Disusun Oleh :
INGGRIANINGSIH (17.20.004)
TA. 2020/2021
SURAT PENGANTAR MAGANG
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Jurusan
NPP. 19880626.201003.2.001
ii
PERSETUJUAN UJIAN PERSENTASI LAPORAN MAGANG
Laporan Magang ini telah disetujui untuk dipertahankan dalam Ujian Laporan
Magang program studi D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.
Pembimbing,
iii
iv
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kami kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan
laporan Kuliah Kerja Magang (KKM) yang kami buat ini. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Kuliah Kerja Magang (KKM)
bagi para Mahasiswa dari Program Studi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Praktek
kerja ini merupakan salah satu upaya dalam mengetahui proses pembangunan
bendungan Lau Simeme di PT WIJAYA KARYA (WIKA-BUMI) KARSA KSO dan
kami mengharapkan praktek kerja ini akan memberi banyak manfaat bagi kami para
mahasiswa maupun bagi pembaca.
1. Prof Jhon Piter Sinaga, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
2. Ibu Yunita Syahputri Damanik, SKM., M.Kes selaku ketua program studi
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
3. Bapak Muhraza Siddiq, S.Kep., MKM selaku dosen pembimbing
4. Bapak Agus Rikza Ahmad yang telah membimbing kami selama melakukan
magang di PT. WIKA-BUMI KARSA KSO
5. Bapak Yosfian Roza yang telah membimbing kami selama melakukan
magang di PT. WIKA-BUMI KARSA KSO
6. Para karyawan dan staf PT. WIKA-BUMI KARSA KSO
7. Orang Tua dan teman-teman yang ikut mendukung proses KKM sampai
selesai.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan lebih lanjut.
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................9
JSA/HIRARC/SOP..........................................................................................................9
KINERJA K3L...............................................................................................................11
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)................................................................13
PENGUKURAN LINGKUNGAN FISIK......................................................................16
WORK AT HEIGH (Bekerja di ketinggian)....................................................................18
RAMBU-RAMBU K3...................................................................................................21
BAB IV..................................................................................................................................26
vii
PENUTUP.............................................................................................................................26
A. Kesimpulan................................................................................................................26
B. Saran..........................................................................................................................27
LAMPIRAN...........................................................................................................................31
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Institut Kesehatan Deli Husada sebagai salah satu lembaga pendidikan di Deli
Tua Deli Serdang yang memiliki sistem pendidikan yang menitikberatkan pada
praktik dan teori, yang diharapkan mampu mencetak atau menghasilkan tenaga-
tenaga profesional yang siap pakai sesuai dengan bidang keahliannya. Untuk
mewujudkannya, Institut Kesehatan Deli Husada mempunyai program kegiatan
Kuliah Kerja Magang bagi mahasiswa. Kuliah Kerja Magang diharapkan mampu
memberikan gambaran kepada mahasiswa akan dunia kerja yang sebelumnya tidak
diketahui.
1
2
PT. Wika-Bumi Karsa Kso merupakan salah satu perusahaan kontruksi milik
pemerintah indonesia, perusahaan ini bergerak di bidang industri kontruksi, industri
pabrikasi, industri konversi, jasa penyewaan jasa keagenan, investasi, agro industri,
construksion, dll. PT Wika-Bumi Karsa Kso memiliki kantor pusat yang beralamat di
Jl. D.l panjaitan kav.9, jakarta timur 13340 dengan lokasi kegiatan utama di seluruh
indonesia dan luar negeri.
Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang dimiliki pada Kuliah Kerja
Magang, dengan harapan dapat membandingkan pengetahuan yang
diterima dibangku perkuliahan dengan kondisi kerja yang ada.
2. Menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada bidang ilmu yang
dimiliki serta dalam tata cara hubungan masyarakat pada lingkungan
kerja nya.
3. Langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja nya di masa yang akan datang.
3
VISI
4
5
MISI
JSA/HIRARC/SOP
1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)
Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang
tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang diselenggarakan dalam
suatu organisasi.
9
10
Job Safety Analisis (JSA) adalah sebuah metode mendeskripsikan bahaya dan
risiko dari sebuah pekerjaan yang dijabarkan secara lebih detail per-step pekerjaan.
JSA sering digunakan untuk mengetahui dan memberitahu ke pekerja dan karyawan
tentang bahaya dari setiap langkah /prosedur pekerjaan, tetapi di JSA tidak ada
perhitungan nilai risikonya. JSA sering digunakan untuk mengetahui dan
memberitahu ke pekerja dan karyawan tentang bahaya dari setiap langkah /prosedur
pekerjaan.
JSA bertujuan memberikan gambaran bahaya dan risiko per-step dari suatu
pekerjaan.
HIRARC bertujuan menilai risiko dari semua pekerjaan yang ada. HIRARC
dan JSA perlu dievaluasi dan dibuat perbaikanya secara berkala dengan masksud
siapa tau ada penilaian yang sudah tidak relevan dengan kondisi pekerjaan yang
paling update, makanya HIRARC dan jsa perlu ditinjau dan direvisi untuk perbaikan.
Untuk penerapan yang lebih bagus lagi, JSA dan HIRARC bisa diprint dan dipajang
di setiap titik pekerjaan yang relevan, sehingga pekerja dan karyawan bisa
11
mengetahui apa yang telah ditulis di form JSA dan HIRADC tersebut sehingga
mereka bisa tahu dan paham ajan kondisi bahaya yang ada jadi kecelakaan kerja pun
bisa dicegah sedini mungkin.
KINERJA K3L
HSE Plan (rencana K3L) adalah suatu rencana sistematis yang tersusun dalam
bentuk program K3L mulai dari penentuan kebijakan,rencana program sampai
dengan evaluasi berupa audit yang bertujuan untuk memastikan kinerja program K3L
dapat terkontrol dan terevaluasi.tujuannya untuk mencegah terjadinya kerugian baik
cidera pada manusia,kerusakan peralatan dan lingkungan.
Dalam penilaian K3L ada dua indicator yang digunakan yaitu Indicator
Leading dan Indicator Lagging. Indicator leading adalah indikasi yang akan dicapai
(awal/sebelum). Didalam indicator leading terdapat
1. Keberhasilan
Keberhasilan maksudnya disini adalah hal yang sudah berhasil dijalankan atau
di terapkan,
2. Pencapaian
3. Kerja aman
Kerja aman maksudnya adalah pekerja terhindar dari kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
Sedangkan indikator lagging adalah hasil dari tujuan yang dicapai
(akhir/sesudah).untuk penilaian K3L dengan menggunakan indicator lagging kita
harus mengetahui Manhour dan tingkat kecelakaan. Rumus untuk mengetahui
Manhour dan tingkat kecelakaan;
Manhour
Rumus ;
Tingkat kecelakaan
Rumus;
a) Tujuan P3K
1. Mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah
2. Menghentikan pendarahan
3. Menjaga fungsi saluran pernapasan
4. Mencegah infeksi
5. Mengurangi rasa sakit
6. Mencegah nyeri
b) Urutan P3K Pada Korban
1. Jangan panik
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya
3. Perhatikan pernapasan dan denyut jantung korban
bangun tidur. Kamu cukup menggunakan jari yang diletakkan pada pergelangan
tangan atau bagian samping leher.
Pergelangan Tangan: Letakkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan
tangan berlawanan tepat di bagian yang sejajar dengan ibu jari.
Leher: Posisikan jaring tengah dan telunjuk di bagian samping leher, tepat di
bawah tulang rahang.
Hitung jumlah detak jantung dalam 15 detik. Lalu kalikan dengan 4. Itulah
angka detak jantung normal kamu
Gunakan saputangan atau kain yang bersih, tekan tempat pendarahan dengan
kuat. Kemudian, ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang atau apa
pun agar saputangan tadi menekan luka-luka itu. Jika lokasi luka memungkinkan
letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
a. Jika tidak ada reaksi, miringkan kepala korban dan periksa pernapasannya
b. Jika bernapas, kepalanya tetap dimiringkan tetapi periksa kemungkinan
adanya cedera kepala dan leher, jangan beri makanan dan minuman
15
Patah tulang dapat mengalami dua kemungkinan yaitu patah tulang terbuka
dan patah tulang tertutup. Patah tulang terbuka yaitu ujung tangan yang patah
menonjol ke luar, dan ada luka sedangkan patah tulang tertutup yaitu tidak ada luka,
permukaan kulit tidak rusak. Tanda-tanda patah tulang yaitu:
Syarat-syarat pembidaian:
e. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah
tulang yang patah.
f. Kalau memungkinkan anggota badan gerak tersebut ditinggikan
setelah bidai.
g. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat lain yang mengikat harus dilepas.
1. Suhu
2. Kelembaban
Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara (dalam %).
Suatu keadaan dimana udara sangat panas dan kelembaban tinggi akan menimbulkan
17
pengurangan panas dari tubuh secara besar – besaran (karena sistem penguapan) dan
semakin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk
memenuhi kebutuhan akan oksigen. Menurut Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002 batas
kelembaban ruangan industri adalah 40% - 60%. Bila kelembaban udara ruang kerja
> 60% dan < 40% perlu menggunakan alat Humidifier.
3. Pencahayaan
Pekerjaan kasar dan tidak terus-menerus minimal 100 lux Ruang penyimpanan
dan peralatan atau instalasi yang memerlukan pekerjaan kontinyu
Pekerjaan kasar dan terusmenerus minimal 200 lux Pekerjaan dengan mesin
dan perakitan kasar
Pekerjaan rutin minimal 300 lux Ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan
mesin dan perakitan
Pekerjaan agak halus minimal 500 lux Pembuatan gambar atau bekerja dengan
mesin kantor, pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin
Pekerjaan halus minimal 1000 lux Pemilihan warna, pemrosesan tekstil,
pekerjaan mesin halus dan perakitan halus
4. Kebisingan
Nilai Ambang Batas faktor fisika di tempat kerja disebut NAB (Kepmenaker
No. 51 / MEN / 1999). Untuk nilai kebisingan 85 dB (A) dalam bekerja tidak
melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu, dimana tenaga kerja dapat menerima
tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan pendengaran (Depnaker RI, 1997).
Untuk kebisingan di PT. Wika Bumi Karsa Kso termasuk kebisingan yang sedang.
Karena untuk disekitar kantor tidak terdapat mesin dan alat berat sehingga tidak
terdapat kebisingan yang tinggi, sedangkan untuk di lapangan, karena alat berat jarak
nya tidak berdekatan dan di ruangan terbuka sehingga kebisingan tidak melebihi
NAB yang ditentukan. Hasil pengukuran yang diperoleh di tempat kerja (kantor)
PT.Wika Bumi Karsa Kso dengan range 60,6 dB (A)dan tidak melampaui NAB yang
ditentukan.
85 Db /8 jam
88 Db /4 jam
91 Db /2 jam
94 Db /1 jam
97 Db /30 menit
100 Db /15 menit
Alat ini didesain untuk melindungi semua bagian penting pengguna yaitu
panggul, dada, paha, dan seluruh tubuh pengguna, sehingga lebih aman saat bekerja
di ketinggian.
3. Connector (Lanyard)
Alat ini adalah tali pendek pengikat yang umumnya berfungsi untuk menahan
guncangan bila pekerja terjatuh bebas. Pekerja bisa menggunakan lanyard untuk
membatasi guncangan saat jatuh bebas dengan panjang maksimum 1,2 meter.
Sebaiknya pasang lanyard/ pasang hook di atas atau paling tidak sejajar dengan dada.
1. Bekerja di ketinggian 4 feet (1.24 meter) atau lebih dari atas lantai atau tanah.
Contoh: Pekerjaan sipil (civil work), pekerjaan electrical atau pemasangan
kabel, pemasangan panel-panel, pekerjaan bangunan (building atau structural
work) seperti pemasangan atap, pembangunan jembatan. Pekerjaan tersebut
dapat dilaksanakan baik oleh karyawan sendiri ataupun oleh kontraktor.
2. Bekerja pada ketinggian 6 feet (1.8) atau lebih pada pinggiran atau sisi yang
terbuka.
Contoh: Bekerja pada atap datar (flat roof), puncak tangki timbun.
3. Bekerja di ketinggian 10 feet (3.1 meter) atau lebih pada pinggiran atau sisi
yang terbuka dengan menggunakan peralatan mekanis.
21
RAMBU-RAMBU K3
1. Merah (Larangan)
3. Biru (Perintah)
Hijau merupakan salah satu warna yang berarti aman atau safety. Yang
digunakan untuk menunjukkan lokasi penyimpanan peralatan kesehatan,
22
PENUTUP
A. Kesimpulan
26
27
B. Saran
Inggrianingsih (17.20.004)
5 Jumat, 12 LIBUR
feb 2021
28
29
3. Mendokumentasikan rambu-rambu k3 di
lingkungan kantor
18 Sabtu, 27 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di
feb 2021 kantor
2. Materi tentang lifting plant
25 Senin, 08 1. Presentasi
maret 2021
LAMPIRAN
31