Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PRAKTIKUM

SISTEM PEMBIAYAAN BERBASIS DIAGNOSIS

Nama Anggota :

1. Saiful Rizal (G41161656)


2. Nofitalia Sawondari (G41161804)
3. Risma Dwi Ambarwati (G41161896)
4. Mahardika Nugraha (G41161920)
5. Amaliya Nikmatul R (G41161933)
6. Avan Fadholi (G41161946)
7. Rizky Farah Dilla (G41161969)
8. Safira Marahastadarta (G41162008)
9. Bhre Diansya D.K (G41162075)

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK

JURUSAN KESEHATAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2019
1. Definisi Asuransi
Asuransi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menghindari dan melimpahkan
risiko dari satu pihak ke pihak lain atas suatu kerugian yang diakibatkan oleh suatu
peristiwa yang tidak pasti. Asuransi sangat erat kaitannya dengan persoalan risiko.
Kegiatan asuransi merupakan salah satu cara untuk mengelola risiko dengan jalan
memindahkan kepada orang lain (Isfardiyana, Siti Hapsah, 2017). Menurut (Guntara,
2016) Menyatakan bahwa asuransi ialah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima
premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

2. Pemetaan Asuransi (Sejarahnya) Sebelum Dan Sesudah Berlakunya JKN

Asuransi pertama yang ada di Indonesia adalah Nederlandsh Indisch Leven


Verzekering En Liefrente Maatschappij (NILMIY) yang dimiliki pada saat
pemerintahan belanda. Pada tahun 1912 diambil alih oleh Indonesia NILMiY beralih
nama menjadi PT. Asuransi Jiwasraya. Setelah itu disusul oleh Asuransi Jiwa Boemi
Poetra.
Setelah kemerdekaan, pada tahun 1949, setelah pengakuan kedaulatan oleh
Pemerintah Belanda, upaya untuk menjamin kebutuhan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, khususnya pegawai negeri sipil beserta keluarga, tetap dilanjutkan. Prof.
G.A. Siwabessy, selaku Menteri Kesehatan yang menjabat pada saat itu, mengajukan
sebuah gagasan untuk perlu segera menyelenggarakan program asuransi kesehatan
semesta (universal health insurance) yang saat itu mulai diterapkan di banyak negara
maju dan tengah berkembang pesat. Dan perusahaan asuransi mulai bermunculan di
Indonesia.

Pada saat itu kepesertaannya baru mencakup pegawai negeri sipil beserta
anggota keluarganya saja. Pada 1968, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 1 Tahun 1968 dengan membentuk Badan Penyelenggara Dana
Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) yang mengatur pemeliharaan kesehatan bagi
pegawai negara dan penerima pensiun beserta keluarganya. Selang beberapa waktu
kemudian, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 dan 23 Tahun
1984. BPDPK pun berubah status dari sebuah badan di lingkungan Departemen
Kesehatan menjadi BUMN, yaitu PERUM HUSADA BHAKTI (PHB), yang
melayani jaminan kesehatan bagi PNS, pensiunan PNS, veteran, perintis
kemerdekaan, dan anggota keluarganya.

Pada tahun 1992, PHB berubah status menjadi PT Askes (Persero) melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992. PT Askes (Persero) mulai menjangkau
karyawan BUMN melalui program Askes Komersial. Pada Januari 2005, PT Askes
(Persero) dipercaya pemerintah untuk melaksanakan program jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin (PJKMM) yang selanjutnya dikenal menjadi program Askeskin
dengan sasaran peserta masyarakat miskin dan tidak mampu sebanyak 60 juta jiwa
yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Pusat.

PT Askes (Persero) juga menciptakan Program Jaminan Kesehatan


Masyarakat Umum (PJKMU), yang ditujukan bagi masyarakat yang belum tercover
oleh Jamkesmas, Askes Sosial, maupun asuransi swasta. Hingga saat itu, ada lebih
dari 200 kabupaten/kota atau 6,4 juta jiwa yang telah menjadi peserta PJKMU.
PJKMU adalah Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang pengelolaannya
diserahkan kepada PT Askes (Persero).

Langkah menuju cakupan kesehatan semesta pun semakin nyata dengan resmi
beroperasinya BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2014, sebagai transformasi dari PT
Askes (Persero). Hal ini berawal pada tahun 2004 saat pemerintah mengeluarkan UU
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan kemudian
pada tahun 2011 pemerintah menetapkan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) serta menunjuk PT Askes (Persero) sebagai
penyelenggara program jaminan sosial di bidang kesehatan, sehingga PT Askes
(Persero) pun berubah menjadi BPJS Kesehatan. Selain PT.Askes dan Jamkesda,
terdapat beberapa asuransi yang bergabung dalam BPJS Kesehatan diantaranya,
ASABRI, Jamkesmas, Jampersal dan Jamsostek.
3. Macam – Macam Asuransi Era JKN Serta Implementasinya

BPJS KETENAGAKERJAAN
A. Sejarah BPJS KETENAGAKERJAAN
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan adalah instrumen baru
pengganti Jamsostek (jaminan sosial tenaga kerja) yang sudah kita kenal sebelumnya sebagai
alternatif dari asuransi sosial para pekerja. BPJS Ketenagakerjaan, yang singkatan BPJSTK
ini, mulai beroperasi sejak 1 Juli 2015. Dulunya BPJS TK dikelola oleh PT. Jamsostek
(Persero). Namun layanan Jamsostek berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan sejak tanggal 1
Januari 2014 sesuai dengan UU No.24 Tahun 2011 tentang BPJS [1].
B. Empat program BPJS Ketenagakerjaan
1. Jaminan kecelakaan kerja (JKK)
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan perlindungan atas risiko-risiko
kecelakaaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam
perjalanan dari rumah menuju tempat bekerja[1].
Besaran Iuran JKK BPJSTK :
a. Kategori Pekerja Penerima Upah
Iuran dibayarkan oleh pemberi kerja yang dibayarkan (bagi peserta penerima upah),
tergantung pada tingkat risiko lingkungan kerja, yang besarannya dievaluasi paling lama 2
(tahun) sekali[1].
Besar iuran : 0,24%-1,74% (dari upah yang dilaporkan)
1) Tingkat risiko sangat rendah : besar iuran 0,24% dari upah yang dilaporkan
2) Tingkat risiko rendah : 0,54% dari upah yang dilaporkan
3) Tingkat risiko sedang : 0,89% dari upah yang dilaporkan
4) Tingkat risiko tinggi : 1,27% dari upah yang dilaporkan
5) Tingkat risiko sangat tinggi : 1,74% dari upah yang dilaporkan
b. Kategori Pekerja Bukan Penerima Upah
Iuran dibayarkan individu pribadi yang tercatat aktif memiliki BPJSTK.
Besar iuran : 0,21% (berdasarkan nilai proyek) 
c. Kategori Jasa Konstruksi
Besar iuran : Rp370.000 (Program JKK dan JKm)
Iuran ditanggung sepenuhnya oleh kontraktor dan besaran rinciannya sbb:
1) nilai proyek >= Rp100 juta. Iuran senilai : 0,21% nilai proyek (a)
2) Rp100 juta > nilai proyek >= Rp500 juta. Iuran senilai : (a) + 0,17% x nilai proyek (b)
3) Rp500 juta > nilai proyek >= Rp1 miliar. Iuran senilai : (b) + 0,13% x nilai proyek (c)
4) Rp 1 miliar > nilai proyek >= Rp5 miliar. Iuran senilai : (c) + 0,11% x nilai proyek (d)
5) >Rp 5 miliar. Iuran senilai : (d) + 0,09% x nilai proyek
6) Keterangan : Nilai kontrak kerja konstruksi yang dipergunakan sebagai dasar
perhitungan iuran tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10%
2. Jaminan Kematian
Jaminan Kematian (JKm) BPJS TK memberikan manfaat uang tunai yang diberikan
kepada ahli waris ketika peserta meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja. Program ini
memberikan manfaat kepada keluarga tenaga kerja seperti[1]:
1) Santunan Kematian. Manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli waris ketika
peserta meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja
2) Santunan Berkala 24 Bulan. Santunan berkala 24 x Rp200 ribu = Rp4,8 juta yang
dibayar sekaligus
3) Biaya Pemakaman, sebesar Rp3 juta
4) Bantuan Beasiswa 1 orang anak diberikan kepada setiap peserta yang telah memasuki
masa iur paling singkat 5 tahun yang diberikan sebanyak Rp12 juta
5) Total Manfaat. Keseluruhan manfaat jaminan kematian yang diterima sebesar Rp36
juta
Besar Iuran JKm  BPJSTK 
1) Kategori Pekerja Penerima Upah. Besar iuran : 0,3% (dari upah yang dilaporkan)

2) Kategori Pekerja Bukan Penerima Upah. Besar Iuran Rp6.800,-

3) Kategori Jasa Konstruksi. Mulai dari 0,21% (Berdasarkan nilai proyek)


3. Jaminan Hari Tua
Program Jaminan Hari Tua memberikan manfaat berupa uang tunai yang besarnya
merupakan nilai akumulasi iuran ditambah hasil pengembanganya, yang dibayarkan secara
sekaligus apabila [1]:
1) peserta mencapai usia 56 tahun
2) meninggal dunia
3) cacat total tetap
Besar Iuran JHT 
1) Kategori Pekerja Penerima Upah. Besar iuran : 5,7% (dari upah : 2% pekerja, 3,7%
pemberi kerja)
2) Kategori Pekerja Bukan Penerima Upah. Besar Iuran 2% dari upah yang dilaporkan.
4. Jaminan Pensiun
Jaminan pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk mempertahankan derajat
kehidupan yang layak bagi peserta dan atau ahli warisnya dengan memberikan penghasilan
setelah peserta memasuki usia pensiun, mengalami cacat [1].
Besar Iuran JP 
Iuran program jaminan pensiun dihitung sebesar 3%, yang terdiri atas 2% iuran pemberi kerja
dan 1% iuran pekerja.
1) Upah setiap bulan yang dijadikan dasar perhitungan iuran terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
2) Untuk tahun 2019 batas paling tinggi upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan
ditetapkan sebesar Rp8.512.400

Macam-macam Asuransi :
1. Asuransi Pemerintah :
a. BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan
Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki
tugas untuk menyelenggarakan jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat
Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan
TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha
lainnya ataupun rakyat biasa. Saat ini, untuk peserta kelas III dikenakan iuran Rp
25.500 per bulannya. Lalu, untuk peserta kelas II saat ini dikenakan iuran sebesar Rp
51.000 per bulannya. Selanjutnya, bagi peserta kelas I saat ini harus merogoh kocek Rp
80.000 per bulannya. Iuran BPJS Kesehatan akan naik pada Januari 2020. Sesuai
dengan usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani, kenaikan tersebut mencakup peserta
yang menggunakan fasilitas kesehatan (faskes) kelas III, serta peserta yang menikmati
faskes kelas I dan II. Secara rinci, berikut kenaikan iuran BPJS Kesehatan. BPJS
Kesehatan Kelas I naik 2 kali lipat, dari semula Rp80.000 menjadi Rp160.000. BPJS
Kesehatan Kelas II naik dari Rp51.000 menjadi Rp110.000. BPJS Kesehatan Kelas III
naik dari Rp25.500 menjadi Rp42.000.
https://money.kompas.com/read/2019/10/08/063700926/iuran-bpjs-kesehatan-naik-
masyarakat-untung-atau-buntung?page=all.

b. BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan)
merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk
mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraan nya menggunakan
mekanisme asuransi sosial. Sebagai Lembaga Negara yang bergerak dalam bidang
asuransi sosial BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama PT Jamsostek (Persero)
merupakan pelaksana undang-undang jaminan sosial tenaga kerja.
BPJS Ketenagakerjaan sebelumnya bernama Jamsostek (jaminan sosial tenaga kerja),
yang dikelola oleh PT. Jamsostek (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011
tentang BPJS, PT. Jamsostek berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan sejak tanggal 1
Januari 2014. BPJS Kesehatan dahulu bernama Askes bersama BPJS Ketenagakerjaan
merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai
beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai
beroperasi sejak 1 Juli 2015.
http://web.archive.org/web/20140101005128/http://www.bumn.go.id/jamsostek/id/pu
blikasi/berita/indonesia-2014-semua-wni-wajib-bayar-iuran-bpjs/

c. PT Asabri
PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau disingkat
PT ASABRI (Persero) , adalah sebuah BUMN yang bergerak dibidang Asuransi Sosial
dan pembayaran pensiun khusus untuk Prajurit TNI, Anggota Polri, PNS Kementerian
Pertahanan Republik Indonesia dan POLRI.
asabri.co.id
d. Jiwasraya
Jiwasraya dibangun dari sejarah teramat panjang. Bermula dari NILLMIJ,
Nederlandsch Indiesche Levensverzekering en Liffrente Maatschappij van 1859,
tanggal 31 Desember 1859. Perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali ada di
Indonesia (Hindia Belanda waktu itu) didirikan dengan akta Notaris William Hendry
Herklots Nomor 185.

e. Jasaraharja
Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa pengambil alihan
atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Milik Belanda oleh Pemerintah RI. Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.3 tahun 1960, jo Pengumuman Menteri Urusan
Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No.12631/BUM II tanggal 9 Februari
1960, terdapat 8 (delapan) perusahaan asuransi yang ditetapkan sebagai Perusahaan
Asuransi Kerugian Negara (PAKN) dan sekaligus diadakan pengelompokan dan
penggunaan nama perusahaan sebagai berikut :
1. Fa. Blom & Van Der Aa, Fa. Bekouw & Mijnssen, Fa. Sluiiters & co, setelah
dinasionalisasi digabungkan menjadi satu bernama PAKN Ika Bhakti.
2. NV. Assurantie Maatschappij Djakarta, NV. Assurantie Kantoor Langeveldt-
Schroder, setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu, dengan nama PAKN
Ika Dharma.
3. NV. Assurantie Kantoor CWJ Schlencker, NV. Kantor Asuransi "Kali Besar",
setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu, dengan nama PAKN Ika Mulya.
4. PT. Maskapai Asuransi Arah Baru setelah dinasionalisasi diberi nama PAKN Ika
Sakti.
https://www.kompasiana.com/elraihany/552c41946ea83434348b4585/tentang-jasa-
raharja

f. PT Taspen
PT TASPEN (Persero) atau Tabungan dan Asuransi Pensiun adalah Badan Usaha Milik
Negara Indonesia yang bergerak di bidang asuransi tabungan hari tua dan dana pensiun
Pegawai Negeri Sipil. TASPEN adalah singkatan dari Dana Tabungan dan Asuransi
Pegawai Negeri. Perusahaan ini dibentuk sesuai dengan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 1969 tentang "Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda
Pegawai", yang selanjutnya juga memfasilitasi Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 1992 tentang "Dana Pensiun", serta Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang "Sistem Jaminan Sosial Nasional".

www.taspen.co.id

g. Perum Pegadaian
Pegadaian adalah sebuah BUMN sektor keuangan Indonesia yang bergerak pada tiga
lini bisnis perusahaan yaitu pembiayaan, emas dan aneka jasa. Menurut kitab Undang-
undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang
mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan
kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh seorang
lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut
memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak
yang telah diserahkan untung melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat
memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Perusahaan umum pegadaian adalah
satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk
melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk
penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab
Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas.
www.pegadaian.co.id

2. Asuransi Swasta
a. Manulife Indonesia
Manulife sebagai salah satu asuransi terbaik di Indonesia menawarkan asuransi
kesehatan yang merupakan rider atau tambahan dari asuransi jiwa term-life. Meskipun
bukan asuransi kesehatan murni, program ini punya manfaat yang menarik, tidak kalah
dengan asuransi murni. Total premi setahun adalah Rp 9,854,000 untuk rawat inap.
Selain preminya lebih murah dari Allianz dan AXA, biaya kamar yang ditanggung juga
lebih tinggi, yaitu Rp 800,000 per hari dengan maksimum rawat inap 60 hari setahun.
Namun, Manulife menerapkan limit per perawatan yang relatif rendah, meskipun tidak
ada batasan limit gabungan setahun.
https://duwitmu.com/asuransi/asuransi-kesehatan-terbaik-allianz-axa-cigna-manulife/

b. Cigna
Cigna memiliki asuransi kesehatan keluarga,yaitu Family EaziCare. Premi ditentukan
oleh berapa santunan per hari dan usia paling tua. Misalnya dalam contoh ini, santunan
per hari Rp 800,000 dan usia tertua 41 tahun, maka premi per bulan adalah Rp 716,600
(detil lihat di premi Cigna) atau setahun Rp 8.599.200 untuk maksimum lima orang
anggota. Terlihat preminya relatif murah, apalagi bisa memberikan pertanggungan
sampai lima orang anggota keluarga.
https://duwitmu.com/asuransi/asuransi-kesehatan-terbaik-allianz-axa-cigna-manulife/

c. Asuransi ALLIANZ

Total premi asuransi kesehatan allianz setahun adalah Rp 11,250,000 untuk rawat inap.
Yang menarik, batasan rawat inap di kamar seharga Rp 750,000 mencapai 180 hari
setahun, termasuk paling tinggi diantara yang lain. Namun Allianz menerapkan limit
per perawatan yang bervariasi tergantung jenis perawatannya. Sementara, batasan limit
total setahu untuk gabungan perawatan tidak ada.

https://duwitmu.com/asuransi/asuransi-kesehatan-terbaik-allianz-axa-cigna-manulife/

d. Asuransi Kesehatan AXA


Asuransi kesehatan AXA memiliki total premi setahun Rp 12,674,000 untuk rawat
inap. Meskipun lebih mahal diantara yang lain, Asuransi AXA tidak menerapkan limit
per perawatan. Perawatan dibayar sesuai kuitansi, yang dibatasi limit gabungan
perawatan sebesar Rp80 juta setahun. Terdapat total limit gabungan setahun yang
senilai Rp 250,000,000 per orang. Rawat inap dengan kamar seharga Rp 750,000 per
hari maksimum hanya 60 hari setahun, lebih sedikit dari Allianz. Sistem cashless.
https://duwitmu.com/asuransi/asuransi-kesehatan-terbaik-allianz-axa-cigna-manulife/

e. Sinar Mas
Asuransi Sinarmas (ASM) adalah perusahaan asuransi yang merupakan anak dari
perusahaan besar PT Sinar Mas Multiartha Tbk yang didirikan pada tanggal 27 Mei
1985. Asuransi Sinar Mas (ASM) merupakan salah satu perusahaan asuransi umum
terbesar di Indonesia. Tercatat sebagai perusahaan Asuransi Umum terbesar di
Indonesia dari sisi Gross Premium Written, Asuransi Sinar Mas sendiri telah
membuktikan komitmen pelayanan kepada para nasabahnya melalui pembayaran klaim
yang cepat dan tepat untuk berbagai produk yang dimilikinya. Asuransi Sinarmas
memiliki banyak variasi produk untuk melindungi asset/property, kesehatan dan diri
nasabah baik nasabah individu maupun nasabah perusahaan.
http://sinarmas.co.id/produk/
DAFTAR PUSTAKA

Guntara, D. (2016) ‘Asuransi Dan Ketentuan-Ketentuan Hukum Yang Mengaturnya’, Jurnal


Justisi Ilmu Hukum, 1(ISSN 2528-2638), pp. 29–46. Available at:
file:///C:/Users/E/Downloads/79-Article Text-156-1-10-20161107.pdf.
Isfardiyana, Siti Hapsah, D. F. H. U. I. I. (2017) ‘Hukum Jurnal Panorama Hukum’,
Panorama Hukum, 2(1), pp. 87–100. Available at: https://www.mendeley.com/research-
papers/jurnal-panorama-hukum-jurnal-panorama-hukum/?
utm_source=desktop&utm_medium=1.18&utm_campaign=open_catalog&userDocumentId=
%7B3301301f-a6a9-4db9-a19a-f810a02aef4c%7D.
https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2013/4

https://www.cermati.com/artikel/sejarah-asuransi-seperti-apa-perkembangannya-sampai-
sekarang

[1] Cermati, “BPJS Ketenagakerjaan : Program dan Cara Mendaftarnya,” 2019. [Online].
Available: https://www.cermati.com/artikel/bpjs-ketenagakerjaan-program-dan-cara-
mendaftarnya. [Accessed: 19-Sep-2019].

https://money.kompas.com/read/2019/10/08/063700926/iuran-bpjs-kesehatan-naik-
masyarakat-untung-atau-buntung?page=all.

https://duwitmu.com/asuransi/asuransi-kesehatan-terbaik-allianz-axa-cigna-manulife/

https://duwitmu.com/asuransi/asuransi-kesehatan-terbaik-allianz-axa-cigna-manulife/
https://duwitmu.com/asuransi/asuransi-kesehatan-terbaik-allianz-axa-cigna-manulife/
https://www.kompasiana.com/elraihany/552c41946ea83434348b4585/tentang-jasa-raharja

http://web.archive.org/web/20140101005128/http://www.bumn.go.id/jamsostek/id/publikasi/
berita/indonesia-2014-semua-wni-wajib-bayar-iuran-bpjs/

Anda mungkin juga menyukai