Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)


PT. RAPP

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


Kelompok III
Romadonsyah
Reza Fahlevi
Yohanes Daud Suherman
Janssen
Syahril
Vany Silvia
Suswanto

PENYELENGGARA
PT. GEO MANDIRI KREASI
30 Agustus s/d 12 September 2022

14
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2


LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 2
MAKSUD DAN TUJUAN .......................................................................................................... 3
RUANG LINGKUP ................................................................................................................. 5
DASAR HUKUM..................................................................................................................... 5

BAB II KONDISI PERUSAHAAN ........................................................................................ 7


GAMBARAN PERUSAHAAN ..................................................................................................... 7
FASILITAS K3 PERUSAHAAN .................................................................................................. 8
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RISIKO PERUSAHAAN.................................................... 13

BAB III TEMUAN & ANALISA ........................................................................................... 14


TEMUAN POSITIF ................................................................................................................ 14
TEMUAN NEGATIF............................................................................................................... 16

BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 19


KESIMPULAN ...................................................................................................................... 19
SARAN .............................................................................................................................. 19

REFERENSI ........................................................................................................................ 20

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan upaya untuk menciptakan
lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat meminaliskan terjadinya
kecelakaan maupun penyakit akibat kerja. Selain itu merupakan hak bagi setiap
tenaga kerja untuk mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan selama
bekerja.
Jumlah angka kecelakaan kerja di Indonesia saat ini relatif masih tinggi.
Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, pada tahun 2019 tercatat 114.235
kasus kecelakaan kerja. Sedangkan pada tahun 2020, periode Januari hingga
Oktober, BPJS mencatat 177.161 kasus kecelakaan kerja, 53 kasus penyakit
akibat kerja.
Menurut penelitian Internasional Labor Organization (ILO), Indonesia
menempati urutan ke 52 dari 53 negara dengan manajemen K3 yang buruk.
Permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia secara
umum terabaikan, hal ini ditunjukkan dengan angka kecelakaan yang masih
tinggi dan tingkat kepedulian dalam dunia usaha terhadap keselamatan kerja
yang masih rendah.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang
dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya
kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Posisi Pemerintah disini melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker)
mempunyai kewajiban untuk memberikan pengawasan, pembinaan dan
memberikan bimbingan terhadap penerapan K3 di dunia Kerja melalui tenaga
pengawas yang tersebar di seluruh Indonesia.

2
Dikarenakan keterbatasan tenaga pengawas, Pemerintah menggandeng
Pembina Jasa Keselamatan dan Kesehatan kerja (PJK3), dibantu oleh Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di tempatnya usahanya
masing-masing agar pemenuhan dan pelayanan K3 dapat dilaksanakan dengan
baik.
Kesehatan Kerja Merupakan suatu hal yang telah diwajibkan dan
dibebankan kepada Perusahaan agar Kesehatan Kerja Tenaga Kerja terjamin.
Potensi Kesehatan Kerja yang terjamin akan meningkatkan produktivitas kerja
dan kesejahteraan pekerja baik di masa kerja maupun sesudah tidak bekerja di
perusahaan. Penerapan Kesehatan Kerja dapat mencegah dan mengurangi
penyakit akibat Kerja.
Tujuan dari Pratek kerja lapangan (PKL) diharapkan sebagai wadah untuk
mendapatkan pengetahuan terkait dunia kerja mengenai tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) dan juga sebagai data pembanding antara regulasi
yang ada dengan implementasi yang ada dilapangan.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pengalaman serta pengamatan langsung dalam upaya membekali


para calon Ahli K3 umum dalam praktek nyata. Dalam pelaksanaan dan
penerapan persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat kerja yang meliputi :
a) Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
b) Keadaan mesin-mesin
c) Alat-alat kerja, serta instalasi serta peralatan lainnya
d) Penanganan bahan kimia berbahaya
e) Proses produksi
f) Sifat pekerjaan dan lingkungan kerja

3
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 umum di tempat kerja, sehingga
para calon Ahli K3 umum dapat bertindak secara professional didalam bekerja
dan dapat memberikan kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga
dan meningkatkan kinerja K3 di tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung
jawabnya. Dalam pengamatan lapangan kami memfokuskan untuk mengamati
mengenai Kesehatan dan Kelembagaan K3 yang ada pada PT. Riau Andalan
Pulp Pulper. Dimana manfaat dan tujuan dari pengamatan lapangan yang
dilakukan untuk memberikan pengalaman kepada para calon ahli K3 Umum
dalam upaya menimbulkan kemampuan dan melatih kepekaan untuk mengamati
dan memahami kesehatan dan kelembagaan K3, selain itu manfaat dan tujuan
yang bisa didapatkan oleh perusahaan ialah berupa masukan dan saran dari
para calon ahli K3 umum yang tentunya dapat membantu meningkatkan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada PT. Riau Andalan Pulp Pulper.

Tujuan dari calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U)
ini mengikuti PKL di PT. Riau Andalan Pulp Pulper (RAPP), pada tanggal 1-13
Agustus 2022 adalah, supaya wawasan yang diperoleh selama PKL dapat
menambah khasanah keilmuan terkait penerapan peraturan dan norma K3 di
tempat kerja nantinya. Serta melakukan pengawasan serta perbaikan yang
berkesinambungan, dalam rangka mengurangi risiko kecelakaan kerja di
perusahaan yang disebabkan oleh faktor kelalaian manusia maupun kegagalan
fungsi mesin.

Adapun tujuan penulisan laporan PKL ini, adalah untuk mengetahui


penerapan peraturan dan normal K3 di perusahaan yang dikunjungi. Dan laporan
ini juga bisa digunakan untuk sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk
menghindari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

4
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup perusahaan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk
calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) adalah di perusahaan
dengan data-data sebagai berikut:
Nama : PT. RIAU ANDALAN PULP PULPER (RAPP)
Alamat : Jln. Lintas Timur Pangakalan Kerinci, Pelalawan, RIAU
Area : Pulp Dryer #3 (PD#3)
Tanggal : 08 September 2022
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB

D. Dasar Hukum
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara Umum:
1. Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-undang No 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.
3. Peraturan Pemerintah No.12 tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
4. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011)
5. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2010 (PUIL 2000)
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No: PER.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No: Kep.186/MEN/1999
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.04 tahun 1980
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.02 tahun 1983
10. Instruksi. Menaker INS. 11/MEN/1997
11. Permenaker No.04 Tahun 1987 tentang P2K3
12. PP No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3
13. Kep. Menaker KEP.186/MEN/1999 Unit Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja
14. Permenakertrans No PER.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan

5
15. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No
KEP.174/MEN/1986, No 104/KPTS/1986

6
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat

Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL) adalah anggota


dari RGE Group yang didirikan oleh Sukanto Tanoto pada tahun 1973. Di bawah
kepemimpinannya, RGE Group telah berkembang menjadi kelompok usaha
global yang mempekerjakan lebih dari 60.000 karyawan, dengan total aset lebih
dari US$ 25 miliar serta jangkauan penjualan di seluruh dunia.
Sebagai salah satu pelopor perusahaan yang bertanggung jawab, Grup
APRIL dan anak perusahaannya melaksanakan prinsip 5C yang dipercaya oleh
Bapak Sukanto Tanoto. Praktek bisnis harus membawa kebaikan bagi
Masyarakat (Community), Negara (Country), Iklim (Climate), Pelanggan
(Customer) dan pada akhirnya baik bagi Perusahaan (Company). Dengan
demikian, tanggung jawab sosial perusahaan diaplikasikan dalam operasional
dan manajemen Grup APRIL untuk memajukan lingkungan dan
mengembangkan masyarakat serta untuk memenuhi tanggung jawab sosial
korporasi.
Asia Pacific Resources International Holding Ltd (APRIL) adalah salah
satu produsen pulp dan kertas terbesar di dunia. Pulp yang diproduksi APRIL
digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk tisu dan kertas, sedangkan
prosuksi kertas digunakan untuk percetakan dan menulis yang banyak
digunakan oleh jutaan orang setiap hari. PaperOne™ adalah merek unggulan
Grup APRIL yang terbuat dari 100% serat perkebunan terbarukan dan dijual ke
lebih dari 70 negara di dunia.
Pabrik efisien energi milik APRIL memiliki kapasitas produksi tahunan
sebesar 2,8 juta ton pulp dan 1,15 juta ton kertas. Ini semua tersertifikasi ISO
9001:2000, ISO 14001, dan OHSAS 18001. APRIL bersertifikat Programme for
the Endorsement of Forest Certification (PEFC) untuk pengelolaan hutan
berkelanjutan.

7
APRIL merupakan salah satu pelopor di wilayahnya untuk pelaporan
keberlanjutan keberlanjutan, penilaian Stok Karbon Tinggi (High Carbon
Stock/HCS) dan Nilai Konservasi Tinggi (High Conservation Value/HCV),
sertifikasi Chain-of-Custody, dan penggunaan pendekatan bentang alam untuk
pengelolaan (risiko) kebakaran.
APRIL bekerja dengan kelompok-kelompok pemerhati lingkungan,
masyarakat setempat dan para pemangku kepentingan inti lainnya untuk
menerapkan praktik pengelolaan terbaik di bidang sosial, lingkungan, dan
ekonomi. APRIL adalah anggota Tropical Forest Alliance 2020, sebuah bentuk
kerja sama pemerintah-swasta pada tingkat global yang mendukung
keberlanjutan, rantai pasokan bebas deforestasi.
Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Sustainable Forest
Management Policy/SFMP 2.0) mengatur operasi APRIL. Kebijakan ini
mengadopsi model Perlindungan Produksi perkebunan, berkomitmen pada
konservasi satu hectare hutan untuk setiap satu hektare perkebunan. APRIL
melakukan konservasi 250.000 hektare hutan Nilai Konservasi Tinggi dan
bekerja dengan berbagai pemangku kepentingan dalam kemitraan publik-swasta
yang disebut Restorasi Ekosistem Riau (RER) untuk merestorasi lebih dari
150.000 hektare lahan gambut di Semenanjung Kampar Indonesia. Sebanyak
370.000 hektare hutan dilestarikan dan dilindungi.

B. Fasilitas Penunjang

 Smoking Area
 Parking Area
 Foodcourt
 Klinik
 Sport Center
 Tempat Ibadah
 Transportasi
 Workship Place

8
C. Sarana Pokok Perusahaan
 Laboratory and Production Building
 Analityc Analysis
 Water Treatment Plant
 Warehouse
 Waste Water Treament and Utility
 Man Office
 Open Storage Area
 Training Center Building
 LP&C Building

D. Prasarana dan Fasilitas


 Forklift
 Rotate Roller
 Storage Tank
 Hoist Crane
 Chain
 Gear Box
 Pump
 Conveyor

9
E. Struktur Organisasi Perusahaan

F. Visi dan Misi Perusahaan


1. Visi
Sebagai salah satu pelopor perusahaan yang bertanggung jawab, Grup
APRIL dan anak perusahaannya melaksanakan prinsip 5C yang dipercaya oleh
Bapak SukantoTanoto. Praktek bisnis harus membawa kebaikan bagi
Masyarakat (Community), Negara (Country), Iklim (Climate), Pelanggan
(Customer) dan pada akhirnya baik bagi Perusahaan (Company). Dengan
demikian, tanggung jawab social perusahaan diaplikasikan dalam operasional
dan manajemen Grup APRIL untuk memajukan lingkungan dan
mengembangkan masyarakat serta untuk memenuhi tanggung jawab social
korporasi. Tanoto Foundation yang didirikan pada tahun 1981 merupakan
penerapan visi ini.

10
2. Misi
a. Jalan Menuju Kemakmuran
Grup APRIL memulai produksi bubur kertas komersial pada tahun 1995,
diikuti oleh produksi kertas komersial pada tahun 1998. Pertumbuhan wilayah
ini mencerminkan pertumbuhan operasional Grup APRIL di Indonesia, dengan
pembentukan Kabupaten Pelalawan pada tahun 1999 dan kemudian
kotamadya Kerinci pada tahun 2001. Pertumbuhan Kerinci yang pesat ini
kemudian memungkinkannya dibagi menjadi tiga wilayah pada tahun 2005.

b. Menabur Benih Hutan Lestari


Pada tahun 2022, Group April menerapkan system legalitas kayu secra
menyeluruh utuk mencegah kayu illegal memasuki rantai pasokan dan produksi.
Sistem tersebut memverifikasi dan melacak kayu dari perkebunan serat
perusahaan sampai ke pabrik. Grup APRIL juga berkolaborasi dengan World
Wildlife Fund (WWF) untuk mengatasi pembalakan liar di Tesso Nilo dan
menandatangani moratorium pembangunan jalan lebih lanjut dan
pengembangan perkebunan Akasia di kawasan Tesso Nilo. Pada tahun yang
sama, Grup APRIL meraih sertifikasi ISO 14001 untuk semua perkebunan serat
serta pabrik pulp dan kertas.

c. Pertumbuhan Dan Pengakuan


Sejak 2010, fasilitas produksi Grup APRIL telah disertifikasi oleh Programme
for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) pada sisi standar Chains of
Custody, yang memastikan bahwa semua bahan baku yang masuk ke pabrik
dipasok dari sumber-sumber resmi dan tidak bermasalah. APRIL juga
memperoleh sertifikasi dari Label Penghijauan Hong Kong (Hong Kong Green
Label) untuk produk PaperOneTM pada tahun 2010.

d. Jalan Menuju Masa Depan Yang Berkelanjutan


Pada bulanJuni 2015, Grup APRIL mengembangkan Kebijakan Pengelolaan
Hutan Berkelanjutan sesuai dengan masukan dari SAC dan berbagai pemangku

11
kepentingan lainnya. APRIL juga memperkuat upaya perlindungan hutan dan
komitmen konservasi termasuk penghapusan deforestasasi dari rantai suplai dan
penambahan aspek penilaian terhadap Persediaan Karbon yang Tinggi (HCV).

12
G. Identifikasi Bahaya dan Risiko Perusahaan

Penilaian Resiko Tingkat Skala


No Uraian Pekerjaan Idenftifikasi bahaya Pengendalian Resiko Penanggung Jawab
Resiko Prioritas
Frekuensi Keparahan
Membuat jalur khusus antara pejalan kaki dan conveyor
Mengoperasikan baling line conveyor dan Membuat warning sign dan traffic control/portal
1 Terjepit conveyor 3 3 9 Sedang Supv area
cleaning Membuat SOP/WI
APD yang sesuai dengan area kerja
Membuat jalur khusus antara pejalan kaki dan conveyor
Terjepit alat stempel bale press 3 3 9 Sedang
Membuat warning sign dan traffic control/portal
2 Mengoperasikan bale press Supv area
Membuat SOP/WI
Tergelincir 3 2 6 Sedang
APD yang sesuai dengan area kerja
Memisahkan jalur pejalan kaki dan jalur forklift
Tertabrak forklift 3 3 9 Sedang Safety device (alarm, spion)
3 Mengoperasikan forklift Sign "Kecepatan MAX forklift 10 km/jam) Supv area
SOP
Tertimpa material yang terjatuh dari forklift 5 3 15 Tinggi
Penggunaan APD yg sesuai (safety shoes, helmet, goggles)
SOP
4 Menghandle alat dengan overhead crane Tertimpa alat yang jatuh 5 4 20 Tinggi Supv area
Penggunaan APD yg sesuai
Warning sign "Temperature tinggi"
5 Pengoperasian LP steam dan MP steam Terkena steam (temperature tinggi) 3 3 9 Sedang Supv area
Penggunaan APD yg sesuai
Terjepit bale 4 3 12 Sedang SOP
6 Feeding reject bale ke dry end Supv area
Terkena steam (temperature tinggi) 3 3 9 Sedang Safety sign
SOP
7 Mengumpulkan wire Terkena mata 4 3 12 Sedang Supv area
Penggunaan APD yang sesuai (helmet, faceshield)

13
14
BAB III
TEMUAN & ANALISA

A. Temuan & Analisa Positif

No Foto Peraturan Perundangan


Temuan
1 Terdapat  PERMENAKER No 4 thn 1980
check sheet pasal 4 tentang pemasangan
pengecekan APAR.
APAR, dan  Permen PU No 26/PRT/M/2008
melakukan Tentang:persyaratan teknis
1. pengecekan system proteksi kebakaran pada
secara bangunan gedung dan
berkala lingkungan
 UU no 1 Thn 1970 pasal 3
Syarat-syarat keselamatan kerja
(b.mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran)
2. Unit trafo  SNI 0225:2011 PUIL 2011 Pasal
2. diberikan 9.12.1.1 tentang Ketentuan
proteksi Pemeliharaan Instalasi Listrik
rintangan  SNI 0225:2011 PUIL 2011 pasal
berupa pagar 9.12.1.2.1
dan dipasang
rambu bahaya

14
Dilakukan  Kepmen tenaga kerja dan
3. pengecekan Transmigrasi No. 75 Tahun 2002
dan inspeksi tentang Pemberlakuan SNI
panel distribusi Persyaratan Umum Instalasi
Listrik 2000 (PUIL 200) di tempat
kerja
 Permen Tenaga kerja No. 04
Tahun 1993 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja
4. Gambar  Permen Ketenagkerjaan RI No.12
instalasi listrik tahun 2015 tentang K3 Listrik di
Tempat Kerja pasal 4

5. Terdapat
tangga di area.  Surat Keputusan Bersama
Tangga Menteri Tenaga Kerja dan Menteri
memiliki jarak, Pekerjaan Umum No
tinggi, dan KEP.174/MEN/1986,No
lebar yang 104/KPTS/1986
sama, tidak  Permenaker No 01/MEN/1980
kurang dari 25 Bab Tangga Pasal 25 sd 27
cm dan tidak tentang tangga
lebih dari 35
cm,

151
B. Temuan & Analisa Negatif
Peluang Konsekuensi Risiko Pengendalian / Peraturan
No No Foto Temuan
Rekomendasi Perundangan
Tidak ada C 3 3C – High Memasang  Permen No. 02
penutup rambu yang baru, Tahun 1989 (pasal
1. cover/pelindun menutup lubang 28 – 34)
g stop kontak pada bagian  UU No 30 Tahun
Potensi bawah, rutin 2009 (Pasal 44)
Hazard: melakukan  PUIL 2000 & 2011
Electric pembersihan
(tersentrum/ bekerja sama
electri shock) dengan pest
control terkait
banyaknya
kotoran burung
2 Rambu tanda D 3 3D- Moderate Memasang  SNI 0225:2011 PUIL
bahaya pada rambu yang baru, 2011 pasal
2. pagar trafo menutup lubang 9.12.1.2.1
sudah rusak, pada bagian  SNI 0225:2011 PUIL
terdapat celah bawah, rutin 2011 Tabel 51A
di bawah trafo melakukan Kode AL2

14
16
kemungkinan pembersihan  SNI 0225:2011 PUIL
bisa dimasuki bekerja sama 2011 pasal 134.4.1.2
kucing, dengan pest MOD (2.6.1.2)
beberapa trafo control terkait  SNI 0225:2011 PUIL
terdapat banyaknya 2011 pasal
kotoran burung kotoran burung 9.12.1.3.1
berpotensi  UU No. 1 Tahun
ledakan 1970 pasal 3 ayat 1
huruf q

Ditemukan B 3 3B – High Seorang pekerja  UU No.1/1970


pekerjaan welder harus tentang Keselamatan
3 pengelasan segera Kerja
yang mempunyai  PerMen
welder/tukang lisensi k3 welder No.02/Men/1982
las yang tidak dan dilarang tentang kualifikasi
mempunyai bekerja jika juru las ditemat
lisensi welder belum kerja.
Resiko: mempunyai
Tersentrum lisensi k3.
dan terpercik
sisa api las.

1
17
Belum
terlatihnya
welder secara
adm.

Pengisolasian C 2 2C- Moderate Mengganti kabel  UU No 30 Tahun


4 kabel yang dengan yang 2009 (Pasal 44)
kurang baik baru tentang pemenuhan
Potensi : standarisasi
Electric peralatan dan
shock pemanfaatan tenaga
listrik
5. Terdapat besi D 3 3D- Moderate Mengambil plate  UU No 1 Tahun 1970
yang sebelum terjaut tentang Keselamatan
menggantung Kerja
tepat diatas  Permenakertrans No
greeting PER.01/MEN/1980
walkway tentang Keselamatan
Potensi : dan Kesehatan Kerja
Body injury pada Konstruksi
Bangunan

2
18
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil PKL yang telah dilakukan terdapat 5 temuan positif dan 5
temuan negatif (2 temuan high risk dan 3 temuan moderate risk). Secara
keseluruhan penerapan SMK3 di area PD#3 sudah berjalan dengan baik.

B. Saran
Agar temuan-temuan yang berkaitan dengan K3 kelistrikan, kebakaran dan
konstruksi segera diperbaiki dan dilakukan pemantauan berkala oleh
perusahaan.

14
19
REFERENSI

1. Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.


2. Undang-undang No 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.
3. Peraturan Pemerintah No.05 tahun 2012 tentang penerapan Penerapan
Dan peraturan-peraturan yang menjadi rujukkan dalam temuan dan analisa
4. Peraturan Pemerintah No.12 tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
5. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011)
6. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2010 (PUIL 2000)
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No: PER.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
8. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No: Kep.186/MEN/1999
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.04 tahun 1980
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.02 tahun 1983
11. Instruksi. Menaker INS. 11/MEN/1997
12. Permenaker No.04 Tahun 1987 tentang P2K3
13. PP No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3
14. Kep. Menaker KEP.186/MEN/1999 Unit Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja
15. Permenakertrans No PER.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
16. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No
KEP.174/MEN/1986, No 104/KPTS/1986

1
20

Anda mungkin juga menyukai