KELOMPOK IV BATCH 62
1. Didi Wahyudi (Ketua)
2. Teguh Satrio (Wakil)
3. Ita Rahfika Yani (Sekretaris)
4. Agung Setiawan (Anggota)
5. Muhamad Irfan (Anggota)
6. Reza Fairus (Anggota)
7. Desah Refianda (Anggota)
PENYELENGGARA
PT. BINA SELAMAT VERITAS
21 AGUSTUS s/d 2 SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan Rahmat-Nya,
kami dapat menyelesaikan penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan mengenai pengawasan
K3 Mekanik, K3 Pesawat Uap dan K3 Bejana Tekan di PT Solusi Bangun Andalas, yang
berada di Kota Medan tepatnya pada Jalan Ujung Baru Pelabuhan Belawan, Medan Belawan
Kota 20411 Sumatera Utara. Laporan ini dimaksudkan sebagai persyaratan yang harus Kami
lakukan dalam Pelatihan dan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum. Laporan ini dibuat berdasarkan
observasi langsung pada PT. Solusi Bangun Andalas. terkait bidang lingkungan kerja,
kesehatan kerja, bahan berbahaya dan beracun di PT. Solusi Bangun Andalas. Penyusunan
laporan disusun agar dapat diterima oleh Tim Penguji dan rekan Pembinaan serta Sertifikasi
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Umum Bacth 62.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak dan Ibu para Pembina K3 dari Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia
2. Bapak dan Ibu para Pengajar/Instruktur dari Dinas Tenaga Kerja
3. Tim PJK3 dari PT. Lima Prima Solusindo sebagai Penyelenggara
4. PT. Solusi Bangun Andalas yang telah bersedia memberikan izin dan membantu
kami dalammelakukan observasi lapangan secara langsung.
5. Rekan-rekan Pembinaan dan Sertifikasi Calon AK3U Batch 62 dan semua pihak
yang telahmembantu hingga selesainya penulisan laporan ini.
Kritik dan saran terhadap penulisan laporan sangat kami harapkan untuk perbaikan
kedepan dan kemanfaatan Laporan ini terhadap keilmuan kami khususnya serta Program K3
secara umum.
Terimakasih
Medan, 30 Agustus 2023
Team Penyusun
Kelompok-4
AK3U Batch 62
i
DAFTAR ISI
Gambar 2.2 Flow Chart Proses Produksi PT. Solusi Bangun Andalas
2.3 Visi Dan Misi Perusahaan
Visi PT Solusi bangun Andalas adalah sebagai berikut :
Menjadi pemimpin sejati di bidang bahan bangunan dengan cara menjadi yang terbaik melalui
pertumbuhan yang cepat dengan memberikan nilai tambah dan mencapai kepemimpinan pasar
global di dalam usaha lokal melaui prinisi pengelolaan “Multi Lokal”.
Adapun visi PT Solusi bangun Andalas adalah sebagai berikut :
1. Menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi pembangunan berkesinambungan untuk
masyarakat dan ramah lingkungan.
2. Lebih memprioritaskan masyarakat sekitar untuk memperoleh pekerjaan-pekerjaan
kontrak yang sesuai dengan kompetensinya.
3. Melindungi lingkungan hidup dan membantu kebutuhan masyarakat sekitar dalam hal
pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi, serta sosial dan keagamaan, yang
sangat penting.
Bangun permukaan beda ketinggian dapat dan permukaan Permenaker Nomor 8 Tahun 2020 Pasal
85
Andalas bagian paling tersandung dengan paling bawah (1) Forklift pada saat dioperasikan dalam
bawah harus lintasan dan sudah berjarak keadaan berjalan: a. garpu {fork) atau
Bangun Hakiki craine dapat secara berkala Kerja Permen 8 tahun 2020 Pasal 1
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada PT. Solusi Bangun Andalas, menurut
kami telah memenuhi persyaratan Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, Permen No.01/Men/1982 tentang Klasifikasi Juru Las, Permen
No.01/Men/1988 tentang Klasifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap, Permen
No.37/Men/2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun, Permen No.38/Men/2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga
dan Produksi, Permen No.08/Men/2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat
Angkat dan Angkut sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. PT. SBA memiliki operator forklift dan hoist craine dengan SIO yang masih aktif.
2. PT. SBA memiliki SLO untuk mesin genset dan hoist craine.
3. Terdapat beberapa pekerja di PT. BSA yang masih menggunakan APD tidak lengkap
saat bekerja.
4. PT. BSA memiliki operator forklift dengan SIO yang sudah tidak aktif.
5. Uji riksa berkala pada genset belum dilakukan.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil temuan diatas yang kami dapatkan dari PT. Solusi Bangun Andalas,
maka saran yang dapat kami berikan sebagai berikut :
1. Melengkapi Sertifikat kopetensi kepada pekerja. Terkhusus SIO Operator Forklift yang
sudah tidak aktif atau masa berlaku sudah habis.
2. Mensosialisasikan pekerja agar mematuhi kesehatan dan keselamatan kerja, agar tidak
terjadi insiden yang tak diinginkan.
3. Melakukan riksa uji berkala untuk semua mesin operasi dan produksi.
Lampiran 1
Dalam Kegiatan Persentasi Seminar yang dilakukan oleh kelompok 4 batch 62 ditemukan
beberapa pertanyaan dan saran baik dari Teman- teman kelompok dan dari elevator nya.
Adapun bentuk pertanyaan nya sebagai berikut :
1. Daniel (Dari Kelompok 2) : Mengenai titik kumpul SDA dan temuaan titik kumpul
tersebut.
2. Purwono (Dari Kelompok 2) : Mengenai ada forklift UU no. 8 tahun 2020 pasal 1 ayat 1
koreksi kembali?
3. Agus (Dari Kelompok 3) : Mengenai Tidak adanya petugas k3 PUBT. PUBT dalam bentuk
apa?
4. Beny (Kelompok 2) : Mengenai Perbedaan antara SLO riksa uji dan genset. Apa?
SARAN TAMBAHAN :
1. Forklift (ISO) Klasifikasi Forklift berdasarkan Muatannya (Kelas 1, 2 dan 3)
6. Permen No. 38 Tahun 2016 K3 Pesawat Tenaga dan Produksi (Pemeriksaan dan Pengujian)
b. Setelah adanya perubahan atau perbaikan suatu bangunan dan atau instalasi penyalur
Jawab :
Menurut Permen Nomor 8 Tahun 2020 Pasal 165 Ayat 7 “ Operator forklift/ lifttruck, rack
stackers, reach stackers, telehandler kelas II selain berwenang melakukan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) juga berwenang mengoperasikan forklift, lifttruck, rack stackers,
reach stackers, telehandler sesuai jenisnya dengan kapsitas sampai dengan 15 (lima belas)
ton “.
Jawab :
Menurut Permen Nomor 8 Tahun 2020 Pasal 165 Ayat 6 Operator Forklift lifttruck, rack
stackers, reach stackers, telehandler kelas I selain berwenang melakukan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) juga berwenang :
a. Mengoperasikan forklift/liftruck, rack stackers, reach stackers, telehander sesuai dengan
Jawab:
Berdasarkan Peraturan Uap (Stoomverordening)1930 Atau Peraturan Uap Tahun 1930
dalam Pasal 40 Ayat 1 Menyatakan : Pemeriksaan bagian dalam dari ketel perahu dilakukan
sekurang-kurangnya sekali setahun, sedang ketel darat sekurang-kurangnya sekali dalam
dua tahun.
5. Kapan dilakukannya Riksa Uji berkala Pesawat Angakt dan Pesawat Angkut ?
Jawab:
Dalam Permen No 8 Tahun 2020 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat
Angkat dan Pesawat Angkut dalam Pasal 176 ayat (1) Pemeriksaan dan Pengujian Berkala
sebagaimana dimaksud dengan Pasal 174 ayat (1) huruf b untuk pesawat Angkat dan Angkut
dilakukan paling lambat 2 (dua) tahun setelah pemeriksaan dan pengujian pertama dan
selanjutnya dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali.
Ayat (2) Pemeriksaan dan pengujian berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 174 ayat (1)
huruf b untuk alat bantu angkat dan angkut serta alat kelengkapannya dilakukan paling lambat
1 (satu) tahun sekali.
6. Apa yang dimaksud dengan tangki timbun dan kapan dilakukannya Riksa Uji Tangki
timbun ?
Jawab:
a. Dalam Permen no 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan kesehatan Kerja Bejana Tekan
dan Tangki timbun. Pasal 1 ayat 2 menyatakan : Tangki timbun adalah bejana selain bejana
tekanan yang menyimpan atau menimbun cairan bahan berbahaya atau cairan lainnya,
didalamnya terdapat gaya tekan yang ditimbulkan oleh berat cairan yang disimpan atau
ditimbun dengan volume tertentu.
b. Dalam Permen no 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan kesehatan Kerja Bejana Tekan
dan Tangki timbun. Pasal 6
Ayat (2) Tangki timbun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a memiliki volume paling
sedikit 200 (dua ratus) liter.
Ayat (3) tangki timbun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c memiliki volume paling
sedikit 450 (empat ratus Lima puluh) liter dan/ atau temperature lebih dari 990 C (Sembilan
puluh Sembilan derajat Celsius).
7. Berapa Jenis Operator Perkakas dan Produksi ?
Jawab :
Berdasarkan Permen No. 38 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat
tenaga dan Produksi. Pasal 125 yang berbunyi :
(1) Operator mesin dan Perkakas dan produksi Kelas I sebagaimana dimaksud dalam Pasal
116 ayat (2) huruf b berwenang mengoperasikan perkakas dan Produksi komputeriasasi
(CNC)
(2) Operator mesin perkakas dan produksi kelas II Sebagaimana di maksud pasal 116 ayat (2)