2020
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN
BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP
DI RUMAH SAKIT
MAKASSAR 2020
ii
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN
BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
iv
SURAT PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH
NIM : 17.03.135
menyatakan dengan sebenarnya bahwa Judul Karya Tulis Ilmiah ini sebagai berikut:
v
ABSTAK
JEIN NIMILSI SAMPE TONDOK: LITERATURE REVIEW ANALISIS FAKTOR
PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN BERKAS REKAM MEDSI RAWAT INAP DI
RUMAH SAKIT.
PEMBIMBING: Mikawati, dan HM. Thabran Talib.
Latar belakang: Rekam medis adalah berkas yang berisikan tentang identitas pasien,
anamnesa, pemeriksaan fisik, serta tindakan yang di berikan dokter kepada pasien baik itu
rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat. Ketidaklengkapan dokumen rekam medis
menjadi salah satu masalah karena rekam medis seringkali merupakan satu satunya catatan
yang dapat memberikan informasi terinci tentang apa yang sudah terjadi selama pasien
dirawat di rumah sakit. Dan akan berdampak terhambatnya tertib administrasi,
dan kurangnya mutu pelayanan dari segi akreditasi rumah sakit.
Tujuan penelitian: Mengetahui penyebab ketidaklengkapan berkas rekam medis dari 4
jurnal.
Metode: pencarian artikel menggunakan google scholar yang sesuai dengan kriterian yang
sudah ditetapkan.
Hasil penelitian: penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan komponen
identifikasi, laporan penting, autentikasi dan pencataan yang baik, dan faktor penyebab
ketidaklengkapan berkas yaitu dari faktor dokter dan perawat yang kurang memperatikan
pengisian berkas rekam medis, dan presentasi kelengkapan berkas belum memenuhi standar
pelayana minimal rumah sakit yaitu 100%.
Kesimpulan: dokter dan tenaga medis kurang memperhatikan pengisian berkas sehingga
terjadi ketidaklengkapan berkas rekam medis yang seharusnya berkas diisi lengkap sesuai
dengan Kepmenkes No 129 tahun 2008.
vi
ABSTRAK
JEIN NIMILSI SAMPE TONDOK: LITERATURE REVIEW ANALISIS FAKTOR
PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN BERKAS REKAM MEDSI RAWAT INAP DI
RUMAH SAKIT.
PEMBIMBING: Mikawati, dan H. Thabran Talib.
Background: A medical record is a file containing the patient's identity, history, physical
examination, and actions given by doctors to patients, be it outpatient, inpatient or emergency
care. The incompleteness of medical record documents is a problem because medical records
are often the only records that can provide detailed information about what has happened
while the patient was hospitalized. And it will result in obstruction of administrative order,
and the lack of service quality in terms of hospital accreditation.
The research objective: To determine the causes of incomplete medical record files from 4
journals.
Method: search for articles using google scholar that match the criteria that have been set.
Research results: this study uses quantitative analysis with identification components,
important reports, good authentication and recording, and factors that cause file
incompleteness, namely from factors of doctors and nurses who do not pay attention to filling
in medical record files, and the presentation of file completeness does not meet the minimum
home service standards. pain that is 100%.
Conclusion: doctors and medical personnel pay less attention to filling in the files resulting
in incompleteness of the medical record files which should be filled in completely according
to the Minister of Health Decree No. 129 of 2008.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maa Esa yang
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
namun dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan bahwa inilah hasil yang
penulis dapat persembahkan sebagai wujud dari kemampuan yang penulis miliki.
Keberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini, tidak lepas dari dukungan orang-orang
terkasih.
kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Dan Kepada keluarga tercinta
S.kep.Ns yang senantiasa memberikan motivasi serta dukungan doa yang tiada
henti kepada penulis. Demikian pula penulis ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
viii
1. Bapak H. Sumardin Makka, SKM.M.Kes, selaku ketua yayasan perawat
Sulawesi Selatan.
2. Bapak Dr. Ns. Makkasau Plasay, M.Kes., M.EDM, Selaku Ketua STIKES
3. Bapak Syamsuddin, A.Md., PK., SKM., M.Kes, selaku Ketua Program Studi
DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Panakkukang Makassar.
5. Bapak Dr. Ns. HM. Thabran Talib, SKM., MARS selaku Pembimbing II yang
6. Ibu lilik Meilany, SSt, M.Kes selaku dosen penguji yang telah meluangkan
7. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi
ix
8. Terima kasih untuk Yosran Masiang, S.Kom yang selalu menemani,
10. Seluru kawan-kawan kelas C 2017 yang senantiasa saling memberi semangat
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas setiap kebaikan kepada orang-
orang yang telah memberikan pertolongan, perhatian serta simpati kepada penulis.
Penulis berharap penulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan pembaca
Kesehatan.
Penulis
x
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 34
RIWAYAT HIDUP. ...............................................................................................................40
xii
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
medis dan diagnostik serta upaya rehabilitasi medis untuk memenuhi kebutuhan
pasien. Pemenuhan kebutuhan untuk pasien ini tentu didasarkan atas batas-batas
xiii
2
Rumah Sakit.
anamnesa, pemeriksaan fisik, serta tindakan yang di berikan dokter kepada pasien
baik itu rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat. Rekam medis memuat
informasi yang cukup dan akurat tentang identitas pasien, perjalanan penyakit
pasien selama berada di rumah sakit. Rekam medis harus berisi informasi lengkap
perihal proses pelayanan di masa lalu, masa kini dan perkiraan yang terjadi dimasa
mendatang. Catatan pada rekam medis yang baik dan lengkap sangat berguna
pengobatan yang telah diberikan oleh dokter. Hal ini berguna untuk memudahkan
dinyatakan bahwa setiap dokter dan dokter gigi wajib mengacu pada standar,
pedoman dan prosedur yang berlaku agar masyarakat mendapat pelayanan medis
secara profesional dan aman, termasuk kewajiban membuat rekam medis yang
lengkap adalah dokumen rekam medis yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam
waktu < 24 jam setelah selesai pelayanan/setelah pasien rawat inap diputuskan
rekam medis seringkali merupakan satu satunya catatan yang dapat memberikan
informasi terinci tentang apa yang sudah terjadi selama pasien dirawat di rumah
Sosial), kurangnya mutu pelayanan dari segi akreditasi rumah sakit, dan juga
dampak internal dan eksternal karena hasil pengolahan data menjadi dasar
pembuatan laporan baik internal rumah sakit maupun bagi pihak eksternal.
mengidentifikasi data identitas pasien, dan mengganggap tulisan nama yang ada
pada sampul berkas rekam medis sudah bisa mewakili kelengkapan pengisian
4
tangan disebabkan karena adanya petugas medis dan non medis yang belum
mengetahui desain formulir secara lengkap, sehingga pada saat pengisian banyak
kolom tanda tangan yang tidak terisi. (Ahmat Maliki, dkk ,2018)
Daya Manusia (SDM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang kurang baik.
Berdasarkan contoh hasil penelitian diatas masih banyak dokter dan tenaga
medis, oleh sebab itu penulis tertarik melakukan literature Review dari penelitian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulis
1. Tujuan Umum
jurnal.
2. Tujuan Khusus
rekam medis
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
a. Bagi mahasiswa rekam medis dan informasi kesehatan, hasil penelitian ini
b. Bagi penulis, hasil ini dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi
kerja dan juga sebagai syarat untuk menyelesaikan studi DIII Rekam Medis
2. Manfaat praktis
medis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien, dan
setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
wajib untuk menyelenggarakan rekam medis. Rekam medis harus dibuat segera
Rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi
langsung.
7
f. Permintaan rekam medis untuk tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
a. Pengobatan Pasien
8
d. Pembiayaan
e. Statistik Kesehatan
9
Disiplin dan Etik Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama,
pelayanankesehatan
lainnya
10
1. Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien
a. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
b. Rekam medis yang dimaksud pada ayat (1) harus di buat segera dan di
d. Setiap pencatatan kedalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan
tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
e. Dalam hal terjadi kesalahan melakukan pencatatan pada rekam medis dapat
dilakukan pembetulan
bubuhi paraf dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan tertentu yang
bersangkuatan.
Rekam medis harus dibuat secara lengkap dan jelas baik secara tertulis
a. identitas pasien
penyakit
e. diagnosis
f. rencana penatalaksanaan
k. nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehalan tertentu
a. Dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi yang melayani pasien di
Rumah sakit
d. Tenaga medis perawat dan non perawat yaitu perawat, perawat gigi, bidan,
dan lainnya
e. Untuk dokter luar negeri yang melakukan alih teknologi kedokteran yang
berupa Tindakan atau konsultasi kepada pasien maka yang membuat rekam
medis pasien adalah dokter yang ditunjuk oleh direktur rumah sakit.
1. faktor petugas (man) yaitu Kesadaran dokter untuk mengisi rekam medis kurang,
Persepsi tentang kelengkapan rekam medis antara petugas rekam medis dan perawat
berbeda dan juga Tidak ada tim monitoring dan evaluasi rekam medis
2. faktor kebijakan (machine) yaitu Tidak ada kebijakan, panduan dan SPO pengisian
rekam medis
petugas rekam medis belum berjalan baik dan Alur berkas rekam medis tidak sesuai
standar
4. faktor alat (material) yaitu Tidak ada data tentang ketidaklengkapan pengisian rekam
medis dan Tidak ada cek list penilaian kelengkapan rekam medis
5. faktor dana (money) yaitu Sumber dana terbatas untuk mendukung kelengkapan
1) Identitas pasien, berisi nama pasien, nama keluarga pasien, jenis kelamin,
pembayaran
penyakit
5) Rencana penatalaksanaan
10)Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu
b. Akurat
15
c. Tepat waktu
Pencatatan berkas rekam medis harus teliti dan setelah pasien pulang
harus dikembalikan ke Sub Bagian rekam medis tepat waktu sesuai dengan
No.269/2008) yaitu:
4) Ada tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
bersangkutan
5) Ada nama, waktu, dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga
langsung
menyatakan bahwa Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalanka praktik
kedokteran wajib membuat rekam medis. Rekam medis harus segera dilengkapi
medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien,
dan setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
gigi yang dengan sengaja tidak membuat rekam medis dapat dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp50.000.000
A. Desain Penelitian
B. Pencarian literature
1. Kata kunci
Kata kunci yang penulis gunakan dalam pencarian artikel penelitian adalah
ke dalam bahasa inggris. Hal ini dikarenakan sumber kepustakaan yang penulis
gunakan adalah Google Scholar. Sumber kepustakaan ini memuat penelitian yang
dan memiliki kata kunci yang digunakan di dalam pencariannya sehingga dapat
17
18
2. Database pencarian
Rekam Medis” dan didapatkan sebanyak 520 artikel. Kemudian penulis membatasi
jumlah artikel yang didapatkan dengan kategori artikel yang dipublikasikan dalam
kurun waktu 5 tahun, dan judul artikel memuat tentang “Ketidaklengkapan Rekam
Medis” sehingga didapatkan jumlah artikel yang sesuai kriteria inklusi yang telah
3. Strategi pencarian
system yaitu perintah yang digunakan pada mesin pencarian seperti penggunaan
kata AND, OR, NOT pada kata kunci untuk memunculkan artikel.
19
Tabel 1
Strategi pencarian literature Review
rekam medis
Tabel 2
Kriteria Inklusi dan Ekslusi
INKLUSI EKSKLUSI
Artikel tahun 2015 sampai 2019 Penelitian hanya dalam bentuk abstrak
kuantitatif berkas
20
yang berkualitas, proses seleksi literature pada jurnal database yang digunakan
oleh penulis adalah Google Scholar, penulis dapatkan sejumlah artikel sesuai
dengan kata kunci yang dipakai oleh penulis, dari sejumlah artikel yang penulis
dapatkan akan diseleksi sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan, dan
setelah melihat jenis artikelnya dari 4 artikel ada 4 artikel yang full text, dan tidak
ada yang dalam bentuk abstrak maka penulis bisa melakukan sintesis hasil
Hasil literature review akan dijelaskan sesuai dengan judul penulis yaitu
6. Ekstraksi data
Tabel 3
Ekstraksi data literature Review
A. Hasil
faktor penyebab ketidaklengkapan berkas rekam medis rawat inap. Adapun hasil
literature yang penulis dapat sajikan berdasarkan tabel penyajian hasil pencarian
Tabel 4
Penyajian hasil pencarian literature
23
24
tidak lengkap
b. pada bagian laporan yang
pada Anamnesa 77,9% lengk
22% tidak lengkap, Tindakan
31,3% lengkap dan 6,9%
lengkap, Diagnosa 56,9% l
dan 37% tidak lengkap
c. pada bagian autentikasi dan
d. tidak terdapat pencatatan yan
2. Esraida & Jurnal Analisis Desain: 1. Faktor penyebab ketidaklen
Bintang ilmiah Ketidaklengkapan deskriptif yaitu Pemantauan pengisian
Napitupulu perekam Dokumen Rekam rekam medis yang dilakukan
Populasi:
(2018) dan Medis Menurut petugas rekam medis kurang efek
81 berkas
informasi Standar dokter dan perawat lainnya
kesehatan Akreditasi memperhatikan pengisian
imelda Rumah Sakit dikarenakan kesibukan dokte
(Vol.4, MKI 19.1 Versi perawat dalam merawat pasien
no.1) Kars 2012 Di 2. Presentasi analisis kuantitatif
Rumah Sakit a. pada bagian identifikasi
Umum Imelda Identitas pasien 30,86% l
Pekerja Indonesia dan 69,14% tidak lengkap
(Rsu Ipi) Medan b. pada laporan penting
dokumen pemeriksaan 6
lengkap dan 33,33% tidak le
diagnosa pendukung 3
lengkap dan 67,90% tidak le
Hasil pengobatan 53,08% l
dan 46,92% tidak lengkap
c. pada bagian autentikasi dan
d. tidak terdapat pencatatan yan
3. Siti Agus Jurnal ilmiah Tinjauan Desain: 1. Faktor penyebab ketidaklen
Kartini & perekam dan Ketidaklengkapan deskriptif yaitu Ketidaklengkapan berkas
Haliza informasi Penulisan kuantitatif medis ini dapat dipengaruh
Liddini kesehatan Resume Medis Sumber Daya Manusia (SDM
imelda Populasi:
(2019) Rawat Inap Di Standar Operasional Prosedur
(Vol.4, No.2) 50 berkas
Rumah Sakit yang kurang baik
Umum Mitra 2. Presentasi analisis kuantitatif
Medika a. pada bagian identifikasi
Identitas 86,0% lengap dan
tidak lengkap
b. pada bagian laporan pentin
25
rekam medis terdapat pada penelitian Ahmad Maliki, dkk (2018), Esraida &
Bintang Napitupulu (2018), dan Siti Rohmiatun & Harjanti (2015) dan
Manusia (SDM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang kurang baik
terdapat pada penelitian Siti Agus Kartini & Haliza Liddini (2019).
lengkap dan 69,14% tidak lengkap terdapat pada penelitian Esraida & Bintang
Napitupulu (2018) dan Identitas 86,0% lengap dan 14,0% tidak lengkap terdapat
pada penelitian Siti Agus Kartini & Haliza Liddini (2019), dan pada peneltian
Ahmad Maliki, dkk (2018) dan Siti Rohmiatun & Harjanti (2015) pada komponen
identifikasi membagi berdasarkan data nama, alamat, umur dan jenis kelamin.
Pada komponen laporan penting pada anamnesa 77,9% lengkap dan 22%
tidak lengkap, Tindakan Medis 31,3% lengkap dan 6,9% tidak lengkap, Diagnosa
56,9% lengkap dan 37% tidak lengkap terdapat pada penelitian Ahmad Maliki,
dkk (2018), pada penelitian Esraida & Bintang Napitupulu (2018) dokumen
32,10% lengkap dan 67,90% tidak lengkap, hasil pengobatan 53,08% lengkap dan
46,92% tidak lengkap, pada penelitian Siti Agus Kartini & Haliza Liddini (2019)
27
pada anamnese 88,0% lengkap dan 12,0% tidak lengkap, diagnosa 90,0% lengkap
dan 10,0% tidak lengkap, hasil pemeriksaan fisik 82,0% yang lengkap dan 18,0%
tidak lengkap, hasil pemeriksaan Penunjang 94,0% lengkap dan 6,0% tidak
lengkap, Pengobatan 94,0% lengkap dan 6,0% tidak lengkap, tindakan 92,0%
lengkap dan 8,0% tidak lengkap dan pada penelitian Siti Rohmiatun & Harjanti
(2015) lembar perjalanan penyakit, lembar pada konsultasi, lembar hasil ringkasan
Kemudian komponen autentikasi pada nama dan tanda tangan dokter 86,0%
lengkap dan 14,0% tidak lengkap pada penelitian Siti Agus Kartini & Haliza
Liddini (2019) dan pada lembar resume dan lembar konsultasi, dokter tidak
Harjanti (2015), dan pada komponen pencatatan yang baik pada ke 4 artikel tidak
B. Pembahasan
yaitu dari penelitian Ahmad Maliki, dkk (2018), Esraida & Bintang Napitupulu
(2018), dan Siti Rohmiatun & Harjanti (2015) faktor penyebab ketidaklengkapan
pengisian berkas rekam medis, dan menurut penelitian Siti Agus Kartini & Haliza
28
Daya Manusia (SDM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang kurang baik.
bahwa setiap dokter dan dokter gigi wajib mengacu pada standar, pedoman dan
profesional dan aman, termasuk kewajiban membuat rekam medis yang harus
a. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
b. Rekam medis yang dimaksud pada ayat (1) harus di buat segera dan di
d. Setiap pencatatan kedalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan
tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
e. Dalam hal terjadi kesalahan melakukan pencatatan pada rekam medis dapat
dilakukan pembetulan
bubuhi paraf dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan tertentu yang
bersangkutan.
penelitian Ahmad Maliki, dkk (2018) pada bagian identifikasi yaitu Nama yang
lengkap 83,7% dan tidak lengkap sebanyak 16,2%., alamat 86% lengkap dan
13,9% tidak lengkap, jenis kelamin 86% lengkap dan 13,9% tidak lengkap, umur
84,4% lengkap dan 15,1% tidak lengkap, kemudian pada bagian laporan yang
penting pada anamnesa 77,9% lengkap dan 22% tidak lengkap, tindakan Medis
31,3% lengkap dan 6,9% tidak lengkap, diagnosa 56,9% lengkap dan 37% tidak
lengkap, dan pada bagian autentikasi dan pencatatan yang baik tidak ada.
identifikasi yaitu identitas pasien 30,86% lengkap dan 69,14% tidak lengkap, pada
30
laporan penting yaitu dokumen pemeriksaan 66,67% lengkap dan 33,33% tidak
lengkap, diagnosa pendukung 32,10% lengkap dan 67,90% tidak lengkap, hasil
pengobatan 53,08% lengkap dan 46,92% tidak lengkap, pada bagian autentikasi
Menurut penelitian Siti Agus Kartini & Haliza Liddini (2019) pada bagian
identifikasi yaitu Identitas 86,0% lengap dan 14,0% tidak lengkap, pada bagian
laporan penting pada anamnese 88,0% lengkap dan 12,0% tidak lengkap, diagnosa
90,0% lengkap dan 10,0% tidak lengkap, hasil pemeriksaan fisik 82,0% yang
lengkap dan 18,0% tidak lengkap, hasil pemeriksaan Penunjang 94,0% lengkap
dan 3 6,0% tidak lengkap, pengobatan 94,0% lengkap dan 6,0% tidak lengkap,
tindakan 92,0% lengkap dan 8,0% tidak lengkap, pada bagian autentikasi pada
nama dan tanda tangan dokter 86,0% lengkap dan 14,0% tidak lengkap, dan pada
Dan menurut penelitian Siti Rohmiatun & Harjanti (2015) pada bagian
identifikasi yaitu nomor RM, nama dan umur pasien tidak diisi lengkap, pada
lembar hasil ringkasan keluar tidak diisi lengkap, pada bagaian autentikasi pada
medis yang lengkap adalah dokumen rekam medis yang telah diisi lengkap oleh
dokter dalam waktu < 24 jam setelah selesai pelayanan/setelah pasien rawat inap
1. identitas pasien
5. diagnosis
6. rencana penatalaksanaan
11. nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehalan tertentu
kuantitatif ketidaklengkapan berkas belum memenuhi 1% dari data yang diisi dan
juga kelengkapan berkas tidak memenuhi standar pelayanan minimal rumah sakit
yaitu 100%. Dikarenakan dokter dan tenaga medis lainnya kurang memperhatikan
pengisian berkas.
33
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berkas rekam medis dan dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dan
ketidaklengkapan berkas belum mencapai 1% dari data yang diisi dan juga
100%.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lapans, A. (2015). Pengertian Rumah Sakit Fungsi, Tujuannya, Dan Tipe Rumah
Sakit - Gomarketingstrategic. Gomarketingstrategic. https://doi.org/2015
Gomarketingstrategic
Permenkes. (2014). Permenkes 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan
Kewajiban Pasien. Retrieved from
https://www.jogloabang.com/kesehatan/permenkes-4-2018-kewajiban-
rumah-sakit-kewajiban-pasien
Rekam Medis - Isi, Tujuan, Kegunaan, Tata Cara dan Alur. (n.d.).
RIWAYAT HIDUP
pada tahun 2011, kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Lamasi kabupaten Luwu dan Lulus pada tahun
2014, kemudian setelah Lulus pada tahun yang sama penulis melanjutkan Sekolah
36
Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Walenrang di kabupaten Luwu dan Lulus pada tahun
2017, dan selanjutnya pada tahun 2017 penulis mengambil perkuliahan Swasta di