Disusun Oleh :
D22.2017.02057
Nim : D22.2017.02057
Kota Semarang
(.........................................................)
HALAMAN PENGESEHAN
Disusun oleh :
D22.2017.02057
Telah disetujui
Hari :............................................................................
Tanggal :............................................................................
(......................................) (......................................)
Penguji Akademik
(......................................)
BUKTI PENYERAHAN
Alamat :
Kota :
Pada
Hari :
Tanggal :
Yang menerima,
(......................................)
KATA PENGANTAR
Asalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, atas kehendak Allah Yang Maha Esa, Laporan Praktik Kerja
Lapangan (Magang) Pengelolaan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan tahun
2020 ini telah selesai dan tidak melebihi batas waktu yang telah ditentukan
Laporan ini dapat terselesaikan atas dorongan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu pada
proses penulisan laporan ini antara lain :
Demikian laporan ini kami sajikan. Kritik, saran, serta pertanyaan sangat
kami harapkan sebagai dasar peningkatan mutu laporan berikutnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
BAB I
GAMBARAN PUSKESMAS
1) UGD 24 Jam
2) Rawat Inap 24 Jam
3) Persalinan 24 Jam
4) Pelayanan Kesehatan Umum
5) Pelayanan Kesehatan Mtbs
6) Pelayanan Kesehatan Gigi
7) Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, & Kb
8) Pelayanan Kesehatan Jiwa
9) Pelayanan Kesehatan Tbc & Kusta
10) Pelayanan Hiv, Ims, & Pdp (Pelayanan Dukungan
Pengobatan)
11) Pelayanan Laboratorium
12) Pelayanan Kefarmasian
13) Pelayanan Gizi
14) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
15) Pelayanan Konsultasi Remaja
16) Pelayanan Iva & Krioterapi
b. Upaya Kesehatana Masyaraat (UKM)
1) Posyandu Balita
2) Posyandu Lansia
3) Posbindu
4) Penyuluhan Kesehatan
5) Kelas Ibu Hamil
6) Pemeriksaan & Pengobatan Suspek Tb
7) Pemeriksaan & Pengobatan Kusta
8) Pemeriksaan & Pengobatan Hiv / Aids
9) Inspeksi Sanitasi
10) Pembinaan Sanitasi
11) Konsultasi Sanitasi
12) Surveilance
13) Pembinaan & Pengembangan Kelurahan Siaga
14) Perkesmas
15) Pemantauan Jentik Berkala (Pjb)
16) Fogging
c. Pelayanan Universal Health Coverage (UHC)
Per 1 November 2017 Pemerintah melalui Dinas
Kesehatan Kota Semarang telah mencanangkan program
Universal Health Coverage / UHC yaitu jaminan kesehatan bagi
seluruh warga Kota Semarang untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan
pelayanan di Rumah Sakit kelas 3 yang dikelola oleh BPJS
Kesehatan.
Syaratnya adalah:
HASIL PENGAMATAN
b. Assembling
Assembling dilakukan oleh petugas pendaftaran apabila
ditemukan pasien baru yang belum pernah berobat di
Puskesmas Halmahera tersebut.Dan juga perakitan formulir
lanjutan misalnya lembar rekam medis pemeriksaan umum.
c. Koding
Koding dilakukan langsung oleh dokter yang menangani
pasien, kemudian setelah dokter tersebut menuliskan kode
diagnosa pada dokumen rekam medis, petugas poli akan
menginput kode diagnosa dan tindakan pasien ke dalam
SIMPUS setelah semua pelayanan di Puskesmas selesai.
d. Filling
Berdasarkan observasi wawancara kepada petugas filing di
Puskesmas Halmahera untuk sekarang ini di Puskesmas
Halmahera sudah menggunakan sistem Rekam Medis Eletronik
dan sudah paperless yaitu kebijakan untuk mengurangi
pemakaian kertas dalam kegiatan administrasi. Maka petugas
tidak perlu mencari DRM dan mengantarkan DRM ke poli – poli
kecuali untuk pasien baru karena pasien baru belum memiliki
arsip di puskesmas. Dan apabila pasien diberikan tindakan maka
untuk formulir informed consent masih diarsipkan di DRM pasien
sesuai dengan nomor family folder.
1) Formulir yang digunakan
Formulir-formulir yang digunakan di bagian Loket
Pendaftaran, sebagai berikut:
a) Formulir rekam medik
b) Kartu Berobat
c) Resep
d) Buku register
e) Buku pengendalian nomor rekam medis
2. Alur dan prosedur rekam medis
a. Alur pendaftaran pasien
2) Penamaan
Sistem penamaan di Puskesmas Halmahera
menggunakan nama asli pasien sesuai identitasnya, seperti
KTP, KK, SIM, Pasport. Sehingga mempermudah dalam
memberikan pelayanan rekam medis kepada pasien yang
datang berobat kePuskesmas Halmahera.
3) Antrian
Sistem nomor antrian pada Puskesmas Halmahera
adalah pasien yang datang terlebih dahulu mendapat
pelayanan lebih dulu juga sesuai dengan urutan nomor
antrian untuk mempermudah pelayanan rekam medis di
bagian pendaftaran Puskesmas Halmahera. Pada loket
pendaftaran terdapat nomor antrian 2 lembar, 1 lembar
dibawa pasien dan satunya lagi di clip dengan kartu berobat
dan BPJS (bila ada), kemudian diletakkan pada rak yang
tersedia. Di loket pendaftaran terdapat 2 rak yaitu rak lansia
dan rak umum, rak lansia untuk pasien lansia usia 60 tahun
ke atas, sedangkan rak umum untuk pasien kurang dari 60
tahun.
Di puskesmas Halmahera sudah terdapat pendaftaran
online PUSTAKA, tetapi dalam melayani pasien, sistem
antrian PUSTAKA tidak digunakan, hanya menggunakan
antrian biasa.
b. Filing
1) Sistem penjajaran
Pada Puskesmas Halmahera menerapkan metode
nomor langsung Straight Numerical Filing (SNF) yaitu suatu
sistem penyimpanan dokumen rekam medis dalam rak
dengan mensejajarkan berkas dokumen rekam medis
secara berurutan sesuai dengan urutan nomor rekam
medisnya baik DRM dalam wilayah maupun DRM luar
wilayah, untuk DRM dalam wilayah menggunakan map DRM
berwarna bening, sedangkan untuk DRM luar wilayah
menggunakan map berwarna biru dan pada nomor Rekam
Medisnya di angka depan terdapat angka 9 yang berarti
DRM tersebut adalah DRM luar wilayah, penyimpanan DRM
luar wilayah tidak digabung dengan DRM dalam wilayah,
DRM luar wilayah memiliki rak sendiri untuk menyimpan
DRM.
2) Sistem penyimpanan
Dalam penyimpanan DRM, Puskesmas Halmahera
menggunakan sistem penyimpanan secara Family
Folder.Sistem penyimpanan Family folder yaitu, suatu
sistem penyimpanan dengan cara menyatukan formulir
rekam medis milik pasien kedalam map Family Folder yang
didalamnya berisi DRM pasien satu kepala keluarga.
Dokumen rekam medis yang disimpan kedalam rak
penyimpanan tidak ditumpuk melainkan disusun berdiri
sejajar satu dengan yang lain. Dengan menggunakan
sistem ini, para petugas tidak terlalu sulit untuk mencari
DRM pasien yang berkunjung. Dapat mempermudah dan
mempercepat pelayanan pasien.
3) Retensi
Tidak ada retensi untuk mengurangi DRM lama tetapi di
Puskesmas Halmahera untuk pasien baru menggunakan
DRM sementara sampai pasien tersebut berobat 3 kali
setelah itu baru dibuatkan DRM
4) Pemusnahan
Di Puskesmas Halmahera tidak pernah dilakukan
pemusnahan untuk DRM lama
6) Assembling
Assembling dilakukan di bagian pendaftaran oleh
petugas pendaftaran
1. Panjang DRM 35 cm
2. Lebar DRM 24 cm
a = ∑Y : n b = ∑XY : ∑X2
= 41.774 : 5 = 1.485 : 10
= 8.345,8 = 148,5
Y 2019 = a ± b .x
= 8.345,8 + (148,5 x 6)
= 9236.8
c) Jika sudah pernah maka kita inputkan poli yang akan dituju.
Kemudian disimpan.
Halaman input poli tujuan pasien
d) Jika pasien belum pernah datang sama sekali maka kita pilih
menu Reg Pasien. Maka akan muncul tampilan seperti ini.
b. Poli Umum
a. Produk Simpus: Simpus DKK Semarang
b. Sumber Data: DRM (Dokumen Rekam Medis)
c. Data input:
1) Nama pasien
2) Anamsesa
3) Kode keperawatan
4) TB (tinggi badan)
5) BB (berat badan)
6) Tensi
7) Nama dokter / perawat yang menangani pasien
8) Obat
d. Proses :
1) Buka browser SIMPUS DKK
2) Pilih Catatan Medik kemudian masukkan tanggal, dan pilih poli
yang sesuai. Jika di BP Umum maka kita pilih BP Umum
kemudian klik CM.
3) Klik nama pasien yang akan di input ke SIMPUS kemudian
inputkan Diagnosa Pasien dan Pilih nama Petugas.
4) Simpan.
5) Pasien yang sudah dilayani dan diinput maka, nama pasien
akan berubah menjadi merah
6) Jika kita ingin menginputkan pasien di poli KIA maka pada menu
Masukkan Catatan medis kita pilih KIA. Begitu juga dengan Gigi.
Halaman Pilihan Catatan Medik
e. Output :
1) Laporan kunjungan pasien
c. Poli Gigi
a. Produk Simpus : Simpus DKK Semarang
b. Sumber data : DRM (Dokumen Rekam Medis)
c. Data input :
1) Nama pasien
2) Anamnesa
3) Kode diagnosa
4) Kode tindakan
5) Obat
6) Nama dokter / perawat yang melayani
d. Proses :
1) Memilih nama pasien yang akan dientry datanya pada
simpus
2) Mengisi anamnesa pasien dan riwayat alergi
3) Mengisi kode diagnosis penyakit pasien
4) Mengisi kode tindakan
5) Mengisi obat
6) Mencentang no. gigi yang dilakaukan tindakan
7) Mengisikan dokter / nama perawat yang menangani pasien
8) Simpan
e. Output :
Laporan kasus penyakit pasien.
f. Farmasi
a. Produk SIMPUS : SIMPUS DKK Semarang
b. Sumber Data : Resep Dokter
c. Data Input :
1) Kode obat
2) No register
3) Nama obat
4) Jumlah dosis
5) Sumber
6) Nama petugas
d. Proses :
1) Login simpus
2) Pada tampilan menu simpus pilih LPLPO (Laporan
Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat)
3) Pilih penerimaan dan pemakaian obat
4) Pilih transaksi obat
5) Masukkan no. registrasi pasien
6) Pilih daftar obat, yang isinya ; kode obat, nama obat, isi,
satuan, harga, expired, no batch.
7) Nama obat dan sumber obat akan otomatis keluar jika
mengisi daftar obat
8) Mengisi Jumlah dosis
9) Pilih sumber obat
10) Simpan
e. Data Output
LPLPO
2. SP3 ONLINE
a. Alur Pencatatan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas mencakup 3 hal:
1) pencatatan, pelaporan, dan pengolahan
2) analisis
3) pemanfaatan.
c. Sumber Data
Data bersumber dari buku register yang dipegang dan diisi oleh
pemegang program dari masing-masing jenis pelayanan.
d. Jenis Data
1) UKP
2) Pelayanan Puskesmas
3) Kesakitan Umum
4) Kesehatan Gigi dan Mulut
5) Kesakitan Terbanyak
6) Kematian
7) LPLPO
8) UKME
9) Promosi Kesehatan
10) Kesehatan Lingkungan
11) Program Gizi
12) Kesehatan Ibu
13) Kesehatan Anak
14) Usaha Kesehatan Sekolah
15) Immunisasi
16) Penyakit Menular
17) Penyakit Tidak Menular
18) Perkesmas
19) UKMP
20) Kesehatan Kerja,Olahraga dan Tradisional
21) Pelayanan Lansia
22) SPM
23) Pencapaian SPM
3. P-CARE
a. Alur P-care:
1) Login ke alamat P-Care, setelah itu akan muncul gambar
dengan tulisan untuk memasukan ussername dan password
faskes. Ussername dan password faskes sudah dibuatkan
pada puskesmas tersebut.
2) Setelah itu akan masuk kehalaman utama P-Care.
3) Buka aplikasi P-care maka nanti akan muncul tampilan entri
pendaftaran pasien
4) Pada saat kita memilih menu entri pendaftaran pasien
makaakan tampil form seperti berikut ini
a. Sumber Data
1) BPJS
2) Untuk menulis nomor asuransi
3) Sebagai syarat membuat rujukan ke fasilitas kesehatan
yang lebih tinggi
b. Jenis Data
BPJS
c. Cara Pengolahan P-Care
1) Klik no pencarian
2) Masukan no BPJS
3) Klik cari
4) Muncul data pasien
5) Pilih poli tujuan
6) Lalu simpan
PEMBAHASAN
1. Sistem Penamaan
Sistem penamaan di Puskesmas Halmahera sudah sesuai dengan
teori yaitu menggunakan nama asli pasien berdasarkan Kartu
Identitas yang dimiliki pasien, seperti: KTP, KK, SIM, Pasport.
Namun, terkadang petugas kurang lengkap dalam mengidentifikasi
identitas pasien, sehingga petugas mengalami kesulitan dalam
mencari identitas pasien bila pasien tidak membawa Kartu berobat.
Solusinya petugas mencari berdasarkan nama KK pasien tersebut.
2. Sistem Penomoran
Di Puskesmas Halmahera menggunakan sistem UNS (Unit
Numbering System) secara famliyfolder, sistem ini memberikan satu
nomor rekam medis pada pasien berobat jalan, setiap KK yang
datang berobat mendapatkan satu nomor pada saat pertama kali
pasien datang ke puskesmas dan digunakan selamanya untuk
kunjungan berikutnya. Keuntungan dari sitem penomoran ini adalah
Informasi medis dapat berkesinambungan dan semua rekam medis
penderita memiliki satu nomor dan terkumpul dalam satu
map/folder.Penomoran pada pasien baru menggunakan buku
pengendalia rekam medis.Selain itu, belum ada kebijakan/Protap
tentang sistem penomoran di Puskesmas Halmahera.
3. Sistem Penyimpanan
Dalam penyimpanan DRM, Puskesmas Halmahera menggunakan
sistem penyimpanan secara Family Folder.Sistem penyimpanan
Family folder yaitu, suatu sistem penyimpanan dengan cara
menyatukan formulir rekam medis milik pasien kedalam map Family
Folder yang didalamnya berisi DRM pasien satu kepala keluarga.
Dengan ini, sistem penyimpanan yang ada di Puskesmas Halmahera
sudah sesuai dengan apa yang ada di teori. Hal itu dikarenakan
menurut teori sistem penyimpanan yang baik adalah sistem
penyimpanan secara sentralisasi, dengan menggunakan
penyimpanan secara Sentralisasi data dan informasi hasil-hasil
pelayanan dapat berkesinambungan.
4. Sistem Penjajaran
Pada Puskesmas Halmahera menerapkan metode nomor
langsung Straight Numerical Filing (SNF) yaitu suatu sistem
penyimpanan dokumen rekam medis dalam rak dengan
mensejajarkan berkas dokumen rekam medis secara berurutan
sesuai dengan urutan nomor rekam medisnya baik DRM dalam
wilayah maupun DRM luar wilayah.Belum ada kebijakan/protap
mengenai sistem penjajaran di Puskesmas Halmahera.
b. Filing
Petugas filing telah melaksanakan tugas sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya masing-masing.Namun, petugas
terkadang salah dalam mengambil DRM karena terdapat duplikasi
nomor Rekam Medis.
b. Filing
Pengambilan DRM di bagian Filing Puskesmas Halmahera
tidak menggunakan tracer sehingga petugas kesulitan dalam
pelacakan DRM apabila DRM tersebut tidak
ditemukan.Pengembalian DRM juga tidak dicek apakah sudah
lengkap DRM yang dikembalikan. Pengendalian DRM yang masih
kurang ini dapat menghambat proses pendaftaran apabila pasien
tersebut berobat.
C. SP3 ONLINE
D. SP3 ONLINE adalah salah satu media penyampaian pelaporan
kegiatan puskesmas kepada Dinas Kesehatan Kota (DKK) secara online melalu
SP3 ONLINE di harapkan dapat terjalin komunikasi pelaporan secara cepat dan
efisien sehingga proses analisa data dapat dilakukan sesegera mungkin oleh
pemegang program di Dinas Kesehatan untuk menciptakan proses pengambilan
keputusan terhadap penangan kasus-kasus kesehatan dapat dilaksanakan
secara maksimal.
Tata cara pengisian SP3 ONLINE:
1. Input data SP3 sesuai dengan form – form yang tersedia, berdasarkan
tanggal pelaporan yang akan di entry
2. Lakukan penyimpanan dengan cara klik tombol simpan
3. Apabila ada perbaikan data laporan, lakukan penambah atau
pengurangan terhadap data laporan yang telah di entry sesuai dengan
perubahannya.
4. Lakukan penyimpanan dengan cara klik tombol simpan
D. P-CARE
Jenis pelayanan dan rujukan untuk peserta BPJS
a. Jenis Pelayanan untuk peserta BPJS di Puskesmas Halmahera
adalah sebagai berikut:
1) Poli Umum
2) Poli Gigi
3) Poli Kesehatan Ibu dan Anak
b. Cara pembuatan rujukan dari Puskesmas Halmahera adalah sebagai
berikut :
1) Login ke sistem primary care BPJS dengan user dan password
yang dimiliki Puskesmas Halmahera.
2) Pilih menu entri data kemudian pilih pelayanan pasien.
3) Lalu cari data pasien menggunakan nomor BPJS pasien.
4) Setelah data pasien yang dimaksud muncul, masukkan diagnose
dan data sosial pasien (tinggi badan, berat badan, tekanan darah,
respiratory rate, dan heart rate).
5) Kemudian pilih rumah sakit dan poli yang tersedia dan disetujui
pasien, lalu simpan.
6) Jika sudah tersimpan, cetak rujukan dan berikan stempel serta
tanda tangan dokter pada tempat yang tersedia.
7) Rujukan sudah dapat digunakan pasien di rumah sakit yang dituju.
3. Analisis 5M
a. Man
Berdasarkan teori, Man adalah petugas yang melakukan
kegiatan pengelolaan dan keamanan dokumen rekam medis.Di
Puskesmas Halmahera terdapat 4 petugas. 3 petugas sama sekali
belum pernah mendapatkan pelatihan tentang rekam medis,
bahkan hanya 1 petugas merupakan lulusan D3 Rekam Medis,
sehingga petugas tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang
rekam medis hanya memiliki pengetahuan tentang rekam medis
dasar seperti mengambil dan mengembalikan DRM.
b. Material
Dari hasil pengamatan di Puskesmas Halmahera pengendalian
nomor Rekam Medis masih menggunakan buku catatan nomor
Rekam Medis, belum menggunakan komputerisasi.
c. Methods
Di Puskesmas Halmahera belum ada SOP/ Protap yang
mengatur tentang penggunaan nomor Rekam Medis pasien baru
sehingga petugas sering lalai terhadap penggunaan buku
pengendalian nomor Rekam Medis. Di Puskesmas Halmahera
masih ada kejadian duplikasi nomor rekam medis, yang dimana
satu nomor rekam medis dipunyai dua map dengan nama KK yang
berbeda.
d. Machine
Pengendalian nomor Rekam Medis di Puskesmas Halmahera
belum menggunakan komputerisasi, masih menggunakan buku
pengendalian nomor Rekam Medis. Ketidaktelitian petugas dalam
pengisian informasi di buku pengendalian nomor Rekam Medis
menyebabkan terjadinya duplikasi nomor Rekam Medis.
e. Money
Dana adalah salah satu hal yang paling berperan untuk
mencapai pelaksanaan suatu sistem di Puskesmas agar
terciptanya pelayanan yang baik dan cepat sesuai dengan yang
diharapkan pasien. Apabila dana di puskesmas tidak memenuhi
dalam pengadaan pendukung maka tingkat terjadinya duplikasi
nomor Rekam Medis semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya.Jika
petugas membutuhkan barang, petugas membuat laporan dan
melaporkannya kepada petugas pengadaan.
Beberapa masalah yang terjadi di unit Rekam Medis Puskesmas
Halmahera yaitu terjadinya duplikasi nomor Rekam Medis pada
unit filing.duplikasi nomor Rekam Medis terjadi karena beberapa
hal, antara lain karakteristik dari petugas yang berbeda-beda,
karakteristik tersebut yaitu pengetahuan petugas tentang sistem
penomoran di Filing. Dari hasil pengamatan penulis mengamati
bahwa pengendalian nomor Rekam Medis masih menggunakan
buku, sehingga menyebabkan terjadinya penomoran ganda, di
Puskesmas Halmahera tedapat beberapa family Folder yang
mempunyai nomer sama.
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan selama magang di Puskesmas
Halmahera yang dilaksanakan pada tanggal 24 Februari sampai tanggal
24 Maret 2020 didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem Penamaan harus nama asli pasien sendiri yang sesuai
dengan KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku.
2. Sistem penomoran Unit Numbering System (UNS)
3. Penyimpanan DRM menggunakan sistem penyimpanan secara family
folder
4. Sistem penjajaran SNF (Serial Numeric Filing) baik dokumen rekam
medis dalam wilayah maupun dokumen rekam medis luar wilayah
5. Unit Rekam Medis hanya loket pendaftaran dan penyimpanan (Filing)
6. Pendaftaran pasien tidak lagi menggunakan KIUP karena sudah
menggunakan SIMPUS, sehingga semua data langsung di input dan
disimpan di komputer
7. Pemberian nomor rekam medis secara manual mengakibatkan
terjadinya satu nomor untuk beberapa kepala keluarga
8. Puskesmas sudah menggunakan Simpus, P-care dan SP3 Online
untuk menunjang pelayanan.
9. Pelaksanaan koding belum sesuai teori ICD 10 dimana petugas tidak
mencantumkan karakter keempat untuk kespesifikan diagnosa
B. Saran
1. Membuat SOP/Protap pengendalian DRM di Filing, seperti
peminjaman, pengembalian, retensi.
2. Pengadaan tracer,buku ekspedisi, buku bon pinjam, untuk
mengurangi tingkat kejadian missfile.
3. Dilakukan retensi untuk mengurangi beban rak dan mengembalikan
kapasitas rak.
4. Menambah pelatihan petugas tentang rekam medis