Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TS-1

PENERAPAN 3S (SLKI, SDKI, SIKI) DALAM STANDAR


ASUHAN KEPERAWATAN DIRUANGAN DEMI
TERWUJUDNYA MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN
YANG PROFESIONAL DI RS TK. II BHAYANGKARA
MANADO

Oleh

Ns. Silvia Dewi Mayasari Riu, S.Kep.,M.Kep NIDN.0905098601


Ns. Norman Alfiat Talibo, S.Kep., M.Kep NIDN.1616099201

SI KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH MANADO
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pengabdian masyarakat dengan judul “Penerapan 3S (SLKI.
SDKI, SIKI) Dalam Standar Asuhan Keperawatan di Ruangan Demi Terwujudnya Mutu Pelayanan
Keperawatan yang Profesional di Rs Tk.II Bhayangkara Manado”.
Laporan kegiatan ini disusun sebagai Dosen dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih atas segala
bantuan yang telah diberikan, demi terselesainya laporan pengabdian masyarakat ini. Kami menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi mencapai hasil yang lebih baik dimasa yang akan
datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Manado, 15 Oktober 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL...................................................................................I
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................II
ABSTRAK...................................................................................................III
KATA PENGANTAR ...............................................................................IV
DAFTAR ISI ..............................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN .........................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Permasalahan Mitra................................................................................2
C. Tujuan ....................................................................................................2
D. Manfaat Pengmas ..................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................4
A. Konsep Imunitas.....................................................................................3
B. Gizi Seimbang .......................................................................................6
C. Minuman Tradisional.............................................................................7
BAB III. PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................9
A. Kerangka Pemecahan Masalah ..............................................................9
B. Realisasi Pemecahan Masalah................................................................9
C. Khalayak Sasaran ..................................................................................10
D. Metode Pengabdian ...............................................................................10
E. Waktu dan Tempat Kegiatan .................................................................10
F. Sarana dan Alat yang Digunakan ..........................................................10
G. Pihak yang Terlibat................................................................................10
H. Kendala dan Upaya Pemecahan.......................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................13

BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun


2014 tentang Keperawatan menyatakan asuhan keperawatan adalah
rangkaian interaksi dengan klien dan lingkungan untuk mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhan dan kemandirian dalam merawat dirinya serta
menegakan diagnose keperawatan. Dan berdasarkan UndangUndang Nomor
36 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan disampaikan bahwa setiap
tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik berkewajiban untuk memenuhi
standar profesi, standar pelayanan profesi dan standar procedural operasional.

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) dicetak pertama


kali pada Desember 2016, namun untuk Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) baru
terbit pada tahun 2018. Sehingga ketiga standar ini dapat dikatakan sebagai
standar yang cukup baru bagi keperawatan Indonesia, dan beberapa
penelitian yang dilaksanakan di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian
besar perawat memiliki pengetahuan dan kemampuan yang masih kurang
atau rendah dalamdokumentasi menggunakan SDKI, SLKI dan SIKI.
Diharapkan 3S dapat mempermudah dalam proses diagnosis sampai
dengan menentukan luaran dan intervensi keperawatan, dan semuanya
menjadi praktis serta cepat. Ketika semua perawat sudah memahami langkah-
langkah dalam penerapan 3S dalam asuhan keperawatan maka implementasi
keperawatan juga akan lebih mudah dalam menceklistnya.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh anggota yang turun di
RS TK. II Bhayangkara Kota Manado, penerapan 3S (SDKI, SLKI dan SIKI)
sudah diterapkan dengan baik, namun perlu ada penguatan kembali agar
mutu pendokumentasian asuhan keperawatan menggunakan 3S (SDKI, SLKI
dan SIKI) dapat berjalan dengan baik dan profesional.
B. Permasalahan Mitra

Berdasarkan observasi dan wawancara, perlunya penguatan dalam


penerapan 3S (SDKI, SLKI dan SIKI) sudah diterapkan di RS TK. II
Bhayangkara

4
C. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini adalah

a) Memberikan sosialisasi terkait mutu pelayanan menggunakan 3S (SDKI,


SLKI dan SIKI) di RS TK. II Bhayangkara.
b) Melakukan diskusi dan studi dokumentasi di RS TK. II Bhayangkara

D. Manfaat Kegiatan

Manfaat dari kegiatan ini adalah

a) Meningkatkan pengetahuan terkait penerapan 3S (SDKI, SLKI dan


SIKI) di RS TK. II Bhayangkara
b) Sebagai pencegahan terjadinya kelalaian perawat dalam penerapan 3S
(SDKI, SLKI dan SIKI) di RS TK. II Bhayangkara.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Dokumentasi Asuhan Keperawatan

1. Definisi Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Dokumentasi asuhan keperawatan adalah kegiatan pencatatan dari


semua aktifitas yang berkaitan dengan pemberian proses keperawatan yang
berguna bagi kepentingan klien, perawat dan mitra kerja. Proses
pencatatannya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan
serta membentuk siklus yang tidak terputus. Proses tersebut dimulai dari data
melalui wawancara baik langsung atau tidak langsung, atau melalui kuisioner,
selanjutnya proses diteruskan dengan mencatat dan memilah data untuk
dimasukkan dalam kelompok tertentu, lalu menginput data sesuai dengan
jenisnya, diteruskan dengan menganalisa data yang diperlukan dengan
memperhatikan data yang ditemukan, menarik kesimpulan dari data dan
menentukan rencana yang akan dilakukan, dan melakukan evaluasi serta
membuat umpan balik untuk menyempurnakan hasil (Endang Zulaicha,
2018).
2. Penilainan Penerapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Keperawatan
Dalam teknik pengumpulan data lembar koesioner, instrument variabel
kemampuan penerapan asuhan keperawatan pada mahasiswa ners berdasarkan
3S (SDKI,SLKI,SIKI) Untuk menentukan rentan pada kategori maka dicari
jumlah skor tertinggi x jumlah soal terendah x jumlah soal. Penilaian
penerapan dokumentasi asuhan keperawatan dapat menggunakan skala
Guttman dengan 2 alternatif jawaban (Sugiyono, 2015), yaitu :
1) Benar : diberikan nilai 1

2) Salah : diberikan nilai 0

Kriteria skor penilaian penerapan dokumentasi asuhan keperawatan


menggunakan skor penilaian dari pengetahuan dibedakan menjadi tiga
kategori (Nursalam, 2018), yang dijabarkan sebagai berikut :

6
1) Baik : Mampu menerapkan dokumentasi asuhan keperawatan
dengan benar 15-20 soal dari hasil presentase 76 -100%.
2) Cukup : Mampu menerapkan dokumentasi keperawatan
dengan benar 10-14 soal dari hasil presentase 56%-75%.
3) Kurang : Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan
dengan benar soal 1-9 dari hasil presentase <56%.
3. Tujuan Umum Dokumentasi Keperawatan

Tujuan umum dari dokumentasi asuhan keperawatan (Nursalam, 2008)


adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka mendokumentasikan
keperawatan.
b. Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum, dan etika. Hal ini juga
menyediakan :
1) Bukti kualitas pelayanan,

2) Bukti legal dokumentasi sebagai pertanggung jawaban,

3) Informasi terhadap perlindungan individu,

4) Bukti aplikasi standar praktik keperawatan

4. Manfaat Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi asuhan keperawatan mempunyai makna yang penting


dilihat dari berbagai aspek (Nursalam, 2008) sebagai berikut :
a. Hukum

Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi


dan bernilai hukum. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan
profesi keperawatan, dimana perawat sebagai pemberi jasa sebagai pengguna
jasa, maka dokumentasi dapat digunakan sewaktu-waktu.
b. Kualitas pelayanan

Pendokumentasian data klien yang lengkap dan akurat, akan memberi


kemudahan bagi perawat dalam menyelesaikan masalah klien.
c. Komunikasi

Dokumentasi keadaan klien merupakan alat “perekam” terhadap


masalah yang berkaitan dengan klien.

7
d. Keuangan

Dokumentasi dapat bernilai keuangan. Semua pendokumentasian yang


belum, sedang dan telah diberikan dengan lengkap dan dapat dipergunakan
sebagai biaya untuk klien.
e. Pendidikan

Dokumentasi mempunyai nilai pendidikan, karena isinya terkait


kronologis dari kegiatan pendokumentasian asuhan keperawatan yang
dapat dipergunakan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa
keperawatan.
f. Penelitian

Dokumentasi mempunyai nilai penilaian. Data yang terdapat di


dalamnya mengandung informasi sebagai bahan atau objek riset dan
pengembangan profesi keperawatan.
g. Akreditasi

Melalui dokumentasi keperawatan dapat dilihat sejauh mana peran dan


fungsi perawat dalam memberikan perawatan kepada klien. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan mengenai tingkat keberhasilan
pemberian perawatan yang diberikan guna pembinaan dan pengembangan
lebih lanjut.
B. Konsep Dasar 3S (SDKI, SLKI, SIKI)

1. Definisi SDKI, SLKI dan SIKI

SDKI adalah standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh


PPNI dan merupakan gabungan diagnosis keperawatan berdasarkan
NANDA, ICNP dan Carpenito. Terdapat 148 diagnosa keperawatan dalam
SDKI dengan label diagnose sesuai dengan NANDA 2015-2017 disusun oleh
PPNI sebagai organisasi profesi perawat yang bertanggung jawab secara
nasional untuk meningkatkan profesionalisme perawat dan kualitas asuhan
keperawatan. Diagnosa ini sudah disesuaikan dengan budaya Indonesia serta
karakteristik pasien yang dirawat di Indonesia (SDKI, 2016).

SLKI adalah luaran keperawatan akan menjadi acuan bagi perawat


dalam menetapkan kondisi atau status kesehatan seoptimal mungkin kepada

8
klien yang diharapkan dapat dicapai oleh klien seteah pemberian intervensi
keperawatan (PPNI, 2019; Akhu Zaheya et al., 2018 ).
SIKI adalah segala bentuk terapi yang dikerjakan perawat yang
diberikan kepada klien di dasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis
untuk mencapai peningkatan, pencegahan, dan pemulihan kesehatan klien
individu , keluarga dan komunitas (PPNI, 2019; Akhu Zaheya et al., 2018 ).
2. Tujuan Ditetapkan SDKI, SLKI dan SIKI

Tujuan ditetapkan SDKI,SLKI,SIKI.

a. Meningkatkan otonomi perawat.

b. Acuan dalam menegakkan diagnosis, luaran dan rencana intervensi.


c. Meningkatkan Komunikasi interprofesional.

d. Meningkatkan Mutu Asuhan Keperawatan.

e. Mengukur beban kerja dan reward perawat.

3. Tahapan Penegakan Diagnosis dan Penentuan Luaran serta


Intervensi Keperawatan
Tahapan ada 5 (Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005);
Ackley, Ladwig & Makic (2017); Berman, Snyder & Frandsen (2015);
Potter & Perry (2013) :
a. Analisis data : Bandingakan data dengan nilai normal dan
pengelompokkan data
b. Identifikasi masalah : masalah actual, resiko dan promkes
c. Perumusan diagnosis : three part (actual) dan two part (risiko dan
promkes)
d. Penentuan luaran : label luaran dan kriteria hasil
e. Penentuan intervensi : label intervensi dan tindakan.
C. Penelitian Terkait

1. Penelitian terkait dengan judul “PENERAPAN 3S (SDKI, SIKI,


SLKI) DALAM ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP
RSUD M. NATSIR SOLOK” yang dilakukan oleh Fitrianola Rezkiki,
Nuravivah Evi, Fegi Ami Jafone, Atrid Aysha R pada tahun 2022. Metode
yang digunakan yaitu menggunakan role play di ruangan terkait kegiatan

9
penerapan 3S dalam asuhan keperawatan. Hasil penelitian hasil evaluasi
kemampuan proses penulisan dan pencatatan dokumentasi asuhan
keperawatan sesuai standar 3S (SDKI, SIKI, SLKI) belum berjalan optimal.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan perawat
dalam mengoptimalkan 3S dalam asuhan keperawatan, diantaranya dengan
peningkatan supervisi rekap askep oleh kepala ruangan yang dilakukan di
setiap hari (Rezkiki & Ilfa, 2018).

2. Penelitian terkait dengan judul “Evaluasi Penerapan dan


Pendokumentasian Standar Asuhan Keperawatan Berdasarkan Buku SDKI,
SIKI dan SLKI di RSUD Piru Maluku” yang dilakukan oleh Hasna Tunny
dan Windarti Rumaolat pada tahun 2022. Metode yang digunakan yaitu
ceramah (sosialisasi), diskusi dan studi dokumentasi standar
asuhankeperawatan berdasarkan referensi SDKI, SIKI dan SLKI. Hasil
penelitian terjadi perubahan format pendokumentasian nursing care planning
(NCP), pendokumentasian mengalami peningkatandi ruang bedah mengalami
peningkatan 23% dan ruang internal peningkatan sebesar 26,95% setelah
penerapan standar asuhan keperatan berdasarkan panduan yangdi susun
dengan referensi SDKI, SIKI dan SLKI.

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah


Berdasarkan hasil pengkajian anggota terkait, penerapan mutu pelayanan
3S (SDKI, SLKI dan SIKI) di RS TK. II Bhayangkara di dapatkan hasil
penerapan sudah dilakukan di setiap ruangan, hanya saja perlu penguatan
di kaji kembali demi terwujudnya mutu pelayanan yang profesional.

10

Perlu adanya pengawasan langsung dari direktur rumah sakit dan tiap
kepala ruangan.
B. Realisasi Pemecahan Masalah

Realisasi yang di lakukan dalam pemecahan masalah meliputi


identifikasi kebutuhan, identifikasi potensi dan kelemahan yang ada serta
menentukan jalan keluar dan kegiatan yang akan di lakukan, dan membuat
perorganisasian kegiatan yang akan di lakukan. Kegiatan awal yang telah di
lakukan adalah melakukan survey awal ke RS TK. II Bhayangkara di bantu
dengan anggota yang sekaligus merupakan bimbingan tim penyusun.
C. Khayalak Sasaran

Peserta pengabdian masyarakat ini adalah seluruh perawat di RS TK. II


Bhayangkara Kota Manado

D. Metode Pengabdian

Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, metode penerapan ipteks yang


kami lakukan adalah dengan melakukan sosialisasi, diskusi dan studi
dokumentasi di RS TK. II Bhayangkara.
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
1. Hari/Tanggal : Senin, 18 Oktober 2021
2. Waktu : 10.00-12.00
3. Tempat : Aula RS. TK.II Bhayangkara Manado
F. Sarana dan Alat yang digunakan
1. Sarana

Sarana rencana yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian


masyarakat di RS TK. II Bhayangkara adalah power point terkait 3S (SDKI,
SLKI dan SIKI), diskusi dan studi dokumentasi.
2. Alat dan bahan yang digunakan
Alat yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan diantaranya Power point
dan LCD proyektor yang digunakan untuk menyampaikan materi terkait 3S
(SDKI, SLKI dan SIKI).
G. Pihak Yang Terlibat

Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah :

1. Anggota pengmas

11
2. Pihak RS TK. II Bhayangkara

3. Perawat RS TK. II Bhayangkara

H. Kendala dan Upaya Pemecahan

Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah di lakukan selama


pelaksanaannya tidak memenuhi kendala-kendala yang berpengaruh besar
terhadap pengabdian masyarakat yang akan di lakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, A. M., Pranatha, A., & Puspanegara, A. (2021). Faktor-faktor yang


berhubungan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan berbasis
SDKI, SLKI dan SIKI di RS KMC Kabupaten Kuningan tahun 2021.
Jurnal Ilmu Kesehatan, 12(02),
149–159.https://media.neliti.com/media/publications/ 465387-none-
91c5ab82.pdf

Hasna Tunny, & Windarti Rumaolat. (2023). Evaluasi Penerapan dan


Pendokumentasian Standar Asuhan Keperawatan Berdasarkan Buku
SDKI, SIKI dan SLKI di RSUD Piru Maluku. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Nusantara, 4(3), 128–136.
https://doi.org/10.57214/pengabmas.v4i3.220

Indonesia, P. R. (2014). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun


2014 Tentang Keperawatan. In Lembaran Negara Republik
Indonesia.

Kartini, M., & Eka Ratnawati. (2022). Efektivitas pelatihan dokumentasi


keperawatan terhadap pengetahuan perawat mengenai SDKI,SLKI
dan SLKI. Jurnal Kesehatan, 11(1), 47–51.
https://doi.org/10.46815/jk.v11i1.78

Kusumaningrum, P. R. (2022). Penerapan 3S ( SDKI , SIKI , SLKI ) Terhadap


Mutu Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit. Jurnal

12
Abdi Masyarakat Indonesia, 2(2), 577–582.

Purba, M. A. (2015). Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dan Proses


Keperawatan. J Majority, 4(1), 1689–1699.
http://publications.lib.chalmers.se/records/fulltext/
245180/245180.pdf%0.https://hdl.handle.net/20.500.12380/245180
%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jsames.2011.03.003%0Ahttps://
doi.org/10.1016/j.g r.2017.08.001%0Ahttp://dx.doi.org/
10.1016/j.precamres.2014.12

Sumarni, T., Siwi, A. S., & Suhendro, A. (2022). Penerapan Dokumentasi


Keperawatan Menggunakan 3S (SDKI, SLKI, SIKI) di RSI
Banjarnegara. Jurnal Pengabdian Masyarakat-PIMAS, 1(4), 109-
118.

Vivin, A. S., Rahman, L. A., & Nur, Y. S. (2022). penyususnan panduan asuhan
keperawatan di Unit Hematologi Ongkologi. Jurnal Keperawatan
Silampari, 2(8.5.2017), 2003–2005.
https://doi.org/https://doi.org/10.31539/jks.v5i2.3759.

13

Anda mungkin juga menyukai