Diajukan Untuk Menempuh Ujian Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Malang
Martinus Laki Langi (21631454), 2019. Karya Tulis Ilmiah Jurusan D-III
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIA Malang. Pembinbing : Farah Adiba,
S.Sos, MAB
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada allah SWT Atas segala limpahan rahmat-nya yang telah
Proposal ini di susun untuk Diajukan Guna Memenuhi Tugas Akhir dan
Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Ahli Medya Perekam Medis
Sakit Baptis Batu”. Saya sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam
bahwa di dalam proposal ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
proposal yang saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
membacanya. Sekiranya proposal sederhana ini dapat dipahami bagi saya sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelunya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritikan dan saran
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
ABSTRAK......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... viii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 3
1.3 Tujuan................................................................................................ 4
1.4. Manfaat.............................................................................................. 4
iv
3.5 Metode Pengumpulan Data............................................................... 30
3.6 Metode Analisis Data......................................................................... 31
v
4.7.4 Pasien Rawat Jalan Baru.......................................................... 57
4.7.5 Pasien Rawat Jalan Lama......................................................... 58
4.7.6 Pasien Gawat Darurat.............................................................. 58
4.8 Prosedur Pengisian Dokumen Rekam Medis Pasien....................... 59
4.9 Permasalahan Yang Dihadapi.......................................................... 61
4.9.1 Penyebab Permasalahan........................................................... 63
4.9.2 Akibat Permasalahan................................................................ 64
4.9.3 Pemecahan Masalah................................................................. 65
BAB V PENUTUP............................................................................................. 67
5.1 Kesimpulan...................................................................................... 67
5.2 Saran................................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 69
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.................................................................................................. 48
Tabel 2.................................................................................................. 61
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1............................................................................................... 16
Gambar 2............................................................................................... 36
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
negara, maka dapat dikatakan bahwa negara tersebut sejahtera. Dalam pengukuran
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
baik.
rumah sakit wajib mempunyai dan merawat statistik yang up-to-date (terkini) dan
2
ditetapkan. Dari peraturan tersebut, dapat disimpulkan bahwa rekam medis dan
informasi kesehatan memang menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari
rumah sakit. Sudah banyak dasar hukum yang dikeluarkan pemerintah untuk
Menkes/ PER/ III/ 2008 tentang Rekam Medis. Pengelolaan rekam medis
menjadi hal yang sangat penting di rumah sakit dikarenakan segala informasi yang
berguna baik bagi pasien atau dokter bahkan bagi pihak manajemen rumah sakit
Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
diberikan kepada pasien. Sedangkan catatan adalah tulisan yang dibuat dokter
pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar
Rumah Sakit Baptis Batu merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
tetapi masih ditemukan beberapa permasalahan, baik dari petugasnya maupun dari
pengelolaan rekam medis dan informasi kesehatan di RS Baptis Batu dan berbagai
permasalahannya.
Assembling yaitu salah satu bagian di unit rekam medis yang berfungsi
sebagai perakit formulir rekam medis, peneliti kelengkapan data rekam medis,
pengendali DRM tidak lengkap, penggendali penggunaan nomor rekam medis dan
formulir rekam medis. Dengan tujuan memberi gambaran fakta terkait keadaan
pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu serta saat ini yang ditulis oleh
karena berpengaruh terhadap proses pelayanan yang dilakukan petugas medis dan
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum.
b. Tujuan khusus.
karakteristik petugas.
1.4. Manfaat
a. Bagi Penulis
b. Bagi Akademik
mahasiswa.
mutu pelayanan rumah sakit terutama bagi pihak manajemen rumah sakit.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan
(Wikipedia, 2008).
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat
gangguan kesehatan.
yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
5
6
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
serasi dan terpadu dangan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya
rujukan.
Menurut undang – undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, Fungsi rumah
sakit adalah :
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan tipe rumah sakit yang ada
di indonesi terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, tipe A, B, C,
D, berbentuk badan dan sebagai unit pelaksana teknis daerah. Perubahan kelas
rumah sakit dapat saja terjadi sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Indonesia Melalui Kaputusan Dirjen Yan
Medik.
Rekam medis sudah dikenal sejak zaman paleolithicum yaitu pada tahun
kurang lebih 25.000 sebelum masehi (SM) yang berupa pahatan di dinding gua
batu di spayol kemudian pada zaman mesir kuno (egyptian period) seorang ahli
pengobatan yang bernama dewa Thoth kira-kira pada tahun kurang lebih 3.000
Imhotep adalah dokter yang pertama yang menjalankan rekam medis dan
3000-2500 SM dan membuat papyrus yaitu dokumen ilmu kedokteran kuno yang
Pada zaman yunani kuno Aesculapius dikenal sebagai dewa kedokteran yang
mempunyai tongkat ular yang merupakan simbol ilmu kedokteran sampai saat ini.
Selain itu juga Hipocrates dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran yang banyak
menulis tentang pengobatan penyakit dengan metode ilmu modern dan melakukan
penelitian observasi dengan cermat sampai saat ini masih dianggap relevan serta
muridnya. Kemudian berkembang lagi pada zaman romawi pada zaman ini
yaitu Galen dan Santa jerome yang memperkenalkan pertama kali istilah rumah
sakit yang didirikan pertama kali di roma italia pada tahun 390 SM, zaman
adanya pencatatan apa yang dilakukan oleh para rahib (dokter kuno).
buku kedokteran begitu pula Ibnu Sena juga banyak menulis buku yang
menggunakan system pencatatan klinis yang baik di rumah sakit tersebut. Pada
kerahasiaan dan kelengkapan isi rekam medis di rumah sakit tersebut dan sebagai
perintis hal–hal yang harus dikerjakan oleh suatu medical record management.
bukanya rumah sakit umum Massacussect di Boston, rumah sakit ini memiliki
rekam medis yang lengkap dan banyak ditemukan istilah-istilah baru dalam rekam
9
medis yaitu salah satunya mulai menginstruksikan bahwa setiap pasien yang
dirawat harus dibuat Kartu Index Utama Pasien (KIUP). Pada awal abat ke 20
kebutuhan rekam medis terus berkembang dengan adanya akreditasi dan dengan
medis dan berkembang kemudian muncul empat sekolah rekam medis, pada tahun
sebanyak 1000 orang siswa, tahun 1948 di inggris didirikan empat sekolah rekam
medis, di Australia mendirikan rekam medis oleh seorang ahli rekam medis yang
Yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
observasi dan pengobatan harian dan semua rekaman baik berupa foto
radiologi.
10
1991.
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
rumah sakit baik di unit rawat jalan maupun unit rawat inap dan gawat
darurat.
Rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa,
pasien.
riwayat penyakitnya, termaksud keadaan sakit, penggobatan saat ini dan saat
lampau yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya mereka
Rekam medis adalah sebagai rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran
Catatan medik adalah catatan yang berisikan segala data mengenai pasien
mulai dari masa sebelum ia dilakukan, saat lahir, tumbuh menjadi dewasa hingga
akhir hidupnya. Data ini dibuat bila mana pasien mengunjungi instalasi pelayanan
kesehatan baik sebagai pasien berobat jalan maupun sebagai pasien rawat inap.
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
tanpa dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medis baik benar tertib
upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dilihat dari tujuan utama (primer)
rekam medis menurut (Hatta, 2008) terbagi dalam 5 kepentingan yaitu untuk:
1. Pasien, rekam medis merupakan alat bukti utama yang mampu membenarkan
adanya pasien dengan identitas yang jelas dan telah mendapatkan berbagai
diberikan oleh tenaga kesehatan, penunjang medis dan tenaga lain yang
yang berbeda.
kesehatan yang diterima pasien. Informasi ini yang menentukan besarnya tarif
Dokumen rekam medis berisi data individual yang bersifat rahasia. Maka
setiap dokumen rekam medis harus dilindungi dengan cara memasukan ke dalam
map dan disimpan. Formulir rekam medis yaitu sebagai suatu bentuk lembaran
catatan dengan kolom – kolom di dalamnya yang harus diisi dengan angka –
pertanyaan atau instruksi yang ada. Terdapat bermacam – macam bentuk formulir
13
rekam medis yang di pakai oleh rumah sakit, namun semuanya harus memenuhi
pencatatan data medik yang tepat dan benar, apabila para dokter maupun staf
mediknya tidak secara seksama melengkapi informasi yang diperlukan pada setiap
dijelaskan bahwa rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap, dan jelas atau
secara elektronik.
diantarnya ke Rumah sakit, dimana rumah sakit adalah suatu organisasi yang
melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang
2. Dikirim oleh rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan kesehatan
lainnya.
a. Pasien Baru
Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk
berobat, Setiap pasien baru di Rumah Sakit Baptis Batu, diterima di registrasi dan
mendapatkan data identitas yang akurat dan kemudian akan ditulis diberkas rekam
Setiap pasien baru akan memperoleh nomor rekam medis pasien baru yang
juga akan dicetak pada kartu pasien atau kartu Indeks Berobat sebagai kartu
pengenal, yang harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya, Baik sebagai
pasien berobat jalan maupun sebagai pasien rawat inap, Pasien baru dengan
dikehendaki pasien.
b. Pasien Lama
Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan
berobat, Untuk pasien lama yang datang Rumah Sakit Baptis Batu langsung ke
nomor rekam medis, dan tujuan berobat, Pasien ini dapat dibedakan :
sendiri)
Mengambil nomor antrian sesuai jaminan pelayanan yang akan digunakan dan
Berbeda dengan prosedur pelayanan pasien baru dan pasien lama pada rawat
jalan, untuk pelayanan pasien rawat darurat langsung ditolong terlebih dahulu
maupun lama seperti pasien datang tidak dengan perjanjian. Di Rumah Sakit
Darurat untuk pasien baru maupun pasien lama. Setelah mendapat pelayanan yang
cukup.
Tempat Penerimaan
Pasien Baru Pasien Rawat Jalan
Pasien Lama
Pernah Berobat
POLIKLINI
Dirawat K Dirujuk ke
Keterangan :
umum.
obat.
Pasien pulang.
18
Rekam medis rawat jalan merupakan dokumen medis atau catatan medis yang
diagnosa sampai dengan semua catatan tentang pengobatan atau tindakan yang
Adapun prosedur pengisian dokumen rekam medis pasien rawat jalan yaitu :
a. Identitas diisi sesuai dengan data dari pasien (KTP / SIM dll) oleh
petugas TPPRJ.
b. Kolom tanggal diisi dengan tanggal, bulan dan tahun pasien periksa.
diberikan.
e. Kolom tanda tangan diisi tanda tangan dan nama Dokter yang
memeriksa.
a. Identitas diisi sesuai dengan data dari pasien (KTP / SIM dll) oleh
petugas UGD.
b. Kolom jam dan tanggal diisi oleh petugas UGD sesuai dengan jam
didapatkan.
rekam medis rawat jalan berisi sebagai berikut seperti yang dipaparkan Fangidac
1. Identitas pasien, terdiri dari nama lengkap pasien, umur, nama suami/ayah,
jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, nomor rekam medis, agama,
3. Tanda (+) untuk pasien meniggal, ditulis di belakang nama pasien pada
sampul luar depan dan bekas rekam medis pasian yang meninggal
pemeriksaan fisik, perawatan dan terapi obat terakhir, hasil konsultasi, dan
lain- lain.
pasien, penemuan medis, rencana perawatan, hasil tes, dan kondisi umum
kepada pasien.
9. Formulir operasi anestesi dan recovery, berisi persetujuan bedah, laporan pra
dan post anestesi, laporan operasi, dan laporan lain yang relevan.
Pada lembar depan ditanda tanggani oleh dokter untuk menunjukan tanggung
12. Formulir informed consent atau formulir persetujuan tindakan medis yang
Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan dan perawatan satu hari sekurang –
kurangnya memuat:
a. Identitas Pasien
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
namun banyak pihak yang masig menganggap documen rekam medis tidak begitu
penting, sehingga pada saat proses pengisian dokumen rekam medis sering kali
tidak lengkap.
pelayanan minimal rumah sakit, ketidak lengkapan documen rekam medis angka
presentasi pengisian documen rekam medis yang sesuai dengan indikator yang
waktu sesuai dengan ketentuan batas waktu yang telah di tetapkan . yaitu :
rekam medis.
ruangan filling.
ringkasan pelayanan yang diberikan oleh tenaga penyedia layanan kesehatan atau
dokter, selama masa perawatan hingga pasien keluar dari rumah sakit baik dalam
Rumah Sakit, 1997, ringkasan dapat di tulis pada bagian akhir catatan
23
perkembangan atau dengan lembaran tersendiri. Bagi rumah sakit – rumah sakit
kecil hal ini ditentukan oleh kegunaan catatan tersebut. Pengecualian bagi resume
medis ini terutama untuk pasien yang dirawat kurang dari 48 jam.
Resume medis ini harus segera ditulis dan dibuat setelah pasien selesai dan
pulang dala perawatan oleh dokter dari rumah sakit dalam keadaan hidup.
Pemeriksaan pasien akan terlihat secara lengkap namun ringkasan dalam resum
medis dan dapat digunakan kembali untuk pengobatan atau kontrol kembali
dimana pun pasien kembali berobat. Pada perMenKes 269 tahun 2008 pada pasal
dalam pasal 3 ayat 2 harus dibuat oleh dokter atau dokter gigi yang melakukan
formulir tersebut.
Berkas atau catatan yang berisiskan data dalam praktek kedokteran disebut
Rekam Medis (Medical Record) atau Dokument Rekam Medis. Isi resume medis
1. Identitas pasien
nama unik atau nomor identifikasi yang akan menbedakan informasi antara
individu untuk tujuan riset dan administratif. Nomor identifikasi unik adalah
elemen yang paling penting untuk dicatat secara seragam (Hatta GR, 2009).
24
Diagnosa ini termasuk dalam diagnosis – diagnosis lain dalam rawat jalan.
Diagnosis lain adalah semua kondisi yang hadir pada saat masuk atau
pasien dalam hal evaluasi klinis pemberian terapi , prosedur diagnostik, lama
GR,2009).
dan tindak lanjut. Ringkasan ini diambil dari catatan dalam formulir –
4. Nama dan tanda tangga dokter atau dokter gigi yang menberikan pelayanan
kesehatan.
Dalam Bab III Pasal 6 PERMENKES 269 tahun 2008 menyatakan, dokter
atau dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya tertentu bertanggungjawab atas
ini adalah :
25
serta sebagai bahan referensi yang berguna bagi dokter yang menerima,
persetujuan pimpinan).
tembusannya kepada dokter utama pasien yang merujuk dan konsultan yang
membutuhkan.
Apabila mutu resume medis krang baik, dapat dilihat dari adanya resume
medis atau tidak lengkapannya resume medis, maka secara keseluruhan akan
menyebabkan mutu rekam medis akan krang baik, dan diikuti dengan mutu rumah
sakit yang kurang baik. Akibat dari resume medis yang tidak ada atau tidak diisi
yang penting, menyangkut pasien dan bisa dijadikan sebagai dasar untuk
Menurut Huffman (1990) dan Soejaga (1996), mutu rekam medis yang baik
adalah rekam medis yang memenuhi indikator – indikator mutu rekam medis
sebagai berikut:
2. Keakuratan
3. Tepat waktu
yang tinggi, sehingga dokter lebih mementingkan pelayanan pasien dari pada
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian dalam penulisan karya tulis ini menggunakan jenis penelitian
yang diakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.
Tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif ini adalah untuk membuat deskripsi
yaitu gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
27
28
fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diteliti. Dalam hal ini sesuai
dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan maka penelitian ini tergolong
berhubungan dengan permasalahan atau judul karya ilmiah yang penulis pilih
masalah lewat prosedur yang sistematis, terarah dan mempunyai tujuan tertentu
dengan menggunakan metode penelitian yang tepat. Data yang dikumpulkan harus
ada relevasinya dengan masalah yang dihadapi, artinya harus ada hubungan
Lokasi penelitian ini adalah RS. Baptis Batu yang beralamat Jl.Panglima
petugas.
29
adalah sebagai berikut : “subjek dari mana data diperoleh” sedangkan menurut
Indriantoro dan Supomo (1999:146) sumber data adalah sebagai berikut : “sumber
pengumpulan data”.
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
(tanpa melalui media perantara) data primer dalam penelitian ini meliputi data
yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Sub. Rekam Medis dan petugas
penyimpanan dokumen rekam medis pasien rawat jalan di rumah sakit baptis
batu Malang.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
sendiri oleh peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi : struktur
30
organisasi rumah sakit baptis batu Malang, buku-buku rekam medis, formulir
Cara pengumpulan data yang penulis pakai dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
baik secara formal maupun secara informal. Adapun yang menjadi subjek
peneliti ini adalah Kepala Rekam Medis dan petugas penyimpanan dokumen
2. Observasi
mendengar, dan mencatat sejumlah taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu
yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Alat observasi yang
digunakan adalah lembar observasi yaitu suatu daftasr untuk men “cek” yang
berisi nama subjek dan beberapa gejala serta identitas lainnya dari sasaran
3. Studi dokumen
dokumentasi juga merupakan kegiatan mencari data atau variabel dari sumber
menganalisa data dan informasi yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan
dokumentasi pada sub bagian Rekam Medis Rumah Sakit Baptis Batu.
Data yang terkumpul dibuat tabulasi dengan kolam – kolam sesuai dengan
variabel yang diteliti, kemudian diisi lengkap dan tidak lengkapnya dokumen
Penyajian data dengan teks yang bersifat naratif dan grafik. Peneliti berusaha
Rumah Sakit Baptis Batu adalah milik Yayasan Rumah Sakit Baptis
Indonesia. Rumah Sakit ini mulai dibangun pada tahun 1996, berlokasi di Jl. Raya
Tlekung No 1 Tlekung Kec. Junrejo, Batu 65327, Jawa Timur, Indonesia, dan
berdiri di atas areal seluas ±7 hektar, dan diresmikan pada tanggal 11 Mei 1999
Baptis Kediri, diprakarsai oleh dr. Sukoyo Suwandani, selaku direktur Rumah
Sakit Baptis Kediri. Jabatan direktur dirangkap oleh direktur Rumah Sakit Baptis
Kediri, yaitu dr. Sukoyo Suwandani. Pada awal pembukaan, Rumah Sakit Baptis
Batu sebagian besar karyawan adalah karyawan Rumah Sakit Baptis Kediri
kemandirian dicapai pada tahun 2009 yaitu kemampuan untuk memenuhi biaya
Rumah Sakit Baptis Batu yang pertama untuk periode 2008-2013. Sesuai dengan
target, pada tahun 2009 Rumah Sakit Baptis Batu mencapai target kemandirian.
Seluruh manajemen diserahterimakan dari direktur Rumah Sakit Baptis Kediri dr.
32
33
Sukoyo Suwandani selaku induk organisasi kepada direktur RS Baptis Batu yaitu
dr. Arhwinda Pusparahaju Artono, Sp.KFR, MARS. Sejak saat itu biaya
Sakit Baptis Batu mulai berbenah sesuai dengan rencana strategis yang sudah
disusun.
direktur. Direktur dibantu oleh dua orang wakil direktur di bidang pelayanan dan
Keuangan bertugas membantu direktur dalam bidang umum dan keuangan. Ketiga
pemegang jabatan ini adalah manajemen puncak atau direksi Rumah Sakit Baptis
Batu.
Visi Rumah Sakit Baptis Batu adalah menjadi Rumah Sakit Kristiani yang
menjadi pilihan utama masyrakat Kota Batu dan sekitarnya karena pelayanan
Kristus kepada setiap orang, tanpa membedakan status sosial, golongan, suku
dan agama
34
Kota Wisata.
Pelayanan kesehatan yang terdapat di Rumah Sakit Babtis Batu adalah sebagai
berikut:
Medical Check Up
Klinik Umum
Klinik Gigi
Klinik KIA/KB
Klinik Paliatif
Klinik Gizi
Klinik Spesialis: Kelompok Medik (Penyakit dalam, anak, paru, jantung dan
pembuluh darah, syaraf, kedokteran jiwa, rehabilitasi medik, serta kulit dan
kelamin) dan Kelompok Bedah (THT KL, mata, kebidanan dan kandungan,
bedah umum, orthopedi dan traumatologi, bedah plastik, bedah digestif, dan
bedah urologi)
Pojok stroke
Respite Care
Paliatif Care
d. Instalasi Operasi
e. Instalasi Farmasi
g. Instalasi Laboratorium
h. Instalasi Gizi
i. Instalasi Radiologi
Pada awal berdirinya Rumah Sakit Baptis Batu pada 11 Mei 1999 unit
rekam medis rumah sakit ini dipegang oleh dua orang yang sistemnya sendiri
menerima pasien BPJS Kesehatan mulai tahun 2006.Sebelum ada BPJS, pasien
hanya puluhan saja.Tetapi semenjak ada BPJS, pasien di Rumah Sakit Baptis Batu
dilakukan pada tahun 2009. Tahun 2014 rekam medis Rumah Sakit Baptis Batu
Batu pada tahun 2017 mengajukan akreditasi SNARS untuk tahun 2020.
Sakit
medis yang ada di Rumah Sakit Baptis Batu yang meliputi kegiatan assembling,
koding, filling dan pelaporan. Semua kegiatan tersebut telah terkonsep dan diatur
sedemikian rupa.
37
4.2.2 Sistem Identifikasi Pasien Unit Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Gawat
Darurat
yaitu yang ditulis dalam database adalah nama pasien sendiri berdasarkan kartu
Prinsip utama yang harus ditaati oleh petugas pencatat adalah : nama
pasien haruslengkap, minimal terdiri dari dua suku kata jika nama pasien hanya
terdiri dari satu suku kata dapat diikuti dengan sebutan BINTI (nama orang tua)
jika pasien perempuan dan BIN (nama orang tua) jika pasien dengan jenis kelamin
laki-laki.
Dengan demikian, nama pasien yang akan tercantum dalam rekam medis
Nama pasien sendiri, apabila namanya sudah terdiri dari dua suku kata atau
lebih.
Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua (nama ayah).
sendiri.
38
berikut :
Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang disempurnakan.
Sebagai pelengkap, bagi pasien perempuan yang sudah menikah diakhir nama
dengan statusnya.
Bagi Pasien berjenis kelamin laki-laki dan belum menikah di beri ahkiran Sdr
Bagi pasien anak, dapat diberi akhiran An (jika berumur kurang dari 12
tahun).
Apabila pasien bayi baru lahir dan belum memiliki nama maka akan di beri
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
PELAYANAN
BPJS Umum
Asuransi Mandiri
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Rekam Medis di Rumah Sakit Babtis Batu.
Rekam medis Rumah Sakit Baptis Batu disimpan menurut nomor, yaitu
menggunakan “Unit Numbering System“ sistem ini memberikan satu unit nomor
rekam medis baik kepada pasien berobat rawat jalan maupun pasien untuk
rawatinap. Pada saat seorang penderita berkunjung pertama kali ke Rumah Sakit
40
Baptis Batu apakah sebagai penderita berobat jalan ataupun untuk rawat inap,
Karena setiap pasien menggunakan satu nomor rekam medis, baik untuk
Pembuatan Kartu Identitas Berobat berlaku pada pasien baru. Ketika pasien
datang dan kemudian dilayani oleh petugas TPP, petugas TPP akan meminta data
pasien dan memasuk kannya ke database rumah sakit. Setalah data masuk,
langsung akan dibuatkan label yang berisi nomor rekam medis, nama, alamat, dan
berobat. Kartu ini diberikan kepada pasien, dan wajib dibawa setiap kali pasien
berobat.
Sistem indexing di Rumah Sakit Baptis Batu dilakukan oleh pengelola data
pasien melakukan pemeriksaan dari unit IGD, Rawat Jalan, ataupun Rawat Inap,
tahunan ada pelaporan. Di dalam pelaporan tersebut terdapat lima besar penyakit
yang diderita pasien, lima besar daerah terbanyak mendaftar, dan jenis layanan
apa saja yang diberikan. Dalam pelaporan ini, bisa menjadi acuan untuk
Persetujuan umum
Persetujuan umum
Pojok stroke
42
Respite Care
Paliatif Care
d. Instalasi Operasi
e. Instalasi Farmasi
g. Instalasi Laboratorium
h. Instalasi Gizi
i. Instalasi Radiologi
Tata cara pengisian dokumen rekam medis di rumah sakit baptis batu
ditetapkan oleh Direktur rumah sakit baptis batu melalui surat keputusan.
Petugas.
segi sumber daya manusia yakni dokter dan perawat yang kurang disiplin
dalam melakukan pengisian rekam medis. Sebagian besar dokter yang ada di
rumah sakit baptis batu adalah dokter tamu sehingga dokter hanya memiliki
waktu yang sedikit di rumah sakit. Sebuah studi mengatakan bahwa faktor -
tinggi.
44
Hal ini didukung oleh hasil penelitian lain yang mengatakan bahwa
APS (atas permintaan sendiri). beban kerja yang banyak (dituntut kerja cepat
tetapi masih ditambah kerja yang lain), memakan waktu yang banyak, berkas
rekam medis sudah terdistribusi ke bagian lain, malas, tidak disiplin karena
oleh alur berkas rekam medis. Alur berkas rekam medis di Rumah sakit baptis
proses penyerahan rekam medis apabila pasien datang ke rumah sakit untuk
situasi pasien tersebut tidak terlalu rame barulah dapat megerjakan bagian
45
beda. Karakteristik individu terdiri dari pendidikan, umur, dam masa kerja.
1. Pendidikan
perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita – cita tertentu. Jadi
RI, 2000).
seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk siap berperan
diperkenalkan.
mampu mengatasi masalah dan berperan lebih baik dan efektif serta
2. Umur
Menurut Hurlock (2002) umur adalah usia seseorang yang hitung sejak
lahir sampai dengan batas terakhir masa hidupnya, semakin cukup umur,
lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang yang belum cukup
jiwanya.
47
3. Masa Kerja
Pengalaman adalah guru yang baik, oleh sebab itu pengalaman identik
dengan lama kerja (masa kerja). Pengalaman itu merupakan suatu cara
pelayanan kepada pasien (klien). Hal ini dilakukan dengan cara mengulang
yang dihadapi pada masa yang lalu. Sehingga dapat dikatakan, semakin
Formulir Rekam Medis Yang Terdiri Dari Rm-01 Identitas Pasien, Rm-02
Dari hasil yang diperoleh formulir yang digunakan sudah sesuai dengan
rekam medis rawat jalan berisi sebagai berikut seperti yang dipaparkan Fangidac
asesmen keperawatan dicatat dalam lembar catatan medis pasien rawat jalan,
sekurang-kurangnya informasi yang harus terdapat dalam rekam medis rawat jalan
adalah:
penyakit;
F. Diagnosis;
G. Rencana penatalaksanaan;
Keterangan:
P = Nilai Persentase
F = Angka Kesesuaian
TIDAK PRESENTASI
No ITEM JUMLAH LENGKAP LENGKAP KELENGKAPAN
(%)
1 A 10 10 0 100 %
2 B 10 10 0 100 %
3 C 10 10 0 100 %
4 D 10 7 3 70 %
5 E 10 8 2 80 %
6 F 10 10 0 100 %
7 G 10 10 0 100 %
8 H 10 10 0 100 %
9 I 10 10 0 100 %
10 J 10 5 5 50 %
50
11 K 10 0 10 100 %
12 L 10 5 5 50 %
Total 120 95 25 79 %
F
P= X 100 %
N
95
P= X 100 %
120
P = 79 %
Hasil perhitungan dari data diatas total kelengkapan dokumen rekam medis
80%, karena kelelaian pada perawat atau dokter sendiri sehingga pada lembar
diagnosis tersebut tidak terisi secara lengkap. Pada item J (Pasien kasus Gigi)
odontogram. Dan juga pada item L (Nama dan Paraf pemberi asuhan) total
prosentasinya hanya 50% disebabkan karena perawat dan dokter lupa menulis
rekam medis yang belum terisi secara langkap oleh perawat atau dokter yang
Rekam medis yang berkualitas berarti rekam medis tersebut berisi data yang
lengkap, sehingga dapat diolah menjadi sebuah informasi. Arti dari pernyataan
diatas adalah sebuah rekam medis yang bermutu selalu akan terisi lengkap oleh
data dan mampu diolah menjadi informasi yang bermanfaat sebagai pembuktian
tuntutan malpraktek.
salah satu kegunaan dari berkas rekam medis, jika dilihat dari aspek hukum
1. Keterbatasan waktu.
52
waktu yang sangat terbatas sehingga dokter tidak sempat mengisi berkas
rekam medis.
oleh kesibukan.
rekam medis disebabkan karena keterbatasan waktu yang disebabkan beban kerja
dokter yang tinggi, sehingga waktu yang digunakan untuk mengisi berkas rekam
2. Ketidakdisiplinan
berkas rekam medis disebabkan oleh kurangnya kesadaran dari dokter akan
Di Rumah Sakit Baptis Batu didapat hasil bahwa faktor yang mempengaruhi
rekam medis.
4.7 Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Baptis Batu
tempat dimana antara pasien dengan petugas rumah sakit menerima pasien
rawat jalan :
4) Buku register
5) Tracer
dicari nomor rekam medis pada komputer atau KIUP, kemudian dicatat
nama dan nomor rekam medis di tracer. Bila belum pernah berobat,
rekam medis.
5) Berikan tracer pada filling bila kita mengambil dokumen rekam medis.
4.7.2 Instalasi Rawat Jalan ( IRJ ) atau Unit Rawat Jalan ( URJ )
55
Instalasi rawat jalan atau unit rawat jalan atau poliklinik, merupakan
tempat pelayanan pasien yang berobat rawat jalan sebagai pintu pertama
apakah pasien tersebut menginap atau tidak, atau perlu dirujuk ketempat
buku ekspedisi.
dalam dokumen rekam medis oleh petugas rekam medis dan paramedis
serta menandatangani.
TPPRI.
h. Apabila diperlukan membuat surat keterangan sakit atau sehat, dan surat
keterangan kematian.
ekspedisi.
catatan di kasir.
selama 24 jam setiap hari, untuk melayani pasien yang mengalami kedaan
yang gawat darurat. Karna kecapatan dan ketepatan pelayanan medis, maka
kelengkapan yaitu :
7) Visum et revertum.
b. Menerima dokumen rekam medis dari unit rekam medis yang diterima dari
TPPRJ.
note).
h. Mencatat identitas pasien dan nomer rekam medis pasien ke dalam buku
regiter UGD.
ekspedisi.
Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit
untuk berobat, Setiap pasien baru di Rumah Sakit Baptis Batu, diterima di
kemudian akan ditulis diberkas rekam medis dan di entry pada komputer.
Setiap pasien baru akan memperoleh nomor rekam medis pasien baru yang
juga akan dicetak pada kartu pasien atau kartu Indeks Berobat sebagai kartu
pengenal, yang harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya, Baik sebagai
pasien berobat jalan maupun sebagai pasien rawat inap, Pasien baru dengan
dikehendaki pasien.
medis.
4. Setelah diberi pelayanan maka semua laporan serta berkas yang diisi
tadi di kirim atau diambil kembali oleh kurir ke unit rekam medis.
59
Berkas rekam medis gawat darurat di cari jika pasien sudah sadar alur
sebagai berikut:
dokter.
4. Berkas rekam medisnya diolah oleh petugas di unit rekam medis dan
diperiksa kelengkapannya.
membuat laporan.
1. Definisi
pengobatan atau tindakan yang dilakukan atas penderita pada saat berobat
jalan.
61
2. Kebijakan
rekam medis harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
3. Tujuan
kesehatan pasien.
4. Prosedur
a. Identitas diisi sesuai dengan data dari pasien (KTP / SIM dll) oleh
petugas TPPRJ.
b. Kolom tanggal diisi dengan tanggal, bulan dan tahun pasien periksa.
diberikan.
e. Kolom tanda tangan diisi tanda tangan dan nama Dokter yang
memeriksa.
a. Identitas diisi sesuai dengan data dari pasien (KTP / SIM dll) oleh
petugas UGD.
b. Kolom jam dan tanggal diisi oleh petugas UGD sesuai dengan jam dan
2. Perawat dan dokter kurang teliti dalam mengisi dokumen rekam medis
pasien.
5. Masih banyak dokumen rekam medis pasien rawat jalan yang belum
terisi lengkap oleh Dokter atau Perawat, yaitu pada lembar pemeriksaan
fisik 70%, diognosis 80%, pasien kasus gigi 50%, nama dan paraf
TIDAK PRESENTASI
No ITEM JUMLAH LENGKAP LENGKAP KELENGKAPAN
(%)
1 A 10 10 0 100 %
2 B 10 10 0 100 %
3 C 10 10 0 100 %
4 D 10 7 3 70 %
5 E 10 8 2 80 %
6 F 10 10 0 100 %
7 G 10 10 0 100 %
8 H 10 10 0 100 %
9 I 10 10 0 100 %
10 J 10 5 5 50 %
11 K 10 0 10 100 %
12 L 10 5 5 50 %
Total 120 95 25 79 %
64
medis pada poin A sampai dengan L dikatakan tidak lengkap dengan kelengkapan
80%, karena kelelaian pada perawat atau dokter sendiri sehingga pada lembar
diagnosis tersebut tidak terisi secara lengkap. Pada item J (Pasien kasus Gigi)
odontogram. Dan juga pada item L (Nama dan Paraf pemberi asuhan) total
prosentasinya hanya 50% disebabkan karena perawat dan dokter lupa menulis
menilai mutu pelayanan pada rumah sakit yang bersangkutan. Semakin sedikit
rekam medis pasien rawat jalan di rumah sakit baptis batu tersebut belum sesuai
Operasional (SPO) pengisian dokumen rekam medis pasien rawat jalan di rumah
sakit baptis batu seharusnya mencapai target 100%, tetapi berdasarkan hasil
rekam medis dibagian pendaftaran pasien rawat jalan rumah sakit baptis batu
faktor, yaitu:
Perawat dan dokter kurang teliti dalam mengisi dokumen rekam medis
Masih banyak dokumen rekam medis pasien rawat jalan yang belum
ruang perawat untuk dilengkapi oleh dokter atau perawat masih saja terdapat
dokumen rekam medis yang dikembalikan ke ruang rekam medis yang lebih
medis tidak begitu penting, sehingga pada saat proses pengisian dokumen
rekam medis sering kali tidak lengkap. Untuk itu dokter dan perawat harus
Pencatatan harus dilakukan secara hati – hati dan secara lengkap karena
dokumen rekam medis merupakan bukti yang dapat di percaya atas hasil
Hal tersebut dapat dijadikan sebagai alat bukti hukum dan pelaporan
lainya.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Lembar dokumen rekam medis pasien rawat jalan sudah sesuai dengan
urutan namun pengisian masih ada yang belum lengkap terdapat pada
(SPO) pengisian dokumen rekam medis yang sangat baik. SPO tersebut
memenuhi SPO yang telah ditetap oleh rumah sakit baptis batu.
68
69
5.2 Saran
medis pasien rawat jalan di Rumah Sakit Baptis Batu yaitu sebagai berikut :
dengan cara memberi sanksi kepada dokter dan perawat agar melengkapi
Rekam medis. 2015. Assembling rekam medis. diakses pada 01 mei 2015 pukul
20:46 WIB http://www.medrec07.com/2015/01/.html
70