Oleh :
AISIYAH NUR FARADILLA
NIM. 201911066
Oleh:
AISIYAH NUR FARADILLA
NIM. 201911066
Dosen Pembimbing/Penguji 1
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Koordinator KTI
ii
DAFTAR ISI
iii
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual ................................................................ 22
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4. 1 Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................................................. 24
4. 2 Definisi Operasional Variabel .............................................................................. 57
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Identifikasi Penyebab Masalah ............................................................................... 6
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vii
DAFTAR SINGKATAN
AU : Angkatan Udara
RI : Republik Indonesia
RS : Rumah Sakit
UU : Undang-Undang
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
bermutu. Salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yaitu
Gawat Darurat (IGD) sebagai gerbang utama dalam penanganan kasus gawat
penyelamatan hidup pasien, selain itu IGD juga berperan sebagai gerbang
masuknya pasien yang memerlukan perawatan rawat inap dirumah sakit (Engel,
2014)
Peningkatan mutu pelayanan yang diberikan, tidak terlepas dari berkas rekam
medis yang merupakan sumber pusat data dalam penyediaan infromasi dan
pengelolaan rumah sakit dan aspek pelayanan yang diberikan terhadap pasien.
Informasi yang akurat dapat dilihat dari cara pengumpulan data, pengelolahan
data, penganalisaan data, dan data yang diperoleh sehingga informasi yang
dihasilkan dapat mencerminkan mutu pelayanan rumah sakit yang baik dan
1
2
berguna untuk pengambilan keputusan. Dan rekam medis harus dibuat jelas dan
terbaca baik secara tertulis maupun elektronik. Berkas rekam medis milik
sarana pelayanan kesehatan dan isi rekam medis merupakan milik pasien
lain dalam memberikan tindakan atau terapi yang telah diberikan oleh dokter.
proses pelayanan di rumah sakit. Dan juga kelengkapan berkas rekam medis
digunakan sebagai sumber data yang kemudian hari akan menjadi informasi
utama yang spesifik dapat memudahkan petugas coding dalam pemberian kode,
2016)
analisis ketepatan diagnosis pasien rawat inap pada berkas rekam medis
3
yang tepat sebanyak 73 (80%) sedangkan penulisan diagnosis yang tidak tepat
pasien rawat inap diagnosa fracture femur yaitu terdapat pada item general
diagnosa pasien rawat inap pada lembar assesment awal IGD, lembar assesment
awal rawat inap, dan lembar ringkasan pulang pasien rawat inap di RS TNI AU
Soemitro Surabaya.
Tabel 1.1 Data Awal Ketidaktepatan Pengisian Diagnosa Pasien Rawat Inap RS
TNI AU Soemitro Surabaya pada trimester pertama bulan Januari, Februari,
Maret tahun 2022.
No Keterangan Lembar Assesement Awal Lembar Assesment Awal Lembar Ringkasan Pulang
IGD Rawat Inap
Tepat Tidak Tepat Tepat Tidak Tepat Tepat Tidak Tepat
medis pasien rawat inap di RS TNI AU Soemitro dengan sampel 270 berkas,
penulis mengambil data pada bulan Januari, Februari,dan Maret 2022 dengan
assesment awal IGD, lembar assesment awal rawat inap, dan lembar ringkasan
pulang yang belum mencapai angka 100%. Terlihat pada tabel 1.1 diatas,
(13,4%). Ketidaktepatan pada lembar assesment awal rawat inap bulan Januari
Tabel 1.2 Data Awal Ketidaklengkapan Pengisian Diagnosa Pasien Rawat Inap
RS TNI AU Soemitro Surabaya pada trimester pertama bulan Januari, Februari,
Maret tahun 2022.
No Keterangan Lembar Assesement Awal Lembar Assesment Awal Lembar Ringkasan Pulang
IGD Rawat Inap
Lengkap Tidak Lengkap Tidak Tepat Tidak
Lengkap Lengkap Lengkap
1. Januari 84,4% 76 15,6% 14 72,2% 65 27,8% 25 96,6% 87 3,4% 3
2. Februari 81,1% 73 18,9% 17 57,7% 52 42,3% 38 100% 90 0% 0
3. Maret 85,5% 77 14,6% 13 65,5% 59 34,6% 31 97,7% 88 2,3% 2
rekam medis pasien rawat inap di RS TNI AU Soemitro dengan sampel 270
berkas, penulis mengambil data pada bulan Januari, Februari,dan Maret 2022
lembar assesment awal IGD, lembar assesment awal rawat inap, dan lembar
ringkasan pulang yang belum mencapai angka 100%. Terlihat pada tabel 1.2
awal IGD di bulan Januari 14(15,6%), bulan Februari 17(18,9%), bulan Maret
rawat inap RS TNI AU Soemitro Surabaya dan beberapa data pada jurnal yang
tidak sesuai dengan teori yang seharusnya 0%. Dampak dari permasalahan
pengisian diagnosa pasien rawat inap yang tidak tepat dan tidak lengkap yaitu
berkas rekam medis rawat inap yang tidak terisi lengkap, penulisan diagnosa
tidak bisa untuk pengklaiman dalam pengambilan obat karena diagnosa tidak
rumah sakit ke BPJS, apabila resume medis tidak lengkap dapat menyebabkan
kepada rumah sakit agar segera dilengkapi (Wirajaya & Nuraini, 2019).dan
diagnosa pasien rawat inap pada berkas rekam medis di RS TNI AU Soemitro
Surabaya.
6
Berdasarkan dari judul dan tujuan penelitian ini, maka dapat dirumuskan
identifikasi penyebab masalah adalah sebagai berikut :
Man
1. Beban Kerja
Material
Gambar 1.1 dapat menjelaskan bahwa salah satu faktor yang dapat
inap pada berkas rekam medis yaitu pada Man yang terdiri dari petugas rekam
medis dan perawat yang memiliki beban kerja yang tinggi dan pengetahuan
tentang SPO pengisian diagnosa, pada Methode SPO pengisian berkas rekam
medis pasien rawat inap yang masih kurang diterapkan, Material dapat sering
terjadi yaitu lembar yang tidak tersedia atau lembar tidak lengkap yang tidak
ketidaklengkapan diagnosa pasien rawat inap. Hasil dari penelitian data awal
7
serta dari beberapa faktor diatas telah terjadi output yaitu masih terdapat
assesment awal IGD, lembar assesment awal rawat inap, dan lembar ringkasan
diagnosa pasien rawat inap dan penelitian ini tidak menghubungan dengan
1.5 Tujuan
1. Tujuan Umum
Menganalisis ketidaktepatan dan ketidaklengkapan diagnosa pasien
rawat inap pada lembar assesment awal IGD, lembar assesment awal rawat
2. Tujuan Khusus
a. Menghitung presentase ketidaktepatan dan ketidaklengkapan diagnosa
Surabaya.
1.6 Manfaat
inap
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Rumah Sakit
2.1.1 Definisi Rumah Sakit
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah
kesehatan
sakit.
9
10
yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis harus dibuat dengan jelas
dan terbaca baik secara tertulis maupun elektronik. Berkas rekam medis milik
sarana pelayanan kesehatan dan isi rekam medis merupakan milik pasien.
4. Pembiayaan Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk
tertentu.
hukum.
12
di rumah sakit.
2. Legal, Rekam medis dapat digunakan sebagai alat bukti hukum yang
kesehatan.
pengembangan ilmu.
13
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter antara tenaga ahli lainnya yang
sakit.
pasien.
perawatan dan rumah bersalin, yang oleh karena penyakitnya penderita harus
yang memberi penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cidera,
2019), ketentuan pengisian rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi
15
berikut:
medis
4) Catatan yang dibuat oleh dokter residen harus diketahui oleh dokter
pembimbingnya
dengan dokter yang merawat pasien. Oleh karena itu ditinjau dari beberapa
aspek rekam medis sangat bernilai penting, kelengkapan dalam sebuah rekaman
itu dapat melindungi Rumah Sakit maupun dokter dalam segi hukum dan juga
rekam medis tidak lengkap dan tidak akurat maka kemungkinan merugikan
2.6 SPO
2.6.1 Definisi SPO
efisien.
dibutuhkan organisasi.
merupakan peran dan manfaat pertama SOP bagi organisasi. SOP yang
aplikatif atau layak terap dan mencapai manfaat yang optimal bagi
organisasi.
apapun.
hal ini, peran dan manfaat ini, terkait dengan anggota-anggota organisasi
akan mempunyai ukuran kinerja yang lebih baik. Evaluasi kinerja yang
dilaksanakannya.(Tambunan, 2013)
19
2.7 Diagnosis
2.7.1 Definisi Diagnosis
Diagnosis merupakan istilah yang diadopsi dari bidang medis dan
kedokteran sebagai proses untuk penentuan jenis penyakit dengan cara melihat
Istilah ini biasanya digunakan dalam ilmu kedokteran”. dLm dunia pendidikan
disease) apa yang dialami seorang dengan melalui pengujian dan studi
Khusus,
b. Studi yang saksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan
c. Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang saksama atas
KERANGKA KONSEPTUAL
PROSES
INPUT OUTPUT
1.Menghitung presentase
MAN ketidaktepatan dan
ketidaklengkapan 1.Hasil presentase
Tidak terisi diagnosa kelengkapan dan ketepatan
diagnosa pasien rawat
MATERIAL inap pada berkas rekam diagnosa pasien rawat inap
1.Ruang Penyimpanan BRM medis. pada berkas rekam medis.
Keterangan
21
22
Dapat dijelaskan bahwa masalah yang akan diteliti adalah berkas rekam medis
pasien telah menjalani rawat inap yang dilihat dari ketidaktepatan dan
ketidaklengkapan diagnosannya.
Penelitian yang diteliti dari unsur man penyebab terjadinya tidak terisinya
diagnosa pasien rawat inap ,pada unsur Material mencakup bahan yang digunakan
untuk mendukung penelitian yaitu ruang penyimpanan BRM dan Berkas rekam
medis yang meliputi lembar assesment awal IGD, lembar assesment awal rawat
inap, dan lembar ringkasan pulang yang tidak tersedia atau lembar tidak ada,
sedangkan ruang penyimpanan BRM tidak diteliti, pada unsur methode yaitu SPO
perhitungan presentase berkas rekam medis pasien rawat inap yang dilihat dari
Output yang diharapkan dari penelitian ini adalah evaluasi ketepatan dan
kelengkapan diagnosa pasien rawat inap pada lembar assesment awal IGD, lembar
assesment awal rawat inap, dan lembar ringkasan pulang. Output setelah dilakukan
diagnosa pasien rawat inap dan juga penulis akan mengetahui faktor-faktor
inap, baik faktor dari perawat dan petugas rekam medis sesuai dengan panduan atau
Prosedur Operational (SPO), maka dokter, perawat maupun petugas rekam medis
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
dapat menganalisa data secara langsung dengan cara pencarian data pada berkas
Soemitro Surabaya pada Juni 2022.Rincian kegiatan dapat dilihat pada tabel
berikut:
No Kegiatan Bulan
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1. Observasi
Awal
2. Penyusunan
Proposal
3. Seminar
Proposal
4. Pengambilan
Data
5. Penyusunan
Laporan
Penelitian
6. Seminar
Hasil
Penelitian
24
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi
Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan
Populasi pada penelitian ini adalah berkas rekam medis pasien rawat inap
Soemitro AU Surabaya sebanyak 221 berkas rekam medis pasien rawat inap
pada bulan April, Mei, dan Juni trimester kedua tahun 2022.
4.3.2 Sampel
Bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian sebagai “wakil”
dari para anggota populasi. (Supardi, 1993). Pada penelitian ini sampel
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata atau tatanan yang
ada didalam populasi tersebut (Muhyi et al., 2018), dengan alasan karena
terlalu banyak sampel yang akan memakan waktu yang lebih lama.
a) Sampel BRM diambil yang sudah ada pada rak berkas rekam medis
𝑵
𝒏=
𝟏 + 𝑵(𝒆𝟐 )
𝟐𝟐𝟏
𝒏=
𝟏 + 𝟐𝟐𝟏(𝟎, 𝟎𝟓𝟐 )
𝒏 = 𝟐𝟎𝟗, 𝟒
53
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
sampel berkas rekam medis pasien rawat inap. Maka peneliti akan
(Iswidarti, 2015).
𝑵
𝒏=
𝟏 + 𝑵(𝒆𝟐 )
𝟐𝟎
𝒏=
𝟏 + 𝟐𝟎(𝟎, 𝟎𝟓𝟐 )
= 𝟏𝟗, 𝟗 = 𝟐𝟎
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
54
4.4 Kerangka Operasional
Pengolahan data
55
Berdasarkan gambar 4.1 merupakan kerangka operasional dari
penelitian ini diatas dapat diartikan bagaimana rancangan penelitian yang akan
kuantitatif yang merupakan desain prosedur dan rencana yang akan dimulai.
assesment awal IGD, lembar assesment awal rawat inap, dan lembar ringkasan
rekam medis rawat inap. Setelah itu menentukan sumber data yang akan
menyusun instrumen yang digunakan untuk pengambilan data pada saat proses
Data yang sudah didapatkan selanjutnya diolah agar mendapatkan hasil sebuah
yang terakhir dapat disimpukan dari hasil penelitian dan memberikan saran.
56
4.5 Variabel dan Definisi Operasional Variabel
merupakan suatu sifat atau nilai dari obyek yang memiliki variasi dan telah
ditetapkan oleh penulis yang akan dipelajari dan ditarik kesimpulanya. (Korry,
2017)
57
No Variabel Definisi Operasional Alat Hasil Skala
Ukur Pengukuran Data
-
5. Kelengkapan Kelengkapan pengisian berkas Lembar - - Lengkap Ordinal
Pengisian rekam medis adalah rekam medis Checklist- -Tidak Lengkap
Diagnosa yang telah diisi lengkap oleh
Pasien dokter dalam waktu 1 X 24 jam
Rawat Inap setelah pelayanan rawat jalan
selesai dan 2 X 24 jam setelah
pasien diputuskan pulang setelah
rawat inap. Yang isinya meliputi
identitas pasien, annamesis,
rencana asuhan, tindak lanjut dan
resume medis.
SPO Paham tidaknya pedoman cara Lembar Jawaban
6. Pengisian pengisian rekam medis rawat inap Kuisioner Kuisioner Ordinal
Rekam dikelompokan
Medis Rawat menjadi:
Inap a.SPO dipahami
b. SPO ada
digunakan sebagai tolak ukur variable penelitian yang memegang peran penting
58
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah:
pada berkas rekam medis yang akan diberikan kepada petugas rekam medis,
Data yang diperolah secara langsung pada sumbernya yaitu data pada berkas
rekam medis pasien rawat inap dan wawancara yang dilakukan kepada petugas
yang diperoleh dari hasil cheklist dan lembar kuisioner dalam bentuk tabel,
serta bukti gambar observasi dan lembar kuisioner yang telah dilakukan oleh
penulis.
59
4.8.2 Metode Analisis Data
diagnosa pasien rawat inap pada berkas rekam medis. Data yang telah
Penyimpulan data dari hasil lembar checklist dan kuisioner yang telah
diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel, dan hasil akhir dalam bentuk
presentasese
60
DAFTAR PUSTAKA
Barito, K., & La, K. U. A. (2019). Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medik 2019. 1–
48.
Engel. (2014). No Title No Title No Title. Paper Knowledge . Toward a Media History
of Documents, 1(69), 5–24.
Kemenkes. (2008). 6 KMK No. 129 ttg Standar Pelayanan Minimal RS.pdf. In 129.
Kementerian Kesehatan RI. (2009). UU no. 44 Tahun 2009 Tentang RS. Undang-
Undang Republik Indonesia, 1, 41.
https://peraturan.go.id/common/dokumen/ln/2009/uu0442009.pdf
Korry, D. I. (2017). Pengaruh Status Kerja Ibu Rumah Tangga Terhadap Coping Stress.
Repository Unika Sogijapranata, 36–44.
http://repository.unika.ac.id/id/eprint/14757
Mahesa, Y. (FKM U. (2009). Gambaran Klaim Bermasalah pada RSUD Pasar Rebo
tahun 2008. 7–47.
Muhyi, M., Hartono, Budiyono, S. C., Satianingsih, R., Sumardi, Rifai, I., Zaman, A.
Q., Astutik, E. P., & Fitriatien, S. R. (2018). Metodologi Penelitian. 1–91.
61
25
www.unipasby.ac.id
Tambunan. (2013). BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Standar Operasional Prosedur 2.1.1
Pengertian Standar Operasional Prosedur. 13–44. http://repository.uin-
suska.ac.id/13822/7/7. BAB II__2018497ADN.pdf
LAMPIRAN