Disusun Oleh :
Kelompok 3
Disusun Oleh :
Kelompok 3
ii
KATA PENGANTAR
Kelompok 3
iii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL............................................................................................................ i
HALAMAN JUDUL......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................... 1
C. Manfaat ......................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup ............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI ......................................................................... 3
A. Rekam Medis ................................................................................ 3
B. Sistem Dan Subsistem Rekam Medis............................................ 4
C. Alur Dan Prosedur Rekam Medis ................................................. 12
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 14
A. Gambaran Umum Puskesmas ....................................................... 14
B. Sistem Dan Subsistem Rekam Medis............................................ 16
C. Alur Dan Prosedur Rekam Medis.................................................. 19
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 21
A. Kesimpulan .................................................................................. 21
B. Saran ............................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Penjajaran Berkas Rekam Medis Puskesmas Katobu .................... 17
Gambar 3.2 Penjajaran Berkas Rekam Medis RSUD Kab. Muna ..................... 18
Gambar 3.3 Perakitan Berkas Rekam Medis RSUD Kab. Muna ....................... 20
Gambar 3.4 Analisis Berkas Rekam Medis RSUD Kab. Muna ......................... 20
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kunjungan lapangan merupakan salah satu kegiatan yang harus di
laksanakan oleh mahasiswa dan merupakan kegiatan untuk menerapkan teori-
teori yang telah di terima saat proses pembelajaran perkuliahan kedalam dunia
kerja yang sebenarnya. Mengingat sulitnya untuk menghasilkan tenaga kerja
yang terampil dan berkualitas maka banyak universitas berusaha untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara meningkatkan mutu
pendidikan dan menyediakan sarana-sarana pendukung agar di hasikan lulusan
terbaik dan handal.
Alasan penulis memilih Puskesmas Katobu dan RSUD Kab. Muna
sebagai tempat melaksanakan Kunjungan Lapangan yaitu karena Puskesmas
Katobu merupakan Puskesmas terdekat dan rumah sakit RSUD Kab. Muna
merupakan satu-satunya rumah sakit yang terdapat di Kabupaten Muna.
Kunjungan lapangan ini ditempatkan di bagian Rekam Medis.
Rekam medik merupakan catatan medis setiap pasien apa yang
dialaminya dalam penyembuhan penyakitnya. Rekam medik juga merupakan
catatan-catatan data yang kemudian akan diolah menjadi laporan dan
bermanfaat dalam hal menyangkut ALFRED (Administration, Legal,
Financial, Riset, Education, dan Documentation) dari setiap pasien yang ada.
Rekam medik merupakan salah satu indikator kinerja Puskesmas dan Rumah
Sakit dalam perihal kelengkapan dan kembalinya berkas rekam medik dari
rawat jalan, rawat inap dan UGD ke rekam medik.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu:
1. Untuk mengetahui gambaran umum Puskesmas Katobu dan RSUD Kab.
Muna
2. Untuk mengetahui sistem dan subsistem rekam medis yang ada di
Puskesmas Katobu dan RSUD Kab. Muna
2
3. Untuk mengetahui alur dan prosedur rekam medis yang ada di Puskesmas
Katobu dan RSUD Kab. Muna
C. Manfaat
Manfaat yang dapat di ambil dari laporan ini yaitu:
1. Mahasiswa dapat mengetahui gambaran umum Puskesmas Katobu dan
RSUD Kab. Muna
2. Mahasiswa dapat mengetahui sistem dan subsistem rekam medis yang ada
di Puskesmas Katobu dan RSUD Kab. Muna
3. Mahasiswa dapat mengetahui alur dan prosedur rekam medis yang ada di
Puskesmas Katobu dan RSUD Kab. Muna
4. Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melaksanakan
fungsi penyelenggaraan alur dan prosedur rekam medis yang ada di
Puskesmas Katobu dan RSUD Kab. Muna
D. Ruang Lingkup
1. Subjek : Alur dan prosedur rekam medis di Puskesmas Katobu dan
RSUD Kab. Muna
2. Tempat : Bagian pendaftaran dan rekam medis di Puskesmas Katobu dan
RSUD Kab. Muna
3. Waktu : 21, 23, 28, 30 Desember 2021 dan 25-26 Januari 2022
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Rekam Medis
1. Pengertian Rekam Medis
a. Menurut Pasal 46 ayat (1) UU Praktik kedokteran, rekam medis adalah
berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
b. Menurut Peraturan Menkes No.749a/Menkes/Per/XII/1989, rekam medis
adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien
pada sarana pelayanan kesehatan.
2. Kegunaan Rekam Medis
Kegunaan Rekam Medis dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain:
(Dirjen Yankes 1993: 10)
a. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab
sebagai tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan.
b. Aspek Medis
Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang
harus diberikan kepada seorang pasien.
c. Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar
keadilan, dalam rangka usaha untuk menegakkan hukum serta
penyediaan bahan bukti untuk menegakkan keadilan.
4
d. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya
mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
keuangan.
e. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya
menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
f. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya
menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan
kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi
tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran
dibidang profesi si pemakai.
g. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.
B. Sistem Dan Subsistem Rekam Medis
Berdasarkan peran dan kedudukan rekam medis dalam sistem pelayanan
kesehatan maka rekam medis merupakan salah satu subsistem. Dalam rekam
medis terdiri dari beberapa sistem, adapun uraian masing-masing sistem
tersebut yaitu:
1. Sistem Penamaan
Nama merupakan identitas pribadi yang sangat dibutuhkan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan pada seseorang atau pasien yang
bertujuan untuk membedakan satu pasien dengan pasien lain. Sistem
pemberiaan nama seseorang atau pasien menurut kebangsaan, suku dan
marga mempunyai cara dan ciri masing-masing yang berbeda-beda. Berikut
ini adalah cara menulis dan mengindeks nama pasien:
a. Menulis nama orang Indonesia
1) Nama tunggal
Nama yang terdiri dari satu kata, dua kata atau lebih.
5
2) Nama majemuk
Nama yang majemuk dan ditulis menjadi satu, diindeks sebagaimana
nama itu ditulis.
3) Nama keluarga
Nama yang mempergunakan nama keluarga, yang diutamakan nama
keluarganya.
4) Bukan nama keluarga
Banyak nama orang Indonesia yang terdiri dari satu atau dua kata,
akan tetapi nama tersebut adalah nama sebanarnya, bukan nama
keluarga sehingga dapat membinggungkan petugas. Untuk
menghindarinya hal tersebut maka kata terakhir dijadikan kata
tangkap utama atau dianggap sebagai nama keluarga.
5) Nama marga atau suku
Nama yang mengunakan marga atau suku maka yang diutamakan
adalah nama marga atau sukunya.
6) Nama wanita yang menggunakan nama laki-laki
Untuk wanita Indonesia yang menggunakan nama laki-laki maka
nama laki-laki dijadikan kata tangkap utama dalam mengindeks.
7) Nama Permandian
Orang Kristen kebanyakan mempunyai nama baptis maka nama
tersebut diindeks dan ditulis menurut nama terakhir.
8) Nama Gelar
Ada bermacam-macam penulisan gelar maka gelar dibedakan menjadi
Gelar Kesarjanaan, Gelar Kepangkatan, Gelar Keagamaan, dan Gelar
Kebangsawanan.
b. Menulis nama orang India, Jepang, Muang Thai dan sejenisnya
Dalam kaitan dengan nama-nama orang India, Jepang, Muang thai dan
sejenisnya nama akhir dijadikan nama awal dalam mengindeks, tanpa
memperhatika apakah nama akhir itu nama keluarga.
1) Menulis nama orang Arab, Persia, Turki, dan sejenisnya
Ada beberapa ketentuan dalam menuliskan nama dari orang Arab,
Persia, Turki dan sejenisnya yaitu:
6
a) Nama orang Arab, Persia, Turki dan sejenisnya yang diikuti nama
keluarga, maka nama keluarga dijadikan kata pengenal utama.
b) Nama orang Arab, Persia, Turki dan sejenisnya yang menggunakan
bin, binti maka bagian nama yang didahului oleh kata-kata tersebut
dijadikan sebagai kata pengenal utama.
c) Nama orang Arab, Persia, Turki dan sejenisnya yang menggunakan
bin dan binti kemudian terdapat dua nama atau lebih maka nama
yang diindeks dan ditulis dengan mengunakan nama akhir.
d) Nama orang Arab, Persia, Turki dan sejenisnya yang sesudah kata
bin diiringi dengan dua nama yang menggunakan kata bin juga,
maka nama yang demikian diindeks dan ditulis seperti di bawah
ini.
2) Menulis Nama orang Eropa, Amerika dan sejenisnya
Ada ketentuan dalam menuliskan nama-nama Eropa, Amerika dan
sejenisnya yaitu:
a) Yang diindeks dan ditulis berdasarkan nama keluarga
b) Yang mempunyai kata sandang misalnya van, van den, van der.
(Shand Jackass, 2012)
2. Sistem Penomoran
Sistem penomoran rekam medis sangat berperan penting dalam
memudahkan pencarian berkas atau dokumen rekam medis apabila pasien
kemudian datang kembali berobat di sarana pelayanan kesehatan serta untuk
kesinambungan informasi, dengan menggunakan sistem penomoran maka
informasi-informasi dapat secara berurut dan meminimalkan informasi yang
hilang. Pemberian nomor kepada pasien saat pasien berkunjung pertama kali
dan digunakan seteruskan di tempat pelayanan kesehatan. Ada tiga sistem
pemberian nomor yaitu:
a. Pemberian Nomor Cara Seri (Serial Numbering System)
Merupakan suatu sistem penomoran dimana setiap pasien yang
berkunjung di puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan akan
mendapatkan nomor baru.
7
c. Tabulasi (indeksing)
Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang telah dibuat
kedalam indeks-indeks (dapat menggunakan kartu indeks atau
komputerisasi). Dalam kartu indeks tidak diperbolehkan mencantumkan
nama pasien. Jenis indeks yang biasa dibuat yaitu:
1) Indeks Pasien adalah suatu tabulasi kartu katalog yang berisi nama
semua pasien yang pernah berobat dirumah sakit.
2) Indeks Penyakit (Diagnosis) dan Operasi adalah tabulasi yang
berisikan kode penyakit dan kode operasi pasien yang berobat
dirumah sakit
3) Indeks Dokter adalah satu tabulasi data yang berisi nama dokter yang
memberikan pelayanan medik kepada pasien.
4) Indeks Kematian adalah berisikan data pribadi pasien yang berguna
sebagai statistik menilai mutu pelayanan dasar, menambah dan
meningkatkan peralatan/tenaga.
5) Proses Tabulasi secara Komputerisasi (Depkes, 2006)
d. Analisa Rekam Medis (Analising)
Sewaktu berkas rekam medis tiba di instalasi rekam medis maka
petugas yang menerimanya harus memeriksa apakah berkas rekam medis
yang diterima tersebut telah lengkap secara kualitas maupun kuantitas.
Kegiatan ini disebut penganalisaan mutu (qualitative analysis). Yang
dilakukan petugas rekam medis dalam penganalisaan mutu rekam medis
antara lain:
1) Rekam medis yang mengandung unsur ketidaktepatan ataupun bila
ada penghapusan yang dapat menyebabkan rekam medis menjadi
tidak akurat atau tidak lengkap.
2) Untuk melaksanakan tugas penganalisaan biasanya tugas ini dilakukan
oleh petugas rekam medis yang sudah mahir dan mendapat pendidikan
khusus.
3) Berdasarkan pasal 46 UU No. 29 tahun 2004 ayat 2 tentang Praktik
Kedokteran bahwa “Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan
pencatatan pada rekam medis, berkas dan catatan tidak boleh
10
D.
BAB III
PEMBAHASAN
h) Poli Jiwa
i) Poli Saraf
j) Poli Bedah Mulut
k) Poli Gizi
2) Poliklinik umum.
3) Instalasi Gawat Darurat 24 Jam.
4) Pelayanan penunjang
a) Laboratorium
b) Radiologi-Fisioterapi
c) Rekam medis
d) Kamar operasi
e) Ruang jenasah
f) Apotek
g) Ambulance
h) Instalasi gizi
i) Ruang bersalin
5) Pelayanan rawat inap
a) Bangsal kelas I, kelas II dan kelas III, yang terdiri atas:
(1) Bangsal kelas I : terbagi atas ruangan Mawar dan ruangan Delima
(2) Bangsal kelas II : terbagi atas ruangan Melati dan ruangan Delima
(3) Bangsal kelas III : terbagi atas ruangan Benggofil, Anggrek
(khusus bangsal anak), Flamboyan, Kamboja (khusus bangsal
kebidanan dan kandungan), dan ruangan Delima.
b) Bangsal Non-Kelas yang terdiri dari Intensive Care Unit (ICU) dan
Neonata Intensive Care Unit (NICU).
B. Sistem Dan Subsistem Rekam Medis
1. Sistem Penamaan
Sistem penamaan yang digunakan di Puskesmas Katobu dan RSUD
Kab. Muna adalah sistem penamaan secara langsung yang dimana sistem
penamaan tersebut mengikuti sesuai dengan Kartu Tanda Pengenal (KTP)
pasien, kemudian dalam menulis dan mengindeks nama pada formulir
rekam medis belum sesuai dengan teori yang ada.
17
2. Sistem Penomoran
Sistem penomoran yang digunakan di Puskesmas Katobu dan RSUD Kab.
Muna adalah sistem penomoran dengan cara unit (unit numbering system)
pasien diberi satu nomor rekam medis yang dapat digunakan selamanya
untuk kunjungan berikutnya. Pada sistem penomoran ini menggunakan
enam digit angka yang menunjukkan nomor urut pasien.
3. Sistem Penjajaran
Sistem penjajaran dokumen rekam medis yang digunakan di Puskesmas
Katobu dan RSUD Kab. Muna sudah baik karena sesuai dengan teori yang
ada yaitu dengan menggunakan sistem nomor langsung (Straight numerical
filling system) dimana dalam sistem penjajaran atau penyimpanan dokumen
rekam medis ini dengan mensejajarkan folder rekam medis berdasarkan
urutan langsung nomor rekam medis.
d. Dari poliklinik, ruang rawat inap atau UGD berkas rekam medis pasien
yang telah lengkap akan di kirim ke unit rekam medis
e. Staf unit rekam medis melakukan pengkodingan (Coding) dan
penginputan data
f. Setelah melakukan pengkodingan kemudian dilanjutkan ke pengecekan
kelengkapan dan melakukan penataan berkas (Assembling)
g. Melakukan analisis pada berkas yang telah di Assembling
h. Setelah berkas rekam medis dianalisis, berkas akan di data kembali
kemudian di simpan ke bagian penyimpanan (Filling) berkas rekam
medis.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa Sistem dan
sub sistem rekam medis yang ada di Puskesmas Katobu dan RSUD Kab. Muna
hampir sesuai dengan prosedur yang ada, dimana sistem penamaan ditulis apa
adanya sesuai dengan nama pasien, sistem penomorannya dengan
menggunakan sistem penomoran secara unit, sistem penjajaran straight
numering system (SNF) atau secara langsung maka dalam pencarian dokumen
menjadi lebih mudah dan cepat, sistem penyimpanan secara sentralisasi.
Alur prosedurnya sudah berjalan dengan baik dan lancar. Puskesmas
Katobu belum menggunakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(SIMPUS) sehingga dalam pengolahan dan mengentry data harian pasien rawat
jalan dan gawat darurat tidak dapat dilakukan dengan mudah. Sebaliknya pada
RSUD Kab. Muna telah memiliki Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) yang permudah petugas dalam mengelola dan mengentry data harian
pasien.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, kami mencoba untuk memberikan saran
kepada pihak Puskesmas dan Rumah Sakit yang sekiranya dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan dimasa mendatang, diantaranya:
1. Sebaiknya Puskesmas perlu mengadakan Kartu Index Utama Pasien (KIUP)
agar mempermudah saat mencari berkas rekam medis bagi yang tidak
membawa Kartu Identitas Berobat (KIB).
2. Ada baiknya Puskesmas mulai menggunakan Sistem Informasi Manajemen
(SIM) agar dalam pengolahan dan mengentry data harian pasien rawat jalan
dan gawat darurat dapat dilakukan dengan lebih mudah.
3. Diharapkan Kepada Pihak Rumah Sakit maupun Direktur Rumah Sakit
mengenai Sarana dan Prasarana perlu adanya penambahan rak penyimpanan
mengingat jumlah pasien yang tidak sedikit dan terus bertambah
4.
DAFTAR PUSTAKA