DISUSUN OLEH
KELOMPOK IV
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
Oleh:
CI LAHAN CI INSTITUSI
(.........................................) (.......................................)
KORDINATOR KKNP
(...............................................)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas laporan ini dengan
judul “LAPORAN KKN-PROFESI DEPARTEMEN K3“ yang merupakan salah
satu persyaratan akademik dalam pelaksanaan pendidikan di Universitas Islam
Makassar.
Dalam penyusunan tugas ini kami berusaha semaksimal mungkin namun
kemampuan kami sangat terbatas, sehingga penyusunan tugas ini jauh dari
sempurna, dan kami menyadari akan segala kekurangan dalam penyusunan tugas
ini. Kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan tugas makalah ini dan kesempatan penulis selanjutnya.
Kami mengucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas ini.Semoga bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan ................................................................................................
D. Manfaat..............................................................................................
E. Ruang Lingkup K3.............................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)..........................
B. Bahaya Yang Dihadapi Dalam Rumah Sakit.....................................
C. Kesehatan dan Keselamatan Kerja.....................................................
D. Peran Perawat dalam pelaksanaan K3 RS.........................................
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI KKNP.....................................
A. Sejarah dan Letak Geografis..........................................................
B. Falsafah, Moto, Visi, Misi dan Tujuan..........................................
BAB IV HASIL DAN ANALISA MASALAH..........................................
A. Hasil...................................................................................................
B. Analisa Masalah.................................................................................
BAB V IMPLEMENTASI...........................................................................
A. Implementasi......................................................................................
B. Dokumentasi......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
LAMPIRAN..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia
secara umum diperkirakan termasuk rendah. Pada tahun 2005 Indonesia
menempati posisi yang buruk jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina
dan Thailand. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing
perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah. Indonesia
akan sulit menghadapi pasar global karena mengalami ketidakefisienan
pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah). Padahal
kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya.
Karena itu disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu
memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Nuansanya harus bersifat manusiawi atau bermartabat.
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan
bisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat
terkait dengan kinerja karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan.
Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja.
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku
tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah
satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang
dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota,
termasuk bangsa Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut serta
mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja Indonesia; telah ditetapkan
Visi Indonesia Sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa
depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat,
memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian
materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses
produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan
berdampak pada masyarakat luas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka permasalahan
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana peran tenaga
kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja dan mencegah
kecelakaan kerja guna meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
C. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peran tenaga
kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja dan mencegah
kecelakaan kerja guna meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
Tujuan Khusus
1. Memberikan informasi mengenai pentingnya penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
2. Memberikan informasi mengenai kecelakaan kerja yang sering terjadi di
Rumah Sakit bagi profesi perawat
3. Memberikan informasi peran perawat dalam meningkatkan K3
Ruang lingkup K3 di Rumah Sakit
a) Planning/ (Perencanaan)
Fungsi perencanaan adalah suatu usaha menentukan kegiatan yang
akan dilakukan di masa mendatang guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam hal ini adalah keselamatan dan kesehatan kerja di
rumah sakit dan instansi kesehatan.perencanaan ini dilakukan untuk
memenuhi standarisasi kesehatan pacsa perawatan dan merawat
( hubungan timbal balik pasien – perawat / dokter, serta masyarakat
umum lainnya ). Dalam perencanaan tersebut, kegiatan yang
ditentukan meliputi:
a. Hal apa yang dikerjakan
b. Bagaiman cara mengerjakannya
c. Mengapa mengerjakan
d. Siapa yang mengerjakan
e. Kapan harus dikerjakan
f. Dimana kegiatan itu harus dikerjakan
g. hubungan timbal balik ( sebab akibat)
b) Organizing/ (Organisasi)
Organisasi keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit / instansi
kesehatan dapat dibentuk dalam beberapa jenjang, mulai dari tingkat
rumah sakit / instansi kesehatan daerah (wilayah) sampai ke tingkat
pusat atau nasional. Keterlibatan pemerintah dalam organisasi ini baik
secara langsung atau tidak langsung sangat diperlukan. Pemerintah
dapat menempatkan pejabat yang terkait dalam organisasi ini di
tingkat pusat (nasional) dan tingkat daerah (wilayah), di samping
memberlakukan Undang-Undang Keselamatan Kerja. Di tingkat
daerah (wilayah) dan tingkat pusat (nasional) perlu dibentuk Komisi
Keamanan Kerja rumah sakit / instansi yang tugas dan wewenangnya
dapat berupa :
a. Menyusun garis besar pedoman keamanan kerja rumah sakit /
instansi kesehatan .
b. Memberikan bimbingan, penyuluhan, pelatihan pelaksana- an
keamanan kerja rumah sakit / instansi kesehatan .
c. Memantau pelaksanaan pedoman keamanan kerja rumah sakit /
instansi kesehatan .
d. Memberikan rekomendasi untuk bahan pertimbangan penerbitan
izin rumah sakit / instansi kesehatan.
e. mengatasi dan mencegah meluasnya bahaya yang timbul dari
suatu rumah sakit / instansi kesehatan.
f. Dan lain-lain.
c) Actuating/ (Pelaksanaan)
Fungsi pelaksanaan atau penggerakan adalah kegiatan mendorong
semangat kerja, mengerahkan aktivitas, mengkoordinasikan berbagai
aktivitas yang akan menjadi aktivitas yang kompak (sinkron),
sehingga semua aktivitas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja
rumah sakit / instansi kesehatan sasarannya ialah tempat kerja yang
aman dan sehat. Untuk itu setiap individu yang bekerja maupun
masyarakat dalam rumah sakit / instansi kesehatan wajib mengetahui
dan memahami semua hal yang diperkirakan akan dapat menjadi
sumber kecelakaan kerja dalam rumah sakit / instansi kesehatan, serta
memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk
melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja
tersebut. Kemudian mematuhi berbagai peraturan atau ketentuan
dalam menangani berbagai spesimen reagensia dan alat-alat. Jika
dalam pelaksanaan fungsi penggerakan ini timbul permasalahan,
keragu-raguan atau pertentangan, maka menjadi tugas semua untuk
mengambil keputusan penyelesaiannya.
d) Controlling/ (Pengawasan)
Fungsi pengawasan adalah aktivitas yang mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan
atau hasil yang dikehendaki. Untuk dapat menjalankan pengawasan,
perlu diperhatikan 2 prinsip pokok, yaitu :
a. Adanya rencana
b. Adanya instruksi-instruksi dan pemberian wewenang kepada
bawahan.. Dalam fungsi pengawasan tidak kalah pentingnya
adalah sosialisasi tentang perlunya disiplin, mematuhi segala
peraturan demi keselamatan kerja bersama di rumah sakit / instansi
kesehatan. Sosialisasi perlu dilakukan terus menerus, karena usaha
pencegahan bahaya yang bagaimanapun baiknya akan sia-sia bila
peraturan diabaikan. Dalam rumah sakit / instansi kesehatan perlu
dibentuk pengawasan rumah sakit / instansi kesehatan yang
tugasnya antara lain:
1) Memantau dan mengarahkan secara berkala praktek- praktek
rumah sakit / instansi kesehatan yang baik, benar dan aman.
2) Memastikan semua petugas rumah sakit / instansi kesehatan
memahami cara- cara menghindari risiko bahaya dalam rumah
sakit / instansi kesehatan.
3) Melakukan penyelidikan / pengusutan segala peristiwa
berbahaya atau kecelakaan.
4) mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan tentang
keamanan kerja rumah sakit / instansi kesehatan .
5) Melakukan tindakan darurat untuk mengatasi peristiwa
berbahaya dan mencegah meluasnya bahaya tersebut.
6) Dan lain-lain.
Penerapan N %
Baik 30 93,75 %
Total 32 100%
Keterangan :
Sikap N %
Positif 8 25%
Negatif 24 75%
Total 32 100%
Keterangan:
Ketersediaan APD N %
Terpenuhi 11 34,37%
Total 32 100%
Keterangan:
Mengingatkan prioritas K3 n %
3 93,75
Ya 0 %
Tidak 2 6,25%
3
100%
Total 2
Keterangan:
Mensosialisasikan kebijakan
n %
maupun regulasi K3
2
87,5%
Ya 8
Tidak 4 12,5%
3
100%
Total 2
Keterangan:
Dari tabel 1. diatas dari 32 perawat tentang petugas
selalu mensosialisasikan kebijakan maupun regulasi K3
diperoleh kategori ya sebanyak 28 perawat (87,5%) dan
sebanyak 4 perawat (12,5%) untuk kategori tidak
3 93,75
Ya 0 %
Tidak 2 6,25%
3
100%
Total 2
Keterangan:
Petugas menginformasikan
n %
peran dalam program K3
2 84,37
Ya 7 %
15,63
5
Tidak %
3
100%
Total 2
Sumber: Data Primer, Maret
2020
Keterangan:
3
100%
Ya 2
Tidak 0 0%
3
100%
Total 2
Keterangan:
3 96,87
Ya 1 %
Tidak 1 3,13%
3
100%
Total 2
Keterangan:
3
100%
Ya 2
Tidak 0 0%
3
100%
Total 2
Keterangan:
3 93,75
Ya 0 %
Tidak 2 6,25%
3
100%
Total 2
Keterangan:
3 93,75
Ya 0 %
Tidak 2 6,25%
3
100%
Total 2
Keterangan:
3 93,75
Ya 0 %
Tidak 2 6,25%
3
100%
Total 2
Keterangan:
3
100%
Ya 2
Tidak 0 0%
3
100%
Total 2
Keterangan:
RS mempunyai nilai-nilai K3
yang menjadi acuan dalam n %
bekerja
3 96,87
Ya 1 %
Tidak 1 3,13%
Total 3 100%
2
Keterangan:
1 59,37
Ya 9 %
1 40,63
Tidak 3 %
3
100%
Total 2
Keterangan:
Diberi kesempatan
menyampaikan saran atau n %
kritik untuk perbaikan K3 RS
2 81,25
Ya 6 %
18,75
6
Tidak %
3
100%
Total 2
RS mewajibkan untuk
mengikuti pelatihan atau n %
sosialisasi K3
2 84,37
Ya 7 %
15,63
5
Tidak %
3
100%
Total 2
Keterangan:
3
100%
Ya 2
Tidak 0 0%
3
100%
Total 2
Keterangan:
RS bertanggung jawab
terhadap keselamatan selama n %
bekerja
3 96,87
Ya 1 %
Tidak 1 13,3%
3
100%
Total 2
Keterangan:
Petugas K3 RS melibatkan
perawat dalam pengolahan n %
limbah di RS
3 93,75
Ya 0 %
Tidak 2 6,25%
3
100%
Total 2
Keterangan:
Bekerjasama dalam
mengumpulkan,
N %
mendokumentasikan dan
melaporkan data
93,
3
75
0
Ya %
6,2
2
Tidak 5%
3 10
Total 2 0%
Keterangan:
3 10
Ya 2 0%
Tidak 0 0%
3 10
Total 2 0%
Sumber: Data Primer, Maret 2020
Keterangan:
1
50%
Ya 6
1
50%
Tidak 6
3
100%
Total 2
Keterangan :
3
100%
Ya 2
Tidak 0 0%
3
100%
Total 2
Keterangan :
Ya 2 6.25%
3 93.75
Tidak 0 %
3
100%
Total 2
Keterangan :
2 62.50
Ya 0 %
1 37.50
Tidak 2 %
3
100%
Total 2
Keterangan :
3 93.75
Ya 0 %
Tidak 2 6.25%
3
100%
Total 2
Keterangan :
28.12
9
Ya %
2 71.88
Tidak 3 %
3
100%
Total 2
Keterangan :
3 96.88
Ya 1 %
Tidak 1 3.12%
3
100%
Total 2
Keterangan :
3 96.88
Ya 1 %
Tidak 1 3.12%
3
100%
Total 2
Keterangan :
3 96.88
Ya 1 %
Tidak 1 3.12%
3
100%
Total 2
Keterangan :
1 31.25
Ya 0 %
2 68.75
Tidak 2 %
3
100%
Total 2
Keterangan :
Masker N %
3
100%
Ya 2
Tidak 0 0%
3
100%
Total 2
Keterangan :
Sarung tangan N %
3 96.88
Ya 1 %
Tidak 1 3.12%
3
100%
Total 2
Keterangan :
Apron n %
Ya 32 100%
Tidak 0 0%
Total 32 100%
Keterangan :
Gaun n %
Ya 7 21.88%
Tidak 25 78.12%
Total 32 100%
Keterangan :
Pelindung kaki n %
Ya 10 31.25%
Tidak 22 78.12%
Total 32 100%
Keterangan :
Pelindung mata n %
Ya 30 93.75%
Tidak 2 6.25%
Total 32 100%
Keterangan :
A. Implementasi
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh mahasiswa kuliah
kerja nyata profesi Departemen K3 fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Makassar tanggal 20 februari – 21 maret 2020, terdapat beberapa
masalah. Setelah dianalisa dan dengan mempertimbangkan kemampuan
kelompok, maka kelompok memutuskan untuk mengatasi beberapa
masalah di 8 ruangan perawatan seperti dibawah ini yang terkait dengan
Kesehatan & Keselamatan Kerja yang dapat di intervensi oleh mahasiswa.
Setelah di intervensi kelompok mengevaluasi kinerja dan membandingkan
kembali dengan konsep teoritis yang ada dan bagaimana pencapaian
kelompok.
Adapun gambaran masalah kesehatan dan keselamatan kerja yang
di intervensi mahasiswa dan kinerja kelompok adalah sebagai berikut :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja
Bahaya yang dihadapi dalam rumah sakit ; Bahaya kebakaran dan ledakan
dari zat/bahan yang mudah terbakar atau meledak (obat– obatan), Bahan
beracun, korosif dan kaustik , Bahaya radiasi , Luka bakar ,Syok akibat
aliran listrik ,Luka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda tajam &
Bahaya infeksi dari kuman, virus atau parasit.
B. Saran
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) khususnya di Indonesia
secara umum diperkirakan termasuk rendah. Indonesia akan sulit
menghadapi persaingan global karena mengalami ketidakefisienan
pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah). Padahal
kemajuan pelayanan tersebut sangat ditentukan peranan mutu tenaga
kerjanya. Karena itu disamping perhatian instansi itu sendiri, pemerintah
juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Simamora, RH. dan Fathi, A. 2017. The Quality of Nursing Hand Over and
Effective Communication Implementation of SBAR in the Utilization of Patient
Safety at Private Hospital. International Nursing Conference: Assosiasi
Pendidikan Ners Indonesia
Lampiran
Tindakan
No Ya Tidak
Petugas K3 RS selalu mengingatkan saya untuk
1
memprioritaskan K3 dalam kerja
Petugas K3 RS selalu mensosialisasikan setiap
2
kebijakan maupun regulasi K3 kepada saya
Petugas K3 RS telah menyampaikan tujuan dan
3
manfaat K3 kepada saya
Petugas K3 RS menginformasikan peran saya dalam
4
keberhasilan program K3
Petugas K3 RS melibatkan saya dalam penyimpanan,
5 resiko pajanan dan cara penanggulangan B3 bila
terjadi kontaminasi
Dalam menerapkan K3 RS, saya selalu melakukan
6
koordianasi dengan rekan kerja dengan pimpinan
Petugas K3 RS selalu menghimbau saya untuk selalu
7
bekerja sesuai dengan SPO
Petugas K3 RS memberikan arahan dan komunikasi
8 yang jelas mengenai tindakan yang dilakukan ketika
terjadi bencana atau kebakaran
Rumas sakit memberikan dan memastikan keamanan
9
fasilitas dalam mendukung pelaksanaan program K3
1 Petugas K3 RS member solusi dan bantuan jika saya
0 menemukan kendala dalam menerapkan K3
1 Tanpa pengawasan petugas K3 RS, saya melakukan
1 pekerjaan sesuai tugas yang diberikan
1 Rumah sakit mempunyai nilai-nilai K3 yang menjadi
2 acuan saya dalam bekerja
1 Panitia K3 RS member sanksi dan penghargaan
3 kepada petugas dalam penerapan K3
1 Saya diberi kesempatan dalam menyampaikan saran
4 atau kritik untuk perbaikan K3 RS
1 Rumas sakit mewajibkan saya untuk mengikuti
5 pelatihan atau sosialisasi K3
1 Area atau tempat saya bekerja sudah melaksanakan
6 program K3 RS
1 Rumah sakit dan saya sendiri bertanggung jawab
7 terhadap kesehatan selama bekerja
1 Petugas K3 RS melibatkan saya dalam pengelolahan
8 limbah (termasuk sampah) di rumah sakit
1 Saya bekerja sama dengan petugas K3 RS dalam
mengumpulkan, mendokumentasikan dan melaporkan
9
data terkait K3
2 Saya bersama petugas K3 RS berpartisipasi dalam
0 program akreditasi rumah sakit terkait K3
KUESIONER PENERAPAN K3 RUMAH SAKIT
Tindakan
No Ya Tidak
1 Anda memakai sepatu anti slip
Anda memakai sarung tangan saat melakukan
2
tindakan pada pasien
Anda memakai gergaji ampul untuk mematahkan
3
ampul
4 Anda memakai kassa saat mematahkan ampul
Menutup kembali jarum suntik dengan metode
5
penyekopan
Menutup kembali jarum suntik tidak memakai
6
metode penyekopan
Menjalankan kaedah/aturan saat melakukan
7
penyuntikan ke pasien
Menjalankan kaedah atau aturan saat melakukan
8
pemasangan infuse ke pasien
Membuang sampah padat medis pada tempat yang
9
telah ada
1 Menggunakan stop kontak tambahan pada alat
0 sterilisasi
KETERSEDIAAN APD
KETERSEDI
N AAN KETERAN
ALAT
O Y TID GAN
A AK
1 MASKER
2 SARUNGTAN
GAN
3 APRON
4 GAUN
5 PELINDUNG
KAKI
6 PELINDUNG
MATA