FIQHI NURISLAMIYAH
17.03.009
MAKASSAR 2020
i
KARYA TULIS ILMIAH
FIQHI NURISLAMIYAH
NIM. 17.03.009
MAKASSAR 2020
ii
KARYA TULIS ILMIAH
FIQHI NURISLAMIYAH
NIM. 17.03.043
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ns. H.M. Thabran Talib, SKM,MARS Ns. Muh Yusuf Tahir, S.Kep, M.kes, M.Kep
Syamsuddin, A.Md.PK.SKM.M.Kes
iii
KARYA TULIS ILMIAH
FIQHI NURISLAMIYAH
NIM. 17.03.009
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ns. H.M. Thabran Talib, SKM,MARS Ns. Muh Yusuf Tahir, S.Kep, M.kes, M.Kep
Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Tim Penguji
v
SURAT PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH
NIM : 17.03.009
Ilmiah yang saya buat sendiri dan bukan merupakan bagian dari Karya Tulis Ilmiah
orang lain. Bilamana ternyata pernyataan ini tidak benar, saya sanggup menerima
Rp.6000
vi
ABSTRAK
Latar belakang: Rekam medis merupakan komponen penting kegiatan manajemen rumah sakit.
Proses kegiatan penyelenggara rekam medis dimulai pada saat diterimannya pasien-pasien di rumah
sakit, dilanjutkan dengan kegiatan pencatatan data medis pasien oleh dokter atau tenaga kesehatan lain
yang memberikan pelayanan kegiatan lansung kepada pasien. Tujuan: Mengetahui analisis sistem
penyimpanan dokumen rekam medis di rumah sakit. Metodologi: Pencarian artikel menggunakan
Google Scholar yang sesuai dengan kriteria yang telah penulis tetapkan untuk menemukan literatur
atau artikel Hasil: Dari 9 penelitian yang dilakukan review, 6 penelitian menggunakan sistem
penyimpanan sentralisasi dan 3 penelitian menggunakan sistem penyimpanan desentralisasi. Sistem
penyimpanan berdasarkan nomor yang paling baik digunakan adalah sistem angka akhir dan Masalah
yang sering terjadi dalam sistem penyimpanan rekam medis antara lain belum adanya trecer sehingga
terjadinya duplikasi dan misfile. Dan kondisi ruangan belum memenuhi standar. Kesimpulan: Dari 9
penelitian yang dilakukan review kebanyakan menggunakan sistem penyimpanan sentralisasi dengan
menggunakan sistem penyimpanan berdasarkan nomor yaitu sistem angka akhir, dan masalah yang
sering terjadi dalam sistem penyimpanan yaitu tracer yang belum berlangsung dengan baik sehingga
masih sering terjadi misfile.
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Penulisan Karya Tulis Ilmiah Literature Review ini sebagai salah satu
Ucapan terimakasih yang takterhingga saya sampaikan Dr. HM. Thabran Talib,
SKM. S.Kep.Ns. MARS selaku pembimbing I dan Ns. Muh Yusuf Tahir,
perhatiannya yang luar biasa dalam memberikan bimbingan, arahan, semangat dan
saran sehingga Karya Tulis Ilmiah Literature Review ini bisa terselesaikan dengan
baik.
banyak mendapat masukan, bantuan, dorongan, saran, bimbingan dan kritik dari
berbagai pihak. Maka dengan segenap kerendahan hati penulis ingin menyampaikan
Selatan.
ix
2. Dr. Makassau, S.Kep.Ns, M.Kes, M.EDM, selaku Ketua STIKES Panakkukang
Makassar.
3. Syamsuddin, A.Md.PK, SKM, M.Kes, selaku Ketua Prodi D3 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan.
4. Seluruh dosen dan staf Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan yang telah memberikan ilmu serta motivasinya kepada penulis selama
yang senantiasa mendoakan serta memberi semangat yang luar biasa sehingga
6. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Penulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan
penulisan ini. Penulis berharap penulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN JUDUL PENULISAN ........................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... v
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Hasil ................................................................................................. 28
B. Pembahasan ...................................................................................... 39
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 46
B. Saran ................................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR SINGKATAN
PER : Peraturan
RI : Republik Indonesia
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Undang-Undang Republik Indonesia
pelayanan kesehatan di rumah sakit, perlu adanya dukungan dari berbagai faktor
yang terkait. Salah satu faktor yang ikut mendukung keberhasilan upaya tersebut
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
269/Menkes/Per/III/2008).
sakit. Rekam medis berfungsi menyajikan informasi yang akurat dan lengkap
tentang proses pelayanan medis dan kesehatan di rumah sakit, baik masa lalu,
masa kini maupun yang diperkirakan akan terjadi dimasa yang akan datang
(Muninjaya, 2016).
1
2
pencatatan data medis pasien oleh dokter atau tenaga kesehatan lain yang
adalah terjadi pemisahan antara rekam medis rawat inap dan rawat jalan. Rekam
dan rawat inap. Penjajaran adalah sistem penataan rekam medis dalam suatu
sekuens yang khusus agar rujukan dan pengambilan kembali (retrieve) menjadi
mudah dan cepat. Terdapat 3 (tiga) cara dalam sistem penjajaran rekam medis
filing (SNF) atau sistem nomor langsung, Midle Digit Filing (MDF) atau sistem
angka tengah, Terminal Digit Filing (TDF) atau sistem angka akhir (Budi,
2011).
rekam medis yang telah selesai proses disimpan pada rak penyimpanan,
3
dokumen rekam medis kembali, ketetapan penyimpanan dimulai dari grup warna
pada masing-masing rak dan posisi urutan nomor (Dirjen Yanmed, 2006).
simpan berkas rekaml medis dengan persentase sebesar 20%, Anggraeni (2013).
ruang dan rak penyimpanan menjadi terbatas dimana jumlah rak yang ada
sebanyak 70 rak dengan jenis terbuka.Dalam 1 rak terdapat 1000 berkas rekam
medis yang dijajarkan. Sering terjadi tidak ditemukannya berkas medis di dalam
penambahan kerja petugas karena harus membuatkan rekam medis yang baru
untuk pasien lama, sehingga proses pendaftaran cenderung lebih lama dan terjadi
2017).
penyimpanan rekam medis yang baik. Berdasarkan hasil survei awal yang
dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Medan
pelaksanaan penyimpaan berkas rekam medis masih terdapat masalah yaitu tidak
medis tersebut masih diluar ruangan atau sudah dikembalikan, sehingga berkas
pelayanan pasien serta Jarak almari atau jarak rak penyimpanan rekam medis
juga sangat sempit yang menyulitkan petugas rekam medis ketika mengambil
Berkas rekam medis berisi data individual yang bersifat rahasia, maka
setiap lembar formulir berkas rekam medis harus dilindungi dengan cara
dimasukkan ke dalam folder atau map sehingga setiap folder berisi data dan
pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi. Dengan demikian maka
5
berkas rekam medis dapat disimpan yaitu apabila pengisian data hasil pelayanan
pada lembar formulir rekam medis telah terisi dengan lengkap sedemikian rupa
sehingga riwayat penyakit seorang pasien urut secara kronologis (Budi Savitri
Citra.M.PH ,2011).
Sistem penyimpanan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
di rumah sakit.
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi Rumah Sakit, hasil literature review ini dapat dijadikan sebagai
medis dalam rangka memenuhi salah satu aspek rekam medis yaitu aspek
dokumentasi.
b. Bagi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, hasil literatur review ini
TINJAUAN PUSTAKA
269/Menkes/Per/III/2008).
sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan
7
8
a. Aspek Administrasi
wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam
b. Aspek Legal
keadilan.
c. Aspek Finansial
d. Aspek Penelitian
kesehatan.
9
e. Aspek Pendidikan
medis
f. Aspek Dokumentasi
a. Medis komunikasi antara dokter dan tenaga ahli lainnya yang ikut ambil
pasien.
Kesehatan, 2009:7). Nilai guna dari rekam medis yaitu sebagai berikut:
a. Bagi pasien
oleh pasien.
2) Menyediakan data bagi pasien jika pasien datang untuk yang kedua
praktek.
a. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
b. Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibuat segera dan
d. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan
tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang
dibubuhi paraf dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang
bersangkutan.
12
1. Pengertian filing
rekam medis, filing juga menyediakan dokumen rekam medis yang telah
sewaktu-waktu (Gunarti,2019:36).
penyimpanan DRM.
a. Penyimpanan DRM.
biologi (sudra,2013:3.93).
a. sentralisasi
1) Kebaikannya:
ruangan.
mudah distandarisasikan.
penyimpanan.
2) Kekurangannya:
b. Desentralisasi
terpisah.
1) Kebaikannya
2) Kekurangannya:
Secara teori cara sentralisasi lebih baik dari pada desentralisasi, tetapi
rumah sakit. Hal-hal yang mempengaruhi yang berkaitan dengan situasi dan
pasien.
sejajar antara dokumen rekam medis yang satu dengan yang lainnya. Sistem
Kelebihannya:
nonaktifkan
Kekurangannya:
Kelebihannya
section
Kekurangannya:
rekam medis pada dua angka atau dua digit kelompok terakhir.
Kelebihannya:
penyimpanan
tertentu
setiap section
Kekurangannya:
antara lain : belum adanya trecer sehingga terjadinya duplikasi dan misfile.
1. Sistem penyimpanan
2. Sistem penomoran
3. Sistem penjajaran
yang tidak akurat diperlukan tenaga kerja yang propesional. Diharapkan dengan
penggunaan rekam medis sebagai rekam medis yang dipinjam dan pengambilan
rekam medis harus menggunakan tracer atau kartu peminjaman rekam medis.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
rekam medis.
19
20
B. Pencarian Literature
1. Kata kunci
kata atau frase yang menonjol (significant) pada judul, tajuk subjek, catatan,
isi, abstrak atau teks sebuah cantuman pada katalog online dan database
2. Database pencarian
google scholar.
3. Strategi pencarian
scholar.
21
Tabel 1
Starategi Pencarian Literature Review
Database Pencarian Strategi Pencarian
Google scholar Sistem penyimpanan AND rekam
medis
Kriteria inklusi artinya syarat yang harus dipenuhi artikel tersebut agar
bisa jadikan data untuk dilakukan literature review, sedangkan kriteria eksklusi
adalah indikator ketika itu ditemukan pada artikel tersebut maka artikel itu tidak
Tabel 2
Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Inklusi Eksklusi
Artikel tahun 2015-2020 Artikel tahun dibawah 2015
Sistem penyimpanan berdasarkan Jurnal yang tidak menuliskan
lokasi metode penelitian
Sistem penyimpanan berdasarkan Pengetahuan petugas rekam medis
terhadap prosedur penyimpanan
nomor
Gambaran rak penyimpanan dalam
Masalah dalam sistem
penyimpanan pengelolaan rekam medis
abstrak dan full text jurnal dibaca dan diamati. Sehingga data yang sudah
kesimpulan.
rekam medis :
skirining 7 jurnal yang di eksklusi karena tidak sesuai dengan judul yang
akan diangkat oleh peneliti dan 2 jurnal yang tidak menuliskan metode
penelitian, Sehingga tersisa 9 jurnal yang full text dan memenuhi kriteria
inklusi.
Dikeluarkan (n=2)
artikel full text dan sesuai Partisipan: jurnal tidak
kriteria inklusi (n=9)
menuliskan metode penelitian
23
R. Soeharso Surakarta.
E. Ekstraksi data
Tabel 3
2. (Sari, 2019) analisis Kualitatif 5 orang Sentralisasi Sistem angka Belum menggunakan
pengelolaan dengan responden akhir tracer dan kode warna
dokumen rekam pendekatan
medis di bagian fenomelogis
filing rumah
sakit dr.
reksodiwiryo
padang
5. (Wiguna & Tinjauan sistem Deskriptif 2 orang Sentralisasi Sistem angka Tracer belum digunakan
Safitri, penyimpanan akhir pada saat pengambilan
2019) dokumen rekam rekam medis, masih
medis di RSU adanya berkas rekam
Sinar Husni medis yang disimpan di
dalam kardus dikarenakan
kurangnya rak
penyimpanan
6. (Ritonga & Tinjauan sistem kualitatif 9 orang Sentralisasi Sistem angka Terjadi misfile karena
Sari, 2019) penyimpanan dengan responden akhir kurangnya pemanfaatan
berkas rekam menggunaka tracer
medis di Rumah n pedoman
Sakit Umum wawancara
Pusat H Adam dan observasi
Malik
7. (Kusnadi, Analisis sistem Deskriptif 4 orang Sentralisasi Sistem nomor kondisi ruang
n.d.) penyimpanan dengan responden akhir penyimpanan yang belum
dokomen rekam pendekatan memenuhi standar ruang
medis RS kualitatif penyimpanan rekam medis
Ortopedi
Prof.Dr. R.
Soeharso
Surakarta
27
8. (Wanodya Evaluasi Deskriptif 11 petugas Desentralisasi Sistem angka Terjadi misfile karena
& Istiono, pelaksanaan kualitatif, rekam langsung tidak digunakannya tracer,
2018) sistem lokasi rancangan medis, 2 duplikasi dan lama dalam
penyimpanan penelitian perawat, 1 pencarian berkas rekam
desentralisasi fenomologis asisten medis.
Rekam Medis di perawat
Rs Syuhada Haji
Blitar
9. (Suhartinah Analisa mutu Deskriptif 10 petugas Desentralisasi Sistem angka Terjadi duplikasi rekam
et al., 2019) sistem dengan rekam langsung medis dan misfile
penyimpanan pendekatan medis
dokumen rekam kuantitatif
medis di rumah
sakit umum
pindad turen
BAB IV
A. Hasil
Hasil dari pencarian literature disajikan dalam bentuk tabel, maka dibawah ini dikemukanan secara rinci hasil pencarian
Tabel 5
28
29
2. (Sari, 2019) Lentera analisis pengelolaan Kualitatif Sistem penyimpanan berdasarkan Google
Kesehatan dokumen rekam medis dengan lokasi Rumah Sakit TK. III Dr. Scholar
Aisyiyah di bagian filing rumah pendekatan Reksodiwiryo Padang menggunakan
(Vol 2 No 2 ) sakit dr. reksodiwiryo fenomelogis sistem penyimpanan sentralisasi yaitu
padang suatu sistem penyimpanan dengan cara
menyatukan formulir-formulir rekam
medis milik seorang pasien kedalam
satu folder, sistem penyimpanan
berdasarkan nomor yang digunakan
dirumah sakit adalah terminal digit
30
4. (Simanjunta Jurnal Ilmiah Faktor-faktor penyebab Deskriptif Sistem penyimpanan berdasarkan Google
k & Sirait, Perekam Dan terjadinya missfile di kuantitatif lokasi yang digunakan di Rumah Scholar
2018) Informasi bagian penyimpanan dengan Sakit Mitra Medika Medan adalah
Kesehatan berkas rekam medis desain menggunakan sistem sentralisasi,
Imelda (Vol rumah sakit mitra penelitian yaitu dimana penyimpanan rekam
3 No 1) medika medan cross medis rawat jalan dan rawat inap
sectional, 99 disatukan dalam satu tempat, sistem
dokumen penyimpanan berdasarkan nomor yaitu
rekam medis straight numerical filing, yaitu sistem
penjajaran dengan menggunakan
metode penomoran angka langsung
dan masalah dalam sistem
penyimpanan peminjaman rekam
medis masih dilakukan dengan cara
manual,belum adanya tracer dan kode
warna.
32
5. (Wiguna & Jurnal Ilmiah Tinjauan sistem Deskrippetif, Sistem penyimpanan berdasarkan Google
Safitri, Perekam Dan penyimpanan dokumen petugas lokasi yaitu sistem penyimpanan Scholar
2019) Informasi rekam medis di RSU dibagian secara sentralisasi, sistem
Kesehatan Sinar Husni penyimpanan penyimpanan berdasarkan nomor
Imelda (Vol yang rekam medis dilakukan secara
4 No 2) berjumlah 2 terminal digit filling dan masalah
orang dalam sistem penyimpanan tracer
belum digunakan pada saat
pengambilan rekam medis, masih
adanya berkas rekam medis yang
disimpan di dalam kardus dikarenakan
kurangnya rak penyimpanan.
6. (Riton Jurnal Ilmiah Tinjauan sistem kualitatif Sistem penyimpanan berdasarkan Google
&Sari, Perekam Dan penyimpanan berkas dengan lokasi menggunakan sentralisasi, yaitu Scholar
2019) Informasi rekam medis di Rumah menggunaka suatu sistem penyimpanan dengan cara
Kesehatan Sakit Umum Pusat H n pedoman menyatukan berkas rekam medis rawat
Imelda (Vol Adam Malik wawancara jalan, rawat darurat dan rawat inap
4 No 2) dan kedalam satu folder tempat
observasi, penyimpanan. Sehingga penyimpanan
petugas berkas rekam medis tidak terpisah
dibagian antara dokumen berkas rekam medis
penyimpanan rawat inap, rawat jalan maupun rawat
yang darurat, sistem penyimpanan
berjumlah 9 berdasarkan nomor di RSUP H Adam
33
9. (Suhartinah ISBN Analisa mutu sistem Deskriptif Sistem penyimpanan berdasarkan Google
et al., 20 penyimpanan dokumen dengan lokasi menggunakan sistem Scholar
19) rekam medis di rumah pendekatan penyimpanan desentralisasi, sistem
sakit umum pindad kuantitatif. penyimpanan berdasarkan nomor
turen 10 petugas menggunakan sistem penjajaran
rekam medis staight numberical filing system dan
masalah dalam sistem penyimpanan
terjadi duplikasi rekam medis dan
misfile.
35
rumah sakit
di RSU Sinar Husni adalah Sentralisasi, penelitian oleh (Ritonga & Sari,
Desentralisasi.
Provinsi Sumatera Utara Medan adalah sistem nomor sistem angka akhir
(Terminal digit filing system), penelitian oleh (Sari, 2019) menyatakan bahwa
di Rumah Sakit Mitra Medika adalah sistem angka akhir (Terminal digit filing
system), peneletian oleh (Wiguna & Safitri, 2019) menyatakan bahwa sistem
adalah sistem angka akhir (Terminal digit filing system), penelitian oleh
nomor yang digunakan di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik adalah
sistem angka akhir (Terminal digit filing system), penelitian oleh (Kusnadi,
sistem angka akhir (Terminal digit filing system), penelitian oleh (Wanodya &
adalah tracer yang belum berlangsung dengan baik, penelitian oleh (Sari,
Sakit Dr. Reksodiwiryo Padang yaitu belum menggunakan tracer dan kode
Kota Cirebon yaitu terjadinya duplikasi nomor rekam medis dan tracer belum
tracer dan kode warna, peneletian oleh (Wiguna & Safitri, 2019) menyatakan
bahwa masalah dalam sistem penyimpanan di RSU Sinar Husni yaitu tracer
belum digunakan pada saat pengambilan rekam medis, masih adanya berkas
rekam medis yang disimpan di dalam kardus, penelitian oleh (Ritonga & Sari,
Sakit Umum Pusat H Adam Malik masalah dalam sistem penyimpanan yaitu
rekam medis, penelitian oleh (Wanodya & Istiono, 2018) menyatakan bahwa
di Rs Syuhada Haji Blitar yaitu terjadi duplikasi rekam medis dan misfile, dan
B. Pembahasan
rumah sakit
sentralisasi yaitu pada penelitian yang di lakukan oleh (Silalahi, 2016), (Sari,
2019), (Simanjuntak & Sirait, 2018), (Wiguna & Safitri, 2019), (Ritonga &
pada sistem desentralisasi harus dilakukan pemisahan antara rawat inap dan
rawat jalan. Tetapi pada pelaksanaanya tergantung pada situasi dan kondisi
berkas rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan baik catatan-catatan
distandarisasikan.
a. Petugas menjadi lebih sibuk, karena harus menangani unit rawat jalan
dengan rekam medis penderita dirawat. Berkas rekam medis rawat jalan dan
penyimpanan desentralisasi:
(Sari, 2019), (Simanjuntak & Sirait, 2018), (Wiguna & Safitri, 2019),
(Ritonga & Sari, 2019) dan (Kusnadi, n.d.) dan 3 penelitian yang
Nurokhmah, 2017), Wanodya & Istiono, 2018) dan (Suhartinah et al., 2019)
sistem angka akhir karena sistem ini memiliki banyak keunggulan dari pada
sistem lainnya, diantaranya dapat mencegah terjadinya miss file, rekam medis
yang tidak aktif dapat diambil dari rak penyimpanan setiap section, Jumlah rekam
medis untuk tiap-tiap section terkontrol, dan Pertambahan jumlah rekam medis
selalu tersebar secara merata ke 100 kelompok (section) didalam rak penyimpanan.
rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada dua angka atau
akhir (Terminal Digit Filling System), Sistem angka akhir ini lebih banyak
digunakan karena secara umum dipakai lebih mudah, efektif dan efisien.
penyimpanan.
tertentu.
setiap section.
nonaktifkan.
berdasarkan urutan nomor rekam medis pada dua angka atau dua digit
kelompok terakhir. Sistem ini lebih mudah, efektif dan efisien walaupun
dalam masa pelatihan petugas membutuhkan waktu yang cukup lama tetapi
sistem ini memiliki lebih banyak keunggulan dari pada sistem lainnya.
antara lain : belum adanya trecer sehingga terjadinya duplikasi dan misfile.
penelitian yang dilakukan oleh (Silalahi, 2016), (Sari, 2019), (Nurcahyati &
Nurokhmah, 2017), (Simanjuntak & Sirait, 2018), (Wiguna & Safitri, 2019),
Hal ini belum sesuai dengan (Depkes RI, 2006) bahwa tracer berguna
dipinjam dan pengambilan rekam medis harus menggunakan tracer atau kartu
(Kusn adi, n.d.). Tempat penyimpanan dokumen rekam medis yang terpisah-
petugas dalam mencari dokumen rekam medis yang diinginkan. Selain itu
jarak antara satu tempat penyimpanan dengan tempat penyimpanan yang lain
baik untuk pelayanan kepada pasien maupun untuk keperluan lain akan
a. Sistem penyimpanan
b. Sistem penomoran
c. Sistem penjajaran
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Dari hasil review yang dilakukan pada 9 jurnal didapatkan masalah dalam
baru untuk pasien lama, sehingga proses pendaftaran cenderung lebih lama
46
47
B. Saran
terjadinya misfile.
berkas rekam medis dari rak penyimpanan hal ini bertujuan untuk
kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Reitz, Joan M. (2012) Online dictionary for library and information science.
Ritonga, Z. A., & Sari, F. M. (2019). Tinjauan Sistem Penyimpanan Berkas Rekam
Medis Di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Tahun 2019. Jurnal Ilmiah
Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda, 4(2), 637–647.
Suhartinah, S., Anwar, A. C., Anggryani, F., & Juwita, R. (2019). Analisa Mutu
Sistem Penyimpanan Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Pindad
Turen. Smiknas, 116–124.
Undang-Undang Ri. (2009). Undang-Undang Ri No 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit. Rumah Sakit.
Adapun riwayat pendidikan penulis yaitu pada tahun 2005 penulis menempuh
hingga tahun 2017, selanjutnya pada tahun 2017 penulis melanjutkan pendidikan di
STIKES Panakukang Makassar dan terdaftar sebagai mahasiswi DIII Rekam Medis