DISUSUN OLEH :
Faizqinthar Bima Nugraha
NIM 19134035
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui oleh pembimbing untuk Program
Studi D3 Rekam Medis dan Informasi kesehatan Politeknik Kesehatan Bhakti
Setya Indonesia Yogyakarta
Disetuji Oleh :
Mengetahui,
Ka.Prodi
iii
SURAT PERNYATAAN
Nim : 19134035
Tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kerjasama di
suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya
tulis atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oelh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Dengan demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Yang menyatakan
19134035
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan pelindungannya
peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik dengan judul
“Analisis Kelengkapan dan Ketepatan Kodefikasi pada Persalinan di Puskesmas
Jetis”
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah saatu persyaratan untuk
mengikuti ujian akhir D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Karya tulis ilmiah
ini telah diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dra. Hj. Yuli Puspitorini, M.Si. selaku Direktur Poltekkes BSI Yogyakarta.
2. Ibnu Mardiyoko, S.K.M., M.M. selaku Kepala Prodi D-III Rekam Medis &
Informasi Kesehatan Poltekkes BSI Yogyakarta.
4. dr. Ana Dewi Lukita Sari, M.P.H. selaku pembimbing kedua yang telah
memberikan arahan dan masukan kepada penulis.
5. dr. Ani Mufidah Sari selaku Kepala Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta
6. Tarudin AMd. ST. selaku kepala Rekam Medis Puskesmas Jetis Kota
Yogyakarta.
Penulisan karya tulis ilmiah ini jauh dari kata sempurna. Semoga hasil dari
penelitian ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya ilmu perekam medis dan informasi kesehatan dalam pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja agar lebih baik kedepannya.
Yang Menyatakan
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN......................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................v
DAFTAR TABEL....................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................2
C. Tujuan Penelitian........................................................................2
D. Manfaat Penelitian......................................................................3
E. Keaslian Penelitian.....................................................................4
BAB II Tinjauan Pustaka.....................................................................5
A. Tinjauan Pustaka........................................................................5
1. Puskesmas.............................................................................5
2. Rekam Medis..........................................................................5
3. Diagnosis................................................................................7
5. Koding.....................................................................................8
6. Klasifikasi Penyakit.................................................................11
7. Koding Diagnosa Pada Persalinan.........................................12
8. Patologi Kehamilan.................................................................13
9. Patologi Persalinan.................................................................14
10. Tahapan Dalam Persalinan.....................................................16
11. Ketepatan Kodefikasi..............................................................18
vii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kode kondisi ibu sebesar 75%, metode persalinan sebesar 5%, outcome of delivery
sebesar 5% dan ditemukan "ketidaklengkapan" kode kondisi ibu sebesar 54%,
metode persalinan 0%, dan outcome of delivery sebesar 4%. Faktor yang
mempengaruhi yaitu dari unsur man (manusia) berupa ketidaktelitian coder dalam
membaca riwayat pasien, coder kesulitan dalam membaca tulisan dokter, coder
kurang memahami aturan pada ICD, dan dokter jarang menuliskan diagnosis pada
resume (Rimadanti, 2019).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 6 Desember
2021 di Puskesmas Jetis, peneliti melakukan wawancara dengan salah satu petugas
rekam medis. Hasilnya didapatkan bahwa hanya ada dua orang petugas rekam
medis yang memiliki latar belakanng pendidikan D3 Rekam Medis. Puskesmas Jetis
hanya menerima persalinan normal saja, dan jika ada kasus patologi persalinan
maka akan dirujuk ke rumah sakit dan untuk klaim BPJS Puskesmas Jetis tidak
menggunakan diagnosis kode ICD-10 tetapi menggunakan tarif biaya yang sudah
ditentukan. Masih banyak berkas rekam medis kasus persalinan yang tidak lengkap
dan tidak tepat dikarenakan pengkodean dilakukan tidak dilakukan oleh petugas
rekam medis melainkan dilakukan oleh dokter atau bidan. Petugas rekam medis
Puskesmas Jetis juga belum pernah melakukukan audit pengkodean berkas rekam
medis pada persalianan, hal ini mengakibatkan berkas rekam medis pada persalinan
di Puskesmas Jetis tidak akurat, presisi dan tepat waktu.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Kelengkapan dan Ketepatan Kodefikasi pada
Persalinan di Puskesmas Jetis”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan penelitiannya
Bagaimana kelengkapan dan ketepatan kodefikasi di Pukesmas Jetis ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui kelengkapan dan ketepatan kodefikasi pada persalinan di
Puskesmas Jetis.
3
4
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kelengkapan dan ketepatan kodefikasi pada persalinan di
Puskesmas Jetis.
b. Menganalisa penyebab ketidaklengkapan dan ketidaktepatan kodefikasi pada
persalinan di Puskesmas Jetis.
c. Mengetahui dampak ketidaklengkapan dan ketidaktepatan kodefikasi pada
persalinan di Puskesmas Jetis.
D. Manfaat Peneltiian
E. Keaslian Penelitian
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Tinjauan Pustaka
1. Puskesmas
2. Rekam Medis
a. Definisi Rekam Medis
3. Diagnosis
4. Koding
a. Pengertian
b. Tujuan Pengkodean
1) Memudahkan pencatatan, pengurnpulan dan pengambilan kembali
informasi sesuai diagnosis ataupun tindakan medis-operasi yang
diperlukan uniformitas sebutan istilah (medical terms).
2) Memudahkan entri data ke database komputer yang tersedia (satu
code bisa mewakili beberapa teminologi yang digunakan para
dokter).
3) Menyediakan data yang diperlukan oleh sistem
pembayaran/penagihan biaya yang dijalankan/diaplikasi.
4) Memaparkan indikasi alasan mengapa pasien memperoleh
asuhan/perawatan/pelayanan (justifikasi runtunan kejadian).
5) Menyediakan informasi diagnosis dan tindakan (medis/operasi) bagi:
riset, edukasi, dan kajian asesmen kualitas keluaran/outcome (legal
dan otentik) (Gunarti, 2019).
5. Klasifikasi Penyakit
a. Kondisi ibu
1) 010-016
Oedema, proteinuria, and hypertensive disorders in pregnancy,
childbirth, and the puerperium
2) 020-029
Other maternal disorders predominantly related to pregnaney
3) 030-048
Maternal care related to the fetus and amniotic cavity and possible
delivery
4) 060-075
Complications of labour and delivery
b. Metode persalinan
080-084 (Delivery)
16
c. Outcome of delivery
Z37.- (Outcome of delivery)
7. Patologi Kehamilan
a. Diabetes melitus
Selama kehamilan, kadar gula mengalami peningkatan. Ini
disebabkan oleh hormon laktogen yang ada dalam plasenta yang dari segi
susunannya mirip dengan hormon pertumbuhan. Penyakit diabetes
termasuk penyakit yang mengkhawatirkan bagi ibu yang mengandung.
Beberapa hal yang dapat terjadi berupa keguguran, kelahiran prematur,
dan bertambahnya resiko terjadinya keracunan. Ibu hamil yang mengidap
diabetes akan menghadapi kesulitan dalam persalinan disebabkan karena
terlalu besarnya janin.
b. Anemia
Anemia sangat berbahaya bagi ibu yang sedang hamil. Penyakit
anemia sering menyerang pada masa kehamilan. Anemia yang paling
lazim dialami ibu hamil adalah anemia karena kekurangan zat besi. Ini
tidak mengherankan sebab kekurangan protein menyebabkan
berkurangnya pembentukan hemoglobin dan pembentukan sel darah
merah. Jika anemia berlangsung parah (kadar hemoglobin kurang dari
50%), maka dimungkinkan akan terjadi keguguran, janin lahir prematur,
kematian janin dalam rahim karena kurangnya pasokan oksigen dalam
darah, dan janin bisa lahir dalam keadaan cacat.
c. Inflamasi saluran kencing
Pada saat hamil, resiko infeksi saluran keneing semakin tinggi
khususnya ketika janin semakin besar, bobotnya bertambah berat, dan
menekan kandung kemih. Air seni yang tertahan beberapa lama di
17
8. Patologi Persalinan
a. Atonia uteri
Suatu kondisi kegagalan uterus dalam berkontraksi dengan baik setelah
persalinan dan juga didefinisikan sebagai tidak adanya kontraksi uterus
segera setelah plasenta lahir.
b. Infeksi intrapartum
Adalah infeksi yang terjadi dalam persalinan. Infeksi dapat juga terjadi
sebelum persalinan berupa korioamnionitis.
c. Pendarahan pasca persalinan
Adalah kehilangan darah melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir.
Perdarahan primer pasca persalinan dini terjadi dalam 24 jam. sedangkan
perdarahan sekunder (perdarahan masa nifas) terjadi setelah itu.
d. KPD
Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum ada
tanda-tanda persalinan.
e. Prolaps pada tali pusar
Adalah tali pusar berada di samping atau melewati bagian terendah janin
di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah.
f. Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah penimbunan cairan serebrospinalis dalam ventrikel
otak sehingga kepala menjadi lebih besar dan terjadi pelebaran sutura dan
ubun-ubun.
g. Bayi letak lintang
Adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira tegak lurus dengan
sumbu memanjang tubuh ibu. Bila sumbu memanjang itu membentuk
sudut lancip, disebut letak lintang oblik yang biasanya sementara karena
kemudian akan berubah menjadi posisi longitudinal pada persalinan.
h. Bayi letak sungsang
Letak sungsang adalah janin terletak memanjang dengan kepala di fundus
uteri dan bokong di bagian bawah kavum uteri.
i. Presentasi dahi
19
a. Kala I
Pada kala I serviks membuka sampai terjadi pembukaan 10 cm,
disebut juga kala pembukaan, Secara klinis partus dimulai bila timbul his
dan wanita tersebut mengeluarkan lendir yang bersemu darah (bloody
show). Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis
karena serviks mulai membuka atau mendatar, sedangkan darahnya
berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis
20
b. Kala II
Disebut juga kala pengeluaran. Kala atau fase yang dimulai dari
pembukaan lengkap (10 cm) sampai dengan pengeluaran bayi. Setelah
serviks membuka lengkap, janin akan segera keluar. Setelah serviks
membuka lengkap, janin akan segera keluar. His 2-3 kali per menit
lamanya 60-90 detik. Biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk ke
dalam panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar
panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Juga
dirasakan tekanan pada rektum dan hendak buang air besar. Kemudian
perineum menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia
mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam
vulva pada waktu his.
21
c. Kala III
Kala III merupakan tahap ketiga persalinan yang berlangsung sejak
bayi lahir sampai plasenta lahir. Disebut juga dengan kala uri (kala
pengeluaran plasenta dan selaput ketuban). Penyebab terpisahnya
plasenta dari dinding uterus adalah kontraksi uterus (spontan atau dengan
stimulus) setelah kala II selesai. Berat plasenta mempermudah
terlepasnya selaput ketuban, yang terkelupas dan dikeluarkan. Tempat
perlekatan plasenta menentukan kecepatan pemisahan dan metode
ekspulsi plasenta. Selaput ketuban dikeluarkan dengan penojolan bagian
ibu atau bagian janin.
Pada kala III, otot uterus (myometrium) berkontraksi mengikuti
penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan
ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran lempat perlekatan
plasenta. Karena tempat perlekatan semakin kecil, sedangkan ukuran
plasenta tidak berubah, maka plasenta akan terlipat, menebal, dan
kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke
bagian bawah uterus atau ke dalam vagina. Biasanya plasenta lepas
dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau
dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan
pengeluaran darah.
d. Kala IV
Kala IV aatau fase setelah plasenta dan selaput ketuban dilahirkan
sampai dengan 2 jam postpartum.
Rekam medis harus memuat dokumen yang akan dikode, seperti pada
lembar depan (RM1, lembaran operasi, dan laporan tindakan, laporan
patologi dan resume pasien keluar). Salah satu faktor penyebab
ketidaktepatan penulisan kode diagnosis adalah karena dokter tidak
menuliskan diagnosis dengan lengkap sehingga terjadi kesalahan petugas
rekam medis dalam melakukan kode diagnosis. Dampak yang terjadi bila
penulisan kode diagnosis tidak tepat adalah pasien harus mengorbankan
biaya yang cukup besar, pasien yang harusnya diberi antibiotika dan dampak
yang lebih fatal berisiko mengancam jiwa pasien (Hatta, 2013).
a. Man (Manusia)
b. Money (Uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
diabaikan, uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar
kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karenaitu, uang merupakan alat yang paling penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuau harus diperhitungkan secara
23
rasional. Hal ini akan berhubungan dengan jumlah uang vang harus
disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan
dan harus dibeli, serta hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
c. Material (Materi)
Material terdiri atas bahan setengah jadi dan bahan jadi, dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik selain manusia yang
ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi
sebagai salah satu sarana. Hal ini disebabkan materi dan manusia tidak
dapat dipisahkan, tanpa materi hasil yang dikehendaki tidak akan tercapai.
d. Machine (Mesin)
e. Method (Metode)
f. Market (pasar)
B. Kerangka Teori
Hal penting yang harus diperhatikan oleh tenaga perkeam medis adalah
ketepatan dalam ketepatan dalam pemberian kode diagnosa (Hatta, 2016).
Diagnosis utama adalah keadaan sakit, cacat, luka penyakit yang utama yang
menyebabkan pasien dirawat di rumah sakit. Dengan batasan diagnosis utama
adalah diagnosis yang ditentukan dan ditegakkan setelah cermat dikaji, menjadi
alasan untuk dirawat dan menjadi arahan untuk dilakukan pengobatan
(Mangentang, 2015). Dengan batasan diagnosis utama adalah diagnosis yang
ditentukan dan ditegakkan setelah cermat dikaji, menjadi alasan untuk dirawat
dan menjadi arahan untuk dilakuakn pengobatan (Mangentang, 2015). Coding
adalah penetapan kode dengan menggunakan huruf angka atau kombinasi
huruf dalam angka mewakili komponen data serta pemberian kode atas
diagnosa klasifikasi penyakit yang berlaku dengan menggunakan ICD-10 untuk
mengkode penyakit (Gunarti, 2019).
Berkas Rekam
Medis
Ketepatan dan
Pengodean Kelengkapan
Kodefikasi
ICD-10
C. Kerangka Konsep
Kodefikasi kasus
persalinan Kode diagnosa tepat
dan tidak tepat
Berkas Rekam Kode diagnosa
Analisis faktor-faktor
Medis Kasus lengkap dan tidak
permasalahan
Persalinan lengkap
ketidaklengkapan dan
Prosentase
ketidaktepatan
Sistem Informasi ketidalengkapan dan
kodefikasi pada
Puskesmas ketidaktepatan kode
persalinan, yaitu
diagnosa pada
( manusia, alat, uang,
persalinan
metode, dan bahan)
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Rancangan Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah memberi batasan subjek penelitian sebagai
benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan
yang di permasalahkan (Arikunto, 2016). Adapun subjek dalam penelitian ini
adalah petugas rekam medis, dokter dan perawat di Puskesmas Jetis.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan
reliable tentang suatu hal (variabel tertentu) (Sugiyono, 2012). Adapun objek
dalam penelitian ini adalah SIMPUS dan berkas rekam medis pada kasus
persalinan di Puskesmas Jetis bulan Januari sampai dengan Desember
2021. .
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
29
2. Sampel
N
n=
1+ N e 2
348
n=
1+348 ¿ ¿
348 KETERANGAN :
n=
1+348 ¿ ¿ N = Jumlah Populasi
360
n=
4,48
n=¿ 77,6
N
k=
n
348
k=
78
k =4,46
k =4
31
F. Instrumen Penelitian
1. Panduan observasi
Panduan observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa
check list, yaitu suatu daftar centang yang berisi nama subjek dan beberapa
gejala serta identitas lainnya dari sasaran pengamatan. Pengamat tinggal
memberikan tanda check (v) pada daftar informasi yang diteliti.
2. Panduan wawancara
Panduan wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data,
dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari
seseorang sasaran penelitian (responden), yang didalamnya memuat daftar
33
3. Alat tulis
Alat tulis pada penelitian ini digunakan untuk mencatat hasil
penelitian dan pengamatan.
G. Jalannya Penelitian
I. Jadwal Penelitian
No Bulan
Kegiatan
November Desember Januari Februari Maret
1 Studi pendahuluan X
2 Pembuatan Bab I X
3 Pembuatan Bab II X
4 Pembuatan Bab III X
5 Seminar Proposal
6 Penelitian
Pengumpulan data
7
penelitian
8 Analisis Data
9 Pembuatan Bab IV
10 Pembuatan Bab V
11 Seminar Hasil
12 Pengumpulan KTI
38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
B. Pedoman Wawancara
C. Checklist Observasi
Tabel 3. Checklist Observasi