Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................... 1
BAB I.................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. TUJUAN PRAKTEK LAPANGAN...............................................................2
C. MANFAAT PRAKTEK LAPANGAN............................................................3
D. RUANG LINGKUP.....................................................................................3
E. METODE PELAKSANAAAN.........................................................................4
BAB II................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................5
A. MANAJEMEN UNIT KERJA (MUK 2).........................................................5
1. Pelaksanaan fungsi manajemen URM....................................................5
2. Perencanaan fasilitas URM (Rak Filing).................................................6
B. MANAJEMEN MUTU INFORMASI KESEHATAN (MMIK).........................8
1. Quality Assurance..................................................................................8
2. Manajemen risiko...................................................................................8
3. Clinical Pathway.....................................................................................9
C. MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN (MIK) 4...................................10
1. Hukum kesehatan.................................................................................10
2. Informed Consent.................................................................................11
3. Visum Et Repertum..............................................................................11
D. Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit dan Masalah Kesehatan serta
Tindakan Medis (KKPMT 4).............................................................................12
1. Urinaria.................................................................................................12
2. Sistem Reproduksi...............................................................................13
a. Sistem reproduksi pria..........................................................................13
b. Sistem Reproduksi Wanita...................................................................14
1. Kehamilan............................................................................................15
3. Neonatal dan Perinatal.........................................................................17

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Praktik lapangan (PL) siklus 3 adalah mata kuliah kerja lapangan


yang wajib diikuti oleh mahasiswa RMIK (Rekam Medis dan Informasi)
semester 4 sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan mata kuliah MIK
4, KKPMT (Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit dan Masalah Kesehatan
serta Tindakan Medis) 4, MUK (Manajemen Unit Kerja) 2 dan MMIK
(Manajemen Mutu Informasi Kesehatan) 2 yang diperoleh di dalam kelas
dan praktikum di laboratorium RMIK untuk memperoleh pengalaman
psikomotorik terhadap kenyataan penyelenggaraan alur prosedur rekam
medis di rumah sakit. Cara PL dengan observasi, observasi partisipatif,
wawancara, dan kajian dokumen di rumah sakit yang bersangkutan.
Sebelum memulai PL, mahasiswa memperoleh pembekalan di
kampus tentang tujuan, materi, metode, jadwal, lahan PL, dan penilaian
terhadap kegiatan dan hasil PL berdasarkan rencana kerja kelompok dan
perorangan yang dibuat oleh mahasiswa.
Pada saat diselenggarakan PL mahasiswa memperoleh 2
Pembimbing yaitu 1 orang Pembimbing Akademik dan 1 orang
Pembimbing Lapangan (dari rumah sakit), yang bertugas memberi
bimbingan dalam melakukan pengamatan dan penyusunan laporan.
Selain itu, pembimbing berhak melakukan penilaian dan memberikan
sanksi terhadap kesalahan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa di rumah sakit yang bersangkutan.
Mahasiswa didorong untuk bertanggung jawab dalam
mengarahkan kemampuan belajarnya sendiri, menganalisa, serta
menimbang setiap pengalaman. Dengan demikian wawasan berpikirnya
menjadi lebih luas.
Pada akhir kegiatan, setiap kelompok mahasiswa diwajibkan
menyusun laporan PL dan mempresentasikan hasil PL, serta dilanjutkan

2
ujian Penilaiaan Pencapaian Kompetensi (PPK) secara individual di
kampus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Praktik Lapangan bagi Mahasiswa Program Studi DIII Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan siklus 3 dilaksankan mulai tanggal 13 Mei
2019 sampai tanggal 1 Juni 2019.
B. TUJUAN PRAKTEK LAPANGAN

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini diharapkan


mahasiswa dapat memperoleh pengalaman nyata berdasarkan
observasi terhadap penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit
sehingga dapat menyebutkan perbedaan–perbedaan antara teori
dengan kenyataan di laporan.

2. Tujuan Khusus

Mampu memahami dan mengenal RMIK dalam sistem


pelayanan kesehatan.

a. Mampu menerapkan prinsip-prinsip manajemen organisasi URM


(Unit Rekam Medis) dan mengaplikasikan dalam unit kerja rekam
medis.
b. Mampu memahami dan mengidentifikasi standar dan protap
(prosedur tetap) yang ada di unit pendaftaran dan URM.
c. Mampu memahami manajemen resiko di fasilitas pelayanan
kesehatan khususnya rekam medis dan informasi kesehatan.
d. Mampu memahami clinical pathway di rumah sakit.
e. Mampu memahami pelaksanaan hukum kesehatan di rumah
sakit.
f. Mampu memahami dan menelusuri kelengkapan informasi
penunjang diagnosis untuk mendapatkan kode penyakit dan
masalah terkait kesehatan serta kode tindakan yang akurat.
g. Mampu menentukan kode penyakit dan permasalahan
kesehatan serta kode tindakan, sesuai dengan pedoman yang
berlaku di Indonesia.

3
h. Mampu berkomunikasi dengan dokter dalam mengkonfirmasi
diagnosis dan tindakan berdasarkan hasil telaah
pendokumentasi rekam medis.

C. MANFAAT PRAKTEK LAPANGAN

Dalam menjalankan proses dan memperoleh hasil kegiatan PL


siklus 3 sesuai dengan tujuan di atas, diharapkan dapat memberi manfaat
bagi :

1. Mahasiswa

Memperoleh pengalaman nyata tentang penyelenggaraan


rekam medis di rumah sakit sebagai lahan PL.
2. Program Studi DIII RMIK Fakultas Kesehatan Udinus
Memperoleh masukan perbedaan-perbedaan
penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit yang dapat digunakan
untuk memperkaya teori dan praktik dalam ilmu rekam medis dan
informatika kesehatan.
3. Rumah Sakit Sebagai Lahan Praktik

Memperoleh masukan perkembangan teori penyelenggaraan


rekam medis yang mungkin dapat diterapkan di rumah sakit.

D. RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Praktik Lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa


DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan
Universitas Dian Nuswantoro Siklus 3/Semester 4 tahun Akademik
2018/2019 tentang tinjauan terhadap MUK 2, MMIK 2, MIK 4 dan KKPMT
4 di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan ini meliputi :

1. Lingkup Keilmuan

Lingkup keilmuan dalam laporan ini adalah ilmu rekam medis.

4
2. Lingkup Materi

Materi dalam laporan ini adalah alur prosedur pengelolaan dan


formulir yang digunakan dalam pelayanan rekam medis.

3. Lingkup Lokasi

Praktek lapagan ini dilaksanakan di RSUD Kraton Kabupaten


Pekalongan.

4. Lingkup Waktu

Praktek Lapangan Siklus 3 /Semester 4 pada tanggal 13 Mei


sampai dengan 1 Juni 2019.

E. METODE PELAKSANAAAN

Untuk mencapai tujuan dan memperoleh manfaat tersebut, diatur


dengan tata cara dan prosedur sebagai berikut :

1. Rencana kerja perorangan dan kelompok mahasiswa harus diketahui


dan disetujui dahulu oleh Pembimbing Akademik dan Pembimbing
Lapangan.
2. Berdasarkan rencana kerja tersebut, Pembimbing Lapangan
mengatur siklus pengamatan mahasiswa disesuaikan dengan
kapasitas tampung di setiap sistem pelayanan rekam medis.
3. Berdasarkan pengaturan tersebut, mahasiswa melakukan
pengamatan selanjutnya mencatat hasil pengamatan untuk disusun
sebagai laporan perorangan dan sebagai draft laporan kelompok.
4. Pada setiap akhir siklus pengamatan mahasiswa harus menunjukkan
laporan tersebut kepada Pembimbing Lapangan untuk memperoleh
persetujuan dan penilaian.
5. Pada akhir semua siklus pelayanan rekam medis, mahasiswa
diwajibkan menyusun draft laporan akhir untuk dikonsultasikan
kepada Pembimbing Lapangan dan Pembimbing Akademik.

5
6. Bila telah dikoreksi, laporan tersebut disusun sebagai laporan akhir
PL.
7. Berdasarkan Laporan Akhir PL tersebut, secara kelompok
mahasiswa harus menyajikan dalam presentasi bersama antara
mahasiswa dengan Pembimbing dan Penguji Akademik.
8. Kegiatan presentasi dilanjutkan dengan sidang Penilaian Pencapaian
Kompetensi (PPK) secara individu.
9. Pembimbing dan penguji akademik akan melakukan penilaian baik
secara kelompok maupun penilaian masing–masing individu untuk
memperoleh penilaian akademik.
10. Kegiatan PL dilanjutkan dengan ujian penilaian pencapaian
kompetensi (PPK) setiap individu baik teori maupun praktik meliputi
materi MUK, Analisis Kualitatif dan Kuantitatif, dan KKPMT 4.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. MANAJEMEN UNIT KERJA (MUK 2)

1. Pelaksanaan fungsi manajemen URM

a. Organisasi rumah sakit


Organisasi RSU diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 983 /MENKES/SK/XI/1992 Tentang
Pedoman Organisasi RSU Khususnya R.M didalam organisasi
Rumah Sakit sesuai klasifikasi kelas A, B, C, D.
b. Panitia rekam medis
Panitia Rekam Medis bertanggung jawab kepada komite
medik. Merujuk surat keputusan MENKES RI NO.
983/SK/MENKES/XI/1992 Pasal 42 tentang Komite Medis.
Keanggotaan Panitia Rekam Medik terdiri dari :

6
1) Ka. Unit Rekam Medik
2) Tenaga Medis
3) Tenaga Para Medis
4) Tenaga Kesehatan Lainnya. 
Hubungan Kerja Unit Rekam Medis :

1) Unit Rawat Jalan


2) Unit Rawat Inap
3) Unit Gawat Darurat
4) Unit lain yang terkait
2. Perencanaan fasilitas URM (Rak Filing)
a. Jenis Rak
1) Vertical filing
Adalah jenis alat penyimpanan yang umum dipergunakan
dalam kegiatan pengurusan arsip dan alat ini sering disebut
filing kabinet.
2) Lateral filing
Dalam lateral filing arsip tetap diletakan secara vertikal hal
ini dikarenakan map diletakan menyamping ke laci, sehingga
rak penyimpanan tipe ini lebih hemat tempat dibandingkan
filing kabinet. Selain itu rak ini lebih dapat mempercepat
dalam penemuan arsip dan dokumen.
3) Power filing
Rak ini dipergunakan untuk menyimpan arsip atau
dokumen dengan cara kerja elektronik. Terdiri dari 3 model
dasar yaitu :
a) Filing kartu, yaitu filing yang khusus dibuat untuk
menyimpan kartu/formulir dengan ukuran tertentu.
b) Filing struktural, yaitu filing yang digunakan untuk semua
jenis formulir/arsip. Model filing ini sering digunakan untuk
bagian penyimpanan dokumen dengan kapasitas yang
lebih besar dan dapat ditemukan pada rumah sakit.
c) Filing bergerak/mobile, keuntungan dari filing ini yaitu
dapat menghemat pemakaian ruangan dan terletak diatas

7
semacam rel yang mempermudah gerakan kedepan dan
kebelakang. Sehingaa dapat dibuat gang atau selah
diantara dua rak untuk tempat berdiri petugas yang
sedang mencari dokumen.
4) Rotary filing
Adalah suatu sistem pengarsipan secara melingkar dan
dapat berputar, yang dapat menghemat ruang pada lantai dan
dinding hingga 60%. Pada rotari filing, map-map berkas
dokumen akan disusun secara melingkar, sehingga tidak
terdapat ruang kosong. Keuntungan lain yang diperoleh,
memudahkan pemakaian dalam mengambil dan
mengembalikan berkas yang diperlukan.
b. Bahan rak filing
Dalam membuat dan mendesain rak filing harus
memperhitungkan bahan dasar yang akan dipergunakan untuk
mendesain rak filing tersebut oleh karena itu sebaiknya bahan
dasar rak filing terbuat dati bahan besi sehingga keamanan
dokumen rekam medis dapat terjamin dan tahan lama.
c. Identifikasi desain rak filing
1) Dimensi rak
Panjang sub rak dan jumlah sub rak untuk mengetahui
panjang pengarsipan tersedia.
2) Tinggi rak
Tinggi rak ≤ jangkauan tangan ke atas persentil 5
3) Panjang rak
Panjang rak ≤ panjang depa persentil 5
4) Lebar rak
Lebar rak ≤ jangkauan tangan ke depan persentil 5
5) Tinggi sub rak
Landscape = tinggi sub rak ≥ lebar DRM
Potrait = tinggi sub rak ≥ panjang DRM
6) Lebar sub rak
Landscape = lebar subrak ≥ panjang DRM
Potrait = lebar sub rak ≥ lebar sub rak

8
Lebar subrak ≤ jangkauan tangan kedepan persentil 5
7) Jarak antar rak
Jarak antar rak ≥ lebar bahu persentil 95 x 2

B. MANAJEMEN MUTU INFORMASI KESEHATAN (MMIK)

1. Quality Assurance
Quality assurance merupakan pola manajemen yang berfokus
pada pemenuhan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh
rumah sakit, melalui optimalisasi peningkatan yang berke lanjutan.
Pemenuhan terhadap standart dan pemenuhan terhadap keinginan
konsumen dan kepuasan konsumen itu sendiri tidak hanya hasil atau
keluaran pelayanan di rumah sakit dalam bentuk kesembuhan pasien,
tetapi mulai dari masukan yang berupa sarana dan prasarana yang
berkualitas yang memuaskan pelanggan/pasien.

2. Manajemen risiko
Adalah suatu proses pengendalian yang meliputi kegiatan
tindakan medis, hukum dan administrasi dalam suatu institusi
pelayanan kesehatan. Tujuan manajemen risiko adalah :

a. Meminimalkan potensi terjadinya kerugian.


b. Menanggapi pihak yang mengalami cedera dengan segera dan
selayaknya.
c. Mengantisipasi dan merencanakan pertanggungjawaban jika
terjadi kerugian (Gemala R. Hatta, 2013)
Peran Rekam Medis dalam Manajemen Risiko

Pendokumentasian rekam medis yang lengkap dan akurat menjadi


landasan yang efektif dalam manajemen risiko. Isi rekam medis dapat
menolong pemberi pelayanan kesehatan bila terjadi tuntutan ganti rugi
malpraktik dan atau adanya klaim pasien. Contoh akibat dari
ketidaksengajaan data atau ketidaklengkapan pendokumentasian
rekam medis :

a. Memasukkan data salah terancam tuntutan kecerobohan.

9
b. Tidak konsistennya entri data menimbulkan kecurigaan pada
rekam medis.
c. Catatan yang menunjukkan terjadinya kesenjangan “waktu”
merupakan masalah kecerobohan yang serius.
d. Kontradiksi dan tuduhan terjadinya tindakan yang tidak
menyenangkan oleh teman sejawat dapat berakibat fatal.
(Gemala R. Hatta, 2013)

3. Clinical Pathway
a. Pengertian Clinical Pathway
Clinical Pathway (Jalur Klinis) adalah suatu cara untuk
menstandarisasikan praktik klinis dan umumnya dilaksanakan di
rumah sakit. CP bukan merupakan standar pelayanan atau
pengganti penilaian klinis atau pengganti perintah dokter,
melainkan suatu dokumen yang terintegrasi untuk memudahkan
proses perawatan pasien dan mengefektifkan pelayanan klinis dan
finansial dengan menggabungkan pendekatan tim dan klinis.

b. Prioritas Clinical Pathway


1) Kasus sering ditemui
2) Kasus yang terbanyak
3) Biayanya tinggi
4) Perjalanan penyakit dan hasilnya dapat diperkirakan
5) Telah tersedia Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur
Operasional
c. Komponen Clinical Pathway
1) Time Line
2) Kategori pelayanan, aktivitas dan intervensinya
3) Kriteria hasil jangka menengah dan jangka panjang
4) Variasi pencatatan
d. Manfaat Clinical Pathway
1) Variasi diagnosis dan prosedur minimal
2) Sumber daya yang digunakan homogen
3) Menyediakan standar untuk pelayanan secara nyata dan baik
4) Meningkatkan mutu pelayanan yang berkelanjutan

10
5) Mengurangi Length of Stay rumah sakit
6) Menurunkan penggunaan Clinical Guidelines dan pengobatan
7) Berbasis Evidence
8) Meningkatkan komunikasi, teamwork dan rencana perawat
9) Menurunkan biaya perawatan
10) Efisiensi penggunaan sumber daya tanpa mengurangi mutu

C. MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN (MIK) 4

1. Hukum kesehatan
Hukum kesehatan adalah semua ketentuan-ketentuan atau
peraturan-peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan yang
mengatur hak dan kewajiban individu, kelompok atau masyarakat
sebagai penerima pelayanan kesehatan pada satu pihak, hak dan
kewajiban tenaga kesehatan dan sarana kesehatan sebagai
penyelenggara pelayanan kesehatan dipihak lain yang mengikat
masing-masing pihak dalam sebuah perjanjian terapeutik dan
ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan perundang-undangan
di bidang kesehatan lainnya yang berlaku secara lokal, regional,
nasional dan internasional.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka hukum kesehatan
dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu:
a. Hukum kesehatan yang terkait langsung dengan pelayanan
kesehatan yaitu antara lain :
1) UU No. 23/ 1992 Tentang Kesehatan yang telah diubah
menjadi UU No 36/2009 tentang Kesehatan
2) UU No. 29/2004 tentang Praktek kedokteran
3) UU No, 44/ 2009 tentang Rumah sakit
4) PP  No. 32/1996 tentang Tenaga Kesehatan
5) Permenkes 161/2010 tentang Uji kompetensi
6) Dll
2. Informed Consent
Suatu proses penyampaian informasi secara relevan dan
eksplisit (tegas) kepada pasien atau subyek penelitian untuk

11
memperoleh persetujuan medis sebelum dilakukan suatu tindakan
medis, pengobatan dan partisipasi dalam penelitian.
3. Visum Et Repertum
Keterangan yang dibuat dokter atas permintaan penyidik yang
berwewenang mengenai hasil pemeriksaan medis terhadap manusia,
hidup maupun mati ataupun bagian/diduga bagian tubuh manusia,
berdasarkan keilmuan dan dibawah sumpah untuk kepentingan
peradilan.
Bagian-bagian Visum :
a. Pembukaan
1) Pro Justisia artinya untuk peradilan
2) Tidak dikenakan materai
3) Kerahasiaan
b. Pendahuluan
1) Administrasi : Identitas penyidik (peminta visum et repertum,
minimal berpangkat Pembantu letnan Dua)
2) Identitas korban yang diperiksa, kasus dan barang bukti
3) Identitas TKP dan saat/sifat peristiwa
4) Identitas pemeriksa (Tim Kedokteran Forensik)
5) Identitas saat/waktu dan tempat pemeriksaan

c. Pelaporan/inti isi
1) Dasarnya obyektif medis
2) Semua pemeriksaan medis segala sesuatu/setiap bentuk
kelainan yang terlihat dan diketahui langsung ditulis apa
adanya
d. Kesimpulan
Landasan subyektif medis (memuat pendapat pemeriksa sesuai
dengan pengetahuannya) dan hasil pemeriksaan medis
1) Ilmu Kedokteran Forensik
2) Tanggung Jawab Medis
e. Penutup

12
Landasan UU/Peraturan, yaitu UU no 8 tahun 1981 dan
sumpah jabatan/dokter yang berisikan kesungguhan dan kejujuran
tentang apa yang diuraikan pemeriksa dalam Visum et Repertum

D. Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit dan Masalah Kesehatan serta


Tindakan Medis (KKPMT 4)

Pada kompetensi Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit, Masalah-


masalah yang berkaitan dengan Kesehatan dan Tindakan Medis (KKPMT
4). Praktek Lapangan Siklus III ini membahas tentang sistem urinaria,
reproduksi wanita dan pria, kehamilan-persalinan-nifas, perinatal dan
neonatal, serta kelainan kongenital. Materi praktek yang dijabarkan yaitu
tentang aturan dan tata cara klasifikasi, kodefikasi (general coding), serta
kodefikasi tindakan medis, dan masalah-masalah terkait berdasarkan
ICD-10 dan ICD-9CM.

Coding adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan


huruf, angka, kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen
data.Kegiatan dan tindakan serta diagnosa yang ada didalam rekam
medis harus diberi kode yang selanjutnya diindeks agar memudahkan
pelayanan pada penyajian informasi untuk menunjang fungsi
perencanaan, manajemen dan riset bidang kesehatan.

Sistem-sistem yang terkait pada materi KKPMT 4 :

1. Urinaria
Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan Suatu
sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. dikeluarkan berupa urine
(air kemih). Beberapa gangguan dari sistem urinaria antara lain :
urolithiasis, ISK (Infeksi Saluran Kemih), BPH (Benign Prostat
Hiperplasia), gagal ginjal kronik dll.
Berdasarkan ICD-10 Sistem Urinaria ada pada kode (N00-N39).
Blok kategori :

13
1) N00-N08 : Glomerolus disease
2) N10-N16 : Renal tubulo-intersititial disease
3) N17-N19 : Renal failure
4) N20-N23 : Urolithiasis
5) N25-N29 : Other disorders of kidney and ureter
6) N30-N39 : Other diseases of urinary system
7) N99-N99 : Other disorders of the genitourinary system

Kategori Asterisk berada pada kode :

1) N08*
2) N16*
3) N22*
4) N29*
5) N33*
6) N37*

2. Sistem Reproduksi
a. Sistem reproduksi pria
Sistem kelamin Pria terdiri dari sejumlah organ seks yang
merupakan bagian dari proses reproduksi manusia. Pada pria,
organ-organ reproduksi ini terletak di luar tubuh manusia, sekitar
wilayah panggul.
Beberapa gangguan reproduksi pria antara lain :
1) Organ yang mengalami gangguan atau perubahan
bentuk,contohnya anorkidisme, impotensi, mikropenis,
hyperthropic prostat,ejakulasi dini, infertilitas dan deviasi
seksual.
2) Infeksi organ reproduksi, contohnya epididimitis, orkitis,
prostatitis dan uretritis. Penyakit menular seksual, contohnya
shipilis,gonorhoe, herpes genetalis, cangkroid dan granuloma
inguinale.
3) Penyakit kanker, contohnya kanker prostat, kanker testis dan
kanker penis.

14
Berdasarkan ICD-10 Sistem reproduksi pria ada pada kode (N40-
N51).
Blok kategori :

1) N40-N51 : disease of male genital organ


2) N99-N99 : Other disorders of the genitourinary system

Kategori Asterisk berada pada kode :

1) N51*
b. Sistem Reproduksi Wanita
Alat Reproduksi wanita adalah organ–organ yang berperan
dalam serangkaian proses yang bertujuan untuk
berkembangbiak atau memperbanyak keturunan. Agar manusia
dapat memiliki anak, maka harus memiliki organ–organ
reproduksi dengan fungsi dan dalam keadaan normal. Secara
garis besar alat reproduksi wanita terbagi kedalam dua
kelompok, yaitu alat reproduksi (Genetalia) luar dan alat
reproduksi (Genetalia) dalam.

Beberapa gangguan reproduksi wanita yang sering terjadi


antara lain:

1) Radang dan infeksi, contohnya infeksi vagina, infeksi


panggul dan penyakit seks menular.
2) Gangguan pada alat reproduksi, contohnya cysta,
endometriosis, myoma uteri, dan ca cervix uteri.
3) Gangguan menstruasi, contohnya dysmenorrhea,
menorrhagia, oligomenorrhea dan amenore.
4) Infertilitas
5) Gangguan pada payudara, contohnya mastitis,
fibroademoa dan kanker payudara.
Berdasarkan ICD-10 Sistem reproduksi wanita ada pada
kode (N60-N98).
Blok kategori :

15
1) N60-N64 : Penyakit pada payudara.
2) N70-N77 :Penyakit peradangan pada organ di daerah
panggul.
3) N80-N98 : Penyakit saluran kelamin wanita.
4) N99-N99 : Other disorders of the genitourinary system
5)
Kategori Asterisk berada pada kode :

1) N51*
2) N74*
3) N77*
1. Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana dalam rahim seorang
wanita terdapat hasil konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa)
(Rustam Mochtar, 1998). Kehamilan  merupakan suatu proses yang
alamiah dan fisiologis.  Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi
sehat yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan
seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat
besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2007).
Kehamilan resiko tinggi adalah suatu keadaan kondisi ibu hamil
atau proses kehamilan yang mempunyai resiko lebih tinggi dan lebih
besar dari kehamilan normal, yang bisa menyebabkan janin yang di
kandungnya tidak dapat tumbuh dengan sehat, dan dapat
menimbulkan kematian ibu dan janin. Tanda bahaya pada kehamilan
adalah tanda gejala yang menunjukan ibu atau janin yang
dikandungnya dalam keadaan bahaya, yang perlu mendapatkan
pertolongan segera di rumah sakit.

Beberapa tanda bahaya yang sering terjadi pada ibu hamil :

1) Hiperemesis gravidarum

16
2) Abortus
3) Mola hidatidosa
4) Kehamilan ektopik
5) Placenta previa
6) Abrubsio placenta
7) Pre-eklamsi dan eklamsi
8) Ketuban pecah dini
9) Hidramnion
10) Kehamilan daluwarsa

Berdasarkan ICD-10 Sistem kehamilan ada pada kode (O00-O11).


Blok kategori :

1) O00-O08 :Kehamilan dengan hasil yang gagal


2) O10-O11 :Edema, proteinuria dan hipertensi gangguan pada
kehamilan.

2. Persalinan dan Nifas


Persalinan Normal adalah proses persalinan yang melalui
kejadian secara alami dengan adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui
dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi. Dari Pengertian diatas
Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi servik,
lahirnya bayi dan placenta dari rahim ibu. Persalinan Normal disebut
juga alami karena terjadi secara alami. Jadi secara umum Persalinan
Normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami
dengan adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan
untuk mengeluarkan bayi. Jika Persalinan Normal tidak termungkinkan
karena masalah posisi bayi harus dilakukan bedah sesar. Pada saat
Persalinan Normal, bayi dilahirkan melalui vagina.

Beberapa faktor resiko persalinan antara lain :


1) Cephalopelvic disproportion
2) Posisi janin : posisi sungsang, posisi lintang.

17
3) Premature
4) Persalinan serotinus
5) Janin kembar
6) Partus lama
7) Retensio placenta
8) Ruptura uteri
9) Inversio uteri
10) Distosia bahu
11) Emboli air ketuban

Nifas atau puerperium adalah periode waktu atau masa dimana


organ-organ reproduksi kembali keadaan tidak hamil. Masa ini
membutuhkan waktu sekitar enam minggu. Faktor resiko persalinan
adalah kondisi tertentu yang perlu di waspadai dalam proses
persalinan untuk menentukan apakah persalinan diharapkan
pervaginam atau harus dilakukan operasi sectio caesaria.

Gangguan psikologis masa nifas antara lain :

1) Post partum blues


2) Depresi post partum
3) Post partum psikosa

Berdasarkan ICD-10 Sistem persalinan dan nifas ada pada kode


(O20-O99).
Blok kategori :

1) O20-O29 :Gangguan ibu lainnya terutama yang berhubungan


dengan kehamilan
2) O30-O48 : Perawatan ibu terkait janin dan rongga amnion dan
masalah pengiriman mungkin
3) O60-O75 : Komplikasi persalinan dan melahirkan
4) O80-O84 : Kelahiran
5) O85-O92 : Komplikasi terutama terkait dengan masa nifas
6) O94-O99 : Kondisi obstetri lainnya, tidak diklasifikasikan di
tempat lain

18
3. Neonatal dan Perinatal
Neonatal merupakan suatu keadaan yang ada dalam kehidupan
pertama pada bayi. Kehidupan pertama yang dialami oleh bayi
tersebut biasanya pada usia 28 hari. Dalam Neonatal bayi harus
menyesuaikan keadaan yang ada pada luar rahim. Mengingat bahwa
selama ini bayi hidup dalam rahim pada saat lahir seluruh organ tubuh
pada bayi harus bisa melakukan penyesuaian dengan keadaan di luar
rahim. Pada masa perubahan paling besar terjadi pada jam ke 24-72
pertama setelah bayi lahir. Pada saat itu seluruh organ tubuh
mengalami penyesuaian akan tetapi penyesuaian yang paling penting
terjadi pada sistem pernafasan, ginjal, dan hepar. Dari pengikatan
sampai dengan pemotongan tali pusar dilakukan sekitar minggu ke-2
dari kehidupan pascamatur. Selama masa ini periode bayi disesuaikan
dengan keadaan yang ada dalam luar rahim.
Perinatal Merupakan periode yang muncul sekitar pada waktu
kelahiran (5 bulan sebelumnya dan 1 bulan sesudahnya). Periode
perinatal terjadi pada 22 minggu setelah periode gestasi lewat dan
berakhir 7 hari setelah kelahiran.
Kondisi resiko pada bayi baru lahir antara lain :

1) Prematur
2) Bayi serotinus
3) Asfiksia
4) BBLR
5) BBLB
6) Trauma kelahiran
7) Tetanus neonatorum
8) Ikterus
9) Diare

Berdasarkan ICD-10 Neonatal dan Perinatal ada pada kode (P00-


P96).
Blok kategori :

19
1) P00-P04 : Janin dan bayi baru lahir dipengaruhi oleh faktor
maternal dan komplikasi kehamilan , persalinan
dan melahirkan
2) P05-P08 : Gangguan yang berkaitan dengan panjang usia
kehamilan dan pertumbuhan janin
3) P10-P15 :Trauma lahir
4) P20-P29 : Pernapasan dan gangguan kardiovaskular khusus
untuk periode perinatal
5) P35-P39 : Infeksi khusus untuk periode perinatal
6) P50-P61 : Dengue dan gangguan hematologis janin dan bayi
baru lahir
7) P70-P74 : Transitory endokrin dan gangguan metabolisme
khusus untuk janin dan bayi baru lahir
8) P75-P78 : Gangguan sistem pencernaan janin dan bayi baru
lahir
9) P80-P83 : Kondisi melibatkan integumen dan suhu regulasi
janin dan bayi baru lahir
10) P90-P96 : Gangguan lainnya yang berasal dari periode
perinatal

Kategori tanda bintang untuk bab ini hanya ada satu, sebagai berikut :

1) P75 *

4. Kelainan kongenital
Kelainan kongenital atau bawaan merupakan kelainan dalam
pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi
sel telur, dapat terjadi kelainan fungsi maupun metabolisme organ
tubuh bayi. Kelainan kongenital pada bayi baru lahir dapat berupa satu
jenis atau multipel.

Beberapa kelainan bawaan yang sering ditemukan antara lain :


1) Bibir sumbing
2) Defek tabung saraf
3) Kelainan jantung

20
4) Cerebral palsy
5) Clubfoot
6) Dislokasi panggul bawaan
7) Hipotiroidisme kongenital
8) Fibrosis kistik
9) Kelainan saluran pencernaan
10) Sindrom down
11) Hipospadia
12) Fenilketonuria
13) Sindroma fragile X
Berdasarkan ICD-10 kelainan kongenital ada pada kode (Q00-Q99)
Blok kategori :
1) Q00-Q07 : Malformasi kongenital sistem saraf.
2)Q10-O18 : Malformasi kongenital mata, telinga, wajah dan
leher.
3) Q20-Q28 : Malformasi kongenital sistem peredaran darah.
4) Q30-Q34 : Malformasi kongenital pada sistem pernafasan.
5) Q35-Q37 : Bibir sumbing dan celah langit-langit.
6) Q38-Q45 : Cacat bawaan lain dari sistem pencernaan.
7) Q50-Q56 : Malformasi kongenital organ genital.
8) Q60-Q64 : Malformasi kongenital sistem urin.
9) Q65-Q79 : Malformasi kongenital dan deformasi sistem
musculoskeletal.
10) Q80-Q89 : Malformasi kongenital lainnya.
11) Q90-Q99 : Kelainan kromosom, tidak diklasifikasikan
ditempat lain.

21

Anda mungkin juga menyukai