KELOMPOK 1
i
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kesehatan kepada kita semua sehingga dapat
melaksanakan pelatihan Calon Ahli K3 Umum Kemenaker RI yang dimulai pada
tanggal 4 April – 17 April 2022 dengan penyelenggara PT. Ajisaka Nusa Ilmu.
Dalam kegiatan pelatihan ini dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT Mega
Andalan Kalasan Jl.Tirto 34, Tirtomartani KM 13, Kalasan jarakan, Tirtomartani,
Kalasan, Kab. Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 13 April 2022.
Hasil Prakter Kerja Lapangan ini dituangkan dalam bentuk Laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) yang disusun oleh Kelompok 1.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Tim PT Mega Andalan Kalasan
yang telah memandu kegiatan selama PKL dan juga ucapan terima kasih kepada
seluruh panitia PT. Ajisaka Nusa Ilmu Batch 66.
Akhir kata, banyak kekurangan pada pelaporan ini, kritik dan saran sangat
diharapkan untuk perbaikan untuk masa yang akan datang.
Kelompok 1 Batch 66
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
maka suatu perusahaan wajib memberikan perlindungan atas
keselamatan dan pelayanan Kesehatan kerja para pekerja dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan
produksi serta produktivitas nasional yang bertujuan untuk menekan
seminimal mungkin risiko timbulnya kecelakaan yang mungkin
terjadi di tempat kerja.
Dalam hal ini salah satu peran yang penting dalam mengurangi
kecelakan kerja atau peyakit akibat kerja adalah ahli K3. Peran Ahli
K3 adalah menjaga jalannya pelaksanaan peraturan K3 sesuai bidang
yang ditekuninya. Mengontrol keadaan lingkungan kerja mulai dari
mengecek kondisi mesin, menganalisis sifat pekerjaan, dan
mengawasi proses produksi. Membuat laporan terkait pelaksanaan
tugas K3 dan diberikan kepada instansi yang berwenang.
C. RUANG LINGKUP
D. DASAR HUKUM
6
12. UU No.3 Tahun 1992 tentang Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
13. Permenaker No.8 Tahun 2010 tentang Alat Pelindng Diri
14. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 07 Tahun 1990 tentang
Pengelompokan Upah.
15. Peraturan Pemerintah No.88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Profil Perusahaan
PT Mega Andalan Kalasan (MAK) merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang penyedia peralatan medis. PT Mega Andalan Kalasan
adalah perusahaan yang mendalami terhadap peralatan medis dan
terdepan di industri peralatan rumah sakit yang beralamat di
JL.Tanjungtirto NO.34 tirtimartani Kalasan, Sleman Yogyakarta
dibawa naungan pimpinan Ir.Buntoro dan Ir.Hendy Rianto. PT Mega
Andalan Kalasa (MAK) ini merupakan penggantian nama dari PT.
Mega Adhi Karsa pada pertengan tahun 1999. Pihak Manajemen
PT.Mega Adhi Karsa mengganti nama perusahaannya dimaksudkan
untuk lebih meningkatkan kredibilitas perusahaan dengan alasan
utamanya adalah untuk lebih mengangkat nama kecamatan Kalasan
dikarenakan perusahaan ini berada di daerah Kecamatan Kalasa dengan
jumlah tenaga kerja saat ini telah mencapai 600 lebih tenaga kerja.
2. Temuan Negatif
1. Belum menetapkan kebijakan nasional SMK3
2. Pekerja tidak menggunakan APD yang sesuai dengan ketentuan
3. Tidak ada pemeriksaan kesehatan secara khusus
4. Tidak adanya kantin atau tempat makan bagi para pekerja
5. Posisi kerja yang tidak sesuai dengan kaidah ergonomi
8
BAB III
ANALISIS
Berdasarkan observasi lapangan di PT. Mega Andalan Kalasan ditemukan temuan-temuan beserta potensi bahayayang ada
sebagai berikut.
A. Temuan Positif
9
Tentang P2K3 pasal 2
Ayat (1) “Setiap tempat kerja
dengan kriteria tertentu
pengusaha atau pengurus wajib
membentuk
P2K3.”
Ayat (2) Tempat kerja dimaksud
ayat (1) ialah:
a. tempat kerja dimana
pengusaha atau pengurus
mempekerjakan 100 orang atau
lebih;
b. tempat kerja dimana
pengusaha atau pengurus
mempekerjakan kurang dari 100
orang,
akan tetapi menggunakan bahan,
proses dan instalasi yang
mempunyai risiko yang
besar akan terjadinya peledakan,
kebakaran, keracunan dan
penyinaran radioaktif.
2 Perusahaan Terdapat Ahli K3 1. Sebagai sekretaris P2K3 Penambahan personil dan 1. UU no 1 Tahun 1970 Pasal
Umum di lini fungsional regenrasi Ahli K3 Umum 5 tentang Keselamatan
10
2. Mengurangi resiko Kerja
kecelakaan kerja dan 2. Permenaker no 2 Tahun
Penyakit Akibat Kerja 1992 tentang Tata Cara
(PAK) di perusahaan penunjukan kewajiban dan
3. Meningkatkan kualitas
wewenang Ahli K3. Pasal 2
perusahaan dibidang K3
Ayat (1) Menteri Tenaga
Kerja atau Pejabat yang
ditunjuk berwenang
menunjuk ahli keselamatan
dan kesehatan kerja pada
tempat kerja dengan kriteria
tertentu dan pada
perusahaan yang
memberikan jasa dibidang
keselamatan dan kesehatan
kerja.
Ayat (2) Kriteria tertentu
sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) adalah: a.
Suatu tempat kerja dimana
pengurus mempekerjakan
tenaga kerja lebih dari 100
orang; b. Suatu tempat
kerja dimana pengurus
11
mempekerjakan tenaga
kerja kurang dari 100 orang
akan tetapi menggunakan
bahan, proses, alat dan atau
instalasi yang besar risiko
bahaya terhadap
keselamatan dan kesehatan
kerja;
3 Perusahaan Terdapat peta K3 1. Saat terjadi kecelakaan kerja Diperbanyak dan 1. Permenaker no 4 tahun 1987
misalnya kebakaran, tenaga ditempatkan ditempat yang tentang P2K3 Serta Tata Cara
kerja akan mengetahui jalur strategis Penunjukkan Ahli
Keselamatan Kerja Pasal 4
evakuasi dan letak APAR
ayat 2 huruf C nomer 3
“Mengembangkan sistem
pengendalian bahaya terhadap
keselamatan dan kesehatan
kerja”
12
4 Seluruh Unit Terdapat 1. tidak tertanganinya Disediakan ruangan P3K 1. UU No.01 Tahun 1970
Kerjasama kecelakaan kerja pada yang memadai lengkap Pasal 8 ayat 2”pengurus
hubungan situasi darurat dengan peralatan diwajibkan memeriksa
perusahaan dalam 2. pemeriksaan pekerja penunjang dan obat- tenaga semua tenaga kerja
pelayanan dilakukan pada ruangan obatan P3K yang sesuai. yang berada dibawah
kesehatan oleh terbuka pimpinanya, secara
dokter yang berkala pada dokter yang
berkompeten ditunjuk oleh pengusaha
dibidang dan dibenarkan oleh
kesehatan kerja direktur ”
(Hiperkes) 2. Permenakes No.03 Tahun
1982 pasal 5
“penyelenggara kesehatan
kerja dipimpin dan
dijalankan oleh seorang
dokter yang disetujui oleh
direktur”
13
5. Ruangan P3K Terdapat 1. Mengetahui kondisi Ditambahkan 1. UU No.01 Tahun 1970 Tentang
pemeriksaan pekerja sebelum mulai pemeriksaan kesehata n Keselamatan Kerja, Pasal 8
kesehatan kerja khusus Ayat 1”pengurus diwajibkan
awal dan 2. Mengetahui kondisi memeriksakan kondisi badan,
berkala selama pekerja selama bekerja kondisi mental dan kemampuan
6 bulan sekali fisik dari tenaga kerja yang akan
diterimanya maupun akan
dipindahkan sesuai dengan sifat-
sifat pekerjaan yang diberikan
kepadanya”
2. Permenakertrans No.2 Tahun
1980
-pasal 2 ayat 1 Pemeriksaan
Kesehatan Bekerja ditujukan
agar tenaga kerja yang
diterima berada dalam kondisi
kesehatan yang setinggi-
tingginya, tidak mempunyai
penyakit menular yang akan
mengenai tenaga kerja lainnya,
dan cocok untuk pekerjaan
yang akan dilakukan sehingga
keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja yang bersangkutan
14
dan tenaga kerja lain-lainya yang
dapat dijamin.
-Pasal 2 ayat 2 “semua
perusahaan wajib harus
mengadakan pemeriksaaan
kesehatan sebelum kerja”
- pasal 3 ayat 2“Semua
perusahaan harus melakukan
pemeriksaan kesehatan berkala
bagi tenaga kerja sekurang-
kurangnya 1 tahun sekali kecuali
ditentukan lain Dirjen hubungan
perburuan dan perlindungan
tenaga kerja”
7 Seluruh Unit Perusahaan 1. Meningkatkan kompetensi Program kerja ini harus terus 1. UU R.I. No.13 tahun 2003
melakukan pekerja dipertahankan tentang Ketenagakerjaan Bab
training V tentang Pelatihan Kerja
terhadap Pasal 9 “Pelatihan kerja
karyawan diselenggarakan dan
baru diarahkan untuk membekali,
meningkatkan, dan
mengembangkan kompetensi
kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktivitas,
15
dan kesejahteraan.”
Pasal 10 “(1) Pelatihan kerja
dilaksanakan dengan
memperhatikan kebutuhan
pasar kerja dan dunia usaha,
baik di da-lam maupun di luar
hubungan kerja. (2) Pelatihan
kerja diselenggarakan
berdasarkan program
pelatihan yang mengacu pada
standar kompetensi kerja. (3)
Pelatihan kerja dapat
dilakukan secara berjenjang.
(4) Ketentuan mengenai tata
cara penetapan standar
kompetensi kerja
sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) diatur dengan
Keputusan Menteri.”
8. Seluruh Unit Sudah diikut 1. Memberikan jaminan Program dipertahankan dan 1. UU No.3 Tahun 1992 pasal 3
sertakan kesejahteraan para pakerja disosialisasikan kepada ayat 2 “Setiap tenaga kerja
program 2. Memberikan jaminan tenaga kerja wajib terdaftar pada
asuransi BPJS kesehatan Jamsostek”
16
Ketenagakerja 3. Memberikan jaminan 2. UU No.13 Tahun 2003
an dan kecelakaan pasal 8 ayat 1 huruf h.
kesehatan 4. Memberikan jaminan kematian “jaminan sosial tenaga
kerja”
Pasal 86 “pekerja/buruh
mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan
atas keselamatan dan
kesehatan kerja”
9. Seluruh unit Menerapkan 1. Segala aktifitas yang di Melengekapi SMK3 yang 1. UU no 13 tahun 2003
ISO 45001 : lakukan akan terorganisir, berlaku di tingkat nasional tentang Ketenagakerjaan
2018 terarah,berada pada koridor Pasal 87 “ Setiap
yang teratur dan dilakukan perusahaan wajib
secara konsisten menerapkan sistem
2. Mengetahui pemenuhan keselamatan dan kesehatan
perusahaan terhadap kerja(SMK3) yang
peraturan perundangan terintegrasi dengan sistem
dibidang K3 manajemen perusahaan
3. Mengetahui kinerja K3 di 2. UU no 1 Tahun 1970
perusahaan
tentang Keselamatan kerja
17
10. Ruangan P3K Terdapat ruang 1. Memberikan pertolongan 1. Penyediaan Tandu 1. UU No.01 Tahun 1970
p3k yang sesuai pertama pada pekerja yang 2. Pemberian lisensi petugas tentang keselamatan
dengan standar dan mengalami kecelakaan P3K di tempat kerja kerja pasal 3 ayat 1 huruf
jumlah kotak P3K c ”memberikan
sebanyak 17 kotak pertolonga pada
p3k yang kecelakaan”
ditempatkan di 2. Permen. Naker. Trans.
setiap divisi No.PER.15/MEN/VIII/20
masing- masing 08 tentang Pertolongan
dan juga sudah Pertama Pada
mengadakan pihak Kecelakaan di Tempat
p3k di setiap divisi Kerja Bab III tentang
jadi lebih Fasilitas P3K di Tempat
mempermudah Kerja Pasal 8 ayat 1
dalam penangan huruf B, Pasal 11,
kesehatan dan Lampiran I
kecelakaan kerja
B. Temuan Negatif
18
1 Belum Belum bisa melengkapi Perusahaan harus UU No.13 tahun 2003
menetapkan administrasi penerapan segera tentang
kebijakan SMK3 melaksanakan Ketenagakerjaan pasal
nasional SMK3 SMK3 sesuai PP 87 “Setiap perusahaan
no 50 tahun 2012 wajib menerapkan
SMK3 yang
terintegrasi dengan
sistem manajemen
perusahaan”
PP No.50 tahun 2012
pasal 5 ayat 1 “Setiap
perusahaan wajib
menerapkan SMK3 yang
terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan”
2 Pekerja tidak Resiko terjadi Pengawasan UU No.01 tahun 1970
menggunakan kecelakaan kerja lebih kelengkapan APD pasal 14 tentang
APD yang tinggi yang digunakan keselamatan Kerja
sesuai dengan Resiko Terkena tenaga kerja harus “Menyediakan secara
ketentuan Penyakit Akibat Kerja terus diawasi Cuma-Cuma, semua alat
semakin tinggi pelindung diri yang
diwajibkan pada tenaga
kerja berada di bawah
pimpinanya dan
menyediakan bagi setiap
19
orang lain memasuki
tempat kerja tersebut.
disertai dengan petunuk-
petunjuk yang
diperlukan menurut
petunjuk-petunjuk yang
diperlukan menurut
petunjuk pegawai
pengawas atau ahli
keselamatan kerja”
Permenaker No.8 Tahun
2010 tentang alat
pelindung diri pasal 2
ayat 1 ”pengusaha
wajib menyediakan
bagi pekerja/buruh
ditempat kerja”
3 Tidak ada Tidak tertanganinya Segera membuat UU No.01 tahun 1970
pemeriksaan tenaga kerja memiliki rencana kegiatan tentang Keselamatan
kesehatan secara penyakit akibat kerja pemeriksaan Kerja pasal 3 ayat 1
khusus lanjutan yang harus kesehatan khusus huruf l “memelihara
ditangani khusus kebersihan, ksehatan,
dan ketertiban”
Permenaker No.02
20
Tahun 1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan
tenaga kerja dalam
penyelenggaraan
kesehatan kerja
pasal 6 ayat 1
“perusahaan-perusahaan
wajib melakukan
pemeriksaan kesehatan
wajib membuat rencan
pemeriksaan kesehatan
sebelum bekerja,
berkala, dan
pemeriksaan kesehatan
khusus”
21
Tenaga kerja No 07
Tahun 1990 bagian IIA
“fasilitas adalah
kenikmatan dalam
bentuk nyata/nature
yang diberikan
perusahaan oleh karea
hal-hal yang bersifat
khusus/untuk
meningkatkan
kesejahteraan pekerja,
seperti fasilitas
kendaraan (antar jemput
pekerja/ lainnya),
pemberian makan secara
Cuma, sarana ibadah,
tempat penitipan bayi,
koperasi kantin dan lain-
lain”
PP No.88 Tahun 2019
tentang kesehatan kerja
pasal 5 huruf d
“penerapan gizi kerja”
22
5. Posisi kerja yang Menurunya Kajian ulang 1. UU No. 01 Tahun 1970
tidak sesuai Produktifitas tenaga sistem operasi Tentang Keselamatan
dengan kaidah kerja prosedur (SOP) Kerja 3 ayat 1 huruf l
ergonomi Resiko terkena kerja dan “memelihara kebersihan,
Penyakit Akibat Kerja peralatan ksehatan, dan ketertiban”
shcoliosis penunjang 2. Permenaker No.05 tahun
Menyediakan 2018 Tentang
peralatan kerja Keselamatan dan
yang dapat di Kesehatan Kerja
edjust sesuai Lingkungan Kerja pasal
postur tubuh 23 ayat 4 pengendalian a)
pekerja memperbaiki cara kerja
Memberikan dan posisi kerja,
manual handling menghindari posisi yag
kepada pekerja janggal, e) mengatur
waktu kerja dan waktu
istirahat
23
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Kurangnya pengawasan dari perusahaan akan menjadi kendala dalam
mewujudkan K3
2. Masih ada beberapa aspek SMK3, dan pelayanan kesehatan kerja yang
belum diterapkan dengan baik
3. Komitmen perusahaan akan K3 dapat dibuktikan dengan pengadaan
dokter perusahaan, paramedis, dan petugas P3K
4. Perusahaaan PT. Mega Andalan Kalasan berusaha berkomitmen dalam
menjalankan Peraturan perundang-undangan K3, hal tersebut dapat
dilihat dari terbentuknya P2K3
5. Kemudia masih kurangnya kesadaran tenaga kerja dalam menggunakan
alat pelindung kesehatan.
B. SARAN
1. Perlunya penerapan SMK3 sesuai PP No. 50 tahun 2012 secara
bertahap.
2. Perlunya tenaga kesehatan baik dokter perusahaan, paramedis, dan
petugas P3K di tempat kerja.
3. Kebijakan K3 yang terdapat di perusahaan di usahakan lebih
disosialisasikan secara mendalam agar semua karyawan dapat
mengetahui semua kebijakan K3 di perusahaan tersebut
4. Perlunya pengawasan lebih lanjut dari perusahaan terkait penyediaan
alat pelindung diri untuk para pekerja agar sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku
5. Perlunya banyak perbaikan mengenai pengadaan fasilitas penunjang
K3.
6. Perlunya pemeliharaan mengenai fasilitas K3 yang sudah tersedia.
7. Safety Induction lebih di lengkapi ketika ada pelaksanaan kunjungan
kerja dan untuk kelengkapanya lebih diperhatikan dan dilengkapi.
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
25
LAMPIRAN
A. Tinjauan Positif
26
Sudah dilakukan audit internal oleh Pemajangan perautan perundang undagan no 1 tahun
perusahaan setiap 6 bulan sekali
sudah menerapkan kebijakan K3 dibuktikan dengan Sertifikat ISO 14001 : 2015, ISO 9001 : 20
13485 : 2016 dan ISO 45001 :2018
27
B. Tinjauan Negatif
28
Posisi kerja yang tidak sesuai dengan kaidah ergonomi
29