Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KULIAH KERJA MAGANG (KKM)

PROYEK BENDUNGAN LAU SIMEME

PT. WIKA-BUMI KARSA KSO

Disusun Oleh :

CHELSIE TAMARA TARIGAN (17.20.001)

DIAN OKTA VALENTINA SIPAHUTAR (17.20.002)

INGGRIANINGSIH (17.20.004)

KRISNAWATI GINTING (17.20.005)

LASTRO BANUREA (17.20.006)

SINDY ILMASARI LASE (17.20.012)

PROGRAM STUDI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA

TA. 2020/2021
SURAT PENGANTAR MAGANG

i
LEMBAR PENGESAHAN

Disahkan oleh Tim Penguji Magang

Fakultas Kesahatan Masyarakat dan diterima untuk memenuhi persyaratan dalam


mendapatkan gelar Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Sibiru-biru, 08 Maret 2021

Kepala HSE, Dosen Pembimbing,

(….………………….) Muhraza Siddiq, S.Kep., MKM

Mengetahui,

Ketua Jurusan

Yunita Syahputri Damanik, SKM., M.Kes

NPP. 19880626.201003.2.001

ii
PERSETUJUAN UJIAN PERSENTASI LAPORAN MAGANG

PT. WIKA-BUMI KARSA KSO

PROYEK BENDUNGAN LAU SIIMEME

SIBIRU-BIRU TAHUN 2021

Laporan Magang ini telah disetujui untuk dipertahankan dalam Ujian Laporan
Magang program studi D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.

Deli Tua, 08 Maret 2021

Pembimbing,

Muhraza Siddiq, S.Kep., MKM

iii
iv
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kami kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan
laporan Kuliah Kerja Magang (KKM) yang kami buat ini. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Kuliah Kerja Magang (KKM)
bagi para Mahasiswa dari Program Studi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Praktek
kerja ini merupakan salah satu upaya dalam mengetahui proses pembangunan
bendungan Lau Simeme di PT WIJAYA KARYA (WIKA-BUMI) KARSA KSO dan
kami mengharapkan praktek kerja ini akan memberi banyak manfaat bagi kami para
mahasiswa maupun bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait kegiatan


magang yang telah memberi dukungan moral dan juga bimbingannya pada kami.
Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada :

1. Prof Jhon Piter Sinaga, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
2. Ibu Yunita Syahputri Damanik, SKM., M.Kes selaku ketua program studi
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
3. Bapak Muhraza Siddiq, S.Kep., MKM selaku dosen pembimbing
4. Bapak Agus Rikza Ahmad yang telah membimbing kami selama melakukan
magang di PT. WIKA-BUMI KARSA KSO
5. Bapak Yosfian Roza yang telah membimbing kami selama melakukan
magang di PT. WIKA-BUMI KARSA KSO
6. Para karyawan dan staf PT. WIKA-BUMI KARSA KSO
7. Orang Tua dan teman-teman yang ikut mendukung proses KKM sampai
selesai.

v
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan lebih lanjut.

Akhirnya penulis berharap semoga hasil penulisan laporan ini dapat


bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Untuk
menambah wawasan dalam mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan dan demi kemajuan Program Diploma
IV Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut
Kesehatan Deli Husada Deli Tua

Sibiru-biru, 22 Februari 2021

Penulis,

vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul

SURAT PENGANTAR MAGANG........................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................ii

PERSETUJUAN UJIAN PERSENTASI LAPORAN MAGANG....................................iii

KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv

BAB I.......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................................1

1.2 Tujuan dan Manfaat.....................................................................................................2

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Magang...............................................3

BAB II.....................................................................................................................................4

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.................................................................................4

2.1 Profil Perusahaan.........................................................................................................4

2.2 Visi dan Misi Perusahaan.............................................................................................4

2.3 Struktur Organisasi.......................................................................................................5

BAB III....................................................................................................................................9

LAPORAN HASIL KERJA MAGANG..................................................................................9

3.1 Deskripsi Kerja Magang Mahasiswa............................................................................9

JSA/HIRARC/SOP..........................................................................................................9
KINERJA K3L...............................................................................................................11
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)................................................................13
PENGUKURAN LINGKUNGAN FISIK......................................................................16
WORK AT HEIGH (Bekerja di ketinggian)....................................................................18
RAMBU-RAMBU K3...................................................................................................21
BAB IV..................................................................................................................................26

vii
PENUTUP.............................................................................................................................26

A. Kesimpulan................................................................................................................26

B. Saran..........................................................................................................................27

LOG BOOK KEGIATAN MAGANG DI PT WIKA.............................................................28

LAMPIRAN...........................................................................................................................31

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif, mendorong perusahaan


untuk menjadikan sumber daya manusia sebagai aset utama dan mitra strategis dalam
mencapai visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan seringkali bersaing
untuk mendapatkan SDM yang kompeten dan berkualitas sedini mungkin. Untuk
mendapatkan calon karyawan yang berkualitas unggul dengan lebih cepat dibanding
pesaing, perusahaan biasanya memanfaatkan program Kuliah Kerja Magang (KKM)
bagi mahasiswa dari suatu Perguruan Tinggi.

Institut Kesehatan Deli Husada sebagai salah satu lembaga pendidikan di Deli
Tua Deli Serdang yang memiliki sistem pendidikan yang menitikberatkan pada
praktik dan teori, yang diharapkan mampu mencetak atau menghasilkan tenaga-
tenaga profesional yang siap pakai sesuai dengan bidang keahliannya. Untuk
mewujudkannya, Institut Kesehatan Deli Husada mempunyai program kegiatan
Kuliah Kerja Magang bagi mahasiswa. Kuliah Kerja Magang diharapkan mampu
memberikan gambaran kepada mahasiswa akan dunia kerja yang sebelumnya tidak
diketahui.

Selain dapat menambah wawasan mahasiswa dan membandingkan antara


teori dengan praktik di perusahaan atau instansi tertentu sehingga mahasiswa lulusan
dari, Institut Kesehatan Deli Husada akan memperoleh kesiapan dalam menghadapi
dunia kerja yang sesungguhnya. Kuliah Kerja Magang dilakukan sesuai dengan
jurusan dan konsentrasi mahasiswa sehingga mahasiswa bisa mendapatkan deskripsi
mengenai pengimplementasian ilmunya di dunia nyata dan diharapkan dapat
membantu mahasiswa untuk lebih memahami bidang studi yang sedang ditekuninya.
Kegiatan KKM juga merupakan salah satu syarat kelulusan mahasiswa dalam

1
2

memperoleh gelar Sarjana Terapan Kesahatan (S.Tr.Kes) pada Program Studi D4


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Institut Kesehatan Deli Husada. Dengan demikian
praktikan tertarik untuk mempersiapkan diri untuk menjadi lulusan yang mampu
diandalkan di perusahaan khususnya di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

PT. Wika-Bumi Karsa Kso merupakan salah satu perusahaan kontruksi milik
pemerintah indonesia, perusahaan ini bergerak di bidang industri kontruksi, industri
pabrikasi, industri konversi, jasa penyewaan jasa keagenan, investasi, agro industri,
construksion, dll. PT Wika-Bumi Karsa Kso memiliki kantor pusat yang beralamat di
Jl. D.l panjaitan kav.9, jakarta timur 13340 dengan lokasi kegiatan utama di seluruh
indonesia dan luar negeri.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Tujuan
1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang dunia kerja.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami pengetahuan
K3 serta aplikasinya dalam dunia kerja.
3. Meningkatkan softskill mahasiswa (kemampuan dalam
berkomunikasi, meningkatkan rasa percaya diri, memperbaiki sikap
dan perilaku).

Manfaat

a. Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang dimiliki pada Kuliah Kerja
Magang, dengan harapan dapat membandingkan pengetahuan yang
diterima dibangku perkuliahan dengan kondisi kerja yang ada.
2. Menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada bidang ilmu yang
dimiliki serta dalam tata cara hubungan masyarakat pada lingkungan
kerja nya.
3. Langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja nya di masa yang akan datang.
3

b. Bagi Institut Kesehatan Deli Husada


Sebagai sarana pengenalan instansi Institut Kesehatan Deli Husada
Deli Tua Deli Serdang kepada badan-badan usaha atau instansi atau
perusahaan yang membutuhkan lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan oleh
Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua khususnya prodi Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja.
c. Bagi Perusahaan
Membantu meyelesaikan pekerjaan sehari-hari tempat Kuliah Kerja
Magang. Sebagai sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama antara
Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua di masa yang akan datang khususnya
mengenai rekrutmen tenaga kerja.

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Magang


1.2 Lokasi yang digunakan untuk magang ini adalah :
Nama : PT. WIKA-BUMI KARSA KSO
Alamat : Proyek Pembangunan Bendung Lau Simeme Paket – 1
(MYC)
Kab. Deli Serdang
Bagian : Semua bagian K3 di WIKA-BUMI KARSA KSO
2.2 Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan KKM ini terhitung mulai tanggal 8 februari 2021
sampai dengan 8 maret 2021 yang berlangsung selama 30 hari kerja
efektif.
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

PT Wijaya Karya industri dan konstruksi merupakan salah satu anak


perusahaan dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang bergerak dibidang industri dan
pabrikasi baja. Didirikan pada tahun 2000, dengan nama PT Wijaya Karya intrade
dengan lini bisnis dibidang trading. Kemudian, pada tahun 2013 melalui keputusan
pemegang saham diluar rapat PT Wijaya Karya intrade berubah nama menjadi PT
Wijaya Karya industri dan konstruksi.

PT Wijaya Karya industri dan konstruksi selalu memegang teguh nilai


kepercayaan dalam menjalankan setiap aktivitas bisnis. Kepercayaan ini secara
konsisten menciptakan dan memberikan nilai lebih kepada pelanggan melalui
pertumbuhan yang berkelanjutan. Memasuki abad ke 21, PT Wijaya Karya Industri
Dan Konstruksi berusaha untuk meningkatkan kinerja nya dalam setiap aspek, mulai
dari manajemen, suber daya manusia, PT Wijaya Karya Industri Dan Konstruksi
secara konsisten menerapkan dan menumbuhkan kepercayaan kepada semua
pemangku kepentingan, yaitu pelanggan, investor dan mitra bisnis.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

VISI

Menjadi perusahaan engineering production, installation (EPI) baja dan


otomotif yang terpercaya serta ramah lingkungan.

4
5

MISI

1. Memastikan profitabilitas yang mampu mendukung pertumbuhan


perusahaan
2. Membangun kepercayaan melalui kualitas, inovasi, produk dan layanan.
3. Menciptakan kompetensi unik untuk memenangkan persaingan.
4. Bersinergi dengan pemangku kepentingan untuk menciptakan nilai
tambah.
5. Memastikan tata kelola perusahaan yang baik dan ramah lingkungan

2.3 Struktur Organisasi

Adapun Struktur organisasi merupakan sebuah garis penugasan formal yang


menunjukkan alur tugas dan tanggung jawab setiap anggota perusahaan, serta
hubungan antar pihak dalam organisasi yang bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan organisasi. Struktur organisasi dari PT. Wika Bumi Karsa Kso adalah :
6
7
8
BAB III

LAPORAN HASIL KERJA MAGANG

3.1 Deskripsi Kerja Magang Mahasiswa

Kegiatan magang dilaksanakan di bagian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


di PT. Wika Bumi Karsa Kso. Kegiatan magang yang kami lakukan dimulai dari jam
8 pagi hingga jam 4 sore, enam hari dalam satu minggu. Kegiatan yang kami lakukan
selama magang adalah melakukan inspeksi K3, survey terkait rambu-rambu K3 dan
poster yang ada di kantor, proyek bendungan, quary jahe dan quary julu, melakukan
Safety Induction, memperdalam ilmu terkait penerapan SMK3, JSA, HIRARC, SOP,
Investigasi Insiden dengan formulir SCAT, memperdalam mengenai Lifting Plan,
Kinerja K3L dan bekerja di ketinggian.

JSA/HIRARC/SOP
1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah (atau


pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan,
berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana
melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.

2. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang
tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang diselenggarakan dalam
suatu organisasi.

9
10

3. Pengertian Job Safety Analisis (JSA)

Job Safety Analisis (JSA) adalah sebuah metode mendeskripsikan bahaya dan
risiko dari sebuah pekerjaan yang dijabarkan secara lebih detail per-step pekerjaan.
JSA sering digunakan untuk mengetahui dan memberitahu ke pekerja dan karyawan
tentang bahaya dari setiap langkah /prosedur pekerjaan, tetapi di JSA tidak ada
perhitungan nilai risikonya. JSA sering digunakan untuk mengetahui dan
memberitahu ke pekerja dan karyawan tentang bahaya dari setiap langkah /prosedur
pekerjaan.

4. Tujuan Job Safety Analisis (JSA)

JSA bertujuan memberikan gambaran bahaya dan risiko per-step dari suatu
pekerjaan.

5. Pengertian Hazard Identification, Risk Assessment, Risk Control (HIRARC)

Hazard Identification and Risk Assessment, Risk Control (HIRARC)


merupakan sebuah metode menilai risiko dari pekerjan - pekerjaan yang ada di
perusahaan sehingga didapatkan prioritas pekerjaan yang mana dulu yang harus
dikendalikan bahayanya, karena yang namanya anggaran perusahaan untuk K3
pastinya terbatas, jadi harus tahu mana pekerjaan yang paling memiliki risiko
tertinggi. Sebetulnya HIRARC sama dengan JSA, yaitu ada kolom penulisan per-step
(langkah) pekerjaan kemudian terdapat bahaya dan risikonya, tetapi di HIRARC ada
kolom perhitungan tingkah keseringan, tingkat keparahan, dan nilai risikonya.

6. Tujuan Hazard Identification, Risk Assessment, Risk Control (HIRARC)

HIRARC bertujuan menilai risiko dari semua pekerjaan yang ada. HIRARC
dan JSA perlu dievaluasi dan dibuat perbaikanya secara berkala dengan masksud
siapa tau ada penilaian yang sudah tidak relevan dengan kondisi pekerjaan yang
paling update, makanya HIRARC dan jsa perlu ditinjau dan direvisi untuk perbaikan.
Untuk penerapan yang lebih bagus lagi, JSA dan HIRARC bisa diprint dan dipajang
di setiap titik pekerjaan yang relevan, sehingga pekerja dan karyawan bisa
11

mengetahui apa yang telah ditulis di form JSA dan HIRADC tersebut sehingga
mereka bisa tahu dan paham ajan kondisi bahaya yang ada jadi kecelakaan kerja pun
bisa dicegah sedini mungkin.

HIRARC merupakan wujud persyaratan dari PP No.50 tahun 2012 tentang


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), tepatnya di aspek
perencanaan, dimana disitu perusahaan harus mengidentifikasi bahaya, menilai
risikonya, dan menentukan pengendalian bahaya. selain itu HIRARC/JSA juga
peryaratan dari OHSAS 18001 (peraturan standar HSE internasional). Kalau
perusahaan sudah membuat HIRARC/JSA dengan bagus, pasti saat ada audit SMK3
tidak bakalan kelimpungan, semua akan tenang karena sudah tersedia hasil penilaian
HIRARC, dengan demikian hasil audit bisa mencapai tingkat memuaskan (bendera
emas).

KINERJA K3L
HSE Plan (rencana K3L) adalah suatu rencana sistematis yang tersusun dalam
bentuk program K3L mulai dari penentuan kebijakan,rencana program sampai
dengan evaluasi berupa audit yang bertujuan untuk memastikan kinerja program K3L
dapat terkontrol dan terevaluasi.tujuannya untuk mencegah terjadinya kerugian baik
cidera pada manusia,kerusakan peralatan dan lingkungan.

Dalam penilaian K3L ada dua indicator yang digunakan yaitu Indicator
Leading dan Indicator Lagging. Indicator leading adalah indikasi yang akan dicapai
(awal/sebelum). Didalam indicator leading terdapat

1. Keberhasilan

Keberhasilan maksudnya disini adalah hal yang sudah berhasil dijalankan atau
di terapkan,

Cth:-keberhasilan dalam memakai APD

2. Pencapaian

Percapaian disini maksudnya sesuatu hal yang sudah dicapai


12

Cth:-kehadiran SMT & TBM

3. Kerja aman

Kerja aman maksudnya adalah pekerja terhindar dari kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
Sedangkan indikator lagging adalah hasil dari tujuan yang dicapai
(akhir/sesudah).untuk penilaian K3L dengan menggunakan indicator lagging kita
harus mengetahui Manhour dan tingkat kecelakaan. Rumus untuk mengetahui
Manhour dan tingkat kecelakaan;

 Manhour

Rumus ;

Jumlah pekerja x jam kerja x 30 hari(sebulan)

Jumlah pekerja x jam kerja x 250 hari(setahun)

 Tingkat kecelakaan

Untuk mengetahui tingkat kecelakaan ada dua perhitungan yaitu Frekuensi


Rate (tingkat kekerapan kejadian) dan Saverity Rate (tingkat keparahan/hari hilang).
FR dan SR juga berfungsi sebagai alarm kepada perusahaan agar tidak terjadi
kecelakaan atau penyakit akibat kerja secara terus menerus yang akan menyebabkan
kerugian bagi perusahaan dan pekerja.

Rumus;

FR; jumlah kecelakaan x 1.000.000/manhour

SR; hari hilang x 1.000.000/manhour


13

P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)


P3K adalah pertolongan pertama yang diberikan kepada orang yang mendapat
kecelakaan atau sakit yang mendadak sebelum korban di bawa ke fasilitas kesehatan
yang lebih baik, seperti dokter, klinik atau rumah sakit yang sudah di ajak kerja sama
dengan suatu perushaan

a) Tujuan P3K
1. Mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah
2. Menghentikan pendarahan
3. Menjaga fungsi saluran pernapasan
4. Mencegah infeksi
5. Mengurangi rasa sakit
6. Mencegah nyeri
b) Urutan P3K Pada Korban
1. Jangan panik
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya
3. Perhatikan pernapasan dan denyut jantung korban

Jika pernapasan korban terhenti, segera lakukan pernapasan buatan. Periksa


dan bersihkan jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing
management). Disamping itu perhatikan denyut jantung korban. Jika nadi rahang
korban tidak berdenyut, segeralah untuk melakukan langkah pembangkitan fungsi
jantung melalui cara kardio pulmonar, Detak jantung dihitung dalam satuan detak per
menit atau beats per minute (BPM). Berikut ini kisaran angka detak jantung normal
menurut American Heart Association (AHA).

 Detak Jantung Normal Dewasa (diatas umur 17 tahun): 60 – 100 bpm.


 Detak Jantung Normal Anak: 70-100 bpm

Menghitung detak jantung dapat dilakukan sendiri di rumah tanpa alat.


Menurut AHA, waktu terbaik untuk menghitung detak jantung normal adalah setelah
14

bangun tidur. Kamu cukup menggunakan jari yang diletakkan pada pergelangan
tangan atau bagian samping leher. 

 Pergelangan Tangan: Letakkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan
tangan berlawanan tepat di bagian yang sejajar dengan ibu jari. 
 Leher: Posisikan jaring tengah dan telunjuk di bagian samping leher, tepat di
bawah tulang rahang. 
 Hitung jumlah detak jantung dalam 15 detik. Lalu kalikan dengan 4. Itulah
angka detak jantung normal kamu

4. Perhatikan tanda-tanda shock


5. Hentikan Pendarahan

Gunakan saputangan atau kain yang bersih, tekan tempat pendarahan dengan
kuat. Kemudian, ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang atau apa
pun agar saputangan tadi menekan luka-luka itu. Jika lokasi luka memungkinkan
letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.

6. Pindahkan korban dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa.

Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya, sebelum dapat dipastikan


jenis dan keparahan cedera yang dialaminya, kecuali jika tempat kecelakaan yang
tidak memungkinkan untuk korban dibiarkan di tempat tersebut.

7. Segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat


c) Tindakan P3K
1) Pingsan

Baringkan korban secara telentang, longgarkan pakaiannya, kemudian


lakukan empat langkah berikut:

a. Jika tidak ada reaksi, miringkan kepala korban dan periksa pernapasannya
b. Jika bernapas, kepalanya tetap dimiringkan tetapi periksa kemungkinan
adanya cedera kepala dan leher, jangan beri makanan dan minuman
15

c. Jika bernapas tetapi mendengkur, mungkin ada yang menyumbat, beri


udara segar, dan beri selimut
d. Jalan napas dapat dibuka dengan cara mendongakkan kepala ke belakang
dan gerakkan rahang bawah ke atas
e. Jangan biarkan terlalu lama, segera bawalah korban ke fasilitas kesehatan.
2) Patah Tulang

Patah tulang dapat mengalami dua kemungkinan yaitu patah tulang terbuka
dan patah tulang tertutup. Patah tulang terbuka yaitu ujung tangan yang patah
menonjol ke luar, dan ada luka sedangkan patah tulang tertutup yaitu tidak ada luka,
permukaan kulit tidak rusak. Tanda-tanda patah tulang yaitu:

a. Bagian yang patah membengkak


b. Daerah yang patah nyeri bila ditekan
c. Terjadi perubahan bentuk pada anggota badan yang patah
d. Anggota bagian yang patah mengalami gangguan fungsi
3) Tujuan dan Syarat Pembidaian

Tujuan pembidaian yaitu:

a. Mencegah pergerakan/pergeseran dari ujung tulang yang patah


b. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah
c. Mengurangi rasa nyeri
d. Mempercepat penyembuhan

Syarat-syarat pembidaian:

a. Siapkan alat-alat selengkapnya.


b. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum
dipasang diukur terlebih dahulu pada anggota badan korban yang
sehat.
c. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum dipasang.
16

e. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah
tulang yang patah.
f. Kalau memungkinkan anggota badan gerak tersebut ditinggikan
setelah bidai.
g. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat lain yang mengikat harus dilepas.

PENGUKURAN LINGKUNGAN FISIK


Kondisi lingkungan kerja meliputi suhu, kelembaban, kebisingan,
pencahayaan dan lain-lain. Stress atau kelelahan kerja bisa terjadi akibat dari kondisi
lingkungan kerja yang panas, bising, dan pencahayaan yang berlebihan. Pada saat
magang kami melakukan pengukuran di sekitar kantor dan di sekitar luar kantor,
Kami melakukan pengukuran menggunakan alat yaitu Enviroment Meter. Enviroment
Meter adalah alat ukur yang dirancang dengan menggabungkan fungsi Sound Lever
Meter, Lux Meter, Higrometer Dan Termometer.

1. Suhu 

Suhu tubuh manusia dipertahankan hampir menetap oleh sistem pengaturan


suhu. Suhu menetap ini adalah akibat kesetimbangan diantara panas yang dihasilkan
dalam tubuh sebagai akibat metabolisme dan pertukaran panas diantara tubuh dengan
lingkungan sekitar. Suhu di PT. Wika Bumi Karsa Kso menurut observasi berada
diatas suhu nikmat kerja yang dapat mempengaruhi kondisi tenaga kerja dan melebihi
baku mutu suhu yang ditetapkan. Suhu yang baik di tempat kerja yang memberikan
produktivitas kerja yang tinggi adalah pada temperatur 18-28℃. PT. Wika Bumi
Karsa Kso dalam mengendalikan kondisi tersebut yaitu dengan menambah AC, agar
sirkulasi udara menjadi lancar dan sejuk sehingga semua pekerja yang berada di
ruangan kerja merasa nyaman ketika kerja dan tidak merasa kepanasan.

2. Kelembaban

Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara (dalam %).
Suatu keadaan dimana udara sangat panas dan kelembaban tinggi akan menimbulkan
17

pengurangan panas dari tubuh secara besar – besaran (karena sistem penguapan) dan
semakin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk
memenuhi kebutuhan akan oksigen. Menurut Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002 batas
kelembaban ruangan industri adalah 40% - 60%. Bila kelembaban udara ruang kerja
> 60% dan < 40% perlu menggunakan alat Humidifier.

3. Pencahayaan

Pencahayaan sangat mempengaruhi manusia untuk melihat obyek – obyek


secara jelas, cepat tanpa menimbulkan kesalahan. Kemampuan mata untuk melihat
obyek dengan jelas ditentukan oleh ukuran obyek derajat kontras antara obyek
dengan sekelilingnya, luminasi (brightness),

 Pekerjaan kasar dan tidak terus-menerus minimal 100 lux Ruang penyimpanan
dan peralatan atau instalasi yang memerlukan pekerjaan kontinyu
 Pekerjaan kasar dan terusmenerus minimal 200 lux Pekerjaan dengan mesin
dan perakitan kasar
 Pekerjaan rutin minimal 300 lux Ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan
mesin dan perakitan
 Pekerjaan agak halus minimal 500 lux Pembuatan gambar atau bekerja dengan
mesin kantor, pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin
 Pekerjaan halus minimal 1000 lux Pemilihan warna, pemrosesan tekstil,
pekerjaan mesin halus dan perakitan halus
4. Kebisingan

Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang bersifat mengganggu.


Kebisingan yang tinggi akan berpengaruh pada lingkungan sekitar. Pengaruh utama
kebisingan pada kesehatan adalah terjadinya kerusakan pada indra pendengaran yang
dapat menyebabkan ketulian progresif. Bunyi yang didengar sebagai rangsangan-
rangsangan pada telinga oleh getarangetaran melalui media elastis, dan manakala
bunyi tersebut tidak dikehendaki, maka dinyatakan sebagai kebisingan.
(Suma’mur, 1996).
18

Nilai Ambang Batas faktor fisika di tempat kerja disebut NAB (Kepmenaker
No. 51 / MEN / 1999). Untuk nilai kebisingan 85 dB (A) dalam bekerja tidak
melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu, dimana tenaga kerja dapat menerima
tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan pendengaran (Depnaker RI, 1997).
Untuk kebisingan di PT. Wika Bumi Karsa Kso termasuk kebisingan yang sedang.
Karena untuk disekitar kantor tidak terdapat mesin dan alat berat sehingga tidak
terdapat kebisingan yang tinggi, sedangkan untuk di lapangan, karena alat berat jarak
nya tidak berdekatan dan di ruangan terbuka sehingga kebisingan tidak melebihi
NAB yang ditentukan. Hasil pengukuran yang diperoleh di tempat kerja (kantor)
PT.Wika Bumi Karsa Kso dengan range 60,6 dB (A)dan tidak melampaui NAB yang
ditentukan.

Kebisingan ditimbulkan dari suara yang diluar batas kemampuan


pendengaran. Kondisi suara dan batas tingkat kebisingannya yang dapat ditoleransi
oleh telinga adalah :

 85 Db /8 jam
 88 Db /4 jam
 91 Db /2 jam
 94 Db /1 jam
 97 Db /30 menit
 100 Db /15 menit

WORK AT HEIGH (Bekerja di ketinggian)


Dalam bekerja di ketinggian, PT Wika menerapkan standar acuan dari

1. Permenaker no 09 tahun 2016 (K3 pekerjaan pada ketinggian)


2. OSHA 1926 (safety health regulation for construction) no 501 : fall
protection
3. OSHA 1926 no 451 tentang scaffolding
19

Bekerja pada ketinggian menurut OSHA 1926 No 501 adalah Setiap


karyawan di permukaan jalan / kerja harus dilindungi dari benda-benda yang jatuh
melalui lubang (termasuk skylight) dengan penutup. Setiap karyawan 6 kaki (1,8 m)
atau lebih di atas peralatan berbahaya harus dilindungi dari bahaya jatuh dengan
sistem pagar pembatas, sistem penahan jatuh pribadi, atau sistem jaring pengaman.

Didalam Sistem perlindungan jatuh terdapat:

 Peralatan pencegahan jatuh (restraint)


 Guardrails
 Ladder cagges
 Restraint system
 Warning lines

Cara menghitung arrest force secara simple:

Berat ( pounds ) x jarak freefall ( ft )


stop distance

Alat Perlindungan Jatuh ABC

1. Anchor point (anchor, LifeLine)

Setiap pekerja harus memastikan bahwa anchor yang tersambung pada


lifeline dan lanyard harus kuat. Posisi anchor point harus stabil dan lokasinya sudah
sesuai. Lifeline adalah tali pengaman fleksibel yang terbuat dari serat, kawat, atau
anyaman. Lifeline biasanya dikaitkan pada anchor point. Adapun standar dari Lifeline
harus memiliki kekuatan daya tarik minimum 2,75 ton atau setara dengan diameter
tali 60 mm. Lifeline dapat dipasang secara vertikal atau horizontal, tergantung
kebutuhan.
20

2. Full Body Harness

Alat ini didesain untuk melindungi semua bagian penting pengguna yaitu
panggul, dada, paha, dan seluruh tubuh pengguna, sehingga lebih aman saat bekerja
di ketinggian.

3. Connector (Lanyard)

Alat ini adalah tali pendek pengikat yang umumnya berfungsi untuk menahan
guncangan bila pekerja terjatuh bebas. Pekerja bisa menggunakan lanyard untuk
membatasi guncangan saat jatuh bebas dengan panjang maksimum 1,2 meter.
Sebaiknya pasang lanyard/ pasang hook di atas atau paling tidak sejajar dengan dada.

Menurut Management System (2010) bekerja pada ketinggian dapat


dikategorikan sebagai berikut:

1. Bekerja di ketinggian 4 feet (1.24 meter) atau lebih dari atas lantai atau tanah.
Contoh: Pekerjaan sipil (civil work), pekerjaan electrical atau pemasangan
kabel, pemasangan panel-panel, pekerjaan bangunan (building atau structural
work) seperti pemasangan atap, pembangunan jembatan. Pekerjaan tersebut
dapat dilaksanakan baik oleh karyawan sendiri ataupun oleh kontraktor.
2. Bekerja pada ketinggian 6 feet (1.8) atau lebih pada pinggiran atau sisi yang
terbuka.
Contoh: Bekerja pada atap datar (flat roof), puncak tangki timbun.
3. Bekerja di ketinggian 10 feet (3.1 meter) atau lebih pada pinggiran atau sisi
yang terbuka dengan menggunakan peralatan mekanis.
21

RAMBU-RAMBU K3

Rambu K3 adalah tanda informasi yang bersifat himbauan, peringatan,


maupun larangan. Ditujukan untuk mengendalikan, mengatur, dan melindungi
keselamatan dan kesehatan para pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja.

Standar ukuran rambu rambu adalah 40 x 60

Adapun makna warna-warna dalam rambu K3 adalah :

1. Merah (Larangan)

Warna yang pertama adalah merah. Yang mana melambangkan sebuah


bahaya, larangan atau danger, kebakaran atau fire, dan stop. Merah ini lebih banyak
digunakan untuk menunjukkan identifikasi bahan kimia cair yang mudah terbakar,
alat pemadam kebakaran, dan emergency stop. Bahkan warna ini juga menunjukkan
adanya situasi bahaya yang berpotensi menyebabkan kematian.

2. Kuning (peringatan atau perhatian)

Kuning adalah warna yang menandakan sebuah peringatan atau perhatian.


Berguna untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya atau tempat berbahaya
ataupun situasi bahaya seperti mudah tersandung, terpeleset, harap hati-hati dan
bahkan pada area penyimpanan mudah terbakar. Tanda ini umumnya berpotensi
untuk sebuah potensi bahaya dengan luka ringan dan sedang.

3. Biru (Perintah)

Biru adalah warna yang menunjukkan mandatory atau perintah. Berguna


sebagai instruksi tindakan atau informasi bukan untuk tanda bahaya. Sebagai contoh
untuk penggunaan APD atau menunjukkan sebuah kebijakan perusahaan.

4. Hijau (Informasi Aman)

Hijau merupakan salah satu warna yang berarti aman atau safety. Yang
digunakan untuk menunjukkan lokasi penyimpanan peralatan kesehatan,
22

keselamatan,. Serta berguna untuk menunjukkan instruksi yang berhubungan dengan


praktik kerja yang aman.

Adapun beberapa fungsi rambu-rambu keselamatan kerja yaitu

1. Menarik perhatian setiap karyawan agar selalu mengutamakan kesehatan dan


keselamatan kerja
2. Menunjukkan adanya kemungkinan bahaya di tempat kerja yang tidak terlihat
jelas oleh pandangan mata
3. Memberikan pengarahan dan menampilkan informasi secara umum kepada
karyawan

Adapun tiga simbol rambu K3 yaitu

 Lingkaran yang berarti sebuah perintah harus dipatuhi


 Segitiga yang berarti perhatian atau bahaya
 Bujur sangkar yang berarti sebuah informasi
 Lingkaran, segitiga dan bujur sangkar masih dikelompokkan menjadi
beberapa sub kelompok.
 Sub kelompok ini memiliki arti yang berbeda yaitu:
 Lingkaran berwarna merah plus garis miring yang berarti larangan perintah
tidak boleh dikerjakan
 Segitiga berwarna kuning yang berarti adanya potensi memicu risiko.
 Bujur sangkar berwarna hijau yang memberikan informasi pertolongan
pertama, zona aman atau peralatan keselamatan.
23

Job desk / tanggung jawab seorang safety ketika terjadi kecelakaan:

1. Melakukan P3K pada korban


2. Melakukan evakuasi medis ke RS rujukan
3. Mencatat atau membuat laporan kronologis kecelakaan 1 X 24 jam untuk
BPJS ketenagakerjaan. diceritakan dari awal kejadian sampai masuk rumah
sakit, situasi, kondisi, sebab dan akibat.
(sebelum membuat laporan kronologis, lakukan investigasi disebut primary
accident report)
4. Memastikan korban ditangani secara medik oleh pihak yang berwenang.
5. Melaporkan kecelakaan kerja kepada pihak yang berwenang (kepolisian,
pejabat yang berwenang, dan BPJS)

Persyaratan untuk melapor ke BPJS


1. Kartu BPJS
2. KTP
3. Kronologis kecelakaan
4. Daftar hadir korban
5. Mengisi form dari BPJS
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan magang yang dilakukan penulis di PT.Wika Bumi


Karsa Kso penulis telah mencapai tujuan yang telah dirumuskan yaitu penulis telah
melakukan berabagai kegiatan sesuai yang diinsturksikan oleh pembimbing lapang
dan dapat menyelesaikannya, selain itu dalam pelaksanaan kegiatannya juga penulis
mempelajari teori lapangan terutama inspeksi K3, survey terkait rambu-rambu K3
dan poster yang ada di kantor, proyek bendungan, quary jahe dan quary julu,
melakukan Safety Induction, memperdalam ilmu terkait penerapan SMK3, JSA,
HIRARC, SOP, Investigasi Insiden dengan formulir SCAT, memperdalam mengenai
Lifting Plan, Kinerja K3L dan bekerja di ketinggian.. Selain teori lapangan penulis
juga mempelajari praktik lapangan yang dilakukan di PT. Wika Bumi Karsa Kso.
Selain itu penulis mendapatkan pengalaman bagaimana suasana dunia kerja yang
sesungguhnya, wawasan dan keterampilan baru yang nantinya dapat dimanfaatkan
dalam dunia kerja. Pengalaman tersebut sebagian besar tidak didapatkan di
perkuliahan di maa di dunia kerja lebih banyak praktiknya.

Dalam menghadapi dunia kerja di masa depan penulis menyimpulkan


dibutuhkannya softskill dan hardskill. Softskill dibutuhkan untuk menjadi
sumberdaya yang kompeten nantinya adalah kepemimpinan, pemecahan masalah,
manajemen waktu, manajemen organisasi, berpikir kritis, kerjsama tim, kemampuan
analisa dan percaya diri. Sedangkan untuk hardskill yang perlu dimiliki adalah
mampu dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang keilmuannya. Selain itu,
Mahasiswa mampu memahami pengetahuan tentang k3 serta aplikasinya dalam
dunia kerja.

26
27

B. Saran

Setelah kurang lebih 1 bulan mahasiswa magang melakukan observasi,


pengamatan, dan wawancara selama magang pada PT Wika Bumi Karsa Kso,
Mahasiswa magang memberikan saran pada PT Wika Bumi Karsa Kso agar dapat
berguna untuk membangun kemajuan pada perusahaan ::

1. Untuk selalu memperhatikan rambu-rambu yang ada di sekitar proyek dan


mengganti yang telah rusak
2. Untuk menyediakan tempat pembuangan sampah di sekitar bendungan
dan quary
3. Untuk menyediakan rest area bagi pekerja yang ada di quary jahe
4. Untuk menambah rambu rambu terkait jalan area licin, titik kumpul, tinggi
debit air, area rawan longsor di sekitar bendungan
5. Membuat rambu “kurangi kecepatan” di sekitar quary julu
6. Menginformasikan jumlah hari hilang, serta jumlah kecelakaan di papan
informasi yang sudah disediakan.
LOG BOOK KEGIATAN MAGANG DI PT WIKA

Nama : Chelsie Tamara Tarigan (17.20.001)

Dian Okta Valentina Sipahutar (17.20.002)

Inggrianingsih (17.20.004)

Krisnawati Ginting (17.20.005)

Lastro Banurea (17.20.006)

Sindy Ilmasari Lase (17.20.012)

Program Studi : Keselamatan Dan Ksehatan Kerja


Lokasi Magang : PT. Wika, Bumi Karsa Kso
Bidang : Keselamatan dan Kesehatan Kerja

N HARI/ KEGIATAN KET


O TANGGAL
1 Senin, 08 1. Safety induction
feb 2021 2. Perkenalan lingkungan kerja
3. Cek kesehatan

2 Selasa, 09 1. Materi HSE Plant


feb 2021

3 Rabu, 10 1. Materi safety induction


feb 2021 2. Materi safety talk/safety morning

4 Kamis, 11 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di


feb 2021 kantor
2. Materi RCA
3. Materi dan praktik P3K

5 Jumat, 12 LIBUR
feb 2021

6 Sabtu, 13 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di

28
29

feb 2021 kantor


2. Belajar memahami JSA yang ada di PT Wika
3. Belajar memahami HSE Plant
7 Senin, 15 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di
feb 2021 kantor
2. Pengukuran lingkungan fisik
8 Selasa, 16 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di
feb 2021 kantor
2. Materi tentang job desk K3
9 Rabu, 17 1. Pengecekan suhu tubuh karyawan
feb 2021 2. Mengidentifikasi sumber bahaya yang ada di
quary jahe
10 Kamis, 18 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di
feb 2021 kantor
2. Materi terkait 4 level tingkatan dokumen
diperusahaan
11 Jumat, 19 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di
feb 2021 kantor
2. Materi K3L
12 Sabtu, 20 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di
feb 2021 kantor
2. Materi bekerja di ketinggian
13 Senin, 22 1. Materi membuat laporan sementara saat
feb 2021 terjadi kecelakaan

14 Selasa, 23 1. Tool Box Meeting


feb 2021 2. Mendokumentasikan rambu-rambu K3 mulai
dari bendungan sampai ke quary julu

15 Rabu, 24 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di


feb 2021 kantor
2. Materi rambu-rambu K3 dan HSE Plant

16 Kamis, 25 1. Tool Box Meeting


feb 2021 2. Materi SMK3 Kontraktor

17 Jumat, 26 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di


feb 2021 kantor
2. Pengukuran lingkungan fisik di lingkungan
kantor
30

3. Mendokumentasikan rambu-rambu k3 di
lingkungan kantor
18 Sabtu, 27 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di
feb 2021 kantor
2. Materi tentang lifting plant

19 Senin, 01 1. Safety Morning Talk


maret 2021 2. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di
kantor
3. Materi rumus sling stress dan rumus wire
rope
20 Selasa. 02 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di
maret 2021 kantor
2. Materi rumus sling stress dan rumus wire
rope
21 Rabu, 03 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di
maret 2021 kantor
2. Materi cara perhitungan APAR

22 Kamis, 04 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di


maret 2021 kantor
2. Menyaksikan proses blasting
3. Membuat JSA

23 Jumat, 05 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di


maret 2021 kantor
2. Membuat JSA
3. Pembuatan laporan magang

24 Sabtu, 06 1. Pengukuran suhu tubuh karyawan yang ada di


maret 2021 kantor
2. Membuat JSA
3. Pembuatan laporan magang

25 Senin, 08 1. Presentasi
maret 2021

LAMPIRAN
31

Dokumentasi Foto Kegiatan

Dokumentasi Poster K3 Di Proyek Bendungan

Dokumentasi Rambu K3 Yang Sudah Lepas Di Jalan Proyek Bendungan

Dokumentasi Rambu K3 Ke Arah Jalan Quary Yang Hampir Rusak


32

Dokumentasi Tempat Pembuangan Sampah Di Quary Julu


33

Dokumentasi Kegiatan Observasi Lapangan Bersama Safety Officer Di Quary Jahe


34

Dokumentasi Pelatihan Tanggap Darurat (P3K)


35

Dokumentasi Observasi Lingkungan Di Proyek Bendungan

Dokumentasi Rambu-Rambu K3 Di Lingkungan Kantor


36

Dokumentasi Pengukuran Lingkungan Fisik di Perkantoran

Dokumentasi Praktik Penggunaan Full Body Harness


37

Dokumentasi Pengukuran Suhu Karyawan Setiap Pagi Hari


38

Dokumentasi Kegiatan Safety Morning Bersama Pekerja

Dokumentasi Kunjungan Dosen K3 Ke PT WIKA


39

Dokumentasi Form JSA di PT WIKA

Dokumentasi Form Inspeksi Alat Berat Di PT WIKA

Anda mungkin juga menyukai