Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


PT. ENERGI ARGO NUSANTARA

PENGAWASAN NORMA K3 PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN DAN K3


MEKANIK

OLEH
KELOMPOK IV BATCH 1 :
 M. Hidayat
 Nurul Widawati
 Lanang Ahmad Yaqin
 Rachmad Dwi Fitriansyah
 Rudi Santoso
 Muhammad Firman Aulia Syah Putra
 Bondan Putra Buwono, SE

PENYELENGGARA
PT. PHITAGORAS GLOBAL DUTA
SURABAYA, 02 - 17 NOVEMBER 2023
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Kesehatan Rahmat, Rezeki, Ilmu, Hidayah, dan karunia-Nya, sehingga kita dapat
melakukan kegiatan pelatihan ini guna bekal kita untuk semakin lebih baik lagi
untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Laporan ini dibuat sebagai persyaratan
kelulusan pelatihan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U).
Arahan, bimbingan serta penjelasan dari narasumber, pengajar, diskusi dan
kerjasama kelompok adalah menjadi dasar dalam penyusunan laporan ini. Praktek
Kerja Lapangan ini merupakan rangkaian kegiatan pelatihan Ahli K3 Umum yang
diselenggarakan oleh Phitagoras dan Disertifikasi oleh Kementrian Tenaga Kerja
RI.
PT. Phitagoras Global Duta telah mengadakan program pelatihan dengan
peraturan yang sudah sesuai dengan Kep.69/PPK&K3/XII/2015 dengan
penyampaian secara virtual yang tidak menyurutkan semangat setiap calon Ahli
AK3U dalam proses PKL ini.dan PT. ENERGI ARGO NUSANTARA telah
memberikan penyampaian yang baik dan dapat diterima serta menjadikan bekal
terpenting untuk memahami penerapan peraturan perundang-undangan
keselamatan dan kesehatan kerja di dalam dunia industri.
Ucapan terima kasih kami ucapkan juga kepada PT. Phitagoras Global Duta,
yang telah memberikan bimbingan serta penjelasan selama proses PKL ini. Besar
harapan kami laporan ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan di bidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terutama dalam pengawasan norma K3 pesawat
uap, bejana tekan dan K3 mekanik. Para penulis menyadari bahwa laporan ini
memiliki banyak kekurangan. Para penulis menerima setiap kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak.

Penulis
Kelompok 4

1i
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Maksud dan Tujuan 4
1.3 Ruang Lingkup 5
1.4 Dasar Hukum 5
BAB II KONDISI AKTUAL DI LAPANGAN
2.1 Gambaran Umum Perusahaan 7
2.2 Temuan Hasil Observasi
2.2.1 Temuan Positif 8
2.2.2 Temuan Negatif 8
BAB III ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Analisa Hasil Temuan Observasi Positif 10
3.2 Analisa Hasil Temuan Observasi Negatif 13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 17
4.2 Saran 17
REFERENSI 18

2ii
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era modern ini, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) telah menjadi
isu yang semakin penting dan mendapatkan perhatian yang lebih besar di berbagai
sektor industri. Setiap tahun, ribuan kecelakaan kerja dan penyakit terkait di
lingkungan kerja terjadi di seluruh dunia, menyebabkan kerugian manusia dan
ekonomi yang signifikan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya perhatian terhadap
K3:
1. Kepentingan Kesehatan Karyawan: Karyawan adalah aset berharga bagi setiap
organisasi. Mereka memiliki hak untuk bekerja dalam lingkungan yang aman
dan sehat. Karyawan yang terlindungi dengan baik akan memiliki kualitas hidup
yang lebih baik dan akan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar
terhadap kesuksesan organisasi.
2. Regulasi dan Kewajiban Hukum: Di banyak negara, pemerintah telah
mengeluarkan regulasi ketat terkait K3. Organisasi harus mematuhi peraturan
ini untuk melindungi karyawan dan mencegah tuntutan hukum yang mungkin
timbul akibat kecelakaan kerja atau penyakit terkait pekerjaan.
3. Biaya yang Terkait dengan Kecelakaan Kerja: Kecelakaan kerja dan penyakit
terkait pekerjaan dapat menyebabkan biaya yang tinggi bagi organisasi. Biaya
tersebut mencakup biaya medis, penggantian kerugian, penurunan
produktivitas, dan reputasi yang buruk. Meningkatkan K3 di tempat kerja dapat
membantu mengurangi biaya-biaya ini dan meningkatkan efisiensi operasional.
4. Perubahan Lingkungan Kerja: Lingkungan kerja telah mengalami perubahan
dramatis dalam beberapa dekade terakhir. Kemajuan teknologi, globalisasi, dan
perubahan pola kerja telah membawa tantangan baru dalam hal K3. Organisasi
harus mengidentifikasi dan mengatasi risiko-risiko baru ini untuk menjaga
kesehatan dan keselamatan karyawan.
Salah satu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja yang perlu
diperhatikan yaitu Pengawasan Norma K3 Pesawat Uap, Bejana Tekan Dan K3

3
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

Mekanik. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi karyawan dan pekerja
dari cedera dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan mereka, tetapi juga untuk
meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya yang terkait dengan kecelakaan
kerja, dan memastikan keberlanjutan jangka panjang suatu organisasi.
Sarana yang dapat digunakan dalam pengawasan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) di tempat kerja yaitu dengan menunjuk Ahli K3 Umum. Ahli
K3 Umum merupakan program yang ditujukan untuk membina dan meningkatkan
kemampuan bekerja guna melakukan pengawasan terhadap peralatan di tempat
kerja khususnya bejana tekan, Pesawat uap dan peralatan mekanik sesuai dengan
peraturan perudang-undangan yang berlaku.
PT. ENERGI ARGO NUSANTARA adalah anak perusahaan PT
Perkebunan Nusantara X. Pabrik ini mengolah molasses menjadi ethanol 99.5%.
Perusahaan ini berbasis bahan bakar energi terbarukan yang juga menggunakan
Pesawat Uap, Bejana Tekan Dan Mekanik dalam proses produksinya. Hal ini yang
menjadikan kami calon Ahli K3 Umum untuk bisa belajar dan lebih mendalami
mengenai Pesawat Uap, Bejana Tekan Dan Mekanik

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk :
1. Membekali pengetahuan sebagai calon Ahli K3 Umum mengenai K3 dengan
praktek nyata dalam penerapan persyaratan dan pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja yang meliputi Pengawasan Norma Pesawat
Uap, Bejana Tekan dan K3 Mekanik.
2. Secara khusus diharapkan calon Ahli K3 dapat menjelaskan:
a. Latar belakang Pengawasan Norma Pesawat Uap, Bejana Tekan dan K3
Mekanik;
b. Dasar hukum Pengawasan Norma Pesawat Uap, Bejana Tekan dan K3
Mekanik;
c. Pengertian Pengawasan Norma Pesawat Uap, Bejana Tekan dan K3
Mekanik.

4
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

1.3 Ruang Lingkup


1 Bidang Pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
2 Bidang Pengawasan K3 Mekanik

1.4 Dasar Hukum


1.4.1 K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
1. Undang-undang Uap Tahun 1930;
2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
3. PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4. Permenaker R.I No. Per. 02/Men/1982 tentang Kwalifikasi dan Syarat-
syarat Juru Las;
5. Permenaker R.I No. Per.01/Men/1988 tentang Kwalifikasi dan Syarat-
syarat Operator Pesawat Uap,
6. Permenaker R.I No. Per.02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
7. Permenaker R.I No. Per.04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
8. Permenaker R.I No. Per. 37/Men/2016 tentang Bejana Tekanan dan Tengki
Timbun,
9. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 06/Men/1990 tentang Ketentuan
Pewarnaan Tabung Gas Bertekanan.
10. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
SE.05/Men/DJPPK/III/2021 tentang Lisensi /Surat ijin Operator Pesawat
Uap.
1.4.2 K3 Mekanik
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan;
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah;
4. Permenaker R.I No. Per. 02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukkan
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

5
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

5. Permenaker R.I No. Per. 04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa


Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
6. Permenaker R.I No. Per. 09/Men/VIl//2010 tentang Operator dan Petugas
Pesawat Angkat dan Angkut;
7. Permenaker R.I No. Per 38/Men/2016 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi;
8. Permenaker R.I No. Per 06/Men/2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Elevator dan Eskalator;
9. Permenaker R.I No. Per 08/Men/2020 tentang Pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut;
10. Kepmenaker No. Kep. 452/M/BW/1996 tentang Pemakaian Pesawat
Angkat dan Angkut Jenis Rental;
11. Kep Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep.
75/PPK/XII/2013 tentang Petunjuk Teknis Pembinaan Calon Ahli K3
bidang Pesawat Uap dan Bejana Tekan, Pesawat Angkat dan Angkut, dan
Pesawat Tenaga dan Produksi;
12. SE. Dirien Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. 01/DJPPK/I/2009
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembinaan dan Pengujian Lisensi K3
bagi Petugas dan Operator Pesawat Up, Pesawat Tenaga dan Produksi,
Pesawat Angkat dan Angkut;

6
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

BAB II
KONDISI AKTUAL DI LAPANGAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan


PT. Energi Agro Nusantara (PT. ENERO) Mojokerto merupakan anak
perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara X (PTPN X) yang bergerak di bidang
energi terbarukan berupa bioetanol dengan mengolah molase menjadi bioetanol
dengan kadar > 99,5 %. Pendirian perusahaan ini diawali dengan adanya
penandatanganan perjanjian Goverment to Goverment (G to G) pada tanggal 2
Agustus 2010 yang tercatat dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara
Kementrian Perindustrian RI dengan New Energy and Industrial Technology
Development Organisation (NEDO) Jepang. Perjanjian tersebut berisikan
kerjasama pembangunan pabrik bioetanol dengan bahan baku molase. NEDO
memberikan bantuan berupa peralatan utama (main equiptment) sedangkan
Kementrian Perindustrian RI membiayai pekerjaan persiapan proyek, pekerjaan
engineer, civil, utility dan waste water treatment plant (WWTP), sedangkan biaya-
biaya atas pelaksanaan proyek dihibahkan kepada PT. Perkebunan Nusantara X
(PTPN X) yang ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal 4 Oktober
2010.
Setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), perjanjian Implementation Document (ID) kemudian
ditandatangani oleh PT. Perkebunan Nusantara X (PTPN X) dengan entrusted
parties yang ditunjuk oleh Jepang yaitu Tsukishima Kikai dan Sapporo Engineering
Ltd (TSK dan Sapporo).
Untuk meningkatkan kinerja dan keunggulan daya saing, PT. Perkebunan
Nusantara X (PTPN X) memutuskan untuk mendirikan anak perusahaan yang
selaku Pemegang Saham PT. Perkebunan Nusantara X. Pendirian anak perusahaan
ini didasarkan pada Akte Notaris Sri Eliana Tjahjoharto, S.H. No. 3 tanggal 5 Juni
2013 dan disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomon
AHU-33493.AH.01.01 tahun 2013 dengan pembaruan No. 21 tanggal 18 Juli 2013
dan disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor AHU-

7
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

AH.01.01 108 tahun 2013. Nama anak perusahaan tersebut adalah PT. Energi Agro
Nusantara (PT. ENERO).
PT. ENERO memiliki visi yaitu “Menjadi perusahaan energi terbarukan
terkemuka didunia”. Untuk mencapai visi tersebut, perusahaan mempunyai misi
yaitu sebagai berikut:
1. Menyediakan produk energi terbarukan berkualitas tinggi dan ramah lingkungan
2. Mengembangkan usaha melalui peningkatan produksi, inovasi dan diversifikasi
3. Meningkatkan daya saing melalui kompetensi SDM, efisiensi dan implementasi
tata kelola pabrik yang baik.
Selain visi dan misi, PT. ENERO juga mempunyai tujuan, yaitu:
1. Memproduksi energi terbarukan sebagai pengganti energi dari bahan bakar
dari fosil yang semakin terbatas jumlahnya.
2. Mendukung program mendatory pemerintah di bidang energi terbarukan.
3. Memanfaatkan dan memberikan nilai tambah tetes tebu (molasses) di
bidang bioetanol.
4. Menghasilkan diversifikasi produk ikutan (CO2, biogas, pupuk organik
cair, yeast mud) demi meningkatkan keuntungan perusahaan sehingga turut
memberikan kontribusi yang optimal pada semua pemangku kepentingan.

2.2 Temuan Hasil Observasi


Bedasarkan hasil observasi lapangan, diperoleh dari temuan sebagai berikut :
2.2.1 Temuan Positif
 Pipa yang digunakan pada kegiatan operasi telah memenuhi standard SNI
 Sudah melakukan riksa uji secara berkala bekerjasama dengan Disnaker
Provinsi
 Memiliki Safety Precautions di divisi Mekanik
 Terdapat Area dimana hanya orang yg berwenang diperbolehkan masuk
 Sudah dilakukan pemeriksaan dan pengujian pesawat uap sesuai ketentuan
perundang-undangan. Dibuktikan dengan surat keterangan hasil
pemeriksaan dari pengawas tenaga kerja setempat dan ahli K3 Pesawat Uap
Bejana tekan

8
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

 Operator truk pengangkut bahan berbahaya sudah terlatih dan memiliki


Sertifikat sesuai peraturan perundang-undangan
 Operator pesawat Uap sudah terlatih dan memiliki Sertifikat sesuai
peraturan perundang-undangan
2.2.1 Temuan Negatif
 Pipa yang digunakan pada kegiatan operasi area instalasi proses steam tidak
mempunyai simbol warna
 Tidak terlihat operator/petugas di area instalasi proses steam yang stand by
di area tersebut untuk mengawasi
 Hand Pallet tidak terawat dan ditemukan korosi sehingga kondisi tidak
layak pakai
 Tidak ada base plate mountane pengganti roda agar tidak bergerak waktu
hidup, kurangnya perawatan pada kompresor
 Kondisi fisik dan instrumen peralatan banyak yang korosi sehingga
warnanya hilang dan tidak ada pengaman pipa (posisi dekat dengan kabel)
 Crain tidak ada keterangan kapasitas angkut di alat
 Kran wastafel didepan warehouse tidak layak pakai

9
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 ANALISA TEMUAN POSITIF


NO Dokumentasi Lokasi Deskripsi Analisa Dasar Hukum
Temuan Temuan Manfaat

1 Area Pipa yang Mengurangi Pemenaker RI No. 37 tahun 2016


Instalasi digunakan resiko bahaya : Pasal 5 - Bejana Tekanan
pipa pada akibat salah Sebagaimana dimaksud pada ayat
proses kegiatan pemilihan (1) mempunyai tekanan lebih dari 1
Steam operasi telah bahan dan kg/cm^ (satu kilogram per
memenuhi spesifikasi sentimeter persegi) dan volume
standard khusus untuk lebih dari 2,25 (dua koma dua
SNI pipa proses puluh lima) liter.
Steam

2 Wawancara Sesi Sudah Pemenaker RI No. 37 tahun 2016


dengan Pak Nurul Interview melakukan Mengidentifika : Pasal 4
PT ENERO riksa uji si masa life
Pelaksanaan syarat-syarat K3
secara time peralatan
Bejana Tekanan atau Tangki
berkala yang dipakai
Timbun sebagaimana dimaksud
bekerjasama pada
dalam Pasal 2 meliputi kegiatan
dengan perusahaan
perencanaan, pembuatan,
Disnaker sehingga
pemasangan, pengisian,
Provinsi meminimalisir
pengangkutan, pemakaian,
angka
pemeliharaan, perbaikan,
kecelakaan
modifikasi, penyimpanan, dan
kerja
pemeriksaan serta pengujian.

10
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

3 Memiliki Memberikan UU no 1 tahun 1970 Bab X pasal


WorkSho Safety SOP yang jelas 14 ayat b :
p Precautions untuk devisi
Memasang dalam tempat kerja
Mekanik dalam
yang dipimpinnya, semua gambar
melakukan
keselamatan kerja yang diwajibkan
pengerjaan
dan semua bahan pembinaan
outstanding
lainnya, pada tempat-tempat yang
yang terkait
mudah dilihat dan terbaca menurut
petunjuk pegawai pengawas atau
ahli keselamatan kerja;

4 Didepan Terdapat Dipergunakan PP No.50 Tahun 2012 tentang


Pintu Area dimana untuk SMK3:
Masuk hanya orang mengisolasi
Klausul 6.5.4 Pemeriksaan,
Pabrik yg bahan produksi
pemeliharaan, perawatan,
berwenang berbahaya dan
perbaikan dan setiap perubahan
diperbolehka mengendalikan
harus dilakukan petugas yang
n masuk mesin untuk
kompeten dan berwenang.
melindungi
pekerja

5 Wawancara Sesi Sudah Menjamin dan Permenaker No. 37 Tahun 2016


dengan Pak Nurul Interview dilakukan memastikan Tentang K3 Bejana Tekan dan
PT ENERO pemeriksaan pesawat uap Tangki Timbun. Bab VIII
dan aman untuk Pemeriksaan dan Pengujian di
pengujian mencegah Pasal 68, 69, 70 & 79
pesawat uap terjadinya
sesuai peledakan,
ketentuan kebocoran dan
perundang- kebakaran
undangan.
Dibuktikan
dengan surat
keterangan
hasil
pemeriksaan
dari
pengawas

11
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

tenaga kerja
setempat dan
ahli K3
Pesawat Uap
Bejana
tekan
6 Tempat Operator Operator truk Permen No 8 Tahun 2020 pasal
Pengisian truk pengangkut 140 ayat 1-5
BioEtanol pengangkut bahan
bahan berbahaya
berbahaya memiliki
sudah kompetensi dan
terlatih dan berkeahlian
memiliki khusus untuk
Sertifikat mengurangi
sesuai resiko
peraturan kecelakaan
perundang- kerja akibat
undangan pengoperasian
pesawat uap
7 Wawancara Sesi Operator Operator Permen No 1 Tahun 1988 pasal 6
dengan Pak Nurul Interview pesawat pesawat uap ayat 1 :
PT ENERO Uap sudah memiliki
Sertifikat operator diterbitkan oleh
terlatih dan kompetensi dan
Menteri atau Pejabat yang
memiliki berkeahlian
ditunjuknya setelah yang
Sertifikat khusus untuk
bersangkutan dinyatakan lulus
sesuai mengurangi
peraturan resiko
perundang- kecelakaan
undangan kerja akibat
pengoperasian
pesawat uap

12
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

3.2 ANALISA TEMUAN NEGATIF


NO Dokumentasi Lokasi Deskripsi Potensi Saran Peraturan Hukum
Temuan Temuan Bahaya Perbaikan

1 Area Pipa yang Operator Memberi Pemenaker RI No.37


Instalasi digunakan susah untuk warna sesuai tahun 2016 :
pipa proses pada kegiatan mengidentifik dengan
Pasal 21 - Bejana
Steam operasi tidak asi posisi pipa peraturan
penyimpanan gas harus
mempunyai yang bersuhu yang
diberi warna sesuai kode
simbol warna tinggi atau berlaku
warna RAL 840-HR.
tidak

2 Area Tidak terlihat Bila terjadi Harus Permenaker No.1


Instalasi operator/petu kenaikan dan selalu ada Tahun 1988 : Pasal 10
pipa proses gas yang penurunan operator/pet ayat 1 :
Steam stand by di tekanan suhu ugas yang
Dilarang meninggalkan
area tersebut yang tidak stand by
tempat pelayanan selama
untuk sesuai standar,
pesawat uapnya di
mengawasi maka
operasikan
mempunyai
potensi
kebocoran
pipa yang
berakibat
fatality

13
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

3 TPS Hand Pallet Bahan yang Membeli Permenaker No 8


(Tempat tidak terawat diletakkan di Hand Pallet Tahun 2020 tentang
Penyimpan dan atas Hand baru, dan Keselamatan dan
an ditemukan Pallet dilakukan Kesehatan Kerja
Sementara korosi cenderung pemeriksaan Pesawat Angkat dan
) Garam sehingga beresiko berkala Pesawat Angkut. Pasal
kondisi tidak terjatuh untuk hand 5, ayat 4
layak pakai pallet yang
Pemeliharaan dan
baru
perawatan Pesawat
tersebut,
Angkat, Pesawat Angkut,
untuk lebih
dan Alat Bantu Angkat
memperpanj
dan Angkut sebagaimana
ang masa
dimaksud dalam Pasal 4
pemakaian
harus:
a. sesuai prosedur
pemeliharaan dan
perawatan;
b. dilakukan secara
berkala;
c. sesuai dengan buku
manual yang diterbitkan
oleh pabrik pembuat
dan/atau standar yang
berlaku; dan
d. dapat memastikan
bagian utama yang
menerima beban dan
perlengkapan berfungsi
secara aman.

14
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

4 TPS Tidak ada Rawan Dibuatkan Permenaker no. 38


(Tempat base plate terkena putar base plate tahun 2016 tentang
Penyimpan mountane an kompresor mountane, Pesawat Tenaga dan
an pengganti bila melakukan Produksi. Pasal 8, ayat
Sementara) roda agar kompresor perawatan 2:
Garam tidak dihidupkan secara rutin
bergerak terhadap
waktu hidup, mesin Semua bagian yang
kurangnya compress bergerak dan berbahaya
perawatan air, dari Pesawat Tenaga dan
pada dibuatkan Produksi harus
kompresor jadwal dilengkapi Alat
perawatan Perlindungan.
rutin /
berkala pada
mesin
compress air

5 Selokan Kondisi Rawan terjadi Melakukan UU no 1 Tahun 1970


dekat area fisik dan konsleting Rekondisi
Pasal 2 Ayat 2 :
pompa instrumen listrik karena ulang
Hidrant peralatan berdekatan terhadap Dibuat, dicoba, dipakai
banyak yang dengan arus pipa seperti atau dipergunakan mesin,
korosi kabel (posisi pengecatan, pesawat, alat, perkakas,
sehingga sangat pemberian peralatan atau instalasi
warnanya berdekatan) suport dan yang berbahaya atau
hilang dan memberikan dapat menimbulkan
tidak ada pelindung kecelakaan
pengaman pada kabel
pipa (posisi yang
dekat dengan terbuka
kabel)

15
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

6 Workshop Crain tidak Operator tidak Menempelk Permenaker no 8


ada mengetahui an Tahun 2020 pasal 17
keterangan batas keterangan ayat 2:
kapasitas maksimal atau
Keterangan kapasitas
angkut di angkut untuk instruksi
beban maksimum
alat alat tersebut yang juga
sebagaimana dimaksud
menjelaskan
dalam Pasal 16 huruf b
batas
harus ditulis pada bagian
maksimal
yang mudah dilihat dan
angkut
dibaca dengan jelas.
Crain
7 Depan Kran watafel Drat dalam Melakukan UU no 1 Tahun 1970
Workshop tidak layak pada Kran penggantian
Pasal 2 Ayat 2 :
pakai bocor dan Kran dan
kondisinya suport yang dibuat, dicoba, dipakai
dibalut dengan terkait misal atau dipergunakan mesin,
karet ban drat dalam pesawat, alat, perkakas,
diganti peralatan atau instalasi
dengan yang yang berbahaya atau
baru dapat menimbulkan
kecelakaan

16
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pengamatan lapangan yang telah dilakukan mengenai


pengawasan Norma K3 pesawat uap, bejana tekan dan mekanik di PT. ENERO,
maka dapat diambil kesimpulan :

1. Penerapan perawatan K3 pesawat uap, bejana tekan dan mekanik sudah


berjalan dengan baik, hanya saja pada proses perawatan alat – alat
pendukung masih kurang.

2. PT. ENERO telah melakasanakan pengawasan norma K3 pesawat uap,


bejana tekan dan mekanik dengan baik yang dibuktikan dengan temuan
positif; namun perlu tetap diperhatikan mengenai operator /petugas yang
benar-benar harus standby di area-area kritikal.

4.2 Saran

1. Lebih memperhatikan warna-warna yang diterapkan atau di aplikasikan


pada pipa-pipa proses produksi sesuai undang-undang yang berlaku

2. Lebih memperhatikan perawatan berkala kepada alat-alat pendukung


proses produksi yang ada

3. Area Workshop lebih diperhatikan kerapiannya agar mempermudah dalam


bekerja

17
PEMBINAAN AK3 UMUM KEMNAKER – BATCH 1

REFERENSI

1. Himpunan Peraturan Perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


2. Profil Perusahaan PT. ENERO
3. Modul Ahli K3 Umum/Umum

18

Anda mungkin juga menyukai