LITERATURE REVIEW
FAKTOR PENYEBAB KETIDAKTEPATAN KODE
DIAGNOSIS UTAMA
ii
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
Menyetujui
Tim pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan
iii
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
Menyetujui
Tim pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
iv
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Makassar, tanggal,bulan,tahun
Tim Penguji:
Penguji I : ( )
Penguji II : ( )
Penguji III : ( )
v
SURAT PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Judul Karya Tulis Ilmiah ini Sebagai berikut:
……………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………
….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
Merupakan Karya Tulis Ilmiah yang kami buat sendiri dan bukan merupakan bagian
dari Karya Tulis orang lain. Bilamana ternyata pernyataan ini tidak benar, kami
sanggup menerima sanksi akademik yang ditetapkan oelh STIKES Panakukkang
Makassar.
Mengetahui Makassar,
Ketua Prodi D3 RMIK Yang membuat pernyataan
Materai
Rp. 6000,-
vi
ABSTRAK
SRI FAJRI MAHANI : FAKTOR PENYEBAB KETIDAKTEPATAN KODE
DIAGNOSIS UTAMA
PEMBIMBING : ASRIYANTI, SKM, M.Kes dan Ns. MUH. ZUKRI MALIK,
S.Kep, M.Kep
vii
KATA PENGANTAR
hanya dengan izin dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya
Utama”. Sholawat dan salam tak lupa pula penulis kirimkan kepada Nabi
sahabatnya yang telah membawa umatnya ke alam yang terang menerang seperti
ini. Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis memohon masukan untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Penulisan karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan dalam
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua tercinta
Ayahanda Mulyadi Mahani dan Ibunda Kartin Liputo yang senantiasa mendoakan
serta memberikan bantuan baik secara moril maupun material. Dan tak lupa pula
Selatan (YPSS).
2. Dr. Ns. Makkasau Plasay, M.Kes, M.EDM selaku ketua Stikes Panakkukang
Makassar.
viii
3. Syamsuddin, A.Md.PK, SKM, M.Kes selaku ketua Program Studi D3 Rekam
ilmiah ini.
6. Seluruh staf dan dosen Prodi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan sehingga dapat
bermanfaat baik untuk penulis sendiri maupun pembaca. Sekian dan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................
ABSTRAK...............................................................................................................
ABSTRACT...............................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
DAFTAR TABEL....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................
A. Desain Penelitian.....................................................................................
B. Pencarian literature
E. Ekstraksi Data..........................................................................................
A. Hasil.........................................................................................................
B. Pembahasan..............................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
PENDAHULUAN
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang perekam medis
lengkap, tepat dan akurat. Untuk menghasilkan data yang berkualitas salah
satunya adalah ketepatan dalam menentukan kode diagnosis utama (Sari et al.,
2019).
rumah sakit untuk mengetahui trend penyakit dan sebab kematian. Ketepatan
dkk., 2020).
medis, proses klaim yang terhambat, pencatatan angka kesakitan yang tidak
daya manusia seperti tulisan dokter yang sulit dibaca, penggunaan singkatan
yang tidak baku, seorang koder yang belum memahami cara mengkode dan
Oleh karena itu, seorang koder harus mampu menetapkan kode penyakit
10) berdasarkan jenis penyakit dan tindakan medis yang diberikan selama
(Setianto, 2013).
menentukan kode diagnosis utama. Hal ini dapat dilihat dari penelitian yang
dilakukan oleh Retno Dwi Astuti, Riyoko, Dewi Lena SK di RSUD Sukoharjo
tahun 2007 menemukan 41% kode yang tidak tepat dan 55% kode yang tepat.
Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Erlindai & Auliya Indriani di
Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia tahun 2018 menemukan 67.7%
dan kekonsistensian kode diagnosis. Kode diagnosis yang tidak tepat dan
akurat dapat merugikan rumah sakit, oleh karena itu sangat diperlukan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
utama
di rumah sakit.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk Institusi
b. Untuk Penelitian
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang dilakukan oleh manusia terhadap
(overt behavior).
2. Tingkatan pengetahuan
a. Tahu (know)
tingkatannya paling rendah dan alat ukur yang dipakai yaitu kata
kerja seperti menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,
b. Memahami (comprehension)
(Retnaningsih, 2016).
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (analysis)
masih ada pada satu struktur organisasi dan masih berkaitan satu
e. Sintesis (syntesis)
terhadap suatu materi atau objek yang didasari pada suatu kriteria
a. Umur
proporsi yang mana hal ini terjadi akibat pematangan fungsi organ.
b. Tingkat Pendidikan
diperkenalkan.
c. Pekerjaan
tanpa ada interaksi dengan orang lain. Menurut Wati dalam (Yeni,
d. Minat
e. Pengalaman
nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu keputusan mendatang
dipahami, sebagai contoh jika kita melihat dan mencium asap, kita
4. Pengetahuan koder
karena itu, maka seorang koder harus memiliki pengetahuan tentang dasar
sebagai Lead Term.
c. Baca dan ikuti semua catatan atau petunjuk dibawah kata kunci.
e. Ikuti setiap petunjuk rujukan silang (“see” dan “see also”) yang
f. Cek ketepatan kode yang telah dipilih pada volume 1. Untuk Kategori
h. Tentukan Kode
CM
yang diharuskan.
dan terperinci.
dan pendokumentasian.
B. Tinjauan Tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Kodefikasi
tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi
prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit
3.
d. Baca istilah yang terdapat dalam tanda kurung “()” sesudah lead term
perintah see dan see also yang terdapat dalam indeks abjad.
f. Lihat daftar tabulasi (ICD-10 Volume 1) untuk mencari nomor kode
g. Ikuti pedoman Inclusion dan Exclusion pada kode yang dipilih atau
1. Pengertian Kodefikasi
atau kombinasi antara huruf dan angka yang mewakili komponen data.
atau kombinasi huruf dan angka yang mewakili komponen data (Hidayat,
2016).
2. Tujuan Kodefikasi
Kodefikasi penyakit oleh World Health Organization (WHO)
(tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah, oleh karena itu harus
kodefikasi, 2008).
ditetapkan sesuai dengan kriteria (WHO dalam Annavi, 2011). Salah satu
kesehatan.
pelayanan medis
4. Struktur ICD-10
1) Pengantar
2) Pernyataan
10.
empat karakter
9) Definisi-definisi
1) Pengantar
2) Penjelasan tentang International Statistical Classification of
5) Presentasi statistik
1) Pengantar
5. Diagnosis
dokter untuk menyebut suatu penyakit yang diterima oleh pasien, atau
asuhan medis di rumah sakit. Karena hal inilah dikenal beberapa macam
dirawat (admission).
lebih lanjut.
sakit.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang akan
B. Pencarian Literature
Sumber data pada literature review adalah data sekunder, data utama
adalah artikel hasil penelitian, sehingga kualitas data yang ditentukan pada
pencarian literature.
1. Kata Kunci
2. Database Pencarian
google scholar.
3. Strategi Pencarian
sebagai berikut.
Tabel 1
Strategi Pencarian Literature Review
Kriteria inklusi artinya syarat yang harus dipenuhi artikel tersebut agar
eksklusi adalah indikator ketika itu ditemukan pada artikel tersebut maka
artikel itu tidak diambil dalam proses literature review. Adapun kriteria
Tabel 2
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
INKLUSI EKSKLUSI
ditemukan ada 4 jurnal yang tidak bisa di unduh, 6 jurnal yang tidak
sesuai kriteria. maka yang tersisa 4 jurnal yang memenuhi kriteria dan 4
Pencarian jurnal di
Google Scholar sesuai
kata kunci (n=15)
Tabel 3
Ekstraksi Data Literature Review
A. Hasil
Utami tahun 2015 dan Widya Kurnianingsih tahun 2020, menemukan hasil
keterbacaan diagnosis.
B. Pembahasan
terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Jika seseorang tingkat
Berdasarkan dari hasil penelitian Yeni Tri Utami tahun 2015 dan
penelitian Yeni Tri Utami ada tiga tingkat pengetahuan coder yaitu cukup
28,6%, kurang baik 28,6% dan tidak baik 42,8%. Sedangkan menurut
cukup 33,3%, kurang baik 50,0% dan tidak baik 16,7%. Ketiga tingkatan
sesuai diagnosis, karena jika kode yang dihasilkan tidak tepat maka akan
Penulisan kode yang tidak tepat juga akan berpengaruh pada kualitas data
yang dihasilkan.
kode diagnosis didapat sebanyak 305 BRM (61%) yang tepat, 31 BRM
(6%) yang tepat sebagian, dan 168 BRM (33%) yang tidak tepat. Pada
tepat. Menurut Hatta (2011) dalam Sudra dkk. (2016) penulisan diagnosis
dan memakai huruf balok agar dapat dibaca dengan mudah dan jelas.
apabila diagnosis yang ditetapkan oleh tenaga medis kurang jelas atau
tertulis pada lembar ringkasan masuk dan keluar dan sudah terdapat tanda
tangan dokter.
diagnosis. Hal ini sangat perlu diperhatikan, jika dibiarkan begitu saja
akan dapat merugikan pihak rumah sakit atau puskesmas karena besarnya
klaim yang akan dibayarkan tergantung dari kode diagnosis yang diinput
tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi
prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit
petunjuk atau uraian tugas yang harus dilaksanakan agar pekerjaan itu
baik pula. Keberadaan SPO juga memiliki fungsi untuk berbagai hal,
kodefikasi diagnosa pasien. Selain itu dengan adanya SOP koding akan
pasien karena segala instruksi dan perintah kerja sudah tersusun dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis literature review dari 4 penelitian dapat
kode diagnosis.
sakit.
6. Keterbacaan diagnosis.
B. Saran
1. Sebaiknya perlu diadakan pelatihan-pelatihan tentang koding agar dapat
pekerjaannya.
Ali, M., Kesehatan, J., Politeknik, T., Kementerian, K., Malang, K., Farmakologi,
L., Kedokteran, F., Brawijaya, U., & Test, E. (2019). Faktor-faktor yang
eprints.ums.ac.id
Ilmiah, D. K., Akhir, T., Studi, P., Masyarakat, K., Kesehatan, F., Dian, U.,
jurnal kodefikasi. (2008). tinjauan pustaka rekam medis tentang kodefikasi. 269.
eprints.dinus.ac.id
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/239/
Loren, E. R., Wijayanti, R. A., Studi, P., Medis, R., Kesehatan, J., & Jember, P.
Maryati, W., Murti, B., & Indarto, D. (2016). Factors Affecting the Quality of
https://doi.org/10.26911/thejhpm.2016.01.02.01
Maryati, W., Rahayuningrum, I. O., & Sari, N. P. (2020). Dampak Beban Kerja
https://doi.org/10.33560/jmiki.v8i1.252
Pertiwi, J. (2019). Systematic review: Faktor Yang Mempengaruhi Akurasi
https://ojs.udb.ac.id/index.php/smiknas/article/view/692
Bpjs, 3, 1–9.
https://doi.org/10.29241/jmk.v3i1.77
https://doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.607
Sari, T. P., Trisna, W. V., & Trisna, W. V. (2019). Analisis Pengetahuan Petugas
https://doi.org/10.33560/jmiki.v7i1.206
Sudra, R. I., Pujihastuti, A., & Sugiarsi, S. (2016). Pengaruh Penulisan Dianosis
Ulfa, H. M., octaria, h., & sari, t. p. (2017). Analisis Ketepatan Kode Diagnosa
tiga tahun, dimulai pada tahun 2011-2014, setelah itu melanjutkan pendidikan
ketingkat Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Limboto selama tiga tahun
jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) selama tiga tahun.