Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PT. FATHAN BERKAH ABADI

Bidang K3 Listrik, Konstruksi, dan Kebakaran

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


BATCH 24
TAHUN 2022

Disusun Oleh: Kelompok 2

Alvi Annisa

Imam Khoiri

Iqra Anwari

Ismawardi

Rifqi Nazwar

Saka Aurya Arsy Rafedo

Suherman

PENYELENGGARA
PT. SAFETY FIRST INDONESIA
Yogyakarta, 17 November 2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil video yang disiapkan oleh panitia dan hasil wawancara
dengan PT. Fathan Berkah Abadi yang sebagai salah satu syarat kelulusan dalam pelatihan calon
Ahli K3 Umum. Selama pelatihan, pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan, penyusun telah
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, terkait hal tersebut, kami menyampaikan ucapan
terimakasih yang mendalam kepada :

1. Seluruh Staff PT. Fathan Berkah Abadi yang telah memberikan izin untuk melakukan kegiatan
kunjungan lapangan.
2. Seluruh Staff di PT. Safety First Indonesia selaku penyelenggara pelatihan Ahli K3
Umum,yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk menyelesaikan kegiatan praktik
kerja lapangan (PKL) dan penyusunan laporan.
3. Seluruh Trainer dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogtakarta
(DIY) yang telah memberikan materi mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
4. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum periode 2022 yang telah mampu menjaga
suasana pelatihan yang kondusif dan dapat mewujudkan kerjasama yang baik.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penyusunan menyadari bahwa semua ini jauh dari kata
sempurna baik dari segi isi maupun cara pengungkapan dan penyajian dalam bentuk tulisan. Oleh
karena itu, kritik serta saran yang membangun sangat diharapkan.dan semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya bagi penulis.
Akhir kata, mohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini dapat bermanfaat dan semoga
laporan ini dapat memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pelatihan dan dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Yogyakarta, 17 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..

A. Latar Belakang..……………………………………….......................................

B. Maksut dan Tujuan………………………………………..……………………

C. Ruang lingkup…………………………………..…………………………...…..

D. Dasar Hukum…………………………………………………………..…..........

BAB II KONDISI PERUSAHAAN…………………….………………………….

A. Gambaran Umum Tempat Kerja……………………………………………...

B. Proses Produksi………………………………………………….........................

C. Alur Kerja………...……………………………………………………..............

D. Faktor Bahaya……………………………………………………………..........

E. Potensi Bahaya di Tempat Kerja………………....……………………………

F. Temuan-temuan Bahaya ditempat Kerja……..……..…………………….......

1. Temuan Positif…………………………………………………......................

2. Temuan Negatif………………………………………….……………..........

BAB III ANALISA……………………………………………………….…….......

A. Analisa Temuan Positif…...…...………………………….…………………….

B. Analisa Temuan Negatif………………………………………………………...

BAB IV PENUTUPAN…………………………………………………..................

A. Kesimpulan……………………………………………………………………....

B. Saran……………………………………………………………………...............
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keselamatan di tempat kerja telah lama menjadi perhatian pemerintah dan pelaku usaha.
Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena berkaitan erat dengan produktivitas karyawan dan
perusahaan. Semakin banyak cara untuk memastikan keselamatan tenaga kerja, semakin sedikit
kecelakaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk menyediakan sarana untuk
memastikan K3. Kesehatan kerja adalah penting dan perusahaan harus mempertimbangkannya. Zat
berbahaya dan beracun adalah alat atau zat lain yang dapat membahayakan kesehatan dan
kelangsungan hidup manusia, makhluk hidup lain, atau habitat lain. Karena sifat tersebut, dan bahan
berbahaya beracun dan limbahnya memerlukan penanganan khusus.

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) masih sering diabaikan di seluruh Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya kecelakaan kerja. Secara keseluruhan, kondisi kesehatan dan
keselamatan (K3) bagi dunia usaha di Indonesia tergolong rendah karena dunia usaha tidak dapat
dipisahkan dari apa yang disebut tenaga kerja, padahal tenaga kerja merupakan unsur penting dalam
operasional usaha. Hal ini mencerminkan fakta bahwa daya saing perusahaan Indonesia di dunia
internasional masih sangat rendah. Indonesia akan kesulitan memasuki pasar global karena
penggunaan tenaga kerja yang tidak efisien. Terlepas dari kenyataan bahwa perkembangan
perusahaan sangat tergantung pada kualitas tenaga kerjanya. Oleh karena itu, pemerintah harus
mendorong penerapan peraturan atau aturan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja bersama
dengan kepentingan perusahaan.

Sebagai salah satu syarat pelatihan ahli K3 umum yang diselenggarakan oleh Kementerian
Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Manusia Republik Indonesia dan untuk meningkatkan
pengetahuan calon tenaga kesehatan dan keselamatan kerja umum, peserta wajib mengikuti
pelatihan lapangan (PKL). Dengan menyelesaikan PKL, calon ahli K3 umum diharapkan dapat
mempelajari dan mengimplementasikan teori yang diperoleh dengan melatih praktisi K3 di
lapangan.

Praktek Lapangan (PKL) dilaksanakan secara daring dengan sasaran PT. Fathan Berkah
Abadi. Perusahaan ini adalah produsen kuliner makanan yang telah menerapkan sistem manajemen
K3 di semua bidang kegiatan produksinya. Hal ini dibuktikan dengan sertifikasi yang diterima
perusahaan.
1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan ini adalah :

1. Sebagai prasyarat untuk memperoleh Sertifikat Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Umum.
2. Mempraktikkan penerapan teori keselamatan kerja yang dipelajari dalam pembinaan di tempat
kerja.
3. Mendapatkan pemahaman yang jelas tentang praktik kesehatan dan keselamatan kerja di
tempat kerja, khususnya di bidang K3 Listrik, K3 Konstruksi, dan K3 Kebakaran.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup penulisan laporan ini meliputi :
1. Penerapan K3 di bidang K3 Listrik.
2. Penerapan K3 di bidang K3 Konstruksi.
3. Penerapan K3 di bidang K3 Kebakaran.

1.4 Dasar Hukum


1.4.1 Dasar Hukum K3 Listrik

a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


b. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
c. Permenaker Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di
Tempat Kerja
d. Permenaker Nomor 33 Tahun 2015 Tentang Perubahan Permenaker 12 Tahun 2015
Tentang Perubahan Permenaker 12 Tahun 2015
e. Permenaker No. PER. 02/MEN/1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Listrik
f. Kepdirjen No. Kep. 47 Tahun 2015 Tentang Pembinaan Calon AK3 Listrik
g. Kepdirjen No. Kep. 48 Tahun 2015 Tentang Pembinaan Calon Teknisi K3 Listrik
h. SNI 04- 0225 2011 (PUIL 2011) Sebagai rujukan untuk system proteksi internal/proteksi
bahaya sambaran tidak langsung.

1.4.2 Dasar Hukum K3 Konstruksi


a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. Permenakertrans No. PER. 01/MEN/1980 Tentang K3 Pada Konstruksi Bangunan
c. SKB MENAKER DAN MENTERI PU No. 174/MEN/1986 DAN No. 104/KPTS/1986
Tentang K3 Pada Tempat Kegiatan Konstruksi Beserta Pedoman Pelaksanaan K3 Pada
Tempat Kegiatan Konstruksi
1.4.3 Dasar Hukum K3 Kebakaran

a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


b. UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
c. UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
d. KEPMENAKER No. 75 Tahun 2002 Tentang K3 Listrik
e. PERMENAKER No. 2 Tahun 1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
f. KEP. MENAKER KEP. 187/MEN/1999 (B3)
g. PER. KHUSUS “EE” (Bahan Mudah Terbakar)
h. PER. KHUSUS “K” (Bahan Mudah Meledak)
i. PERMENAKER No. 04 Tahun 1980 Tentang APAR
j. PERMENAKER No. 02 Tahun 1983 Tentang ALARM
k. PERMENAKER No. 04 Tahun 1987 Tentang P2K3
l. KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja.
BAB 2
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja


2.1.1 Gambaran Umum PT. Fathan Berkah Abadi

PT. Fathan Berkah Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri
makanan, khususnya roti dan kue. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 2016 dan memiliki 34
outlet di berbagai daerah yang diberi nama Alif’s Bakery & Cookies. Produk yang dijual di outlet
tersebut terdiri dari chiffon cake, roti manis, cake, roti hantaran, kue kering, dan jajanan pasar.
Produk-produk tersebut diproduksi sendiri oleh perusahaan ini di pabrik yang dimiliki. Perusahaan
ini memiliki 2 pabrik, pabrik utama memiliki luas tanah sebesar 1.280m2 dan luas pabrik sebesar
800m2 dengan jumlah karyawan sebanyak 140 orang. Untuk pabrik ke 2 memiliki luas sebesar
700m2 dengan jumlah karyawan sebanyak 30 orang. Total keseluruhan karyawan sebanyak 235
orang, 170 karyawan bekerja di pabrik dan 65 karyawan bekerja di outlet.
Dengan memiliki pabrik, tentu perusahaan ini memiliki mesin-mesin besar untuk produksi
produk-produknya tersebut. Kepemilikan mesin-mesin tersebut menjadi perhatian bagi perusahaan
ini bahwa perusahaan ini menyadari, perlu adanya perawatan dan pengecekan yang rutin. Selain itu,
bagi para karyawan pun menjadi perhatian pihak perusahaan yaitu dengan diberlakukannya
ketentuan untuk menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) ketika memasuki ruang produksi. Di
samping itu, pihak keamanan pun turut adil dalam penerapan keselamatan kerja bagi karyawan
yaitu dengan mewajibkan mereka menggunakan masker ketika mau memasuki wilayah pabrik dan
akan diberikan teguran secara langsung bagi yang melanggar, tetapi tetap difasilitasi dengan
memberikan masker pada karyawan terkait. Perusahaan ini juga memperhatikan kesehatan
karyawan dengan memberikan vitamin yang rutin dua minggu satu kali. Tidak hanya itu,
perusahaan juga memfasilitasi klinik bagi karyawan dengan memberikan pengecekan kesehatan
seperti tensi, kadar gula, kolesterol, dan asam urat. Perusahaan ini juga telah memiliki P2K3 yang
terdiri dari ketua yaitu direktur utama, sekretaris yaitu manager HR, dan 6 anggota yang terdiri dari
berbagai divisi.

2.1.2 Proses Produksi


PT Fathan Berkah Abadi ini memproduksi berbagai macam jenis produk, seperti chiffon
cake, roti manis, cake, roti hantaran, kue kering, dan jajanan pasar. Produk-produk tersebut pun
dibagi menjadi masing-masing divisi, sehingga masing-masing divisi tersebut memfokuskan
produknya pada produksi di setiap harinya. Dalam proses produksinya, masing-masing divisi akan
mengirimkan daftar bahan baku untuk produksi di hari tersebut kepada pihak Gudang Induk.
Gudang Induk merupakan tempat yang menyimpan seluruh bahan baku untuk seluruh produk.
Setelah masing-masing divisi mengirimkan daftar bahan baku untuk satu hari makan daftar tersebut
akan masuk ke sistem gudang. Setelah itu, pihak gudang akan menyiapkan seluruh bahan baku dan
melakukan proses pengiriman ke masing-masing divisi. Setelah diterima oleh masing-masing divisi,
bahan baku tersebut akan diproses oleh masing-masing karyawan di tiap divisi. Diproses dari mulai
diadonkan sampai dipacking rapi sesuai dengan jenis masing-masing produk, Setelah itu produk
akan dikirimkan ke masing-masing outlet yang tersebut di berbagai daerah. Di samping itu,
perusahaan ini memiliki produk utama yaitu chiffon cake. Dalam pembuatan chiffon cake ternyata
berbeda dengan pembuatan produk lainnya. Untuk chiffon cake itu sendiri ketika divisi menerima
bahan baku, kemudian langsung diproses untuk menjadi adonan. Setelah itu, adonan dimasukan ke
loyang khusus chiffon cake dan diberikan topping lalu dioven. Setelah selesai dioven, kue dikirim
ke ruang pendingin. Di ruang pendingin tersebut terdapat kipas-kipas/blower yang berguna untuk
mempercepat proses pendinginan kue. Ketika kue di ruang pendingin, kue diposisikan terbalik agar
ketinggian kue tidak menyusut. Setelah kue didinginkan, kemudian kue dikeluarkan dari loyang dan
dipacking untuk dikirimkkan ke seluruh outlet.

2.1.3 Alat Kerja


a. Oven
i. Oven Deck
ii. Oven Revolving
iii. Oven Retory
b. Mixer
c. Aerator
d. Pencetak adonan/loyang
e. Lift Barang
f. Genset

2.1.4 Faktor Risiko


a. Area Pabrik
Berikut ini merupakan identifikasi factor bahaya yang mungkin terjadi pada area office PT.
Fathan Berkah Abadi, antara lain :
a. Faktor Fisik
● Bahaya fisik yang timbul di area produksi antara lain : bahaya akibat getaran, bahaya
akibat tekanan panas, tergelincir, terjatuh, terjepit, dan lain-lain.
b. Faktor Psikologi
● Faktor psikologi disebabkan oleh pekerjaan yang dilakukan secara berulang selama 8
jam perhari dapat membuat kejenuhan.
c. Faktor Kimia
● Baya kimia : dapat terjadinya bocor gas akibat tidak teliti dalam pengecekan dapat
menyebabkan oven meledak

2.1.5 Potensi Risiko di Tempat Kerja


Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang ada di tempat kerja yang dapat menimbulkan
terjadinya kecelakaan kerja. Potensi bahaya di tempat kerja PT. Fathan Berkah Abadi yaitu :

1. Terjepit
Pemakaian mesin-mesin produksi , serta cara kerja dan sikap kerja yang kurang sesuai,
sering kali dapat menimbulkan potensi bahaya. angka kecelakaan kerja yang sering terjadi
adalah terjepit. Pada umumnya tenaga kerja di perusahaan ini kurang berhati-hati dan tidak
patuh pada pedoman kerja sehingga kecelakaan kerja tersebut dapat terjadi.
2. Terpeleset
Potensi bahaya terpeleset sering kali di temukan ditempat kerja. Potensi bahaya ini terjadi
karena adanya lantai yang licin karena adanya tumpahan margarin, tepung atau bahan yg
lain, hal ini sering kali tidak di perhatikan oleh tenaga kerja sehingga berpotensi
menimbulkan bahaya terpeleset.
3. Peledakan
Sumber bahaya peledakan yang ada di PT. FBA disebabkan dari penggunaan dan pemakaian
bahan-bahan dasar kimia seperti : tabung gas oksigen, dll. Yang dapat meledak pada
konsentrasi dan tekanan tertentu. Apabila bahan-bahan tersebut saling berdekatan
(penempatan yang tidak sesuai) dan terkena sinar matahari langsung, maka dapat
menimbulkan potensi bahaya peledakan di tempat kerja.
4. Luka Bakar
potensi bahaya sering kali terjadi ditemukan ditempat kerja. potensi bahaya ini terjadi
karena adanya pemanggangan roti dan alat tersebut merupakan alat yang menghasilkan
panas. hal ini sering kali tidak diperhatikan oleh tenaga kerja sehingga berpotensi
menimbulkan bahaya luka bakar.
2.2 Temuan-temuan di Video
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di PT. Fathan Berkah Abadi terdapat 2 jenis
temuan yaitu temuan positif dan temuan negatif dari masing masing aspek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang diamati.

2.2.1 Temuan Positif


A. Bidang K3 Listrik
1) Sudah ada instalasi listrik utama yang digunakan untuk kelistrikan di Toko PT Fathan
Berkah Abadi
2) Sudah terinstalasi listrik untuk bagian limbah yang digunakan untuk pompa diarea limbah
3) Sudah tersedia Genset dengan kapasitas 220-380 kVA yang digunakan apabila terjadi
pemadaman listrik
4) Adanya Pesawat Lift barang guna mengangkut bahan baku dan hasil jadi untuk delivery
yang sudah memiliki izin serta sudah diriksa uji oleh PT. Dharma Trikarya.
5) Sudah memiliki penangkal petir dan penangkal yang digunakan menggunakan sistem
Franklin karena menggunakan jalur tunggal dalam mengalirkan petirnya dari ujung
penangkal petir menuju grounding.
6) Sudah memiliki grounding dan sudah dibuatkan panel grounding induk untuk semua
peralatan dan mesin yang digunakan.

B. Bidang K3 Konstruksi
1) Bangunan keseluruhan sudah dibangun dengan beton
2) Sudah tersedia jalur evakuasi
3) Terdapat titik kumpul di area depan gedung

C. Bidang K3 Kebakaran
1) Untuk atap dari bangunan secara keseluruhan sudah menggunakan galvalum
2) Sudah tersedia APAR sebanyak 40 buah di hampir semua ruangan serta untuk
penempatannya mudah dijangkau dan terlihat.
3) Servis dan pengisian APAR sudah dilakukan secara rutin
4) Pelatihan telah dilakukan untuk penanggulangan kebakaran, sudah dilakukan sejak 3 bulan
yang lalu sejak video dibuat dengan DAMKAR DIY.
5) Adanya pembentukan regu kebakaran yang di pimpin oleh Pak Iin Nugroho selaku security
yg bertanggungjawab mengkomando karyawan apabila ada kebakaran.
6) Tersedianya alarm peringatan dini kebakaran

2.2.2 Temuan Negatif


A. Bidang K3 Listrik
1) Masih banyak kabel yang tidak beraturan dan penyambungan listrik masih banyak yang
hanya menggunakan isolasi lakban saja, serta banyak isolasi tersebut yang mulai
terkelupas.
2) Tombol panel pada lift barang yang diikat dipagar besi sangat berbahaya apabila terjadi
arus pendek bisa menyalurkan listrik ke pagar tersebut.
3) Sambungan Listrik yang ada pada lift tidak tertutup dan terlihat sambungan isolasinya.
4) Teknisi untuk pemeliharaan/maintenance masih belum tersertifikasi Teknisi K3 Listrik.
5) Mempunyai pembangkit listrik dengan daya 220/380 kVA yaitu lebih dari 200 kVA.
6) Instalasi Listrik yang belum memadai.
7) Operator lift barang masih belum memiliki Surat Ijin Operasi (SIO) dan tidak ada
pengawasan dari Ahli K3 dibidang operator.
8) Masih belum adanya pengukuran resistansi pembumian untuk penangkal petir.

B. Bidang K3 Konstruksi
1) Pekerja konstruksi tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

C. Bidang K3 Kebakaran
1) Rangka pada atap di area kantin masih menggunakan kayu.
2) Pada Gas LPG 50 kg yang berjumlah 6 tabung belum diberikan pagar pembatas.
3) Penempatan peralatan dan material seperti sapu, kardus, keranjang dsb didekat panel listrik
4) Tidak adanya tempat khusus untuk penyimpanan Gas LPG 12 kg.
5) Instalasi kabel listrik di dekat MCB yg hanya disambung menggunakan lakban isolasi.
6) Penempatan penyimpanan jeriken oli yang ada dibawah persis instalasi listrik diruangan
limbah.
7) Terdapat banyak barang yang mudah terbakar didekat Panel Listrik seperti kardus, sapu,
jeriken, tabung Gas LPG.
BAB 3
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH

3.1 Analisa Temuan Positif

No Foto Lokasi Temuan Manfaat Peraturan Perundang-undangan


(termasuk pasal dan ayat)

K3 Listrik

1 Area Toko Sudah ada instalasi listrik  Mempermudah PERMENAKER RI No. 12 Tahun
Utama utama yang digunakan perawatan/maintenance 2015 Tentang keselamatan dan
untuk kelistrikan di Toko  Bisa menghemat penggunaan kesehatan kerja listrik di tempat kerja
PT Fathan Berkah Abadi energi listrik dengan mengatur
penyaluran daya secara efisien,
sehingga tidak ada daya listrik
yang terbuang percuma.
2 Area Sudah terinstalasi listrik Mampu mengontrol dengan mudah PERMENAKER RI No. 12 Tahun
pengelolaan untuk bagian limbah yang untuk penggunaan listrik di area 2015 Tentang keselamatan dan
limbah digunakan untuk pompa pengelolaan limbah, terutama kesehatan kerja listrik di tempat kerja
adonan diarea limbah. pengontrolan daya listrik untuk
pompa.

3 Area pabrik 1 Sudah tersedia Genset Dengan adanya genset ini berguna UU No. 30 Tahun 2009 Tentang
dengan kapasitas 220-380 sebagai cadangan listrik pada saat ketenagalistrikan (Lembaran
kVA. listrik padam/ listrik tidak kuat Negara Republik Indonesia Tahun
dengan dayanya. 2009 Nomor 133, Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5052);

4 Area Adanya Pesawat Lift  Mempermudah dan mempercepat PERMENAKER PER/03/MEN


Produksi barang yang sudah pemindahan bahan baku belum jadi. 1999 Tentang K3 pesawat lift
Pabrik 2 memiliki izin serta sudah  Mempermudah pemindahan produk PERMENAKER No. Per.
diriksa uji oleh PT. hasil yang sudah jadi untuk 03/Men/1999 tentang Syarat-Syarat
Dharma Trikarya. dikirimkan maupun disimpan. K3 Lift untuk Pengangkutan Orang
dan Barang

5 Di Atap dekat Sudah memiliki  Mampu meredam efek sambaran PERMENAKER PER/02/MEN
Area Parkir penangkal petir dan petir yang membahayakan. 1989 Pasal 2 Ayat 1 Tentang
mobil penangkal yang  Dapat mencegah terjadinya korslet instalasi penyalur petir harus
digunakaan menggunakan aliran listrik pada saat cuaca buruk direncanakan, dibuat, dipasang dan
Perusahaan sistem Franklin karena dan banyak petir. dipelihara sesuai ketentuan dalam
menggunakan jalur permen ini dan standard yang di
tunggal dalam akui.
mengalirkan petirnya dari
ujung penangkal petir
menuju grounding.

6. Hasil PT. FBA Sudah memiliki Dengan adanya grounding akan PERMENAKER No. 02/Men/1989
Wawancara grounding dan sudah melindungi peralatan listrik dan Tentang pengawasan instalasi
dibuatkan panel orang-orang dari sengatan baik penyalur petir berlaku untuk system
grounding induk untuk karena tegangan langkah maupun proteksi eksternal atau proteksi
semua peralatan dan tegangan sentuh. bahaya sambaran langsung.
mesin yang digunakan

K3 Konstruksi

1 PT. Fathan Bangunan keseluruhan Menghambat penyebaran api apabila UU 28/2022 tentang bangunan
Berkah Abadi sudah dibangun dengan terjadi kebakaran. gedung, persyaratan bangunan
beton. gedung.
Kualitas bangunan lebih awet.
2 PT. Fathan Sudah tersedia jalur Mempermudah tenaga kerja, dan PP No. 36 Tahun 2005 tentang
Berkah Abadi evakuasi. orang lain yang berada di sekitar penyediaan jalur dan sarana
lingkungan kerja keluar dari evakuasi pada bangunan gedung.
bangunan untuk menyelamatkan diri
dari terjadinya kecelakaan kerja
semisal kebakaran dll.

3 Area Parkir PT. Terdapat titik kumpul di Memudahkan tenaga kerja dan orang PP No. 36 Tahun 2005 tentang
Fathan Berkah area depan Gedung. lain yang berada di sekitar penyediaan jalur dan sarana
Abadi lingkungan kerja untuk berkumpul di evakuasi pada bangunan gedung
tempat yang lebih aman

K3 Kebakaran

1. PT. Fathan Untuk atap dari bangunan  Bebas dari rayap dan tidak mudah UU 28/2022 tentang bangunan
Berkah Abadi secara keseluruhan sudah lapuk. gedung, persyaratan bangunan
menggunakan galvalume.  Untuk harga lebih ramah dikantong gedung.
 Tidak mudah berkarat.

2. PT. Fathan Sudah tesedia APAR  Mampu mengontrol api apabila Permen No. 04/1980 ttg Syarat-
Berkah Abadi sebanyak 40 buah dengan terjadi kebakaran. syarat Pemasangan & Pemeliharaan
jenis CO dan POWDER  APAR sangat mudah digunakan APAR
di hampir semua ruangan dan siapa saja bisa
serta untuk menggunakannya.
penempatannya mudah  Tidak memerlukan pemeliharaan
dijangkau dan terlihat. yang sulit.

3. PT. Fathan Servis dan pengisian Dengan servis dan pengisian APAR Permen No. 04/1980 ttg Syarat-
Berkah Abadi APAR sudah dilakukan secara rutin, APAR dapat digunakan syarat Pemasangan & Pemeliharaan
secara rutin. secara optimal kapan saja APAR
dibutuhkan.

4. Hasil dari PT. Fathan Pelatihan telah dilakukan Memiliki pemahaman tentang Kepmen No. Kep.186/1999 ttg Unit
wawancara Berkah Abadi untuk penanggulangan penanggulangan kebakaran sebagai Penanggulangan Kebakaran di
kebakaran, sudah upaya pencegahan kebakaran dan Tempat Kerja
dilakukan sejak 3 bulan pemahaman pengoperasian alat
yang lalu sejak video pemadam api ringan seperti APAR.
dibuat dengan DAMKAR
DIY.

5. Hasil dari PT. Fathan Adanya pembentukan Paham akan Evakuasi apabila Kepmen No. Kep.186/1999 ttg Unit
wawancara pada Berkah Abadi regu kebakaran yang di terjadi kebakaran, dengan Penanggulangan Kebakaran di
video pimpin oleh Pak Iin mengkomando setiap orang yang Tempat Kerja.
Nugroho selaku security. ada di area kebakaran.
6. Hasil dari PT. Fathan Tersedianya alarm Memberikan peringatan dini Permenaker RI No. 02/MEN/1983
wawancara pada Berkah Abadi peringatan dini kebakaran. kebakaran kepada semua tenaga tentang instalasi kebakaran
video kerja maupun orang lain yang automatik
berada di tempat kerja.

3.2 Analisa Temuan Negatif

No Lokasi/Foto Temuan Analisa Potensi Saran/Rekomendasi Peraturan Perundang-undangan


Bahaya (termasuk pasal dan ayat)

K3 Bidang Listrik

1 PT. FBA Masih banyak Apabila ada arus pendek - Harus lebih diperhatikan dalam - Peraturan Menteri
kabel yang tidak maka akan terjadi instalasi kabel terutama pada Ketenagakerjaan RI No 12
beraturan dan korsleting hingga sambungan kabel. Tahun 2015 tentang
penyambungan menyebabkan kebakaran keselamatan dan kesehatan
listrik masih - Gunakan imbodus pada kerja listrik di tempat kerja
banyak yang sambungan kabel, alangkah
hanya baiknya untuk jalur kabel
menggunakan menggunakan kabel tray
isolasi lakban
saja, serta
banyak isolasi
tersebut yang
mulai
terkelupas.

2 Lift Barang di Tombol panel apabila terjadi arus Lebih diperhatikan dalam - Peraturan Mentri
ruang Produksi pada lift barang pendek bisa menyalurkan pemasangan safety sign pada area Ketenagakerjaan RI No. 06
PT. FBA yang diikat listrik ke pagar tersebut yang mudah terlihat. Tahun 2017 Tentang
dipagar besi dan membuat orang Lebih baik digunakan pemasangan keselamatan dan kesehatan
tersengat listrik pipa conduit pada jalur kabel yang kerja pada Elevator dan
tertempel di samping pintu lift. Eskalator

- Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan RI No 12
Tahun 2015 tentang
keselamatan dan kesehatan
kerja listrik di tempat kerja

3 Lift Barang di Sambungan - Rawan adanya arus - Dilakukan perawatan terhadap - Peraturan Mentri
ruang Produksi Listrik yang ada pendek apabila sambungan kabel tersebut Ketenagakerjaan RI No. 06
PT. FBA pada lift tidak isolasi dari dengan memberikan penutup Tahun 2017 Tentang
tertutup dan sambungan tersebut keselamatan dan kesehatan
terlihat terkelupas pada saat sambungan yang baru. kerja pada Elevator dan
sambungan penggunaan lift dan Eskalator
isolasinya menimbulkan
potensi kebakaran

4 PT. FBA Teknisi untuk  Kurangnya - Memberikan Pelatihan untuk - Kepdirjen Binwasnaker dan K3
(Hasil pemeliharaan/m pemahaman mengenai teknisi listrik agar tersertifikasi. No. Kep. 48/PPK dan
Wawancara aintenance pemeliharaan/mainten Sehingga teknisi tersebut mampu K3/VIII/2015 tentang
pada video) masih belum ance secara rutin. melakukan pemeliharaan sesuai pembinaan teknisi K3 listrik
tersertifikasi  Operator Lift yang dengan standar yang telah
Teknisi K3 tidak kompeten tanpa ditentukan
Listrik. adanya pengawasan
dari ahli K3 dibidang
listrik bisa
menimbulkan potensi
bahaya pada saat
pengoperasian karena
tidak ada yang
bertanggungjawab.

5 PT. FBA Mempunyai - Kurangnya - Tersedianya teknisi k3 listrik - Kepdirjen Binwasnaker dan K3
pembangkit pemahaman yang tersertifikasi. No. Kep. 48/PPK dan
listrik dengan pengoperasian, K3/VIII/2015 tentang
daya 220/380 karena tidak adanya - Tersedia APAR di sekitaran pembinaan teknisi K3 listrik
kVA yaitu lebih seorang teknisi k3 lokasi genset.
dari 200 kVA. listrik
menyebabkan - Perlunya perawatan/maintenance
kelalaian secara berkala
penggunaan genset
dapat
mennimbulkan
bahaya dan
kebakaran.

6 Area Toko Instalasi Listrik Panel listrik ini berada Membutuhkan pelindung seperti pagar - Peraturan Menteri
PT.FBA yang belum dijalan yang selalu pembatas, karena panel listrik di PT Ketenagakerjaan RI No 12
memadai. dilewati orang/karyawan Fathan berada dijalan yang selalu Tahun 2015 tentang
dan bukan diruangan dilewati orang/karyawan dan bukan keselamatan dan kesehatan
sendiri, bisa diruangan sendiri. kerja listrik di tempat kerja
membahayakan apabila
ada orang yang tidak tahu
listrik kemudian
mengoprasikan listrik
tersebut.

7 Area Produksi Operator lift Operator Lift yang tidak Merekrut atau memberikan pembinaan Peraturan Mentri Ketenagakerjaan RI
PT. FBA barang masih kompeten dan tanpa K3 Teknisi elevator lift barang, agar No. 06 Tahun 2017 Bab II Pasal 4
(Hasil belum memiliki pengawasan bisa mampu menilai kelayakan serta Tentang K3 elevator dan eskalator
Wawancara Surat Ijin menimbulkan bahaya mengawasi setiap pengoperasian meliputi kegiatan perencanaan,
Pada Video) Operasi (SIO) kecelakaan kerja. pesawat lift sehari-hari. pembuatan, pemasangan, perakitan,
dan tidak ada pemakaian, perawatan, pemeliharaan,
pengawasan dari pemeriksaan dan pengujian
Ahli K3
dibidang
Operator

9 PT. FBA Masih belum Aliran listrik bisa masuk Perlunya penerapan standarisasi Permenaker No 31 Tahun 2015 ttg
adanya ke peralatan elektronik terhadap resistansi pembumian Perubahan Permenaker No
pengukuran yang bisa menyebabkan untuk penangkal petir. 2/Men/1989 Tentang pengawasan
resistensi korsleting dan merusak instalasi penyalur petir
pembumian alat listrik.
untuk penangkal
petir.

K3 Bidang Konstruksi

1 Kantin Pekerja Menimbulkan kecelekaan Diwajibkan menggunakan APD - PERMENAKERTRANS No.


PT.FBA konstruksi kerja yang mengakibatkan dengan benar pada pekerja sehingga 01/Men/1980 Tentang
tidak pekerja konstruksi dapat mengurangi dampak dari keselamatan dan kesehatan
menggunakan terbentur benda keras. kecelakaan kerja. kerja pada konstruksi bangunan
Alat Pekerja tidak
Pelindung menggunakan sarung - PERMENAKERTRANS No.
Diri (APD) tangan dan safety shoes 08/Men/2010 Tentang alat
sehingga pekerja pelindung diri (APD)
menngalami cedera
ringan.

K3 Kebakaran

1. Area Kantin Rangka pada  Kayu mudah lapuk Bisa mengganti rangka atap tersebut UU No. 28 Tahun 2022 Pasal 17
PT.FBA atap di area dan berayap sehingga dengan menggunakan Kanal C yang Tentang persyaratan kemampuan
kantin masih berpotensi bahaya terbuat dari plat besi sehingga tidak bangunan gedung untuk
menggunakan robohnya atap. mudah lapuk dan terbakar. mendukung beban muatan , serta
kayu.  Kayu sangat mudah kemampuan bangunan gedung
terbakar. dalam mencegah dan
menanggulangi kebakaran dan
bahaya petir.

2. PT. FBA Pada Gas LPG Tidak adanya pembatas di Sebaiknya peletakan Gas LPG 50kg - PEREMENAKER RI No.37
50 kg yang area tabung gas ini bisa diberi pembatas/pagar pengaman Tahun 2016 Tentang
berjumlah 6 menimbulkan potensi sehingga bisa melindungi dari potensi keselamatan dan kesehatan
tabung belum bahaya apabila ada bahaya peledakan/kebakaran atau kerja bejana tekanan dan tangki
diberikan pagar seseorang yang merokok lainnya. timbun.
pembatas didekat tabung-tabung
tersebut bisa menyulut - UU No. 01 Tahun 1970 Pasal 3
peledakan tabung gas Ayat 1 Tentang mencegah dan
tersebut. mengurangi peledakan.

3. Panel Listrik Penempatan Penempatan peralatan dan Mengatur setiap peralatan kebersihan PERMENANKER RI No. 12
Toko di PT. peralatan dan material didekat instalasi dan material tersebut di tempat yang Tahun 2015 Pasal 3 Tentang
FBA material seperti listrik bisa berbahaya jauh dari tempat yang bisa menyulut menciptakan tempat kerja yang
sapu, kardus, karena apabila terjadi arus kebakaran, terutama di panel listrik. selamat dan sehat untuk mendorong
keranjang dsb pendek pada instalasi produktifitas kerja.
didekat panel listrik yang bisa
listrik menimbulkan kebakaran
akan membuat peralatan
dan material terbakar dan
membuat api menjadi
semakin besar.

4. Dibawah Tidak adanya Gas LPG yang berada Jauhkan Gas LPG 12 kg tersebut dari - PEREMENAKER RI No.37
Instalasi Listrik tempat khusus dibawah panel listrik bisa area panel listrik yang bisa Tahun 2016 Tentang
Toko PT. FBA untuk menimbulkan bahaya menimbulkan peledakan. keselamatan dan kesehatan
penyimpanan peledakan apabila terjadi kerja bejana tekanan dan tangki
Gas LPG 12 kg. arus pendek dan menyulut timbun.
gas yang ada di dekatnya.
- UU No. 01 Tahun 1970 Pasal 3
Ayat 1 Tentang mencegah dan
mengurangi peledakan.

5. Ditempat gas Instalasi kabel Sangat rawan terjadinya Memberikan penutup sambungan kabel PERMENANKER RI No. 12 Tahun
50kg di PT. listrik di dekat percikan akibat arus untuk menghindari arus pendek yang 2015 Tentang K3 listrik di tempat
FBA MCB yg hanya pendek listrik yang bisa bisa mengakibatkan percikan arus kerja. Pasal 3 menciptakan instalasi
disambung mengakibatkan pendek listrik. listrik yang aman, handal dan
menggunakan kebakaran, apalagi kabel memberikan keselematan bangunan
lakban isolasi. tersebut dekat dengan beserta isinya.
tabung gas 50kg yang
nantinya bisa memicu
peledakan gas" tersebut.

6. Area Penempatan Bisa memicu kebakaran Memindahkan jeriken oli untuk KEP.MENAKER.1987/Men/1999
Pengelolaan penyimpanan apabila terjadi arus pengisian oli pompa tersebut ke Tentang pengendalian bahan kimia
Limbah PT. jeriken oli yang pendek, dan juga banyak tempat yang lebih aman, dan berbahaya ditempat kerja.
FBA ada dibawah kabel sambungan diatas jauhkan dari panel listrik.
persis instalasi jeriken tersebut
listrik diruangan
limbah.

7. Di Area Panel Terdapat banyak  Kardus merupakan Memindahkan setiap barang atau PERMENAKERTRANS Nomor
Listrik Toko barang yang bahan yang mudah peralatan yang dapat menimbulkan 04/MEN/1980 Bab I Pasal 2, ayat 1
mudah terbakar terbakar apabila potensi bahaya, dan jauhkan barang- mengkalisikasikan kebakaran
didekat Panel terjadi kebakaran di barang yang mudah terbakar dari menjadi 4 yaitu katagori A, B, C,
Listrik seperti area panel listrik. area panel listrik. D. Sedangkan National Fire
kardus, sapu,  Sapu dan alat Protection Association (NFPA)
jeriken, tabung kebersihan lainnya menetapkan 5 katagori jenis
Gas LPG. yang terbuat dari penyebab kebakaran, yaitu kelas A,
plastik juga mudah B, C, D dan K. Bahkan beberapa
terbakar apabila Negara menetapkan tambahan
terjadi kebakaran di klasikasi dengan kelas E.
area panel listrik.
 Tabung listrik
memiliki potensi
meledak apa bila
tersulut arus pendek
dari panel listrik.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Bidang K3 Listrik

Tersedianya instalasi listrik utama yang digunakan untuk kelistrikan di Toko PT Fathan
Berkah Abadi dan untuk bagian limbah yang digunakan untuk pompa diarea limbah. Serta
tersedianya Genset dengan kapasitas 220-380 kva. Kemudian Pesawat Lift barang yang
sudah memiliki izin serta sudah diriksa uji oleh PT. Dharma Trikarya. Penangkal petir pada
bangunan PT Fathan Berkah Abadi memakai sistem franklin, karena jalur yang digunakan
tunggal dalam mengalirkan petir dari ujung penangkal petir menuju grounding.

2. Bidang K3 Konstruksi

Penggunaan bangunan pada PT Fathan Berkah Abadi sudah menggunakan beton dan besi
sehingga mengurangi dampak terjadinya kebakaran.

3. Bidang K3 Kebakaran

PT Fathan Berkah Abadi telah menerapkan kebijakan dan pelaksanaan peraturan


perundang-undangan khususnya di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sudah
tesedianya APAR di hampir semua ruangan serta untuk penempatannya mudah dijangkau
dan terlihat. Pelaksanaan servis dan pengisian APAR sudah dilakukan secara rutin.
Pelatihan telah dilakukan untuk penanggulangan kebakaran dilakukan sejak 3 bulan yang
lalu sejak video dibuat dengan DAMKAR DIY.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran-saran yang dapat kami berikan kepada PT.
Fathan Berkah Abadi adalah :

1. Bidang K3 Listrik
 Mempermudah perawatan/maintenance sehingga bisa menghemat penggunaan energi
listrik dengan mengatur penyaluran daya secara efisien, sehingga tidak ada daya listrik
yang terbuang percuma.
 Mampu mengontrol dengan mudah untuk penggunaan listrik di area pengelolaan
limbah, terutama pengontrolan daya listrik untuk pompa.
 Dengan adanya genset ini berguna sebagai cadangan listrik pada saat listrik padam/
listrik tidak kuat dengan dayanya sehingga mempermudah dan mempercepat
pemindahan bahan baku belum jadi.
 Mampu meredam efek sambaran petir yang membahayakan dan Dapat mencegah
terjadinya korslet aliran listrik pada saat cuaca buruk dan banyak petir.
2. Bidang K3 Konstruksi
Pekerja konstruksi bangunan diwajibkan menggunakan APD.
3. Bidang K3 Kebakaran

 PT Fathan Berkah Abadi memberikan ruangan khusus untuk peralatan produksi dan
tabung Gas LPG.

 Tersedianya stiker/kartu inspeksi pada setiap tabung APAR yang tersedia di setiap
area.

 Menyediakan ruangan khusus untuk genset sehingga lebih mudah untuk perawatan.

 Memberikan pelatihan khusus kepada operator genset agar memiliki sertifikasi.

 Untuk peletakan jeriken oli agar tidak diletakan di bawah instalasi listrik.

Anda mungkin juga menyukai