ERNI
NIM.17.03.066
i
KARYA TULIS ILMIAH
ERNI
NIM.17.03.066
ii
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ERNI
17.03.066
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
iii
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ERNI
17.03.066
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
mMARS
iv
Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Makassar,….,…….,2020
Tim Penguji:
Penguji I:
Penguji II:
Penguji III:
v
SURAT PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH
Menyatakan Dengan Sebenarnya Bahwa Judul Karya Tulis Ilmiah Ini Sebagai
Berikut :
LITERATURE REVIEW FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETIDAKLENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT
INAP
Merupakan Karya Tulis Ilmiah yang kami buat sendiri dan bukan merupakan bagian
dari Karya Tulis orang lain. Bilamana ternyata pernyataan ini tidak benar, kami
sanggup menerima sanksi akademik yang ditetapkan oleh STIKES Panakkukang
Makassar.
Makassar, ..,…..2020
Materai
6000
Rp. 6000,-
vi
ABSTRAK
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang mempunyai peran penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan dan diharapkan mampu memberikan pelayanan
yang bermutu. Salah satu indikator pelayanan bermutu adalah data dan informasi
rekam medis yang lengkap. Kelengkapan dokumen rekam medis sangat penting karena
berpengaruh terhadap proses pengobatan pasien dan klaim asuransi. Kenyataannya
masih banyak dokumen rekam medis yang belum terisi dengan lengkap. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan rekam medis
pasien di rawat inap dan Untuk Mengetahui monitoring yang dilakukan pihak rumah
sakit terkait pengisian rekam medis pasien. Metode yang di gunakan dalam penelitian
ini adalah traditional atau narrative review untuk mengumpulkan, mengidentifikasi,
mengevaluasi dan menginterpretasikan factor yang mempengaruhi ketidaklengkapan
pengisian rekam medis di rawat ianp. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
ketidaklengkapan rekam medis yang dilihat dari faktor SDM, yaitu tidak adanya
pelatihan terkait pengisian dokumen rekam medis, , Tidak adanya sistem reward dan
punishment terkait pengisian dokumen rekam medis, Kurangnya kesadaran masing-
masing individu terkait pengisian dokumen rekam medis pasien rawat inap. Monitoring
yang dilakukan dari pihak rumah sakit terakit pengisisan rekam medis pasien yaitu
dengan memberlakukan kebijakan Reward dan punishment yang dimana reward
adalah sesuatu yang di berikan atau di terima sebagai imbalan untuk pelayanan
sedangkan punishment adalah pemberian stimulus mengikuti suatu prilaku untuk
mengurangi kemungkinan berulangnya prilaku buruk oleh karyawan.
vii
ABSTRACT
The hospital is one of the health facilities that has an important role in improving
health status and is expected to be able to provide quality services. One of the
indicators of quality service is complete medical record data and information.
Completeness of medical record documents is very important because it affects the
patient's treatment process and insurance claims. In fact, there are still many medical
record documents that have not been completed completely. This study aims to
determine the factors that influence the incomplete medical records of patients
inpatient and to determine the monitoring conducted by the hospital regarding filling
out patient medical records. The method used in this study is a traditional or narrative
review to collect, identify, evaluate and interpret the factors that influence the
incompleteness of filling in medical records in ianp care. There are several factors that
affect the incompleteness of medical records as seen from HR factors, namely the
absence of training related to filling out medical record documents, the absence of a
reward and punishment system related to filling out medical record documents, Lack of
awareness of each individual regarding filling out patient medical record documents.
stay. Monitoring carried out from the hospital is related to the filling of patient medical
records, namely by implementing a reward and punishment policy where reward is
something that is given or received as a reward for service whereas punishment is the
provision of a stimulus following a behavior to reduce the possibility of repetition of
bad behavior by employees.
viii
KATA PENGANTAR
atas segala limpahan dan rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga KTI
(karya tulis ilmiah) ini dapat rampung tepat pada waktunya yang direncanakan
walaupun masih dalam bentuk yang sederhana. KTI ini disusun untuk memenuhi
salah satu dari seluruh rangkaian persyaratan akademik untuk memperoleh gelar
keterbatasan kemampuan yang dimiliki, apa yang tertuang dalam KTI ini, baik isi
ini, tak lepas dari adanya campur tangan dari berbagi pihak yang telah memberikan
bantuaan, bimbingan dan arahan serta dukungan penuh untuk itu, pada kesempatan
ini ucapan terima kasih dan penghargaan, khususnya penulis berikan kepada :
Sulawesi Selatan.
2. Bapak Dr. Ns. Makkasau Plasay, M.Kes, Selaku Ketua STIKES Panakukang
ix
Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu
4. Bapak Dr. Ns. HM. Thabran Talib, SKM., MARS, selaku Pembimbing
karya tulis ilmiah ini serta mendampingi, menuntun dan meluangkan ilmu dan
waktunya untuk saya dan juga bersedia mendengar keluh kesah saya.
saya yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini serta mendampingi, menuntun dan meluangkan ilmu dan waktunya
6. Seluruh Dosen Dan Staf STIKES Panakukang yang memberi bimbingan dan
7. Kedua orang tuaku, serta kakak-kakak dan seluruh Keluarga atas doa yang
senatiasa mengiring langkah penulis, atas pengorbanan yang tulus, dan kasih
berlipat ganda kepada mereka yang telah memberikan pertolongan, perhatian, dan
simpati nya kepada penulis dan harapan penulis semoga apa yang bisa penulis
x
sajikan dalam tulisan ini dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis sendiri
Penulis menyadari adanya kekurangan maupun kesalahan dalam KTI ini oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan dari semua pihak. Harapan
penulis semoga KTI ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta masyarakat pada
umumnya, semoga KTI ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................... i
Halaman Persetujuan ............................................................................................... ii
Halaman Pengesahan ............................................................................................. iii
Halaman Pernyataan Keaslian................................................................................ iv
Halaman Abstrak ................................................................................................... vii
Halaman Abstract ................................................................................................. viii
Kata pengantar ...................................................................................................... ix
Daftar Isi................................................................................................................ xii
Daftar Tabel ......................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ..........................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................5
C. Tujuan penulisan ....................................................................................5
D. Manfaat penelitian ..................................................................................6
xii
2. Daftar Artikel yang Memenuhi Kriteria .............................................
E. Ekstraksi Data ......................................................................................21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil .....................................................................................................23
B. Pembahasan ..........................................................................................33
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................39
B. Saran .....................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
1
BAB I
PENDAHU LUAN
A. Latar Belakang
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Oleh karena itu rumah sakit
diharapkan mampu untuk melakukan kegiatan pencatatan medis yang baik. Sejak
hanya saja belum dilaksanakan dengan baik, dari segi penataan maupun
Pada era sekarang ini, setiap rumah sakit sudah memiliki pedoman upaya
komponen untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah rekam medis.
Rekam medis menurut Depkes, merupakan keterangan baik yang tertulis maupun
diagnosa, serta segala pelayanan dan tindakan medis, yang diberikan kepada
pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
setiap rumah sakit harus Memiliki dan mengolah data statistik sehingga dapat
1
2
(Depkes, 2006).
Salah satu penunjang peningkatan mutu rumah sakit berada pada kegiatan
Rekam Medisnya. Rekam medis berkaitan pada pencatatan, pengolahan data, dan
medis sebagai catatan kesehatan pasien yang berguna memberikan informasi dari
berbagai data kegiatan yang dilakukan kepada pasien selama pasien menjalani
perawatan di rumah sakit. Sumber data dan informasi dari pencatatan medis ini
dapat menjadi acuan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit
sehingga informasi yang disajikan harus berdasarkan data yang lengkap, akurat,
tepat waktu dan tersaji dalam format yang sesuai. Oleh karena itu, hendaknya
pelayanan rekam medis yang diberikan pun harus mengikuti dengan peraturan
dan pedoman rekam medis yang telah dibuat oleh pemerintah (Depkes, 2006).
Dalam penyelenggaraannya setiap dokter dan dokter gigi wajib mengacu pada
pelayanan medis secara profesional dan aman. Permasalahan dan kendala utama
pada pelaksanaan rekam medis adalah dokter dan dokter gigi tidak menyadari
sepenuhnya manfaat dan kegunaan rekam medis, baik pada sarana pelayanan
kesehatan maupun pada praktik perorangan, akibatnya rekam medis dibuat tidak
lengkap, tidak jelas, dan tidak tepat waktu (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006).
menjadi hal yang sangat penting terkait proses pengolahan data di rekam medis.
Pencatatan rekam medis sering dianggap menjadi persoalan yang kedua oleh
pemberi layanan kesehatan seperti dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
Karena tingkat kesibukan dokter dan perawat seringkali berkas rekam medis tidak
diisi secara lengkap dan tidak dikembalikan tepat waktu. Akibatnya petugas
rekam medis sering merasa terhambat dalam proses pengolahan berkas rekam
medis, belum lagi terkadang petugas rekam medis ikut merangkap bekerja
sebagai operator penerima pasien. Sehingga akan menambah lagi beban kerja
petugas rekam medis akibat merangkap pekerjaan lain selain mengolah berkas
rekam medis. Padahal kualitas data akan mencerminkan baik buruknya rekam
medis. Karena alasan tersebut penganalisaan catatan berkas rekam medis menjadi
hal yang perlu untuk dilakukan agar dapat diolah dan menghasilkan informasi
medis pasien oleh dokter atau dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang
(Depkes, 2006).
Dengan begitu data rekam medis dapat diolah, dengan sesuai alur dan sarana
sumber informasi kesehatan. Informasi ini bisa mengenai jumlah hari rawatan,
kunjungan rawat jalan, rawat inap, obat-obat yang dipakai. Maka melalui rekam
medis dapat pula dihasilkan berbagai indikator yang dapat dipakai untuk menilai
mutu dan efisiensi pelayanan. Staf medik dan tenaga kesehatan dituntut untuk
mengisi RM secara cepat, akurat, dan mudah dibaca agar tenaga kesehatan dapat
medis yang diberikan kepada pasien baik pasien rawat jalan, rawat inap,dan gawat
darurat. Adapun isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan sekurang kurangnya
perawatan satu hari yaitu; identitas pasien, tanggal dan waktu, hasil anamnesis,
nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang
klinis yang banyak di gunakan selain itu pico merupakan metode pencarian
(Comparison, control) dan O (outcome). PICO dari judul penelitian ini adalah
untuk Populasi atau sampel adalah data rekam medis pasien, untuk Intervensi
kelengkapan berkas rekam medis dan untuk Outcome adalah mengetahui faktor
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada literatur review
C. TujuanPenulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. ManfaatPenulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
telah diberikan kepada pasien. Selanjutnya pada Pasal 1 ayat (6) yang dimaksud
dengan catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi tentang
pelayanan kesehatan. Selain itu, pada Pasal 1 ayat (7) dijelaskan bahwa
dokumen adalah catatan dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan tertentu,
dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan (imaging),
dan rekam elektonik. Pada pasal 2 ayat (1) dijelaskan bahwa Rekam Medis
harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik. Pasal 5
ayat (1) setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran,
wajib membuat rekam medis, Psal 5 ayat (2) rekam medis sebagaimana
7
8
dimaksud pada ayat (1) harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien
ayat (3) pembuatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien,
Pasal 5 ayat (4) setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama,
waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan secara langsung, Pasal 5 ayat (5) dalam hal
pada ayat (5) hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa
menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi
Pelayanan yang bermutu bukan hanya tentang pelayanan medis tetapi juga
merupakan salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit yang dapat dilihat
dari kelengkapan pengisian rekam medis (Gafur, 2003). Salah satu parameter
untuk menentukkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau
informasi dari rekam medis yang baik dan lengkap. Indikator mutu rekam
medis yang baik dan lengkap adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu dan
9
memelihara dan menyediakan informasi bagi semua pihak yang terlibat dalam
(Permenkes, 2008). Menurut Depkes (2006), rekam medis yang lengkap adalah
dokumen rekam medis yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu < 24
hukum, bahan penelitian dan pendidikan serta alat analisis dan evaluasi
terhadap mutu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit (Pamungkas dkk.,
detail riwayat penyakit pasien, tindakan pemeriksaan yang telah dilakukan dan
oleh dokter akan sangat mempengaruhi tindakan terhadap pasien baik dalam
pengobatan bahkan tindakan yang akan diambil. Suatu diagnosa yang akurat
salah satu masalah karena rekam medis seringkali merupakan satu satunya
10
catatan yang dapat memberikan informasi terinci tentang apa yang sudah terjadi
selama pasien dirawat di rumah sakit. Hal ini akan mengakibatkan dampak
internal dan eksternal karena hasil pengolahan data menjadi dasar pembuatan
laporan baik internal rumah sakit maupun bagi pihak eksternal. Laporan ini
bagi semua pihak yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien. Rekam medis harus berisi informasi yang memadai mengenai pasien,
menurut data penegakan diagnosis dan pengobatan cedera atau luka. Rekam
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
rekam medis belum lengkap setelah pasien selesai pelayanan atau perawatan
dengan batas waktu pelengkapan rekam medis 2x24 jam dapat dikategorikan
unit pelayanan dengan batas waktu pelengkapan rekam medis lebih dari l4 hari
B. 2002).
1. Isi Rekam Medis Untuk Pasien Rawat Jalan Pada Sarana Pelayanan
a. Identitias pasien,
penyakit.
e. Diagnosis,
yang telah di berikan kepada pasien, untuk pasien kasus gigi di lengkapi
2. Isi Rekam Medis Untuk Pasien Rawat Inap dan perawatan satu hari
Sekurang-Kurangnya Memuat :
a. Identitias pasien,
penyakit,
12
e. Diagnosis,
f. Rencana penatalaksanaan,
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu
Memuat :
a. Identitas pasien
penyakit
g. Diagnosis
j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
yang penting dan harus diisi lengkap karena berkaitan dengan riwayat
patuh dalam melengkapi lembar resume medis tepat waktu. Petugas Rekam
adanya petugas rekam medis, perawat dan dokter yang merangkap pekerjaan.
kelengkapan pengisian berkas rekam medis dan ketidak disiplinan dari dokter
14
yang bertanggung jawab merawat pasien. Namun hal ini seharusnya tidak
dijadikan alasan oleh dokter untuk tidak melengkapi rekam medis, khususnya
menyediakan lembar check list dan ruang komite medis untuk menunjang
ada atau tidaknya sarana yang menunjang pengisian resume medis diketahui
bahwa sarana yang disediakan oleh pihak rumah sakit sudah cukup baik
medis. Rumah sakit telah menyediakan lembar check list dan ruangan komite
medis. Akan tetapi menurut 2 jurnal yang lainnya, kurang tersedianya sarana
dokter, perawat, dan kepala rekam medis tidak ada kendala terkait Standar
dan prosedur tentang rekam medis dan resume medis yang harus dipatuhi
15
oleh dokter, faktor pendukung (sarana), dan faktor pendorong (kebijakan dan
alasan utama oleh dokter tidak melengkapi resume medis, namun seharusnya
bahwa setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran
wajib membuat rekam medis. Perawat berhak untuk menulis identitas pasien
pada setiap formulir rekam medis dengan melihat pada Form Ringkasan
Masuk Keluar, yaitu No. RM, nama, umur, kelas, sedangkan riwayat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Pencarian Literature
1. Kata kunci
suatu kata atau frase yang menonjol (significant) pada judul, tajuk subjek,
catatan isi, abstrak atau teks sebuah cantuman pada katalog online dan
kata kunci tersebut. Adapun kata kunci dalam penelitian ini adalah
16
17
2. Databese Pencarian
3. Strategi pencarian
Tabel 3.1
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam
Tabel 3.2
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
1. Pencarian Literature
rincian 12 pada google scholar dan 2 pada portal Garuda. Dari 14 jurnal
diperoleh 4 yang full text dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
19
memenuhi kriteria kerana tahun pada jurnal tersebut di bawah dari 2015.
Gambar 3.1
Diagram flow sintesis hasil literature
E. Ekstraksi Data
Tabel 3.3
Hasil Ekstraksi Data Literature Review
No Nama Peneliti Judul Desain Penelitian Persentasi Faktor Sampel Faktor
(author), Th Ketidaklengkapan
pengisian data rekam
medis
1. Desy Analisis Faktor- Jenispenelitian 90% Jurnal 1. Kurangnya sosialisasi dan
Riyantika,2019 Faktor Penyebab deskriptif dengan Penelitian kebijakan terkait rekam
Ketidaklengkapan pendekatan medis
Pengisian Lembar kualitatif 2. Tidak adanya sistem
Resume Medis reward dan punishment
Pasien Rawat Inap. 3. Susunan form rekam medis
yang tidak sistematis dan
jenis dokumen rekam
medis yang terlalu banyak
4. Dana untuk menyediakan
dokumen rekam medis
yang masih sangat kurang
2. Made Karma Faktor Faktor yang Study literatur rev 90% Jurnal 1. Kurangnya sosialisasi
Maha e. Mempengaruhi iew Penelitian terkait pengisian dokumen
Wirajaya, 2019 Ketidaklengkapan rekam medis.
Rekam Medis 2. Tidak ada evaluasi dan
Pasien pada Rumah monitoring terhadap
Sakit di Indonesia. ketidaklengkapan
pengisian dokumen rekam
medis.
22
3. Kurangnya pemahaman
SOP terkait pengisian
dokumen rekam medis
3. Ni Made Umi Analisis Penelitian ini 85.78%. Rekam Medis 1. Kurangnya komunikasi
Kartika Dewi, Ketidaklengkapan merupakan Di Rumah 2. Kesibukan dokter dan
2019 Rekam Medis penelitian Sakit banyaknya pekerjaan
Pasien Rawat Inap deskriptif melalui petugas rekam medis,
di Rumah Sakit pendekatan cross 3. Tidak adanya alat
Dharma Kerti sectional mencetak form rekam
Tabanan. medis
4. Belum memiliki ruangan
assembling
5. Tidak ada checklist
penilaian kelengkapan
rekam medis
4 Siti Tinjauan Faktor Jenis penelitian 100% Dokumen 1. Ketidak disiplinan dokter
Rohmiatun, Penyebab yang digunakan Rekam Medis dalam pengisian
Harjanti, 2015 Ketidaklengkapan adalah deskriptif. Pasien Rawat dokumen rekam medis.
Dokumen Rekam Pendekatan Inap 2. tidak adanya petugas
Medis Pasien penelitian ini khusus di bagian
Rawat Inap adalah croos assembling
sectional. 3. kurangnya ketelitian
perawat dalam pengisian
data dokumen rekam medis
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
rawat inap yang menyebabkan data rekam medis pasien tidak lengkap. Penulis
melakukan pencarian dan pengumpulan jurnal ilmiah pada periode tahun 2015
jurnal dengan rincian 12 pada google scholar dan 2 pada portal Garuda. Dari 14
diperoleh 4 yang full text dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Sementara
untuk 3 jurnal hanya menampilkan abstrak dan 7 jurnal tidak memenuhi kriteria
kerana tahun pada jurnal tersebut di bawah dari 2015. Adapun hasil literature
yang penulis dapat sajikan berdasarkan tabel penyajian hasil pencarian literature
sebagai berikut :
23
24
Tabel 4
1. Desy Strada Jurnal Analisis Faktor- Jenispenelitian Ada tiga menyebabkan Google
Riyantika,2019 Ilmiah Faktor deskriptif ketidaklengkapan scholar
Kesehatan PenyebabKetidaklen dengan pengisian data rekam
Vol.7, No.1 gkapanPengisian pendekatan medis pasien yaitu :
Lembar Resume kualitatif
Medis Pasien Rawat 1. Faktor presdiposisi
Inap. (sumber daya manusia)
yaitu karena kesibukan
dokter sehingga
menyebabkan
keterlambatan dalam
kelengkapan resume
medis.
2. Faktor pendukung
(sarana) tidak menjadi
penyebab
ketidaklengkapan
resume medis Karena
pihak rumah sakit
sudah menyediakan
sarana untuk
25
menunjang
kelengkapan resume
medis.
3. Faktor pendorong
(kebijakan dan
prosedur) bahwa faktor
prosedur tidak
menyebabkan
ketidaklengkapan
resume medis. Karena
sudah ada peraturan
dan kebijakan yang
dikeluarkan oleh pihak
rumah sakit untuk
menunjang
kelengkapan resume
medis.
2. Made Karma Jurnal Faktor Faktor yang Study literatur 1. Dilihat dari segi SDM/ Google
Maha f. Manajemen Mempengaruhi rev iew Manusia, faktor cendekiawan
Wirajaya, 2019 Informasi Ketidaklengkapan penyebabnya adalah
Kesehatan Rekam Medis Pasien pengetahuan petugas
Indonesia Vol. pada Rumah Sakit di yang masih kurang,
7 No.2 Indonesia. kedispilinan petugas,
Oktober 2019 motivasi yang rendah,
beban kerja yang cukup
tinggi dan komunikasi
yang berjalan tidak baik.
2. Dilihat dari segi alat,
26
penyebabnya adalah
ketiadaan checklist
ketidaklengkapan
dokumen rekam medis
dan masih adanya rumah
sakit yang belum
memiliki ruangan yang
cukup terutama ruangan
assembling.
3. Dilihat dari segi metode,
faktor penyebabnya
lebih berkaitan dengan
prosedur kerja seperti
tidak adanya panduan,
kebijakan dan SOP pada
bagian rekam medis,
kurangnya sosialisasi
mengenai SOP rekam
medis, tidak adanya
monitoring dan evaluasi
di bagian rekam medis,
alur rekam medis yang
tidak sesuai standar serta
tidak adanya reward dan
punishment.
Ni Made Umi Jurnal Analisis Penelitian ini 1. Tidak adanya pelatihan Google
3. Kartika Dewi, ARSI/Vol.6 Ketidaklengkapan merupakan terkait pengisian scholar
2019 No. 1 Rekam Medis Pasien penelitian dokumen rekam medis,
Rawat Inap di Rumah deskriptif sehingga kurangnya
27
Medis Pasien
ketidaklengkapan pengisian data rekam medis pasien terdiri dari tiga faktor
dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit untuk menunjang
ketidaklengkapan pengisian data rekam medis di rawat inap yaitu Dilihat dari
masih kurang, kedispilinan petugas, motivasi yang rendah, beban kerja yang
cukup tinggi dan komunikasi yang berjalan tidak baik. Dilihat dari segi alat,
medis dan masih adanya rumah sakit yang belum memiliki ruangan yang
cukup terutama ruangan assembling dan Dilihat dari segi metode, faktor
panduan, kebijakan dan SOP pada bagian rekam medis, kurangnya sosialisasi
mengenai SOP rekam medis, tidak adanya monitoring dan evaluasi di bagian
rekam medis, alur rekam medis yang tidak sesuai standar serta tidak adanya
data rekam medis pasien yaitu Tidak adanya pelatihan terkait pengisian
rekam medis.
individu terkait pengisian dokumen rekam medis pasien rawat inap. Tidak
ketahui kendala ataupun kesulitan yang dihadapi oleh petugas selama proses
punishment yang diamana menjadi salah satu kebijakan yang di tetapkan oleh
B. PEMBAHASAN
pasien
Kesehatan RI Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis pada Bab II
pasal 2 menyebutkan bahwa isi rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap,
tanggal, dan waktu, kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan,
rekam medis pasien di rumah sakit yaitu tidak adanya pelatihan terkait
pengisian dokumen rekam medis pasien rawat inap, Tidak ada evaluasi dan
medis terdapat pada lembar RM 12 dan lembar konsultasi tanda tangan dokter
tidak diisi dan untuk perawat yang tidak lengkap pada identitas pasien (nomor
RM, nama dan umur pasien) pada lembar grafik, lembar perjalanan penyakit,
dokumen rekam medis melebihi batas waktu yang telah ditentukan yaitu lebih
dari 14 hari.
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, yang diamana
pasien rawat inap bisa dikatakan baik jika kelengkapan seluruh komponen
35
apabila ada yang tercecer dan merupakan hal yang penting untuk
dan lembar konsultasi terutama tanda tangan dokter tidak diisi, jika diminta
untuk segera melengkapi dokter tersebut terlalu sibuk, susah untuk dihubungi
dan kadang tidak praktek pada hari itu. Untuk pelengkapan pengisian
dokumen rekam medis menunggu dokter praktek pada esok harinya masuk,
ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap dokter dalam menjalankan praktik
kebenaran isi rekam medis dan selaras dengan penelitian Wardaningsih (2015)
setelah perawatan.
berkas rekam tersebut tidak terlepas dari dukungan pihak managemen agar
rekam medis yang dijalankan oleh sebuah rumah sakit. Jika rekam medis tidak
Kemungkinan yang lain apabila rekam medis tidak lengkap adalah kesulitan
masalah hukum, disiplin dan etik yakni rekam medis merupakan alat bukti
disiplin dan etik. Apabila terjadi tuntutan malpraktik dari pasien akibat
kesehatan, rekam medis yang lengkap dapat membantu dokter ataupun tenaga
2. Monitoring yang dilakukan pihak rumah sakit terkait pengisian rekam medis
pasien
lambatnya dalam waktu 24 jam harus ditulis dalam lembar rekam medis.
37
tetapkan oleh rumah sakit yang di gunakan sebagai kerangka acuan dalam
tersebut.
hasil.
sistematis dan obyektif menila kemajuan dan pencapaian hasil. Evaluasi tidak
38
satu kali pelaksanaan tetapi latihan yang melibatkan penilaian dari perbedaan
selama upaya untuk mencapai suatu hasil. Semua evaluasi proses bahkan yang
menilai relevansi, kinerja dan lainya kriteria perlu di kaitkan dengan hasil
ketidaklengkapan rekam medis pada rumah sakit atau rawat inap. Adapun
faktor tersebut dilihat dari faktor Sumber Daya Manusia, alat, metode,
material dan keuangan. Dari segi sumber daya manusia terkait Pengetahuan
yaitu Masih adanya petugas yang belum mengetahui bahwa rekam medis
harus segera dilengkapi <24 jam saat pasien telah dinyatakan pulang. Dari
alat khusus yang mencetak formulir rekam medis pasien. Dan dari segi
metode terkait Prosedur kerja Masih ada rumah sakit yang belum memiliki
panduan, kebijakan dan SPO di bagian rekam medis dan tidak adanya
sosialisasi mengenai SPO di bagian rekam medis. Serta dari segi material dan
keuangan yaitu Susunan form rekam medis kurang sistematis, Jenis dokumen
rekam medis yang terlalu banyak serta Sumber dana yang terbatas untuk
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa :
pasien adalah tidak adanya pelatihan terkait pengisian dokumen rekam medis,
Tidak adanya sistem reward & punishment terkait pengisian dokumen rekam
dokumen rekam medis pasien rawat inap, Tidak ada evaluasi dan monitoring
2. Monitoring yang dilakukan dari pihak rumah sakit terakit pengisisan rekam
yang dimana reward adalah sesuatu yang di berikan atau di terima sebagai
39
40
B. Saran
rutin oleh unit rekam medis terkait pengisian dokumen rekam medis. Serta
Diadakan evaluasi dan monitoring secara rutin oleh unit rekam medis
Panakkukang Makassar dengan adanya penysusan karya tulis ilmiah ini secara
literarur review dapat memberikan pengetahuan lebih kepada kami serta dapat
menggunakan variabel dan metode yang lain untuk melihat pengaruh atau
DAFTAR PUSTAKA
41