ORGANISASI
UNIT REKAM
MEDIS
NAMA RUMAH SAKIT
KASIH IBU dan AYAH
2
STRUKTUR ORGANISASI UNIT REKAM 3
MEDIK
Kepala Divisi Pelayanan Rekam Medis
Abdul Haqqi
Eka Fiktri SN Novita Yuken NA Nur Hasanah Hikmatus Surur Adhelia Fitri AF
Ayu
Novia Zahroh Fahirah Tamara Septiya Atik
Salim Cahyani
TPPRJ TPPRI
d. Berkas Rekam Medis pasien baru dan formulir Rekam Medis yang diperlukan
TPPRI
Bersama-sama pasien atau keluarga pasien menentukan kelas perawat dan bangsal yang
dituju.
Menjelaskan mengenai tarif layanan rawat inap dengan fasilitas – fasilitas di ruang rawat inap.
Memberi informasi tentang adanya pasien kepada keluarga pasien / orang yang memerlukan
informasi tentang keberadaan pasien rawat inap.
FUNGSI DAN PERAN TPPRI
TPPRI
Pasien Instalasi Gawat Darurat
1) Untuk pasien Instalasi Gawat Darurat yang membutuhkan rawat inap, didaftar di Tempat
Pendaftaran TPPRI dengan melalui prosedur yang sama seperti pasien poliklinik
2) Kewajiban Petugas Pendaftaran, UGD, dan Rawat Inap sebagaimana pada pelayanan pasien
poliklinik
Pasien Poliklinik
1) Datang ke Tempat Pendaftaran Pasien Poliklinik dengan membawa Form Permohonan Rawat
Inap dari dokter Poliklinik
2) Memperoleh informasi tarif kamar dan fasilitasnya dari Petugas TPPRI
3) Memilih kelas perawatan yang diinginkan
4) Mengisi dan menandatangi Surat Persetujuan Rawat Inap
Petugas Rekam Medik
1) Menerima Form Permohonan Rawat Inap
2) Menanyakan cara bayar pasien : asuransi / ditanggung perusahaan / bayar sendiri (pasien umum)
3) Menjelaskan tarif kamar dan fasilitasnya kepada pasien/keluarga dengan menunjukkan display ruang perawatan
5) Melihat ketersediaan kelas perawatan di ruang rawat inap dengan mengkofirmasi kepetugas rawat inap program
Pendaftaran Pasien tombol Bed Ready
6) Meminta Pasien / Keluarga Pasien untuk mengisi dan menandatangi Surat Persetujuan Rawat Inap. Jika ada kesepakatan
– kesepakatan dengan pasien / keluarga terkait dengan kamar perawatan, petugas menuliskannya pada form
Persetujuan Rawat Inap disertai dengan paraf petugas.
7) Menyiapkan berkas Rawat Inap sesuai dengan kasusnya, kemudian mencatat identitas pasien pada halaman depan
folder Rekam Medis yang meliputi :
9) Jika pasien rujukan, menuliskan kategori rujukan pada Surat Rujukan dan menyatukannya dengan berkas
Rawat Inap.
11) Menyerahkan berkas Rekam Medis pasien tersebut kepada Petugas Poliklinik terkait dan
menginformasikan rencana penempatan kamarnya
12) Setelah mendapat informasi dari Petugas Poliklinik / Unit Perawatan Rawat Inap bahwa Pasien telah
masuk di ruang rawat inap, petugas TPPRI memasukkan billing MRS pada program Pendaftaran Pasien
tombol Pasien MRS sesuai dengan rencana penempatan kamarnya. Untuk mengeliminir kesalahan
penempatan kamar, petugas me – recheck ke Ruang Perawatan Rawat Inap tentang aplikasi penempatan
kamarnya
13) Setiap akhir shift, petugas pendaftaran wajib menge – check kepada pihak Poliklinik tentang keberadaan
pasien yang telah mengurus rawat inap. Jika pada waktu itu pasien belum juga masuk ke Ruang
Perawatan Rawat Inap (MRS), maka petugas wajib mengoperkan kepada petugas shift berikutnya dan
kewajiban petugas shift berikutnya untuk menge – check keberadaan pasien kepada pihak Poliklinik
INFORMASI YANG DIHASILKAN :
• Nama, alamat, jenis kelamin dan umur pasien yang rawat inap pada
setiap bangsal dan kelas pengawatan.
1
• Jumlah pasien rawat inap untuk setiap variable jenis kelamin, golongan umur, asal pasien
dari gawat darurat, rawat jalan dan langsung TPPRI, asal rujukan pasien dari rumah
sakit, puskesmas, datang sendiri, bangsal dari kelas perawatan, pasien keluar (hidup dan
mati), cara pasien keluar meliputi pulang dirujuk, mati < 48 jam dan > 48 jam dan cara
2 pembayaran pasien.
FILLING
27
TUGAS POKOK
1. Menerima dokumen RM yang sudah lengkap.
2. Menyimpan dokumen RM.
3. Menyediakan dokumen RM untuk keperluan pasien.
4. Mencatat penggunaan dokumen RM.
5. Melacak dokumen RM yang tidak ditemukan pada tempat
penyimpanan.
6. Melakukan retensi dan penyotiran RM menjadi aktif dan non aktif.
7. Bersama tim pemusnah melakukan pemusnahan formulir yang tidak
dilestarikan.
28
KEGIATAN POKOK
1. Menerima dokumen RM yang sudah lengkap dari bagian Kodefikasi dan
Indeksing.
2. Memasukkan dokumen RM ke dalam folder (bila belum di folder)
3. Menyimpan dokumen RM.
4. Menerima tracer dari unit pengguna atau peminjam.
5. Mencarikan dokumen RM.
6. Menyisipkan tracer di depan dokumen RM yang akan diambil, selanjutnya
dokumen RM diambil.
7. Menyerahkan dokumen RM kepada pengguna dengan buku ekspedisi.
8. Setiap bulan melakukan retensi dan penyotiran RM menjadi aktif dan non
aktif
9. Menyimpan dokumen non akti ke rak penyimpanan di ruang penyimpanan
inkatif
10. Bila dijumpai dokumen RM yang diperlukan tidak ditemukan di rak
penyimpanan, melacaknya dengan menggunakan kartu kendali atau ekspedisi.
29
PROSEDUR
Menyediakan DRM dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Menerima tracer yang sudah dicatat terisi dari unit pengguna untuk pelayanan
pasien atau penguna lain untuk keperluan tertentu.
Mencari nomor rekam medis sesuai dengan permintaan pada tracer tersebut.
Mencatat nomor-nomor rekam medis yang sudah waktunya retensi sesuai dengan
ketentuan jadwal retensi. Data tersebut diperoleh dari KIUP dan buku register
pendaftaran pasien rajal dan ranap.
Pengendali
Pengendali dokumen
penggunaan nomor
rekam medis tidak
rekam medis dan
lengkap
formulir rekam medis
PROSEDURE
Lihat lembar rekam medis: Lembar yg kosong (tidak di pakai) dikeluarkan dan lembar rekam medis
disusun sesuai urutan nomor catatan medis pasien.
Berkas diserahkan kepada petugas untuk dicatat pada buku register pasien
pulang
○Memerima pengembalian dokumen rekam medis dan sensus harian rawat inap, rawat
jalan dan unit gawat darurat dengan menandatangani buku ekspedisi
○Mencocokkan jumlah dokumen rekam medis dengan jumlah pasien yang tertulis pada
sensus harian. Jumlah dokumen rekam medis yang diterima harus sesuai dengan jumlah
jumlah yang tercatat di dalam sensus harian
HASIL KERJA ASSEMBLING
○Meneliti isi kelengkapan dokumen rekam medis dan mencatat identitas pasien ke dalam kartu
kendali. Sambil meneliti kelengkapan isi sekaligus formulir-formulir rekam medis diatur kembali
sehingga sejarah dan riwayat penyakit pasien mudah ditelusuri
○Bila dikumen rekam medis belum lengkap, tulis ketidak lengkapannya di atas secarik kertas yang
ditempelkan pada sampul depan dokumen rekam medis kemudian dikembalikan ke unit
pelayanan yang bersangkutan untuk dilengkapui oleh petugas yang bertanggung jawab dengan
menggunakan buku ekspedisi, kemudian kartu kebdali disimpan menurut tanggal pengembalian
○Bila sudah lengkap, dokumen rekam medis bersama-sama kartu kendali diserahkan ke fungsi
pengkode dan analis
○Sensus harian diserahkan ke fungsi analis dan pelaporan untuk diolah lebih lanjut
Pembuat Indeks
Pembuat Kode tindakan penyakit,operasi,sebab kematian dan
menggunakan International indeks dokter menurut International
Classification of Procedure in Statistical Classification of Disease
Medicine (ICOPIM) and Related Health Problem Tenth
Revision ( ICD 10)
40
PROSEDUR
Berkas rekam medik yang telah lengkap pengisiannya diterima dari pelaksana penyusun
dan pengecekan kelengkapan rekam medik / assembling
Gunakan buku tersebut untuk mencari kode yang dimaksud untuk mendapatkan
penjelasan yang lebih terperinci apakah diagnosa yang dimaksud sudah benar
sesuai dengan klasifikasi penyakit
Kode tindakan ICD-9 CM sesuai dengan tindakan yang tercatat dalam lembar
pelayanan rawat jalan.
Tulis kode penyakit dan kode tindakan yang dimaksud pada lembar rekam medik (lembar
masuk dan keluar)
41
INFORMASI YANG DIHASILKAN
Mencatat dan Meneliti kode penyakit dari diagnosa yang ditulis dokter,kode operasi dari
tindakan medis yang ditulis dokter atau petugas kesehatan lainnya dan kode sebab
kematian yang ditetapkan dokter
Dapat menghasilkan
10 besar penyakit
Menghasilkan
kisaran biaya
berdasarkan kode yg
sudah ditentukan
PELAPORAN
TUGAS POKOK :
Petugas rekam medis setelah mengolah data rawat jalan maupun rawat inap sesuai dengan
prosedur pemrosesan dan pengolahan data, dicetak / diprint out
Ka. Instalasi rekam medis menerima, memeriksa dan menandatangani hasil print out data
rekam medis
Menyerahkan laporan ke petugas rekam medis untuk diserahkan / dilaporkan ke unit internal
dan eksternal, sesuai dengan SK Dirjen Yanmed tentang system pelaporan RS dan
ditandatangani oleh Direktur
Pemberlakuan Shift
1. Outcome of planning : Pemberlakuan Shift
2. Mechanic of planning :
a. Yang membuat : Kepala bagian pelayanan
b. Sasaran : Poli
3. Process of planning :
a. Membuat jadwal shift poli
b. Sosialisasi pemberlakuan shift yang baru.
Pembuatan SOP terkait waktu maksimal pelayanan
Thanks!