Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


SEMESTER VI

TINJAUAN EFEKTIVITAS PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN


RAWAT INAP BPJS RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH

Guna melaporkan kegiatan Praktik Kerja Lapangan semester VI dengan


dosen pembimbing akademik Rina Yulida, S. KM

Disusun Oleh:

TIARA EVITA APRILYANI (2017.133.050)

PRODI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


POLITEKKNIK PERMATA INDONESIA
YOGYAKARTA
2020

i
LEMBAR PESETUJUAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan Semester VI yang berjudul “Tinjauan Efektivitas


Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Inap BPJS di Rumah Sakit Nur Hidayah”.
Telah mendapat persetujuan pada tanggal ................ Untuk dapat diujikan pada
responsi Praktik Kerja Lapangan.

Menyetujui,
Pembimbing Akademik

Rina Yulida, S.KM

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
SEMESTER 6

“TINJAUAN EFEKTIVITAS PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN BPJS DI


RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH”

Telah disetujui dan disahkan pada:


Hari :
Tanggal :

Tanda Tangan
Pembimbing Akademik :
Rina Yulida,S.KM ( )

Direktur
Politeknik Kesehatan Permata Indonesia

Anas Rahmad Hidayat, S.KM.,M.Kes


NPP. 2014. 120377. 11. 032

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan dengan judul “Tinjauan Efektivitas
Prosedur Pendaftaran Di Rumah Sakit Nur Hidayah”.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai
bukti tertulis dari pelaksanaan praktik kerja lapangan yang telah kami laksanakan
selama 1 minggu di Rumah Sakit Nur Hidayah.
Penyusunan laporan praktik kerja lapangan VI dapat terselesaikan dengan
baik tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Anas Rahmad Hidayat, S.KM.,M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Permata Indonesia Yogyakarta.
2. Dr. Arrus Ferry, MPH selaku Direktur Utama Rumah Sakit Nur Hidayah
3. Rina Yulida, S.KM Selaku Pembimbing PKL di Politeknik Kesehatan Permata
Indonesia Yogyakarta.
4. Budhi Wicaksana, Amd. Rmik selaku Kepala Instalasi Rekam Medis di Rumah
Sakit Nur Hidayah
5. Seluruh staf dan karyawan Rumah Sakit Nur Hidayah yang telah membimbing
dan membantu kami selama Praktik Kerja Lapangan.
6. Kedua orang tua kami serta berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu yang telah memberikan bantuan baik material maupun spiritual.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak dan
rekan-rekan sekalian semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan dapat
menjadi sumber referensi bagi kita semua. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PESETUJUAN.....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
C. Manfaat.........................................................................................................2
D. Ruang Lingkup..............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................4
A. Rekam Medis................................................................................................4
B. Alur dan dan Prosedur Pelayanan Rekam Medis..........................................4
BAB III HASIL......................................................................................................8
A. Gambaran Umum Rumah Sakit Nur Hidayah..............................................8
B. Deskripsi Kegiatan Selama PKL................................................................12
C. Alur dan Prosedur Pendaftaran...................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................16
A. Rangkaian Kegiatan....................................................................................16
B. Alternatif Penyelesaian...............................................................................17
BAB V PENUTUP................................................................................................18
A. Kesimpulan.................................................................................................18
B. Saran...........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam
bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit,
dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Undang-
Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit).Kompleksnya
pelayanan kesehatan di rumah sakit,perlu didukung adanya unit-unit
pembantu yang mempunyai tugas spesifik, diantaranya adalah unit rekam
medis. Unit rekam medis pada fasilitas kesehatan bertujuan untuk menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan (Depkes, 1997).
Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien (Permenkes RI No. 269 Tahun 2008 tentang
Rekam Medis). Unit Rekam Medis merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan mutu pelayanan suatu rumah sakit, karena tanpa ada rekam
medis yang bermutu maka pelayanan kesehatan tidak dapat berjalan dengan
tepat. Dalam rekam medis dibutuhkan manajemen pengelolahan unit kerja
yang berhubungan dengan standar prosedur operasional, sehingga dapat

1
2

mendukung keberhasilan upaya penyelenggaraan rekam medis yang sesuai


dengan standar yang berlaku untuk memastikan semua pekerjaan Rekam
Medis dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan sesuai prosedur serta
kebijakan yang berlaku.
Berkaitan dengan hal ini, Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa
Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sangat penting
dilaksanakan. Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, mahasiswa
dapat mengamati secara langsung berdasarkan situasi yang berada di
lapangan kerja. Adapun situasi yang kami amati adalah bagaimana alur dan
prosedur pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Nur Hidayah.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui tentang tinjauan efektivitas prosedur pendaftaran pasien rawat
inap BPJS di Rumah Sakit Nur Hidayah
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran prosedur pendaftaran pasien rawat inap BPJS di
Rumah Sakit Nur Hidayah
b. Mengetahui permasalahan dan penyelesainnya di Rumah Sakit Nur
Hidayah

C. Manfaat
1. Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman dan wawasan baru tentang dunia
perumahsakitan pada umumnya dan kinerja di unit rekam medis pada
khususnya.
b. Dapat mengetahui problematika di unit rekam medis dan cara
penyelesaian yang dilakukan.
c. Mengetahui cara kerja rekam medis, sehingga menjadi bekal
ketrampilan dalam memasuki dunia karja.
3

2. Institut Pendidikan
Sebagai bahan pembelajaranilmu rekam medis dan sebagai masukan
pembelajaran mengenai penyelenggaraan medis di rumah sakit.
3. Lahan Praktik
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan guna mendukung
pengembangan penyelenggaraan rekam medis terutama struktur rekam
medis di komite rekam medis di rumah sakit.

D. Ruang Lingkup
1. Lingkup Waktu
Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 09 -14 Maret 2020.
2. Lingkup Tempat
Praktik kerja lapangan dilaksanakan di unit Rekam Medis Rumah Sakit
Nur Hidayah.
3. Lingkup Materi
Dalam praktik kerja lapangan ini membahas praktik alur prosedur
pendaftaran pasien di Rumah Sakit Nur Hidayah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Rekam Medis
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.269/MENKES/PER/III/ 2008
tentang Rekam Medis, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang
terekam tentang identitas, anamnesa penentu fisik laboratorium, diagnosa
segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan
pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan
pelayanan gawat darurat (Rustiyanto, 2015).

B. Alur dan dan Prosedur Pelayanan Rekam Medis


1. Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap (TPPRI)
a. Tugas pokok Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap (TPPRI) meliputi:
1) Menerima pasien berdasarkan admision note yang dibuat dokter.
2) Bersama-sama pasien atau keluarga pasien menentukan kelas
perawatan dan bangsal yang dituju.
3) Menjelaskan mengenai tarif layanan rawat inap dengan fasilitas-
fasilitas di ruang rawat inap
4) Menyiapkan formulir-formulir rawat inap yang sesuai dengan kasus
penyakitnya.
5) Mengantar pasien ke bangsal yang dituju bersama-sama formulir
rekam medis rawat inap yang sesuai dengan kasusnya.
6) Memberi informasi tentang adanya mutasi pasien pada keluarga
pasien, pengunjung atau instansi/badan/orang yang memerlukan
informasi tentang keberadaan pasien rawat inap

4
5

b. Kegiatan pokok pelayanan rekam medis di TPPRI


1) Menerima pasien bersama surat pengantar rawat inap atau admision
note. Berdasarkan surat tersebut, dapat diketahui jenis penyakitnya
sehingga dapat di arahkan ke bangsal mana pasien harus dirawat.
2) Menjelaskan tempat tidur dan kelas perawatan yang masih kosong
berdasarkan catatan penggunaan tempat tidur (mutasi pasien).
3) Menjelaskan tarif pelayanan rawat inap dan fasilitas-fasilitas yang
dapat dinikmati oleh pasien dan keluarga pasien.
4) Bersama pasien atau keluarganya menetapkan ruang dan kelas
perawatan yang di inginkan pasien dan tersedianya tempat tidur.
5) Membuat surat persetujuan rawat inap.
6) Memberitahu bangsal rawat inap yang bersangkutan untuk
menyiapkan ruangan.
7) Menyediakan kelengkapan formulir rawat inap sesuai dengan jenis
penyakitnya agar dapat digunakan pelayanan klinis di unit rawat
inap.
c. Prosedur yang terkait dengan kegiatan di Tempat Penerimaan Pasien
Rawat Inap meliputi:
1) Prosedur penerimaan pasien dari rawat jalan atau gawat darurat
berdasarkan admission note.
2) Prosedur pengiriman pasien dan dokumen rekam medis ke
bangsal rawat inap.
3) Prosedur pencatatan mutasi pasien.
4) Prosedur pelaporan kegiatan pendaftaran pasien rawat inap.
2. Pendaftaran pasien rawat inap dengan BPJS
a. Prosedur Rawat Inap Untuk Pasien Kondisi non gawat darurat Untuk
pasien dengan kondisi non gawat darurat, pasien harus datang ke faskes
tingkat 1, dari faskes tingkat 1, pasien akan dirujuk oleh dokter faskes
tingkat 1 ke rumah sakit (RSUD) untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dari dokter spesialis di rumah sakit, prosedur berobat di
rumah sakit dengan bpjs adalah sebagai berikut:
6

1) Siapkan persyaratan:
a) Fotocopy Kartu Keluarga (KK)
b) Fotocopy KTP.
c) Fotocopy dan Asli Kartu BPJS
d) Surat Rujukan dari dokter faskes tingkat 1
2) Membuat Surat Eligibilitas peserta (SEP), di rumah sakit yang
sudah bekerjasama dengan BPJS disediakan ruangan khusus
layanan BPJS untuk mengurus surat eligibilitas peserta, dan
biasanya peserta harus antri untuk mendapatkannya.
3) Setelah surat Eligibilitas Peserta (SEP) didapatkan, kemudiaan
ambil kartu berobat, untuk beberapa rumah sakit untuk
mengambil kartu berobat disediakan ruangan khusus, pasien
biasanya harus antri untuk mendapatkannya.
4) Menuju Poliklinik rumah sakit sesuai dengan surat rujukan dokter
faskes tingkat 1, dengan membawa syarat-syarat lengkap sebagai
berikut:
a) Fotocopy Kartu Keluarga (KK),
b) Fotocopy KTP.
c) Fotocopy dan Asli Kartu BPJS
d) Surat Rujukan dari dokter faskes tingkat 1
e) Surat Eligibilatas Peserta (SEP)
f) Kartu Berobat.
5) Pasien akan diperiksa, mendapatkan layanan kesehatan, dan
pasien akan di rawat inap jika kondisi pasien harus di rawat inap,
jika dirumah sakit pasien tidak dapat ditangani, maka akan dirujuk
ke rumah sakit lain yang fasilitasnya lebih memadai.
3. Prosedur Rawat Inap Untuk Pasien Gawat Darurat
Sedangkan untuk Pasien Gawat Darurat Bisa langsung data ke unit IGD
Rumah sakit Terdekat, ini berlaku juga jika pasien berada di luar
kota/provinsi, dengan rincian sebagai berikut, Siapkan Persyaratan
sebagai berikut:
7

a. Kartu BPJS Asli dan Fotocopy


b. Fotocopy Kartu Keluarga (KK)
c. Fotocopy KTP
Datang langsung ke unit IGD rumah sakit. Pasien akan mendapatkan
berkas pemeriksaan yang sesuai dengan kondisi pasien, seperti resep obat,
dan berkas pemeriksaan penunjang lainnya.
BAB III
HASIL

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Nur Hidayah


1. Sejarah Rumah Sakit Nur Hidayah
Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul adalah sebuah Rumah Sakit
Swasta yang sedang berkembang. Berawal dari didirikannya Yayasan Nur
Hidayah pada tahun 1996, dengan sekretariat di dusun Ngibikan Canden
Jetis Bantul dengan akte notaris Umar Samhudi, SH dengan nomor akta :
38/21 November 1996. Yayasan Nur Hidayah ini bergerak di bidang
pendidkan, kesehatan dan sosial – Islam.
Pada tahun 1997 merupakan awal mula kegiatan Yayasan Nur
Hidayah di bidang kesehatan yaitu didirikannya Balai Pengobatan Nur
Hidayah di dusun Ngibikan Canden Jetis Bantul, yang pada saat ini belum
dikembangkan karena kendala aksebilitas. Pada tahun 2000 dimulai
praktek pribadi dr. Sagiran dan dr. Tri Ermin Fadlina di dusun Blawong
Trimulyo Jetis Bantul. Tanggal 29 Juni 2003 diresmikan menjadi Klinik
Nur Hidayah dengan layanan 24 Jam. Pada Tahun 2006 gempa
mengguncang kota Yogyakarta dan Klinik Nur Hidayah ditunjuk sebagai
Rumah Sakit Lapangan. Tahun 2008 telah diresmikan menjadi Rumah
Sakit Khusus Bedah Nur Hidayah dengan jumlah tempat tidur sebanyak 26
TT. Hari Ahad Kliwon, Tanggal 13 januari 2008 diresmikan klinik
menjadi Rumah Sakit Khusus Bedah Nur Hidayah oleh Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi DIY dan Ustadz Yusuf Mansur.
Seiring dengan peningkatan jumlah pasien dan kebutuhan
masyarakat akan layanan kebidanan dan kandungan pertengahan tahun
2009 proses konversi menjadi RSU. Pada tanggal 22 Januari 2011
diresmikan menjadi RSU Nur Hidayah dengan penambahan layanan
kebidanan dan bangsal hingga 50 TT.

8
9

Ijin Penyelanggaraan Rumah Sakit Umum Nur Hidayah


dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dengan nomor
445/DP/P/RSU/01/X/2010. Dan atas rahmat Allah swt maka pada tanggal
22 Januari 2011 telah diresmikan menjadi Rumah Sakit Umum Nur
Hidayah
Pesan mendalam disampaikan Ustadz Yusuf Mansur dalam
tausiyahnya, “Rumah sakit ini menawarkan sesuatu yang berbeda, orang
datang membawa keluhan, pulang membawa rasa syukur terhadap
Tuhan....."Seluruh dokter dan petugas rumah sakit dihimbau untuk
mengenalkan pasien pada Allah, karena Dialah yang menurunkan
penyakit, Allah juga yang menurunkan obatnya.
Seiring dengan peningkatan jumlah pasien RS Nur Hidayah di
tahun 2013 menetapkan diri sebagai Rumah Sakit Tipe D yang diakui oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan sertifikat yang sudah
terbit pada tanggal 21 Februari 2014.
Setelah berhasil menjadi RS Swasta Tipe D progress selanjutnya
yaitu RS Nur Hidayah berkeinginan untuk menjadi rumah sakit yang
terakreditasi paripurna. Pada tanggal 15 Maret 2013 mengajukan
permohonan survei akreditasi kars versi 2012 ke Komisi Akreditasi
Rumah Sakit. Hasil yang diperoleh yaitu Akreditasi Tingkat Dasar pada
tanggal 24 Februari 2014.
RS Nur Hidayah memiliki komitmen untuk menjadi rumah sakit
yang terakreditasi PARIPURNA dan Alhamdulillah, pada tanggal 15 Juni
2017 terbit sertifikat dengan nomor KARS-SERT/758/VI/2017 dengan
tingkat kelulusan PARIPURNA oleh Komisi Akreditasi Nasional. Selain
terakreditasi oleh KARS RS Nur Hidayah juga sudah tersertifikasi sebagai
RS Syariah oleh Majelis Ulama Indonesia pada tanggal 04 September
2017. Sehingga seluruh pelayanan di RS Nur Hidayah mengacu pada
standar-standar yang berselaraskan Islami.
Setelah terakreditasi paripurna di tahun 2017, RS Nur Hidayah
kembali mengajukan permohonan survei akreditasi versi SNARS Edisi 1
10

pada tanggal 16 Agustus 2019 dan Alhamdulillah pada tanggal 6


Desember 2019 terbit sertifikat dengan nomor KARS-
SERT/1276/XII/2019 dengan tingkat kelulusan PARIPURNA.
2. Lokasi Rumah Sakit Nur Hidayah
Nama rumah sakit : Rumah Sakit Nur Hidayah

Alamat : Jalan Imogiri Timur km 11,5 Blawong Trimulyo,


Jetis, Bantul Yogyakarta
Email : rsnurhidayah_bantul@yahoo.com
Facebook : rsunurhidayah_bantul@yahoo.com
Website : www.rsunurhidayah.com
Telepon : 085 100 472 941 / 085 100 472 942
Faximile : (0274) 4396906
Daerah ini terletak kira-kira 3 KM dari taman wisata makam raja-raja di
Imogiri, dilewati jalur kendaraan umum jurusan Yogya-Imogiri sehingga
amat mudah diakses oleh masyarakat di Kabupaten Bantul dan sekitarnya.
3. Visi Misi RS Nur Hidayah
a. Visi
Menjadi rumah sakit holistik islami yang profesional, terkemuka di
Yogyakarta dan sekitarnya.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan kesehatan dan komplementer islami sesuai
standar akreditasi dan sertifikasi syariah dengan mengutamakan
kepuasan pelanggan.
2) Berperan dalam meningkatkan perilaku hidup sehat dan islami
masyarakat dengan mengembangkan kegiatan sosial, promotif dan
edukatif.
4. Motto
Profesional, Bersahabat dan Islami
11

5. Nilai Dasar
a. Ikhlas
Berbuat sesuatu bukan untuk mendapatkan pujian dari siapapun, tapi
untuk mencari ridlo dan pahala dari Allah SWT
b. Professional
Bekerja dengan cerdas dan terampil sesuai standar profesi, selalu
mengikuti perkembangan ilmu terkini.
c. Disiplin
Menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu, tepat cara dan tepat
guna dengan selalu memperhatikan nilai-nilai agama, norma, etika dan
hukum yang berlaku.
d. Jujur
Kesesuaian antara lisan, hati dan perbuatan, tidak berbohong serta tidak
melanggar hak orang lain.
e. Bersahabat
Selalu bersikap ramah, sopan, saling hormat dan menghargai serta
mampu bekerjasama
6. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Nur Hidayah dipimpin oleh seorang dokter umum dengan
pendidikan tambahan magister manajemen rumah sakit. Dalam
penyenggaraan Rumah Sakit, Direktur dibantu oleh Wakil Direktur
Pelayanan dan Wakil Direktur Umum. Masing-masing Wakil Direktur
dibantu oleh Kepala Sub Bagian dan Koordinator Tim Kerja(struktur
organisasi terlampir). Untuk bagian cleaning servis dan gizi karyawan,
rumah sakit bekerja sama dengan pihak luar sebagai penyelenggara dengan
tetap memperhatikan mutu layanan.
7. Data Kekaryawanan
Jumlah tenaga kerja di Rumah Sakit Nur Hidayah saat ini ada 203 orang.
12

B. Deskripsi Kegiatan Selama PKL


Pelaksanaan PKL yang dilaksanakan selama satu minggu, yaitu mulai
dari tanggal 09-14 Maret 2020 di Rumah Sakit Nur Hidayah, penulis
ditempatkan di pendaftaran Instalasi Rekam Medis. Kegiatan PKL ini
dilaksanakan 6 hari yaitu dari hari Senin-Sabtu dengan jadwal shift pagi
(07.00-14.00), siang (14.00-21.00), dan malam (21.00-07.00). Adapun
kegiatan yang dilakukan penulis selama PKL sebagai berikut :
1. Melapor ke bagian diklat Rumah Sakit Nur Hidayah pada hari Sabtu
tanggal 07 Maret 2020.
2. Menerima pengarahan yang disampaikan oleh bagian Diklat Rumah Sakit
Nur Hidayah
3. Membantu registrasi pasien rawat jalan di Instalasi Rekam Medik sebagai
bentuk partisipasi terhadap tempat PKL, kegiatan ini dilakukan setiap
hari.Membantu distribusi berkas rekam medis ke Poli Umum/IGD,
kegiatan ini dilakukan setiap hari.
4. Membantu pemilahan berkas yang dikembalikan dari poliklinik, kegiatan
ini dilakukan sekali pada hari pertama PKL Senin, 09 Maret 2020 waktu
shift malam.
5. Membantu tanya jawab dengan pasien/pengunjung tentang jadwal praktik
dokter, kegiatan ini dilakukan setiap hari.
6. Membantu tanya jawab dengan pengunjung tentang bangsal rawat inap
pasien yang akan dikunjungi, kegiatan ini dilakukan setiap hari.
7. Mengikuti kegiatan ceramah/khotbah kerohanian bersama staf Rumah
Sakit Nur Hidayah, kegiatan ini dilakukan pada hari Jum’at 14 Maret
2020.

C. Alur dan Prosedur Pendaftaran


Sistem pendaftaran pasien di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul masih
menggunakan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) belum
menggunakan RME (Rekam Medis Elektronik), terdapat tiga loket
13

pendaftaran di RS Nur Hidayah Bantul yang langsung terhubung dengan


mesin pencetak slip antrian. Untuk alur pendaftaran pasien sebagai berikut:

1. Alur Prosedur Pendaftaran Rawat Inap Menggunakan BPJS


a. Pasien mendapatkan surat perawatan dari dokter poliklinik atau unit
gawat darurat RS Nur Hidayah.
b. Pasien atau keluarga pasien menuju ke bagian pendaftaran rawat inap di
RS Nur Hidayah untuk registrasi.
c. Petugas menyiapkan formulir persetujuan rawat inap beserta materai
yang di perlukan kemudian petugas RM menjelaskan apa saja yang di
butuhkan untuk rawat inap.
d. Pasien mengisi formulir di dampingi oleh petugas rekam medis.
e. Jika formulir sudah terisi petugas mempersilakan untuk pasien harus di
rawat inap.
f. Kemudian berkas rekam medis diantar oleh petugas RM yang akan
dituju pasien.
2. Alur Prosedur Pendaftaran Rawat Inap dengan Bpjs Non-darurat
Untuk pasien dengan kondisi non gawat darurat, pasien harus datang ke
faskes tingkat 1, dari faskes tingkat 1, pasien akan dirujuk oleh dokter
faskes tingkat 1 ke rumah sakit (RSUD) untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dari dokter spesialis di rumah sakit, prosedur berobat di rumah
sakit dengan bpjs adalah sebagai berikut:
a. Siapkan persyaratan:
1) Fotocopy Kartu Keluarga (KK),
2) Fotocopy KTP.
3) Fotocopy dan Asli Kartu BPJS
4) Surat Rujukan dari dokter faskes tingkat 1
b. Membuat Surat Eligibilitas peserta (SEP), di rumah sakit yang sudah
bekerjasama dengan BPJS disediakan ruangan khusus layanan BPJS
untuk mengurus surat eligibilitas peserta, dan biasanya peserta harus
antri untuk mendapatkannya.
14

c. Setelah surat Eligibilitas Peserta (SEP) didapatkan, kemudiaan ambil


kartu berobat, untuk beberapa rumah sakit untuk mengambil kartu
berobat disediakan ruangan khusus, pasien biasanya harus antri untuk
mendapatkannya.
d. Menuju Poliklinik rumah sakit sesuai dengan surat rujukan dokter
faskes tk1, dengan membawa syarat-syarat lengkap sebagai berikut:
1) Fotocopy Kartu Keluarga (KK),
2) Fotocopy KTP.
3) Fotocopy dan Asli Kartu BPJS
4) Surat Rujukan dari dokter faskes tingkat 1
5) Surat Eligibilatas Peserta (SEP)
6) Kartu Berobat.
e. Pasien akan diperiksa, mendapatkan layanan kesehatan, dan pasien akan
di rawat inap jika kondisi pasien harus di rawat inap, jika dirumah sakit
pasien tidak dapat ditangani, maka akan dirujuk ke rumah sakit lain
yang fasilitasnya lebih memadai.
3. Prosedur Rawat Inap Untuk Pasien Gawat Darurat (Emergency)
Sedangkan untuk Pasien Gawat Darurat Bisa langsung data ke unit IGD
Rumah sakit Terdekat, ini berlaku juga jika pasien berada di luar
kota/provinsi, dengan rincian sebagai berikut :
a) Siapkan Persyaratan sebagai berikut:
1) Kartu BPJS Asli dan Fotocopy
2) Fotocopy Kartu Keluarga (KK)
3) Fotocopy KTP
b) Datang langsung ke unit IGD rumah sakit. Pasien akan mendapatkan
berkas pemeriksaan yang sesuai dengan kondisi pasien, seperti resep
obat, dan berkas pemeriksaan penunjang lainnya.
Fasilitas tempat pendaftaran pasien adalah sarana dan prasarana
pendukung di dalam proses pelayanan pendaftaran pasien. Sarana di bagian
pendaftaran berupa 3 unit komputer. Tiga unit komputer tersebut digunakan
15

untuk proses pendaftaran pasien rawat jalan, rawat inap, dan IGD. Selain itu,
juga terdapat dua unit printer, dan satu unit telfon.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Rangkaian Kegiatan
Sistem pendaftaran pasien di Rumah Sakit Nur Hidayah masih menggunakan
SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) belum menggunakan
RME (Rekam Medis Elektronik), terdapat tiga loket pendaftaran di RS Nur
Hidayah Bantul yang langsung terhubung dengan mesin pencetak slip antrian.
1. Alur Prosedur Pendaftaran Rawat Inap Menggunakan BPJS
a. Alur pendaftaran rawat inap di Rumah Sakit Nur Hidayah sudah sesuai
dengan teori Indradri, 2017 tentang Rekam Medis khususnya pendaftaran
rawat inap dimana tugas pokok prosedur pendaftaran rawat inap di rumah
sakit ini berupa; pasien mendapatkan surat perawatan dari dokter
poliklinik atau unit gawat darurat RS Nur Hidayah, pasien atau keluarga
pasien menuju ke bagian pendaftaran rawat inap di RS Nur Hidayah
untuk registrasi petugas menyiapkan formulir persetujuan rawat inap
beserta materai yang di perlukan kemudian petugas RM menjelaskan apa
saja yang di butuhkan untuk rawat inap, pasien mengisi formulir di
dampingi oleh petugas rekam medis, jika formulir sudah terisi petugas
mempersilakan untuk pasien harus di rawat inap, kemudian berkas rekam
medis diantar oleh petugas RM yang akan dituju pasien.
b. Alur pendaftaran pasien rawat inap menggunkana BPJS di RS. Nur
Hidayah sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan Badan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS). Dimana pasien menyiapkan
persyaratan yang sudah ditentukan sebelum mendaftar ke bagian
pendaftaran, kemudian petugas pendaftaran membuatkan SEP dan
memberikan kartu berobat pada pasien baru, Namun pada
penyelenggaraan di RS. Nur Hidayah masih terdapat permasalahan yang
terjadi pada saat pasien melakukan pendaftaran rawat inap menggunkan
BPJS, permasalahan itu sendiri seperti pembagian komputer pendaftaran

16
17

yang tidak terartur, di RS. Nur Hidayah sendiri hanya terdapat 3


komputer pendaftaran dimana komputer ini digunakan untuk pendaftaran
rawat jalan, IGD, dan Rawat inap. Sehingga keterbatasan komputer juga
menjadi kendala dalam pendaftaran, dan sistem yang digunakan di RS.
Nur Hidayah juga sering mengalami eror, jaringan internet yang belum
terlalu optimal sehingga saat pembuatan SEP BPJS sering mengalami
kendala keterlambatan respon.

B. Alternatif Penyelesaian
Dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendaftaran pasien sudah
berjalan dengan baik namun masih terdapat kendala pada sarana dan prasarana
penunjang yang ada khususnya komputer pada pendaftaran, sehingga perlu
dilakukan pengembangan kapasitas pada aspek tersebut agar penerapan SIMRS
(Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) bisa optimal. (menurut Evi
Maya : 2018).
Selain itu perlu dibentuknya suatu unit yang bertanggung jawab terhadap
kelancaran konsep sistem informasi serta bertugas dalam perawatan dan pemeliharaan
software dan hardware komputer yaitu tim electronic data processing (EDP).
Perawatan dan pemeriksaan hardware dilakukan tiap tiga tahun sekali, namun apabila
ada laporan kerusakan, maka tim EDP akan langsung melakukan perbaikan dan
evaluasi. (dalam Devi Haryadhi, Solikhah : 2013).
Dan untuk mengoptimalkan waktu pendaftaran rawat inap pasien BPJS
sebaiknya mendapatkan sosialisasi tentang persyaratan dan ketentuan
pendaftaran rawat inap menggunakan BPJS, sehingga sebelum melakukan
pendaftaran pasien sudah melengkapi persyaratan yang dibutuhkan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Prosedur pendaftaran rawat inap pasien menggunakan BPJS di Rumah
Sakit Nur Hidayah sudah sesuai dengan Prosedur pendaftaran pasien rawat
inap menggunakan BPJS yang ditentukan oleh Badan Penyelenggaraan
Jaminan Sosial, namun efektivitas prosedur pendaftaran .
2. Kendala yang dialami pada pelayanan pendaftaran pasien di Rumah Sakit
Nur Hidayah berupa komputer eror, sistem komputer dan jaringan yang
tidak stabil. Hal tersebut menyebabkan pelayanan petugas pendaftaran
tidak optimal. Salah satu alternatif penyelesaian masalah tersebut dengan
pengembangan pada aspek sarana dan prasarana pendaftaran khususnya
komputer pelayanan pendaftaran.

B. Saran
Dilakukannya pengoptimalan pengembangan sarana dan prasana, perlu
diperbaiki dan ditangkatkan kembali. Diperlukan penambahan kapasitas
kecepatan jaringan dengan dialokasikan anggaran pada Rumah Sakit Nur
Hidayah guna penerapan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit) berjalan secara optimal sehingga nantinya dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dan untuk mengoptimalkan waktu
pendaftaran rawat inap pasien BPJS sebaiknya mendapatkan sosialisasi
tentang persyaratan dan ketentuan pendaftaran rawat inap menggunakan
BPJS, sehingga sebelum melakukan pendaftaran pasien sudah melengkapi
persyaratan yang dibutuhkan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. (1997). Pedoman Pengelolaan Rekam


Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.

Devy Haryadi, Solikhah. 2013. Evaluasi Sistem Informasi


Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah Bantul. Kesmas. 7(2):59
Evi, Maya Odelia. 2018. Pengembangan Kapasitas Organisasi
Melalui
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) Untuk
Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan di RSUD dr.
Mohamad
Soewandhie Surabaya. Kebijakan dan Manajemen. 6(1): 7

Indradi, Rano. 2017. Rekam Medis.Tanggerang Selatan : Universitas


Terbuka

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang


Rekam Medis. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.

Rustiyanto, E. (2015). Etika Profesi dan Hukum Kesehatan dalam


Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Yogyakarta: PI Press.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan.
Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta: Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai