DAFTAR ISI.......................................................................................................... 1
BAB I.................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. TUJUAN PRAKTEK LAPANGAN...............................................................2
C. MANFAAT PRAKTEK LAPANGAN............................................................3
D. RUANG LINGKUP.....................................................................................3
E. METODE PELAKSANAAAN.........................................................................4
BAB II................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................5
A. MANAJEMEN UNIT KERJA (MUK 2).........................................................5
1. Pelaksanaan fungsi manajemen URM....................................................5
2. Perencanaan fasilitas URM (Rak Filing).................................................6
B. MANAJEMEN MUTU INFORMASI KESEHATAN (MMIK).........................8
1. Quality Assurance..................................................................................8
2. Manajemen risiko...................................................................................8
3. Clinical Pathway.....................................................................................9
C. MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN (MIK) 4...................................10
1. Hukum kesehatan.................................................................................10
2. Informed Consent.................................................................................11
3. Visum Et Repertum..............................................................................11
D. Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit dan Masalah Kesehatan serta
Tindakan Medis (KKPMT 4).............................................................................12
1. Urinaria.................................................................................................12
2. Sistem Reproduksi...............................................................................13
a. Sistem reproduksi pria..........................................................................13
b. Sistem Reproduksi Wanita...................................................................14
1. Kehamilan............................................................................................15
3. Neonatal dan Perinatal.........................................................................17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2
ujian Penilaiaan Pencapaian Kompetensi (PPK) secara individual di
kampus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Praktik Lapangan bagi Mahasiswa Program Studi DIII Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan siklus 3 dilaksankan mulai tanggal 13 Mei
2019 sampai tanggal 1 Juni 2019.
B. TUJUAN PRAKTEK LAPANGAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
h. Mampu berkomunikasi dengan dokter dalam mengkonfirmasi
diagnosis dan tindakan berdasarkan hasil telaah
pendokumentasi rekam medis.
1. Mahasiswa
D. RUANG LINGKUP
1. Lingkup Keilmuan
4
2. Lingkup Materi
3. Lingkup Lokasi
4. Lingkup Waktu
E. METODE PELAKSANAAAN
5
6. Bila telah dikoreksi, laporan tersebut disusun sebagai laporan akhir
PL.
7. Berdasarkan Laporan Akhir PL tersebut, secara kelompok
mahasiswa harus menyajikan dalam presentasi bersama antara
mahasiswa dengan Pembimbing dan Penguji Akademik.
8. Kegiatan presentasi dilanjutkan dengan sidang Penilaian Pencapaian
Kompetensi (PPK) secara individu.
9. Pembimbing dan penguji akademik akan melakukan penilaian baik
secara kelompok maupun penilaian masing–masing individu untuk
memperoleh penilaian akademik.
10. Kegiatan PL dilanjutkan dengan ujian penilaian pencapaian
kompetensi (PPK) setiap individu baik teori maupun praktik meliputi
materi MUK, Analisis Kualitatif dan Kuantitatif, dan KKPMT 4.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
1) Ka. Unit Rekam Medik
2) Tenaga Medis
3) Tenaga Para Medis
4) Tenaga Kesehatan Lainnya.
Hubungan Kerja Unit Rekam Medis :
7
semacam rel yang mempermudah gerakan kedepan dan
kebelakang. Sehingaa dapat dibuat gang atau selah
diantara dua rak untuk tempat berdiri petugas yang
sedang mencari dokumen.
4) Rotary filing
Adalah suatu sistem pengarsipan secara melingkar dan
dapat berputar, yang dapat menghemat ruang pada lantai dan
dinding hingga 60%. Pada rotari filing, map-map berkas
dokumen akan disusun secara melingkar, sehingga tidak
terdapat ruang kosong. Keuntungan lain yang diperoleh,
memudahkan pemakaian dalam mengambil dan
mengembalikan berkas yang diperlukan.
b. Bahan rak filing
Dalam membuat dan mendesain rak filing harus
memperhitungkan bahan dasar yang akan dipergunakan untuk
mendesain rak filing tersebut oleh karena itu sebaiknya bahan
dasar rak filing terbuat dati bahan besi sehingga keamanan
dokumen rekam medis dapat terjamin dan tahan lama.
c. Identifikasi desain rak filing
1) Dimensi rak
Panjang sub rak dan jumlah sub rak untuk mengetahui
panjang pengarsipan tersedia.
2) Tinggi rak
Tinggi rak ≤ jangkauan tangan ke atas persentil 5
3) Panjang rak
Panjang rak ≤ panjang depa persentil 5
4) Lebar rak
Lebar rak ≤ jangkauan tangan ke depan persentil 5
5) Tinggi sub rak
Landscape = tinggi sub rak ≥ lebar DRM
Potrait = tinggi sub rak ≥ panjang DRM
6) Lebar sub rak
Landscape = lebar subrak ≥ panjang DRM
Potrait = lebar sub rak ≥ lebar sub rak
8
Lebar subrak ≤ jangkauan tangan kedepan persentil 5
7) Jarak antar rak
Jarak antar rak ≥ lebar bahu persentil 95 x 2
1. Quality Assurance
Quality assurance merupakan pola manajemen yang berfokus
pada pemenuhan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh
rumah sakit, melalui optimalisasi peningkatan yang berke lanjutan.
Pemenuhan terhadap standart dan pemenuhan terhadap keinginan
konsumen dan kepuasan konsumen itu sendiri tidak hanya hasil atau
keluaran pelayanan di rumah sakit dalam bentuk kesembuhan pasien,
tetapi mulai dari masukan yang berupa sarana dan prasarana yang
berkualitas yang memuaskan pelanggan/pasien.
2. Manajemen risiko
Adalah suatu proses pengendalian yang meliputi kegiatan
tindakan medis, hukum dan administrasi dalam suatu institusi
pelayanan kesehatan. Tujuan manajemen risiko adalah :
9
b. Tidak konsistennya entri data menimbulkan kecurigaan pada
rekam medis.
c. Catatan yang menunjukkan terjadinya kesenjangan “waktu”
merupakan masalah kecerobohan yang serius.
d. Kontradiksi dan tuduhan terjadinya tindakan yang tidak
menyenangkan oleh teman sejawat dapat berakibat fatal.
(Gemala R. Hatta, 2013)
3. Clinical Pathway
a. Pengertian Clinical Pathway
Clinical Pathway (Jalur Klinis) adalah suatu cara untuk
menstandarisasikan praktik klinis dan umumnya dilaksanakan di
rumah sakit. CP bukan merupakan standar pelayanan atau
pengganti penilaian klinis atau pengganti perintah dokter,
melainkan suatu dokumen yang terintegrasi untuk memudahkan
proses perawatan pasien dan mengefektifkan pelayanan klinis dan
finansial dengan menggabungkan pendekatan tim dan klinis.
10
5) Mengurangi Length of Stay rumah sakit
6) Menurunkan penggunaan Clinical Guidelines dan pengobatan
7) Berbasis Evidence
8) Meningkatkan komunikasi, teamwork dan rencana perawat
9) Menurunkan biaya perawatan
10) Efisiensi penggunaan sumber daya tanpa mengurangi mutu
1. Hukum kesehatan
Hukum kesehatan adalah semua ketentuan-ketentuan atau
peraturan-peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan yang
mengatur hak dan kewajiban individu, kelompok atau masyarakat
sebagai penerima pelayanan kesehatan pada satu pihak, hak dan
kewajiban tenaga kesehatan dan sarana kesehatan sebagai
penyelenggara pelayanan kesehatan dipihak lain yang mengikat
masing-masing pihak dalam sebuah perjanjian terapeutik dan
ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan perundang-undangan
di bidang kesehatan lainnya yang berlaku secara lokal, regional,
nasional dan internasional.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka hukum kesehatan
dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu:
a. Hukum kesehatan yang terkait langsung dengan pelayanan
kesehatan yaitu antara lain :
1) UU No. 23/ 1992 Tentang Kesehatan yang telah diubah
menjadi UU No 36/2009 tentang Kesehatan
2) UU No. 29/2004 tentang Praktek kedokteran
3) UU No, 44/ 2009 tentang Rumah sakit
4) PP No. 32/1996 tentang Tenaga Kesehatan
5) Permenkes 161/2010 tentang Uji kompetensi
6) Dll
2. Informed Consent
Suatu proses penyampaian informasi secara relevan dan
eksplisit (tegas) kepada pasien atau subyek penelitian untuk
11
memperoleh persetujuan medis sebelum dilakukan suatu tindakan
medis, pengobatan dan partisipasi dalam penelitian.
3. Visum Et Repertum
Keterangan yang dibuat dokter atas permintaan penyidik yang
berwewenang mengenai hasil pemeriksaan medis terhadap manusia,
hidup maupun mati ataupun bagian/diduga bagian tubuh manusia,
berdasarkan keilmuan dan dibawah sumpah untuk kepentingan
peradilan.
Bagian-bagian Visum :
a. Pembukaan
1) Pro Justisia artinya untuk peradilan
2) Tidak dikenakan materai
3) Kerahasiaan
b. Pendahuluan
1) Administrasi : Identitas penyidik (peminta visum et repertum,
minimal berpangkat Pembantu letnan Dua)
2) Identitas korban yang diperiksa, kasus dan barang bukti
3) Identitas TKP dan saat/sifat peristiwa
4) Identitas pemeriksa (Tim Kedokteran Forensik)
5) Identitas saat/waktu dan tempat pemeriksaan
c. Pelaporan/inti isi
1) Dasarnya obyektif medis
2) Semua pemeriksaan medis segala sesuatu/setiap bentuk
kelainan yang terlihat dan diketahui langsung ditulis apa
adanya
d. Kesimpulan
Landasan subyektif medis (memuat pendapat pemeriksa sesuai
dengan pengetahuannya) dan hasil pemeriksaan medis
1) Ilmu Kedokteran Forensik
2) Tanggung Jawab Medis
e. Penutup
12
Landasan UU/Peraturan, yaitu UU no 8 tahun 1981 dan
sumpah jabatan/dokter yang berisikan kesungguhan dan kejujuran
tentang apa yang diuraikan pemeriksa dalam Visum et Repertum
1. Urinaria
Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan Suatu
sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. dikeluarkan berupa urine
(air kemih). Beberapa gangguan dari sistem urinaria antara lain :
urolithiasis, ISK (Infeksi Saluran Kemih), BPH (Benign Prostat
Hiperplasia), gagal ginjal kronik dll.
Berdasarkan ICD-10 Sistem Urinaria ada pada kode (N00-N39).
Blok kategori :
13
1) N00-N08 : Glomerolus disease
2) N10-N16 : Renal tubulo-intersititial disease
3) N17-N19 : Renal failure
4) N20-N23 : Urolithiasis
5) N25-N29 : Other disorders of kidney and ureter
6) N30-N39 : Other diseases of urinary system
7) N99-N99 : Other disorders of the genitourinary system
1) N08*
2) N16*
3) N22*
4) N29*
5) N33*
6) N37*
2. Sistem Reproduksi
a. Sistem reproduksi pria
Sistem kelamin Pria terdiri dari sejumlah organ seks yang
merupakan bagian dari proses reproduksi manusia. Pada pria,
organ-organ reproduksi ini terletak di luar tubuh manusia, sekitar
wilayah panggul.
Beberapa gangguan reproduksi pria antara lain :
1) Organ yang mengalami gangguan atau perubahan
bentuk,contohnya anorkidisme, impotensi, mikropenis,
hyperthropic prostat,ejakulasi dini, infertilitas dan deviasi
seksual.
2) Infeksi organ reproduksi, contohnya epididimitis, orkitis,
prostatitis dan uretritis. Penyakit menular seksual, contohnya
shipilis,gonorhoe, herpes genetalis, cangkroid dan granuloma
inguinale.
3) Penyakit kanker, contohnya kanker prostat, kanker testis dan
kanker penis.
14
Berdasarkan ICD-10 Sistem reproduksi pria ada pada kode (N40-
N51).
Blok kategori :
1) N51*
b. Sistem Reproduksi Wanita
Alat Reproduksi wanita adalah organ–organ yang berperan
dalam serangkaian proses yang bertujuan untuk
berkembangbiak atau memperbanyak keturunan. Agar manusia
dapat memiliki anak, maka harus memiliki organ–organ
reproduksi dengan fungsi dan dalam keadaan normal. Secara
garis besar alat reproduksi wanita terbagi kedalam dua
kelompok, yaitu alat reproduksi (Genetalia) luar dan alat
reproduksi (Genetalia) dalam.
15
1) N60-N64 : Penyakit pada payudara.
2) N70-N77 :Penyakit peradangan pada organ di daerah
panggul.
3) N80-N98 : Penyakit saluran kelamin wanita.
4) N99-N99 : Other disorders of the genitourinary system
5)
Kategori Asterisk berada pada kode :
1) N51*
2) N74*
3) N77*
1. Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana dalam rahim seorang
wanita terdapat hasil konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa)
(Rustam Mochtar, 1998). Kehamilan merupakan suatu proses yang
alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi
sehat yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan
seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat
besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2007).
Kehamilan resiko tinggi adalah suatu keadaan kondisi ibu hamil
atau proses kehamilan yang mempunyai resiko lebih tinggi dan lebih
besar dari kehamilan normal, yang bisa menyebabkan janin yang di
kandungnya tidak dapat tumbuh dengan sehat, dan dapat
menimbulkan kematian ibu dan janin. Tanda bahaya pada kehamilan
adalah tanda gejala yang menunjukan ibu atau janin yang
dikandungnya dalam keadaan bahaya, yang perlu mendapatkan
pertolongan segera di rumah sakit.
1) Hiperemesis gravidarum
16
2) Abortus
3) Mola hidatidosa
4) Kehamilan ektopik
5) Placenta previa
6) Abrubsio placenta
7) Pre-eklamsi dan eklamsi
8) Ketuban pecah dini
9) Hidramnion
10) Kehamilan daluwarsa
17
3) Premature
4) Persalinan serotinus
5) Janin kembar
6) Partus lama
7) Retensio placenta
8) Ruptura uteri
9) Inversio uteri
10) Distosia bahu
11) Emboli air ketuban
18
3. Neonatal dan Perinatal
Neonatal merupakan suatu keadaan yang ada dalam kehidupan
pertama pada bayi. Kehidupan pertama yang dialami oleh bayi
tersebut biasanya pada usia 28 hari. Dalam Neonatal bayi harus
menyesuaikan keadaan yang ada pada luar rahim. Mengingat bahwa
selama ini bayi hidup dalam rahim pada saat lahir seluruh organ tubuh
pada bayi harus bisa melakukan penyesuaian dengan keadaan di luar
rahim. Pada masa perubahan paling besar terjadi pada jam ke 24-72
pertama setelah bayi lahir. Pada saat itu seluruh organ tubuh
mengalami penyesuaian akan tetapi penyesuaian yang paling penting
terjadi pada sistem pernafasan, ginjal, dan hepar. Dari pengikatan
sampai dengan pemotongan tali pusar dilakukan sekitar minggu ke-2
dari kehidupan pascamatur. Selama masa ini periode bayi disesuaikan
dengan keadaan yang ada dalam luar rahim.
Perinatal Merupakan periode yang muncul sekitar pada waktu
kelahiran (5 bulan sebelumnya dan 1 bulan sesudahnya). Periode
perinatal terjadi pada 22 minggu setelah periode gestasi lewat dan
berakhir 7 hari setelah kelahiran.
Kondisi resiko pada bayi baru lahir antara lain :
1) Prematur
2) Bayi serotinus
3) Asfiksia
4) BBLR
5) BBLB
6) Trauma kelahiran
7) Tetanus neonatorum
8) Ikterus
9) Diare
19
1) P00-P04 : Janin dan bayi baru lahir dipengaruhi oleh faktor
maternal dan komplikasi kehamilan , persalinan
dan melahirkan
2) P05-P08 : Gangguan yang berkaitan dengan panjang usia
kehamilan dan pertumbuhan janin
3) P10-P15 :Trauma lahir
4) P20-P29 : Pernapasan dan gangguan kardiovaskular khusus
untuk periode perinatal
5) P35-P39 : Infeksi khusus untuk periode perinatal
6) P50-P61 : Dengue dan gangguan hematologis janin dan bayi
baru lahir
7) P70-P74 : Transitory endokrin dan gangguan metabolisme
khusus untuk janin dan bayi baru lahir
8) P75-P78 : Gangguan sistem pencernaan janin dan bayi baru
lahir
9) P80-P83 : Kondisi melibatkan integumen dan suhu regulasi
janin dan bayi baru lahir
10) P90-P96 : Gangguan lainnya yang berasal dari periode
perinatal
Kategori tanda bintang untuk bab ini hanya ada satu, sebagai berikut :
1) P75 *
4. Kelainan kongenital
Kelainan kongenital atau bawaan merupakan kelainan dalam
pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi
sel telur, dapat terjadi kelainan fungsi maupun metabolisme organ
tubuh bayi. Kelainan kongenital pada bayi baru lahir dapat berupa satu
jenis atau multipel.
20
4) Cerebral palsy
5) Clubfoot
6) Dislokasi panggul bawaan
7) Hipotiroidisme kongenital
8) Fibrosis kistik
9) Kelainan saluran pencernaan
10) Sindrom down
11) Hipospadia
12) Fenilketonuria
13) Sindroma fragile X
Berdasarkan ICD-10 kelainan kongenital ada pada kode (Q00-Q99)
Blok kategori :
1) Q00-Q07 : Malformasi kongenital sistem saraf.
2)Q10-O18 : Malformasi kongenital mata, telinga, wajah dan
leher.
3) Q20-Q28 : Malformasi kongenital sistem peredaran darah.
4) Q30-Q34 : Malformasi kongenital pada sistem pernafasan.
5) Q35-Q37 : Bibir sumbing dan celah langit-langit.
6) Q38-Q45 : Cacat bawaan lain dari sistem pencernaan.
7) Q50-Q56 : Malformasi kongenital organ genital.
8) Q60-Q64 : Malformasi kongenital sistem urin.
9) Q65-Q79 : Malformasi kongenital dan deformasi sistem
musculoskeletal.
10) Q80-Q89 : Malformasi kongenital lainnya.
11) Q90-Q99 : Kelainan kromosom, tidak diklasifikasikan
ditempat lain.
21