Oleh
NADIA LAILIN NAFIAH
19.01.03.006
Oleh
NADIA LAILIN NAFIAH
19.01.03.006
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing
(Viewers I) (Viewers II)
iii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, puja puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan Laporan Praktik Lapangan yang berjudul “Praktik
Kerja Lapangan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri
(Subbagian Keuangan, Subbagian Rekam Medis Dan Bagian Pelayanan
Medis)”.
Laporan praktik lapangan ini adalah salah satu syarat bahwa penulis
benar-benar telah menyelesaikan praktik lapangan sebagai salah satu syarat
untuk lulus sebagai seorang Sarjana Administrasi Kesehatan.
Selama proses penulisan laporan praaktik lapangan penulis banyak
mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik moril
maupun materil. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan
terimakasih sebesar- besarnya kepada :
iv
Praktik Lapangan yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusun laporan praktik Bagian Pelayanan medis
8. Ibu Luluk Susiloningtyas., S.Si. T., M.kes selaku pembimbing
Praktik Lapangan yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusun laporan praktik Sub Bagian Keuangan
9. Bapak Bambang Wiseno, S.Kep.Ns ,M,Kep Selaku Pembimbing
Praktik Lapangan yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusun laporan praktik sub bagian Rekam Medis
10. Seluruh Karyawan pada bidang Pelayan Rumah Sakit Kabupaten
Kediri
11. yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses
praktik lapangan.
12. Dan teman-teman seperjuangan yang telah memberi dukungan dan
masukan untuk menyelesaikan laporan praktik ini.
Pare,....Januari 2022
Penulis
v
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................................ 1
1.2 Tujuan Praktik Lapangan ........................................................................... 2
1.3 Manfaat Praktik Lapangan ......................................................................... 3
BAB II : DASAR PEMIKIRAN
2.1 Dasar pemikiran pemilihan lokasi.............................................................. 5
2.2 Dasar Pemikiran Pemilihan Bidang Praktik lapangan ............................... 5
BAB III : PROFIL DAN AKTIVITAS PRAKTIK LAPANGAN
3.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri ........... 7
3.2 Aktivitas Praktek lapangan ........................................................................ 8
3.3 Metode pelaksanaan praktik lapangan ...................................................... 8
3.4 Kendala-Kendala ........................................................................................ 9
BAB IV : PEMBAHASAN
4.1 Landasan teori ............................................................................................ 10
4.2 Analisis Praktik Kerja Lapangan ............................................................... 12
BAB V : Refleksi diri
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 30
5.2 Refleksi Diri ............................................................................................... 32
BAB VI : PENUTUP
6.1 Daftar Pustaka ............................................................................................ 34
6.1 Lampiran-Lampiran ................................................................................... 35
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I : PENDAHULUAN
1
selama PKL sehingga menambah pengetahuan serta kemampuan
mahasiswa disub bagian keuangan, sub bagian Rekam Medik dan Bagian
Pelayanan Medik. Mahasiswa pun dituntut untuk berkomunikasi secara
aktif kepada karyawan pada perusahaan tempat mahasiswa PKL, melatih
mahasiswa untuk menjaga etos kerja serta kedisiplinan mahasiswa dalam
melaksanakan perkerjaan. Hal ini sangat penting guna mempersiapkan
mahasiswa menjadi calon lulusan yang siap untuk masuk dunia kerja
sesungguhnya. PKL ini dilaksanakan oleh praktikan di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kediri. Penempatan 3 pada bagian tesebut, bertujuan
agar praktikan dapat mempelajari lebih mendalam mengenai bagaimana
perlakuan dari tugas seorang Administrasi Kesehatan
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum Praktik Kerja Lapangan
Adapun beberapa tujuan dilaksanakan Praktik Lapangan ini
a. Untuk menyelesaikan mata kuliah PKL dan persyaratan
kelulusan Program Studi S1 Administrasi Kesehatan Stikes
Pamenang
b. Memperkenalkan praktikan pada dunia kerja yang
sesungguhnya
c. Memberikan pengalaman serta pengetahuan serta gambaran
dunia kerja sesungguhnya
d. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian,
professional, tanggung jawab, dan etos kerja yang baik.
1.2.2 Tujuan Khusus Analisa 3 Bidang
Adapun beberapa tujuan dilakukannya Analisis di bagian
Pelayanan Medik, Keuangan, dan Rekam Medik.
a. Mengetahui pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupen Kediri dari Pasien Covid-19 periode 2020
b. Mengetahui Anggaran dan pendapatan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupatem Kediri periode 2020
c. Mengetahui Jumlah Kunjungan Pasien COVID-19 yang
2
ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri
d. Diperolehnya informasi mengenai citra Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Kediri.
e. Terindentifikasinya saran dan kritik dari klient untuk
memperbaiki citra Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kediri.
3
1.3.3 Manfaat Praktik Lapangan Bagi Instansi Tujuan Praktik
Lapangan
a. Membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan
pekerjaannya sehari – hari
b. Membantu mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi calon
tenaga kerja yang berkualitas, bertanggung jawab serta
professional
c. Menjalin hubungan baik dengan STIKES Pamenang Pare.
4
BAB II : LANDASAN TEORI
5
untuk menjaga etos kerja serta kedisiplinan mahasiswa dalam melaksanakan
perkerjaan. Hal ini sangat penting guna mempersiapkan mahasiswa menjadi
calon lulusan yang siap untuk masuk dunia kerja sesungguhnya. PKL ini
dilaksanakan oleh praktikan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kediri. Penempatan 3 pada bagian tesebut, bertujuan agar praktikan dapat
mempelajari lebih mendalam mengenai bagaimana perlakuan dari tugas
seorang Administrasi Kesehatan.
6
BAB III : PROFIL DIVISI KEUANGAN DAN AKTIVITAS PRAKTIK
LAPANGAN
7
kepada seluruh masyarakat Kediri dan sekitarnya.sesuai dengan visi
misinya RSUD Kabupaten Kediri juga memiliki motto “Kepuasan
Pelanggan, Kebanggaan Kami”. RSUD Kapupaten Kediri memiliki
beberapa tujuan yaitu:
a. Tereselenggaranya pelayanan kesehatan perorangan secara prima dan
paripurna yang berdasarkan nilai – nilai etika dan profesionalisme,
berkeadilan, perlindungan dan keselamatan pasien sesuai fungsi
pendidikan dan sosial rumah sakit.
b. Terwujudnya kemandirian dalam bidang keuangan.
c. Terwujudnya rumah sakit yang terakreditasi paripurna
d. Terwujudnya rumah sakit pendidikan
8
3.4 Kendala-Kendala
1.1 Kendala Dari Mahasiswa
kurangnya pengalaman adalah salah satu kendala yang dialami
mahasiswa selain itu menurut mahasiswa sendiri kurangnya
pembekalan yang dilakukan oleh pihak Stikes Pamenang menjadikan
kurang fahamnya mahasiswa dalam melakukan PKL.
2.1 Kendala Dari Instansi Tujuan Praktik Lapangan
Kendala dari instansi tujuan praktik lapangan adalah belum adanya
kesefahaman dengan instansi pendidik terkait kompetensi yang hendak
di capai praktikan.
3.1 Kendala Dari Program Studi
sama seperti kendala yang dihadapi oleh instansi terkait bahwa program
studi S1 Administrasi Kesehatan maasih kesulitan dalam perumusan
pencapaian kompetensi yang akan dicapai mahasiswa selama praktik
Lapangan.
9
BAB IV : PEMBAHASAN
10
Rumah sakit perlu meningkatkan manajerial pelayanan klinik dengan
menyiapkan fasilitas dan peralatan yang sesuai standar. Biaya
penanganan pasien COVID-19 di rumah sakit relatif tinggi, karena
memerlukan ruang isolasi khusus, disamping komponen biaya
perawatan lain yang mahal seperti antivirus, terapi oksigen dan
perawatan intensif dengan ventilator untuk menangani pasien berat dan
kritis. (Bartsch et al., 2020; Patria Jati et al., 2020).
Citra rumah sakit berpengaruh pada kepercayaan pengguna pada.
Pemasaran yang efektif bagi pihak rumah sakit di wilayah Kabupaten
Kediri tergantung pada pengembangan dan pengelolaan kepercayaan
pengguna sehingga sehingga pengguna secara khusus membeli suatu
jasa sebelum mengalaminya (Shamdasani dan Balakrishnan, 2000).
Pengelolaan kepercayaan ditentukan dengan cara yang mana sumber
daya-sumber daya pemberi jasa, personal, teknologi dan sistem, yang
digunakan supaya kepercayaan pelanggan pada sumber daya yang
terlibat dan perusahaan itu sendiri, dipertahankan dan diperkuat
(Granroos, 1990 dikutip oleh Shamdasani dan Balakrishnan, 2000).
revka Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 1. No.1, April 2012
39 Rousseau (1998) menyatakan kepercayaan (trust) adalah keadaan
psikologis berisi keinginan untuk menerima kekurangan/kelemahan,
berdasarkan perilaku yang positif terhadap intensi atau perilaku atau
lainnya dalam keadaan berisiko dan saling tergantung, sedangkan
Robbin (2003) menyatakan kepercayaan (trust) merupakan harapan
yang positif bahwa yang lain tidak akan bertindak secara oportunistic.
Donney and Cannon (1997) mendefinisikan “Trust as perceived
credibility and benevolence of a target of trust.” Dari definisi ini trust
dapat dilihat dari dua dimensi. Dimensi pertama adalah credibility of an
exchange partner, and ecpectancy that the partner word or written
statement can be relied on. Dimensi kedua benevolence is the extent to
wish one partner is genuinely interested in the other partner’s welfare
and motivated to seek joint again. Kredibilitas suatu rumah sakit dapat
11
dipersepsikan sebagai citra yang dipersepsikan pengguna pada rumah
sakit tersebut. Oleh karenanya para pengguna yang mempersepsikan
bahwa rumah sakit di wilayah Kabupaten Kediri memiliki citra
positif/baik maka akan berdampak pada kepercayaan pengguna pada
rumah sakit tersebut. Dalam membentuk kepercayaan bagi pengguna
membutuhkan waktu dan proses yang lama dan membutuhkan upaya
yang serius bagi pihak rumah sakit. Apabila kepercayaan sudah terjalin
di antara pelanggan dan perusahaan akan terbetuk loyalitas pengguna.
Kepercayaan pengguna rumah sakit diyakini berperan dalam
pembentukan persepsi pengguna terhadap rumah sakit. Kepercayaan
(trust) adalah dasar dari stategic partnership bagi institusi rumah sakit,
karena hubungan perusahaan dan pelanggan yang dilandasi kepercayaan
(trust) sangat dihargai, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan akan
sangat ingin berkomitmen ke dalam hubungan yang memberikan
manfaat timbale balik. Oleh karena upaya membangun kepercayaan
pengguna rumah sakit diperlukan adanya adanya komitmen pengelola
rumah sakit untuk memberikan layanan terbaik bagi pasien atau
pengguna rumah sakit. Peningkatan layanan bagi pengguna rumah sakit
merupakan strategi yang efektif guna membangun kepercayaan
pengguna pada rumah sakit. Garbarino dan Johnson (1999) juga lebih
menekankan pada individual trust dengan mengacu kepada keyakinan
konsumen atas kualitas dan keterandalan jasa yang diberikan.
12
organisatoris Bagian Keuangan mempunyai kedudukan
dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Wadir Umum
dan Keuangan. Dalam menjalankan tugasnya, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku maka perlu disusun pedoman
pengorganisasian Bagian Keuangan RSUD Kabupaten Kediri
yang dijadikan dasar dalam pelayanan administrasi Bagian
Keuangan
1. Visi Bagian Keuangan RSUD Kabupaten Kediri:
”Terwujudnya pelayanan di bagian Keuangan secara tertib
dan benar”.
2. Misi Bagian Keuangan RSUD Kabupaten Kediri:
a. Melaksanakan kegiatan penyusunan anngaran dan
verifikasi tepat waktu dan akuntabel;
b. Melaksanakan kegiatan perbendaharaan dan akuntansi
yang tertib dan akuntabel;
c. Melaksanakan kegiatan mobilisasi dana yang tertib dan
akuntabel.
3. Tujuan Bagian Keuangan RSUD Kabupaten Kediri
a. Mengupayakan perencanaan penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja rumah sakit tepat waktu dan
tepat sasaran.
b. Mengupayakan kegiatan verifikasi anggaran yang dapat
dipertanggung jawabkan.
c. Mengupayakan terttib administrasi dan piñata usahaan
pengelolaan perbendaharaan yang akuntabel.
d. Mengupayakan penyusunan akuntansi keuangan rumah
sakit
e. Terselenggaranya pelaksanaan, perencanaan
penyusunan anngaran dan verifikasi, perbendaharaan
dan akuntansi, serta mobilisasi dana
13
f. Terselenggaranya pelaksanaan, kegiatan penyusunan
anngaran dan verifikasi, perbendaharaan dan akuntansi,
serta mobilisasi dana
g. Terselenggaranya pelaksanaan monitoring dan evaluasi
terhadap penyelenggaraan penyusunan anngaran dan
verifikasi, perbendaharaan dan akuntansi, serta
mobilisasi dana ;
Struktur Organisasi Bagian Keuangan di RSUD Kabupaten
Kediri adalah sebagai berikut:
1. Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penyusunan anggaran dan verifikasi,
perbendaharaan dan akuntansi serta pengelolaan kegiatan
mobilisasi dana.
2. Sub Bagian Penyusunan Anggaran dan Verifikasi
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, menyusun,
revisi rencana anggaran dan verifikasi anggaran RSUD.
3. Sub Bagian Perbendaharaan dan Akuntansi mempunyai
tugas melakukan pengelolaan perbendaharaan dan
penatausahaan keuangan dan akuntansi yang baik dan
tertib.
4. Sub Bagian Mobilisasi Dana mempunyai tugas melakukan
kegiatan administrasi penerimaan, pembukuan, penyetoran
dan pertanggung jawaban serta menggali sumber dana dari
pihak lain.
14
Struktur Organisasi Bagian Keuangan RSUD Kabupaten
Kediri dapat dilihat sebagaimana gambar berikut:
WADIR UMUM
& KEUANGAN
BAGIAN
KEUANGAN
15
BPJS. Dalam proses verifikasi, BPJS Kesehatan masih
menemukan sejumlah klaim masuk dalam 10 kriteria dispute
yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan 10 kriteria
dispute jaminan COVID-19 antara lain;
1) Identitas tidak sesuai ketentuan;
2) Kriteria peserta jaminan covid tidak sesuai ketentuan;
3) Pemeriksaan penunjang laboratorium tidak sesuai
ketentuan,subcluster RJTL: tidak ada pemeriksaan
darah, rutin dan rontgen, subcluster RITL : tidak ada
,pemeriksaan swab PCR;
4) Tatalaksana isolasi tidak sesuai dengan ketentuan
pada Pedoman Penanggulangan dan Pencegahan
Penyakit COVID-19;
5) Berkas Klaim tidak lengkap;
6) Diagnosa penyakit penyerta/ komplikasi merupakan
bagian dari diagnosa utama (sign and symptom);
7) Diagnosa komorbid tidak sesuai ketentuan;
8) Rawat inap dilakukan di luar ruangan isolasi;
Pemeriksaan penunjang laboratorium tidak sesuai
ketentuan,
9) Pemeriksaan penunjang radiologi tidak sesuai
ketentuan ditentukan
10) Klaim tidak sesuai karena permasalahan pada aplikasi
(e-klaim) (BPJS Kesehatan, 2020c, 2020a;
Kementerian Kesehatan RI, 2020c, 2020d)
16
masyarakat menahan diri untuk memeriksakan diri ke rumah sakit
karena khawatir akan tertular COVID-19 di fasilitas pelayanan
kesehatan. Realitas ini menyebabkan penurunan pendapatan
hampir di seluruh rumah sakit Kondisi rumah sakit diperparah oleh
terjadinya keterlambatan pembayaran klaim COVID-19 oleh
Kementerian Kesehatan, ditambah dengan persoalan lain berupa
dispute klaim yang membuat proses pembayaran tertunda. ARSSI
mencatat pemerintah masih menunggak pembayaran klaim
pelayanan kesehatan rumah sakit rujukan COVID-19, banyak
klaim masih belum dibayarkan pihak pemerintah ke Rumah sakit
17
penerimaan Rumah Sakit, anggaran Pemerintah Daerah, subsidi
Pemerintah Daerah atau subsidi lain yang tidak mengikat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.”. Penerimaan rumah sakit
menjadi sumber pembiayaan utama bagi rumah sakit, dan menjadi
hal yang sangat penting dalam pengelolaan operasional rumah sakit.
Pembiayaan pelayanan kesehatan bagi Rumah Sakit swasta berasal
dari berbagai sumber yakni :
a) Asuransi kesehatan swasta
b) Sumbangan social
c) Pengeluaran Rumah Tangga dan Gabungan dana
sosial (Communal Self-help)
Pendapatan rumah sakit harus sesuai dengan apa yang telah
dianggarkan, karena jika target penerimaan atau pendapatan dalam
anggaran rumah sakit tidak terpenuhi maka kinerja operasional
Rumah Sakit dapat terganggu.
Tahun 2020
Pendapatan Anggaran Realisasi
Pendapatan Asli Daerah
Lain Lain Pendapatan Asli
Daerah Yg Sah Rp 85,000,000,000.00 Rp 126,765,250,650.00
Jumlah Pendapatan Rp 85,000,000,000.00 Rp 126,765,250,650.00
18
NO PENDAPATAN JASA LAYANAN
1 pendapatan rawat inap Rp 89,829,782,714.00
2 pendapatan rawat jalan Rp 18,874,604,743.00
3 pendapatan jasa ambulance dan Rp 407,846,800.00
4 kereta jenazah
5 pendapatan jasa pendukung medis Rp 9,947,293,091.00
6 pendapatan piutang jamkesda
19
Dari data yang ada pendapatan terbanyak dari pendapatan
lainnya adalah jasa giro dan bunga deposito sebesar Rp.
3243.661.491.00 dan penyumbang terkecil diatas adalah pendapatan
parkir sebesar Rp. 3.000.000.00. dari banyak nya pendapatan lainnya
apabila dihitung secara keseluruhan terhitung Rp. 3,641,399,194.00.
Dari data data diatas pendapatan murni RSUD Kab.Kediri
didapat dari jasa layanan dan pendapatan lainnya. Jasa layanan
sebesar Rp. 119,059,527,348.00 dan pendapatan lainnya sebesar
3,641,399,194.00.. dari masing-masing pendapatan total pendapatan
RSUD Kab.Kediri sejumlah Rp.122,700,926,542.00. hal ini
melebihi dana anggaran awal yang sudah ditetapkan yaitu sebesar
Rp. 85,000,000,000.00. dari pernyatan-pernyataan diatas tercatan
Rp. 37.700.926.542 adalah dana yang melebihi anggaran yang telah
dintentukan. Hal ini tentunya disambut positif dari pihak RSUD
Kab. Kediri sendiri, karena ini menandakan keberhasilan dari
realisasi RSUD Kab.Kediri. Hasil Suvey PWC Global Economic
Crime yang dilakukan pada pejabat sektor publik di 35 negara
termasuk Indonesia (2011) menunjukkan bahwa efektivitas dari
audit internal dan pengendalian internal dapat mendeteksi adanya
tindakan kecurangan (fraud detection). Tujuan pokok dari suatu
pengendalian internal (Internal control) adalah membantu agar para
anggota organisasi dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara efektif, sehingga sistem dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Rumah Sakit sebagai sebuah organisasi,
bila ingin maju maka sistem pengendalian internalnya haruslah kuat
(Mahyudin, 2013), ini menjadi semacam peraturan tidak tertulis bagi
organisasi yang menginginkan tetap eksis dan berkembang. Sistem
pengendalian internal yang berfungsi sesuai dengan tugas pokok dan
perannya, akan dapat mencegah terjadinya kerugian karena
kehilangan uang, menjaga aset dari tindakan korupsi, kelalaian,
20
kebiasaan salah yang dibenarkan, penyimpangan, serta kecurangan
dan pemborosan.
21
BULAN KASUS
Maret 4
April 2
Mei 5
Juni 9
Juli 11
Agustus 26
September 22
Oktober 28
November 73
Desember 132
TOTAL 312
22
dapat berisi cairan. Setelah dianalisa rata-rata pasien
meninggal akibat COVID-19 juga memiliki penyakit penyerta
atau Komorbiditas.
Dari data diatas bisa kita lihat pada Status Keluar pasiean di
kesembuhan mencapai 131. Hal ini terbilang cukup tinggi
dibanting Status Keluar meninggal,isolasi mandiri (Isoman),
rujuk. Dari data RSUD Kab.Kediri menujukan angka
Komorbid sebesar 95 dan Status Keluar pada pasien
meninggal sejumlah 82. Dari data Komorbid dan Pasien
Meningal selisih angka 13, hal ini menunjuka bahwa banyak
23
pasien COVID-19 yang Meninggal selain karna di diagnosa
COVID-19 juga memiliki penyekit penyerta atau Komorbid.
Berdasarkan analisis yang dilakukan tingkat kesembuhan
pasien menunjukan hasil sebesar 41,99%, pasien yang
dinyatakan Positif COVID-19 sembuh. Hal ini bisa dikatakan
bahwa pelayanan yang diberikan RSUD Kab.Kediri ke pasien
COVID-19 telah menerapkan protokol kesehatan dan
memberikan pelayanan yang baik serta cukup memuaskan
kepada pasien sehingga jumlah kesembuhan mengalami
peningkatan dibanding dengan nilai kematian sebesar 26.28 %
24
yang ada di rumah sakit, kemajuan IPTEK dan sosial-ekonomi
serta budaya masyarakat. Tenaga pelayanan medik adalah
dokter dan dokter gigi yang mempunyai kewenangan
memeriksa dan mengobati pasien serta dapat berperan serta
dalam tugas dan fungsi rumah sakit. Staf madik ini dapat
dianggap sebagai jantungnya rumah sakit. Baik buruknya
pangorganisasian staf medik akan secara langsung
mempengaruhi mutu pelayanan medik.
Organisasi dan tata laksana pelayanan medik yang ada di
Rumah Sakit Pemerintah saat ini adalah organisasi lini dan staf
yang mengacu kepada Surat Keputusan Mentri Kesehatan
Nomor 134 tahun 1978 dimana staf medik berperan sebagai
pelaksana fungsional yang bertanggung jawab kepada Direktur.
Pengorganisasian di Rumah Sakit Swasta bervariasi, tergantung
kondisi rumah sakit tersebut. Untuk peningkatan mutu
pelayanan rumah sakit, sebaiknya dibentuk komite medik yang
berfungsi untuk memberikan nasihat dan mempunyai tanggung
jawab dalam memelihara disiplin para anggota staf medik.
Kenyataannya memang cukup sulit untuk mengorganisir staf
medik ini, karena secara tradisional profesi dokter adalah
otonom, dimana dokter hanya melihat secara sempit hubungan
dokter pasien saja dengan dokter sebagai perilaku terpenting
dalam pengambilan keputusan.
Dalam hal profesi ini, pada umumnya dokter tidak rela untuk
diatur oleh siapapun, termasuk oleh atasan sendiri. Kendala ini
harus menjadi pemikiran pimpinan dan para manajer rumah
sakit, karena situasi saat ini mutu pelayanan medik tidak hanya
ditentukan oleh pengetahuan dan ketrampilan dokter, tetapi
dipengaruhi berbagai faktor antara lain integritas dokter dengan
tenaga lain di rumah sakit, perkembangan kebijakan
pemerintah, sosial-budaya, i1mu dan teknologi serta informasi.
25
Kebijakan dan prosedur pelayanan medik yang ada di rumah
sakit merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan manajemen
dan mempermudah evaluasi pelayanan medik. Semua masukan
di atas harus ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai
sehingga pelayanan medik dapat berjalan lancar. Dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan ini, diperlukan medical audit
sebagai salah satu alat kontrol untuk pelayanan medik, baik
untuk rawat jalan, rawat inap maupun unit darurat medik
4.2.3.1 Analisis Citra Rumah Sakit Umum Daerah Kab.Kedir
Tujuan Analisis ini adalah untuk menganalisis citra dan
pelayanaan di rumah sakit RSUD Kabupaten Kediri.
Dari pengumpulan data yang diperoleh citra Rumah
Sakit RSUD cukup baik namun ada beberapa yang masih
harus diperbaiki. Seperti terdapat beberapa responden
dengan penilaian citra Rumah Sakit dan kualitas
pelayanan yang rendah. Kualitas layanan sangat
berpengaruh signifikan terhadap citra rumah sakit,
kualitas layanan juga berpengaruh terhadap kepuasan
pasien.
Analisis dalam pengumpulan data menggunakan
wawancara langsung serta penelusuran ulasan dari
Google. Hal pertama yaitu dengan dilakukannya
wawancara 20 orang yang secara acak, 10 sampel berada
di beberapa ruangan di RSUD Kabupaten Kediri dan 10
sampel dari masyarakat sekitar.
• Domisili Responden.
Menurut hasil wawancara seluruh responden berasal
dari Kabupaten Kediri atau asyarakat sekitar RSUD
Kabupaten Kediri.
26
• Pengobatan yang diberikan
Dari 20 sampel terdapat 2 belum pernah melakukan
pengobatan di RSUD Kabupaten kediri. Hal ini
dikarenakan 2 sampel itu sendiri belum pernah sakit
dan berobat di RSUD Kabupaten Kediri. lalu 18
sampel lainnya cukup puas dengan pengobatan yang
diberikan RSUD Kabupaten Kediri.
• Teknis Pelayanan Medis dan non Medis
Dari 20 sampel yang memberikan respon Terdapat
4 sampel diantaranya, memiliki respon yang positif
namun ada keluhan atau kritik seperti di bagian
pelayannya; beberapa perawat yang kurang cepat
dalam melakukan pelayanan, antrian yang panjang
membuat banyak pengunjung maupun pasien
mengantri lama. Kurangnya kepekaan petugas non
medis seperti tukang parkir yang tidak menata
parkiran dengan baik serta petugas administrasi
yang kurang teliti dalam mengentri data. 16 sampel
lainnya merasa puas akan pelayanan yang diberikan.
• Informasi Rumor Buruk Tentang RSUD Kabupaten
Kediri
Variabel kepuasan pelanggan terbukti berpengaruh
signifikan dan positif terhadap loyalitas pelanggan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
Selnes (1993) menunjukkan bahwa kepuasan
pelanggan mempengaruhi perilaku pembeli yang
mana pelanggan yang puas cenderung akan menjadi
loyal. Banyak responden yang mengaku pernah
mendengar rumor buruk tentang RSUD Kabupaten
Kediri, rumor buruk tersebut seperti tenaga medis
yang kurang ramah terhadap pasien atau tenaga non
27
medis seperti bangunan Rumah Sakit yang sudah
terlalu tua. Namun, seiring waktu berjalan dan
adanya perubahan kualitas pelayanan di RSUD
Kab.Kediri yang semakin baik rumor tersebut
kurang dipercayai lagi oleh masyarakat sekitar. Kini
banyak masyarakat yakin akan kualitas serta
fasilitas kesehatan yang ada di RSUD Kabupaten
Kediri
• Kesan yang diberikan ke RSUD Kabupaten Kediri
Citra Rumah Sakit terbukti berpengaruh signifikan
dan positif terhadap kepuasan, dari 20 sampel
beberapa diantaranya mengatakan bahwa sebelum
beliau melakukan pengobatan di RSUD Kab.Kediri
beliau beropini bahwa citra RSUD Kab.Kediri
kurang bagus terutama dibagian pelayanan
nakesnya. Namun, setelah beliau mendapatkan
pengobatan secara langsung beliau merubah
anggapannya menjadi ke positif. Dari yang kurang
puas menjadi puas
• RSUD Kabupaten Kediri Menjadi Tujuan Utama
Citra yang baik akan membentuk pola pikir
masyarakat bahwa apabila masyarakat memiliki
kendala kesehatan, masyarakat tidak perlu berpikir
dua kali kemana mereka akan mendapatakan
pelayanan kesehatan, karena berdasarkan pelayanan
yang meraka alami sendiri atau berdasarkan
informasi yang mereka peroleh . begitu juga dengan
implementasi kualitas pelayanan yang diberikan
oleh Rumah Sakit akan menimbulkan persepsi
pasien. Persepsi yang baik akan kualitas pelayanan
yang diterimanya dan citra Rumah Sakit yang baik,
28
maka semakin besar harapan pasien terpenuhi
sehingga makin besar pula kepuasan pasiennya.
Kepuasan yang tinggi pada pasien akan
menimbulkan loyalitas pasien yang tinggi pula.
• Merekomendasikan RSUD Kabupaten kediri ke
Masyarakat.
Konsumen yang merasa puas akan cenderung
melakukan pembelian ulang terhadap suatu produk,
dalam hal perbankan berarti adalah melakukan
transaksi di tempat yang sama dan menceritakan
pengalamannya terhadap orang lain. Maka dari itu
pelanggan yang puas akan cenderung loyal,
sehingga untuk dapat membangun loyalitas
pelanggan, salah satu caranya adalah dengan
memberikan kepuasan. Semakin tinggi tingkat
kepuasan pelanggan maka tingkat loyalitas akan
meningkat.
29
BAB V : REFLEKSI DIRI
30
5.1.6 Mengetahui dunia kerja yang terjadi di bagian rekam medis
rumah sakit daerah, sebagai bekal kedepannya sudah mempunyai
gambaran dunia kerja dalam bidang rekam medis
5.1.7 Menambah portofolio dan daftar pengalaman. Ketika praktik
lapangan nantinya kita mendapatkan real project yang bisa
dijadikan nilai tambahan dan pengalaman yang nantinya akan
sangat berguna jika ingin melamar ditempat pekerjaan dan
tambahan portofolio akan memudahakan kita diterima kerja.
5.1.8 Mampu mengalisis dan tau bagaimana citra Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kediri.
5.1.9 Mengetahui bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan terhadap
loyalitas pelanggan
5.1.10 Mampu mengidentifikasi saran dan kritik yang diberikan
pelanggan terhadap RSUD Kabupaten Kediri.
5.1.11 Bisa memberikan saran terhadap RSUD Kabupaten kediri agar
dalam memberikan pelayanan dapat semaksimal mungkin
31
5.2 Kesimpulan
32
5.2.4 Berdasarkan analisa dari data yang diperoleh dari Rekam Medis
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri didapat bahwa
selama periode 2020 yang dimulai dari bulan Maret-Desember
2020 ada 312 kasus pasien positif COVID-19
5.2.5 Dengan perincian data tingkat kesembuhan mencapai 41.99%
(131 pasien) dinyatakan sembuh, 26.28% (82 pasien)
dinyatakan meninggal, 25,23% (79 pasien) melakukan isolasi di
RSUD Kab.Kediri, dan pasien di rujuk atau pindah ke ruangan
lain sebesar 6.73% (21 pasien)
5.2.6 Berdasarkan analisis dan pembahasan dari Bagian Pelayanan
Medik 16 dari 20 sampel memberikan respon positif terhadapat
citra dan pelayanan di RSUD Kabupaten kediri ini. Sedangan 4
diantaranya, memiliki respon yang positif namun ada keluhan
atau kritik terutama di bagian pelayanan nonmedis dan medis
seperti ; Beberapa perawat yang kurang cepat dalam melakukan
pelayanan, Antrian yang panjang membuat banyak pengunjung
maupun pasien mengantri lama, Kurangnya kepekaan petugas
non medis seperti tukang parkir yang tidak menata parkiran
dengan baik, serta petugas administrasi yang kurang teliti dalam
mengentri data
5.2.7 Sangat disarankan bagi pihak rumah sakit untuk terus
mengevaluasi dan meningkatkan kinerja staf/ karyawannya baik
karyawan medis maupun non medis, karena staf/karyawan
merupakan elemen paling vital dalam organisasi jasa pelayanan
kesehatan
5.2.8 Rumah Sakit Daerah Kediri disarankan untuk komunikatif dan
meningkatkan kepekaan terhadap pasien. Kualitas pelayanan
yang baik akan menciptakan loyalitas dan kehangatan di mata
konsumen, baik atau tidaknya kualitas pelayanan suatu jasa
sangat relatif sifatnya
33
5.2.9 kepuasan pelanggan mempengaruhi perilaku pembeli yang
mana pelanggan yang puas cenderung akan menjadi loyal.
5.2.10 Persepsi yang baik akan kualitas pelayanan yang diterimanya
dan citra Rumah Sakit yang baik, maka semakin besar harapan
pasien terpenuhi sehingga makin besar pula kepuasan
pasiennya. Kepuasan yang tinggi pada pasien akan
menimbulkan loyalitas pasien yang tinggi pula
34
BAB VI : DAFTAR PUSTAKA
6.1 Daftar Pustaka
Akreditasi, K. et al. (2021) ‘Editorial Pembelajaran Manajemen Mutu
Pelayanan Kesehatan dari Pandemi Covid-19 1 Indonesian
Healthcare Quality Network ( IHQN )’, 03, pp. 1–2.
American Hospital Association (2020) Hospitals and Health Systems Face
BPJS Kesehatan (2020b) ‘Pembiayaan COVID19 Dijamin oleh
Pemerintah BPJS
Berita Terkini Covid19’. Available at:
https://covid19.go.id/p/berita/infografiscovid-19-26-mei-2020.
Aslamiyah, S., & Nurhayati. (2021). Ekonomi Pasien Covid-19 di
Kelurahan Dendang Langkat , Sumatera Utara.
Giusman, Reli; Nurwahyuni, A. (2021). Evaluasi Pelayanan Rawat Jalan
RS X Melalui Segmenting , Targeting Positioning. Jurnal Manajemen
Kesehatan Yayasan RS.Dr.Soetomo,
Ibadurrahman, M. A. (2020). Coronavirus asal usul, penyebaran, dampak,
dan metode pencegahan efektif pandemi covid-19. Muhammad Alief
Ibadurrahman.
Kemenkes RI. (2011). Permenkes No. 028 tentang Klinik. Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, Nomor 65(879), 2004– 2006
Balthasar Elu. 2004. Strategi Manajemen Pemasaran Jasa Kesehatan.
Jakarta: Manajemen Usahawan Indonesia No.06/TH.XXXIII Juni
2004: 35-40.
Granroos, 1990 dikutip oleh Shamdasani dan Balakrishnan, 2000). revka
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 1. No.1, April 2012 39
Cooper, Philip D. 1994. Health Care Marketing: A Foundation For
Managed Quality. Gaithersburg, Maryland: Aspen Publisher, Inc.: 1-
33.
35
Lampiran 1
Kuesioner Citra Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Saat ini anda berdomisili atau tinggal
dimana?
2 Apakah anda pernah berobat ke RSUD
Kab.Kediri ini?
3 Bagaimana perawat atau Dokter yang
menangani anda?
4 Apakah sebelum ini anda pernah
mendengar rumor buruk tentang pelayanan
kami?
5 Lalu bagaimana kesan anda terhadap
pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten
Kediri?
6 Apakah RSUD Kabupaten Kediri selalu
menjadi rumah sakit yang pertama kali
muncul dalam pikiran anda dan anda pilih
bila ingin berobat
7 Apakah anda akan menceritakan kesan
yang baik selama anda mendapatkan
pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten
Kediri kepada orang lain?
8 Bagaimana anda akan merekomendasikan
kepada orang lain untuk berobat ke RSUD
Kabupaten Kediri?
36
Lampiran 2
Sample foto survey
38
Gambar 3 : wawancara dengan narasumber keluarga pasien di RSUD
Kabuten Kediri
39
Lampiran 3
Sampel ulasan di Google
40
41
1