MAKASSAR 2023
ANALISIS INDIKATOR PELAYANAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT
MAKASSAR 2023
ii
KARYA TULIS ILMIAH
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Kens Napolion, SKP. , M . Kep . , Sp . Kep . Jiwa Hj . Andi Pinrakati , SKM ., M . Kes
Mengetahui,
iii
KARYA TULIS ILMIAH
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Kens Napolion, SKp., M. Kep., Sp. Kep. Jiwa Hj. Andi Pinrakati, SKM., M. Kes
Ketua STIKes Panakukkang Makassar Ketua Prodi D-III Rekam Medis Dan
Informasi Kesehatan
Dr. Ns. Makkasau, M. Kes. M. Biomedik Syamsuddin, A. Md. PK., SKM., M. Kes
iv
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Tim Penguji:
v
SURAT PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH
NIM : 20.03.006
menyatakan dengan sebenarnya bahwa Judul Karya Tulis Ilmiah ini sebagai
berikut:
2021-2022
Merupakan Karya Tulis Ilmiah yang alami kami buat sendiri dan bukan
merupakan bagian dari Karya Tulis orang lain. Bilamana pernyataan ini tidak
benar, kami sanggup menerima sanksi akademik yang ditetapkan oleh STIKES
Panakkukang Makassar.
vi
ABSTRAK
Pembimbing : Kens Napolion dan Hj. Andi Pinrakati (xv + 2 Gambar + 4 Tabel + 6
Lampiran)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis indikator pelayanan rawat inap
di RS Akademik Jaury Jusuf Putera. Indikator yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan
rawat inap adalah BOR (Bed Occupancy Rate), TOI (Turn Over Interval), LOS (Length
Of Stay), BTO (Bed Turn Over) untuk memantau aktivitas di rawat inap. Dan GDR
(Gross Death Rate), NDR (Net Death Rate) untuk menilai kualitas pelayanan rawat inap
disajikan dalam grafik Barber Johnson. Data awal yang peneliti peroleh melalui metode
wawancara kepada salah satu petugas rekam medis adalah pada tahun 2020 menuju tahun
2021 indikator pelayanan mengalami penurunan, kemudian pada tahun 2021 menuju
tahun 2022 indikator pelayanan RS Akademik Jaury Jusuf Putera mengalami
peningkatan. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis tematik. yang
mengumpulkan data terkait permasalahan indikator pelayanan. dengan jenis penelitian
kualitatif dengan sampel penelitian Non-Probability Sampling (Non-Random Sample)
Teknik Jenuh. Dengan metode pengumpulan data sekunder langsung. Hasil dari
penelitian ini, bahwa penelitian ini pada tahun 2021 untuk presentasi (BOR) adalah
26,92%, (AvLOS) 4 hari, (BTO) 18 kali, (TOI) 15 hari, (NDR) 3%, (GDR) 6%. kemudian
pada tahun 2022 untuk (BOR) sebesar 38,84%, (AvLOS) 5 hari, (BTO) 28 kali, (TOI) 7
hari, (NDR) 2,54%, (GDR) 4,8%. Dengan demikian penelitian ini dikatakan tepat apabila
memiliki parameter yang sama yaitu tidak masuk dalam kategori nilai efisien dan
kategori lainnya masuk dalam kategori nilai efisien. Lalu perbedaan angka yang terjadi
antara dua tahun tersebut tidak terlalu jauh namun tetap akan memberikan pengaruh
terhadap rumah sakit.
Kata Kunci: Indikator, pelayanan rawat inap, data sekunder, nilai efisien angka
Jurnal: 17
Buku: 7
vii
ABSTRACT
Supervisors: Kens Napolion and Hj. Andi Pinrakati (xv + 2 Figures + 4 Tables + 6
Attachments)
This study aims to determine the analysis of inpatient service indicators at the
Jaury Jusuf Putera Academic Hospital. Indicators that need to be considered in inpatient
management are BOR (Bed Occupancy Rate), TOI (Turn Over Interval), LOS (Length Of
Stay), BTO (Bed Turn Over) to monitor activities in inpatient care. And GDR (Gross
Death Rate), NDR (Net Death Rate) to assess the quality of inpatient services, presented
in the Barber Johnson chart. The initial data that the researchers obtained through the
interview method with one of the medical record officers was that in 2020 towards 2021
the service indicator had decreased, then in 2021 towards 2022 the service indicator at
the Jaury Jusuf Putera Academic Hospital had increased. This research was analyzed
using thematic analysis. which collects data related to service indicator problems. with
this type of qualitative research with the research sample Non-Probability Sampling
(Non-Random Sample) Saturated Technique. By direct secondary data collection method.
The results of this study, that this study in 2021 for presentation (BOR) is 26.92%,
(AvLOS) 4 days, (BTO) 18 times, (TOI) 15 days, (NDR) 3%, (GDR) 6%. then in 2022 for
(BOR) is 38.84%, (AvLOS) 5 days, (BTO) 28 times, (TOI) 7 days, (NDR) 2.54%, (GDR)
4.8%. Thus this research is said to be appropriate if it has the same parameters that do
not enter the efficient value category and the other categories enter the efficient value
category. Then the difference in numbers that occurred between the two years was not so
much but it would still have an effect on the hospital.
Keywords: Indicators, Inpatient services, Secondary data, Efficient value of numbers
Journal: 17
Book: 7
viii
PRAKATA
tidak henti-hentinya kita ucapkan puji dan syukur bagi Allah SWT Tuhan semesta
alam karena berkat rahmat dan karunianyalah sehingga kita sampai detik ini masih
Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar
Tahun 2021 – 2022”. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah-satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di STIKes
Panakkukang Makassar.
Ibunda Ratna atas didikan, kesabaran, dan kasih sayang yang luar biasa dari beliau
sehingga penulis mampu melanjutkan dan menuntut ilmu hingga saat ini. Atas
segala motivasi dan pengorbanan serta iringan do’a yang tak hentinya dalam
Kesehatan. Semoga ayahanda dan Ibunda diberi kesehatan dan selalu berada
penyusunan tugas akhir ini. Mulai dari persiapan hingga penyelesaian penulisan.
ix
Namun berkat dukungan dan bimbingan serta kerja sama dari berbagai pihak,
Panakkukang Makassar
3. Seluruh Staf dan Dosen D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKes
kepada penulis.
Reynaldhi, A. Md. RMIK, Citra Amalia Jamal, A. Md. RMIK, Eisya Dwi
Rumah Sakit Jaury Jusuf Putera Makassar atas bimbingan dan motivasi yang
5. Bapak Kens Napolion, SKp., M.Kep., Sp. Kep. Jiwa selaku pembimbing 1
6. Ibu Hj. Andi Pinrakati, SKM., M.Kes selaku pembimbing 2 yang telah
x
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan untuk
7. Seluruh Staf dan Dosen D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKes
Panakkukang Makassar
8. Orang yang sedang bersama saya saat ini kak Agung Sucipto Rani yang selalu
9. Sahabat saya Immy, Husna, Evy, dan Lala yang selalu medukung dan
10. Sahabat-sahabat saya second family yang telah memberikan dukungan serta
Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan yang penulis
miliki, baik dari segi ilmu maupun wawasan, untuk itu masukan berupa saran dan
kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk
Subhana Wa Ta’ala melimpahkan rahmat dan karunianya dan semoga Tugas Akhir
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii
PERNYATAAN............................................................................................... vi
ABSTRAK...................................................................................................... vii
ABSTRACT..................................................................................................... viii
PRAKATA....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
D. Mnafaat Penelitian................................................................................ 5
A. Tinjauan Teori
1. Rumah Sakit.................................................................................... 7
2. Rekam Medis.................................................................................. 12
xii
3. Statistik Rumah Sakit..................................................................... 15
B. Kerangka Konsep.................................................................................. 25
C. Definisi Operasional............................................................................. 27
F. Analisis Data......................................................................................... 29
A. Gambaran Lokasi.................................................................................. 30
C. Pembahasan.......................................................................................... 37
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 46
B. Saran..................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 48
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Jumlah BOR, LOS, TOI, BTO, TOI, NDR, GDR 2021..................... 32
Tabel 3. Jumlah BOR, LOS, TOI, BTO, TOI, NDR, GDR 2022..................... 33
Tabel 4. Jumlah BOR, LOS, TOI, BTO, TOI, NDR, GDR 2021-2022............ 34
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2. Dokumentasi
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
2017)
(Ningrum,2017).
undang no.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada bab VIII pasal 29 ayat 1
rekam medis yang sesuai dengan standar yang berlaku dan standar ini secara
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien, rekam medis juga
1
2
merupakan salah satu bagian dari rumah sakit yang menjadi penunjang dalam
Mutu pelayanan rumah sakit dapat ditelaah dari tiga hal yang
pertama input terdiri dari struktur, sarana fisik, peralatan, dana, tenaga
kesehatan dan non kesehatan, serta pasien, kedua proses terdiri dari rumah
Indikator rumah sakit adalah seperangkat alat ukur mutu pada output
pasien adalah client terbanyak, maka banyak sekali manfaat yang dapat
di rumah sakit yang bertujuan untuk merawat pasien dan sebagai sumber
pendapatan rumah sakit dari pelayanan yang diberikan oleh unit rawat inap
terutama di era sekarang ini. Pelayanan rawat inap dapat menentukan kualitas
3
dari pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dengan melihat dari indikator
adalah BOR (Bed Occupancy Rate), TOI (Turn Over Interval), LOS (Length
Of Stay), BTO (Bed Turn Over) untuk memantau kegiatan pada rawat inap.
Dan GDR (Gross Death Rate), NDR (Net Death Rate) untuk menilai mutu
menentukan apakah tempat tidur yang tersedia telah berdaya guna atau
penggunaan tempat tidur ini terdiri dari 4 parameter, yaitu: BOR (Bed
Occupation Rate), BTO (Bed Turn Over), LOS (Length Of Stay), dan TOI
(Turn Over Interval), yang dibuat dalam bentuk pelaporan statistik rumah
sakit.
(Mainz, (2003), dalam ria lestari, (2014), indikator pelayanan yang tidak
mencapai nilai efisiensi akan berdampak pada mutu pelayanan di rumah sakit
dengan judul “Analisis Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur di RSJ Prof. Dr.
4
86,125%, TOI 8,99 hari, BTO 14,7 kali. Dari penelitian tersebut disimpulkan
bahwa tidak efisiensinya nilai BOR, ALOS, TOI dan BTO disebabkan karena
jumlah lama pasien di rawat cukup lama karena rumah sakit tersebut rumah
sakit jiwa dengan demikian tidak bisa disamakan dengan rumah sakit pada
umumnya karena pasien jiwa cukup lama dalam perawatan hingga pasien
benar-benar sembuh.
Jusuf Putera Makassar melalui metode wawancara kepada salah satu petugas
rekam medis bahwa pada tahun 2020 menuju 2021 indikator pelayanan
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Putera Makassar
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
rekam medis.
dibangku kuliah.
2. Manfaat Praktis
b. Bagi tenaga rekam medis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
pelayanan rawat inap dirumah sakit dan penliti akan lebih memahami
A. TINJAUAN TEORI
1. Rumah Sakit
bahwa rumah sakit adalah gedung tempat merawat orang sakit atau
7
8
gawat darurat.
diperhatikan kode etik Rumah Sakit dan juga kode etik profesi
kebutuhan medis.
kesehatan.
kesehatan.
pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu
(Listiyono, 2015).
2016)
12
Kesehatan.
rumah sakit.
rumah sakit.
2. Rekam Medis
pasien.
medis pasien oleh dokter atau tenaga kesehatan lain yang memberikan
1) Administration
2) Legal
3) Financial
diajukan.
4) Research
5) Education
6) Documentation
dibahas terdahulu.
mahal. Rekaman yang rinci dan bermanfaat menjadi alat penting dalam
sakit yaitu statistik yang menggunakan dan mengolah sumber data dari
rumah sakit.
16
2020)
a. Indikator Kesehatan
dikhususkan untuknya.
proses standar.
(WHO, 2002:26).
rumah sakit adalah seperangkat alat ukur mutu pada output suatu
b. Pelayanan Kesehatan
sakit, mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit tipe
A.
c. Rawat Inap
perawatan sebagai inti kegiatan rumah sakit. Setiap bangsal rawat inap
21
1) Pasien baru, adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah
telah ditentukan.
dalam 1 periode.
lanjut. Secara umum nilai AvLOS yang ideal antara 6-9 hari. Lama
3) Bed Turn Over (BTO) adalah angka perputaran tempat tidur atau
Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50
kali.
tanggal 4 Sep.
hari yakni tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi hingga saat
dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita yang keluar baik hidup atau
Rumus =
6) GDR (gross death rate) adalah angka kematian kasar, untuk tiap-
B. KERANGKA KONSEP
mengenai variable yang akan diteliti dan memberikan petunjuk kepada peneliti
Diteliti
Tidak diteliti
Gambar 1
Kerangka Konsep
26
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
Jusuf Putera. Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera berlokasi di Jln Jend,
90156.
1. Populasi
2. Sampel
keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah
27
28
orang.
sebagai sampel, hal ini dilakukan jika jumlah populasi kurang dari 30
(Masturoh, 2018).
Tabel 1.
Definisi operasional dan kriteria objektif
BOR = 75%-85%
efisien
1. Wawancara
2. Dokumentasi
data tentang profil rumah sakit, proses pelayanan rawat inap dan hasil
F. ANALISIS DATA
dengan penelitian.
A. GAMBARAN LOKASI
umum milik swasta dan merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang
Jusuf Sendiri. Turut menyaksikan Rektor Unhas (waktu itu) Prof. Arnold
2. Visi, Misi, dan Motto Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera
Makassar
a. Visi
di Indonesia Timur
31
32
b. Misi
tingginya.
berbasis digital
ada.
c. Motto
1) Amanah
2) Kompeten
3) Akuntabel
4) Disiplin
5) Empati
6) Mandiri
7) Integritas
8) Santun
33
Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar dengan judul “Analisis indikator
pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar
rumah sakit pada tahun 2021-2022 dalam bentuk tabel sebagai berikut:
1. Jumlah BOR, LOS, BTO, TOI, NDR, GDR pada tahun 2021
Tabel 2.
Jumlah BOR, LOS, TOI, BTO, TOI, NDR, GDR 2021
NO INDIKATOR JUMLAH SATUAN EFISIEN/TIDAK
tempat tidur)
bersih)
kasar)
Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar pada tahun 2021 untuk
kali, rata-rata hari tempat tidur tidak terisi (TOI) 15 hari, angka kematian
2. Jumlah BOR, LOS, BTO, TOI, NDR, GDR pada tahun 2022
Tabel 3
Jumlah BOR, LOS, TOI, BTO, TOI, NDR, GDR 2022
N INDIKATOR JUMLAH SATUA EFISIEN/TIDAK
O
N
rawat pasien)
tempat tidur)
kasar)
Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar pada tahun 2022 untuk
presentasi pemakaian tempat tidur (BOR) adalah 38,84%, rata-rata lama rawat
pasien (AvLOS) 5 hari, frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO) 28 kali, rata-
rata hari tempat tidur tidak terisi (TOI) 7 hari, angka kematian bersih (NDR)
3. Jumlah BOR, LOS, BTO, TOI, NDR, GDR pada tahun 2021-2022
Tabel 4
Jumlah BOR, LOS, TOI, BTO, TOI, NDR, GDR 2021-2022
NO INDIKATOR 2021 EFISIEN/TIDAK 2022 EFISIEN/TIDAK
Ratio (presentase
pemakaian
tempat tidur)
Of Stay (rata-rata
lama rawat
pasien)
(frekuensi
pemakaian
tempat tidur)
Interval (rata-rata
36
tidak terisi)
(angka kematian
bersih)
rawat inap di Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar pada tahun
2021 dan 2022. Hasil perhitungan enam parameter indikator pelayanan rawat
ianp (BOR, LOS, BTO, TOI, NDR, GDR) pada tahun 2021 untuk presentasi
tidur (BTO) 18 kali, rata-rata hari tempat tidur tidak terisi (TOI) 15 hari, dan
kematian bersih (NDR) 3%, angka kematian kasar (GDR) 6% telah memasuki
nilai efisien.
tidur (BOR) adalah 38,84%, frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO) 28 kali,
rata-rata hari tempat tidur tidak terisi (TOI) 7 hari, dan rata-rata lama rawat
pasien (AvLOS) 5 hari ini sama halnya dengan indikator pelayanan pada
kategori nilai efisien, sedangkan angka kematian bersih (NDR) 2,54%, angka
memasuki kategori nilai efisien dan kategori lainnya memasuki nilai efisien.
Perbedaan angka yang terjadi diantara kedua tahun tersebut tidak begitu
rawat inap di Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar tahun
2021-2022
Gambar 2
C. PEMBAHASAN
38
indikator rawat inap pada tahun 2021-2022 di Rumah Sakit Akademis Jaury
Jusuf Putera Makassar mengalami perubahan seperti yang bisa di lihat pada
tabel 3.
rekam medis bahwa penyebab dan dampak dari perubahan indikator pelayanan
1. Pada tahun 2021 BOR memasuki angka 26,92% dan pada tahun 2022
BOR memasuki angka 38,84% yang diamana pada kedua tahun tersebut
(2014), jika angka BOR memasuki 75-85% maka BOR dinyatakan efisien.
sakit terhadap masyarakat. Hal ini sejalan sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sitanggang & Yunengsih (2022) dan Mardian et al. (2016)
yang berjudul “analisis efisiensi penggunaan tempat tidur ruang rawat inap
rumah sakit serta kurangnya sarana, prasarana, dan fasilitas pada rumah
rumah sakit karena pada tahun tersebut rumah sakit masih menjalankan
covid-19 maka dari itu pasien tersebut lebih memilih untuk isolasi mandiri
Sebaliknya jika nilai BOR melewati batas nilai efisien yang telah
yang dilayani hal ini akan berdampak pada pegawai yang bekerja di unit
tersebut karena semakin sibuk dan semakin berat beban kerja yang
memasuki nilai efisien tetapi seiring berjalannya waktu dari 2021 hingga
2022 nilai BOR di rumah sakit sedikit meningkat mendekati nilai efisien.
Putera Makassar.
2. Selanjutnya pada tahun 2021 AvLOS memasuki angka 4 hari dan pada
tahun 2022 AvLOS memasuki angka 5 hari yang berarti nilai AvLOS pada
rumah sakit akademis jaury jusuf Putera Makassar pada tahun 2021-2022
ekonomi semakin tinggi nilai AvLOS semakin tinggi pula biaya yang
berarti pasien lebih cepat keluar atau pulang dari rumah sakit, kondisi
dengan baik, sehingga penyakit pasien dapat kambuh lagi, sementara itu
hal ini juga menunjukkan peningkatan mutu dan efisiensi pelayanan yang
jasa layanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
kepada pasien atau kebijakan dibidang medis dan angka AvLOS sangat
lama rawat yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya pasien
rujuk, lama dan cepatnya penanganan dokter terhadap pasien, dan pasien
meninggal. Hal ini sejalan dengan penelitian Farmani & Dewi (2020) yang
Dharma Yadnya Pada Era JKN” bahwa lama dirawat yang singkat dapat
menyebabkan nilai AvLOS menurun, hal ini juga sejalan dengan penyebab
42
menjadi singkat.
mencapai nilai efisien yaitu berada pada 4 dan 5 hari yang dimana jika
nilai AvLOS memasuki nilai yang efisien maka pegawai yang bertugas di
rumah sakit tersebut telah melakukan tugasnya dengan baik dan tepat
3. Selanjutnya pada tahun 2021 BTO memasuki angka 18 kali dan pada
tahun 2022 BTO memasuki angka 28 kali yang dimana nilai BTO pada
efisien. Menurut Santrinegara (2014), BTO memiliki nilai idel 40-50 kali.
lain yang akan menggunakan tempat tidur tersebut tanpa adanya waktu
jeda, dan jika angka BTO semakin tinggi berarti semakin banyak pasien
yang menggunakan tempat tidur yang tersedia secara bergantian. Hal ini
merugikan bagi pihak rumah sakit karena tidak sering digunakan yang
akan berdampak pada ekonomi di rumh sakit. Hal ini sejalan dengan Sudra
maka akan semakin sibuk dan semakin berat beban kerja petugas
Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar pada tahun 2021-2022 masih jauh
dari kata ideal krna BTO pada Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera
4. Selanjutnya pada tahun 2021 TOI memasuki angka 15 hari dan pada tahun
2022 TOI memasuki angka 7 hari yang dimana nilai TOI pada Rumah
karena nilai TOI terlalu tinggi, menurut Santrinegara (2014), nilai idealnya
hal ini menunjukkan bahwa jumlah pasien yang dirawat melebihi kapasitas
tempat tidur yang ada. Selanjutnya Semakin besar Angka TOI, berarti
44
semakin lama saat dimana sebuah tempat tidur tidak digunakan oleh
pasien. Hal ini berarti tempat tidur semakin tidak produktif. Kondisi ini
rumah sakit. Menurut Nanang dkk, (2012), dalam Riska Rosita (2019)
Rawat Inap” Nilai BOR yang memenui standar ideal berpengaruh pada
TOI, karena semakin besar nilai BOR maka nilai TOI akan rendah
angka 15 dan 7 hari yang berarti nilai TOI di Rumah Sakit Akademis Jaury
menurut Santrianegara (2014) nilai ideal dari TOI ialah 1-3 hari.
5. Selanjutnya pada tahun 2021 NDR memasuki angka 3% dan pada tahun
2022 NDR memasuki angka 2,54% yang dimana angka NDR di rumah
Santrinegara (2014), nilai idel standar ideal dari NDR ialah 0-25%.
2022 di Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar nilai NDR
mencapai nilai yang efisien yang dimana mutu pelayanan medis di Rumah
Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar cukup baik. Hal ini sejalan
45
6. Selanjutnya pada tahun 2021 GDR memasuki angka 6% dan pada tahun
2022 GDR memasuki angka 4,8% yang dimana angka GDR di rumah sakit
yang diberikan kepada pasien selama di rawat di rumah sakit cukup baik.
Tetapi sebaliknya, jika angka GDR di rumah sakit semakin meningkat atau
Pratama dan Karunia (2017), dalam Riska Rosita (2019) bahwa penurunan
2022 di Rumah Sakit Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar nilai GDR
mencapai nilai yang efisien yang dimana nilai GDR di Rumah Sakit
medis yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
bahwa dengan ada nya indikator di rumah sakit maka kualitas dan
nilai yang efisien maka pelayanan di rumah sakit di katakana baik, tetapi
sebaliknya jika ada beberapa indikator yang tidak memasuki nilai efisien
lagi.
BAB
PENUTUP
A. KESIMPULAN
akademis jaury jusuf Putera makassar pada tahun 2021 bahwa BOR
mencapai nilai 26,92%, AvLOS mencapai nilai 4 hari, BTO mencapai nilai
18 kali, TOI mencapai nilai 15 hari, NDR mencapai nilai 3%, dan GDR
mencapai nilai 6%
mencapai nilai 5 hari, BTO mencapai nilai 28 kali, TOI mencapai nilai 7
B. SARAN
Makassar
47
48
yang efisien
Astuti, Corah. (2018). Karya Tulis Ilmiah: Analisis Efisiensi Penggunaan Tempat
Tidur di RSJ Prof. DR. M. Ildrem Medan Per Ruangan Berdasarkan
Indikator Rawat Inap di Triwulan 1 Tahun 2018. Medan APIKES Imelda.
Depkes RI. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/ MENKES/ PER / III.
2008 tentang Rekam Medis. Jakarta: Depkes RI Peraturan Menteri
Kesehatan nomor 269. 2008 tentang Rekam Medis. Jakarta: Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.
Farmani, P.I., & Dewi, N.M.U.K. (2020). Analisis Efisiensi Pelayanan Rawat Inap
di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Pada Era JKN. Publishher: Bali
International University. Vol 1, No.1, 2020. 1-11.
Heltina, N., & Lestari, E.D. (2021). Analisis Bed Turn Over di Rumah Sakit
Harapan dan Doa Kota Bengkulu Periode 2019. Jurnal Manajemen
Informasi Kesehatan Indonesia. Vol. 9 No.2, 2021: 105-112.
Putri, Bella Oktavia., 2022. Analisis Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Rawat
Inap Berdasarkan Grafik Barber Johnson Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak
49
50
Rapitos Sidiq, Reka Afriani., 2017. Kajian Efisiense Pelayanan Rumah Sakit.
Jurnal Idea 2017;3(1). https://jurnal.usk.ac.id/INJ/article/view/8700/7022
Rinjani, V., & Triyanti, E. (2016). Analisis Efisiensi Pengunaan Tempat Tidur Per
Ruangan Berdasarkan Indikator Depkes dan Barber Jhonson di Rumah
Sakit Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya Triwulan 1
Tahun 2016. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia. Vol. 4,
No.2, 2016. 38-45
Rosita, R., & Tanastasya, A.R. (2019). Penetapan Mutu Rumah Sakit Berdasarkan
Indikator Rawat Inap. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada. 2019. 166-178.
Tim Pembimbing KTI. 2019. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Program
Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Makassar: STIKES
Panakkukang.
Undang-undang nomor 44. 2009. tentang rumah sakit. Jakarta: Menteri Kesehatan
Republik Indonesia.
Wirajaya, M.K.M., & Tunas, I.K. (2023). Analisis Efisiensi Rawat Inap di Bali
Royal Hospital Dengan Pendekatan Barber Johnson. Jurnal Manajemen
Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo. Vol. 9, No. 1, 2023: 136-150.
Wiranto, M., Nurhayani., & Indar. (2013). Analisis Kepuasan Pasien Pada
Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Dg. Pasewang
Kabupaten Janeponto. e_journal Pascasarjana Unhas. 1–12.
L
N
lampiran 1.
Lembar wawancara
1. Berapa nilai BOR, BTO, LOS, TOI, AVLOS, NDR, dan GDR pada tahun
2021-2022?
2. Apa penyebab dari naik serta turunnya indikator pelayanan rawat inap di
3. Apa dampak yang terjadi pada rumah sakit jika indikator pelayanan rawat
Dokumentasi
Lampiran 3
Selatan 90222 dengan mengambil jurusan D-III Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan.