Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT. PERINDUSTRIAN BAPAK DJENGGOT


PENGAWASAN NORMA K3 BIDANG K3 MEKANIK,
 K3 PESAWAT UAP & BEJANA TEKAN 

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM KELOMPOK 1 :

1. Marjoko

2. Dana Khoirul Huda

3. M. Haiullah Sasmito

4. Ani Khofifah

5. Wilson Pasaribu

6. Handi Subagja

7. Faris Sina

PENYELENGGARA
PT FRESH CONSULTANT
Bandung, 12 Juli 2023
KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Allah SWT, makalah tentang K3 ini selesai dibuat untuk memenuhi
persyaratan sebagai Ahli K3 Umum. Makalah ini hanya membahas sebagian kecil dari
bidang – bidang yang diatur oleh undang– undang No. 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan
Kesehatan Kerja. Makalah ini membahas K3 Bidang Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana
Tekan.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagaikan pisau bermata dua. Bagi sebagian
orang yang tidak menyadari dan tidak mengetahui dasar – dasar pelaksanaan K3, maka hal
ini hanya dianggap sebagai pemborosan karena memang dalam penerapannya K3 butuh
biaya. Tapi bagi sebagian orang Indonesia yang menjunjung tinggi hak kesetaraan,
keteraturan dan kedisiplinan maka pelaksanaan K3 adalah sebagai perwujudan dan investasi
kita dalam mengikuti atau mematuhi peraturan yang ada dalam hal ini yang sudah tertuang
dalam UU No. 1 tahun 1970.

Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam usaha
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam rangka pencegahan Kecelakaan
Kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dalam lingkup perusahaan masing– masing.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan................................................................................................................2
C. Ruang Lingkup ......................................................................................................................2
D. Dasar Hukum.........................................................................................................................2
BAB II KONDISI PERUSAHAAN.........................................................................................3
A. Gambaran Umum Perusahaan................................................................................................3
B. Temuan Hasil Observasi........................................................................................................5
BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH.........................................................7
3.1 Analisa Temuan Positif.........................................................................................................7
3.2 Analisa dan Pemecahan Masalah Temuan Negatif.............................................................10
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................18
4.2 Saran ...................................................................................................................................18
Daftar Pustaka 19
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur organisasi 4


Gambar 2 Diagram alir proses produksi 4
Gambar 3 Denah PT Perindustrian Bapak Djenggot 5
DAFTAR TABEL

Table 1 Hasil observasi Temuan Positif Norma K3 Mekanik 7


Table 2 Hasil observasi Temuan Negatif Norma K3 Mekanik 10
Table 3 Hasil observasi Temuan Positif Norma K3 Pesawat Uap & Bejana Tekan 11
Table 4 Hasil observasi Temuan Negatif Norma K3 Pesawat Uap & Bejana Tekan 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan sektor industri, terdapat banyak sumber bahaya yang
berpotensi menimbulkan bahaya. Sehingga perlu dilakukan suatu upaya pengendalian
terhadap sumber bahaya tersebut, salah satunya adalah penerapan SMK3 dan segala
turunannya.  Apabila tidak dilakukan pengendalian pada sumber potensi bahaya dapat
menimbulkan kecelakan kerja. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan upaya
penanggulangan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan sebagai sarana
proteksi.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah faktor yang sangat penting dalam
sebuah perusahaan karena fungsi dari K3 di sebuah perusahaan adalah mencegah
kecelakaan tenaga kerja, penyakit akibat kerja serta meningkatkan produktivitas dan
efisiensi  perusahaan tersebut. Sebagai calon AK3 Umum diharapkan dapat melakukan
identifikasi terhadap sumber bahaya yang ada di tempat kerja. Selain mengidentifikasi,
diharapkan juga mampu menemukan solusi atau pengendalian dari sumber bahaya.
Dengan adanya implemetasi SMK3 di perusahaan, merupakan sebuah bentuk dari
adanya jaminan keselamatan dan kesehatan yang di berikan pada tenaga kerja pada saat
melakukan sebuah pekerjaan.  Pemerintah Indonesia telah mengatur Keselamatan Kerja
di UU No. 1 Tahun 1970 yang kemudian turunannya sesuai dengan judul makalah ini
adalah sebagai berikut 
● Undang-Undang Uap Tahun 1930
● Peraturan Uap Tahun 1930
● Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 2 Tahun 1982 Tentang
Kwalifikasi Juru Las di Tempat Kerja
● Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 1 Tahun 1988 Tentang Kwalifikasi dan
Syarat-Syarat Operator Pesawat Uap
● Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 37 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 38
Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan
Produksi
● Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 5 Tahun 2018
tentang Keselamatn dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
● Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 8 Tahun 2020
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Angkut 
Oleh dikarenakan hal diatas, guna mendapat calon AK3 Umum yang berpengalaman
perlu dilakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan diharapkan dapat menemukan hasil
temuan positif dan negatif terkait penegakan peraturan dan Undang-Undang di PT.
Perindustrian Bapak Djenggot. Temuan tersebut diharapkan menjadi masukan dan saran
untuk proses K3 khususnya di bidang K3 mekanik, pesawat uap dan bejana tekan agar
menjadi lebih baik lagi.  
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilaksanakannya PKL ini adalah :
1. Untuk membekali para calon ahli K3 dalam kerja praktek nyata.
2. Mengetahui pendekatan masalah – masalah yang terjadi di perusahaan yang
berkaitan dengan K3 Kelembagaan, Kesehatan Kerja dan Penerapan SMK3.
3. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 di tempat kerja.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi PT Perindustrian Bapak Djenggot Semarang
dalam melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5. Untuk mengetahui kesesuaian dan ketidaksesuaian Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Perindustrian Bapak Djenggot Semarang
dengan Peraturan Perundangan yang berlaku.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang dipaparkan dalam laporan ini terkait dengan pengawasan norma
K3 meliputi Penerapan SMK3 di PT Perindustrian Bapak Djenggot Semarang Bidang
Mekanik, K3 Pesawat UAP & Bejana Tekan.

D. Dasar Hukum Pengawasan


Dasar hukum dalam pengawasan norma K3 Mekanik, Bejana K3 UAP dan K3 Bejana
Tekan :
1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2)
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 8 Tahun 2020 tentang
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Angkut
5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 38 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi
6. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2)
7. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
8. Undang-Undang Uap Tahun 1930
9. Peraturan Uap Tahun 1930
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 2 Tahun 1982
11. Tentang Kwalifikasi Juru Las di Tempat Kerja
12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 1 Tahun 1988 Tentang Kwalifikasi dan
Syarat-Syarat Operator Pesawat Uap
13. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 37 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
BAB II KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

2.1.1 Profil Perusahaan

Nama perusahaan : PT Perindustrian Bapak Djenggot

Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas

Ijin usaha : Produsen Minuman Kesehatan

Nama pimpinan : Benjamin Watimin

Tahun berdiri : 1948

Lokasi perusahaan : Jalan Raya Semarang – Bawen Km 25. Kel.Bergas


Kidul. Kab. Semarang, 50552

Desa : Bergas Kidul

Kecamatan : Bergas

Kabupaten : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

Jumlah pekerja : 263

Sektor usaha : Minuman jamu tradisional

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan:
- Go Beyond

Misi Perusahaan:
- To serve consumers with the best quality and innovative products thet
represent Orang Tua as “Warisan Tradisi Indonesia”
2.1.3 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi di PT Perindustrian Bapak Djenggot seperti


ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1 Struktur organisasi

2.1.4 Proses Produksi

Diagram alir proses produksi di PT Perindustrian Bapak Djenggot ditunjukkan


pada gambar 2.

Gambar 2 Diagram alir proses produksi


Denah Perusahaan

Denah PT Perindustrian Bapak Djenggot ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3 Denah PT Perindustrian Bapak Djenggot

2.1 Temuan Hasil Observasi 


2.2.1 Hasil Observasi Norma K3 Bidang Mekanik
a. Temuan Positif
1. Operator sudah tertib menggunakan APD pada saat pegoperasi Forklift
2. Operator sudah memiliki Lisensi sesuai ketentuan
3. Tata cara penggunaan Forklift sudah benar
4. Pemeriksaan dan Pengujian Forklift secara berkala
5. Pesawat Tenaga dan Produksi memiliki tombol penggerak dan penghenti
6. Operator Pesawat dan Produksi berjumlah 2 orang
7. Operator Pesawat Tenaga dan Produksi sudah memakai APD (helm,
sarung, masker, kacamata pelindung dan earplug)
8. Pemasangan Pesawat Tenaga dan Produksi sudah memakai pondasi yang
kuat
9. Terdapat tombol emergency stop pada genset
10. Genset dan cerobong asap dipasang pada pondasi yang kuat dan bagian
atas cerobong asap diberi penahan/penopang
11. Terdapat exhaust dan penghisap udara di ruang genset
12. Mempunyai sertifikasi Operator Penggerak Mulai Kelas I
b. Temuan Negatif
1. Tidak ada jalur untuk Forklift
2. Peralatan tidak tersusun rapi
3. Pegawai Teknisi Bengkel tidak memakai APD
4. Space area produksi masih sempit
5. Pada bagian control robot/mesin tidak memiliki lapisan pelindung
6. Operator masih belum memiliki sertifikasi

2.2.2 Hasil Obeservasi Norma K3 Pesawat Uap & Bejana Tekan


a. Temuan Positif
1. Boiler sudah memiliki surat akta izin pengoperasian
2. Operator Boiler kelas II telah tersertifikasi
3. Terdapat manometer, gelas duga dan double safety valve
4. Terdapat pompa air untuk suplai ke boiler
5. Terdapat Atap di bagian atas tangki solar
6. Terdapat petunjuk arah aliran gas
7. Terdapat plat nama pada bejana
8. Bejana penyimpanan diberi alat anti guling (rangka pondasi)
9. Bejana tekan sudah tersertifikasi
10. Akta Ijin Boiler
11. Tersedia APD di area Boiler

b. Temuan Negatif
1. Operator boiler tidak memakai ear plug
2. Operator bekerja seorang diri
3. Penempatan tabung kompresor di luar ruangan
4. Belum ada operator kompresor khusus yang berlisensi
5. Operator tidak menggunakan earmuff
6. Tamu tidak menggunakan earmuff
7. Boiler belum dilakukan riksa uji
8. Tidak ada peringatan tempat berbahaya kimia mengenai tangki timbun
BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Hasil Observasi Norma K3 Mekanik

TEMUAN POSITIF

Klausul
Saran / Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis dalam
Rekomendasi Hukum
SMK3

Operator Forklift tertib


Sudah tertib menggunakan APD lengkap
menggunakan Permenaker
seperti helm, sepatu safety, Sudah baik, dan agar No. 8 Tahun
1 Gudang APD pada saat masker dan safety belt pada saat dikonsistenkan 2020 Pasal
pegoperasi mengoperasikan Forklift, yang
Forklift 72 Ayat 2
bertujuan untuk meminimalisir
jika terjadi kecelakaan kerja.
Agar dipastikan Permenaker
Operator sudah Operator Forklift sudah memiliki
diperpanjang sesuai No. 8 Tahun
2 Gudang memiliki Lisensi Sertifikasi Kelas 2 untuk
ketentuan yakni 3 2020 Pasal
sesuai ketentuan mengoperasikan Forklift <15 ton
tahun 154

Tata cara Penggunaan Forklift sangat baik, Permenaker


Sudah baik, agar
3 Gudang penggunaan sesuai dengan kapasitas No. 8 Tahun
konsisten
Forklift penggunaan 2020
Telah dilakukan Pengujian dan Permenaker
Pemeriksaan dan Pemeriksaan secara berkala Sudah baik, dan agar No. 8 Tahun
4 Gudang
Pengujian Berkala terhadap masing – masing konsisten dilakukan 2020 Pasal 5
Forklift yang digunakan ayat 3 dan
Pasal 176
Pesawat Tenaga Dapat diciptakan
dan Produksi monitoring jarak PermenakerN
Area Untuk cepat menghentikan
5 memiliki tombol jauh dari area o. 38 Tahun
Mesin operasi bila terjadi
penggerak dan produksi ke control 2016 Pasal
Produksi incident/accident
penghenti room 35

PermenakerN
Area Operator Pesawat Operator dapat
Agar ada selalu operator standby o. 38 Tahun
6 Mesin dan Produksi melakukan tugas
saat mesin beroperasi 2016 Pasal
Produksi berjumlah 2 orang secara bergantian
116 dan 117

Operator Pesawat
Tenaga dan Sebaiknya helm
Produksi sudah dilengkapi dengan PermenakerN
Area
memakai APD system pengunci o. 38 Tahun
7 Mesin Memudahkan pemakaian APBD
(helm, sarung, dibelakang kepala 2016 Pasal 1
Produksi
masker, kacamata agar tidak mudah ayat 11
pelindung dan lepas
earplug)
Pemasangan
Permenaker
Area Pesawat Tenaga Agar dapat menompang berat Jarak pemasangan
No.38 Tahun
8 Mesin dan Produksi dari mesin produksi sehingga dan pondasi lebih
2016 Pasal
Produksi sudah memakai tidah bergeser ataupun miring luas
12 atay 1
pondasi yang kuat

Memberikan tombol
Terdapat tombol emergency stop Permenaker
Ruang Untuk menghentian mesin jika
9 emergency stop kedua dari control No.38 Tahun
Genset terjadi hal yang tidak diinginkan
pada genset room/ruang 2016 Pasal 7
pengawas

Genset dan
cerobong asap
dipasang pada
Permenaker
pondasi yang kuat Untuk menopang berat dari
Ruang No.38 Tahun
10 dan bagian atas genset dan cerobong agar tidak Sudah sesuai
Genset 2016 Pasal
cerobong asap bergeser ataupun ambruk
12
diberi
penahan/penopan
g
Terdapat exhaust Permenaker
Agar polusi yang dihasilkan tidak
Ruang dan penghisap No.38 Tahun
11 masuk ke tubuh operator dan Sudah sesuai
Genset udara di ruang 2016 Pasal
menjaga NAB yang di tolerir
genset 14

Mempunyai Permenaker
sertifikasi Dengan mesin dioperasikan oleh No.38 Tahun
Ruang
12 Operator ahli maka proses produksi dapat Sudah sesuai 2016
Genset
Penggerak Mulai berjalan lebih aman Lampiran
Kelas I Tabel E

TEMUAN NEGATIF

Klausul
Saran / Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis dalam
Rekomendasi Hukum
SMK3

Tidak ada jalur aman untuk Agar dibuatkan jalur


Permenaker
Tidak ada jalur forklift, sehingga berpotensi untuk lalu lintas
1 Gudang No. 8 Tahun
untuk Forklift mencelakai pekerja yang melintas Forklift di area
2020
di area gudang gudang
Peralatan perkakas seperti bor dan
Permenaker
mesin bubut terletak berdekatan Agar diberikan jarak
Peralatan tidak No. 38 Tahun
2 Bengkel dan tidak rapi, sehingga dapat aman dan disusun
tersusun rapi 2016 Pasal
mengganggu jalur evakuasi jika secara rapi
28 Ayat 2
terjadi kecelakaan

Pegawai yang sedang memotong


pipa paralon tidak menggunakan
Pegawai teknisi Agar digunakan UU No 01
helm dan kacamata pelindung
3 Bengkel bengkel tidak APD sesuai dengan Tahun 1970
sehingga dapat memungkinkan
memakai APD ketentuan Pasal 13
terkena sepihan atau debu dari
pemotongan paralon tersebut.

Diberikan area yang


lebih luas untuk area Permenaker
Area Space area
Mengahalangi ruang gerak produksi terutama No.38 Tahun
4 Mesin produksi masih
operator yang membutuhkan 2016 Pasal
Produksi sempit
movement yang 28 Ayat 2
banyak

Dapat diberikan
Pada bagian pembatas akrilik
Permenaker
Area control yang transparan
Jika botol terjatuh serpihan No.38 Tahun
5 Mesin robot/mesin tidak sehingga oprator
kacanya dapat mengenai operator 2016 Pasal
produksi memiliki lapisan juga maish dapat
28
pelindung melihat operasi
mesin
Operator yang belum
bersertifikais masih diragukan
Permenaker
Area Operator masih komptensinya dan jika operator Diadakan sertifikasi
No.38 Tahun
6 Mesin belum memiliki yang kurang kompeten bekerja untuk operator
2016 Pasal
Produksi sertifikasi tidak sesuai kemampuannya akan sesuai kelasnya
116
menimbulkan banyak kecelakaan
kerja

3.2 Hasil Observasi Norma K3 Pesawat Uap Bejana Tekan

TEMUAN POSITIF

Klausul
Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis Saran / Rekomendasi dalam
Hukum
SMK3

UU Uap
tahun 1930
pasal 7
Ruang Boiler sudah Boiler sudah memiliki surat Pemeriksaan dan Uji
1 Peraturan
boiler tersertifikasi akta izin pengoperasian secara berkala
uap tahun
1930 pasal
34
Permenaker
Operator kelas Operator menjalankan
Ruang Diadakan pelatihan No 1 Tahun
2 II yang pekerjaan sesuai dengan kelas
boiler untuk menambah skill 1988 Pasal 8
tersertifikasi kapasitas boiler
Ayat 1 dan 2

Terdapat
Peraturan
manometer, Operator dapat memonitor Dilakukan kalibrasi dan
Ruang Uap tahun
3 gelas duga dan kondisi boiler dengan melihat pemeliharaan secara
boiler 1930 pasal
double safety indicator yang tersedia rutin
12
valve

Ruang Dilakukan Peraturan


Terdapat pompa
Chiller Mencegah boiler kekurangan pemeliharaan, Uap tahun
4 air untuk suplai
(Pendingina air dan terlalu panas pemeriksaan dan uji 1930 pasal
ke boiler
n) secara berkala 12

5 Tangki Terdapat Atap Melindungi dari panas Diadakan pemeriksaan Permenaker


Solar di bagian atas matahari dan air hujan dan uji secara berkala No.37 tahun
tangki solar sehingga melindungi dari 2016 –
korosi Lampiran 3b
Formulir
pemeriksaan
dan
pengujian
tangka
timbun

Dengan mengetahui arah Permenaker


Terdapat Tetap dipertahankan dan
Ruang aliran gas, operator dapat 48 tahun
6 petunjuk arah diganti tandanya kalo
kompresor melakukan langkah antisipasi 2016 Bejana
aliran gas sudah buram
jika terjadi kebocoran tekan pasal 2

Permenaker
Terdapat plat Berfungsi menginformasikan Tetap dipertahankan dan No.37 Tahun
Ruang
7 nama pada kapasitas, tekanan, tahun sering dibersihkan dari 2016 tentang
kompressor
bejana pembuatan, pabrikan dll debu dan minyak bejana tekan
pasal 24

Permenaker
Bejana
Dengan adanya 4 kaki di No.37 Tahun
Area Boiler penyimpanan
bawah bejana dapat menjaga Diadakan pemeriksaan 2016 tentang
8 dan Bejana diberi alat anti
kestabilan dan kokoh dan uji secara berkala bejana tekan
Tekan guling (rangka
menahan beban pasal 18 ayat
pondasi)
1

Permenaker
No.37 Tahun
Area Boiler Bejana tekan Bejana tekan yang dibuat oleh
2016 tentang
9 dan Bejana sudah selain bahan baja karbon harus Tetap dipertahankan
bejana tekan
Tekan tersertifikasi tersertifikasi
pasal 12 ayat
5
Boiler yang dipakai sudah Pengecekan berkala
Peraturan
memiliki akta izin dari pada boiler agar ketel
10 Area Boiler Akta Ijin Boiler Uap Tahun
Disnaker dengan kapasitas 6 uap bisa beroperasi
1930
ton/jam dengan baik

Permenaker
Selalu konsisten
Tersedia APD Tersedia Alat Pelindung Diri No.08/
11 Area Boiler menggunakan APD dan
di area Boiler (APD) MEN/VII/
merawatnya
2010 Pasal 7

TEMUAN NEGATIF

No Foto Lokasi Temuan Analisis Saran / Rekomendasi Dasar Klausul


dalam
Hukum
SMK3

Mewajibkan operator
Operator boiler Dapat mengakibatkan dan visitor memakai UU No.1
Ruang
1 tidak memakai Penyakit Akibat Kerja (PAK) pelindung telingan Tahun 1970
boiler
ear plug berupa gangguan pendengaran ketika masuk ruang pasal 13
boiler

Penambahan Permenaker
Ruang Operator bekerja
2 Menghindari human error teknisi/pendamping No.1 Tahun
boiler seorang diri
operator boiler 1988 pasal 9

Penempatan Rawan mengalami kenaikan Permenaker


tabung suhu tekanan dalam tabung Diletakkan di luar No.37 tahun
3 Workshop
kompresor di karena paparan sinar matahari ruangan atau diberi atap 2016 pasal
luar ruangan secara langsung 42

Belum ada
Permenaker
operator Operator hanya dapat
Ruang Mengirim operator untuk No.37 tahun
4 kompresor mengoperasikan kompresor
kompresor mengikuti pelatihan 2016 pasal
khusus yang sesuai kelas dan kapasitasnya
59
berlisensi
Permenaker
Operator tidak Operator tidak menggunakan
Area Selalu konsisten No.08/
5 menggunakan earmuff secara konsisten di
Boiler menggunakan APD MEN/VII/
earmuff ruang boiler
2010 Pasal 7

Permenaker
Tamu tidak Setiap tamu yang masuk
Area Tamu tidak menggunakan No.08/
6 menggunakan ke ruang boiler diberikan
Boiler earmuff di ruang boiler MEN/VII/
earmuff APD
2010 Pasal 7

Boiler belum dilakukan riksa


Boiler belum Rutin melakukan riksa Peraturan
Area uji selama lebih dari dua tahun
7 dilakukan riksa uji sesuai ketentuan yang Uap tahun
Boiler (akta izin keluar Oktober
uji berlaku 1930
2020)
Peraturan
Menteri
Ketenagakerja
an Republik
Indonesia No
Tidak ada Jika ada petugas atau Diberikan Papan nama
37 Tahun
Area peringatan pengunjung yang mendekati atau peringatan
2016 tentang
8 Mesin tempat berbahaya area tangki timbun kemudian mengenai kawasan
Keselamatan
Produksi kimia mengenai tidak mengindahkan kawasan berbahaya (dilarang
dan
tangki timbun berbahaya mendekat)
Kesehatan
Kerja Bejana
Tekanan dan
Tangki
Timbun
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan di lingkungan kerja PT. Perindustrian Bapak Djenggot, dapat


disimpulkan sebagai berikut :
1. Operator Mesin PAA (forklift), Pesawat Uap sudah berkompetensi dan dibuktikan
dengan Sertifikat Ahli di bidangnya masing-masing.
2. Belum ditemukan sertifikat operator mesin produksi sesuai dengan kelasnya
3. Penerapan K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan di PT. Perindustrian Bapak
Djenggot sudah relatif baik dengan ditemukannya 23 temuan positif dan 14 temuan
negatif.
4. Dari temuan negatif tersebut ada 4 (empat) temuan yang menurut kami bersifat Major
dan berpotensi besar untuk terjadinya incident yang berujung ke accident. Temuan
Mayor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Mesin bubut tidak dilengkapi dengan pelindung di bagian poros yang berputar
b. Petugas (operator forklift, operator boiler dan teknisi mesin gerinda) tidak memakai
APD dengan lengkap
c. Tidak ada jalur untuk Forklift
d. Boiler belum dilakukan riksa uji
5. Proses penegakan K3 di PT. Perindustrian Bapak Djenggot belum bisa kami dapatkan
secara menyeluruh karena keterbatasan informasi yang kami terima dari kunjungan
online. Maka dari itu, kami belum bisa mendapatkan temuan yang lebih banyak dan
detail sesuai dengan kondisi di perusahaan.

B. Saran

Saran perbaikan yang dapat kami berikan berdasarkan temuan negatif dari hasil observasi
yang kami lakukan di PT Perindustrian Bapak Djenggot adalah sebagai berikut:
1. Untuk rekomendasi atas temuan negatif pada K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan
dan Bejana Timbun dapat dilihat pada Tabel Temuan Negatif.
2. Untuk temuan yang bersifat mayor agar segera diselesaikan dalam waktu secepatnya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA 

1. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


2. Modul Pembinaan Ahli Keselamatan Kerja Umum (AK3U)
3. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
4. Permenaker No.38 /Men/Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi.
5. Permenaker No.8/Men/Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut.
6. Permenaker No. 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Elevator.
7. Undang-undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonantie 1930) (Stb. No.225
Tahun 1930).
8. Peraturan Uap (Stoom Verordening) Stoom Verordening 1930 atau Dengan
Kata Dalam Bahasa Indonesia Peraturan Uap. Tahun 1930.
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2016
Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan Dan Tangki
Timbun.

Anda mungkin juga menyukai