Oleh :
Hikmah Mey Nur Ayni
18111094
Oleh :
Hikmah Mey Nur Ayni
18111094
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 18111094
Polokarto
Mengetahui
Erna Zakiyah,S.KM.,M.K.M
NIK. 01.022.10
ii
KATA PENGANTAR
menyelesaikan laporan praktik lapangan tahun ajaran 2020/ 2021 dengan judul
peran serta pihak-pihak yang turut serta membantu. Oleh karena itu penulis
Bhakti Mulia.
3. Bapak Untoro Setyo Budi selaku kepala instalasi Rekam Medis dan selaku
4. Ibu dr. Sri Dayaningsih, M.M, selaku pembimbing akademik yang telah
informasi
6. Bapak /Ibu dosen Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Politeknik
iii
Sebagai penulis saya menyadari bahwa laporan magang ini masih banyak
kekurangan dalam menyelesaikan laporan ini. Maka dari itu dengan kerendahan
hati penulis mohon kritik dan saran dari bapak ibu, dengan kritik yang lebih
memotivasi agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dalam menguasai ilmu
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ............................................................................................ 3
C. Manfaat .......................................................................................... 3
1. Filling ....................................................................................... 6
B. Kendala .......................................................................................... 14
C. Solusi .............................................................................................. 15
v
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaanya oleh dokter, dokter
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, berkas rekam medis pasien disimpan
1
2
(filling) dimana dokumen rekam medis baik rawat jalan, rawat inap maupun
gawat darurat disimpan, karena rekam medis bersifat rahasia dan mempunyai
asoek hukum maka keamanan fisik menjadi tanggung jawab rumah sakit,
sedangkan aspek isi dari rekam medis merupakan milik pasien. Dalam
rekam medis pasien yang telah selesai digunakan wajib disimpan kembali di
berkas akan digunakan lagi. Apabila ada kerusakan, kehilangan atau DRM
lebih lama.
penjajaran atau penataan mengatur cara menata berkas rekam medis dalam
medis hanya begitu saja dimasukkan ke dalam lemari maka akan timbul
kesulitan besar pada saat nanti akan mencarinya kembali (Sudra, 2017 : 21).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
rekam medis.
2. Tujuan Khusus
Polokarto.
Puskesmas Polokarto.
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
kesehatan.
2. Bagi Akademik
3. Bagi Puskesmas
puskesmas.
D. Ruang Lingkup
1. Lingkup Keilmuan
Lingkup keilmuan dalam laporan ini adalah ilmu rekam medis dan
informasi kesehatan.
2. Lingkup Lokasi
Polokarto
3. Lingkup Materi
kesehatan.
4. Lingkup Metode
secara langsung.
5. Lingkup Objek
rekam medis
5
6. Lingkup Waktu
HASIL PENGAMATAN
1. Filling
Jalan dan Filing Rawat Inap dengan tempat penyimpanan yang berbeda.
Pada tempat filling rawat inap tidak disimpan pada rak karena pada
Dokumen rekam medis rawat inap yang telah selesai perawatan dijadikan
Gambar 2.1
Contoh filling rawat jalan di Puskesmas Polokarto
6
7
a. Sistem Penomoran
(KK) mempunyai satu nomor reka medis yang berlaku untuk semua
Tabel 2.1
Kode Desa di wilayah Puskesmas Polokarto
01 Bulu
02 Rejosari
03 Polokarto
04 Mranggen
05 Godog
06 Wonorejo
07 Jatisobo
08 KayuApak
09 Geneng Sari
10 Kenokorejo
11 Tepisari
12 Kemasan
8
13 Bakalan
14 Ngombakan
15 Karangwuni
16 Bugel
17 Pranan
20 Klumprit
21 Kragilan
22 Cangkol
24 Sugihan
25 Mertan
26 Mulur
28 Pandeyan
29 Telukan
32 LuarKab. Sukoharjo
9
Tabel 2.2
Kode Untuk Status Pasien Dalam Keluarga
Kode Status
00 Kepala keluarga
01 Istri
02 Anak 1
03 Anak 2
Contoh : 03548700
b. Sistem Penyimpanan
rekam medis rawat inap yang telah selesai perawatan dijadikan satu
rekam medis.
10
c. Sistem Penjajaran
ditunjukkan oleh dua digit angka pertama dari nomor rekam medis
pasien.
Gambar 2.2
Contoh sistem penjajaran di Puskesmas Polokarto dengan
menggunakan sistem SNF
kembali.
dikenali oleh orang awam sehingga orang yang tidak berhak masuk ke
dicari.
sistem Sraight Numbering Filling (SNF) akan tetapi pada kenyataanya masih
ada dokumen rekam medis yang tidak dijajarkan secara urut sesuai nomor
rekam medisnya. Dokumen rekam medis yang tidak dijajarkan dengan sistem
Sraight Numbering Filling (SNF) yaitu pada dokumen rekam medis dengan
kode desa 20-23 , 25-29 dan 30-32.Dari hasil observasi yang dilakukan pada
dokumen rekam medis dengan kode desa 25-29 terdapat 367 dokumen rekam
Gambar 2.3
Contoh sistem penjajaran di Puskesmas Polokarto dengan
menggunakan sistem MDF
Selain itu penjajaran pada rak filling juga tidak teratur. Contohya untuk
dijajarkan dengan dokumen yang lainnya yang memiliki kode desa yang
dokumen rekam medis pasien. Dari yang disampaikan oleh petugas rekam
ke rak lain.
kesalahan transpose, yaitu salah melihat dan mengingat posisi urutan angka
13
dalam nomor rekam medis. Misalnya nomor 08.6641.00 dilihat dan diingat
sebagai 08.6614.00, dalam contoh ini terjadi transpose angka 41 mnjadi 14.
Selain itu, terjadinya misfile juga disebabkan oleh kesalahan transcript, yaitu
salah membaca angka, misalnya nomor rekam medis 15.O145.00 dilihat dan
PEMECAHAN MASALAH
rekam medis pasien. Dengan diberinya kode warna pada dokumen rekam
medis dan juga dapat memudahkan pada saat proses pencarian dokumen
medis diberikan kode warna. Hanya terdapat tiga desa yang dokumen rekam
medisnya sudah diberi kode warna yaitu pada dokumen rekam medis dengan
kode desa 01,02 dan03. Warna hijau untuk angka 0, warna merah untuk
warna 1, warna biru tua untuk angka 2, dan warna kuning untuk angka 3.
tracer yaitu yang terbuat dari bahan kertas dan bambu. Dengan adanya tracer
sebagai pengganti dokumen rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan.
B. Kendala
pada bagian filling masih terdapat kendala. Berdasarkan observasi pada saat
14
15
adanya dokumen rekam medis yang tidak pada tempatnya (misfile). Apabila
ditemukan dokumen rekam medis yang salah letak pada rak penyimpanan
rak penyimpanan yang sesuai dengan sistem penjajaran yang digunakan. Hal
penyimpanan.
warna. Selain itu juga tidak dilakukan penyisiran secara periodik. Hal ini
kepada pasien.
C. Solusi
jika ada berkas yang keluar masuk dari rak, ditata dan dirapikan. Selain itu,
medis di setiap rak, dengan harapan agar dapat mencegah dokumen rekam
Pemberian kode warna pada semua dokumen rekam medis juga perlu
dilakukan. Dengan menggunakan kode warna maka petugas akan lebih cepat
tercantum. Keuntungan lain yaitu petugas lebih mudah dan cepat memantau
yang berbeda dalam satu section bisa dipastikan berkas tersebut salah section
(misfile) dan dapat segera diletakkan ke lokasinya yang benar sesuai dengan
kode warnanya.
BAB IV
A. Kesimpulan
dokumen rekam medis yang tidak dijajarkan secara urut sesuai nomor
rekam medisnya.
yang kurang rapi, yaitu ada dokumen yang muncul keluar dari batas rak
filling.
B. Saran
17
18
petugas merapikan berkas, sehingga jika ada berkas yang keluar masuk
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA