Anda di halaman 1dari 23

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)
PLTU NII TANASA 3x10 MW

K3 LINGKUNGAN KERJA DAN B3,


K3 KESEHATAN KERJA

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE VII
KOTA KENDARI

KELOMPOK 4

1. NASRUL
2. ARDAN SAPUTRA
3. SYAMSIR
4. ERWIN
5. SARWONA
6. LA ODE SAMPAGA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat

dan Hidayah-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas laporan Praktik

Kerja Lapangan di PLTU NII TANASA 3x10 MW.

Laporan ini sebagai salah satu syarat menjadi calon ahli K3 Umum. Objek

pengamatan yang kami lakukan adalah pengamatan mengenai K3 Lingkungan,

Kerja dan B3, K3 Kesehatan Kerja.

Kami menghaturkan terima kasih kepada PT. Kasiromua sebagai

penyelenggara pembinaan calon ahli K3 umum yang telah memberikan kesempatan

bagi kami untuk mengikuti pelatihan ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak / Ibu

pengawas Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kementerian

Tenaga Kerja atas kesempatan dan waktunya memberikan materi pembinaan

kepada kami.

Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kami menerima

saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua yang membacanya demi

untuk kesempurnaan laporan ini.

Penyusun

Kelompok IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Maksud Dan Tujuan ..................................................................................2

1.3 Ruang Lingkup ..........................................................................................2

1.4 Dasar Hukum .............................................................................................3

1.4.1. Dasar Hukum K3 Lingkungan Kerja dan B3 .....................................3

1.4.2. Dasar Hukum Kesehatan Kerja ..........................................................3

BAB II KONDISI/FAKTA TEMPAT KERJA ...................................................5

2.1. Gambaran Umum Perusahaan ...................................................................5

2.1.1. Temuan Positif ...................................................................................6

2.1.2. Temuan Negatif................................................................................ 15

BAB III ANALISA ............................................................................................... 17

3.2. Analisa Temuan Positif ........................................................................... 17


3.3. Analisa Temuan Negatif .......................................................................... 19

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ................................................................. 20

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 21

5.2. Kesimpulan .............................................................................................. 21

5.3. Saran ........................................................................................................ 21

DOKUMENTASI .................................................................................................. 22
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan adanya globalisasi di segala bidang, maka perindustrian di

Indonesia mengalami perubahan yang besar. Perubahan ini ditandai dengan

bertambah majunya teknologi yang digunakan dalam menjalankan proses produksi

sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Namun, perubahan

dalam proses produksi ini juga bisa menimbulkan risiko terjadinya kecelakaan

terhadap tenaga kerja atau kecelakaan kerja.

Pemeliharaan dan perlindungan tenaga kerja mencakup kepada aspek

keselamatan dan kesehatan kerja, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja

maupun lingkungan kerja serta peralatannya. Pemerintah pun telah mengatur

kewajiban ini dalam bentuk undang-undang yang menjamin hak serta kewajiban

perusahaan dan tenaga kerja dalam hal perlindungan. Undang-undang No. 13 Tahun

2003 Tentang Ketenagakerjaan telah mengatur dengan jelas mengenai hak dan

kewajiban atas keselamatan dan kesehatan kerja ini, yakni pada pasal 86 dimana

dikatakan bahwa setiap pekerja memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan

keselamatan dan kesehatan kerja melalui program K3 yang terintegrasi pada sistem

maajemen perusahaan. Dengan landasan ini maka ada kewajiban legal terhadap

pemenuhan K3 di perusahaan.

Oleh karena itu, sesuai dengan peraturan yang berlaku setiap pabrik atau

perusahaan yang di dalamnya terdapat pekerja dan risiko terjadinya bahaya, wajib
untuk memberikan perlindungan keselamatan.

Salah satu pengelolaan K3 di tempat kerja adalah dengan menunjuk personil

yang melakukan pengawasan terhadap ditaatinya peraturan perundangan K3, yang

duduk sebagai sekretaris Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(P2K3) dan mengembangkan pelaksanaan K3 perusahaan. Untuk itu perlu adanya

pelaksanaan pelatihan teknis pembinaan calon ahli keselematan dan kesehatan kerja

umum (AK3U) sehingga mendapatkan personil yang mampu meningkatkan


kemampuan dan pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam

rangka mengendalikan risiko di tempat kerja.

Salah satu kegiatan dalam pelaksanaan pelatihan calon Ahli K3 Umum di

tempat kerja adalah Praktek Kerja Lapangan (PKL). Kegiatan PKL berupa

kunjungan peserta ke perusahaan yang di tentukan, untuk melakukan pengamatan

langsung apakah perusahaan tersebut telah memenuhi persyaratan untuk

dibentuknya lembaga P2K3 berdasarkan jumlah buruh dan tingkat risikonya serta

melihat sejauh mana penerapan SMK3 pada perusahaan tersebut.

Dalam kegiatan ini dilakukan pengumpulan data dan informasi melalui

pengamatan langsung dan wawancara. Semua data dan informasi yang diperoleh

menjadi bahan pembuatan laporan kegiatan PKL untuk di seminarkan pada akhir

kegiatan pelatihan.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud kegiatan observasi lapangan yaitu untuk memenuhi salah satu

materi kurikulum/pelajaran dalam rangka pembinaan calon Ahli K3 Umum.

Tujuan yaitu mempraktikkan teori (mata ajaran) yang telah diterima selama

kegiatan pelatihan . Tujuan Khusus: salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi

peserta pelatihan Calon Ahli K3 , agar peserta mampu :

a. Melakukan identifikasi, analisa dan membuat rekomendasi pelaksanaan K3

lingkungan.

b. Melakukan identifikasi, analisa dan membuat rekomendasi pelaksanaan K3


kesehatan kerja.

c. Melakukan identifikasi, analisa dan membuat rekomendasi K3 bahan

berbahaya beracun.

C. Ruang Lingkup

1. K3 Lingkungan dan B3 :

a. Houskeping/ 5s toilet

b. K3 Kimia ( Penanaganan Bahan B3/ Meledak, Terbakar, Beracun)

c. NAB Fisika (Kebisingan, Getaran, Temperatur dan Pencahayaan)

2. Kesehatan Kerja

a. K3 Poliklinik

b. Dokter Pemeriksa Kesehatan

c. Paramedis

d. Petugas P3K

e. Kotak P3K dan Isinya

f. Kantin dan Gizi Kerja

D. Dasar Hukum

1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 1 Tahun 1979 tentang Pengadaan

Kantin dan Ruang Makan.

3. Permenaker No. 2 Tahun 1980 Tentang pemeriksaan kesehatan tenagakerja

dalam penyelenggaraan keselamatan kerja


4. Permenaker No. 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat

Kerja.

5. Permenaker No. 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.

6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 333 Tahun 1989 tentang Diagnosa dan

Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.

7. Undang undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Kerja

8. Keputusan Menteri tenaga Kerja RI No. KEP-187/MEN/1999 tentang

pengendalian bahan kimia berbahaya.

9. Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi nomor

PER.13/MEN/X/2011 tentang nilai ambang batas faktor fisika dan faKtor

kimia di tempat kerja

10. Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang keselamatan dan kesehatan kerja,

lingkungan kerja.
BAB II

KONDISI/FAKTA TEMPAT KERJA

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Pembangkitan Jawa Bali Services adalah anak perusahaan dari PT. PJB

(Pembangkitan Jawa Bali). Yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan lini bisnis

dalam memberikan jasa operasi dan pemeliharaan unit pembangkit listrik.

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 30 Maret 2001 dengan prosentase

kepemilikan saham 98% dimiliki oleh PT. PJB dan 2% dimiliki oleh YK PT. PJB

(yayasan kesejahteraan PT. PJB). Pada awalnya,

PT. PJB Services hanya fokus pada bidang jasa pemeliharaan pembangkit

listrik, kemudian berkembang menjadi perusahaan yang berkecimpung dalam jasa

operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik. PLTU Kendari merupakan salah satu

pembangkit yang dikelola oleh PT. PJB Services di Sulawesi tenggara – kendari,

sebagai pengelolah jasa O&M pembangkit yang terpercaya PT. PJB Services

dituntu untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan. Salah bentuk dari

pelayanan yang diberikan adalah dengan mempertahankan keandalan dan efisiensi

pembangkit yang dikelola agar tertap tinggi, selain itu PT. PJB Services juga

dituntu untuk dapat memberikan solusi yang tepat terhadap pemasalahan yang ada.
Gambar 2.1 Area PLTU NII TANASA 3 × 10 MW Sulawesi Tenggara

B. Temuan

Praktik kerja lapangan dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2019. Adapun

hasil pengamatan yang kami lakukan sebagai berikut:

A. Temuan Positif

No. Lokasi Temuan Gambar Keterangan


1. Tempat P3K Hanya

pembuangan terdapat

limbah pada tempat

padat dan pembuangan

limbah cair limbah

padat

2. House Penyediaan Disediakan

Keeping tempat pada setiap

sampah site area

lokasi

pekerjaan

3. Pembuangan Waste Memiliki

limbah water tempat

treatment pembuangan

limbah
dengan 3

tower

masing-

masing pada

lokasi yang

sama

sehingga

limbah tidak

langsung

dibuang ke

laut.

4. Site area Sistem Sistem

perpipaan perpipaan

rapi dan

teratur, tidak

ada yang

berceceran.

5. Pengolahan Jalur Jalur

limbah evakuasi evakuasi

padat dicantumkan

pada lokasi

area kerja
Terdapat
6. Terdapat di Rambu /
banyak
lokasi marka /
safety sign
pekerjaan safety sign
yang

ditempatkan

pada setiap

area masing

masing

divisi,

contoh pada

area yang

memiliki

potensi

bahaya

tinggi

diberikan

rambu

peringatan

untuk

pemakaian

APD secara

lengkap
B. Temuan Negatif

No. Lokasi Temuan Gambar Keterangan

1. Tempat Tidak Tidak

pembuangan adanya terdapat P3K


-
limbah P3K di

limbah cair pembuangan

limbah cair

2. Laboratorium Tidak - Tidak adanya

Kimia adanya Ahli K3 yang

Ahli K3 berwajib dan

berwenang

pada bahan

kimia

berbahaya
3. Jalanan Berbecek Jalanan yang

angkut dan dilalui

produksi berlumpur berbecek dan

batubara berlumpur

sehingga

dapat

menyebabkan

jalanan

menjadi

tergelincir

dan lembek.
BAB III

ANALISA

A. Analisa Temuan Positif

Adapun hasil analisa terhadap temuan positif dapat dilihat pada tabel berikut.

No. Lokasi Temuan Gambar Analisis


1. Tempat P3K Temuan P3K

pembuangan pada lokasi

limbah pembuangan

padat dan limbah padat

limbah cair telah sesuai

berdasarkan

regulasi

Permenakertrans

RI No. Per.

15/MEN/VIII/200

8 tentang

Pertolongan

Pertama pada

Kecelakaan di

Tempat Kerja.
2. House Penyediaan Peneyediaan

Keeping tempat tempat kerja

sampah diatur dan sesuai

dengan UU No. 1

tahun 1970 poin I

dan Permen

Perburuan No.

7tanhun 1964

tentang syarat

kesehatan,

kebersihan serta

penerangan

tempat kerja.

3. Pembuangan Waste Pembuatan waste

limbah water water treatmen

treatment diatur dalam

Kep.Men. Tenaga

Kerja No.

KEP.187/MEN/

1999
4. Site area Sistem Surat Edaran

perpipaan Menteri

Transnaker RI

No. SE

02/MEN/DJPPK/

11/2006 tentang

peningkatan

pengawasan

pemakaian

isntalasi pipa

bertenaga

5. Pengolahan Jalur Jalur evakuasi

limbah evakuasi dicantumkan pada

padat lokasi area kerja


Terkait
6. Terdapat di Rambu /
pemasangan ramu
lokasi marka /
/ safety sign pada
pekerjaan safety sign
lokasi kerja telah

sesuai dengan UU

No. 1 tahun 1970

poin a

B. Analisa Temuan Negatif

Adapun hasil analisa terhadap temuan positif dapat dilihat pada tabel berikut.

No. Lokasi Temuan Gambar Keterangan

1. Tempat Tidak Tidak adanya P3K

pembuangan adanya pada lokasi


-
limbah P3K pembuangan

limbah cair limbah cair

bertentangan

dengan

berdasarkan

regulasi

Permenakertrans
RI No. Per.

15/MEN/VIII/2008

tentang

Pertolongan

Pertama pada

Kecelakaan di

Tempat Kerja.

2. Laboratorium Tidak - Kepmennaker RI

Kimia adanya No. KEP-

Ahli K3 187/MEN/1999

tentang

Pengendalian

Bahan Kimia

Berbahaya

3. Jalanan Berbecek UU No. 1 Tahun

angkut dan 1970 tentang

produksi berlumpur Keselamatan Kerja

batubara poina a dan i.


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi kami di PLTU NII TANASA 3 × 10 MW

Kendari, menyimpulkan :

a. Telah menerapkan penanganan limbah hasil pekerjaan di area perusahaan.

b. Telah terpasang rambu-rambu K3 sesuai jenis limbah hasil produksi

c. Telah tersedia kotak P3K beserta isi yang lengkap di beberapa titik sebagai

salah satu upaya pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja.

B. Saran

a. Perusahaan seharusnya mempunyai petugas P3K sesuai Peraturan Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. PER.15/MEN/VIII/2008.

b. Perusahaan seharusnya memberi simbol rambu K3 pada bahan

kimia berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai