c. RR c. 87x/menit c. 19x/menit c. Suhu 36,7,5°C
d. Suhu d. 36,5°C d. 36,6°C
4 Kepala Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Rambut terdistribusi merata, Rambut terdistribusi merata, Rambut terdistribusi merata,,
kulit kepala bersih, kepala rambut berminyak, kulit kepala kulit kepala bersih, kepala
simetris bersih, kepala simetris simetris, tidak ada nyeri kepala
127
Lesi (tidak ada) Lesi (tidak ada) Lesi (tidak ada)
Nyeri (tidak ada) Nyeri (tidak ada) Nyeri (tidak ada)
6. Hidung Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Mukosa lembab, Mukosa lembab, tidak ada Mukosa lembab, pengeluaran
pengeluaran cairan (tidak pengeluaran cairan pada hidung, cairan (tidak ada)
ada) Pembengkakan (tidak ada) Pembengkakan (tidak ada)
Pembengkakan (tidak ada)
128
Palpasi : palpasi : Palpasi :
Benjolan (tidak ada) Benjolan (tidak ada) Benjolan (tidak ada)
Lesi (tidak ada) Lesi (tidak ada) Lesi (tidak ada)
Nyeri (tidak ada Nyeri (tidak ada) Nyeri (tidak ada)
9. Leher Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Simetris , pembengkakan Simetris , pembengkakan (tidak Simetris , pembengkakan (tidak
(tidak ada), kelenjar tiroid ada), kelenjar tiroid (tidak ada), ada), kelenjar tiroid (tidak ada),
(tidak ada), JVP (tidak ada) JVP (tidak ada) JVP (tidak ada)
129
(tidak ada) (tidak ada) (tidak ada)
130
(tidak ada), nyeri ulu hati nyeri ulu hati (tidak ada) nyeri ulu hati (tidak ada)
(tidak ada)
12 Kulit Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Warna sawo matang, turgor Warna sawo matang, turgor kulit Warna sawo matang, turgor kulit
kulit baik baik dan kulit lembab baik dan juga lembab
131
3.1.9 ANALISA DATA
132
• BB : 52 Kg
• Nadi : 80x/menit
• Pernafasan 22x/menit
• Suhu : 36,6°C
10 Ds : Kondisi fisiologis Keletihan
Agustus • Nn.N mengatakan saat ini badannya terasa letih
2021 • Nn.N mengatakan setelah masa Isolasi Mandiri
ini merasa kurang energi
• Nn.N mengatakan tidurnya kurang nyenyak
• Nn.N mengatakan merasa energi tidak pulih
walaupun telah tidur
• Nn.N mengatakan untuk saat ini kurang mampu
melakukan aktifitas atau rutinitas pekerjaannya
seperti biasa
• Nn.N megatakan badannya terasa lelah
Do :
• Nn.N tampak letih
• Nn.N tampak lemas
• Nn.N tampak kurang energi
• Nn.N tampak lesu
133
3.1.10 SKALA PRIORITAS MASALAH (SCORING)
Masalah 1 : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
tertahan
134
Masalah 2 : Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis
tertahan.
135
3.3 INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
136
jalan napas tetap mempertahankan dirasakan akibat laring, trakea dan
paten jalan napas tetap munculnya masalah bronkiolus dari
paten kesehatan sekret atau benda
asing di jalan napas
2. Mengidentifikasi
dan mengelola
kepatenan jalan
napas
137
9. Respon alergi pencegahan prosedur batuk
(Situasional) 5. Kemampuan efektif
1. Merokok aktif melakukan • Anjurkan tarik napas
2. Meroko pasif tindakan untuk dalam melalui hidung
3. Terpapar polutan mengurangi selama 4 detik,
gejala ditahan selama 2
6. Mendapatkan detik, kemudian
perawatan keluarkan dari mulut
kesehatan saat dengan bibir
gejala muncul mencucu (dibulatkan)
7. Kemampuan selama 8 detik
menggunakan • Anjurkan mengulangi
sumber daya tarik napas dalam
yang tersedia hingga 3 kali
8. Mencatat hasil • Anjurkan batuk
pemantauan dengan kuat langsung
gejala setelah tarik napas
9. Kemampuan dalam yang ke-3
melaporkan
gejala Kolaborasi :
• Pemberian mukolitik
atau ekspektoran, jika
perlu
Gejala Dan Tanda 2. Tindakan
Mayor : (Manajemen jalan
Subjektif : napas)
(Tidak tersedia) Observasi :
• Monitor pola
138
Objektif : napas (frekuensi,
1. Batuk tidak kedalaman,
efektif / tidak usaha napas)
mampu batuk • Monitor bunyi
2. Sputum berlebih napas tambahan
/ obstruksi di (mis. gurgling,
jalan napas / mengi, wheezing,
mekonium di ronkhi kering)
jalan napas • Monitor sputum
(pada neonatus) (jumlah, warna,
3. Mengi, wheezing aroma)
dan / atau ronkhi
kering Terapeutik :
• Posisikan semi-
Gejala Dan Tanda Fowler atau
Minor : Fowler
Subjektif : • Berikan minum
1. Dipsnea hangat
2. Sulit bicara • Berikan oksigen,
3. Ortopnea jika perlu
• Menjelaskan
Objektif : tujuan dan
1. Gelisah prosedur: MRE
2. Sianosis (Modified
3. Bunyi napas Rehabilitation
menurun Exercise) untuk
4. Frekuensi napas mempermudah
berubah klien saat
139
5. Pola napas kesulitan dalam
berubah ekspetorasi
• Mengajarkan
teknik dalam
pemberian
latihan MRE
(Modified
Rehabilitation
Exercise) yang
diikuti oleh
pasien pasca
Covid-19 ringan.
Edukasi :
• Anjurkan asupan
cairan 2000
ml/hari.
• Ajarkan teknik
batuk efektif
Kolaborasi :
• Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu.
140
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
2. Keletihan
141
DEFENISI Penurunan Kapasitas kerja fisik 1. Kemampuan menilai 1. Mengajarkan
kapasitas kerja dan mental yang kekuatan, kelemahan, pengaturan
fisik dan mental tidak pulih dengan pikiran, sikap, aktivitas dan
yang tidak pulih isttirahat kepercayaan, emosi, istirahat.
dengan istirahat motivasi seseorang 2. Mengidentifikasi
berkaitan dengan diri, dan mengelola
lingkungan dan orang penggunaan
lain energi untuk
2. Kemampuan mengatasi atau
menggunakan energi mencegah
secara efektif dan kelelahan dan
efisien mengoptimalkan
proses
pemulihan.
Penyebab : Ekspetasi : Ekspetasi : Meningkat 1. Tindakan
1. Gangguan Menurun Kesadaran diri (L.09072) (Edukasi aktifitas
tidur KH : (Hal 38) / istirahat)
2. Gaya hidup 1. Verbalisasi KH : Observasi :
monoton kepulihan 1. Mengakui kemampuan • Identifikasi
3. Kondisi energi tenaga fisik kesiapan dan
fisiologis 2. Kemampuan 2. Mengakui kemampuan
(mis, melakukan kemampuanmental menerima
penyakit aktifitas rutin 3. Mengakui informasi
kronis, 3. Motivasi kemampuanemosional
penyakit 4. Verbalisasi 4. Mengenali keterbatasan Terapeutik :
terminal, lelah lesu fisik • Sediakan materi
anemia) 5. Gangguan 5. Mengenali pola dan media
konsentrasi kebiasaan pengaturan
142
4. Program 6. Sakit kepala 6. Mengenali respon aktivitas dan
perawatan / 7. Sakit subjektifterhadap istirahat
pengobatan tenggorokan situasi • jadwalkan
jangka 8. Mengi 7. Mempertahankan pemberian
panjang 9. Sianosis kesadaranterhadap pendidikan
5. Peristiwa 10. Gelisah perasaan kesehatan sesuai
hidup negatif 11. Frekuensi 8. Verbalisasi perasaan kesepakatan
6. Stress napas padaorang lain • Berikan
berlebihan 12. Perasaan 9. Interaksi dengan orang kesempatan
7. Depresi bersalah lain kepada pasien dan
13. Nafsu makan keluarga untuk
14. Pola napas Ekspetasi : Meningkat bertanya
15. Pola istirahat Konservasi energi
16. Pola napas (L.05040) (Hal 51) Edukasi :
KH : • Jelaskan
1. Aktivitas fisik yang pentingnya
direkomendasikan melakukan
2. Aktivitas yang tepat aktivitas fisik /
3. Strategi untuk olahraga secara
menyeimbangkanaktivi rutin
tas dan istirahat • Anjurkan terlibat
4. Teknik konservasi dalam aktivitas
energi kelompok,
5. Teknik pernapasan aktivitas bermain
yang efektif atau aktivitas
6. Mekanika tubuh yang lainnya
tepat • Anjurkan
7. Teknik menyusun jadwal
143
menyerdehanakanpeker aktivitas dan
jaan istirahat
8. Pembatasan aktivitas • Ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
(mis. kelelahan,
sesak napas saat
aktivitas)
• Ajarkan cara
mengidentifikasi
target dan jenis
aktivitas sesuai
kemampuan
Gejala Dan Tanda 2. Tindakan
Mayor : (Manajemen
Subjektif : energi)
1. Merasa Observasi :
energi tidak • Identifikasi
pulih gangguan fungsi
walaupun tubuh yang
telah tidur mengakibatkan
2. Merasa kelelahan
kurang • Monitor kelelahan
tenaga fisik dan
3. Mengeluh emosional
lelah • Monitor pola dan
jam tidur
Objektif : • Monitor lokasi dan
144
1. Tidak ketidaknyamanan
mampu selama melakukan
mempertaha aktivitas
nkan aktifitas
rutin Terapeutik :
2. Tampak lesu • Sediakan
Gejala Dan Tanda lingkungan
Minor : nyaman dan
Subjektif : rendah stimulus
1. Merasa (mis. cahaya,
bersalah suara, kunjungan
akibat tidak • Fasilitasi duduk di
mampu sisi tempat tidur,
menjalankan jika tidak dapat
tanggung berpindah atau
jawab berjalan
Objektif : Edukasi :
1. Kebutuhan • Anjurkan
istirahat melakukan
meningkat aktivitas secara
bertahap
• Anjurkan
menghubungi
perawat jika tanda
dan gejala
kelelahan tidak
berkurang
145
• Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan.
146
3.4 IMPLEMETASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
147
Exercise) yang diikuti oleh pasien pasca dan panjang dari hidung dan dibuang
Covid-19 ringan melalui mulut berbentuk huruf “O”
a. Meminta Klien Untuk Peregangan - Suara parau
Dada Dan Bahu - Batuk disertai sputum
- Kaki diregangkan sejajar dengan - Untuk gerakan kedua, klien ragu-ragu
dada dan bahu dalam posisi tegak saat area mana saja yang diberi getaran
untuk membuka kantung alveolar atau akupresur
secara maksimal, - Untuk gerakan ketiga, yaitu rotasi atau
- Memulai inspirasi dari dalam, memutar tubuh bagian atas klien sedikit
untuk mengembangkan dada susah untuk melaksanakannya
sepenuhnya, - Klien kurang mampu melakukan gerakan
- Tarik napas secara perlahan dan ketiga yaitu rotasi atau memutar tubuh
rileks melalui hidung dan dibuang bagian atas
melalui mulut dengan mulut - Dan gerakan keempat klien tampak
berbentuk huruf “O”. mampu dan bisa melaksanakan gerakan
- Rasakan dada mengembang dan tersebut yaitu memijit tiga titik akupresur
terasa penuh akan oksigen dibagian tangan.
sehingga akan membuat lebih A:
rileks - Masalah belum teratasi
b. Meminta Klien Menaikkan Tumit - Setelah dilaksanakan latihan ini pasien
Saat Berdiri Dan Akupresur Tubuh masih adanya batuk disertai sputum
Bagian Atas - Kesulitan dalam ekspektorasi
- Bentuk kaki sejajar dengan dada - Napas masih pendek saat akan
dan bahu melakukan setiap gerakan
- Angkat tumit sambil berdiri P:
- Letakkan tangan di bagian atas di - Intervensi dilanjutkan
titik akupuntur yunmen - Pemberian latihan MRE (Modified
- Akupresur atau getarkan tubuh Rehabilitation Exercise) dilanjutkan.
bagian atas dengan menepuk titik
akupuntur yunmen
- Gerakan ini naik-turun yang
148
konstan melalui peningkatan
tumit
- Tujuan dari gerakan kedua ini
untuk membantu melonggarkan
perlekatan antara mukus dan
lapisan epitel saluran pernapasan
sehingga sputum dengan mudah
dikeluarkan
c. Rotasi Tubuh Bagian Atas Dengan
Akupresur Titik Yunmen
- Sejajarkan kaki dengan bahu
- Rotasi tubuh atau memutar tubuh
bagian atas
- Menepuk sisi lateral rongga dada
dengan ditambah getaran yang
dihasilkan oleh tepukan untuk
memudahkan proses pembersihan
mukus
- Lakukan secara bergantian
d. Pijat akupresur tangan
Ada tiga titik akupuntur yang
bertujuan untuk pemulihan fungsi
pernapasan pasien dan mengurangi
kelelahan dikarenakan gerakannya
yang sederhana
- Shaoshang, terletak di di 0,1 cun
dibelakang kuku ibu jari (sisi
radial)
- Yuji, terletak di titik tengah
metakarpal 1 (sisi radial)
- Lique, terletak di fossa superior
149
dari processus styloideus radius
- Melakukan pemijatan di 3 titik ini
Keletihan Senin/06 1. Menjelaskan pentingnya melakukan S:
September 2021 aktivitas fisik / olahraga secara rutin Klien mengatakan :
2. Menjelaskan pentingnya makanan yang - Setelah menjalani masa Isolasi Mandiri
bisa pasien konsumsi seperti buah dan ini, klien mulai jarang melakukan
juga sayuran aktifitas olahraga ringan
3. Menganjurkan terlibat dalam aktivitas - Ingin sekali kembali beraktifitas seperti
kelompok, aktivitas bermain atau yang biasa dijalaninya
aktivitas lainnya yang dapat - Mulai memahami apa saja yang bisa ia
meningkatkan energi dan membuat lakukan untuk meningkatkan energi
suasana hati menjadi lebih baik - Mulai memahami pentingnya
4. Menganjurkan menyusun jadwal mengkonsumsi vitamin, buah dan sayur
aktivitas dan istirahat untuk memulihkan energinya
5. Mengajarkan cara mengidentifikasi - Akan menyusun jadwal aktifitas yang
kebutuhan istirahat (mis. kelelahan, akan ia lakukan untuk memulihkan
sesak napas saat aktivitas energinya
6. Mengajarkan cara mengidentifikasi - Mulai membatasi aktifitas yang dirasa
target dan jenis aktivitas sesuai berat untuk mencukupi kebutuhan
kemampuan istirahat
O:
Klien tampak :
- Merencanakan apa saja kegiatan yang
dapat ia lakukan
- Klien mendengarkan arahan yang
diberikan seperti olahraga ringan yang
dapat klien lakukan setiap hari
- Klien mendengarkan arahan yang
diberikan kepadanya seperti
mengkonsumsi buah dan juga sayur
untuk mengembalikan energi yang dirasa
150
kurang
- Klien memperhatikan dengan seksama.
- Klien mendengarkan dengan baik
penjelasan yang diberikan kepadanya
- Klien menganggukan kepalanya saat
diberikan penjelasan perlunya terlibat
kembali dalam aktifitas kelompok yang
ia senangi sehingga membuat suasana
hati menjadi lebih baik
A:
- Masalah belum teratasi
- Klien masih kebingungan merencanakan
kegiatan yang akan dilakukan
P:
- Intervensi edukasi dilanjutkan
- Evaluasi kegiatan apa yang bisa klien
lakukan dalam mengembalikan energi.
2. Bersihan Selasa/07 1. Mengevaluasi kembali gerakan yang S:
jalan napas September 2021 sudah diajarkan Klien mengatakan :
tidak efektif 2. Mengarahkan kembali teknik yang - Melakukan teknik yang diajarkan pada
tepat dalam latihan MRE (Modified pagi harinya
Rehabilitation Exercise) yang diikuti - Setelah melakukan latihan MRE, masih
oleh pasien pasca Covid-19 ringan ada rasa menggumpal ditenggorokkan
a. Peregangan Dada Dan Bahu - Setelah melakukan latihan MRE, suara
- Memulai inspirasi dari dalam, masih parau dan ada rasa menggumpal di
untuk mengembangkan dada hidung
sepenuhnya, - Setelah melakukan latihan MRE, napas
- Menarik napas secara perlahan masih terasa berat
dan rileks melalui hidung dan - Napas masih belum terasa lapang
dibuang melalui mulut dengan - Dada terasa tertekan saat akan bernapas
mulut berbentuk huruf “O”.
151
b. Mengangkat Tumit Saat Berdiri Dan O:
Akupresur Tubuh Bagian Atas Klien tampak :
- Mampu mengangkat tumit sambil - Untuk gerakan pertama, klien belum
berdiri dengan gerakan naik-turun sepenuhnya mampu mengambil napas
yang konstan dalam dan panjang dari hidung dan
- Mampu akupresur atau memberi dibuang melalui mulut berbentuk huruf
getaran pada tubuh bagian atas “O” yang dilakukan secara perlahan
dengan menepuk titik akupuntur - Untuk gerakan kedua, klien ragu untuk
yunmen memberi tepukkan daerah yang di
c. Rotasi Tubuh Bagian Atas Dengan akupressur
Akupresur Titik Yunmen - Untuk gerakan ketiga, yaitu rotasi atau
- Mampu melakukan rotasi tubuh memutar tubuh bagian atas klien belum
atau memutar tubuh bagian atas sepenuhnya mampu untuk
- Menepuk sisi lateral rongga dada melaksanakannya
dengan ditambah getaran yang - Dan gerakan keempat, klien tampak
dihasilkan oleh tepukan. mampu dan bisa mengingat dan
d. Pijat akupresur tangan melaksanakan gerakan tersebut yaitu
- Mengetahui dan mampu memijit memijit tiga titik akupresur dibagian
titik akupresur tangan tangan yaitu teknik Shaoshang, Yuji,
- Shaoshang Lique
- Yuji A:
- Lique - Masalah belum teratasi
- Setelah dilaksanakan latihan MRE ini
napas klien masih terasa seperrti ada
tekanan didada dan masih perlunya
latihan
- Belum sepenuhnya mampu dalam
ekspektorasidan melakukan gerakan
dengan baik
152
P:
- Intervensi dilanjutkan
- Memonitor latihan MRE (Modified
Rehabilitation Exercise) dilanjutkan.
Keletihan Selasa/07 1. Mengevaluasi kegiatan apa saja yang S:
September 2021 sudah klien lakukan Klien mengatakan :
2. Mengobservasi jadwal kegiatan harian - Melakukan olahraga ringan di pagi hari
- Mulai memahami apa saja yang bisa ia
lakukan untuk meningkatkan energi
- Mengkonsumsi vitamin, buah dan sayur
untuk memulihkan energinya
- Klien menyusun rencana jadwal aktifitas
yang akan ia lakukan untuk memulihkan
energinya seperti istirahat, makan yang
bergizi dan seimbang serta
mengkonsumsi vitamin.
- Membatasi aktifitas yang dirasa berat
untuk mencukupi kebutuhan istirahat
O:
Klien tampak :
- Klien bersemangat
- Klien termotivasi untuk kembali
memulihkan energinya
- Klien senang dan bersikap terbuka saat
komunikasi
- Klien menerima setiap arahan dan
masukan yang diberikan kepadanya.
A:
- Masalah teratasi
- Klien mengikuti arahan yang diberikan
kepadanya seperti melakukan olahraga
153
rutin dipagi hari
- Klien mengkonsumsi vitamin
- Klien sudah tampak tidak lesu
P:
- Intervensi edukasi dihentikan
- Observasi jadwal aktifitas yang disusun
3. Bersihan Rabu/08 1. Mengevaluasi kembali gerakan yang S:
jalan napas September 2021 sudah diajarkan Klien mengatakan :
tidak efektif 2. Memonitor kembali teknik yang tepat - Melakukan teknik yang diajarkan
dalam latihan MRE (Modified kepadanya di pagi hari
Rehabilitation Exercise) yang diikuti - Setelah melakukan latihan MRE, rasa
oleh pasien pasca Covid-19 ringan menggumpal ditenggorokkan sudah
a. Peregangan Dada Dan Bahu mulai berkurang
- Memulai inspirasi dari dalam, - Rasa menggumpal dan tersumbat di
untuk mengembangkan dada hidung sudah mulai berkurang
sepenuhnya, - Setelah melakukan latihan MRE, suara
- Menarik napas secara perlahan masih parau
dan rileks melalui hidung dan - Napas masih belum terasa lapang
dibuang melalui mulut dengan - Dada masih terasa tertekan saat akan
mulut berbentuk huruf “O”. bernapas
b. Mengangkat Tumit Saat Berdiri Dan O :
Akupresur Tubuh Bagian Atas Klien tampak :
- Mampu mengangkat tumit sambil - Belum sepenuhnya mampu mengambil
berdiri dengan gerakan naik-turun napas dalam dan panjang dari hidung dan
yang konstan dibuang melalui mulut berbentuk huruf
- Mampu akupresur atau memberi “O”
getaran pada tubuh bagian atas - Mampu menerapkan gerakkan ke dua
dengan menepuk titik yaitu akupresur titik yunmen
akupresuryunmen - Mampu mengeluarkan sputum dengan
c. Rotasi Tubuh Bagian Atas Dengan teknik rotasi secara mandiri
Akupresur Titik Yunmen - Mampu memijit 3 titik akupresur dengan
154
- Mampu melakukan rotasi tubuh baik
atau memutar tubuh bagian atas - Batuk yang disertai sputum sudah mulai
- Menepuk sisi lateral rongga dada berkurang
dengan ditambah getaran yang A:
dihasilkan oleh tepukan. - Masalah sebagian teratasi
d. Pijat akupresur tangan - Setelah dilaksanakan latihan MRE ini
- Mengetahui dan mampu memijit batuk disertai dahak yang mengganjal di
titik akupresur tangan tenggorokkan klien berkurang
- Shaoshang - Napas masih terasa pendek
- Yuji P:
- Lique - Intervensi dilanjutkan
- Pemberian latihan MRE (Modified
Rehabilitation Exercise) dilanjutkan
4. Bersihan Kamis/09 1. Mengevaluasi kembali gerakan yang S:
jalan napas September 2021 sudah diajarkan Klien mengatakan :
tidak efektif 2. Mengobservasi kembali teknik yang - Melakukan teknik yang diajarkan
tepat dalam latihan MRE (Modified kepadanya di pagi hari
Rehabilitation Exercise) yang diikuti - Setelah melakukan latihan MRE, rasa
oleh pasien pasca Covid-19 ringan menggumpal ditenggorokkan sudah
a. Peregangan Dada Dan Bahu mulai berkurang
- Memulai inspirasi dari dalam, - Rasa menggumpal dan tersumbat di
untuk mengembangkan dada hidung mulai berkurang
sepenuhnya, - Tenggorokkan perih sudah tidak ada
- Menarik napas secara perlahan - Setelah melakukan latihan MRE, suara
dan rileks melalui hidung dan parau yang diakibatkan sputum di
dibuang melalui mulut dengan tenggorokkan berkurang
mulut berbentuk huruf “O”. - Setelah melakukan latihan MRE, napas
b. Mengangkat Tumit Saat Berdiri Dan sudah mulai terasa lapang
Akupresur Tubuh Bagian Atas - Dada terasa tertekan saat akan bernapas
- Mampu mengangkat tumit sambil sudah mulai berkurang
berdiri dengan gerakan naik-turun
155
yang konstan O:
- Mampu akupresur atau memberi Klien tampak :
getaran pada tubuh bagian atas - Klien sudah mampu mengambil napas
dengan menepuk titik akupuntur dalam dan panjang dari hidung dan
yunmen dibuang melalui mulut berbentuk huruf
c. Rotasi Tubuh Bagian Atas Dengan “O” dengan baik
Akupresur Titik Yunmen - Mampu melakukan teknik latihan dengan
- Mampu melakukan rotasi tubuh baik
atau memutar tubuh bagian atas - Klien bernapas dengan lega tanpa ada
- Menepuk sisi lateral rongga dada rasa tekanan di dada
dengan ditambah getaran yang - Batuk yang disertai sputum sudah mulai
dihasilkan oleh tepukan. berkurang
d. Pijat akupresur tangan A:
- Mengetahui dan mampu memijit - Masalah teratasi
titik akupresur tangan - Setelah dilaksanakan latihan MRE ini
- Shaoshang napas klien sudah mulai membaik,
- Yuji sputum sudah mulai berkurang
- Lique - Perlunya latihan ini dilakukan secara
mandiri
P:
- Intervensi dilanjutkan secara mandiri
- Latihan MRE (Modified Rehabilitation
Exercise) dilanjutkan secara mandiri.
156
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tahap ini penulis menganalisis teori, jurnal, beserta kasus yang berhubungan
Canduang Agam.
Pembahasan ini dibuat berdasarkan teori dan asuhan keperawatan yang nyata,
Pada hasil pengkajian yang telah dilakukan pada keluarga Bp.B ditemukan
bahwa Nn.N yang memiliki masalah kesehatan yaitu bersihan jalan napas
tidak efektif serta keletihan pasca Covid-19. Berikut ini akan dijelaskan
Canduang Agam.
157
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada keluarga Bp.B bahwa adanya
salah satu anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan yaitu Nn.N,
perih saat akan batuk, merasakan tenggorokkan dan hidung ada rasa yang
diperiksa sebanyak 7 kali dengan hasil positif, oleh karena itu selama lebih
mengatakan awalnya dia tidak percaya dan tidak patuh atas prokes (protokol
dan sebelum terkena Covid-19 ini, Nn.N jarang menggunakan masker dan
Dari data yang dijelaskan diatas seperti tanda dan gejala pada pasien Covid-
(Fan feng et al.,2020) yaitu sebagian besar pasien, terutama mereka yang
didiagnosis dengan kasus ringan dapat pulih dari penyakit. Namun, selama
158
populasi tertentu, terutama orang tua dan pasien dengan gangguan
mana biasanya suhu tubuh pada pasien dengan Covid-19 sering diatas 380C.
Dan pada penyakit Covid-19 ini, onsetnya rata-rata sekitar 4-5 hari, banyak
referensi yang juga menyatakan 1-14 hari, ini juga menjadi alasan isolasi
Dari data tersebut menurut (Berta et al, 2020) gejala tidak umum juga
dirasakan oleh pasien, bukan hanya pada saluran pernapasan saja namun
juga pada sel epitel ileum dan colon yang menyebabkan pasien mengalami
gangguan saluran pencernaan atau diare, Sebuah studi dalam jurnal Annals
survei yang dilakukan pada 509 pasien dengan virus Corona COVID-19 di
al,.2020).
kehilangan indra penciuman yang jelas dan tidak mampu mencium aroma
apapun seperti, aroma bunga, bau tidak sedap dan parfum hal ini masih
159
belum dapat dipastikan karena apa, namun diduga virus Corona menginfeksi
Serta Gejala yang ditimbulkan oleh penderita Covid-19 maupun flu biasa
adalah bersihan jalan napas tidak efektif yang berhubungan dengan tanda
gejala yang dirasakan oleh pasien seperti demam, batuk disertai dengan
sputum, tenggorokkan terasa perih, napas sesak dan terasa berat hilangnya
160
dan lapisan epitel saluran pernapasan sehingga sputum dengan mudah
dikeluarkan.
4.2 Analisis Salah Satu Intervensi Dengan Konsep Dan Penelitian Terkait
ditandai beberapa gejala ringan seperti flu, batuk, sesak nafas dan demam
yang dapat menular melalui droplet atau percikan kecil dari si penderita ke
orang lain, yang artinya apabila tidak ditangani secara cepat mengakibatkan
Setelah didapatkan masalah keperawatan pada tinjauan kasus ini maka dapat
161
perlekatan antara mukus dan lapisan epitel saluran pernapasan sehingga
(MRE). Terapi Modified Rehabilitation Exercise berasal dari seni bela diri
Tiongkok kuno yaitu brokat delapan bagian atau (Eight Section Brocade)
dimana memanfaatkan tekanan dengan ibu jari atau ujung jari untuk
merangsang titik-titik akupresur atau pijit daerah terpisah pada tubuh untuk
melaui pijitan atau akupresur, dengan penilaian seperti batuk kering sudah
Menurut (Van der lee et al, 2020) banyak upaya yang dilakukan dalam
bawah, selama mengikuti tahap latihan dengan harapan latihan ini aman,
162
Banyak latihan yang dirancang khususnya pada pasien yang mengalami
pasien saat sakit dan sesuai untuk meningkatkan proses pemulihan pasien.
dua kali sehari. Setiap pengulangan terdiri dari satu putaran 10-15 kali
putaran diikuti dengan istirahat singkat. Penilaian pra intervensi dan pasca
pernapasan pasien menjadi lebih baik dengan skala ukur 6-20. Teknik ini
Berdasarkan hasil penelitian dari Fan Feng et all, (2020) yang berjudul
163
Covid-19 Infenction In Older Adults didapatkan hasil bahwa terapi
setiap kalangan dan seluruh usia bisa menerapkan dan mendapatkan manfaat
dari latihan pernapasan ini dikarenakan terapi ini mudah dilakukan saat
baduanjin, serta Liu Zi Jue, peningkatan latihan ini dapat dilihat setelah
A Rapid Riview, didapatkan hasil bahwa penelitian ini tentang latihan gerak
dengan hasil latihan yang diberikan ini berpengaruh pada intensitas yang
Patients Recovering From Covid-19 didapatkan hasil terapi ini atau terapi
164
latihan baduanjin ini dapat dilakukan pada saat pemulihan yang menyertai
gejala sesak nafas, batuk berdahak, nyeri otot, kelelahan, sakit kepala,
latihan ini tidak hilang sepenuhnya namun dapat hilang secara berturut-turut
/ tidak pada hari yang sama dan diberikan pada pasien dengan hasil SWAB
dikeluarkan.
yang dilakukan oleh Lala Zhu et all, (2020) apakah ada peningkatan
4 hari (6-8 pengulangan) yang dilakukan dua kali dalam sehari di pagi dan
sore hari selam 15 menit. Dalam kasus dengan pemberian intervensi yang
banyak intervensi lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala covid-19
165
ringan yang dirasakan oleh pasien seperti, latihan baduanjin, pranayama,
serta qiqong.
Pada saat kunjungan pertama kali yang dilakukan pada keluarga Bp.B
badan terasa lemas, dan juga lesu, dan keluhan lain yang dirasakan seperti
mengganjal dan terasa perih, napas terasa pendek dan dada terassa tertekan
saat akan bernapas terutama pada saat Nn.N menjalani aktifitas nya
dirumah.
Pada saat kunjungan kedua Nn.N mengatakan ada melakukan teknik yang
suara masih parau dan ada rasa menggumpal di hidung, napas masih terasa
berat, napas masih belum terasa lapang, saat mengambil napas dada masih
terasa tertekan.
hidung sudah mulai berkurang, suara masih parau, napas masih belum terasa
lapang, dada masih terasa tertekan saat akan bernapas, dan pada saat
166
Nn.N merasa sputum nya sudah berkurang, dada saat akan menarik napas
dalam dan panjang sudah terasa lapang, tenggorokkan perih sudah tidak ada,
Dari setiap kunjungan yang telah dilakukan kepada keluarga Bp.B khusunya
mengganjal dan napas masih terasa sesak, namun setelah Nn.N menerapkan
yang dirasakan
Perlunya motivasi yang datang dari diri sendiri mempunyai dampak yang
dimiliki seseorang, hal ini sejalan dengan pendapat (Lihat Agung, 2013)
tidak stabil) lebih rentan terhadap pengaruh sosial (Kiemute, & Julita, 2019;
167
Orang yang mudah khawatir tentang Covid-19, cenderung lebih patuh akan
dari orang terdekat seperti keluarga, hal itu sejalan dengan penjelasan dari
kebiasaan hidup sehat yang baru pada masa covid membutuhkan dukungan
tua dan orang terdekat perlu memberikan contoh dalam mematuhi peraturan
168
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.1.1 Pengkajian
Dari hasil pengkajian yang dilakukan Pada saat kunjungan pertama kali di
Bp.B yaitu anaknya Nn.N baru selesai menjalani masa Isolasi Mandiri
keletihan, kurangnya energi, badan terasa lemas, dan juga lesu, dan keluhan
tenggorokkan terasa seperti ada yang mengganjal dan terasa perih, napas
terasa pendek dan dada terasa tertekan saat akan bernapas terutama pada
saat Nn.N menjalani aktifitas nya dirumah. Nn.N mengatakan awalnya dia
tidak percaya dan tidak patuh atas prokes yang digalakkan oleh pemerintah
saat ini, seperti memakai masker, mencucui tangan, saat bepergian, dulunya
169
keperawatan disusun berdasarkan diagnosa yang muncul dan dibuat
teoritis.
5.4.1 Implementasi
5.5.1 Evaluasi
Evaluasi dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Dari dua diagnosa
170
mengkonsumsi makanan yang berserat, mengkonsumsi vitamin, buah dan
(MRE).
5.2 SARAN
dan penulis juga berharap asuhan keperawatan tentang Covid-19 ini lebih
angka kejadian Covid-19. Intervensi ini juga harus dilakukan dengan dilihat
171
5.2.4 Bagi Institusi Kesehatan
jalan napas tidak efektif dengan keletihan pada keluarga pasca Covid-19
172
DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Psikobuletin/article/view/9616/5058
Feng, F., Tuchman, S., Denninger, J. W., Fricchione, G. L., & Yeung, A. (2020).
Holland, A. E., Malaguti, C., Hoffman, M., Lahham, A., Burge, A. T., Dowman,
L., May, A. K., Bondarenko, J., Graco, M., Tikellis, G., Lee, J. Y. T., & Cox,
https://doi.org/10.1177/1479973120952418
Lee, P. I., Hu, Y. L., Chen, P. Y., Huang, Y. C., & Hsueh, P. R. (2020). Are
https://doi.org/10.1016/j.jmii.2020.02.011
Ma, Q., Yang, Z., Zhu, F., Chen, H., Yang, H., & Wang, S. (2020). The effect of
173
Marzuki, I., Bachtiar, E., Zuhriyatu, F., Mahardika, A., Kurniasih, H., Handayani,
D., Chamida, D., Jamaludin, Purba, B., Chaerul, M., Basmar, E., Sianturi, E.,
Nasrulah, Hastuti, P., Mastutie, F., Purba, S., & Aerlangga, E. (2020). Covid
19 Seribu Satu Wajah (A. Karim & J. Simarmata (ed.)). diakses dengan
https://doi.org/10.25077/jikesi.v1i1.13
Natalia, R. N., Malinti, E., & Elon, Y. (2020). Tingkat Pengetahuan Dan
http://180.178.93.169/index.php/jikd/article/view/203
PPNI. (2016a). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SDKI DPP
PPNI. (2016c). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SIKI DPP
Shukla, M., Chauhan, D., & Raj, R. (2020). Breathing exercises and pranayamas
174
to decrease perceived exertion during breath-holding while locked-down due
https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2020.101248
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen,
L. K., Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F.,
http://repository.unisba.ac.id:8080/xmlui/bitstream/handle/123456789/26743
/fulltext_bc_16_feriandi_kopidpedia_fk_p2u_unisba_2020.pdf?sequence=1
%0Ahttp://repository.unisba.ac.id
https://doi.org/10.30604/well.95212020
Yuniarti, E., Indika, P. M., Dewata, I., & Barlian, E. (2020). Komorbidity
175
Education, 4(1), 2580–1775. diakses dengan
http://sjdgge.ppj.unp.ac.id/index.php/
Yunus, N. R., & Rezki, A. (2020). Kebijakan Pemberlakuan Lock Down Sebagai
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15083
Zha, L., Xu, X., Wang, D., Qiao, G., Zhuang, W., & Huang, S. (2020). Modified
https://doi.org/10.21037/apm-20-753
Zhang, M., Zhou, M., Tang, F., Wang, Y., Nie, H., Zhang, L., & You, G. (2020).
176
Lampiran 1
2 Batu Produktif
3 Kesulitan Dalam
Ekspektorasi
4 Dipsnea
Penilaian :
Beri tanda () pada bagian yang dirasa klien
1. Tidak Pernah : 4
2. Jarang :3
3. Sering :2
4. Selalu :1
Lampiran 3
Exercise (MRE) pada hari senin, 07 September 2021, didapatkan hasil skor pada
klien dengan nilai (9) yang berarti klien batuk kering masih sering, sering
dalam bernapas, adanya batuk produktif, dan juga mengalami batuk disertai
Exercise (MRE) selama 4 hari / 6-8 pengulangan yang dilakukan 2 kali dalam
sehari didapatkan hasil skor MRE dengan nilai (14) yang berarti klien batuk
kering sudah tidak ada, batuk produktif sudah tidak ada, kesulitan dalam