Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN I KKPMT II dan VIII


RS GRESTELINA MAKASSAR
(28 AGUSTUS – 09 SEPTEMBER 2017)

DISUSUN OLEH:

ANDI IRAWATI (16.03.121)


ANGEL YUSVITA (16.03.127)
DIAN KUSUMAWATI (16.03.132)
ELMAYANTHY TAYAN (16.03.136)
IRMA IRPIANA (16.03.140)
IQMAWATI. ( 1.03.141)
NUR INDASARI (16.03.146)
SURYANI MASDIAPATI ICHSAN (16.03.163)
VINCECIA APRILIANA HENDRI (16.03.167)
MUHAMMAD IBNU ABBAS (16.03.176)
ALFIAN PRAMANA (16.03.171)
VELANDO C. SONGKILAWANG (16.03.180)

D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


STIKes PANAKKUKANG MAKASSAR
TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan

Praktik Kerja Lapangan I (PKL I) yang telah kami laksanakan di Rumah Sakit

Grestelina pada tanggal 28 Agustus – 09 September 2017.

Laporan ini berisi tentang kegiatan praktik kerja lapangan 1 Mahasiswa

STIKes Panakukkang Makassar Program Studi D-III Rekam Medis Dan Informasi

Kesehatan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

mendukung dan membantu kami. Oleh karena itu kami mengucapkan trima kasih

kepada yang terhormat:

1. Dr. dr. H J Hadikusuma, selaku Direktur Rumah Sakit Grestelina.

2. Ibu Abdiana Akbar Amd. PK selaku kepala Rekam Medis dan

pembimbing lahan staf-staf lain Rumah Sakit Grestelina yang telah

membantu.

3. Ibu Siti Syamsiah S.Kp, M.Kes selaku Ketua STIKes Panakkukang

Makassar.

4. Bapak Muh. Thabran Thalib SKM, MARS selaku Ketua Prodi D-III

Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

5. S.L.N. Nastika Gabriela Maruapey, S.St selaku Dosen pembimbing

institusi.

6. Semua staf dan pegawai RS Grestelina Makassar.

2
7. Semua staf dan pegawai Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)

Panakkukang Makassar.

8. Semua pihak dan teman-teman yang turut memberikan dukungan, bantuan

dan sumbangan pikiran dalam penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan PKL 1 ini jauh dari kesempurnaan dan

segala kekurangannya. Untuk itu kami penulis mengharapkan kritikan dan saran

yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan. Semoga laporan

Praktik Kerja Lapangan ini bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu

pengetahuan bagi kami dan pembaca, Amin.

Makassar, 2017

Kelompok XII

3
PERSETUJUAN

Laporan praktik lapangan 1 ini berisi tentang Klasifikasi Kodefikasi

Penyakit dan Tindakan terkait kesehatan II dan VIII di RS. GRESTELINA

MAKASSAR mulai tanggal 28 agustus sampai 9 september 2017. Laporan ini

telah mendapat persetujuan dari pembimbing lahan dan pembimbing institusi.

Makassar, 9 september 2017

TIM PEMBIMBING

KEPALA INSTALASI REKAM MEDIS PEMBIMBING INSTITUSI

Abdiana Akbar Amd.PK SS.L.N. Nastika Gabriela Maruapey, S.St

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

PERSETUJUAN....................................................................................................iv

DAFTAR ISI..........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang.................................................................................................. 1

B. Tujuan............................................................................................................... 2

1. Tujuan Umum.............................................................................................. 2

2. Tujuan Khusus............................................................................................. 2

BAB II PELAKSANAAN PRATIK...................................................................... 3

A. Kegiatan Awal.............................................................................................. 3

B. Kegiatan Pokok............................................................................................ 3

BAB III HASIL YANG DICAPAI........................................................................ 5

A. Klasfikasi Kodefikasi Penyakit dan Tindakan Terkait Kesehatan II (KKPMT II)

1. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkait penyakit Infeksi dan

parasite.........................................................................................................5

2. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkait penyakit Sistem

Penglihatan...................................................................................................7

3. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkait penyakit Pada Telinga,

hidung, dan Tenggorokan (THT).................................................................9

5
4. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkait penyakit Sistem

Pernafasan (Respirasi)..................................................................................11

5. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkait penyakit Sistem

Sirkulasi (Cardiovascular)............................................................................12

6. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkait penyakit Sistem

Pencernaan (Digestive)................................................................................13

B. Klasfikasi Kodefikasi Penyakit dan Tindakan Terkait Kesehatan VIII (KKPMT

VIII)..................................................................................................................16

1. Klasifikasi Kodefikasi Penyakit dan tindakan Terkait penyakit Sistem kulit

dan Subkutan................................................................................................16

2. Klasifikasi Kodefikasi Penyakit dan tindakan Terkait penyakit Genitourinary

......................................................................................................................19

3. Klasifikasi Kodefikasi Penyakit dan tindakan Terkait penyakit

Musculosceletal............................................................................................21

BAB VI HAL-HAL YANG MENUNJANG DAN MENGHAMBAT

PELAKSANAAN PRAKTIK...............................................................................24

A. Hal-Hal Yang Menunjang Pelaksanaan Praktik...........................................24

B. Hal-Hal Yang Menghambat Pelaksanaan praktik........................................24

BAB V PENUTUP................................................................................................25

A. Kesimpulan..................................................................................................25

B. Saran.............................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan dilaksanakannya praktik lapangan di Rumah Sakit Grestelina ini

dapat di jadikan acuan bagi pengalaman konkrit yang akan dicapai untuk

menguji pengetahuan sebelumnya agar dapat mengetahui teori dan kenyataan

di lapangan, karena pengalaman belajar merupakan hal yang sangat

menunjang pada pencapaian proses belajar.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan praktek mahasiswa diharapkan dapat menerapkan

proses penyelengaraan rekam medis dan sistem informasi kesehatan di

tataan pelayanan kesehatan. Praktik lapangan bagi mahasiswa untuk

semester II Angkatan 2016 Tahun Akademik 2016/2017 ini dilaksanakan

pada tanggal 28 Agustus s.d 29 september 2017, dimulai setiap hari Senin

s.d Sabtu .

2. Tujuan Khusus

Setelah selesai melaksanakan kegiatan praktik lapangan, mahasiswa

dapat:

a. Praktik Kerja Lapangan KKPMT II

1) Menerapkan klasisfikasi dan kodefikasi penyakit tindakan

terkai infeksi dan parasit.

1
2

2) Menerapkanklasifikasi dan kodefikasi penyakit system

pengelihatan.

3) Menerapkan klasifikasi dan kodefikasi penyakit serta tindakan

terkait penyakit THT.

4) Menerapkan klasifikasi dan kodefikasi penyakit serta

tindakan terkait penyakit sistem cardiovaskuler (sirkulasi).

5) Menerapkan klasifikasi dan kodefikasi penyakit serta

tindakan terkait penyakit sistem respirasi (pernafasan) .

6) Menerapkan klasifikasi dan kodefikasi penyakit serta

tindakan terkait penyakit digestive (pencernaan).

b. Praktik Kerja Lapangan KKPMT VIII

1) Menerapkan klasifikasi dan kodefikasi penyakit serta tindakan

terkait penyakit sistem integument (kulit dan subkutan).

2) Menerapkan klasifikasi dan kodefikasi penyakit serta tindakan

terkait penyakit sistem genitourinary.

3) Menerapkan klasifikasi dan kodefikasi penyakit serta tindakan

terkait penyakit sistem musculoceletal.


BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. KEGIATAN AWAL

Yang kami lakukan di RS Grestelina Makassar pada hari hari

Senin, 28 Agustus 2017 kami di antar oleh pembimbing institusi yang

bernama Kak, Geby ke pembimbing lahan yaitu Kak, Diana. Kami di arah

kan ke ruang Direktur untuk di berikan pengarahan dari pembimbing

lahan, kemudian kami di bagi menjadi 5 kelompok yang terbagi dalam

beberapa ruangan, yaitu : ruangan admin BPJS, TTP BPJS, Ruangan

BPJS, Pendaftaran Poli, TTP Rawat Inap. Kemudian kami melakukan

kegiatan kami yang telah di berikan Kak, Dian. Kami juga mendapatkan

rollingan kegiatan setiap 3 hari, sehingga kami juga mendapatkan ilmu

pengetahuan dari setiap ruangan yang telah di rolling.

B. KEGIATAN POKOK

Yang kami lakukan adalah klasifikasi dan kodefikasi penyakit dan

tindakan yang berkaitan dengan ;

1. Penyakit Infeksi dan Parasit

2. Penyakit Sistem Pengelihatan

3. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT)

4. Penyakit Sistem Respirasi (Pernafasan)

5. Penyakit Sistem Cardiovaskuler (Sirkulasi)

3
4

6. Penyakit Sistem Digestive (Pencernaan)

7. Penyakit Sistem Intergumen (Kulit dan Subkutan)


8. Penyakit Sistem Genitorinary
9. Penyakit Sistem Musculosceletal

C. KEGIATAN LAIN
Kegiatan lain yang kerjakan di Rumah Sakit Grestelina adalah

mengantar BRM ke poliklinik, laboratorium, atau tempat pelayanan lain

Rumah Sakit dan kami juga melakukan asemling, analis, registrasi, dan

mengklaim berkas rekam medis.


BAB III

HASIL YANG DICAPAI

A. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkaid kesehatan (KKPMT II):

1. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkaid penyakit infeksi dan

parasite.

Berikut beberapa contoh kasus penyakit infeksi dan parasite:

a. Demam Typoid adalah penyakit infeksi akut yang terjadi pada saluran

pencernaan manusia (terutama saluran usus) yang di sebabkan oleh

bakteri Samonella Thypi.

Inisial Nama : N

No. RM: 424***

DU : Demam Typoid

LT. Typhoid(abortive)(ambulant)(anysite)(fever)

(hemorrhagic)(infection)(intermittent)(malignant)

(rheumatic) A01.0

TL. A01.0 Typhoid Fever

DT : Injection Antibiotik

LT. Injection

-Antibiotic 99.21

TL 99.21 Injection Of Antibiotic

5
6

DT : Infusion Electrolytes

LT. Infusion

-Electrolytes 99.18

TL 99.18 Injection or infusion of electrolytes

b. Anongenital (venereal) warts atau kulit kelamin yaitu infeksi menular

seksual yang ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan daging

berukuran kecil disekitar area kelamin atau dubur.

Inisial Nama : T

No.RM : 312***

DU : Anongenital Worts

LT. Wort

-Anongenital region (venereal) A63.0

TL. A63.0 Angongenital (veneral) words

DT : Infusion Electrolytes

LT. Infusion

-Electrolytes 99.18

TL. 99.18 Injection or infusion of electrolytes


7

c. Gastroenteritis Akut adalah infeksi yang terjadi pada penyakit usu atau

perut yang disebabkan oleh beberapa jenis virus..

Inisial Nama : I

No. RM : 306***

DU : GEA

LT. Gastroenteritis (acute)(see also enteritis) A09.9

TL. A09.9 Gastroenteritis and colitis of unspecified origin

DT : Infusion Electrolytes

LT Infusion

-Electrolytes 99.18

TL99.18 Injection or infusion of electrolytes

2. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkaid penyakit Sistem

Penglihatan.

a. Otitis eksterna merupakan peradangan saluran telinga bagian luar

(lubang telinga luar sampai gendang telinga) dengan gejala utama

berupa bengkak, kemerahan, nyeri, dan seperti ada tekanan dari dalam

telinga.

Inisial Nama : B

No. RM : 091***

DU : Otitis Externa

LT Otitis
8

-Externa H60.9

TL H60.9 Otitis Externa, Unspecified

DT : Irrigation Of Ear

LT Irrigation

-Ear (removal of cerumen) 96.52

TL 96.52 Irrigation Of Ear

b. Cataract adalah pengeruhan lensa di mata. Lensa ini biasanya jernih,

dan memungkinkan cahaya menembus dari bagian depan mata ke retina

sehingga dapat melihat.

Inisial Nama :I

No. RM : 091***

DU : Cataract

LT Cataract (cortical) (immature) (incipient) H26.9

TL H26.9 Cataract Unspesified

DT : Operasi Mata

LT Operation

-Eyeball NEC 16.99

TL 16.99 Other Operation On Eyeball


9

c. Abcess adalah penumpukan nanah pada suatu daerah tubuh meskipun

juga dapat muncul pada daerah berbeda.

Inisial Nama :V

No. RM : 093***

DU : Abcess Eyelid

LT Abcess

-Eyelid H00.0

TL H00.0 And Other Deep Inflamation Of Eyelid

3. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkaid penyakit THT

a. Hypertension atau penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana

seorang mengalami tekanan darah di atas normal.

Inisial Nama :H

No. RM : 091***

DU : Hypertensi

LT Hypertension I10

TL I10 Essential (primary) Hypertension

DT : Konsultasi

LT. Consultasi 89.09

TL 89.09 Consultasion, not otherwise specified


10

b. Stroke adalah kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan

penanganan cepat.

Inisial Nama :A

No. RM : 425***

DU : Stroke

LT. Stroke (apoplectic)(brain)(paralytic) I64

TL. I64 Stroke, not specified as haemorrhage or infarction

DT CT Scan

Lt Scan

-C.T. – see Scan, C.A.T

Lt Scan

-C.A.T. (computerized axial tomography) 88.38

Tl 88.38 Other computerized axial tomography

C.A.T scan NOS

c. Atherosclerosis adalah radang pada pembuluh darah manusia yang

disebabkan penumpukan plak ateromatus

Inisial Nama :T

No. RM : 312***

DU : Atherosclerosi Heart Disease

LT Disease

-Artherosclerosis
11

- - Heart I25.1

TL I25.1 Atherosclerosis Heart Disease

DT : EKG

LT Electrocardiogram 89.52

TL 89.52 Electrocardiogram

4. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkaid penyakit system

respirasi (pernafasan)

a. Tonsilitis adalah sebuah penyakit yang ditimbulkan akibat adanya

peradangan dibagian tonsil(amandel).

Inisial Nama :F

No. RM : 422***

DU : Tonsilitis Acute

LT Tonsilitis (acute) J03.9

TL J03.9 Acute tonsillitis

DT Pemasangan Infus

LT Infusion

-Elektrolytes 99.18

TL 99.18 Injection or infusion of electrolytes

DT Pemeriksaan Darah Rutin


12

LT Examination

-Microscopic(specimen) (of)

--Blood 90.5

TL 90.59 Microscopic examination of blood

b. Bronkitis kronik adalah adalah infeksi pada saluran pernapasan utama

dari paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan

atau inflamasi pada saluran tersebut.

Inisial Nama : G

No. RM : 237***

DU : Bronkitis kronik

LT Bronchitis

-Chronic J42

TL J42 Unspesified chronic bronchitis

DT Pemasangan Infus

LT Infusion

-Elektrolytes 99.18

TL 99.18 Injection or infusion of electrolytes

c. Asma bronchial adalah suatu penyakit kronis yang ditandai dengan

adanya peningkatan kepekaan saluran napas terhadap berbagai

rangsang dari luar.

Inisial Nama : A
13

No. RM : 226***

DU : Asma Bronkitis

LT Asthma (bronchial) J45.9

TL J45.9 Asthma bronchitis NOS

DT : Pemberian Oksigen

LT Therapy

-Oxygen 93.96

TL 93.96 Oxygen Therapy

5. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkaid Penyakit Sistem

Digestive (Pencernaan )

a. Impacted Teeth adalah gigi yang mengalami kerusakan/ kegagalan

bertumbuh normal pada lengkung fahang, yang di sebabkan oleh posisi

yang salah, kekurangan tempat atau di haling-halangi atau gigi lain.

Inisial Nama :N

No. RM : 312***

DU : Impacted teeth

LT. Impaction

-tooth, teeth K01.1

TL. K01.1 Impacted teeth


14

DT : Infusion Electrolytes

LT. Infusion

-Electrolytes 99.18

TL. 99.18 Injection or infusion of electrolytes

b. Dyspepsia adalah sekumpulan gejala berupa nyeri, perassaan tidak

enak pada perut bagian atas yang menetap atau berulang di sertai

dengan gejala lainnya seperti rasa penuh saat makan cepat kenyang,

kembung.

Inisial Nama :N

No. RM : 312***

DU : Dispepsia

LT Dyspepsia(allergic)(congenital)(functional)(gastrointestinal)

(occopotional)(reflex)

TL. K30 Dyspepsia

DT : Infusion Electrolytes

LT. Infusion

-Electrolytes 99.18

TL. 99.18 Injection or infusion of electrolytes

DT Pemeriksaan Darah
15

LT. Examination

-Microscopic

--Blood 90.5

TL. 90.5 Microscopic examination of blood

c. Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi

peradangan atau pengikisan atau sering di sebut Maag.

Inisial Nama :N

No. RM : 312***

DU : Gastritis

LT. Gastritis K29.7

TL. K29.7 Gastritis, unspecified

DT : Konsultasi

LT. Consultasi 89.09

TL. 89.09 Consultasion, not otherwise specified


16

B. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkait kesehatan (KKPMT

II)

1. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkaid Penyakit Sistem

Intergumen (Kulit dan Subkutan)

a. Prurigo Herbra’s adalah penyakit kulit kronis yang sebagian besar

mempengaruhi anak-anak usia 5-18 tahun bahkan 40 tahun berupa

gatal, papula prurigo, hiperpigmentasi dan kulit hyperkeratosis

Inisial Nama :N

No. RM :313***

DU : Prurigo Hebra’s

LT. Prurigo

-Herbra’s L28.2

TL. L28.2 Other prurigo

Prurigo: Hebra

DT : Konsultasi

LT. Consultasi 89.09

TL. 89.09 Consultasion, not otherwise specified

DT Pemeriksaan Darah

LT. Examination

-Microscopic

--Blood 90.5

TL. 90.5 Microscopic examination of blood


17

b. Alergi urticaria adalah kondisi kelainan kulit berupa reaksi vascular

terhadap bermacam-macam sebab.

Inisial Nama :O

No. RM :311***

DU: Alergi urticaria

LT. Urticaria

-Alergic L50.0

TL. L50.0 Allergic Urticaria

DT Pemeriksaan fisik

Lt .Examination

- Physical, general 89.7

Tl 89.7 General physical examination


18

c. Descubitus atau luka tekan kerusakan jaringan yang terkokalisir yang

disebabkan karena adanya kompressi jaringan yang lunak.

Inisial Nama :H

No. RM : 308***

DU: Descubitus Ulcer

LT. Ulcer, ulcerated

-descubitus (skin, any site) L89.-

TL. L89.9 Descubitus ulcer and pressure area, unspecified

DT : Infusion Electrolytes

LT. Infusion

-Electrolytes 99.18

TL. 99.18 Injection or infusion of electrolytes

DT. Examination

LT. Examination

-Microscopic

--Blood 90.5

TL. 90.5 Microscopic examination of blood


19

2. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkaid Penyakit Sistem

Genitorinary

a. Calculus of kidney adalah

Inisial Nama :F

No. RM :412***

DU: Ureter Colic

LT Colic

-Ureter N23

TL N23 Unspecifited ureter colic

DT : Infusion Electrolytes

LT. Infusion

-Electrolytes 99.18

TL. 99.18 Injection or infusion of electrolytes

DT. Ultrasound abdomen

LT. Ultrasound

-diagnostic—see Ultrasonography

LT. Ultrasonography

-Abdomen 88.76

TL. 88.76 Diagnostic ultrasound of abdomen and retroperitoneum


20

b. Chronic kidney disease adalah proses kerusakan pada ginjal dengan

rentang waktu lebih dari 3 bulan. CKD dapat menimbulkan simtoma

berupa laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/men/1.73 m2, atau di

atas nilai tersebut namun disertai dengan kelainan sedimen urin.

Inisial Nama :

No. RM 313***

DU: Chronic Kidney Disease

LT. Diseas

-Kidney

--Chronic N18.9

Tl. N18.9 Chronic kidney disease, unspecified

DT Pemasangan Infus

LT Infusion

-Elektrolytes 99.18

TL 99.18 Injection or infusion of electrolytes

c. Urolitiasis adalah suatu keadaan terjadinya penumpukan oksalat,

calculi (batu ginjal) pada ureter atau pada daerah

ginjal. Urolithiasis terjadi bila batu ada di dalam saluran perkemihan.

Batu itu sendiri disebut calculi.

DU Urolitiasis

LT. Urolitiasis(see also calculus, urinary) N20.9

TL. N20.9 Urinary Calculus, unspecified


21

DT. Pemasangan Infus

LT. Infusion

-Elektrolytes 99.18

TL. 99.18 Injection or infusion of electrolytes

3. Klasifikasi kodefikasi penyakit dan tindakan terkaid Penyakit

Sistemmuscolesceletal

a. Knee osteoarthritis adalahkondisi di mana sendi terasa nyeri akibat

inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang

penyusun sendi. Osteoartritis terdiri atas osteoartritis primer yang

dikenal juga sebagai artritis degeneratif atau penyakit degeneratif

sendi, dan Osteoartritis sekunder yang disebabkan oleh trauma

tropisme atau cedera.

Inisial nama : M

NO.RM : 091***

DU : Knee osteoarthritis

LT Knee osteoarthritis

-osteoarthritis M19.9

TL M19.56

.6 Knee joint
22

DT Arthroscopy

LT Arthroscopy

-Knee 80.26

TL 80.26 Arthroscopy knee

b. Golfer’s elbow adalah rasa nyeri di bagian dalam siku yang disebabkan

oleh peradangan salah satu tendon yang menghubungkan otot lengan

depan ke siku. Untuk alasan inilah, maka Golfer's Elbow juga dikenal

sebagai 'Medial Epicondylitis'.

Inisial nama : A

NO. RM : 421***

DU : Medial Golfer Elbow

LT. Golfer’ elbow

-golfer’s elbow M77.0

TL. M77.0 Medial epicondylitis

DT. Pemasangan Infus

LT. Infusion

-Elektrolytes 99.18

TL. 99.18 Injection or infusion of electrolytes


23

DT. Pemberian Anti Biotik

LT. Injection

-Antibiotic 99.21

TL. 99.21 Injection Of Antibiotik

c. Arthralgiagerd adalah nyeri pada satu atau lebih sendi. Hal ini dapat

disebabkan oleh berbagai jenis cedera atau kondisi dan tidak peduli

penyebabnya dan bisa sangat mengganggu. Meskipun sebagian

mengatakan ini mirip dengan artritis,tetapi sebenarnya tidak, karena

artritis adalah peradangan, nyeri altragia saja.

Inisial nama : H

NO. RM : 312***

DU : Arthralgia gerd

LT Arthralgia gerd

-Arthralgia ( allergic ) M25.5

TL M25.5 Pain in joint

6 Knee joint

DT Pemberian Anti Biotik

LT Injection

-Antibiotic 99.21

TL 99.21 Injection Of Antibiotik


BAB IV

HAL-HAL YANG MENUNJANG DAN MENGHAMBAT PELAKSANAAN

PRAKTIK
A. HAL YANG MENUNJANG
1. Kami di berikan kesempatan untuk mengkode secara langsung BRM

pasien rawat jalan dan rawat inap baik itu BPJS maupun paien umum.
2. Kami di berikan kesempatan untuk menginput data pasien rawat jalan dan

rawat inap.
3. Petugas Rumah Sakit yang baik dan ramah mau membantu dan menuntun

kami selaku mahasiswa PKL tingkat 1.


4. Ruangan yang kami tempati cukup kondusif sehingga menunjang proses

praktik kami.
5. Lokasi Rumah Sakit yang mudah dijangkau.
B. HAL-HAL YANG MENGHAMBAT PRAKTIK
1. Tulisan dokter yang kurang di mengerti
2. Adanya diagnosa baru di luar dari pencapaian yang dapat dijadikan suatu

pelajaran baru.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan tentang laporan praktik KKPMT II dan

KKPMT VIII ini maka kami dapat simpulkan:


Dengan adanya pengklasifikasian dan pengkodefikasi penyakit dan

tindakan terkait penyakit infeksi dan parasit, sistem penglihatan,

telinga,hidung, dan tenggorokan (THT), sistem respirasi (pernafasan),

sistem cardiovascular (sirkulasi), sistem digestive (pencernaan), sistem

24
integument (kulit dan subkutan), penyakit sistem musculoceletal, dan

penyakit sistem genitourinary dapat lebih mudah menyajikan suatu

informasi dan menunjang management, dan riset bidang kesehatan.

B. SARAN

Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran

yang sangat bermanfaat dan dapat membantu dalam proses menjalankan

tangggung jawab sebagai profesional medical record (Rekam Medis)

untuk masa yang akan datang yaitu:

 Semoga kedepannya tulisan dokter lebih di perjelas


 Di harapkan penyusunan RM di rapikan agar lebih mudah

di dapatkan pada saat mencari


 Di harapkan penambahan kurir untuk dapat memperlancar

dalam pendistribusian berkas rekam medis ke poli.


 Di harapkan dalam penentuan kode penyakit di tulis pada

form RM 1 dalam berkas rawat inap pasien.

25
DAFTAR PUSTAKA

http://rekammedispanakkukangmks.blogspot.co.id/
https://www.google.com/search?

q=contoh+laporan+PKL+1+rekam+medis+KKPMT+II+DAN+KKP

27

Anda mungkin juga menyukai