Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGAIATAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

SISTEM PENAMAAN, PENOMORAN, FILLING, RETRIEVAL, KIUP


DAN CODING DALAMREKAM MEDIS
DI PUSKESMAS PRINGGASELA

DISUSUN OLEH :
SRI KORMAWATI
NIM : 1346RPL18034

UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN (UNIQHBA)


FAKULTAS KESEHATAN
D - III REKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN
PROGRAM REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapngan di Puskesmas Pringgasela berisi tentang


hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Puskesmas Pringgasela periode 06
Agustus 2018 sampai dengan 24 November 2018.
Laporan ini telah disetujui dan diseminarkan tanggal :

MENGESAHKAN
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Dr. SAIMI, S.KM, M.Kes HERU PURNAMA, SKM


NIP : 197312311998031035 NIP : 196703101989031016

Ketua Program Studi Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan

Dr. SAIMI, S.KM, M.Kes


NIP : 197312311998031035

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Universitas Qamarul Huda Badaruddin (UNIQHBA) sebagai pihak yang
berkompeten menjadikan mahasiswa yang bisa mengerti dan mendapatkan
pendidikan yang sangat berharga dan bermutu untuk peningkatan mutu pelayanan
di Puskesmas tempat kami Praktik.
Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah dengan sepenuh hati membimbing serta menfasilitasi kami sehingga
kegiatan Praktik Kerja Lapangan serta pelaporan kegiatan ini dapat berjalan sesuai
rencana.
Dalam penulisan laporan ini, tentunya tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan sehingga penulis mengharapkan masukan serta saran dari semua
pihak sebagai acuan untuk pelaporan-pelaporan berikutnya.

Pringgasela, 20 Oktober 2018

SRI KORMAWATI
NIM : 1346RPL18034

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Tujuan ...................................................................................... 2
C. Manfaat ...................................................................................... 3
II. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 4
A. Hasil dan Temuan Masalah ........................................................ 4
B. Pembahasan ................................................................................ 8
III. PENUTUP ...................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................. 11
B. Saran ...................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12
LAMPIRAN – LAMPIRAN ...................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi
khususnya di bidang kesehatan semakin pesat. Begitu juga dengan
perkembangan ilmu hukum kedokteran atau yang lebih kita kenal dengan
hukum kesehatan.
Hukum kesehatan diartikan sebagai hukum yang berhubungan langsung
dengan pemeliharaan kesehatan meliputi penerapan perangkat hukum perdata,
pidana, dan tata usaha negara. Sejak diterbitkannya Permenkes RI No.
269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis sejak saat itu
penyelenggaraan rekam medis mempunyai kekuatan hukum dibidang
administrasi.
Rekam medis memiliki peran dan fungsi yang sangat penting, yaitu
sebagai dasar kesehatan dan pengobatan pasien, bahan pembuktian dalam
perkara hukum, bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan, dasar
pembayaran biaya pelayanan kesehatan dan terakhir sebagai bahan untuk
membuat statistik kesehatan (Hatta, 2010).
Rekam medis erat kaitannya dengan aspek hukum yang berkaitan
dengan menjaga keamanan, privacy, dan kerahasiaan. Rekam medis
mempunyai kegunaan penting dibidang hukum karena isi dalam rekam
medis itu sendiri menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum
atas dasar keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan
bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan. Kegunaan rekam medis
adalah sebagai alat bukti yang sah dan nyata tentang telah diberikannya
pelayanan kesehatan dan pengobatan selama pasien tersebut dirawat di suatu
sarana pelayanan kesehatan. Rekam medis yang teratur dan rapi dibuat secara
kronologis dengan baik dan lengkap akan menjadi bukti yang kuat di
pengadilan.

1
Penyelenggaraan rekam medis yang baik bukan semata-mata untuk
keperluan medis dan administrasi, tetapi juga karena isinya sangat
diperlukan oleh individu dan organisasi yang secara hukum berhak untuk
mengetahuinya. Pengadilan sebagi salah satu badan resmi secara hukum
berhak untuk meminta pemaparan isi rekam medis jika kasus yang sedang
ditanganinya membutuhkan rekam medis sebagai alat bukti penyelidikan.
Petugas rekam medis harus memahami dan mengerti bagaimana
prosedur pemaparan isi rekam medis untuk pengadilan. Peraturan ataupun
prosedur tersebut disosialisasikan untuk dilaksanakan oleh pihak-pihak yang
bersangkutan dengan pemaparan isi rekam medis, sehingga tidak terjadi
kesalahan prosedur dan tidak menimbulkan adanya tuntutan dimasa yang
akan datang.
Puskesmas Pringgaselamerupakan salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan yang berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
melalui perbaikan dalam pengelolaan rekam medis dan informasi kesehatan.
Pengelolaan rekam medis yang awalnya manual, beberapa tahun terakhir
mulai diubah menjadi sistem komputerisasi. Sehingga lebih memudahkan
petugas dalam proses pengelolaan rekam medis. Meski pengelolaan rekam
medis sudah dipermudah dengan sistem komputerisasi, akan tetapi masih
ditemukan beberapa permasalahan.
Oleh sebab itu setiap tenaga medis yang berperan sebagai Perekam
Informasi Kesehatan harus mengerti dan memahami tentang pengelolaan
sistem dalam rekam medis khususnya peneglolaan rekam medis di Puskesmas
Pringgasela.

1.2 TUJUAN
a. Tujuan umum
Untuk mengatahui sejauh mana sistem playanan rekam medis yang
telah digunakan di Puskesmas Pringgasela Kecamatan Pringgasela
Kabupaten Lombok Timur Provinsi NTB.

2
b. Tujuan khusus
a) Mengetahui Alur dan prosedur pelayanan di Puskesmas
Pringgasela Kecamatan Pringgasela.
b) Mengetahui sistem penamaan berkas rekam medis di Puskesmas
Pringgasela Kecamatan Pringgasela.
c) Mengetahui sistem berkas rekam medis di Puskesmas
Pringgasela Kecamatan Pringgasela.
d) Mengatahui sistem penyimpanan berkas rekam medis di
Puskesmas Pringgasela Kecamatan Pringgasela.

1.3 Manfaat Peraktek Kerja Lapangan (PKL)


a) Manfaat bagi mahasiswa
Menambah wawasan disamping teori yang dipelajari serta
keterampilan didunia kerja, juga sebagai tolak ukur untuk memasuki
dunia kerja yang sesunguhnya.
b) Manfaat bagi puskesmas.
Dapat digunakan sebagai bahan atau informasi dan penilaian
(evaluasi) pelayanan kesehatan dan peningatan kinerja petugas rekam
medis di masa akan datang di Puskesmas Pringgasela.
c) Manfaat bagi UNIQBA (Universitas Qamarul Huda Badaruddin)
Sebagai bahan pertimbangan dan panduan untuk mahasiswa yang
akan melakukuan praktek kerja lapangan di masa yang akan datang
dan menambah kerja sama dengan puskesmas pemerintah maupun
swasta.

3
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Dan Temuan Masalah
1.1. Gambaran Umum Puskesmas Pringgasela
1.1.1 Letak Geografi
Puskesmas Pringgasela terletak di Desa Pringgasela Kecamatan
Pringgasela Kabupaten Lombok Timur, dengan batas wilayah kerja
puskesmas Pringgasela yaitu sebelah Utara Kecamatan Sembalun,
sebelah Selatan Kec. Suralaga, sebelah barat Kecamatan Masbagik,
Sebelah Timu Kecamatan Aikmel . Puskesmas Pringgasela terletak pada
jarak ± 15 kilometer dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Lombok Timur
dengan wilayah kerja yang terdiri dari 10 desa yang memilki jarak dan
waktu tempuh dari lokasi Puskesmas sebagaimana terlihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel . 1 Luas dan Waktu Tempuh Wil. Puskesmas Pringgasela
Tahun 2015
Jarak dari Waktu
No Desa Luas wilayah Ket
Puskesmas Tempuh
1. Pringgasela 13,40 km2 0 Km 5 Menit
2. Rempung 2,62 km2 3 Km 15 Menit
3. Pengadangan 96,3 0 km2 3 Km 15 Menit
4. Jurit 10,50 km2 5 Km 15 Menit
5. Aikdewa 5,27 km2 1 Km 7 Menit
6. Jurit Baru 11,5 km2 12 Km 25 Menit
7. Pringgasela Selatan 7,26 km2 2 Km 10 Menit
8. Pengadangan Barat 613.045 Ha 6 Km 25 Menit
9. Timbanuh 364.14 Ha 12 Km 30 Menit
10. Pringgasela Timur 185 Ha 3 Km 15 Menit
JUMLAH 134,25

Terdapat dua desa paling jauh dengan jarak tempuh kendaraan


bermotor ± 25 – 30 menit pada kondisi normal. Jarak tempuh ke lokasi
Posyandu terjauh dari pusat desa terjauh (Desa Jurit Baru, Pengadangan
Barat dan Desa Timbanuh) sehingga memerlukan beberapa ja m

4
perjalanan dan membutuhkan perhatian khusus dari petugas kesehatan
dan lintas sektor yang ada di Kecamatan Pringgasela.
1.1.2 Penduduk
Puskesmas Pringgasela melayani 52.652 jiwa penduduk yang
tersebar di 10 desa yang terdiri dari 28.518 jiwa berjenis kelamin
perempuan dan 24.134 jiwa berjenis kelamin laki -laki.
Tabel 2. Distribusi Jumlah Penduduk wil Puskesmas Pringgasela Tahun
2015
No Desa Laki-laki Perempuan JumlahPenduduk
1. Rempung 2.453 2.920 5.363
2. Pringgasela 2.844 3.517 6.361
3. Jurit 2.734 3.067 5.801
4. Pengadangan 4.356 5.110 9.466
5. Aikdewa 2.086 2.608 4.694
6. Jurit Baru 2.979 3.364 6.343
7. PringgaselaSelatan 2.958 3.666 6.624
8. PengadanganBarat 1.648 2.046 3.694
9. Pringgasela Timur 1.156 1.139 2.295
10. Timbanuh 920 1.091 2.011
JUMLAH 24.134 28.518 52.652

1.1.3 Desa Wilayah Kerja Puskesmas


Wilayah kerja Puskesmas Pringgasela terdiri dari 10 desa dengan
jumlah dusun sebanyak 59 dusun dan 339 RT yang terbagi di beberapa
desa sebagai berikut :
Tabel 3. Keadaan Umum Desa Wilayah Kerja Puskesmas Pringgasela
Tahun 2015
NO DESA DUSUN RT/RW SWADAYA
1. Rempung 4 34 Swasembada I
2. Pringgasela 5 30 Swasembada I

5
3. Jurit 6 36 Swasembada I
4. Pengadangan 13 48 Swasembada I
5. Aikdewa 3 30 Swasembada I
6. Jurit Baru 9 49 Swasembada I
7. PringgaselaSelatan 3 44 Swasembada I
8. Pengadangan Barat 10 33 Swasembada I
9. Pringgasela Timur 3 12 Swasembada I
10. Timbanuh 3 23 Swasembada I
JUMLAH 59 339

1.1.4 Tenaga
Jumlah tenaga yang dimilki Puskesmas pada tahun 2015 sebanyak 69
orang yang terdiri dari 30 orang berstatus PNS, 4 orang berstatus PTT
dan 35 orang berstatus sukarela. Adapun jenis ketenagaan dan lokasi
tempat bekerja tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. Distribusi Ketenagaan Puskesmas Pringgasela Tahun 2015
STATUS KETENAGAAN
No Jenis Tenaga Perjanjian Kelompok Jumlah
PNS PTT
kerja kerja
1 2 3 4 5 6

1 Dokter Umum 2 0 0 0 2
2 Dokter Gigi 1 0 0 0 1
3 Bidan 6 4 2 10 22
4 Perawat 10 0 1 6 17
5 Perawat Gigi 1 0 0 1 2
6 Analis Kesehatan 1 0 0 1 2
7 Sanitarian 2 0 0 3 5
8 Kesmas 2 0 0 1 3
9 Ahli Gizi 2 0 0 1 3
10 Apoteker 1 0 0 0 1
11 Asisten Apoteker 0 0 0 1 1
12 Rekam medik 0 0 0 1 1
13 Pekarya 2 0 0 0 2
14 Tenaga Administrasi 0 0 0 2 2
15 Security/ keamanan 0 0 0 1 1
16 Cleaning service 0 0 0 1 1
17 Sopir 0 0 1 1
18 Jaga Malam 0 0 2 2

JUMLAH 30 4 3 32 69

6
1.1.5 Sarana dan prasarana
Tabel 5. Keadaan Sarana Prasarana Kesehatan Di Puskesmas Pringgasela
2015
Kondisi
No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
I Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu 3 2
2. Polindes 9 1 2
3. Rumah Dinas Dokter 1
4. Rumah Dinas Perawat 0
5. Rumah Dinas Bidan 0
6. Puskesmas Keliling
Roda 4 1
7. Ambulance -
8. Sepeda Motor 6 1
II Sarana Penunjang
1. Komputer 11 2
2. Mesin Tik 2 1
3. Telepon 1
4. Jenset 1
5. Freezer 1
6. Kulkas 3
7. Cool Chind 3 1
8. Laptop 3 1

Sarana kesehatan yang ada di Puskesmas Pringgasela sebagian besar


masih tergolong kategori baik, walaupun masih ada sarana yang
mengalami kerusakan disebabkan oleh faktor usia barang .Untuk menjaga
kestabilan pelayanan kepada masyarakat, berbagai upaya dil akukan

7
Puskesmas untuk mempertahankan fungsi sarana kesehatan tersebut
diantanya sbb :
a) Memanfaatkan sumber daya dan tenaga yang ada
b) Mengefektifkan pelayanan dengan sarana yang masih berfungsi
c) Membuat usulan perbaikan ke pihak kabupaten
d) Menjaga dan mempertahankan kondisi sarana agar tidak terjadi
kerusakan yang lebih besar.

2. Hasil temuan menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Hasil temuan menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Puskesmas Pringgasela Kecamatan Pringgasela antara lain :
1. Masalah sistem penamaan di Puskesmas Pringgasela, sebelumnya
untuk penulisan nama pasien yang memiliki gelar di tulis didepan
nama pasien.
2. Masalah sistem penyimpanan di Puskesmas Pringgasela, masih
memakai sistem desentralisasi yang dimana Rekam Medik rawat
jalan dan rawat inap tempat penyimpananya terpisah.
3. Masalah Retrival di Puskesmas Pringgasela, untuk pengambilan
status pasien kontrol belum memakai TRESER.
4. Masalah Pengkodean ( Cooding ) di Puskesmas Pringgasela, selama
ini yang mengkoding Diagnosa pasien langsung perawatnya bahkan
sekaligus dokternya.
5. Masalah KIUP di Puskesmas Pringgasela, selama ini sistem penamaan yang
belum sesuai dan kurang maksimal.

8
1.2 Pembahasan
1.2.1 Sistem Penamaan
Sitem penamaan adalah suatu sistem atau cara untuk memberikan
nama pada seorang pasien pada berkas medis. Nama merupakan
identitas pribadi yang sangat dibutuhkan dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan pada pasien dan tempatnya di TPP pasien
baru.
Macam-macam sistem penamaan :
1. Menurut Dirjen Yanmed (1997 ) aturan penamaan sebagai
berikut :
 Nama pasien dicetak dengan hurup besar atau kapittal
 Sebagai pelengkap bagi pasien perempuan diakhir nama
ditambah dengan Nyonya atau Nona.
 Perkataan tuan, saudara bapak tidak dicantumkan dalam
pemberian Nama pasien.
 Penulisan nama pasien menggunakan
a. Nama sendiri
b. Nama sendiri dilengkapi nama orang tua atau marga.
 Apabila ada seorang bayi lahir di Rumah Sakit/Puskesmas
dan belum di beri nama maka bayi tersebut dinamakan
bayi ibunya
2. Menurut Dirjen Yanmed ( 2006 ) aturan penamaan sebagai
berikut :
 Penulisan nama pasien terdiri atas satu suku kata atau
lebih.
 Penulisan harus berdasarkan KTP, SIM atau Paspor yang
berlaku.
 Penulisan nama harus menggunakan EYD dan
menggunakan hurup besar.
 Tidak diperkenankan pencantuman titel, gelar atau
jabatan.

9
 Perkataan tuan, saudara, bapak tidak dicantumkan.
 Bila pasien Warga Negara Asing penulisan nama harus
berdasarkan Paspor yang masih berlaku.
 Bila seorang bayi sampai opname belum punya nama
maka Penulisan namanya menggunakan nama ibunya.
3. Menurut Savitri (2011) aturan penulisan nama sebagai
berikut :
 Penulisan nama pasien diikuti singkatan yang
menunjukkan status pasien.
 Penulisan gelar, jabatan, ditulis dibelakang nama pasien.
 Nama pasien harus disesuaikan dengan KTP.
 Pada sampul berkas, penulisan nama pasien menggunakan
hurup besar.

1.2.2 Sistem Penomoran

Dengan mengacu pada aturan ataupun teori yang ada dalam


melakukan sistem penomoran, selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan
masih ditemukan perbedaan antara teori dengan praktik di lapangan seperti :

 Dalam teori, sistem penomoran harus menggunakan angka


langsung, namun di lokasi tempat praktik masih
menggunakan kode wilayah.
Contohnya : Paok motong : Kode Wilayah 01
Pringgasela selatan : Kode Wilayah 00
Dan seterusnya.
 Hal ini dikarenakan bahwa Dinas Kesehatan setempat
menginstruksikan untuk menggunakan kode wilayah karena
terkait dengan akreditasi. Namun jauh sebelum akreditasi,
Puskesmas Pringgasela sudah menggunakan sistem
penomoran sesuai aturan yang berlaku.

10
 Kekurangan sistem penomoran menggunakan kode wilayah
ini yakni pada saat pencarian status rekam medis lebih rumit,
dikarenakanpetugas rekam medis harus mengetahui kode
masing-masing wilayah,sedangkan dengan menggunakan
angka langsung, pencarian rekam medis lebih mudah dan
lebih efisien.
1.2.3 Sistem Penyimpanan dan Pengambilan

Sistem penyimpanan (Filling)rekam medis di Puskesmas Pringgasela


masih menggunakan sistem desentralisasi yang seharusnya menggunakan
sistem sentralisasi.

Sementara untuk sistem pengambilan (retrieval) menggunakan


Tracer yakni alat untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan
kembali data rekam medis pasien.

1.2.4 KIUP

Di lokasi kegiatan PKL yakni di Puskesmas pringgasela, KIUP


sudah tidak sudah tidak digunakan lagi dan diganti menggunakan sistem
komputerisasi, sehingga lebih memudahkan petugas dalam mencari data
rekam medis pasien. Pada saat pasien tidak membawa atau lupa membawa
kartu berobat, petugas dengan dapat dengan mudah mencari di data base.

1.2.5 CODING

Di Puskesmas Pringgasela, Coding masih dilakukan oleh dokter,


yang seharusnya dokter dibatasi sampai mendiagnosa penyakit pasien. Hal
ini dikarenakanPuskesmas Pringgasela masih dalam tahap pembelajaran.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
pengelolaanserta penggunaan sistem-sistem dalam rekam medis di
Puskesmas Pringgasela sudah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang
berlaku. Namun pada beberapa sistem dalam rekam medis seperti sistem
penomoran, Filling dan Coding, temuan dilapangan masih belum bisa
dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan teoriyang ada dikarenakan situasi
pada saat kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang terkait dengan situasi
akreditasi serta Puskesmas Pringgasela juga masih dalam tahap
pembelajaran.

3.2 SARAN
a. Bagi Instansi Kesehatan
Sebagai bahan masukan untuk menggunakan standarisasi
sistem-sistem dalam rekam medis yang sudah ditentukan dengan
mengacu pada teori-teori yang ada.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai acuan dalam memberikan tugas kepada peserta-peserta
didik selanjutnya.
c. Bagi Mahasiswa
Sebagai tambahan wawasan dan referensi untuk melakukan
kegiatan serta pelaporan tugas-tugas lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Budi, Savitri Citra. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta:
QuantumSinergis Media.
Anonymous.2015. Sistem Penamaan. https://dokumen.tips/documents/sistem-
penamaan.html . Akses 15 Oktober 2018.
Anonymous.2013.Sistem Penomoran Rekam
Medis.http://mtghibran.blogspot.com/2013/10/sistem-penomoran-rekam-
medis.html. Akses 15 Oktober 2018
Anonymous. 2016.Sistem Penomoran Dalam Rekam
Medis.http://murniumairoh.blogspot.com/2016/02/sistem-penomoran-
dalam-rekam-medik.html?m=1. Akses 15 Oktober 2018
Anonymous.2014. Sistem Penamaan Rekam Medis.
http://www.medrec07.com/2014/10/sistem-penamaan-rekam-medis.html.
Akses 15 Oktober 2018
Anonymous.2015. Pengambilan Dan Penyimpanan Berkas rekam
Medik.https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2015/03/02/penyimpanan-
dan-pengambilan-berkas-rekam-medis_aep-nurul-
hidayahrkm126201_rekam-medis-informasi-kesehatan_politeknik-tedc-
bandung/Akses 20 Oktober 2018
Anonymous.2016. Kartu Indeks Utama
Pasien.https://prezi.com/iiu4abubnm7v/kiup-kartu-indeks-utama-pasien/
Akses 20 Oktober 2018
Anonymous.2016. Makalah Tentang Coding dan
Auditing.https://apikesinfo.blogspot.com/2016/06/makalah-tentang-
coding-auditing-dan.htmlAkses 20 Oktober 2018

13
LAMPIRAN – LAMPIRAN

A. Hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL)


1. Format sistem penamaan berjumlah 130 orang
2. Format sistem penomeran berjumlah 130 orang
3. Format sistem penyimpanan dan pengambilan berjumlah 130 orang
4. Format sistem KIUP berjumlah 130 orang
5. Format sistem Retrival berjumlah 130 orang
6. Format Rekapitulasi diagnosa penyakit berjumlah 120 orang.

B. DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Format sistem penamaan pasien rawat jalan baru
berjumlah 130 orang.
Lampiran II :Format sistem penomeran pasien rawat jalan baru
berjumlah 130 orang.
Lampiran III :Format sistem retrivel pasien rawat jalan baru dan lama
berjumlah 130 orang.
Lampiran IV :Format sistem KIUP pasien rawat jalan baru berjumlah
130 orang.
Lapmiran V :Format sistem penyimpanan pasien rawat jalan baru dan
rawat inap baru berjumlah 130 orang.
Lampiran VI : Rekapitulasi diagnosa penyakit dan tindakan berjumlah
130 orang.

14

Anda mungkin juga menyukai