Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT.TIRTA GAJAH MUNGKUR
SEMARANG

BIDANG K3 MEKANIK, PESAWAT UAP DAN


BEJANA TEKAN

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

Disusun oleh:

1. Ceihan Arkan
2. Alviatuz Zahro Subiyakto
3. Inka Amalia Dewanti
4. Imam Agung A
5. M.Anas Nasrulloh
6. Nurul Ainun
7. Tegar Alamsyah

PENYELENGGARA
PT MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
JAKARTA, 26 FEBUARI-9 MARET
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya kami dapat melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) dan
menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Dalam penyusunan laporan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat yaitu: Perusahaan
pelaksana kunjungan lapang, para pembina dari Kementerian Ketenagakerjaan,
Praktisi, Panitia, dan teman-teman pelatihan calon Ahli K3 Umum yang telah
memberikan dukungan dalam penyelesaian laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
ketidaksempurnaan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya. Besar harapan kami bahwa
laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca sebagai bahan referensi dalam
mengembangkan pengetahuan.

Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ........................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ............................................................................................. 2
C. Ruang Lingkup .................................................................................................... 2
D. Landasan Hukum ................................................................................................ 2
a. Bidang Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekanan......................................................2
BAB II ............................................................................................................................... 4
KONDISI PERUSAHAAN ............................................................................................... 4
A. Profil Perusahaan ................................................................................................ 4
B. Visi Misi PT Tirta Gajah Mungkur ..................................................................... 6
a. Visi ..................................................................................................................................6
b. Misi .................................................................................................................................6
C. Penerapan Norma K3 Secara Umum .................................................................. 6
D. Temuan Hasil Observasi ..................................................................................... 7
BAB III .............................................................................................................................. 8
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH ................................................................. 8
BAB IV ............................................................................................................................ 13
PENUTUP ....................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 13
B. Saran.................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 14

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Hasil Observasi K3 PT. Tirta Gajah Mungkur 7


Tabel 3. 1 Temuan Positif di PT. Tirta Gajah Mungkur 8
Tabel 3. 2 Temuan Negatif di PT Tirta Gajah Mungkur 10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Perusahaan PT TGM 4


Gambar 2. 2 Struktur Organisasi PT Tirta Gajah Mungkul 5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
. Pada dasarnya setiap perusahaan dan tenaga kerja dimana pun tidak akan
pernah bisa menghendaki akan terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja,
ataupun pencemaran terhadap lingkungan. suatu potensi resiko dapat berupa
kecelakaan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja yang dapat
terjadi karena adanya kesalahan dalam penggunaan peralatan kerja, kurangnya
informasi mengenai area kerjanya, serta masih kurangnya kemampuan dan
keterampilan pada pekerja yang masih kurang kompeten.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, perkembangan
industri, penerapan teknologi tinggi, penggunaan bahan serta peralatan yang
semakin rumit dan kompleks tidak bisa dihindari, tentunya potensi bahaya
tetap ada. berkatan dengan hal tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang
kompeten dan terampil di bidangnya untuk menjamin proses produksi berjalan
dengan aman dan lancar.
Penerapan teknologi dan penggunaan bahan tersebut tidak selamanya
selaras dengan keahlian dan keterampilan tenaga kerja yang
mengoperasikannya. Semakin kompleksnya peralatan dan semakin
canggihnya penerapan teknologi dan proses industry yang berlangsung, maka
tingkat bahaya yang ditimbulkan akan semakin tinggi, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang akan berdampak pada tenaga kerja dan
lingkungan sekitar.
Mengingkat pentingnya keselamatan tenaga kerja dan lingkungannya,
maka diperlukan adanya perlindungan dan tindakan pencegahannya. Untuk itu
pemerinta mengeluarkan berbagai peraturan untuk kesehatan dan keselamatan
kerja seperti UU No-1 Tahun 1970.
Dalam sebuah perusahaan tenaga kerja merupakan asset yang paling besar
yang merupakan roda penggerak atas keberlangsungan sebuah usaha. untuk itu
perusahaan harus menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja dan orang lain
yang ada di tempat kerja.

1
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pelaksanaan praktik kerja lapang (PKL) ini adalah sebagai
syarat dalam pembinaan Calon Ahli K3 Umum Sertifikasi KEMNAKER
RI. Adapun tujuan dari pelaksanaan PKL ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Penerapan K3 Bidang Mekanik yang ada di PT. Tirta
Gajah Mungkur Semarang,Jawa Tengah.
2. Mengidentifikasi penerapan K3 Pesawat Uap yang ada di PT. Tirta
Gajah Mungkur Semarang,Jawa Tengah.
3. Mengidentifikasi penerapan K3 Bejana Tekanan yang ada di PT. Tirta
Gajah Mungkur Semarang,Jawa Tengah.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Praktik Lapangan Kerja yang dilaksanakan di PT.Tirta
Gajah Mungkur antara lain:
1. Gambaran Umum Perusahaan PT.Tirta Gajah Mungkur Semarang
2. Struktur Organisasi Perusahaan.
3. Aspek-aspek umum yang berkaitan dengan K3.
4. Temuan hasil observasi yang berkaitan dengan bidang K3 Mekanik di
PT. Tirta Gajah Mungkur Semarang
5. Penerapan K3 dibidang Pesawat Uap di PT. Tirta Gajah Mungkul
Semarang
6. Penerapan K3 di bidang Bejana Tekanan di PT.Tirta Gajah Mungkul
Semarang
D. Landasan Hukum
Hasil laporan Praktik Kerja Lapangan didasarkan pada peraturan
perundang-undangan sebagai acuan topik pembahasan. Adapun dasar hukum
yang kami gunakan sebagai acuan adalah sebagai berikut:
1. UU RI No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. UU RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

a. Bidang Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekanan


1. Undang-undang Uap 1930
2. Peraturan Uap 1930
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.01/Men/1988 tentang
Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap

2
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No.Per.02/MEN/1982 tentang Kualifikasi Juru Las
5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Bejana Tekan dan Tangki
Timbun
6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 38 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pesawat Tenaga dan Produksi
7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 8 Tahun 2020 tentang
K3 Pesawat Angkat dan Angkut

3
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan

Gambar 2.1 Perusahaan

a. Nama Perusahaan : PT Tirta Gajah Mungkur


b. Bidang Usaha : Jasa Pengoperasian, pemeliharaan,
management rehabilitasi, peningkatan
instansi atau pengolahan air bersih.
c. Alamat : Jalan Karang No.1 Petompon Kecamatan
Gajah Mungkur,Kota Semarang
d. Jumlah Tenaga Kerja : Jumlah pekerja pada PT.Tirta Mungkur
(diluar subkontraktor) ada sebanyak 45
orang pekerja dimana terdapat:
 Laki-laki sebanyak : 41 orang
 Perempuan sebanyak: 4 orang
e. Jam Kerja : Dalam pembagian waktu kerja meliputi :
 untuk karyawan pada pukul 08.00
sampai dengan 17.00
 untuk bagian produksi terdapat 3 shift
kerja
PT. Tirta Gajah Mungkur adalah perusahaan asing yang bergerak dibidang
jasa pengoperasian, pemeliharaan, manajemen, dan peningkatan instalasi
pengolahan produk air bersih. PT Tirta Gajah Mungkur berdiri sejak 28

4
september 2004 dan merupakan anak perusahaan dari PT. Degremont
Indonesia.
PT. Degremont Indonesia adalah perusahaan asing (Prancis) spesialis di
bidang pengelolaan air terutama dalam hal rancang bangun (desain & build),
yang berkontor di Menara Sudirman,Jakarta dan beroperasi di Indonesia sejak
tahun 1963.
Salah satu tujuan pendirian PT. Tirta Gajah Mungkur ini adalah
menandatangani dan melaksanakan kontrak kerjasama pengoperasian dan
pemeliharaan fasilitas pengolahan air bersih di kota Semarang,Jawa Tengah.
PT.Tirta Gajah Mungkur saat ini bekerja sama dengan PDAM Tirta Moedal
Kota Semarang dalam hal pengelolaan dan rehabilitasi pengolahan air Gajah
Mungkur dengan kapasitas normal (rancangan asli) sebesar 500 liter/detik,
ditambah dengan rehabilitasi dan peningkatan kapasitas menjadi 600
liter/detik (Rehabilitation,Operation & Trasfer/ROT). Kerjasama ini telah
ditandatangani dengan akta perjanjian NO.03, tanggal 7 Oktober 2004 dengan
masa kerjasama selama 15 tahun.
Instalasi Pengolahan Air Gajah Mungkur diperasikan oleh PT.Tirta Gajah
Mungkur mulai tanggal 5 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2019.
Dalam mendukung proses bisnis pada perusahaan Pt Tirta Gajah Munkul
ini membuat stuktur organisasi pekerja yang beguna untuk mempermudah
dalam menjalankan suatu pekerjaa. dalam hal ini struktur organisasi yang
dimaksud sebagai berikut ini :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Tirta Gajah Mungkul

5
B. Visi Misi PT Tirta Gajah Mungkur
PT Tirta Gajah Mungkur dalam melaksanakan programnya memiliki visi,
misi yaitu sebagai berikut :
a. Visi
“Menjadi refensi di bidang pengelolaan,pengoperasian, pemeliharaan,
dan rehabilitasi atau peningkatan kapasitas Instalasi Pengelola Air Minum
di Jawa Tengah,Indonesia.”
b. Misi
“Mengelola,mengoperasikan, memelihara, dan merehabilitasi atau
meningkatkan kapasitas Instalasi Pengolahan Air Minum Gajah Mungkur
Semarang, sesuai perjanjian kerjasama antara PT.Tirta Gajah Mungkur
dan PDAM Kota Semarang, secara professional dan menguntungkan
kedua pihak.”

C. Penerapan Norma K3 Secara Umum


Dalam penerapan norma K3 pada PT Tirta Gajah Mungkur sudah
menyediakan fasilitas sebagai bentuk tanggungjawab terhadap tepenuhinya aspek
K3 ditempat kerja yaitu seperti adanya fire protection yang berupa Alat Pemadam
Api Ringan (APAR), Hydran serta alarm, ruang P3K, kotak P3K, denah untuk
evakuasi, tandu, Safety shower.
Setiap tenaga kerja di PT Tirta Gajah Mungkur sudah dilengkapi dengan
APD yaitu berupa helm, baju kerja dan safety shoes. Berikut ini merupakan
penerapan norma K3 yang sudah dilakukan oleh PT Tirta Gajah Mungkur :
1. Kebijakan K3
2. Memiliki Pekerja dengan lisensi sebagai berikut:
a. Ahli K3 Umum : 3 Personel
b. Ahli K3 Listrik : 1 orang
c. Ahli K3 Kimia : 1 orang
d. Petugas K3 Umum Ruang Terbatas : 2 orang
e. TKBT Tingkat II : 1 orang
f. Operator Pesawat Angkat Angkut kelas 3 : 5 orang
g. Petugas P3K : 2 Orang

6
h. Petugas Peran Kebakaran D : 1 Orang
3. Memiliki struktur P2K3
4. Audit K3
5. Sertifikasi peralatan
6. Inspeksi peralatan
7. Sertifikasi personel
8. Program Latihan
9. Simulasi penangulangan kebakaran ditempat kerja
10. Pengelolaan Limbah B3
11. MCU pekerja

D. Temuan Hasil Observasi


Berikut ini merupakan hasil temuan selama observasi di PT.Tirta Gajah
Mungkur :
Tabel 2. 1 Temuan Hasil Observasi Lapang di PT. Tirta Gajah Mungkur
No Temuan Positif Temuan Negatif

1. Pada mesin overhead crane sudah Tidak adanya pagar pengaman


memiliki SILO, SIO dan sudah pada area compresor
dilakukan riksa uji
2. Terdapat Fire Hydran di lingkungan Pada saat pemeriksaan mesin boiler
kerja PT. Tirta Gajah Mungkur atau pada saat pengecekan pada
tabung klorin tidak menggunakan
APD yang sesuai
3. Sudah terdapat Name Plate pada Tidak terdapat safety sign pada area
Pressure tank sekitar Air Compressor

7
BAB III
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

Tabel 3.1 Temuan Positif di PT. Tirta Gajah Mungkur


MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
Bidang K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekanan
1 Pada mesin overhead crane sudah SIO dan SILO yang Mengangkat dan Dapat memperbaharui Peraturan Menteri
memiliki SIO, SILO dan sudah telah dimiliki oleh memindahkan beban SIO jika masa berlaku Ketenagakerjaan No. 08
dilakukan riksa uji satu kali dalam satu Perusahaan berat dari bahan kimia sudah mendekati 5 tahun Tahun 2020 tentang Pesawat
tahun menunjukkan bahwa yang digunakan serta Angkat dan Pesawat Angkut:
overhead crane untuk mengurangi potensi 1. Pasal 1 Ayat 18 tentang
proses kerja telah laik kecelakaan kerja yang Lisensi K3 Pesawat
digunakan dan di ditimbulkan Angkat dan Pesawat
operasikan oleh Angkut
operator yang 2. Pasal 173 Ayat 1 tentang
berkompeten. Riksa uji Pemeriksaan dan
telah dilakukan satu Pengujian Pesawat
tahun sekali dan telah Angkat dan Pesawat
dilakukan maintenance Angkut
oleh teknisi K3

8
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
2 Terdapat fire hydrant dilingkungan Fire Hydrant dipasang Digunakan untuk Dilakuan penambahan Lampiran 1 Peraturan
kerja PT Tirta Gajah Mungkur diarea lingkungan kerja pemasok air saat terjadi hydran menjadi 3 titik dari Pemerintah Republik
dan dapat di jangkau kebakaran yg sebelumnya hanya Indonesia No 50 tahun 2012
terdapat 2 titi, dimana
dengan mudah serta tentang Penerapan Sistem
setiap 800 meter terdapat
telah dilakukan riksa uji satu titik hydran. Managemen Keselamatan
pada mesin pompa fire dan Kesehatan Kerja, bagian
hydrant D tentang Pemantauan dan
Evaluasi Kinerja K3
3 Setiap pressure tank Pekerja dapat Dilakukan pengecekan 1. Undang-undang No 01
yang digunakan dan di mengetahui informasi pada semua name plate tahun 1970 tentang
operasikan sudah pressure tank sebelum apakah masih dalam Keselamatan Kerja pasal
memiliki name plate melakukan pekerjaan kondisi baik atau tidak 3
untuk memberikan 2. Peraturan Menteri
informasi Ketenagakerjaan No 38
tahun 2016 tentang
Sudah terdapat name plate pada Keselamatan dan
pressure tank Kesehatan Kerja Pesawat
Tenaga dan Produksi
pasal 15

9
Tabel 3.2 Temuan Negatif di PT. Tirta Gajah Mungkur
BAHAYA LANDASAN
No. TEM ANALISA REKOMENDASI
UAN YANG HUKUM
TIMBUL
Bidang K3 Mekanik, Pesawat Uap, dan Bejana Tekanan
1 Tidak adanya pagar pengaman PT Tirta Gajah Menimbulkan 1. Memasang pagar 1. Peraturan Menteri
padaarea kompresor Mungkur tidak unsafeaction pengaman pada Ketenagakerjaan No.
memberikan karena tidak area kompresor, 05 Tahun 2018 tentang
pengamanan berupa terdapat pagar sehingga dapat Pengukuran dan
pagar di area pengaman pada mengurangi risiko Pengendalian
kompresor area kompresor kecelakaan kerja Lingkungan Kerjapasal
akibat unsafe 7
action 2. Undang-undang No. 01
2. Membatasi jarak Tahun 1970 tentang
antara Keselamatan Kerjapasal
mesin kompresor 3
dengan operator / 3. Peraturan Menteri
orang lain Ketenagakerjaan No.
3. Memasang APAR 37 Tahun 2016 tentang
di area Keselamatan dan
sekitar kompresor Kesehatan Kerja
apabila terjadi Bejana Tekanan
overheat

10
BAHAYA LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
dan Tangki
Timbun

2 Pada saat pengecekan tabung Setiap pekerja yang Pekerja dapat Menggunakan APD Permenaker RI
klorin tidak menggunakan APD melakukan pengecekan terkontaminasi yang sesuai dengan No.8 tahun 2010
yang sesuai pada tabung klorin dengan bahan kimia rekomendasi agar tidak tentang alat
harus menggunakan pelindung diri pada
yang dapat terkontaminasi bahan
APD sepeti respirator, pasal 4
baju pilindung, dan membahayakan kimia berbahaya
sarung tangan kesehatan

3 Berdasarkan UU No 1 Risiko akan terjadinya Dipasangkan nya safety 1. Undang-undang


tahun 1970 tentang kecelakaan / kesalahan, sign pada area-area yang No. 01 Tahun
Keselamatan Kerja, cidera pada pekerja, dan terdapat sumber bahaya 1970 tentang
memasang safety sign mengakibatkan PAK Keselamatan Kerja
merupakan salah 1 pasal 3
kewajiban yang harus 2. Peraturan Menteri
dipenuhi pengurus, Ketenagakerjaan
Dimana pada pasal 14 No. 04 Tahun

11
BAHAYA LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
Tidak terdapat safety sign pada area berbunyi “pengurus 1985 tentang
sekitar kompresor diwajibkan memasang Tanda Bahaya
didalam tempat kerja pasal 6
yang di pimpinnya 3. Peraturan
semua gambar Pemerintah No 50
keselamatan kerja yang Tahun 2012
diwajibkan dan semua tentang Penerapan
bahan pembinaan Sistem Manajemen
lainnya, pada tempat K3
yang mudah terlihat”

12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan observasi lapang yang telah dilaksanakan. Kesimpulan dari dari
observasi lapang di PT.Tirta Gajah Mungkur adalah sebagai berikut:
1. PT Tirta Gajah Mungkur Tidak memberi pagar pengaman pada area kompresor
2. Tidak terdapat operator dan teknisi yang memiliki lisensi bidang K3 Bejana
Tekanan di PT Tirta Gajah Mungkur
3. Tidak terdapat safety sign pada area sekitar kompresor di PT Tirta Gajah
Mungkur
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan positif dan negatif dalam hal penerapan norma K3 di
PT.Tirta Gajah Mungkur. Saran yang dapat diberikan, yaitu:
1. Melakukan pemasangan pagar pengaman pada area kompresor, sehingga
dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja akibat unsafe action
2. Membatasi jarak antara mesin kompresor dengan operator / orang lain
3. Memasang APAR di area sekitar kompresor apabila terjadi overheat
4. Memberikan pelatihan lisensi K3 Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
5. Dipasangkan nya safety sign pada area-area yang terdapat sumber bahaya

13
DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 tahun 2012 tentang


Penerapan Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, bagian D
tentang Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 38 tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi pasal 15
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 04 Tahun 1985 tentang Tanda Bahaya pasal 6
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 05 Tahun 2018 tentang Pengukuran dan
Pengendalian Lingkungan Kerja pasal 7
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 08 Tahun 2020 tentang Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut Pasal 1 Ayat 18 tentang Lisensi K3 Pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut dan Pasal 173 Ayat 1 tentang Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat
Angkat dan Pesawat Angkut
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 38 Tahun 2016 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi pasal 110
Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3
Undang-undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3

14

Anda mungkin juga menyukai