Disusun Oleh :
Inka Sasti F18001
Dhimas Pernama Putra F18006
Kalyanita Mulva Gracea P F18011
Syafitri Hasanah F18018
Andini F18019
SURAKARTA
2019
ii
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................ 3
D. Manfaat .......................................................................................... 3
iv
G. Aplikasi Perangkat Lunak ............................................................... 39
endokrin ......................................................................................... 42
A. Kesimpulan .................................................................................... 97
B. Saran .............................................................................................. 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Analisis Kode Penyakit I12.0 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 67
Tabel 3.2 Analisis Kode Tindakan 39.95 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 68
Table 3.3 Analisis Kode Penyakit J18.9.0 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 68
Table 3.4 Analisis Kode Tindakan 99.04 dan 88.73 di RSUD Kota Surakarta bulan
Tabel 3.5 Analisis Kode Penyakit K35.9 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 70
Tabel 3.6 Analisis Kode Tindakan 47.09 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 70
Tabel 3.7 Analisis Kode Penyakit E11.5 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 71
Tabel 3.8 Analisis Kode Tindakan 86.22 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 72
Tabel 3.9 Analisis Kode Penyakit M17 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 73
Tabel 3.10 Analisis Kode Tindakan 80.16 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 74
vi
Tabel 4.1 Analisis Kode Penyakit I12.0 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 87
Tabel 4.2 Analisis Kode Tindakan 39.95 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 88
Table 4.3 Analisis Kode Penyakit J18.9.0 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 89
Table 4.4 Analisis Kode Penyakit 99.04 dan 88.73 di RSUD Kota Surakarta bulan
Tabel 4.5 Analisis Kode Penyakit K35.9 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 91
Tabel 4.6 Analisis Kode tindakan 47.09 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 92
Tabel 4.7 Analisis Kode Penyakit E11.5 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 93
Tabel 4.8 Analisis Kode Tindakan 86.22 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 94
Tabel 4.9 Analisis Kode Penyakit M17 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 95
Tabel 4.10 Analisis Kode Tindakan 80.16 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli tahun
2019................................................................................................................. 96
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Rekam Medis RSUD Kota Surakarta ............ 48
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar Tempat Pendaftaran Pasien (Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Gawat
Darurat)
Gambar Rak dokumen rekam medis di unit rekam medis di RSUD Kota Surakarta
ix
DAFTAR SINGKATAN
PP : Peraturan Perundangan
x
TT : Tempat Tidur
OA : Osteo Arthritis
DM : Diabetes Mellitus
KK : Kartu Keluarga
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
klinis kesehatan pasien. Fungsi berkas rekam medis untuk mengetahui riwayat
Rekam medis merupakan dokumen penting bagi setiap instansi rumah sakit.
Menurut PERMENKES No: 269/ MENKES/ PER/ III/ 2008 yang dimaksud
rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain
1
2
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan
merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai
kesehatan.
PER/ III/ 2008 tentang Rekam Medis. Pengelolaan rekam medis menjadi hal
yang sangat penting di rumah sakit dikarenakan segala informasi yang berguna
baik bagi pasien atau dokter bahkan bagi pihak manajemen rumah sakit pun
itu akan bermuara kepada peningkatan proses belajar dan sekaligus memberi
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan.
D. Manfaat.
1. Bagi Penulis
Laporan ini sebagai salah satu bahan pembelajaran bagi penulis khususnya
kesehatan.
2. Bagi Akademis
Laporan ini sebagai bahan masukan untuk institusi pendidikan dalam hal
mahasiswa.
rumah sakit.
4
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Keilmuan.
2. Lingkup Materi.
3. Lingkup Lokasi.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Surakarta yang berada di Jl.
4. Lingkup Obyek.
Unit Rekam Medis Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
Surakarta.
5. Lingkup Waktu.
LANDASAN TEORI
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
rumah sakit ini telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi
5
6
kandungan.
Rumah Sakit Kelas D adalah rumah Sakit ini bersifat transisi karena
pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. Pada saat
kedokteran umum dan kedokteran gigi. Sama halnya dengan rumah sakit
tipe C, rumah sakit tipe D juga menampung pelayanan yang berasal dari
puskesmas
Pada saat ini banyak tipe E yang didirikan pemerintah, misalnya rumah sakit
jiwa, rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit jantung, dan rumah
yang telah ditemukan atau diketahui manusia sejak 25.000 tahun sebelum
masehi atau sejak praktik kedokteran atau pengobatan. Rekam Medis sudah
sejak 450 tahun sebelum masehi yang menyimpan hasil pemeriksaan pasien,
Rekam medis di Indonesia telah ada sejak pra kemerdekaan, namun dalam
a. Penerimaan pasien
b. Pencatatan
Rekam medis terdiri dari catatan-catatan data pasien yang dilakukan dalam
bagi pasien karena dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi
8
dan lainnya. Dokter atau perawat diwajibkan membuat rekam medis sesuai
peraturan tersendiri
Rekam Medis, isi rekam medis secara umum dikelompokkan atas empat
bagian yaitu rekam medis pasien rawat jalan, rekam medis pasien rawat
inap, rekam medis pasien gawat darurat dan rekam medis pasien dalam
keadaan bencana.
Terdapat juga isi rekam medis khusus yaitu untuk dokter spesialis dan
dokter gigi spesialis yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan juga
1) Identitas pasien
riwayat penyakit
5) Diagnosis
6) Rencana penatalaksanaan
1) Identitas pasien
riwayat penyakit
5) Diagnosis
6) Rencana penatalaksanaan
11) Nama dan tanda tangan dokter, dokter didi, atau tenaga kesehatan
12) Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu, dan
1) Identitas pasien
riwayat penyakit
7) Diagnosis
10) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
berisi:
merawatnya.
pasien.
sistem diperlukan suatu kebijakan dan ketentuan peraturan serta pedoman agar
Berikut ini adalah sistem dan sub sistem didalam rekam medis :
1. Sistem Penamaan.
untuk dapat menemukan dan mengenali kembali berkas rekam medis dari
seorang pasien. Dalam hal ini berlaku slogan “Rekam Medis harus siap
setiap saat” yang berarti bahwa kapan pun dibutuhkan maka berkas rekam
medis yang dimaksud harus bisa segera ditemukan dengan tepat dikenali
kembali.
ke dalam suatu map yang disebut folder. Lembar-lembar ini tidak boleh
tertukar, artinya lembar rekam medis seorang pasien harus dengan tepat
disimpan dalam foldernya dan bukan masuk ke dalam folder pasien lain dan
begitu sebaliknya.
2. Sistem Penomoran.
Dalam UNS, setiap pasien mendapat satu nomor rekam medis yang
pada saat yang pertama kali sebagai pasien baru, misalnya nomor 65-
43-21.
14
rawat jalan maupun rawat inap, nomor yang digunakan ada nomor 65-
2) Folder rekam medis bisa menjadi terlalu tebal pada pasien yang
berkunjung ulang atau pasien dengan riwayat rawat inap lama terjadi
dengan nomor rekam medis baru setiap kali berobat. Misalnya pasien
juga.
nomor rekam medis untuk selamanya dan dalam SNS satu pasien
mendapat satu nomor rekam medis untuk setiap kali kunjungan, maka
1) Pasien akan mendapat nomor rekam medis baru dan kartu identitas
3) Pasien akan diberi nomor rekam medis baru setiap kali pasien
berkunjung.
terakhirnya.
Keuntungan SUNS.
1) Pasien bisa dilayani lebih cepat karena tidak perlu menunggu berkas
Kelemahan SUNS.
1) Penggunaan nomor rekam medis dan folder menjadi lebih boros satu
kunjungannya.
medis.
3. Sistem Penjajaran.
Menurut Rano Indradi S (2014) dalam metode ini, berkas rekam medis
abjad nama pasien. Nomor rekam medis ini tercantum pada folder rekam
medis. Karena nomor rekam medis pada folder menjadi acuan untuk
penataan berkas rekam medis, maka folder harus dirancang dengan baik
agar nomor rekam medis dapat dengan mudah dilihat dan dibaca.
Sesuai dengan namanya maka pada sistem ini berkas rekam medis
dikelola oleh orang awam sehingga orang yang tidak berhak untuk
rekam medis dan menemukan berkas rekam medis jika orang tersebut
tempat dari ruang filing, umumnya dibagian rekam medis yang baru
berikutnya. Jadi bisa terjadi ada lemari yang sudah penuh sesak dan
Dalam metode TDF, nomor rekam medis dibagi menjadi 3 digit dan
yang tercantum. Keuntungan lain yaitu petugas lebih mudah dan cepat
section. Jika ada warna yang berbeda dalam satu section bisa dipastikan
maka tidak lagi terjadi ketidakseimbangan isi lemari pada metode SNF.
Seluruh section akan terisi relatif sama dan aktifitas petugas juga relatif
Karena berkas rekam medis tidak ditata menurut urutan angka apa
adanya, maka orang yang tidak memahami konsep TDF akan kesulitan
dan bahkan tidak bisa menemukan berkas rekam medis walaupun tahu
ini tidak lama dan setelah terbiasa, petugas justru lebih cepat waktu
dan kelemahan metode MDF adalah seperti pada metode TDF. Jika
diberi kode warna, maka kode warna nya tetap mengikuti angka pada
digit primernya.
4. Sistem Penyimpanan.
rawat jalan maupun rawat inap), maka tentunya pasien tersebut akan pulang
(baik keadaan hidup maupun meninggal). Setelah pasien pulang (keluar dari
menyimpan semua berkas rekam medis seorang pasien (baik rawat jalan
maupun rawat inap) menjadi satu folder dan disimpan di satu tempat.
21
Keuntungan :
Kelemahan :
menjadi satu.
untuk pelayanan agar distribusi berkas rekam medis bisa cepat dan
efesien.
medis rawat jalan disimpan terpisah dari berkas rekam medis rawat inap.
Berkas rekam medis rawat jalan disimpan diruang filling rawat jalan dan
berkas rekam medis rawat inap disimpan diruang filling rawat inap.
Keuntungan :
Kelemahan :
penyimpanan.
lebih sulit.
5. Sistem Penyusutan.
rekam medis boleh disimpan lama dari angka tahun dalam tabel jadwal
retensi arsip (JRA). Namun jika kapasitas luang sudah ada maka perlu
masuk masa inaktif. Berkas rekam medis aktif ini kemudian diturunkan dari
dan memilah (memisahkan) berkas rekam medis aktif dan inaktif inilah
penyimpanan rekam medis aktif bisa menjadi lebih longgar lagi. Rak yang
yang padat juga cendurung menjadi tidak rapi, kusut, dan berkas menjadi
23
terpisahnya berkas rekam medis inaktif dari berkas rekam medis yang masih
aktif.
6. Sistem Pemusnahan.
dianggap sudah tidak bernilai lagi. Berkas rekam medis selanjutnya akan
disimpan di ruang filing inaktif sebagai masa inaktif yang telah ditentukan.
Setelah memenuhi masa retensi inaktif, maka rumah sakit melakukan proses
memiliki nilai guna. Nilai guna yang dimaksud di nilai guna kedokteraan,
pasien rawat jalan (TPPRJ) dalam pelayanan pada pasien adalah sebagai
formulir rekam medis rawat jalan, kartu identitas berobat (KIB), dan
rawat jalan.
sesuai.
jalan.
dengan media komunikasi tracer dan dilakukan serah terima DRM lama
kasir.
(TPPRI) atau Ruang Penerimaan Pasien Rawat Inap (RPP) atau Pusat
Informasi Rawat Inap atau Pusat Informasi Rumah sakit, adalah satu bagian
pasien yang akan rawat inap. Sistem pelayanan TPPRI berbeda antara satu
a. Semua pasien rawat inap harus melalui pemeriksaan rawat jalan atau
gawat darurat.
b. TPPRI dapat menerima pasien langsung selain melalui pasien dari rawat
dalam pelayanan klinis dan pelayanan rekam medis. Dari TPPGD setiap
pasien mendapat pelayanan klinis setelah pasien diperiksa oleh dokter atau
untuk rawat inap oleh dokter, maka pasien akan diarahkan ke bangsal
pasien baru atau lama. Untuk mempercepat proses pelayanan maka pada
kedua sistem tersebut, setiap pasien yang akan rawat inap dianggap baru,
kemudian dicari di kartu index utama pasien (KIUP) setelah pasien dirawat
27
inap.
Tugas pokok TPPRI yaitu mencatat mutase pasien rawat inap, yaitu
informasi yang akurat tentang tempat tidur (TT) yang kosong dan nama-
penyakitnya.
a. Penerimaan pasien yang berasal dari unit rawat jalan (URJ) atau unit
harus dirawat.
28
b. Menjelaskan tempat tidur (TT) dan kelas perawatan yang masih kosong
ruangan.
(URI).
Oleh karena itu, identitas pasien dicatat pada kartu identitas berobat (KIB),
kartu index utama pasien (KIUP) dan buku register pendaftaraan pasien
rawat inap.
29
Selain itu, dicatat pula identitas pasien dan keluarganya pada formulir rekam
a. Menjelaskan tempat tidur (TT) dan kelas perawatan yang masih kosong
ruangan.
(URI).
disimpan.
a. Setiap hari (pagi hari) mengambil sensus harian rawat inap (SHRI) dan
data rekam medis (DRM) rawat inap di setiap bangsal rawat inap untuk
diperoleh setiap saat dari bangsal rawat inap. Catatan mutase tersebut
1) Nama, jenis kelamin dan umur pasien serta nomor rekam medis.
keluar mati.
2) Jumlah pasien yang melalui Unit Gawat Darurat (UGD), Unit Rawat
Instalasi Gawat Darurat (IGD) atau Instalasi Rawat Darurat (IRDA) adalah
salah satu pelayanan klinis rumah sakit yang memberikan pelayanan selama
32
24 jam pada kasus-kasus gawat atau darurat atau gawat tidak darurat, atau
darurat tidak gawat atau gawat dan darurat. Tugas pokok pelayanan rekam
a. Identitas pasien.
tidak dirangkap.
klinis. Ada 2 alternatif yang dapat dipilih dengan konsekuensi yang berbeda
yaitu (a) Filing buka 24 jam dan (b) Filing tidak buka 24 jam. Bila filing
buka 24 jam maka kartu index utama pasien (KIUP) di tempat penerimaan
pasien rawat inap (TPPRI) harus dapat digunakan pula selama 24 jam (akan
buka 24 jam maka harus dibuatkan kartu identitas berobat (KIB) sementara
dan KIUP sementara terlebih dahulu. Bila ternyata pasien belum pernah
berikutnya. Bila sudah pernah berobat maka DRM lama harus ditemukan
untuk disatukan dengan DRM yang sudah dibuat di gawat darurat dan
Selain itu, agar setiap pasien memperoleh nomor rekam medis yang
sesuai maka sebelum pelayanan dilakukan setiap lembar DRM telah ditulis
nomor dan tidak lupa memberi nomor rekam medis kepada pasien.
yang dikehendaki.
rawat inap.
pelayanan khusus tersebut pada folder DRM rawat inap pasien yang
bersangkutan.
berkunjung lagi apakah Unit Gawat Darurat (UGD) atau lewat TPPRJ.
lama yang telah disimpan nomor rekam medis UGD di coret, diganti
r. Bila tidak ditemukan di KIUP berarti belum pernah berobat atau sebagai
pasien baru.
harinya.
v. Menyerahkan SHGD bersama DRM bagi pasien yang tidak dirawat inap
ke fungsi assembling.
medis.
c. Prosedur penyatuan dengan DRM lama pada pasien gawat darurat yang
d. Prosedur penyatuan dengan kartu index utama pasien (KIUP) lama pada
pasien gawat darurat yang pernah datang berobat oleh fungsi tempat
dokumen rekam medis (DRM) gawat darurat bagi yang tidak dirawat
inap.
yaitu :
assembling.
1. Assembling (Perakitan).
bagian di unit rekam medis. Peran dan fungsi assembling dalam pelayaan
rekam medis yaitu sebagai perakit formulir rekam medis, peneliti isi data
satu bagian dalam unit rekam medis yang berperan sebagai pencatat dan
peneliti kode penyakit dan diagnosa yang ditulis dokter, kode operasi atau
tindakan medis yang ditulis dokter atau petugas kesehatan lainnya, kode
sebab kematian dari sebab kematian yang ditetapkan dokter. Serta mencatat
medis yang memiliki jenis penyakit, operasi atau tindakan medis sebab
keperluan (missal audit medis, audit kematian dan audit keperawatan), serta
38
satu bagian dalam rekam medis yang tugasnya mengumpulkan data kegiatan
rekam medis yang masuk ke unit rekam medis untuk diolah menjadi sebuah
manajemen.
4. Filing.
bagian dalam unit rekam medis. Peran dan fungsi dalam pelayanan rekam
44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Pada Bab XI Tentang Pencatatan dan
Menurut Melwin Syafrizal Daulay (2007:22) Dalam buku nya dengan judul
sebagai pengatur aktivitas kerja komputer dan seluruh intruksi yang mengarah
secara optimal oleh usernya. Perangkat lunak sistem operasi ini atau yang
Tentu saja, kita sebagai user yang sering menggunakan komputer, sudah
sangat akrab dengan sistem operasi seperti ini. Ada banyak sekali sistem
operasi atau perangkat lunak sistem operasi ini yang kita gunakan sehari-
hari, mulai dari yang digunakan pada perangkat keras PC atau komputer
desktop dan laptop, hingga smartphone yang biasa kita gunakan sehari-hari.
Berikut ini adalah beberapa jenis perangkat lunak sistem operasi yang
a. MS – DOS
b. Microsoft Windows
c. Windows Mobile
d. Linux
e. iOS
f. Mac OS
g. UNIX
h. Novell
i. SUN OS
j. Symbian
k. Android
yang membantu user sehingga dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
mempermudah pekerjaan kita, dan tentu saja dapat kita peroleh dengan
mudah, mulai dari perangkat lunak aplikasi yang bersifat freeware, ataupun
a. Aplikasi Desktop.
mungkin.
42
b. Aplikasi Web.
c. Android.
banyak lagi.
Endokrin.
1. Sistem Muskuloskeletal.
muskuloskeletal adalah suatu sistem yang terdiri dari tulang, otot, kartilago,
2. Sistem Cardiovaskular.
atau yang biasa disebut penyakit jantung umumnya mengacu pada kondisi
jantung lainnya yang mempengaruhi otot jantung, katup atau ritme, juga
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
3. Sistem Respiratory.
sebagai sisa dari oksidasi ke luar dari tubuh. Dari sistem respiratory ini
4. Sistem Digestif.
adalah saluran usus yang terjadinya pembusukan dan menonjol dari bagian
awal usus besar atau seku. Penyakit usus buntu timbul ketika usus buntu
tersumbat benda keras di dalam tinja atau bengkaknya cabang kelenjar getah
bening, apabila tidak ditangani secara serius maka hal tersebut dapat
5. Sistem Endokrin.
(Depkes, 2008).
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta adalah Rumah Sakit Daerah
berdiri tahun 1962. Pada tahun 2001 berubah menjadi Unit Pelaksana
Teknik Daerah (UPTD). Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta yang
Pada tahun 2009 baru menjadi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),
No.10 Surakarta. Pada bulan Oktober tahun 2012 Rumah Sakit Umum
46
47
DIREKTUR
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SUBBAGIAN
TATA USAHA
Coding Analising
TPPRJ TPPGD TPPRI Assembling dan
Dhestri Ratih, dan Filing
Tri Setyowati Corry Reza, Sri Lestari,
Amd.PK Amd.PK Amd.PK
Indexing Reporting Heriyanto
Amd.PK
Yulianti, Dewi Setyowati, Amd.PK
Amd.PK Amd.PK
1. Sistem Penamaan
penamaan asli atau langsung, yaitu sesuai dengan kartu identitas (KTP).
Apabila untuk pasien anak yang masih dibawah umur 18 tahun penulisan
nama sesuai dengan Kartu Keluarga (KK), Kartu Identitas Anak (KIA), atau
Akta Kelahiran.
2. Sistem Penomoran
Unit Numbering System (UNS). Pemberian nomor cara unit atau dikenal
setiap pasien mendapat satu nomor rekam medis pada saat pertama kali
3. Sistem Penjajaran
penjajaran Terminal Digit Filing (TDF) dan kode warna. Sistem penjajaran
dengan angka akhir atau yang disebut Terminal Digit filing (TDF) yaitu
dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 digit
Misalnya : Contoh :
00 01 02 00 01 02
3 2 1 3 2 1
Keterangan : 01 01 02
1. Primer 3 2 1
2. Sekunder 02 01 02
3. Tersier 3 2 1
digunakan yaitu :
4. Sistem Penyimpanan
dokumen rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat
Dokumen rekam medis yang diretensi adalah dokumen rekam medis pasien
b. Melakukan retensi
c. Melakukan penyisiran
sebelum dimusnahkan
Surakarta.
Pasien Datang
Pendaftaran
Rawat Jalan
Periksaan
Penunjang
Gawat Darurat
Farmasi
Pemulasaran
Pasien Sehat
Keluar
berikut :
a. Alur atau jalannya di TPPRJ untuk pasien baru adalah sebagai berikut :
Pasien Baru
Mengisi general
consent rawat jalan
BPJS Umum
Apotek Apotek
Kasir
Pulang
nama pasien dan tanggal lahir pada menu pencarian SIMRS. Jika
b) Poliklinik paru
c) Poliklinik saraf
d) Poliklinik anak
e) Poliklinik bedah
f) Poliklinik kandungan
h) Poliklinik mata
i) Poliklinik THT
k) Poliklinik jiwa
l) Poliklinik gigi
n) Poliklinik umum
q) Poliklinik gizi
r) Poliklinik hemodialisa
sebagai berikut :
a) Laboratorium
b) Radiologi
c) Fisioterapi
diri pasien.
di SIMRS.
poliklinik dituju.
56
b. Alur atau jalannya di TPPRJ untuk pasien lama adalah sebagai berikut:
Pasien Lama
TIDAK
ADA Kartu Identitas KTP,
KK, BPJS (kalau ada),
Rujukan
YA
Daftar ke poliklinikyang
dituju
BPJS Umum
Poliklinik Poliklinik
Apotek
Apotek
Kasir
Pulang
Gambar 3.5 Struktur Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap.
57
atau KK.
6) Jika pasien BPJS, maka cetak SEP (Surat Elegibilitas Peserta) dan
Pasien datang
Bangsal
Apotek
Pulang
oleh petugas rekam medis pada pendaftaran rawat inap di Rumah Sakit
BPJS pasien.
59
d. Petugas TPPRI menanyai kepada petugas bangsal, jika ada kamar yang
h. Jika kamar rawat inap penuh maka pasien akan ditanya apakah pasien
tersebut mau menunggu sampai ada kamar kosong, jika tidak ada kamar
yang kosong pasien akan diberikan surat rujukan ke Rumah Sakit lain
Pasien elektif yaitu pasien yang akan dikonfirmasi via telepon oleh
Pasien datang
Baru Lama
Pemeriksaan
oleh dokter
RJ RI
Bangsal
Apotik
Apotek
Pulang
f. Jika pasien dapat dirawat secara jalan maka dokter akan memberikan
resep dan petugas pendaftaran TPPGD akan mencetak resi tindakan lalu
ke kasir.
yang dituju.
62
1. Assembling.
Surakarta bertugas sebagai perakit, peneliti data rekam medis sudah lengkap
mengambil dokumen rekam medis (DRM) pasien rawat inap yang sudah
pulang dan menulis dalam buku ekspedisi setiap dokumen rekam medis
yang di ambil dari Unit Rawat Inap, jika sudah selesai maka petugas
lengkap atau belum lengkap. Jika dokumen rekam medis (DRM) belum
rekam medis (DRM) tersebut ke rak sesuai dengan dokter yang bertanggung
dokumen rekam medis (DRM) yang belum lengkap sesuai dengan dokter
yang bertanggung jawab untuk diisi dan dilengkapi. Jika dokumen rekam
atau diagnosis dan tindakan yang ditulis oleh dokter didalam dokumen
b. Membuka dan mengevaluasi satu persatu setiap DRM yang telah selesai
pelayanan serta melakukan input data DRM pada komputer coding pada
1) Tanggal pelayanan.
6) Untuk mengisi berat bayi baru lahir menggunakan (gram) jika pasien
c. Setelah proses pengkodingan selesai dan DRM siap untuk disimpan atau
serta kode sebab kematian yang ditulis dokter dan tenaga kesehatan lainnya,
berdasarkan operasi atau tindakan medis lainnya. Index yang disimpan yaitu
index penyakit, index operasi atau tindakan medis, index sebab kematian
dan index dokter. Tugas indexing lainnya yaitu membuat laporan 10 besar
rekam medis untuk diolah menjadi informasi yang disajikan dalam bentuk
penyakit.
4. Filing.
filling. Dokumen rekam medis diambil dari ruang filling lalu diberikan
pendaftaran rawat jalan RSUD Kota Surakarta bisa login aplikasi BPJS dan
dapat melayani pasien BPJS. Fungsi dari situs BPJS tersebut untuk
Surakarta
secara online. Setelah mendaftar pada web tersebut pasien akan menerima bukti
Setelah pasien tiba di Rumah Sakit pasien akan diarahkan menuju loket
Hasil laporan 5 teratas dari 10 besar penyakit rawat inap di RSUD Kota
Kode ICD-10
Kode RSUD Kota
No No RM Diagnosis ICD-10 Surakarta
Hypertensive renal disease
1. 014213 I12.0 I12.0
with renal failure
Hypertensive renal disease
2. 024877 I12.0 I12.0
with renal failure
Hypertensive renal disease
3. 075609 I12.0 I12.0
with renal failure
Hypertensive heart disease
4. 083162 I12.0 I12.0
with heart failure
Hypertensive heart disease
5. 088796 I12.0 I12.0
with heart failure
Hypertensive renal disease
6. 110298 I12.0 I12.0
with renal failure
Hypertensive renal disease
7. 133349 I12.0 I12.0
with renal failure
Hypertensive renal disease
8. 133460 I12.0 I12.0
with renal failure
Hypertensive renal disease
9. 133674 I12.0 I12.0
with renal failure
Hypertensive renal disease
10. 133843 I12.0 I12.0
with renal failure
Tabel 3.1 Analisis Kode Penyakit I12.0 di RSUD Kota Surakarta bulan
Kode ICD-9CM
Kode RSUD Kota
No No RM Tindakan ICD-9CM Surakarta
Hemodialysis [renal
1. 014213 39.95 39.95
dialysis]
Hemodialysis [renal
2. 024877 39.95 39.95
dialysis]
Hemodialysis [renal
3. 075609 39.95 39.95
dialysis]
Hemodialysis [renal
4. 083162 39.95 39.95
dialysis]
Hemodialysis [renal
5. 088796 39.95 39.95
dialysis]
Hemodialysis [renal
6. 110298 39.95 39.95
dialysis]
Hemodialysis [renal
7. 133349 39.95 39.95
dialysis]
Hemodialysis [renal
8. 133460 39.95 39.95
dialysis]
Hemodialysis [renal
9. 133674 39.95 39.95
dialysis]
Hemodialysis [renal
10. 133843 39.95 39.95
dialysis]
Tabel 3.2 Analisis Kode Tindakan 39.95 di RSUD Kota Surakarta bulan
kode tindakan 99.04 (Transfusion of packed cells) dan 87.4 (Other x-ray of
Kode ICD-10
RSUD Kota
No No RM Diagnosis Kode ICD-10 Surakarta
Pneumonia, unspecified
1. 118027 J18.9 J18.9
Pneumonia, unspecified
2. 119508 J18.9 J18.9
Pneumonia, unspecified
3. 111399 J18.9 J18.9
Pneumonia, unspecified
4. 116657 J18.9 J18.9
69
Pneumonia, unspecified
5. 132400 J18.9 J18.9
Pneumonia, unspecified
6. 133883 J18.9 J18.9
Pneumonia, unspecified
7. 133759 J18.9 J18.9
Pneumonia, unspecified
8. 133679 J18.9 J18.9
Pneumonia, unspecified
9. 133048 J18.9 J18.9
Pneumonia, unspecified
10. 121406 J18.9 J18.9
Table 3.3 Analisis Kode Penyakit J18.9.0 di RSUD Kota Surakarta bulan
Excisional
8. 113374 86.22 86.22
debridement of wound,
infection, or burn
Excisional
9. 133757 86.22 86.22
debridement of wound,
infection, or burn
Excisional
10 134593 86.22 86.22
debridement of wound,
.
infection, or burn
Tabel 3.8 Analisis Kode Tindakan 86.22 di RSUD Kota Surakarta bulan
analisis kode tindakan 80.16 (Other arthrotomy with knee) di RSUD Kota
tahun 2019.
74
PEMBAHASAN
1. Sistem Penamaan.
Umum Daerah Kota Surakarta sudah sesuai teori yang dikemukakan oleh
Surakarta menerapkan sistem ini supaya tidak salah dalam menulis nama
2. Sistem Penomoran.
mendapat satu nomor rekam medis pada saat pertama kali pasien datang ke
75
76
selamanya.
pasien terkumpul utuh dalam satu folder dengan nomor rekam medis dan
3. Sistem Penjajaran.
warna. Sistem penjajaran dengan angka akhir atau yang disebut Terminal
Digit filing (TDF) yaitu suatu penyimpanan dokumen rekam medis dengan
rekam medis pada 2 digit angka kelompok akhir. Untuk menjalankan sistem
menggunakan Terminal Digit Filing (TDF) 6 digit angka yang terdiri dari 2
digit angka primer, 2 digit angka sekunder, 2 digit angka tersier dan simbol
warna untuk color warna angka. Keuntungan dari memberi kode warna
dalam masing-masing section. Jika ada warna yang berbeda dalam satu
section bisa dipastikan berkas tersebut salah section (misfile) dan dapat
4. Sistem Penyimpanan.
jalan, rawat inap, gawat darurat dalam satu map dan satu rak. Sedangkan
dokumen rekam medis pasien rawat jalan dan pasien rawat inap dijadikan
satu dalam satu map dan satu rak. Keuntungan dari sistem penyimpanan
inaktif. Dokumen rekam medis yang diretensi adalah dokumen rekam medis
disimpan lama dari angka tahun dalam tabel Jadwal Retensi Arsip (JRA).
Namun jika kapasitas luang sudah ada maka perlu dilakukan pemilihan dan
pemilihan terhadap rekam medis yang sudah masuk masa inaktif. Berkas
rekam medis aktif ini kemudian diturunkan dari rak penyimpanan dan
b. Melakukan retensi
c. Melakukan penyisiran
sebelum dimusnahkan.
rekam medis yang dianggap sudah tidak bernilai lagi. Berkas rekam medis
selanjutnya akan disimpan di ruang filing inaktif sebagai masa inaktif yang
telah ditentukan. Setelah memenuhi masa retensi inaktif, maka rumah sakit
inaktif tersebut memiliki nilai guna. Nilai guna yang dimaksud di nilai guna
Kota Surakarta.
Alur pelayanan pasien rawat jalan baru dan rawat jalan pasien lama
Daerah (RSUD) Kota Surakarta juga sudah sesuai dengan standar yaitu
80
loket pendaftaran sudah buka pada pukul 07.00-12.00 setiap hari senin-
kamis. Pukul 07.00-09.30 setiap hari jum’at dan hari sabtu pukul 07.00-
10.30. Setiap hari minggu dan tanggal merah loket pendaftaran tutup.
Alur dan prosedur TPPGD sudah sesuai dengan teori Rano Indradi S
yang pertama kali diterima pasien sehingga baik buruknya mutu pelayanan
lain.
81
f. Jika pasien dapat dirawat secara jalan maka dokter akan memberikan
resep dan petugas pendaftaran TPPGD akan mencetak resi tindakan lalu
ke kasir.
yang dituju
1. Assembling.
sebagai perakit formulir rekam medis, peneliti isi data rekam medis sudah
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta untuk DRM rawat inap saja
lembar kekurangan dan menerapkan sistem 2x24 jam setelah pasien pulang
dalam unit rekam medis yang berperan sebagai pencatat dan peneliti
kode penyakit dan diagnosa yang ditulis dokter, kode operasi atau
tindakan medis yang ditulis dokter atau petugas kesehatan lainnya, kode
bertugas sebagai pencatat kode penyakit, kode tindakan serta kode sebab
kematian yang ditulis dokter dan tenaga kesehatan lainnya, indexing juga
atau tindakan medis lainnya. Sistem indexing sudah sesuai dengan teori
data indeks penyakit operasi tindakan medis, sebab kematian dan indeks
dengan teori yang diterapkan oleh Bambang Sofari (2004) analising dan
reporting adalah salah satu bagian dalam rekam medis yang tugasnya
untuk menganalisa semua data rekam medis yang masuk ke unit rekam
medis untuk diolah menjadi sebuah informasi yang disajikan dalam bentuk
medis sebagai pengalisis data yang masuk ke bagian rekam medis untuk
Dalam analising dan reporting ada 2 macam laporan, yaitu laporan internal
4. Filling
Sistem Filing di RSUD Kota Suarakarta sudah sesuai dengan teori yang
Tujuan penyimpanan agar data rekam medis di rak filing lebih rapi, dan data
khususnya pada Bab XI Pasal 52 ayat (1) dijelaskan bahwa “Setiap Rumah
Rumah Sakit”.
85
Surakarta
sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan Roger S. Pressman (2005), web-
application adalah satuan aplikasi yang cukup luas, pada bentuk paling
endokrin.
86
cardiovascular (I12.0)
(K35.9)
Dari kelima macam penyakit diatas kodenya 100 % sudah akurat sesuai
Sakit Umum Daerah Kota Surakarta sudah baik, karena petugas coding
lima macam tindakan dari lima penyakit yang telah dianalisis. Lima macam
appendectomy (47.09)
(86.22)
knee (80.16)
Dari kelima macam tindakan diatas 100% kode sudah akurat sesuai
dengan ICD-9-CM karena kode antara berkas dokumen rekam medis dan
di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta sudah baik, karena petugas
Keakuratan
Kode Kode ICD-10 RSUD Tidak
No No RM ICD-10 Kota Surakarta Akurat Akurat
1. 014213 I12.0 I12.0
2. 024877 I12.0 I12.0
3. 075609 I12.0 I12.0
4. 083162 I12.0 I12.0
5. 088796 I12.0 I12.0
6. 110298 I12.0 I12.0
88
7. 133349 I12.0 I12.0
8. 133460 I12.0 I12.0
9. 133674 I12.0 I12.0
10. 133843 I12.0 I12.0
Tabel 4.1 Analisis Kode Penyakit I12.0 di RSUD Kota Surakarta bulan
Keakuratan
Kode Kode ICD-9CM Tidak
No No RM ICD-9CM RSUD Kota Surakarta Akurat Akurat
1. 014213 39.95 39.95
2. 024877 39.95 39.95
3. 075609 39.95 39.95
4. 083162 39.95 39.95
5. 088796 39.95 39.95
6. 110298 39.95 39.95
7. 133349 39.95 39.95
8. 133460 39.95 39.95
9. 133674 39.95 39.95
10 133843 39.95 39.95
.
Tabel 4.2 Analisis Kode Tindakan 39.95 di RSUD Kota Surakarta bulan
renal failure) di RSUD Kota Surakarta dengan ICD-10 sudah akurat 100%.
kode tindakan 99.04 (Transfusion of packed cells) dan 87.4 (Other x-ray of
Keakuratan
Kode Kode ICD-10 RSUD Tidak
No No RM ICD-10 Kota Surakarta Akurat Akurat
1. 118027 J18.9 J18.9
2. 119508 J18.9 J18.9
3. 111399 J18.9 J18.9
4. 116657 J18.9 J18.9
5. 132400 J18.9 J18.9
6. 133883 J18.9 J18.9
7. 133759 J18.9 J18.9
8. 133679 J18.9 J18.9
9. 133048 J18.9 J18.9
10. 121406 J18.9 J18.9
Table 4.3 Analisis Kode Penyakit J18.9.0 di RSUD Kota Surakarta bulan
Keakuratan
Kode Kode ICD-9CM RSUD Tidak
No No RM ICD-9CM Kota Surakarta Akurat Akurat
1. 118027 99.04 99.04
2. 119508 87.4 87.4
3. 111399 87.4 87.4
4. 116657 87.4 87.4
5. 132400 87.4 87.4
6. 133883 87.4 87.4
7. 133759 87.4 87.4
8. 133679 87.4 87.4
9. 133048 87.4 87.4
10. 121406 87.4 87.4
Table 4.4 Analisis Kode Penyakit 99.04 dan 87.4 di RSUD Kota Surakarta
RSUD Kota Surakarta dengan ICD-10 sudah akurat 100%. Kode tindakan
Keakuratan
Kode Kode ICD-10 RSUD Tidak
No No RM ICD-10 Kota Surakarta Akurat Akurat
1. 001811 K35.9 K35.9
2. 026432 K35.9 K35.9
3. 134164 K35.9 K35.9
4. 084782 K35.9 K35.9
5. 133529 K35.9 K35.9
6. 133615 K35.9 K35.9
7. 133795 K35.9 K35.9
8. 133626 K35.9 K35.9
9. 133985 K35.9 K35.9
10. 132778 K35.9 K35.9
Tabel 4.5 Analisis Kode Penyakit K35.9 di RSUD Kota Surakarta bulan
Keakuratan
Kode Kode ICD-9CM RSUD Tidak
No No RM ICD-9CM Kota Surakarta Akurat Akurat
1. 001811 47.09 47.09
2. 026432 47.09 47.09
3. 134164 47.09 47.09
4. 084782 47.09 47.09
5. 133529 47.09 47.09
6. 133615 47.09 47.09
7. 133795 47.09 47.09
8. 133626 47.09 47.09
9. 133985 47.09 47.09
10. 132778 47.09 47.09
Tabel 4.6 Analisis Kode tindakan 47.09 di RSUD Kota Surakarta bulan
Keakuratan
Kode Kode ICD-10 RSUD Tidak
No No RM ICD-10 Kota Surakarta Akurat Akurat
1. 002150 E11.5 E11.5
2. 054172 E11.5 E11.5
3. 122458 E11.5 E11.5
4. 026610 E11.5 E11.5
5. 011516 E11.5 E11.5
6. 044934 E11.5 E11.5
7. 057421 E11.5 E11.5
8. 113374 E11.5 E11.5
9. 133757 E11.5 E11.5
10. 134593 E11.5 E11.5
Tabel 4.7 Analisis Kode Penyakit E11.5 di RSUD Kota Surakarta bulan
Keakuratan
Kode Kode ICD-9CM RSUD Tidak
No No RM ICD-9CM Kota Surakarta Akurat Akurat
1. 002150 86.22 86.22
2. 054172 86.22 86.22
3. 122458 86.22 86.22
4. 026610 86.22 86.22
5. 011516 86.22 86.22
6. 044934 86.22 86.22
7. 057421 86.22 86.22
8. 113374 86.22 86.22
9. 133757 86.22 86.22
10. 134593 86.22 86.22
Tabel 4.8 Analisis Kode Tindakan 86.22 di RSUD Kota Surakarta bulan
analisis kode tindakan 80.16 (Other arthrotomy with knee) di RSUD Kota
Keakuratan
Kode Kode ICD-10 RSUD Tidak
No No RM ICD-10 Kota Surakarta Akurat Akurat
1. 011074 M17 M17
2. 018186 M17 M17
3. 027335 M17 M17
4. 034615 M17 M17
5. 040180 M17 M17
6. 042375 M17 M17
7. 055487 M17 M17
8. 062751 M17 M17
9. 070517 M17 M17
10. 095674 M17 M17
Tabel 4.9 Analisis Kode Penyakit M17 di RSUD Kota Surakarta bulan Juli
tahun 2019.
96
Keakuratan
Kode Kode ICD-9CM RSUD Tidak
No No RM ICD-9CM Kota Surakarta Akurat Akurat
1. 011074 80.16 80.16
2. 018186 80.16 80.16
3. 027335 80.16 80.16
4. 034615 80.16 80.16
5. 040180 80.16 80.16
6. 042375 80.16 80.16
7. 055487 80.16 80.16
8. 062751 80.16 80.16
9. 070517 80.16 80.16
10. 095674 80.16 80.16
Tabel 4.10 Analisis Kode Tindakan 80.16 di RSUD Kota Surakarta bulan
di RSUD Kota Surakarta dengan ICD-10 sudah akurat 100%. Kode tindakan
80.16 (Other arthrotomy with knee) di RSUD Kota Surakarta dengan ICD-
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dalam praktek kerja lapangan ini banyak wawasan dan pengetahuan yang
1. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta merupakan rumah sakit milik
97
98
8. Sistem Website dan Aplikasi pendaftaran rawat jalan di Rumah Sakit Umum
9. Hasil analisis keakuratan kode di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
Surakarta, yaitu :
B. Saran
Saran yang ingin penulis sampaikan kepada Rumah Sakit Umum Daerah Kota
rekam medis.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2006. Pedoman Pengelolan Dokumen Rekam Medis Rumah Sakit Di
Depkes RI.2008).
digilib.unila.ac.id/20717/15/BAB%20II.pdf
eprints.ums.ac.id/16698/2/BAB_I.pdf
https://dosenit.com/ilmu-komputer/komputer-dasar/pengertian-software
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/22611/Chapter%20II.pdf;j
sessionid=2F68C9B3B167C99DA43A271BC7D53C7C?sequence=4
(repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22611/4/Chapter%20II.pdf)
https://eprints.uny.ac.id/50810/3/bab%20ii.pdf
digilib.unila.ac.id/11048/15/BAB%20II.pdf
http://www.materidosen.com/2017/03/9-pengertian-software-menurut-para-
ahli.html
repository.ump.ac.id/729/2/CUCU%20SITA%20WATI%20BAB%20II.pdf
LAMPIRAN
Tempat Pendaftaran Pasien (Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Gawat Darurat)
Ruang Filling di RSUD Kota Surakarta
Rak dokumen rekam medis di unit rekam medis di RSUD Kota Surakarta