Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Di PT. SOLUSI BANGUN INDONESIA Tbk (PLANT TUBAN)


BIDANG K3 MEKANIK DAN PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE – 2

Oleh :
DESWAN HIDAYAT
GINA ASTRIA
GALIH ANJAS MORO
IFKAR APRIADI. LT

PENYELENGGARA
PT. ALIEM SUKSES ABADI
JAKARTA, 15 MARET 2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
laporan praktik kerja lapangan ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil paparan
video online pada PT. Solusi Bangun Indonesia, LTD yang disampaikan oleh Bpk. Iwan
Arochmansyah sebagai salah satu syarat kelulusan dalam pelatihan calon Ahli K3 Umum. Selama
pelatihan, pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan, penyusun telah mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, terkait hal tersebut, kami menyampaikan ucapan terimakasih yang mendalam
kepada:

1. Narasumber PT. Solusi Bangun Indonesia, LTD Bpk. Iwan Arochmansyah yang telah
memberikan izin untuk melakukan kegiatan kunjungan lapangan.
2. Seluruh Staff di PT. Aliem Sukses Abadi selaku penyelenggara pelatihan Ahli K3 Umum,yang
telah memberikan bimbingan dan saran untuk menyelesaikan kegiatan praktik kerja lapangan
(PKL) dan penyusunan laporan ini.
3. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum PT. Aliem Sukses Abadi yang telah menciptakan
suasana pelatihan yang baik dan kondusif serta dapat mewujudkan kerjasama yang baik.

Penyusunan laporan ini dikerjakan dalam kurun waktu yang relatif singkat, sehingga sangat
wajar apabila masih banyak kekurangannya. Akhir kata, penyusun berharap semoga laporan ini dapat
memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pelatihan dan dapat bermanfaat bagi
yang membutuhkan.

Jakarta, 15 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................................4

B. MAKSUD DAN TUJUAN....................................................................................................................4

C. RUANG LINGKUP..............................................................................................................................5

D. DASAR HUKUM..................................................................................................................................5

BAB II KONDISI PERUSAHAAN.................................................................................................................6

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..........................................................................................6

B. HASIL OBSERVASI LAPANGAN DI PT SOLUSI BANGUN INDONESIA Tbk.....................6

BAB III ANALISA...........................................................................................................................................8

1. ANALISA TEMUAN POSITIF...........................................................................................................8

2. ANALISA TEMUAN NEGATIF.......................................................................................................12

BAB IV PENUTUP........................................................................................................................................15

1. KESIMPULAN...................................................................................................................................15

2. SARAN................................................................................................................................................16

LAMPIRAN....................................................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejalan dengan perkembangan industri saat ini, dimana dibutuhkan penerapan teknologi
tinggi, penggunaan bahan serta peralatan yang semakin rumit dan kompleks sehingga tidak bisa
dihindari, oleh sebab itu memerlukan tenaga kerja yang ahli dan terampil. Berkembangnya ilmu dan
teknologi dapat terlihat dalam penggunaan mesin-mesin, peralatan produksi, bahan baku produksi
ataupun bahan berbahaya yang terus berkembang dan modern.
Penerapan teknologi dan penggunaan bahan tersebut tidak selamanya sejalan dengan
keahlian dan keterampilan tenaga kerja yang mengoperasikannya. Semakin kompleksnya peralatan
dan semakin canggihnya penerapan teknologi dan proses industri yang berlangsung, maka tingkat
bahaya yang ditimbulkan akan semakin tinggi, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang
akan berdampak pada tenaga kerja dan lingkungan sekitarnya.
Pada penelitian ini, kelompok kami mengambil judul “Penelitian Norma K3 Mekanik, Pesawat
Uap dan Bejana Tekan”. Beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan dari Pesawat Uap dan Bejana
Tekan diantaranya terjadinya ledakan dan kebakaran. Sehingga dalam pemakaian dan perawatan
Pesawat Uap dan Bejana Tekan harus memenuhi persyaratan K3.
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka diperlukan adanya inspeksi
mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Inspeksi tersebut merupakan langkah awal untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Berdasar latar belakang diatas maka
penulis mengambil judul “Pengawasan Norma K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan” di PT
Solusi Bangun Indonesia Tbk (Tuban Plant).

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai
berikut :

1. Mendapatkan pengalaman serta pengamatan langsung dalam upaya membekali para


calon Ahli K3 umum dalam praktek nyata. Dalam pelaksanaan dan penerapan
persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang meliputi :
a. Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
b. Keadaan mesin-mesin
c. Alat-alat kerja, serta instalasi serta peralatan lainnya
d. Penanganan bahan kimia berbahaya
e. Proses produksi
f. Sifat pekerjaan dan lingkungan kerja

2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 umum di lingkungan kerja, sehingga para
calon Ahli K3 umum mampu menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai
tanggung jawabnya (Peraturan Perundang Undangan) .

Dalam pengamatan lapangan, kami mengamati aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Kelembagaan K3 yang ada pada PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk. Dimana manfaat
dan tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman kepada para Calon Ahli K3 Umum
dalam upaya melatih kemampuan dan kepekaan untuk memahami penerapan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja serta Kelembagaan K3, dan juga dapat memberikan masukan kepada
perusahaan tentang upaya peningkatan dan Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah


1. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi : Genset, Mesin Produksi, Perkakas dll
2. K3 Pesawat Angkat dan Angkut : Crane, hoist crane, forklift dll
3. K3 PUBT (Pesawat Uap Bejana Tekan) : Bejana Tekan dll
4. Perijinan Peralatan/Pesawat pada K3 MUBT (Mesin Uap Bejana Tekan)
5. Pesonil K3 MUBT : Operator, Petugas Dan Ahli K3 Spesialis

D. DASAR HUKUM

1. K3 Mekanik (Pesawat Tenaga dan Produksi)


a. Undang - Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
b. PERMENAKER No.38 Tahun 2016 Tentang K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
c. PERMENAKER No.8 Tahun 2020 Tentang K3 Pesawat Angkat dan Angkut

2. K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan


a. Undang - Undang Uap tahun 1930 (Stoom Ordonantie 1930)
b. Undang - Undang Nomor 1 tahun 1970 Tentang K3
c. Peraturan Uap Tahun 1930, ( PERMENAKER bejana tekan no. 1 tahun 1982 )
d. PP No.17 Tahun 1948 Tentang Pemeriksaan Pesawat Uap
e. PERMENAKER No.1 Tahun 1988 Tentang Kualifikasi dan Syarat Operator Pesawat
Uap
f. PERMENAKER No.37 Tahun 2016 Tentang K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan publik Indonesia dimana mayoritas
sahamnya (83,52%) dimiliki dan dikelola oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) – bagian
dari Semen Indonesia Group- produsen semen terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk menjalankan usaha yang terintegrasi dari semen, beton siap
pakai, dan produksi agregat. Perseroan mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa
Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh), dengan total kapasitas 14,8
juta ton semen per tahun, dan mempekerjakan lebih dari 2,400 orang.
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (Plant Tuban) kapasitas produksinya mencapai 8000 Ton/hari
dan mempekerjakan kurang lebih sekitar 700 orang sehingga mempunyai potensi resiko tinggi
terjadinya kecelakaan kerja.
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk saat ini mengoperasikan jaringan penyedia bahan bangunan
yang mencakup distributor khusus, toko bangunan, ahli bangunan binaan perusahaan dan solusi-
solusi bernilai tambah lainnya.

B. HASIL OBSERVASI LAPANGAN DI PT SOLUSI BANGUN INDONESIA Tbk

Berdasarkan observasi yang kami lakukan di lingkungan kerja PT. Solusi Bangun
Indonesia Tbk, diperoleh beberapa hasil temuan sebagai berikut :
1. Hasil Observasi Positif

A. Pada Pengamatan Kiln

- Handrail di lokasi Kiln sudah terpasang


- Sign atau rambu – rambu larangan masuk area Kiln bagi yang tidak
berkepentingan sudah terpasang
- Tersedia Wastafel di area kerja
- Sign atau rambu – rambu tanda bahaya terpasang di setiap lokasi Kiln untuk
mengingatkan pekerja mengenai potensi bahaya yang ada
- Sign atau rambu – rambu K3 sudah terpasang dengan baik dan jelas
- Terpasang name plate , PSV dan pressure gauge pada tangki bejana tekan
- Safety Board terpasang di dekat area tangki bejana tekan

- SWL Hoist Crane dapat terlihat dengan jelas

- Area kerja Hoist Crane sudah di pasang barrier serta terdapat sign
penggunaan APD
- Sign terpasang di area Conveyor Belt
- Forklift dilengkapi lampu depan, lampu rotari, alarm parking yang berfungsi
dengan baik
- Tabung APAR sudah dilengkapi dengan record pemeriksaan
- PT Solusi Bangun Indonesia Tbk memiliki prosedur tanggap darurat serta
pengoperasian hydrant

2. Hasil Observasi Negatif (Peluang Improvement)

A. Pada Pengamatan Kiln

- Terdapat salah satu area wastafel yang tidak di lengkapi sign


- Ditemukan penempatan Pipa – Pipa yang tidak pada tempatnya
- Ditemukan area tangga tidak dilengkapi dengan pengaman anti slip
- Ditemukan area Preheater Kiln tanpa sign pemakaian full body harness atau
bekerja di ketinggian
- Ditemukan area Preheater Kiln tanpa pembatas atau barrier
- Ditemukan tanda atau tulisan SWL dari konstruksi hoist crane tidak
teridentifikasi dengan jelas.
- Ditemukan beberapa titik dari conveyor belt finish product tidak dilengkapi
barrier
- House keeping pada tangki bejana tekan D33 PV1 perlu di tingkatkan
BAB III

ANALISA

1. ANALISA TEMUAN POSITIF

NO FOTO TEMUAN ANALISA SARAN DASAR HUKUM


MANFAAT
1 Handrail di Mencegah Untuk UU No.1 Tahun
lokasi Kiln potensi dipertahankan 1970
sudah terpasang jatuh dari
ketinggian

Sign atau rambu


2 – rambu Mencegah Untuk UU No.1 Tahun
larangan masuk potensi dipertahankan 1970
area Kiln bagi bahaya heat PP No. 50 Tahun
yang tidak stress 2012
berkepentingan
sudah terpasang

Tersedia
Wastafel di area
kerja
Untuk Untuk Kepmenkes
3 mencegah dipertahankan HK.01.07/
penularan MENKES/
COVID-19 413/2020
dan untuk
menjaga
kebersihan
Sign atau rambu tangan
– rambu tanda
bahaya terpasang
di setiap lokasi Mencegah Untuk Permenaker No.09
Kiln untuk dan dipertahankan Tahun 2016
mengingatkan menahan
pekerja potensi
4 mengenai jatuh dari
potensi bahaya ketinggian
yang ada

Sign atau rambu


– rambu K3
sudah terpasang
dengan baik dan Permenaker No.09
jelas Sebagai Untuk Tahun 2016
petunjuk dipertahankan
keselamatan
pada area
5 kerja di
ketinggian

Terpasang name
plate , PSV
(Pressure Safety
Valve) dan Permenaker No.37
pressure gauge Tahun 2016
pada tangki Sebagai Untuk
bejana tekan identitas dipertahankan
pada bejana
tekan, PSV
6 mencegah
Safety Board terjadinya
terpasang di peledakan
dekat area tangki Ketika over
bejana tekan pressure UU No.1 Tahun
1970

Sebagai Untuk
papan dipertahankan
informasi
monitor
bejana tekan
7
SWL Hoist
Crane dapat
terlihat dengan
jelas
Permenaker No.8
Tahun 2020
Sebagai Untuk
petunjuk dipertahankan
8 batas
maksimum
peng-
operasian
Area kerja Hoist
Crane sudah di
pasang barrier
serta terdapat UU No.1 Tahun
sign penggunaan 1970 &
APD Permenaker No.8
Tahun 2020
Mencegah Untuk
orang atau dipertahankan
9 pekerja
melintas di
area hoist
Sign terpasang crane
di area Conveyor
Belt

UU No.1 Tahun
1970 &
Permenaker No.38
Tahun 2016

Sebagai Untuk
Forklift petunjuk dipertahankan
10 dilengkapi lampu dan tombol
depan, lampu untuk meng-
rotari, alarm hentikan UU No.1 Tahun
parking yang mesin pada 1970 &
berfungsi dengan saat keadaan Permenaker No.8
baik darurat Tahun 2020

Sebagai alat Untuk


bantu dipertahankan
penerangan
11 Tabung APAR dan
sudah dilengkapi indicator
dengan record mundur UU No.1 Tahun
pemeriksaan pada saat di 1970 &
operasikan Permenaker No.4
Tahun 1980
Sebagai Untuk
tanda dipertahankan
pengecekan
12 PT Solusi kondisi
Bangun APAR
Indonesia Tbk UU No.1 Tahun
memiliki 1970 & Permen PU
prosedur tanggap No.26/PRT/M/
darurat serta 2008
pengoperasian
hydrant

sebagai Untuk
bahan acuan dipertahankan
penggunaan
13 dan peng-
operasian
pompa
hydrant
2. ANALISA TEMUAN NEGATIF

NO FOTO TEMUAN POTENSI SARAN DASAR HUKUM


BAHAYA
1 Terdapat salah Mencuci Harap Kepmenkes
satu area tangan dipasang HK.01.07/
wastafel yang menjadi poster tatacara MENKES/
tidak di kurang bersih cuci tangan 413/2020
lengkapi sign dan sabun cuci
tangan

Mohon dapat
2 Ditemukan Berpotensi di perhatikan UU No.1 Tahun
penempatan tersandung terkait house 1970
Pipa – Pipa pada pekerja keeping di
yang tidak area kerja
pada
tempatnya

Mohon di beri
sticker anti
slip pada
3 Ditemukan Berpotensi tangga yang UU No.1 Tahun
area tangga menyebabkan berpotensi 1970
tidak potensi terjatuh karena
dilengkapi terpeleset dan licin
dengan jatuh
pengaman anti
slip

Mohon dapat
di pasang sign
memakai PAD
FBH
Ditemukan
4 area Preheater Berpotensi UU No.1 Tahun
Kiln tanpa sign menyebabkan 1970 & Permenaker
pemakaian full jatuh dari No.9 Tahun 2016
body harness ketinggian
atau bekerja di karena tidak
ketinggian ada rambu-
rambu Mohon agar
pemakaian diberi pagar
FBH pembatas atau
barrier
Ditemukan UU No.1 Tahun
area Preheater 1970 & Permenaker
5 Kiln tanpa Berpotensi No.38 Tahun 2016
pembatas atau menyebabkan
barrier kecelakaan
kerja paparan
suhu panas /
heat stress

Mohon agar
diberi tanda
tulisan SWL
pada UU No.1 Tahun
konstruksi 1970 & Permenaker
Ditemukan hoist crane No.8 Tahun 2020
tanda atau
6 tulisan SWL Berpotensi
dari konstruksi konstruksi
hoist crane hoist crane
tidak runtuh
teridentifikasi apabila
dengan jelas. mengangkat
beban lebih Mohon agar
dari yang di diberi pagar
persyaratkan pembatas UU No.1 Tahun
1970 & Permenaker
No.38 Tahun 2016

Ditemukan
beberapa titik
7 dari conveyor Berpotensi Harap di
belt finish menyebabkan perhatikan UU No.1 Tahun
product tidak kecelakaan terkait 1970
dilengkapi kerja terlilit / kebersihan dan
barrier tersangkut kerapihan
belt conveyor barang di area
House keeping kerja
pada tangki
bejana tekan
8 D33 PV1 perlu Berpotensi
di tingkatkan tersandung
dan jatuh
pada pekerja
yang
melintas
BAB IV

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil pemantauan lapangan yang telah kami lakukan mengenai
pengawasan norma K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan di PT Solusi Bangun
Indonesia Tbk Plant Tuban maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Secara umum pelaksanaan K3 di PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Plant Tuban


khususnya diwilayah kerja K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan dapat
berjalan dengan baik.

2. Semua alat yang berhubungan dengan Pesawat Tenaga Produksi, Pesawat Angkat dan
Angkut, Pesawat Uap dan Bejana Tekan sudah tersertifikasi dan diinspeksi oleh PJK3
dalam kurun waktu satu tahun sekali.

3. Para pekerja sudah memiliki kompetensi sesuai bidang Spesialis yang dikelola oleh
departemen Learning and Development dan disesuaikan dengan kebutuhan
dilapangan.

4. Berdasarkan hasil pemeriksa dilapangan terdapat beberapa lokasi yang belum


dilengkapi tanda bahaya maupun pembatas pada mesin berputar.

5. Dari hasil wawancara dengan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Plant Tuban diketahui
bahwa kecelakaan kerja didominasi dari pihak ke-3 atau kontraktor.

6. Bekerja di ketinggian dan mesin berputar sering menjadi penyebab timbulnya


kecelakaan kerja sehingga butuh perhatian khusus.
2. SARAN

1. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Plant Tuban harus memastikan semua pekerjaan dapat
dilakukan dengan aman termasuk pekerja kontraktor serta patuh dalam penerapan K3 di
lapangan.

2. Pada proses kerja yang mempunyai potensi bahaya yang tinggi harus dilakukan perbaikan
ataupun penambahan barrier/safety guard khususnya pekerjaan yang menggunakan mesin
berputar.

3. House Keeping di area kerja agar selalu diperhatikan sebelum, sedang melakukan dan sesudah
pekerjaan selesai.

4. Perlu penambahan pemasangan barrier atau pembatas khususnya di area Kiln

5. Memasang dan melakukan safety campaign mengenai tata cara cuci tangan.

6. Marking ulang tanda SWL ( Safety Weight Load ) pada rangka konstruksi Hoist Crane agar dapat
teridentifikasi dengan jelas.

7. Melengkapi pengaman anti slip pada setiap anak tangga.

8. Melengkapi pemasangan barrier pada area belt conveyor finish product.

9. Memasang dan menambah safety sign di beberapa lokasi kerja

Anda mungkin juga menyukai