PENYELENGGARA
PT. GEO MANDIRI KREASI
30 Agustus s/d 12 September 2022
14
DAFTAR ISI
REFERENSI ........................................................................................................................ 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan upaya untuk menciptakan
lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat meminaliskan terjadinya
kecelakaan maupun penyakit akibat kerja. Selain itu merupakan hak bagi setiap
tenaga kerja untuk mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan selama
bekerja.
Jumlah angka kecelakaan kerja di Indonesia saat ini relatif masih tinggi.
Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, pada tahun 2019 tercatat 114.235
kasus kecelakaan kerja. Sedangkan pada tahun 2020, periode Januari hingga
Oktober, BPJS mencatat 177.161 kasus kecelakaan kerja, 53 kasus penyakit
akibat kerja.
Menurut penelitian Internasional Labor Organization (ILO), Indonesia
menempati urutan ke 52 dari 53 negara dengan manajemen K3 yang buruk.
Permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia secara
umum terabaikan, hal ini ditunjukkan dengan angka kecelakaan yang masih
tinggi dan tingkat kepedulian dalam dunia usaha terhadap keselamatan kerja
yang masih rendah.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang
dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya
kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Posisi Pemerintah disini melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker)
mempunyai kewajiban untuk memberikan pengawasan, pembinaan dan
memberikan bimbingan terhadap penerapan K3 di dunia Kerja melalui tenaga
pengawas yang tersebar di seluruh Indonesia.
2
Dikarenakan keterbatasan tenaga pengawas, Pemerintah menggandeng
Pembina Jasa Keselamatan dan Kesehatan kerja (PJK3), dibantu oleh Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di tempatnya usahanya
masing-masing agar pemenuhan dan pelayanan K3 dapat dilaksanakan dengan
baik.
Kesehatan Kerja Merupakan suatu hal yang telah diwajibkan dan
dibebankan kepada Perusahaan agar Kesehatan Kerja Tenaga Kerja terjamin.
Potensi Kesehatan Kerja yang terjamin akan meningkatkan produktivitas kerja
dan kesejahteraan pekerja baik di masa kerja maupun sesudah tidak bekerja di
perusahaan. Penerapan Kesehatan Kerja dapat mencegah dan mengurangi
penyakit akibat Kerja.
Tujuan dari Pratek kerja lapangan (PKL) diharapkan sebagai wadah untuk
mendapatkan pengetahuan terkait dunia kerja mengenai tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) dan juga sebagai data pembanding antara regulasi
yang ada dengan implementasi yang ada dilapangan.
3
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 umum di tempat kerja, sehingga
para calon Ahli K3 umum dapat bertindak secara professional didalam bekerja
dan dapat memberikan kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga
dan meningkatkan kinerja K3 di tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung
jawabnya. Dalam pengamatan lapangan kami memfokuskan untuk mengamati
mengenai Kesehatan dan Kelembagaan K3 yang ada pada PT. Riau Andalan
Pulp Pulper. Dimana manfaat dan tujuan dari pengamatan lapangan yang
dilakukan untuk memberikan pengalaman kepada para calon ahli K3 Umum
dalam upaya menimbulkan kemampuan dan melatih kepekaan untuk mengamati
dan memahami kesehatan dan kelembagaan K3, selain itu manfaat dan tujuan
yang bisa didapatkan oleh perusahaan ialah berupa masukan dan saran dari
para calon ahli K3 umum yang tentunya dapat membantu meningkatkan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada PT. Riau Andalan Pulp Pulper.
Tujuan dari calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U)
ini mengikuti PKL di PT. Riau Andalan Pulp Pulper (RAPP), pada tanggal 1-13
Agustus 2022 adalah, supaya wawasan yang diperoleh selama PKL dapat
menambah khasanah keilmuan terkait penerapan peraturan dan norma K3 di
tempat kerja nantinya. Serta melakukan pengawasan serta perbaikan yang
berkesinambungan, dalam rangka mengurangi risiko kecelakaan kerja di
perusahaan yang disebabkan oleh faktor kelalaian manusia maupun kegagalan
fungsi mesin.
4
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup perusahaan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk
calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) adalah di perusahaan
dengan data-data sebagai berikut:
Nama : PT. RIAU ANDALAN PULP PULPER (RAPP)
Alamat : Jln. Lintas Timur Pangakalan Kerinci, Pelalawan, RIAU
Area : Pulp Dryer #3 (PD#3)
Tanggal : 08 September 2022
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
D. Dasar Hukum
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara Umum:
1. Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-undang No 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.
3. Peraturan Pemerintah No.12 tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
4. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011)
5. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2010 (PUIL 2000)
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No: PER.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No: Kep.186/MEN/1999
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.04 tahun 1980
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.02 tahun 1983
10. Instruksi. Menaker INS. 11/MEN/1997
11. Permenaker No.04 Tahun 1987 tentang P2K3
12. PP No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3
13. Kep. Menaker KEP.186/MEN/1999 Unit Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja
14. Permenakertrans No PER.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
5
15. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No
KEP.174/MEN/1986, No 104/KPTS/1986
6
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat
7
APRIL merupakan salah satu pelopor di wilayahnya untuk pelaporan
keberlanjutan keberlanjutan, penilaian Stok Karbon Tinggi (High Carbon
Stock/HCS) dan Nilai Konservasi Tinggi (High Conservation Value/HCV),
sertifikasi Chain-of-Custody, dan penggunaan pendekatan bentang alam untuk
pengelolaan (risiko) kebakaran.
APRIL bekerja dengan kelompok-kelompok pemerhati lingkungan,
masyarakat setempat dan para pemangku kepentingan inti lainnya untuk
menerapkan praktik pengelolaan terbaik di bidang sosial, lingkungan, dan
ekonomi. APRIL adalah anggota Tropical Forest Alliance 2020, sebuah bentuk
kerja sama pemerintah-swasta pada tingkat global yang mendukung
keberlanjutan, rantai pasokan bebas deforestasi.
Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Sustainable Forest
Management Policy/SFMP 2.0) mengatur operasi APRIL. Kebijakan ini
mengadopsi model Perlindungan Produksi perkebunan, berkomitmen pada
konservasi satu hectare hutan untuk setiap satu hektare perkebunan. APRIL
melakukan konservasi 250.000 hektare hutan Nilai Konservasi Tinggi dan
bekerja dengan berbagai pemangku kepentingan dalam kemitraan publik-swasta
yang disebut Restorasi Ekosistem Riau (RER) untuk merestorasi lebih dari
150.000 hektare lahan gambut di Semenanjung Kampar Indonesia. Sebanyak
370.000 hektare hutan dilestarikan dan dilindungi.
B. Fasilitas Penunjang
Smoking Area
Parking Area
Foodcourt
Klinik
Sport Center
Tempat Ibadah
Transportasi
Workship Place
8
C. Sarana Pokok Perusahaan
Laboratory and Production Building
Analityc Analysis
Water Treatment Plant
Warehouse
Waste Water Treament and Utility
Man Office
Open Storage Area
Training Center Building
LP&C Building
9
E. Struktur Organisasi Perusahaan
10
2. Misi
a. Jalan Menuju Kemakmuran
Grup APRIL memulai produksi bubur kertas komersial pada tahun 1995,
diikuti oleh produksi kertas komersial pada tahun 1998. Pertumbuhan wilayah
ini mencerminkan pertumbuhan operasional Grup APRIL di Indonesia, dengan
pembentukan Kabupaten Pelalawan pada tahun 1999 dan kemudian
kotamadya Kerinci pada tahun 2001. Pertumbuhan Kerinci yang pesat ini
kemudian memungkinkannya dibagi menjadi tiga wilayah pada tahun 2005.
11
kepentingan lainnya. APRIL juga memperkuat upaya perlindungan hutan dan
komitmen konservasi termasuk penghapusan deforestasasi dari rantai suplai dan
penambahan aspek penilaian terhadap Persediaan Karbon yang Tinggi (HCV).
12
G. Identifikasi Bahaya dan Risiko Perusahaan
13
14
BAB III
TEMUAN & ANALISA
14
Dilakukan Kepmen tenaga kerja dan
3. pengecekan Transmigrasi No. 75 Tahun 2002
dan inspeksi tentang Pemberlakuan SNI
panel distribusi Persyaratan Umum Instalasi
Listrik 2000 (PUIL 200) di tempat
kerja
Permen Tenaga kerja No. 04
Tahun 1993 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja
4. Gambar Permen Ketenagkerjaan RI No.12
instalasi listrik tahun 2015 tentang K3 Listrik di
Tempat Kerja pasal 4
5. Terdapat
tangga di area. Surat Keputusan Bersama
Tangga Menteri Tenaga Kerja dan Menteri
memiliki jarak, Pekerjaan Umum No
tinggi, dan KEP.174/MEN/1986,No
lebar yang 104/KPTS/1986
sama, tidak Permenaker No 01/MEN/1980
kurang dari 25 Bab Tangga Pasal 25 sd 27
cm dan tidak tentang tangga
lebih dari 35
cm,
151
B. Temuan & Analisa Negatif
Peluang Konsekuensi Risiko Pengendalian / Peraturan
No No Foto Temuan
Rekomendasi Perundangan
Tidak ada C 3 3C – High Memasang Permen No. 02
penutup rambu yang baru, Tahun 1989 (pasal
1. cover/pelindun menutup lubang 28 – 34)
g stop kontak pada bagian UU No 30 Tahun
Potensi bawah, rutin 2009 (Pasal 44)
Hazard: melakukan PUIL 2000 & 2011
Electric pembersihan
(tersentrum/ bekerja sama
electri shock) dengan pest
control terkait
banyaknya
kotoran burung
2 Rambu tanda D 3 3D- Moderate Memasang SNI 0225:2011 PUIL
bahaya pada rambu yang baru, 2011 pasal
2. pagar trafo menutup lubang 9.12.1.2.1
sudah rusak, pada bagian SNI 0225:2011 PUIL
terdapat celah bawah, rutin 2011 Tabel 51A
di bawah trafo melakukan Kode AL2
14
16
kemungkinan pembersihan SNI 0225:2011 PUIL
bisa dimasuki bekerja sama 2011 pasal 134.4.1.2
kucing, dengan pest MOD (2.6.1.2)
beberapa trafo control terkait SNI 0225:2011 PUIL
terdapat banyaknya 2011 pasal
kotoran burung kotoran burung 9.12.1.3.1
berpotensi UU No. 1 Tahun
ledakan 1970 pasal 3 ayat 1
huruf q
1
17
Belum
terlatihnya
welder secara
adm.
2
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil PKL yang telah dilakukan terdapat 5 temuan positif dan 5
temuan negatif (2 temuan high risk dan 3 temuan moderate risk). Secara
keseluruhan penerapan SMK3 di area PD#3 sudah berjalan dengan baik.
B. Saran
Agar temuan-temuan yang berkaitan dengan K3 kelistrikan, kebakaran dan
konstruksi segera diperbaiki dan dilakukan pemantauan berkala oleh
perusahaan.
14
19
REFERENSI
1
20