Anda di halaman 1dari 25

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

SITTI KHADIJAH I MUHAMMADIYAH CABANG MAKASSAR

DESAIN DAN MANAJEMEN FORMULIR

LAPORAN

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK XV

EVI YANTI MUHTAR (2003011)


INDRA AYU AHMAD (2003017)
KHAIRUNNISA HAMID CANTE (2003019)
HERLINA HAKIM (2003015)
NUR AZIZAH (2203028)
NURRIFDA (2003031)
SALWA TAMBULANA (2003040)
SRI WAHYUNI (2003043)
NUR HUZAIFAH (2003027)
ANNISA NUR RAHMA (2003006)
FANESA NIRMAHISA LEDYLIN SOUISA (2003012)

PRODI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan II, berisi tentang hasil kegiatan DESAIN
DAN MANAJEMEN FORMULIR DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITTI
KHADIJAH I MUHAMMADIYAH CABANG MAKASSAR mulai tanggal 08
s/d 20 Agustus 2022. Laporan ini telah mendapat persetujuan dari Pembimbing
Lahan dan Pembimbing Institusi.

Makassar, 20 Agustus 2022

Kelompok XV

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING INSTITUSI

AHMAD JAYADIE,Amd.PK.,SKM, M.Tr.Adm.Kes Muh Erwin Rosyadi,S.Kom, SKM,M.Kom


NIDN: 09.04.02.90.01 NIDN: 09.12.05.75.04

PEMBIMBING LAHAN

Epi Kusmayanti, A.Md RMIK


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
hidayah-Nya dan memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang kami buat.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam


menyelesaikan PKL bagi para mahasiswa D-3 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan dari STIKes Panakkukang Makassar.

Praktik kerja lapangan ini merupakan salah satu upaya dalam menjalin
kerja sama yang baik dalam bidang Rekam Medis dan Informasi Kesehatan pada
RSIA SITTI KHADIJAH I MUHAMMADIYAH CABANG MAKASSAR. Dan
kami harap dalam praktik ini akan memberi banyak manfaat bagi kami para
mahasiswa maupun bagi pembaca.

Di kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak


yang telah memberi dukungan moral juga bimbingannya pada kami, yaitu:

1. Dr. Ns. Makkasau Plasay selaku Ketua STIKes Panakkukang Makassar.


2. Syamsuddin, A.Md.PK, SKM, M.Kes selaku Ketua Prodi D3 Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan.
3. Dr. Jusli, M.Kes., Sp.A (K) selaku Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Sitti Khadijah I Muhammadiyah Cabang Makassar
4. Epi Kusmayanti, A.Md RMIK selaku pembimbing lahan.
5. Pimpinan dan jajaran serta seluruh staf/pegawai Rumah Sakit Ibu dan
Anak Sitti Khadijah I Muhammadiyah Cabang Makassar khususnya di
bagian unit Rekam Medis yang telah membantu kami dalam melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan ini.
6. Ahmad Jayadie,Amd.PK.,SKM,M.Tr.Adm.Kes, selaku Dosen
Pembimbing Institusi yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan laporan kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
7. Muh Erwin Rosyadi,S.Kom,SKM,M.Kom, selaku Dosen Pembimbing
Institusi yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan
kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
8. Seluruh staf/dosen D3 Rekam Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan
STIKes Panakkukang Makassar yang telah memberikan pembekalan
sebelum turun ke lapangan.

Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
serta dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan STIKes Panakkukang
Makassar. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya.

Makassar, 20 Agustus 2022

Kelompok XV

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK.............................................................................3
A. Kegiatan Awal........................................................................................................3
B. Kegiatan Pokok......................................................................................................3
BAB III HASIL YANG DICAPAI..................................................................................4
A. Mengetahui Struktur dan Tipe Formulir Rekam Medis (Manual dan Elektronik). .4
B. Mengetahui prinsip desain formulir rekam medis (manual dan elektronik)............5
C. Mengetahui struktur isi dan standar formulir rekam medis (manual dan elektronik)
10
D. Mengetahui konsep dasar EHR............................................................................10
E. Analisis format Formulir......................................................................................12
BAB IV HAL YANG MENUNJANG DAN MENGHAMBAT PELAKSANAAN
PRAKTIK.......................................................................................................................14
A. Hal-Hal Yang Menunjang Pelaksanaan Praktik....................................................14
B. Hal-Hal Yang Menghambat Pelaksanaan Praktik.................................................14
BAB V PENUTUP..........................................................................................................15
A. Kesimpulan..........................................................................................................15
B. Saran....................................................................................................................15
BAB VI LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................16
6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengalaman belajar merupakan hal yang penting bagi mahasiswa untuk
mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan. Praktik klinik rekam medis
merupakan penerapan teori lapangan yang ditujukan bagi latihan professional
berdasarkan pendidikan akademik yang dituangkan dalam bentuk praktik.
Berkaitan dengan Laporan Praktik Kerja Lapangan II bagi mahasiswa
Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sangat penting
dilaksanakan dengan adanya Praktik Kerja Lapangan II. Mahasiswa dapat
mengamati dan terjun langsung di dunia kerja. Sehingga mampu
mengaplikasikan seluruh teori yang didapat di institusi ke dunia kerja nyata
sehingga mampu menjadi seorang perekam medis yang professional untuk
meningkatkan yang lebih optimal bagi masyarakat.
Praktik Kerja Lapangan ini bagi mahasiswa untuk semester II Tahun
Akademik 2020/2022 Angkatan 2020 dilaksanakan pada tanggal 08 s/d 20
Agustus dimulai setiap senin s/d sabtu

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit dan Masalah-
masalah yang berkaitan dengan Kesehatan dan Tindakan Medis (KKPMT
III), Desain dan Manajemen Formulir, dan Fasilitas Kesehatan di RSIA
Sitti Khadijah I Muhammadiyah Cabang Makassar.
2. Tujuan Khusus
a. Desain dan Manajemen Formulir
1) Mengetahui struktur dan tipe formulir rekam medis (manual dan
elektronik)

6
7

2) Mengetahui prinsip dan desain formulir rekam medis (manual dan


elektronik)
3) Mengetahui struktur isi dan standar formulir rekam medis (manual
dan elektronik)
4) Mengetahui konsep dasar HER
5) Analisis format Formulir

7
8

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Kegiatan Awal
Kegiatan awal kami di RSIA SITTI KHADIJAH I MUHAMMADIYAH
CABANG MAKASSAR adalah penerimaan mahasiswa/i PKL II pada tanggal
05 Agustus 2022, yang di dampingi oleh Pembimbing institusi dan selanjutnya
kami diterima oleh petugas Diklat. Kemudian dilanjutkan dengan orientasi,
selanjutnya kami mendapatkan beberapa materi di antaranya:
1. Keselamatan Pasien
2. Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)
3. Kemuhammadiyahan
4. Instalasi Rekam Medis
5. Company Profile
6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
7. Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien (PMKP)

B. Kegiatan Pokok
Beberapa kegiatan yang kami lakukan dalam upaya mewujudkan
pencapaian PKL II di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Sitti Khadijah I
Muhammadiyah Cabang Makassar, antara lain yaitu:
1. Desain dan ManajemenFormulir
a. Mengetahui struktur dan tipe formulir rekam medis (manual dan
elektronik)
b. Mengetahui prinsip dan desain formulir rekam medis (manual dan
elektronik)
c. Mengetahui struktur isi dan standar formulir rekam medis (manual dan
elektronik)
d. Mengetahui konsep dasar EHR
e. Analisis format Formulir

8
9

9
10

f.

BAB III HASIL YANG DICAPAI

A. Mengetahui Struktur dan Tipe Formulir Rekam Medis (Manual dan


Elektronik)
1. Rekam Medis Manual
Rekam medis dalam pelaksanaannya tidak lepas dari media kertas
sebagai tempat menyimpan atau menuliskan hasil sebagai bukti dan
dokumen pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang terdiri
dari beberapa formulir sesuai tujuan tertentu. Beberapa hal penting terkait
dengan formulir rekam medis adalah :
a. Semua formulir seharusnya dibuat dengan ukuran yang sama,
biasanya kertas ukuran A4.
b. Nama dan nomor rekam medis pasien, serta judul formulir seharusnya
ditempatkan pada posisi yang sama pada setiap formulir.
c. Hanya formulir yang disetujui oleh komite rekam medis yang boleh
dimasukkan dalam rekam medis.

Media kertas merupakan media yang umum digunakan untuk


mencatat hasil pelayanan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan karena
dinilai lebih praktis dalam hal pengisian. Namun rekam kesehatan
berbasis kertas memiliki kelemahan yaitu :
a. Dengan menggunakan kertas maka komunikasi antar pemberi
pelayanan kesehatan akan memerlukan waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan menggunakan elektronik.
b. Rekam kesehatan kertas sulit mempunyai data yang mutakhir karena
rekam kesehatan yang aktif yang dimiliki pasien yang sering datang
ke rumah sakit terus berpindah dari satu fasilitas ke fasilitas lain.
Sedangkan tenaga kesehatan yang akan memutakhirkan data sering
tidak mempunyai banyak waktu.

10
11

c. Sifat kertas yang mudah robek, rentan terhadap minyak, mudah


terbakar serta mudah lusuh akan menyulitkan petugas.

2. Rekam Medis Elektronik


Rekam medis elektronik (EMR) adalah versi dari rekam medis
kertas yang dibuat menjadi elektronik, yang memindahkan catatan-catatan
atau formulir yang tadinya ditulis diatas kertas ke dalam bentuk elektronik.
Rekam medis elektronik tidak disertai dengan peringatan (warning),
kewaspadaan (alertness) serta tidak memiliki sistem penunjang keputusan
(Decision Support System (DSSS).

Di RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah Cabang Makassar


menggunakan rekam medis manual, yang terdiri dari beberapa formulir
yang disusun sesuai dengan kebutuhan kegiatan pelayanan, berikut contoh
formulir yang digunakan :

Gambar 1. Formulir Persetujuan Rawat Inap & Ketentuan Bagi Wali

11
12

B. Mengetahui prinsip desain formulir rekam medis (manual dan elektronik)


Prinsip Rekam Medis Yang Dijalankan Di Indonesia,yaitu:
Prinsip Rekam Medis Manual ialah membutuhkan lembaran-
lembaran kertas untuk mendokumentasikan semua catatan tentang
penanganan pasien. Sedangkan Prinsip Rekam Medis Elektronik ialah
rekam medis otomatis menggunakan computer sebagai sarana penting
untuk proses pencatatan dan pengolahan data pasien, sehingga informasi
yang dihasilkan dapat lebih cepat dan tepat waktu untuk menunjang
manajemen dalam pengambilan keputusan. Ada beberapa struktur desain
formulir rekam medis yang perlu diperhatikan, antara lain:
a. Heading
Heading mencakup judul dan informasi mengenai formulir, nama
formulir, nama dan alamat organisasi, nomor formulir, tanggal
penerbitan dan halaman. Biasanya judul terletak pada bagian tengah
atas. Halaman ini untuk menunjukkan jenis dan kegunaannya, judul
dibuat sesingkat mungkin tetapi jelas. Nomor dapat digunakan untuk
menunjukan keunikan, dapat diletakan di kiri bawah atau dibawah
kanan, nomor formulir ini dapat juga digunakan untuk menunjukan
sumber dan jenisnya, jika formulir terdiri dari satu halaman harus
diberi nomor dan jumlah halaman, supaya bila ada halaman yang
hilang dapat diketahui. Nomor ini biasanya diletakan pada sebelah
kanan atas.
b. Introduction
Introduction memuat informasi pokok yang menjelaskan tujuan
formulir. Kadang-kadang tujuan ditunjukan oleh judul. Kalau
penjelasan lebih lanjut diperlukan, pernyataan yang jelas biasa
dimasukan di dalam formulir untuk menjelaskan tujuan.
c. Instruction
Instruction adalah perintah untuk mengetahui berapa copy yang
diperlukan, dikirim kepada siapa, instruksi harus dibuat sesingkat
mungkin. Instruksi tidak boleh diletakkan diantara ruang-ruang atau

12
13

entry, karena hal ini membuat formulir terkesan berantakan dan


mempersulit pengisian. Formulir yang baik harus bersifat self-
instruction, artinya harus berisi instruksi-instruksi yang jelas bagi
pengisian untuk menuliskan data tanpa harus bertanya lagi.
d. Badan
Badan dalam Menyusun urut-urutan data harus logis, sistematis,
konsisten, sehingga muda untuk dibaca dan dipahami. Pertimbangan
lain yang harus diperhatikan dalam satu badan formulir meliputi:
1) Margin (batas pinggir)
2) Margin minimum untuk batas atas 2/16”=0,32 cm
3) Margin minimum untuk batas bawah 2/18”=0,28 cm
4) Margin minimum untuk batas sisi 2/18”=0,28 cm
e. Spasi
Hal yang harus diperhatikan adalah:
1) Horizontal spacing disediakan 1/12”=0,32 cm
2) Vertical spacing terdapat enam garis vertical setiap inci pada
mesin ketik standar, elite atau pical. Berikan 1/16 atau
kelipatannya, untuk setiap baris pengetikan.
3) Untuk spasi yang dibuat dengan tulisan tangan, berikan horizontal
spacing 1/10 sampai 1/12” perkarakter Vertical
spacing memerlukan ¼” sampai 1/3”. Spasi antara baris dan spasi
antara karakter pada formulir harus diperhatikan, terutama bila
formulir akan diisi dengan data yang dicetak dengan mesin.
f. Garis
Garis adalah sebuah garis vertical atau horizontal. Garis ini bisa
langsung, terputus-putus atau pararel berdekatan yang melayani
berbagai tujuan.
g. Jenis huruf
Jenis huruf penting dalam hal keterbacaan dan penonjolan untuk
suatu formulir yang paling baik adalah menggunakan sedikit mungkin

13
14

jenis dan ukuran huruf, item-item dengan tingkat kepentingan yang


sama hendaknya dicetak dengan huruf pada semua bagian formulir.
h. Cara pencatatan
Cara pencatatan dapat dilakukan dengan tulis tangan, ketik, atau
komputer
i. Penutup
Komponen utama terakhir formulir kertas adalah “close” atau
penutup, merupakan ruang untuk tanda tangan dan persetujuan.

1. Dalam pembuatan formulir harus memperhatikan:


a. Warna
Pertimbangan harus diberikan kepada pengguna warna dan jenis
tinta yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dalam merancang
desain formulir. Penggunaan warna membantu mengidentifikasi
dengan cepat formulir yang digunakan. Warna yang baik adalah warna
yang datanya mudah dibaca, terutama bila menggunakan karbon.
Warna yang baik adalah warna yang cerah.
b. Bahan
Yang harus diperhatikan dalam penelitian bahan adalah berat
kertas dan kualitas kertas yang berkaitan dengan penyimpanan.
c. Ukuran
Ukuran yang digunakan adalah ukuran praktis yang disediakan
dengan kebutuhan isi formulir. Usahakan ukuran kertas yang
digunakan berupa ukuran kertas yang standar dan banyak dijual. Jika
kertas tidak standar, sebaiknya dibuat ukuran yang merupakan
kelipatan yang tidak membuang kertas, seperti ukuran kertas standar
dibagi 2,3,4  dst.

d. Bentuk

14
15

Menyarankan bentuk (vertikal, horizontal, dan persegi panjang).


Beberapa faktor harus dipertimbangkan di dalam pemilihan kertas
yang akan digunakan, yaitu:
1) Lama formulir akan disimpan
2) Penampilan dari formulir
3) Banyak formulir tersebut ditangani
4) Bagaimana penanganannya (halus, kasar, dilipat, atau dibawa-bawa
oleh pemakainya)
5) Kemudahan untuk digunakan
6) Tahan lama untuk pengisian yang lama
7) Lingkungan (minyak, kotor, panas, dingin, lembab)
8) Metode untuk pengisian data di formulir (tulis tangan, mesin)
9) Keamanan terhadap pudarnya data
10) Semakin lama formulir disimpan, formulir tersebut semakin baik.
Semakin sering digunakan kertas harus semakin baik pula.

2. Dalam pembuatan desain formulir harus memperhatikan aspek isi yaitu:


a. Butir data atau
Butir data atau item merupakan data apa saja yang perlu
dimasukkan dalam mendesain formulir.
b. Pengurutan
Pengurutan menurut pengelompokan datanya apakah sudah sesuai
atau belum.
c. Caption
Merupakan kejelasan kata pada suatu formulir. Merupakan kata-
kata yang dicetak di formulir untuk menunjukan siapa yang harus
mengisi data dan apa yang harus diisikan.
d. Pengelompokan data
Data yang sudah ada dikelompokan menurut jenisnya masing-
masing.
e. Terminologi data

15
16

Ada tidaknya istilah bahasa medis yang tidak diketahui oleh orang
awam yang perlu diberi keterangan dalam bahasa indonesia.

C. Mengetahui struktur isi dan standar formulir rekam medis (manual dan
elektronik)
Struktur desain formulir yaitu sebagai berikut:
1. Formulir harus mudah diisi/dilengkapi
2. Tercantum instruksi pengisian dan penggunaan formulir tersebut
3. Pada formulir terdapat heading yang mencakup judul dan tujuan yang jelas
4. Nama dan alamat Rumah sakit harus tercantum pada setiap halaman
formulir
5. Nama, nomor RM dan informasi lain tentang pasien seharusnya tercantum
pada setiap halaman formulir. (barcoding)
6. Bar coding juga mencakup indeks formulir
7. Nomor dan tanggal revisi formulir dicantumkan agar dapat dipastikan
penggunaan formulir terkini
8. Mengurangi penggunaan formulir yang tidak terpakai lagi (outdated)
9. Layout formulir secara fisik harus logis
10. Data pribadi dan alamat serta informasi lain yang terkait satu dengan yang
lainnya dikelompokkan menjadi satu kesatuan
11. Seleksi jenis huruf yang terstandar. Beberapa pakar menyarankan semua
dengan huruf
12. Margin (batas tepi) disediakan yang cukup untuk kepentingan hole
punches
13. Garis digunakan untuk memudahkan entry data dan memisahkan area pada
formulir
14. Shading digunakan untuk memisahkan dan penekanan area-area formulir
15. Check boxes digunakan untuk menyediakan ruang pengumpulan data.

16
17

D. Mengetahui konsep dasar EHR


1. Definisi Dan KriteriaEHR
EHR merupakan kerangka Sistem Informasi untuk mencapai suatu
set fungsi.
Kriteria EHR
a. Mengintegrasi data dari berbagai sumber
b. Sebagai Sumber Data (mengumpulkan data pada semua tempat
pelayanan)
c. Mendukung pemberi pelayanan dalam pengambilan keputusan
(Amatayakul, 2013)
2. Konsep HER

a. Source Systems Sumber data: dari bagian Administratif, Keuangan,


Klinikal disatukan ke dalam EHR.
b. Supporting infrastructure:
Data Integrasi yang meliputi:
1) Bank data (A data Repository) pusat data dari berbagai komponen
lain atau cara lain untuk mengintegrasikan data.
2) A rule engine program logik u.
3) Menunjang keputusan seperti: kewaspadaan dan pernyataan, daftar
permintaan (order set) dan protokol klinis.

17
18

4) Knowledge Sources sumber pengetahuan dari berbagai sumber


eksternal
5) Gudang data/ data agregat (Data ware houses):
6) Data yang dikumpulkan & dianalisa informasi yang bias
digunakan.

c. Human Computer Interface


Membantu mengumpulkan data dari berbagai sumber pelayanan.
Sebagai bagian untuk masuk dan keluar data: Human interface,
memperoleh data dalam waktu yang tepat bagi pelayanan (at the point
of care) dan kemampuan untuk mengakses data, aturan dan proses data
(mined data) melalui data agregat dan analisis data. Komputer PC,
Notebook, PDA, Voice Recognition System, Handwriting Recognition
System pada PC, dll.
d. Hasil akhir
Hasil akhir dari implementasi komponen teknik dari EHR adalah
“Quality, Cost dan Access asuhan kesehatan” ditingkatkan melalui
dukungan data klinis, keuangan dan administratif.

3. Keuntungan Penggunaan EHR


a. Hemat: kertas, biaya, waktu, Ruang Penyimpanan
b. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik, standar yang mudah dan
cepat diketahui
c. Meningkatkan: produktivitas, kualitas Informasi Klinis (meningkatkan
waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan)
d. Retensi (Menyimpan) RM/ EHR dapat lebih lama dibanding kertas.
e. Mengurangi: kertas, waktu, mengurangi kesalahan dalam interpretasi
pencatatan, kesalahan medis (medication errors)
f. Mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan
g. Meminimalisir pengulangan visit yang tidak perlu.

18
19

h. Mencegah efek kerugian dari konflik materi pengobatan/perawatan.


i. Memudahkan dalam membaca dan mendapat informasi klinik tentang
semua pasien dan suatu lokasi (Accesibility& legibility)

E. Analisis format Formulir


Perancangan formulir merupakan refleksi dari perancangan sistem, oleh
karena itu sebagai perancang kita harus mengenal tujuan tersebut, fungsi-
fungsi yang terkait serta syarat terselenggaranya sistem tersebut. Perancangan
formulir dapat efektif bila disertai kebijakan pengontrolan formulir yang
mengenai, sehingga dapat dilakukan penghematan dalam berbagai hal antara
lain:
1. Jumlah tenaga yang mengisi formulir tersebut.
2. Frekuensi kesalahan dalam melengkapi isi formulir.
3. Data atau informasi yang tidak penting atau tidak diperlukan yang
perlu dihilangkan.
4. Pencetakan dan kertas yang digunakan.

19
20

20
21

BAB IV HAL YANG MENUNJANG DAN MENGHAMBAT


PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Hal-Hal Yang Menunjang Pelaksanaan Praktik


Ada beberapa hal yang menjadi penunjang saat kami melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan II (PKL 2) di RSIA SITTI KHADIJAH I
MUHAMMADIYAH CABANG MAKASSAR yaitu:
1. Adanya bimbingan dan arahan yang di berikan kepada kami sehingga
prosedur pelakasaan prektik bisa berjalan dengan lancar.
2. Tersedia data yang sangat menunjang pelaksanaan kegiatan kami dalam
melakukan praktik.
3. Dalam pelaksanaan praktik kami diberikan kepercayaan dan kesempatan
mempraktikkan teori yang pernah kami pelajari.
4. Kerjasama antara profesi rekam medis dengan profesi lain yang ada di
RSIA SITTI KHADIJAH I MUHAMMADIYAH CABANG
MAKASSAR terjalin dengan baik sehingga tercipta kondisi yang kondusif
dalam menjalankan tugas masing-masing.

B. Hal-Hal Yang Menghambat Pelaksanaan Praktik


Ada beberapa hal yang menghambat kegiatan kami saat melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan II (PKL 2) di RSIA SITTI KHADIJAH I
MUHAMMADIYAH CABANG MAKASSAR yaitu:
1. Pembimbing lahan tidak memberikan contoh kegiatan secara langsung
kepada mahasiswa/i praktik
22

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pembuatan desain formulir rekam medis, kita harus membentuk tim
pendesainnya terlebih dahulu, mempelajari cara mendesain formulir rekam
medis yang dibenarkan, memperhatikan pertimbangan apa saja dalam
mendesain formulir rekam medis, melakukan pengontrolan untuk pembuatan
formulir rekam medis yang efektif.

B. Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang
mungkin bermanfaat dan dapat membantu dalam proses menjalankan
tanggung jawab sebagai profesional Rekam Medis (medical record) untuk
masa yang akan datang yaitu, dalam pembuatan formular rekam medis harus
efektif mungkin guna memudahkan dalam pengisian rekam medis nantinya.
23

BAB VI LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar: Lembar Formulir Yang Memiliki Desain Lengkap

23
24

24
25

25

Anda mungkin juga menyukai