Oleh :
NIM. 201811025
SURABAYA
2021
PROPOSAL
Oleh :
NIM. 201811025
SURABAYA
2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Dosen Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Koordinator KTI,
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. vi
iv
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 25
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
viii
DAFTAR SINGKATAN
UU : Undang- Undang
RI : Republik Indonesia
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
Rumah Sakit merupakan unit pelayanan kesehatan yang memiliki peran yang
paripurna, serta menyedikan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan rawat gawat
darurat, untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada pasien, Rumah Sakit
dituntut memiliki suatu sistem tata kelola yang baik dan bermutu, salah satunya
memadahi, keuangan yang akuntable dan metode pelayanan yang bagus (Depkes
RI, 2009).
Dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, unit rekam medis dan informasi
kesehatan berperan dan berfungsi dalam mengolah data pasien menjadi informasi
mendukung upaya tertib adminitrasi dalam kegiatan tata kelola di rumah sakit.
Dalam mendukung hal tersebut diperlukan penataan pengarsipan berkas agar tidak
tumpang tindih sehingga data yang terekam valid, salah satu adalah keberadaan
1
2
(SPO) adalah suatu perangkat lunak pengatur, yang mengatur tahapan suatu
proses kerja atau prosedur kerja tertentu. Sebagaimana dalam penjelasan tersebut
dokumen kearsipan yang menjamin fungsi pelayanan yang bermutu dan faktor
penunjang lainnya seperti kemampuan SDM, oleh karena itu keberadaan SPO
harus selalu ada. Definisi SPO menurut Atmoko, 2011 menyatakan “Standar
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja
kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan”.
Rawat Jalan di Ruang Penyimpanan (Filling) RSUD Kota Bengkulu Tahun 2017.
Indonesia Vol 6 No. 2 (2017) tentang Analisis beban kerja Tenaga Filing Rekam
Medis. Budi Riyanto, dkk (2012) dalam artikel jurnal rekam Medis Vol VI No.2
3
Maramis F. 2018. Dalam artikel jurnal kesmas Vol 7 No. 4 tentang Analisis
Kemudian Zulham Andi Ritonga, Faradila Maya Sari, 2019. Dalam artikel jurnal
ilmiah perekam dan informasi kesehatan Imelda Vol 4 No. 2 tentang Tinjauan
masalah yang perlu mendapat penyelesaian antara lain: (1) terjadinya missfile
pada dokumen, (2) beban kerja pada petugas filling pada rekam medik, (3)
bagian filling, (4) Analisis Pengelolaan Rekam Medis dan (5) Tinjauan sistem
medis yang baik sangat perlu diperlukan, karena hal ini sangat berpengaruh pada
pelayanan berkas medis dan pada akhirnya dapat menghambat proses pelayanan
dan informasi kesehatan baik pada pasien maupun petugas kesehatan sendiri. Oleh
karena itu peneliti ingin menganalis dan mengumpulkan segala informasi dari
beberapa artikel jurnal yang terbaru mengenai permasalahan yang terjadi terkait
Prosedur, salah satunya terjadinya missfile sehingga dari hasil kajian literatur ini
mengurangi kejadian missfile dan masalah tentang pentingnya penlaksanaan SPO dalam
dalam bentuk diagram fishborn sebagaimana dalam gambar 1.1. dibawah ini. Ada
Metode Machine
1. Faktir Man yaitu petugas RM yang menimbulkan masalah seperti missfile dan
Berkas Rekam Medis, Ketersediaan Rak untuk menampung BRM yang ada,
5
BRM.
3. Faktor biaya pada penelitian ini adalah biaya untuk kebutuan ruang filling
Dari kajian masalah yang ada, maka penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada
Faktor Man, yaitu Petugas Rekam Medis di unit filling. Sebagaimana Tugas
adalah terdiri dari buku ekspedisi Berkas Rekam Medis, rak yang cukup untuk
menampung Berkas Rekam Medis yang ada, faktor tidak adanya tracer yang dapat
yaitu faktor Methode yaitu SPO sistem penyimpanan dan pengembalian Berkas
Rekam Medis.
1.5 Tujuan
kualitas pelayanan
2. Sebagai masukan dan evaluasi untuk menjaga berkas rekam medis pasien
Sebagai bahan referensi utuk bacaan mahasiswa dan dapat digunakan sebagai
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Menurut
(Rikomah, 2017) rumah sakit memiliki tugas dan fungsi berdasarkan undang-
undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Sebagaimana tugas rumah sakit
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta
sakit adalah :
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
a. Klinis
tepat dan terapi yang diberikan tepat akan sangat memengaruhi dalam hal
c. Keamanan pasien
perlindungan jatuh dari tempat tidur, kebakaran sanga harus diperhatikan karena
rumah sakit.
d. Kepuasan pasien
pasien selama dirawat di rumah sakit, adanya keramahan yang diberikan oleh
tenaga kerja di rumah sakit dan kecepatan pelayanan yang diberikan tenaga
sakit.
Adanya tempat yang bersih, nyaman, serta peralatan yang memadai untuk
di rumah sakit.
baik yang sangat diharapkan dalam pemberian pelayanan kepada pasien, apabila
hal ini dilakukan oleh petugas di rumah sakit, maka pasien yang berkunjung untuk
Prosedur yang jelas, tersusun rapi dan tegas sangat diperlukan dalam hal
pelayanan, apabila tidak ada prosedur yang jelas dalam pelayanan, maka akan
Menurut Permenkes No. 269 tentang rekam medis, rekam medis adalah
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan, pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (Depkes,
2008).
suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib
tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya
a. Sebagai alat komunikasi antara dokter antara tenaga ahli lainnya yang ikut
pasien.
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi terhadap
e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan
Documentation).
kesehatan. jejak pasien diterima, baik rawat jalan, rawat darurat, maupun rawat
inap, hingga pasien pulang. Semua proses pencatatan ini kelak akan sangat
dilakukan dan lakukan yang ditulis” merupakan salah satu kunci agar rekam
telah diberikan kepada pasien. Hal ini terutama apabila sistem penagihan biaya
system INA DRG) maka ketepatan diagnosis dan keakuratan kode diagnosis
12
informasi dalam rekam medis untuk pendidiikan harus memperhatikan etika dan
penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis yang cukup efektif dan efisien.
dengan melakukan analisis kebutuhan sumber daya manusia, salah satu indikator
kesehatan adalah berdasarkan beban pekerjaan nyata yang dilakukan oleh personil
13
di bagian atau unit tempat kerja (Indriana, 2009). Pada tahun 2003, Kementerian
menjelaskan bahwa hingga saat ini hanya beberapa rumah sakit di Indonesia yang
Dalam menetapkan standar beban kerja, dalam menghitung standar beban kerja
kuantitas/volume beban kerja selama 1 tahun, dan rata-rata waktu yang diperlukan
1. Merupakan ruang khusus, terpisah dari pelayanan lain yang tidak terkait
karena keterbatasan ruang yang ada) masih ada yang menggunakan ruang tata
usaha sebagai ruang filing rekam medis juga. Pemisahan fungsi ruang ini untuk
menjaga aspek kerahasiaan rekam medis sehingga orang yang tidak berhak
untuk tahu isi rekam medis tidak bisa mendapatkan informasi dari rekam medis.
Hal ini terkait aspek privacy dari rekam medis, yaitu bahwa hanya orang/pihak
2. Memiliki pintu dan dapat dikunci. Tampaknya hal ini sederhana atau bahkan
seperti berlebihan namun nyatanya masih bisa dijumpai rumah sakit yang
ruang filing-nya tidak berpintu sehingga orang leluasa masuk dan keluar ruang
filing, bahkan yang tidak berhak sekalipun. Selain terkait aspek privacy dari
rekam medis, hal ini juga terkait aspek security dari rekam medis yaitu bahwa
rekam medis harus aman secara fisik dari gangguan manusia, hewan dan alam
3. Bersih dan terawat. Hal ini terkait langsung dengan aspek security dari rekam
medis, yang selain harus aman secara fisik dari gangguan manusia, juga harus
aman secara fisik dari gangguan hewan dan alam. Kerusakan medis berkas bisa
disebabkan pula oleh semut, rayap, kecoa dank utu. Gangguan dari alam yang
diupayakan untuk dihindari adalah api, air, debu dan cahaya matahari
langsung. Adanya alat pemadam api ringan (APAR) di ruang filing merupakan
hal yang penting. Menjaga dan mencegah dari genangan air (banjir) dan
listrik masih sering diabaikan, padahal bisa menjadi sumber api yang bisa
menghancurkan dokumen rekam medis. Hal lain yang perlu diperhatikan pula
dalam hal kebersihan dan perawatan ruang filing adalah ventilasi udara dan
15
kelembaban ruang.
1. Privasi adalah hak seseorang untuk mengontrol akses informasi atas rekam
medis pribadinya.
informasi lain pasien dengan cara menjaga informasi pribadi pasien dan
“Pada dasarnya terdapat dua kategori informasi yang bersumber dari rekam
medis:
1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan, yaitu laporan atau catatan yang
perihal identitas (nama, alamat, dll) serta informasi lain yang tidak
privasi seseorang dan kerahasiaan rekam medis. Dengan kata lain, keamanan
Dalam pengertian yang lebih luas, keamanan juga termasuk proteksi informasi
pelayanan kesehatan dari rusak, hilang atau pengubahan data akibat ulah pihak
yang digunakan untuk memastikan bahwa setiap keputusan, langkah atau tindakan
dalam suatu organisasi telah berjalan secara efektif, konsisten. Menurut (sutoto,
penjelasan dan definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian. Tujuan SPO berisi tujuan dan pelaksaaan SPO
melaksanakan suatu tugas yang akan dicapai. Kebijakan berisi beberapa kebijakan
kebijakan terkait. Bagian SPO sebagai prosedur, bagian ini merupakan bagin
kerja tertentu. Unit terkait berisi Unit-unit terkait an atau prosedur terkait dalam
administratif.
organisasi.
18
kegiatan organisasi.
yang mana untuk memudahkan dan menemukan arsip yang sudah disimpan serta
tentang Rekam medis, dokumen Rekam Medik harus disimpan dengan tata-cara
tertentu. Selain itu, karena DRM termasuk arsip seperti pada ketentuan yang
DRM pun harus dikelola dan dilindungi sehingga aman dan terjaga
arsip dari bahaya atau kerusakan dan pencurian oleh orang yang tak bertanggung
Sehubungan dengan Berkas Rekam Medis berisi data individual yang bersifat
rahasia, maka setiap lembar formulir Berkas Rekam Medis harus dilindungi
19
dengan cara dimasukkan ke dalam folder atau map sehingga setiap folder berisi
data dan informasi hasil pelayanan yang diperoleh pasien secara individu (bukan
kelompok atau keluarga). Untuk kepentingan penyimpanan, folder BRM tak sama
dengan folder atau map pada umumnya. Pada folder Berkas Rekam Medis
memiliki “lidah” yang digunakan untuk menulis nomor rekam medis dan
ditonjolkan keluar sehingga akan tampak nomor rekam medis kode warna diantara
folder-folder BRM.
Menurut (Depkes RI 2006) ditinjau dari lokasi penyimpanan berkas rekam medis,
1. Sentralisasi
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis secara sentral yaitu suatu sistem
penyimpanan dengan cara menyatukan berkas rekam medis pasien rawat jalan,
rawat inap, dan rawat darurat kedalam suatu folder tempat penyimpanan.
Kelebihannya
rekam medis
distandarisasikan.
Kekurangannya:
a. Petugas menjadi lebih sibuk, karena harus menangani unit rawat jalan, rawat
inap.
2. Desentralisasi
sistem penyimpanan dengan cara memisahkan berkas rekam medis pasien rawat
jalan, rawat darurat, dan rawat inap pada folder tersendiri dan atau tempat
tersendiri. Biasanya berkas rekam medis pasien rawat jalan dan rawat darurat
disimpan pada rak penyimpanan berkas rekam medis di unit rekam medis atau
ditempat pendaftaran rawat jalan. Sedangkan berkas rekam medis rawat inap
disimpan diruang penyimpanan lain, seperti dibangsal atau di unit rekam yang
terpisah dari tempat penyimpanan rekam medis rawat jalannya. Kelebihan dan
Kelebihan :
a. Efisiensi waktu
Kekurangan :
rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat, selain itu juga sebagai penyedia
21
dokumen rekam medis terhadap berbagai kerusaakan. Dan merupakan salah satu
bagian rekam medis yang bertugas dalam penyimpanan dokumen rekam medis dan
keperluan.
3. Memindahkan (meretensi dokumen rekam medis yang sudah tidak aktif sesuai
4. Memisahkan dokumen rekm medis in aktif dari dokumen rekam medis aktif.
3. Pelindung dokumen rekam medis terhadap bahaya kerusakan fisik kimiawi dan
biologi.
22
Formulir dan catatan yang digunakan di bagian filing adalah Tracer yang
petunju keluar (out guide) yaitu kartu yang digunakan untuk penggantian
diambil dari rak file maka pada tracer harusdicatat nomer rekam medis,
dimana (unit pelayanan apa), digunakan oleh, nomer surat ijin (bila
3. Buku catataan dokumen ekam medis untuk mencatat dokumen rekam medis
poliklinik, dari dokter yang melakukan riset, harus diajukan ke Bagian Rekam
Medis, setiap hari pada jam yang telah ditentukan. Poliklinik yang meminta rekam
23
medis untuk melayani pasien perjanjian yang datang pada hari tertentu bertugas
membuat (mengisi) “Kartu Permintaan”. Petugas harus menulis dengan benar dan
langsung dari dokter dan bagian administrasi, surat permintaan dapat berisi
harusdipenuhi segera mungkin. Permintaan lewat telpon dapat juga dilayani dan
petugas bagian rekam medis harus mengisi surat permintaan. Petugas dari bagian
b. Rekam Medis
c. Permintaan
d. Tracer/out guide
e. Sarana
f. Formulir
a. Bon peminjaman
Bon peminjaman biasanya brbentuk satu formulir yang berisi nomor rekam
rak dimana rekam medis tersebut disimpan dan satu ditinggal dipoliklinik /
bagian/ orang yang meminjam rekam medis tersebut. Pada saat rekam
rekam medis biasa dibuat dari kertas biasa dengan ukuran ± 10,5 x 7 cm.,
b. Buku ekspedisi
Peminjaman Kembali
Nama
No. No. RM Bagian/
pasien Tgl. Paraf Tgl. Paraf
Nama
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi literatur, dimana data sampel
diambil berasal dari artikel yang dicitasi dari berbagai jurnal yang terindek google
Pengambilan dan pengumpulan data diolah dan dianalisis secara deskriptif dengan
Kriteria Inklusi
Tanggal publikasi 5 tahun terakhir mulai dari tahun 2015
Jangka Waktu
sampai dengan tahun 2020
Bahasa Bahasa Indonesia
Keyword Evaluasi, Penyimpanan berkas Rekam Medis, SPO
Evaluasi Pelaksanaan Penyimpanan Berkas Rekam Medis
Subjek
Berdasarkan Standar Prosedur Operasional Di Rumah Sakit
Artikel original, Indeks Google Scholar,
Jenis Artikel
fullteks
Tema berdasarkan pada lingkup Penyimpanan Berkas Rekam
Tema isi
Medis Berdasarkan Standar Prosedur Operasional Di Rumah
artikel
Sakit
25
26
Mulai
Mulai
Pencarian
Pencarian berdasarkan
berdasarkan
Keyword
Keyword
Kajian,
Kajian,
Penyimpanan
Penyimpanan
berkas
berkas Rekam
Rekam
Penjaringan
Penjaringan Naskah
Naskah
Medis,
Medis, SOP
SOP
Mulai
Mulai Tahun
Tahun 2017-2021
2017-2021 jumlah
jumlah
dibatasi
dibatasi N=100
N=100
Data
Data terjaring
terjaring sesuai
sesuai inklusi
inklusi
N=26
N=26 artikel
artikel
Data
Data tersaring
tersaring dengan
dengan kreteria
kreteria citasi
citasi >> 11
dan
dan publish
publish Jurnal
Jurnal
N=10
N=10
Data
Data Tertelusur
Tertelusur yang
yang dapat
dapat diunduh
diunduh
Data
Data yang
yang dijadikan
dijadikan Literasi/
Literasi/ studi
studi literatur
literatur
Selesai
Selesai
sebagai berikut:
1. Perumusan Keyword
Kata kunci yang penulis gunakan dalam pencarian artikel penelitian yang
2. Penjaringan Naskah
schloar, karena sumber referensi ini memuat penelitian yang sudah diakusi dan
terakriditasi oleh Dikti. Dari hasil penjaringan kita batasi dengan mengambil 100
judul artikel dimulai tahun 2017 sampai dengan 2021, dari link google schlar
artikel kita saring lagi dengan mempertimbangkan kualitas jurnal dan jumlah
citasi > 1, maka diambil artikel yang memenuhi syarat sebanyak 10 artikel jurnal.
Kemudian dari artikel tersebut kita telusuri berdasarkan web, maka ditemukan
url: nya, maka artikel tersebut yang akan dijadikan review literatur pada penelitian
ini. Selanjutnya artikel tersebut diunduh untuk analisis lebih lanjut dengan
memperhatikan pada skema diagram fishborn. Adapaun Jumlah naskah final yang
DAFTAR PUSTAKA
J-REMI: Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan, 1(4), pp. 564–574.
Kesmas, 7(4).
Depkes RI. (2009). Permenkes RI No. 44 Tentang Rumah Sakit. Depkes, 2009.
Kamil, N. et al. (2020) ‘Evaluasi Kinerja Petugas Distribusi Berkas Rekam Medis
Rawat Jalan di RSUD dr. Saiful Anwar Malang’, J-REMI: Jurnal Rekam
J-REMI: Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan, 1(4), pp. 476–483.
pp. 364–373.
http://jurnal.uimedan.ac.id/ index.php/JIPIKI/article/download/51/53.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Medan Tahun 2015. Jurnal
Suhartinah, S., Anwar, A. C., Anggryani, F., & Juwita, R. (2019). Analisa Mutu
Rekam Medis di RSU Sinar Husni Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Perekam Dan
LAMPIRAN
Penilaian
2. Cukup menarik
Pengarang dan
sebuah penelitian
Total
Keterangan
33
Lampiran 2
SURABAYA
NIM : 201811025
Mengetahui,