Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN MAGANG

PERUBAHAN REKAM MEDIS MANUAL KE REKAM MEDIS


ELEKTRONIK DI RSAU SOEMITRO SURABAYA

Disusun oleh:

FERRYAWAN DWI PRASETYO


201911038

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


STIKES YAYASAN RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO
SURABAYA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Dengan ini menerangkan bahwa Laporan Kegiatan Magang Mahasiswa Prodi D3


Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr.
Soetomo dengan judul PERUBAHAN REKAM MEDIS MANUAL KE
REKAM MEDIS ELEKTRONIK yang disusun oleh:
Nama : Ferryawan Dwi Prasetyo
NIM : 201911038

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal ……. April 2022

Surabaya, April 2022


Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Panji Darma P, A.Md.PK Lilis Masyfufah A.S., S.KM, M.Kes

Ketua Program Studi D3


Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Titin Wahyuni, S.KG., M.Kes

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................I

DAFTAR ISI ................................................................................................... II

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ III

DAFTAR TABEL........................................................................................... IIV

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... V

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1


1.2 TUJUAN .......................................................................................................... 2
1.3 MANFAAT ....................................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................4

2.1 REKAM MEDIS ................................................................................................. 4


2.2 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ................................................................ 6

BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATAN ...................................................................8

3.1 LOKASI KEGIATAN ............................................................................................ 8


3.2 WAKTU KEGIATAN............................................................................................ 8

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................9

4.1 ANALISIS SITUASI UMUM .................................................................................... 9


4.2 HASIL KEGIATAN ............................................................................................ 12
4.3 STUDI KASUS ................................................................................................. 13
4.4 PEMBAHASAN ................................................................................................ 16

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 18

5.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 18


5.2 SARAN ......................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19

LAMPIRAN ................................................................................................. 20

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
3.1 Jadwal Shift Kegiatan Magang Profesi ...................................... 8
4.1 Struktur Organisasi Unit Rekam Medis ..................................... 11
4.2 Alur Pelayanan TPPRJ.............................................................. 13

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
4.1 Kategori Penilaian Pemahaman Petugas Terkait RME .............. 15

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Identitas Peserta Magang ............................................................ 20
2. Hasil Pemahaman Petugas Terkait RME ..................................... 21
3. Laporan Harian Magang ............................................................. 22
4. Daftar Hadir Peserta ................................................................... 23

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komputerisasi rekam medis di era ini bukan lagi sesuatu yang
baru, ada beberapa rumah sakit modern dan beberapa klinik, dokternya
tidak lagi menggunakan status rekam medis kertas. Mouse dan keyboard
sudah menggantikan pena untuk mencatat gejala, hasil observasi,
diagnosis sampai dengan pengobatan. Tidak jarang karena semakin
majunya teknologi jaringan komputer, maka rekam medis itu langsung
terhubung dengan apotik dan kasir, sehingga apotek langsung dapat
melayani pemberian obat dan kasir sudah mendapat data biaya perawatan
ditambah harga obat yang harus dibayar oleh pasien. RS TNI AU Soemitro
Surabaya sebagian unit/ruangan sudah menerapkan sistem RME tapi tetap
masih menggunakan berkas rekam medis yang berupa kertas dalam alur
pelayanannya
Rekam medis memiliki rencana strategis yang tertuang dalam
Permenkes No 21 tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementrian
Kesehatan Tahun 2020-2024 terkait rekam medis disebutkan:
1. Pengembangan juga dilakukan terhadap sistem RME yang dapat
mendukung pertukaran data resume medis pasien antar rumah sakit
(smart care).
2. Inovasi dan pemanfaatan teknologi dalam pelayanan kesehatan
meliputi perluasan sistem rujukan online termasuk integrasi fasilitas
kesehatan swasta dalam sistem rujukan, perluasan cakupan dan
pengembangan jenis layanan telemedicine, digitalisasi rekam medis
dan rekam medis online.
3. Perluasan cakupan dan pengembangan jenis layanan telemedicin,
digitalisasi rekam medis dan rekam medis online, perluasan pelayanan
kesehatan bergerak (flying health care) dan gugus pulau.
4. Presentase rumah sakit yang menerapkan RME terintegrasi sebesar
100%.

1
2

Pelaksanaan magang yang dipilih di RSAU Soemitro Surabaya


yang dilakukan selama 3 minggu dimulai dari tanggal 22 Maret 2022
sampai 10 April 2022 diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi
peneliti saat bekerja sebagai perekam medis. Dilihat dari latar belakang,
petugas memiliki pemahaman yang berbeda-beda mengenai sistem RME
sehingga dibutuhkan pelatihan mengenai hal tersebut serta terdapat
perbedaan rekam medis manual dan RME di RSAU Soemitro Surabaya
dalam memberikan pelayanan dan fasilitas pada pasien.
Berdasarkan studi kasus yang terdapat pada RSAU Soemitro
Surabaya maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai
persiapan perubahan pada rekam medis manual ke rekam medis elektronik
di RSAU Soemitro Surabaya Tahun 2022.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui persiapan perubahan pada rekam medis manual
ke rekam medis elektronik
1.2.2.Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pelaksanaan RM Manual di RSAU Soemitro

2. Mengidentifikasi persiapan pelaksanaan RME di RSAU Soemitro

3. Mengidentifikasi pemahaman petugas tentang RME

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Institusi Magang
1. Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di masa
yang akan datang.
2. Dapat digunakan sebagai bahan kajian dan masukan dalam
melaksanakan RME.
1.3.2 Bagi STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo
3

Sebagai bahan referensi untuk mahasiswa STIKES Yayasan


Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya tahun berikutnya, serta dapat
menambah koleksi laporan magang di perpustakaan kampus
STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo.
1.3.3 Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat mempelajari manajemen pelelolaan Berkas
Rekam Medis di Rumah sakit.
2. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengkaji
permasalahan pada objek penelitian.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rekam Medis


2.1.1 Pengertian
Rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen
tentang pasien yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien. Rekam Medis dapat dibuat secara
tertulis, lengkap, dan jelas atau secara elektronik (permenkes nomor
269/MENKES/PER/III/2008).
RME adalah penggunaan perangkat teknologi informasi
untuk pengumpulan, penyimpanan, pengolahan serta pengaksesan
data yang tersimpan pada rekam medis pasien di rumah sakit dalam
suatu sistem manajemen basis data yang menghimpun berbagai
sumber data medis (Handiwidjojo, 2009).
Pada tahun 2008, National Alliance for Health Information
Technology mengusulkan definisi standar mengenai RME yaitu
rekaman atau catatan elektronik tentang informasi terkait kesehatan
seseorang yang dibuat, dikumpulkan, dikelola, digunakan, dan
dirujuk oleh dokter atau tenaga kesehatan yang berhak (authorized)
di satu organisasi pelayanan kesehatan (Setyawan, 2017).
RME merupakan bagian dari pengembangan sistem informasi
manajemen rumah sakit (SIMRS) pada bagian administrasi front
office. Setiap rumah sakit harus melaksanakan pengelolaan dan
pengembangan SIMRS yang mampu mendukung dan meningkatkan
proses pelayanan kesehatan di rumah sakit diantaranya meliputi,
kecepatan, akurasi, integrasi, peningkatan pelayanan, peningkatan
efisiensi, kemudahan pelaporan dalam pelaksanaan operasional
(Permenkes RI Nomor 82 Tahun 2013).

4
5

2.1.2 Tujuan dan Fungsi


Menurut Departemen Kesehatan RI, 1997 dinyatakan bahwa
tujuan rekam medis adalah penunjang terciptanya tertib administrasi
dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah
sakit . tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang
baik dan benar tidak akan tercipta administrasi rumah sakit
sebagaimana yang telah diharapkan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269/Permenkes/III/2008 pasal 13, menyebutkan bahwa
rekam medis dapat digunakan sebagai:
1. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien.
2. Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran
dan kedokteran gigi dan penegakan etika kedokteran dan etika
kedokteran gigi.
3. Keperluan pendidikan dan penelitian.
4. Dasar membayar biaya pelayanan Kesehatan.
5. Data statistik kesehatan.
Berdasarkan (Depkes RI, 2006) kegunaan rekam medis dapat
dilihat dari berbagai aspek antara lain :
1. Aspek Administrasi
Berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena
isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung
jawab sebagai tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan.
2. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena
catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan / perawatan yang diberikan kepada seorang pasien dan
dalam rangka mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan
melalui kegiatan audit medis, manajemen risiko klinis serta
keamanan / keselamatan pasien dan kendali biaya.
6

3. Aspek Hukum
Berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar
keadilan dan dalam rangka usaha menegakkan hukum serta
penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.
4. Aspek Keuangan
Berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isi rekam
medis dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya
pembayaran pelayanan. Tanpa adanya bukti catatan tindakan atau
pelayanan, maka pembayaran tidak dapat dipertanggungjawabkan.
5. Aspek Penelitian
Berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena
isinya menyangkut data atau informasi yang dapat digunakan
sebagai aspek penelitian.
6. Aspek Pendidikan
Berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena
isinya menyangkut data atau informasi tentang kronologis dari
pelayanan medis yang diberikan kepada pasien.
7. Aspek Dokumentasi
Berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena
isi dari rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus
didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban
dan laporan sarana kesehatan.

2.2 Standar Operasional Prosedur (SOP)


2.2.1 Pengertian
SOP pada dasarnya adalah pedoman yang berisi prosedur-
prosedur operasional standar yang ada di dalam suatu organisasi
yang digunakan untuk memastikan bahwa setiap keputusan,
langkah, atau tindakan, dan penggunaan fasilitas pemrosesan yang
dilaksanakan oleh orang-orang di dalam suatu organisasi, telah
7

berjalan secara efektif, konsisten, standar, dan sistematis.


(Tambunan & Rudi, 2013)
2.2.2 Tujuan
Menurut (Santosa, 2014) terdapat tujuan dan fungsi suatu
prosedur antara lain:
1. Menyediakan sebuah rekaman aktivitas, juga pengoperasian
secara praktis.
2. Menyediakan sebuah informasi yang konsisten, oleh karenanya
juga membentuk disiplin kepada semua anggota organisasi baik
dalam insitusi, organisasi, maupun perusahaan.
3. Memudahkan menyaring, menganalisis, dan membuang hal-hal
atau pekerjaan yang tidak perlu, yang tidak berkaitan secara
langsung dengan prosedur yang sudah ada.
4. Mendukung pengalaman dan pengetahuan pegawai, dan sekaligus
juga mengantisipasi banyak kesalahan yang mungkin terjadi.
5. Memperbaiki performa, atau kualitas pegawai itu sendiri.
6. Membantu menguatkan regulasi perusahaan.
7. Memastikan efisiensi tiap-tiap aktivitas operasional.
8. Menjelaskan segala peralatan untuk keefektifan program
pelatihan.
Tujuan dari penulisan suatu prosedur seperti juga elemen-
elemen yang sudah disebutkan di atas adalah mendefinisikan
bagaimana secara konsisten mengembangkan mereview,
menyetujui, mengimplementasikan dan mengontrol prosedur yang
dibuat.
BAB 3
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Lokasi Kegiatan


Kegiatan Magang Prodi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo dilaksanakan di:
Nama Instansi : Rumah Sakit TNI AU Soemitro Surabaya
Alamat : Jl. Serayu No. 17, Surabaya (Belakang Taman Bungkul)
Unit Magang : Rekam Medis

3.2 Waktu Kegiatan


Kegiatan Magang Prodi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo dilaksanakan pada:
Waktu : 22 Maret - 10 April 2022
Tabel 3.1 Jadwal shift kegiatan magang profesi
NO NAMA MAHASISWA 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Dwi Indah F P S S S S P P P P P P P P P S S P P P P P
2 Etha Audrie F P P P P P P P S S S S S P P S S S S S P P
3 Aissiyah Nur F S S S S S P P P P S S S P P S S S S S P P
4 Asmara Bayu E P P P P P P S P S P P P S S P P P P P S S
5 Ferryawan D P S S S S S S S P P P S P S S S P P P P S S
6 Febriani P S P P P P S P S P P P S P S P P P P P P P
7 Arifiyan A P P P P S P S S S S S S S S P S S S S S S
Keterangan:
Pagi : 07.00 - 14.00
Sore : 14.00 - 21.00

8
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Situasi Umum


4.1.1 Profil Rumah Sakit TNI AU Soemitro Surabaya
Sejarah awal Kesehatan Lanud Surabaya dimulai pada tahun
1958 ketika dilakukan timbang terima rumah Jl. Serayu No.17
Surabaya antar belanda dengan pejabat AURI yang diwakili oleh
LU-II Soemitro. Penyerahan surat sertifikat dan bangunan Belanda
ini direncanakan untuk digunakan sebgai kegiatan sosial (rumah
sakit). Adapun para perintis kesehatan Lanud Surabya adalah SMU
Soemitro (1960-1962), SMU IG. Mursidi (1962-1965), LMU Ismail
Hamid (1965-1967).
1. Kebutuhan Pelayanan dan Sarana / Fasilitas
1.1 Perawatan Intensif
1.2 Pelayanan Poli Spesialis
1.3 Peningkatan Rawat Inap hingga mencapi 50 TT
1.4 Incenerator ( pengolahan limbah padat )
1.5 Kemampuan Pembiayaan diajukan ke Kesatuan
Komando Atas.
2. Status Kepemilikan Kementrian Pertahanan / Mabes TNI AU
3. Pengelolaan Limbah
3.1 Limbah cair dilakukan dengan menggunakan IPAL.
3.2 Limbah padat dilakukan dengan bekerjasama dengan
pihak ke-II yaitu PT. Putra Restu Ibu Anak (PRIA) tentang
Perjanjian Kerjasama Jasa Pengelolaan Limbah B 3 Medis.
4. Penamaan Rumah Sakit.
Sesuai dengan surat ijin penyelenggaraan rumah sakit tahun
2006 oleh Departeman Kesehatan yaitu Rumah Sakit Soemitro
Lanud Surabaya.
5. IMB, IPB,SITU

9
10

4.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit TNI AU Soemitro Lanud Muljono
Surabaya
1. Visi Rumah Sakit TNI AU Soemitro Lanud Muljono Surabaya
“Menjadi Rumah Sakit yang professional dalam
menyelenggarakan dukungan kesehatan penerbangan dan
pelayanan kesehatan terhadap anggota TNI AU dan keluarganya
serta masyarakat disekitar rumah sakit”
2. Misi Rumah Sakit TNI AU Soemitro Lanud Muljono Surabaya
2.1 Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang
diperlukan oleh setiap operasi TNI/TNI AU.
2.2 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu
terhadap anggota TNI AU berikut keluarganya serta
masyarakat umum.
2.3 Meningkatkan kemampuan professionalisme secara
berkesinambungan.
4.1.3 Jenis Fasilitas Rumah Sakit TNI AU Soemitro Lanud Muljono
Surabaya
1. Pelayanan Spesialistik:
1.1 Spesialis Kandungan dan Kebidanan
1.2 Spesialis Penyakit Dalam
1.3 Spesialis Anak
1.4 Spesialis Bedah Umum
1.5 Spesialis Orthopedi
1.6 Spesialis Neurologi
1.7 Spesialis Radiologi
1.8 Spesialis Anasthesi
1.9 Spesialis Konservasi Gigi
2. Sarana Dan Prasarana
2.1 UGD 24 Jam
2.2 Poli (Anak, Urologi, Penyakit Dalam, Kandungan,
Syaraf, Orthopaedi, Bedah Umum,Gigi, Jantung)
2.3 Kamar Bersalin / BKIA
11

2.4 Ruang Neonatus


2.5 Apotik / Farmasi 24 Jam
2.6 Laboratorium 24 Jam
2.7 Radiologi (Rontgen dan USG)
2.8 Kamar Operasi
2.9 Ambulance
2.10 Rawat Inap
2.11 Rawat Jalan
2.12 Fisioterapi
2.13 Gudang Obat
4.1.5 Struktur Rumah Sakit TNI AU Soemitro Lanud Muljono Surabaya

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Unit Rekam Medis


12

4.2 Hasil Kegiatan


4.2.1 Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) Menurut
Kepmenkes Nomor : 1165/MENKES/SK/X/2007, “pelayanan rawat jalan
adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan,
rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap di
rumah sakit”.
Rawat jalan juga merupakan salah satu yang dominan dari pasar
rumah sakit serta merupakan sumber keuangan yang bermakna, sehingga
selalu dilakukan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan. (Eti
Murdani, 2007).
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan disebut juga loket
pendaftaran rawat jalan. TPPRJ adalah salah satu bagian dari unit rekam
medis di rumah sakit yang kegiatannya mengatur penerimaan dan
pendaftaran pasien jawat jalan.
Tugas Pokok TPPRJ Tugas Pokok TPPRJ (Shofari, 2002) adalah:
1. Memberikan informasi yang lengkap kepada pasien dan keluarganya
tentang pelayanan di rumah sakit.
2. Melakukan pencatatan identitas pasien dengan jelas, lengkap dan benar.
3. Menulis nomor rekam medis pasien pada setiap lembar dokumen RM
sebagai identitas pasien.
4. Mencarikan nomor RM lama bagi pasien kunjungan ulang (lama)
dengan menggunakan KIUP untuk keperluan pencarian dokumen RM-nya.
5. Mendistribusikan dokumen RM ke URJ. f. Membuat KIB dan
menyerahkannya kepada pasien.
6. Membuat, menyimpan dan menggunakan KIUP.
7. Mencatat pendaftaran pasien dalam buku register pendaftaran pasien
rawat jalan.
Jenis pembayaran di RS TNI AU Soemitro Surabaya:
1. Umum
2. BPJS / Asuransi
13

Gambar 4.2 Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan

Gambar 4.2 Alur Pelayanan TPPRJ

4.3 Studi Kasus


4.3.1 Hasil identifikasi Pelaksanaan RM manual di RSAU Soemitro

Rekam medis manual ialah catatan / riwayat pasien selama


berobat / melakukan pemeriksaan di rumah sakit, data tersebut
diolah dalam bentuk kertas dan ditulis oleh petugas yang terkait.
Rekam medis manual masih banyak dipakai di rumah sakit lain baik
yang besar maupun kecil sebab tidak perlu keahlian khusus dalam
memahami atau menjalankan rekam medis secara manual. Berkas
14

rekam medis hanya dapat diakses oleh petugas rekam medis itu
sendiri, perawat, dan juga dokter.

Berkas rekam medis hanya dapat dikeluarkan dari rak-nya


oleh petugas rekam medis itu sendiri atas kepentingan pengobatan /
tindakan yang dijalani pasien selama di rumah sakit tersebut.
Berikut urutan keluar masuk berkas rekam medis dari raknya:

1. Berkas rekam medis yang keluar dari rak harus dicatat di buku
catatan.

2. Berkas rekam medis diantar ke unit / poli yang dituju.

3. Untuk rawat jalan berkas rekam medis harus kembali ke raknya


1x24 jam serta dicatat pengembaliannya.

4. Untuk rawat inap berkas rekam medis harus kembali ke raknya


3x24 jam serta dicatat pengembaliannya.

4.3.2 Hasil Identifikasi Pelaksanaan RME di RSAU Soemitro

Rekam medis elektronik ialah catatan / riwayat pasien selama


berobat / tindakan yang dijalani selama di rumah sakit tersebut
namun datanya tidak berupa kertas dan tidak tersimpan dalam rak
melainkan tersimpan dalam data komputer secara terstruktur. RME
biasanya dipakai oleh rumah sakit besar atau yang sedang
berkembang sebab perlunya keahlian khusus dalam mengoperasikan
RME tersebut. RME hanya dapat diakses oleh petugas rekam medis
itu sendiri dan petugas yang terkait melalui komputer di masing-
masing unit.

Sama halnya rekam medis manual, RME hanya dapat


dikeluarkan ke unit lain oleh petugas rekam medis itu sendiri untuk
kepentingan berobat / tindakan yang dijalani pasien. Untuk RME itu
sendiri tidak hanya berada di unit pendaftaran tapi juga berada di
unit lain seperti, unit farmasi, laboratorium, IGD, dll. Untuk yang
bertanggungjawab dalam pengoperasiannya itu sendiri ialah
15

petugas/ perawat yang sedang berjaga pada shift itu dan dokter
hanya mengisi pada lembaran kertas berkas rekam medis. Berikut
urutan pelaksanaan RME:

1. Pasien yang datang berobat akan di-entry di komputer


pendaftaran oleh petugas rekam medis menuju poli/ unit yang
dituju..

2. Data yang sudah masuk di poli / unit yang dituju akan diisi oleh
petugas / perawat yang bertanggungjawab.

3. Setelah selesai pemeriksaan / pengobatan maka status pasien


menjadi “pulang” jika pasien tersebut hanya rawat jalan,
sedangkan status “inap” untuk pasien yang disarankan untuk
rawat inap.

4.3.3 Pemahaman Petugas Tentang RME

Pemahaman petugas yang terkait RME cukup bervariasi dari


yang sangat paham sampai dengan tidak paham apa itu RME. RME
merupakan data/ informasi pasien dari identitas sampai catatan
kesehatan yang sudah dimasukkan ke sistem elektronik/
komputerisasi.
Tabel 4.1 Kategori Penilaian Pemahaman Petugas Terkait RME
NO NILAI INTERVAL KATEGORI JUMLAH %
1 0,8 - 1,6 Tidak Paham 0 0
2 1,7 - 2,4 Kurang Paham 1 10
3 2,5 - 3,2 Cukup Paham 8 80
4 3,3 - 4,0 Sangat Paham 1 10
10 100

Di atas merupakan kategori penilaian dalam pengukuran


tingkat pemahaman petugas yang terkait RME dari kualitas terendah
“tidak paham” sampai dengan kualitas “sangat paham”.
16

Berdasarkan hasil perhitungan nilai konversi pemahaman


petugas dengan cara menjumlah nilai dari tiap unsur, setelah itu
dicarilah nilai rata-rata dari masing-masing unsur dan dikali 0,2 dan
mendapatkan hasil 3 lalu dikalikan dengan 25 hingga mendapat
hasil 75 yang berarti termasuk dalam kategori “Cukup Paham”
terkait RME

4.4 Pembahasan
Manajemen Pelayanan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
adalah kegiatan menjaga, memelihara, dan melayani rekam medis baik
secara manual maupun elektronik sampai menyajikan informasi kesehatan
di rumah sakit, praktik dokter klinik, asuransi kesehatan, fasilitas
pelayanan kesehatan dan lainnya yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dan menjaga rekaman data pasien.
Fungsi utama dari rekam medis baik rekam medis secara manual
(kertas) maupun secara elektronik adalah untuk menyimpan data dan
informasi pelayanan pasien (Hatta, 2013). Permenkes No. 269 tahun 2008
Bab II pasal 2 disebutkan bahwa Rekam medis harus dibuat secara tertulis,
lengkap dan jelas atau secara elektronik. Penyelenggaraan rekam medis
pada tahun 2024 sudah harus memanfaatkan teknologi informasi secara
elektronik yang sudah di atur dalam peraturan Menteri Kesehatan RI.
Rekam Medik Elektronik (Rekam Medik Berbasis-Komputer)
adalah gudang penyimpanan informasi secara elektronik mengenai status
kesehatan dan layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang
hidupnya, tersimpan sedemikian hingga dapat melayani berbagai
pengguna rekam medik yang sah (Shortliffe, 2001).
Pelaksanaan rekam medis secara manual masih tetap berjalan
seperti biasa pada umumnya sesuai dengan SOP yang berlaku di RSAU
Soemitro. Perlunya peningkatan untuk mempercepat alur pelayanan agar
rumah sakit tersebut dapat berkembang lebih baik dan pasien dapat merasa
lebih nyaman atas fasilitas dan pelayanan yang ada.
17

Pelaksanaan persiapan RME masih berjalan bersamaan dengan


rekam medis secara manual. Sebab masih terdapat unit / bagian yang
belum dapat mengakses RME secara menyeluruh. Perlunya pelatihan, alat
yang memadai, dan anggaran yang mencukupi dalam pelaksanaan RME
secara menyeluruh.
Berdasarkan hasil penilaian dari pemahaman petugas yang terkait
terdapat kategori penilaian dari yang “Sangat Paham” sampai dengan
“Tidak Paham”. Maka hasil penilaian yang didapat dari seluruh responden
yang terkait berjumlah 10 orang didapatkan hasil 8 orang masuk kategori
“Cukup Paham”, 1 orang masuk kategori “Sangat Paham”, dan 1 orang
lagi masuk kategori “Kurang Paham”. Jadi mayoritas dari 10 orang yang
terkait termasuk dalam kategori “Cukup Paham” terkait RME.
Pentingnya pemahaman petugas/ perawat yang terkait tentang
RME dapat membuat kemajuan rumah sakit menjadi lebih baik. Butuh
komitmen dalam menjalankan/ memahami terkait RME agar pelayanan
menjadi lebih baik. Saat ini pemahaman mayoritas petugas cukup, namun
perlu ditingkatkan supaya jadi lebih baik dari yang sebelumnya agar dapat
melaksanakan RME secara menyeluruh.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Pelaksanaan rekam medis manual masih tetap berjalan sesuai SOP
yang berlaku di rumah sakit tersebut. .
2. Pelaksanaan persiapan RME masih berjalan bersamaan dengan rekam
medis manual namun tidak semua unit dapat mengakses RME.
3. Pemahaman petugas yang terkait RME mayoritas cukup memahami
namun sebagian kecil petugas kurang memahami penting dan
efektinya RME bagi Rumah Sakit.

5.2 Saran
1. Pelaksanaan rekam medis manual meskipun masih berjalan namun
perlu adanya pelatihan secara berkala untuk setiap petugas agar lebih
terampil, profesional, dan memiliki pengetahuan yang selalu
berkembang sehingga pelayanan yang ada di rumah sakit menjadi
lebih baik.
2. Perlu adanya penambahan unit komputer atau alat yang memadai
untuk pelaksanaan RME agar setiap bagian unit/ poli dapat mengakses
RME secara menyeluruh.
3. Perlu diadakan pelatihan terhadap petugas yang kurang memahami
RME, serta secara rutin melakukan update terhadap pengembangan
sistem RME.

18
DAFTAR PUSTAKA

Permenkes No.21 Tahun 2020 ‘Tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan


Tahun 2020-2024 terkait rekam medis
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129.Menkes/SK/II, 06
Februari 2008. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Jakarta: Menteri
Kesehatan RI
Maha Wirajaya , M. K., & Made Umi Kartika Dewi, N. (2020). Analisis Kesiapan
Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan Menerapkan Rekam Medis
Elektronik. Jurnal Kesehatan Vokasional, 5(1), 1.
https://doi.org/1022146/jkesvo.53017
Indonesia, D. K. R. (2009). Undang-Undang-tahun-2009-44-09. Rumah Sakit, 1–
28.
Permenkes RI NO.269 tahun 2008 tentang rekam medis.pdf. (n.d.). PERMENKES
269.
Handiwidjojo, W. (2009). Rekam medis elektronik. Universitas Kristen Duta
Wacana Yogyakarta, 2(1), 36-41.
https://ti.ukdwc.ac.id/ojs/index.php/eksis/article/view/383
Setyawan, D. A. (2017). Rekam Medis Elektronik (RME). 2-28
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 82 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Peraturan
Menteri Kesehatan, 87, 1-36
Tambunan, R.M., 2013. Pedoman penyusunan standard operating procedures
(SOP). Jakarta: Maiestas Publishing, pp.27-8.
Santosa, J. D. (2014). S.O.P (Standard Operating Procedure). Surabaya:
Surabaya Kata Pena.
Hatta, G. (2013). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana
Pelayanan (3rd ed.). UI Press.
http://158.140.177.230/perpustakaan/index.php?p=show_detail&id=354

19
LAMPIRAN

Lampiran 1 Identitas Peserta Magang

IDENTITAS MAHASISWA PESERTA MAGANG


Nama Peserta Magang : Ferryawan Dwi Prasetyo
NIM / Semester : 201911038 / 6
Jumlah SKS : 105
Alamat Rumah : Jl. Pacar Keling 6/43 Surabaya
Telp. Rumah / HP : 085809041160
Email : ferryawan6181@gmail.com
Pembimbing Akademik : Lilis Masyfufah A.S., S.KM, M.Kes
Nama Institusi Magang : Rumah Sakit TNI AU Soemitro Surabaya
Unit Kerja : Rekam Medis
Alamat Institusi : Jl. Serayu No.17 Surabaya
Telp. : 031 - 5669514
Fax : 031 - 5663026
Website : www.rsausoemitro.com
Email : rsausby@gmail.com
Pembimbing Lapangan : Panji Darma, A.Md.PK

Surabaya, 16 April 2022

Ferryawan Dwi Prasetyo


201911038

20
21

Lampiran 2 Hasil Pemahaman Petugas terkait RME


URAIAN PERTANYAAN
NO
S1 S2 S3 S4 S5
P1 3 3 3 2 4 4
P2 4 3 3 3 4 4
P3 3 2 3 3 4 4
P4 3 3 3 2 3 3
P5 3 3 3 3 3 3
HASIL
P6 3 4 3 1 4 3
P7 3 3 3 2 4 3
P8 3 3 2 3 4 4
P9 3 2 2 3 4 3
P10 2 2 2 2 3 3
JUMLAH 28 27 24 37 34
RATA2 2,8 2,7 2,4 3,7 3,4
NILAI TIMBANG 0,56 0,54 0,48 0,74 0,68 3
HASIL NILAI KONVERSI 75

Keterangan:
S = Soal
P = Petugas / Responden
22

Lampiran 3 Laporan Harian Magang


23

Lampiran 4 Daftar Hadir Peserta


24
25
26
27

Anda mungkin juga menyukai