Adytia Nugraha
Aiman Habibie
Ayu Andira
Davit Kurniawan
Amelda Aprilia
PENYELENGGARA
PT. SAFETY FIRST INDONESIA
Yogyakarta, 15 Juni 2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil video yang disiapkan oleh panitia dan hasil wawancara
dengan PT. Fathan Berkah Abadi yang sebagai salah satu syarat kelulusan dalam pelatihan calon
Ahli K3 Umum. Selama pelatihan, pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan, penyusun telah
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, terkait hal tersebut, kami menyampaikan ucapan
terimakasih yang mendalam kepada :
1. Seluruh Staff PT. Fathan Berkah Abadi yang telah memberikan izin untuk melakukan kegiatan
kunjungan lapangan.
2. Seluruh Staff di PT. Safety First Indonesia selaku penyelenggara pelatihan Ahli K3
Umum,yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk menyelesaikan kegiatan praktik
kerja lapangan (PKL) dan penyusunan laporan.
3. Seluruh Trainer dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogtakarta
(DIY) yang telah memberikan materi mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
4. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum periode 2023 yang telah mampu menjaga
suasana pelatihan yang kondusif dan dapat mewujudkan kerjasama yang baik.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penyusunan menyadari bahwa semua ini jauh dari kata
sempurna baik dari segi isi maupun cara pengungkapan dan penyajian dalam bentuk tulisan. Oleh
karena itu, kritik serta saran yang membangun sangat diharapkan.dan semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya bagi penulis.
Akhir kata, mohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini dapat bermanfaat dan semoga
laporan ini dapat memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pelatihan dan dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..
A. Latar Belakang..……………………………………….......................................
C. Ruang lingkup…………………………………..…………………………...…..
D. Dasar Hukum…………………………………………………………..…..........
B. Proses Produksi………………………………………………….........................
C. Alur Kerja………...……………………………………………………..............
D. Faktor Bahaya……………………………………………………………..........
1. Temuan Positif…………………………………………………...............
2. Temuan Negatif………………………………………….……………...
BAB IV PENUTUPAN…………………………………………………..................
A. Kesimpulan……………………………………………………………………...
B. Saran……………………………………………………………………..............
Lampiran……………………………………………………………………………
Notulen……………………………………………………………………………...
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan di tempat kerja telah lama menjadi perhatian pemerintah dan pelaku usaha.
Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena berkaitan erat dengan produktivitas karyawan dan
perusahaan. Semakin banyak cara untuk memastikan keselamatan tenaga kerja, semakin sedikit
kecelakaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk menyediakan sarana untuk
memastikan K3. Kesehatan kerja adalah penting dan perusahaan harus mempertimbangkannya. Zat
berbahaya dan beracun adalah alat atau zat lain yang dapat membahayakan kesehatan dan
kelangsungan hidup manusia, makhluk hidup lain, atau habitat lain. Karena sifat tersebut, dan bahan
berbahaya beracun dan limbahnya memerlukan penanganan khusus.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) masih sering diabaikan di seluruh Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya kecelakaan kerja. Secara keseluruhan, kondisi kesehatan dan
keselamatan (K3) bagi dunia usaha di Indonesia tergolong rendah karena dunia usaha tidak dapat
dipisahkan dari apa yang disebut tenaga kerja, padahal tenaga kerja merupakan unsur penting dalam
operasional usaha. Hal ini mencerminkan fakta bahwa daya saing perusahaan Indonesia di dunia
internasional masih sangat rendah. Indonesia akan kesulitan memasuki pasar global karena
penggunaan tenaga kerja yang tidak efisien. Terlepas dari kenyataan bahwa perkembangan
perusahaan sangat tergantung pada kualitas tenaga kerjanya. Oleh karena itu, pemerintah harus
mendorong penerapan peraturan atau aturan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja bersama
dengan kepentingan perusahaan.
Sebagai salah satu syarat pelatihan ahli K3 umum yang diselenggarakan oleh Kementerian
Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Manusia Republik Indonesia dan untuk meningkatkan
pengetahuan calon tenaga kesehatan dan keselamatan kerja umum, peserta wajib mengikuti
pelatihan lapangan (PKL). Dengan menyelesaikan PKL, calon ahli K3 umum diharapkan dapat
mempelajari dan mengimplementasikan teori yang diperoleh dengan melatih praktisi K3 di
lapangan.
Praktek Lapangan (PKL) dilaksanakan secara daring dengan sasaran PT. Fathan Berkah
Abadi. Perusahaan ini adalah produsen kuliner makanan yang telah menerapkan sistem manajemen
K3 di semua bidang kegiatan produksinya. Hal ini dibuktikan dengan sertifikasi yang diterima
perusahaan.
1.2 Maksud dan Tujuan
1. Sebagai prasyarat untuk memperoleh Sertifikat Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Umum.
2. Mempraktikkan penerapan teori keselamatan kerja yang dipelajari dalam pembinaan di tempat
kerja.
3. Mendapatkan pemahaman yang jelas tentang praktik kesehatan dan keselamatan kerja di
tempat kerja, khususnya di bidang K3 Kesehatan Kerja, K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana
Tekan, dan Tangki Timbun.
1. Terjepit
Pemakaian mesin-mesin produksi , serta cara kerja dan sikap kerja yang kurang sesuai,
sering kali dapat menimbulkan potensi bahaya. angka kecelakaan kerja yang sering terjadi
adalah terjepit. Pada umumnya tenaga kerja di perusahaan ini kurang berhati-hati dan tidak
patuh pada pedoman kerja sehingga kecelakaan kerja tersebut dapat terjadi.
2. Terpeleset
Potensi bahaya terpeleset sering kali di temukan ditempat kerja. Potensi bahaya ini terjadi
karena adanya lantai yang licin karena adanya tumpahan margarin, tepung atau bahan yg
lain, hal ini sering kali tidak di perhatikan oleh tenaga kerja sehingga berpotensi
menimbulkan bahaya terpeleset.
3. Peledakan
Sumber bahaya peledakan yang ada di PT. FBA disebabkan dari penggunaan dan pemakaian
bahan-bahan dasar kimia seperti : tabung gas oksigen, dll. Yang dapat meledak pada
konsentrasi dan tekanan tertentu. Apabila bahan-bahan tersebut saling berdekatan
(penempatan yang tidak sesuai) dan terkena sinar matahari langsung, maka dapat
menimbulkan potensi bahaya peledakan di tempat kerja.
4. Luka Bakar
potensi bahaya sering kali terjadi ditemukan ditempat kerja. potensi bahaya ini terjadi
karena adanya pemanggangan roti dan alat tersebut merupakan alat yang menghasilkan
panas. hal ini sering kali tidak diperhatikan oleh tenaga kerja sehingga berpotensi
menimbulkan bahaya luka bakar.
1) Tidak ada safety sign terpasang di sekitar lokasi instalasi tabung gas
BAB III
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH
Berikut analisa temuan positif dan negatif K3 Mekanik, K3 Pesawat Uap, K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun pada PT. Fathan Berkah Abadi (FBA)
No. Foto Tempat Temuan Manfaat Saran Dasar Hukum Bunyi pasal
Temuan
K3 Mekanik
1. PT FBA Lift barang Mencegah kejadian Tetap konsisten Permenaker Bahwa untuk melaksanakan
terdapat rantai tidak di harapkan menerapkan Rantai No. 6 2017 ketentuan pasal 2 ayat 2, dan pasal
contoh tertimpa lift pengaman di area tentang 3 ayat 1 tentang keselamtan kerja
pengaman
Lift Barang elevator perlu mengatur keselamtan, dan
dan kesehatan kerja elevator
eskalator
1. PT. FBA Sudah dilakukan Untuk mengetahui Konsisten dalam UU No 1 1970 Tentang keselamatan kerja
riksa uji produk layak pakai melakukan inspeksi
berkala UU No 13 2003 Tentang tenaga kerja
K3 Pesawat UAP
No. Foto Tempat Temuan Potensi Bahaya Saran Dasar Hukum Bunyi pasal
Temuan
K3 Mekanik
1. Hasil wawancara PT. FBA Operator Lifting Kesalahan Sebaiknya beberapa Permenaker No.09 Pasal 5 ayat 1
narasumber pemasangan operator yang belum Tahun 2010 Bab II
bahan baku tidak pesawat angkat angkut harus
Kerusakan alat memiliki SIO Pasal 5 ayat 1
memiliki SIO dioperasikan oleh operator pesawat
diberikan pelatihan
Kelebihan beban angkat angkut yang mempunyai
atau sertifikat sertifikasi SIO agar
Kesalahan betul-betul Lisensi K3 dan buku kerja sesuai jenis
operational memahami untuk dan kualifikasinya
menggunakan alat
sesuai SOP dan
peraturan yang
berlaku.
.
No. Foto Tempat Temuan Potensi Bahaya Saran Dasar Hukum Bunyi pasal
Temuan
K3 Pesawat Uap
1. PT.BFA Tidak ditemukan
Pesawat UAP di
PT. BFA
.
No. Foto Tempat Temuan Potensi Bahaya Saran Dasar Hukum Bunyi pasal
Temuan
K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun
1. PT. FBA Tindakan tidak Agar memberi UU No.1 Tahun Pengurus diwajibkan memasang
Tidak ada safety aman, seperti tanda larangan 1970 Pasal 14 dalam tempat kerja yang
merokok di area merokok, huruf (b)
sign terpasang di tersebut dipimpinnya, semua gambar
sekitar lokasi keselamatan kerja yang diwajibkan
dan semua bahan pembinaan lainnya,
instalasi tabung pada tempat-tempat yang mudah
.
gas dilihat dan terbaca menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli
Keselamatan Kerja.”
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Bidang K3 Mekanik
PT. Fathan Berkah Abadi telah menerapkan beberapa kebijakan dan pelaksanaan peraturan
perundang-undangan khususnya di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penerapan K3
mekanik PT. Fathan Berekah Abadi sudah diperlakukan dengan baik serta sudah dilakukannya uji
reksa, tetapi perlu diperhatikan kembali untuk kerapian kabel remote pada Lift (pesawat angkat
angkut).
Pada proses obserevasi di PT. Fathan Berkah Abadi, kelompok kami tidak menemukan
adanya pesawat uap pada proses produksi maupun di lokasi pabrik lainnya.
PT. Fathan Berkah abadi adalah perusahaan yang bidang produksinya memerlukan bahan
bakar gas. Penerapan K3 pada bejana tekan sudah cukup baik, termasuk penerapan inspeksi secara
rutin oleh pihak vendor yang dipilih oleh PT. Fathan Berkah Abadi, tetapi perlu memberikan
safety sign yang dapat dibaca oleh karyawan atau petugas yang lalu lalang di ruangan tersebut.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran-saran yang dapat kami berikan kepada PT. Fathan
Berkah Abadi adalah :
Sebaiknya beberapa operator yang belum memiliki SIO diberikan pelatihan sertifikasi SIO
agar betul-betul memahami untuk menggunakan alat sesuai SOP dan peraturan yang
berlaku. Kemudian menambah safety sign
Pemasangan safety sign pada tempat yang terdapat tabung gas