Anda di halaman 1dari 16

`

LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
K3 SECARA UMUM
KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN K3 SERTA PENERAPAN SMK3
DI PT. X
TAHUN 2022

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUMANGKATAN KE - 5

KELOMPOK 3

1. ADITYA NUGROHO
2. FAIQ FATHA AKSADUN
3. JON RESIN LEOKUNA
4. RONALD ARLIF FORDATKOSSU
5. MEISYA RAHMADIANI
6. YAKOB BULUH

PENYELENGGARA
PT. MAHIRA JAYA BANA
`

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3

A. Latar Belakang................................................................................................................... 3

B. Maksud dan Tujuan ........................................................................................................... 4

C. Ruang Lingkup .................................................................................................................. 4

D. Dasar Hukum.....................................................................................................................5
BAB II ................................................................................................................................... 6

A. Gambaran Umum Tempat PKL......................................................................................... 6

B. Temuan – Temuan di Lapangan ........................................................................................ 7


BAB III ANALISIS TEMUAN ........................................................................................... 9
K3 Secara Mekanik, Pesawat Uap Dan Bejana Tekan.......................................................... 9
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 14

A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 14

B. Saran ................................................................................................................................ 15

2
`

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang tidak
terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. K3 tidak
saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para
pekerjanya akan tetapi jauh dari itu K3 mempunyai dampak positif atas
keberlanjutan produktivitas kerja. Oleh sebab itu, isu K3 pada saat ini bukan
sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga
harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan.
Sebagai gambaran bahwa demikian luar biasanya korban kecelakaan yang
ada di Indonesia atas populasi tenaga kerja 7-8 juta menunjukkan 100.000
peristiwa kecelakan kerja dan meyebabkan kehilangan hari kerja setiap tahunnya,
kerugian rata-rata mencapai 100-200 milyar per tahun, korban meninggal per
tahun rata-rata 1500-2000 orang, penelitian khusus tahun 2000 akibat kecelakaan
kerja menunjukkan 70 juta sampai 500 juta jam kerja hilang. Dari berbagai data
tersebut dapat diasumsikan bahwa populasi tenaga kerja adalah 50 juta, sedangkan
perbandingan biaya tersembunyi terhadap biaya langsung adalah 4 : 1 (Suma’mur,
2009).
Suatu kemungkinan bahaya yang besar berupa kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat diakibatkan
oleh kesalahan dalam penggunaan peralatan, pemahaman, kemampuan dan
keterampilan serta unjuk kerja (Kompetensi) tenaga kerja yang kurang memadai.
Mengingat bahwa pemerintah terdapat keterbatasan, maka pelaksanaan K3 dapat di
bantu melalui peran dunia usaha yaitu perusahaan jasa K3 dan lembaga K3 terkait
agar pelayanan dan pemenuhan syarat K3 dapat dilaksanakan dengan baik.
Mengingat pentingnya penerapan K3 terutama dibidang industri maka dari
itu kami melakukan kunjungan praktek kerja lapangan di PT. X bergerak di bidang
Pengurus transportasi UJPT freight forwading. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 2001 PT. X memilikitingkat resiko yang tinggi. Selain itu
pembentukan kepengurusan P2K3 di PT. X

3
`

SMK3 sangat lah penting agar menjamin terlaksananya keselamatan dan


kesehatan kerja para karyawan.
Kunjungan praktek kerja lapangan di PT. X bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar penerapan K3 khususnya pada penerapan di bidang K3 Mekanik,
Pesawat uap, dan Bejana tekan.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan PKL adalah:


1. Menambah wawasan dalam mengevaluasi keselamatan dan kesehatan kerja
suatu perusahaan.
2. Dapat mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan saran atau rekomendasi.

3. Mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di lapangan


khususnya di bidang K3 Mekanik, Pesawat uap dan Bejana tekan.
4. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3
Umum.
5. Mengevaluasi Sistem Manajemen K3 di PT. X berdasarkan Peraturan yang
berlaku.

C. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah:

1. K3 Mekanik pengertian dasar hukum, ruang lingkup pengawasan k3 mekanik,


sumber-sumber bahaya, syarat-syarat k3 mekanik, dan teknik pemeriksaan dan
pengujian mekanik.
2. Pesawat Uap meliputi kegiatan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau
perakitan, modifikasi atau reparasi dan pemeliharaan.
3. Bejana Tekan meliputi kegiatan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau
perakitan, modifikasi atau reparasi dan pemeliharaan.

4
`

D. Dasar Hukum

1. Dasar Hukum K3 Secara Mekanik

a. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

b. Permenaker RI No 37 Tahun 2016 Tentang Keelamatan dan Kesehatan Kerja dan Tanki
Timbun Pasal 1ayat 1

c. Permenak RI No 1 tahun 1988 Tentang Kwalifikasi dan syarat-syarat operator Pesawat


Uap BAB IV pasal 8

d. Permenaker RI No. 5 tahun 1985 tentang pesawat angkat angkut

e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-


09/MEN/VII/2010 tentang operator dan petugas pesawat angkat angkut.

f. Peraturan Menteri No.38/ MEN/2016 tentang Keselamatan dan kesehatan


kerja pesawat tenaga dan produksi.
g. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-
08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri.
2. Dasar Hukum Pesawat Uap

a. Undang – Undang UAP 1930


b. Peraturan UAP ( STOOM VERORDENING) 1930
c. Peraturan Menteri Nomor 1/Men/1982 Tentang Bejana Tekan
d. Peraturan Menteri Nomor 1/MEN/1988 Tentang Klasifikasi dan Syarat-
syarat Operator dari Pesawat Uap.
e. Permenakerakertrans RI No. Per-8/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung
Diri.
3. Dasar Hukum Bejana Tekan.

a. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselarmatan Kerja.

b. Peraturan Menteri Nomor 37 tahun 2016 tentang Bejana Tekan dan Tanki Timbun

c. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan


Umum No. PP 72/3/9-99,KEP.507/NW/1999 Tentang Pemeriksaan
Pengujian terhadap Pesawat Angkat, Angkut, Bejana Tekan

5
`

BAB II
DATA UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat PKL

PT. X yang berlokasi di Jl. Datuk Laksamana, Dumai, Riau. didirikan pada tanggal
02 Januari 2001 sebagai salah satu perusahaan Usaha Jasa Pengurusan Transportasi
UJPT freight forwarding, dengan keputusan Mentri Kehakiman dan Hak Azasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-18.HT.01.04 serta
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4020. PT. X
memulai operasionalnya Usaha Jasa Pengurusan Transportasi UJPT freight
forwarding di pabrik seluas 35.785 m2. Saat ini PT. Nipress memiliki jumlah
karyawansebanyak 64 orang.

Gambar 2.1 Area PT. X


Sumber: Data PT. X, (2022)

6
`

B. Temuan – Temuan di Lapangan


a. K3 PUBT: Boiler, Bejana tekan

kepada PT. X Memiliki 6 orang operator yang terdiri dari 4 operator


kelas 1 dan 2 operator kelas 2. Menjadikan boiler aman untuk
dijalankan/digunakan karena memiliki standard izin operasional
b. Rambu/ Marka/ Safety Sign

Di PT. X telah terpasang rambu-rambu penunjuk dengan baik. Namun


ada beberapa rambu yang sudah buram, baik tulisan dan gambarnya serta
beberapa safety slogan masih menggunakan bahasa inggris yang tidak
dilengkapi dengan bahasa indonesia dan juga tidak terdapat marka jalur
khusus pejalan kakidi area plan.
c. Alat Pelidung Diri (APD)

Secara umum PT. X telah menyediakan APD yang sudah berstandar SNI
kepada setiap karyawan dengan pengawasan penggunaan yang sangat
ketat dan untuk setiap pelanggaran diberikan sanksi yang berlaku, serta
menyiapkan APD untuk tamu yang masuk dikawasan PT. X. Namun
masih ada beberapa karyawan yang ditemukan tidak memakai APD
sesuai dengan peruntukannya. Untuk setiap kehilangan atau kerusakan
APD bagisetiap karyawan akan diganti langsung dengan APD yang baru.
d. Tanki Timbun
PT. X Telah memenuhi standar bahan baku penggunaan Tangki timbun sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia.

e. Prosedur Kerja (SOP) dan Manajemen Risiko

PT. X telah melengkapi prosedur kerja dengan baik di setiapdivisinya dan


telah ditempel di tempat-tempat yang mudah terlihat dan bisa terbaca
oleh karyawan maupun tamu.
f. Program Kerja

Program kerja di PT. X sudah di rancang dan dilaksanakan serta di buat


pengumuman dalam bentuk papan pengumuman.

7
`

g. Ahli K3

PT. X telah memiliki Tenaga Ahli K3 berjumlah 1 orang dengan Tenaga.

h. Tingkat penerapan SMK3

PT. X telah berkomitmen dalam penerapannya SMK3 namun


belum tersertifikasi.
i. Audit SMK3

Audit SMK3 di PT. X di lakukan secara audit internal , hal ini


dilakukan dalam rangka persiapan audit external dan audit external
dilakukan oleh instansi PJK3 diluar PT. X.

8
`

BAB III

ANALISIS TEMUAN

K3 Secara Mekanik, Pesawat Uap Dan Bejana Tekan


Tabel 3.1 Analisis Temuan di Lapangan
K3 Mekanik
Analisa Temuan Bahaya Dasar
No. Objek Lokasi Foto Temuan Saran
Positif Negatif Hukum
Sudah sesuai
 Memiliki 4  Kelelahan  Melimiliki 6
Boiler pada orang operator Menerapkan
 Melimiliki 6 Operator Boiler terdiri Peraturan
K3 PUBT: Boiler, bejana Menteri Nomor
1 Area orang Boiler dari:
tekan 37 Tahun 2016
Produksi operator 4 Orang
Boiler terdiri operator kelas 1 Tentang
dari: 2 Orang Keelamatan
4 Orang operator kelas 2 dan Kesehatan
operator Kerja dan
kelas 1 Tanki Timbun
2 Orang Pasal 1(4)
operator
kelas 2

9
`

Tabel 3.1 Analisis Temuan di Lapangan (Lanjutan)

1. UU No. 1
Tahun 1970
Pasal 9 ayat 1
Pekerja tidak Penyediaan APD piont C Alat-
2 Alat Pelindung diri Area Proses APD di sedia kan
memakai harus dilengkapi alat
(APD) oleh perusahaan
helmdan dan di ganti atau di perlindungan
tidak perbaharui secara diri bagi
memakai berkala. tenaga kerja
warepack yang
bersangkutan
2. Permenaker
08/Men/VII/2
010 tentang
APD
UU No 1
Tahun 1970
pasal 3Ayat
1 huruf f
UU No 1
Setiap Tempat Tahun 1970
sudah pasal 9 ayat 2
3 Prosedur Kerja (SOP) Area dilengkapi point 2
K3 Produksi dengan Pengurus
prosedur kerja diwajibkan
atau SOP memenuhi
dan mentaati
semua syarat-
syarat dan
ketentuan-
ketentuan
yang berlaku
bagi usaha
dan tempat
kerja yang
dijalankannya.

10
`

Permenaker
no.8 tahun
2020 tentang
Tidak keselamatan
4 Surrat Izin Opertor (SIO) Area Ada SIO untuk menunjukan SIO Seharusnya dan kesehatan
Produksi operator Boiler untuk Operator operatornya ada 7 kerja pesawat
Boiler orang untuk 2 shift, angkat dan
terdiri dari 4 orang pesawat
kelas 1 dan 3 angkut pasal 2
orang ayat 1
kelas 2. Pengurus
dan/atau
Pengusaha
wajib
menerapkan
syarat
K3
Pesawat
Angkat,
Pesawat
Angkut,
da
nAlat
Bantu Angkat
dan Angkut.

11
`

Permenaker no
5 Surat uji riksa dari Area Alat sudah di Tidak 5 tahun 85
alat berat Produksi uji riksa menunjukan pasal 138 aya
(SILO) perusahaan yang SILO pada Alat 1 Setiap
tersertifikasi yang Uji riksa pesawat
perusahaan angkat dan
angkut
sebelum
dipakai harus
diperiksa dan
diuji terlebih
dahulu dengan
standar uji
yang telah
ditentukan.

12
`

6 Forklift Area  Sudah  Melakukan Melakukan Riksa 1. Peraturan


Produksi memiliki 2 modifikasi uji ulang pada menteri
operator pada forklift yang sudah ketenagaker
Kelas I forklift di modifikasi jaan
dan belum dengan mengikuti Republik
 Sudah di melakukan regulasi yang ada. Indonesia
Riksa Uji riksa uji Nomor 8
tahun 2020
 Sudah tentang
memiliki Keselamata
SIO n dan
kesehatan
kerja
Pesawat
angkat dan
pesawat
angkut

13
`

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1) K3 Mekanik
Secara Umum PT. X sudah melaksanaan K3 Mekanikal sesuai
peraturan Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Permenaker RI No 37 Tahun 2016 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Tanki Timbun Pasal 1ayat 1.
Namun, perusahaan masih perlu melakukan perbaikan untuk
menyempurnakan program K3 yang sudah ada maupun yangbelum ada.
Perusahaan harus membuat target yang ingin dicapai dalam
meningkatkan K3 diperusahaanya.
2) K3 Pesawat UAP
PT. X telah melaksanakan K3 Pesawat Uap sesuai oleh Peraturan
UAP (STOOM VERORDENING) 1930 tentang Pesawat uap
3) Bejana Tekan
Secara Umum PT. X sudah melakukan prosedur pekerjaan sesuai
dengan Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri
Pekerjaan Umum No. PP 72/3/9-99,KEP.507/NW/1999 Tentang
Pemeriksaan Pengujian terhadap Pesawat Angkat, Angkut, Bejana
Tekan.

B. Saran
Setelah melakukan praktek kerja lapangan dan dapat melihat penerapan
SMK3 di PT. X serta mengevaluasinya, saran yang dapat diberikan adalah:
1. Harus ada pembaharuan dan penambahan Rambu K3 dan pengumuman
Pencapaian K3 agar tamu bisa terinfokan.
2. Penyediaan APD harus dilengkapi dan di ganti atau di perbaharui secara
berkala.
3. Perusahaan harus memiliki kantin sendiri atau bekerja sama dengan
cateringyang bersertifikat
4. Seharusnya operatornya ada 4 orang untuk 2 shift, terdiri dari 1 orang
kelas 1dan 1 orang kelas 2.

14
`

5. Harus melakukan audit eksternal agar mendapat sertifikat dari Disnaker


setempat.

6. Diharapkan audit dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.


7. Melampirkan dokumen manajemen risiko K3 perusahaan saat audit.

8. Harus mengintegrasikan penerapan SMK3 dengan rekomendasi ISO agar


mendapat sertifikat dari Disnaker setempat

15
`

16

Anda mungkin juga menyukai