KELOMPOK II
1. ARIADI
2. DEYANA DWIYANTI PONGANAN
3. FARUK
4. I GEDE WISANDA ARI PUTRA
5. MUH. RINALDI
6. NURAYSA
7. RINALDY KRISTOKAM RANUNTU
PENYELENGGARA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur pantas penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan nikmat dan kemudahan kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan kelompok dengan
tema “Mekanik, Pesawat UAP dan Bejana Tekan”. Laporan praktik kerja lapangan ini
disusun untuk memenuhi persyaratan terselesaikannya pelatihan ahli K3 umum di
PT. Indotama Jasa Sertifikasi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga penulis mengharapkan adanya masukan, kritik maupun saran yang
bersifat membangun guna menyempurnakan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, perkembangan
industri, penerapan teknologi tinggi, penggunaan bahan serta peralatan yang
semakin rumit dan kompleks, tidak bisa dihindari, potensi bahaya tetap ada
sehingga memerlukan tenaga kerja yang ahli dan terampil di bidangnya untuk
menjamin proses produksi berjalan dengan aman dan lancar. Salah satu kemajuan
dalam penerapan teknologi adalah penggunaan Pesawat Angkat Angkut (PAA),
Pesawat Tenaga Produksi (PTP), dan Pesawat Uap dan Bejana Tekan (PUBT).
Penerapan teknologi (PAA, PTP, dan PUBT) dan penggunaan bahan
produksi selamanya tidak selaras dengan keahlian dan keterampilan tenaga kerja
yang mengoperasikan peralatan produksi. Semakin kompleksnya peralatan dan
semakin canggihnya penerapan teknologi dalam dunia industri bisa saja
mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja apabila tidak
memenuhi ketentuan peraturan perundangan dan syarat-syarat di bidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan/atau standar internasional yang
berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat diperlukan pengawasan
secara preventif dan menyeluruh baik dari peralatan maupun tenaga kerja yang
telah mendapat lisensi sesuai dengan keahliannya maka perlu dilakukan
pengendalian, pembinaan, dan pengawasan K3.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu produk kebijakan yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah dan wajib dilaksanakan oleh pelaku usaha untuk
mengurangi dan mencegah terjadinya bahaya kecelakaan akibat kerja. Berdasarkan
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, K3 difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempuraan baik jasmani dan rohani tenaga
kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya
menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara keilmuan K3 dikategorikan
sebagai usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja,
kebakaran dan pencemaran lingkungan.
Mengingat pentingnya keselamatan tenaga kerja dan lingkungannya, maka
sangat diperlukan perlindungan dan tindakan pencegahannya. Untuk itu Pemerintah
telah mengeluarkan berbagai regulasi perundang-undangan seperti UU No. 1 tahun
1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta peraturan perundangan
lainnya yang melindungi tenaga kerja dan peraturan peraturan terbaru mengenai K3
Mekanik(PAA dan PTP) dan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan (PUBT).
Dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja merupakan aset paling besar yang
menjadi roda penggerak atas keberlangsungan sebuah usaha. Untuk itu,
perusahaan harus menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan orang
lain di tempat kerja.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pesawat angkat dan angkut (PAA) meliputi:
1. Peralatan angkat
2. Pita transport
3. Pesawat angkut diatas landasan dan diatas permukaan
4. Alat angkut jalan ril
Ruang lingkup Pesawat tenaga dan produksi (PTP) meliputi:
1. Pengerak mula
2. Mesin perkakas dan produksi
3. Transmisi tenaga mekanik
4. Tanur (furnace)
Ruang Lingkup Bejana Tekan:
1. Bejana penyimpanan gas, campuran gas
2. Bejana penyimpanan bahan bakar gas yang di gunakan sebagai bahan
bakar untuk kendaraan
3. Bejanan transport yang di gunakan untuk penyimpanan atau
pengangkutan
4. Bejanan proses
5. Pesawat pendinginan
D. Dasar Hukum
DASAR HUKUM K3 MEKANIK (PAA DAN PTP):
1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA
2. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013
TENTANG KETENAGAKERJAAN.
3. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8 TAHUN 2020 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA PESAWAT ANGKAT DAN PESAWAT ANGKUT
4. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI
5. KEPUTUSAN BERSAMA DIREKTUR JENDRAL PERHUBUNGAN TAUT
DAN DIREKTUR JENDRAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRI DAN
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN NO.
PP.72/3/9-99,KEP.507/NW/1999 TENTANG PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN TERHADAP PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT,
PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN.
6. SURAT EDARAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
NO.SE.05/MEN/DJPPK/III/2011 TENTANG LESENSI/SURAT IJIN
OPERATOR PESAWAT UAP
7. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDRAL PEMBINAAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(K3) NO.04 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN PENGUJIAN LESENSI K3 BAGI
PERSONIL K3 PAA,PTP,PU,BT DAN TANGKI TIMBUN
DASAR HUKUM K3 PESAWAT UAP & BEJANA TEKAN:
1. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA BEJANA TEKANAN DAN TANGKI TIMBUN
2. PERATURAN METERI TENAGA KERJA RI NO.01/MEN/1988 TENTANG
KWALIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT OPERATOR PESAWAT UAP
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
B. Temuan
1. Temuan positif
a. PAA (Pesawat Angkat & Angkut)
Pemeliharaan secara berlaka PAA.
BAB III
ANALISA
A. Analisa Temuan Positif
Pesawat Angkat & Angkut (PAA)
No Foto Analisa Dasar Hukum
1. Pemeliharaan secara berkala PERMENAKER NO 8
PAA TAHUN 2020 PASAL 5
AYAT 4
Pemeliharaan Perawatan
Pesawat Angkat, Pesawat
Angkut, Dan Alat Bantu
Angkat Dan Angkut
Manfaat
pemeliharaan/mem
permenaker no.8 tahun 2020
bersihkan reach
pasal 5 ayat 4 :
stackker
Pemeliharaan dan perawatan
1. Terhindar dari
Pesawat Angkat, Pesawat
kotoran dan
Angkut, dan Alat Bantu
korosi/karat
Angkat dan Angkut
2. Agar kendaraan
sebagaimana dimaksud
awet
dalam Pasal 4 harus:
3. Menjaga alat dan
a. sesuai prosedur
komponen
pemeliharaan dan
kendaraan
perawatan;
4. Keamanan dan
b. dilakukan secara berkala;
kenyamanan bagi
c. sesuai dengan buku
pekerja yang
manual yang diterbitkan oleh
mengoperasionalka
pabrik pembuat dan/atau
nnya
standar yang berlaku;
dan
d. dapat memastikan bagian
utama yang menerima
beban dan perlengkapan
berfungsi secara aman.
Pasal 72
(1) Kabin Operator harus:
Sebagai syarat K3 a. dirancang untuk
dalam melindungi memudahkan pandangan
operator dari Operator pada daerah
perubahan cuaca pengoperasian;
dan kemungkinan b. dilengkapi dengan atap
tertimpan suatu pelindung yang dapat
benda melindungi Operator dari
perubahan cuaca dan
kemungkinan tertimpa
suatu benda; dan
c. dilengkapi sabuk
pengaman yang mampu
menahan tekanan kejut.
4. Mempunyai operator forklift PERMENAKER N0.8
Pengoperasian
sebanyak 7 orang masing- TAHUN 2020 TENTANG
masing memiliki SIO dengan K3 PAA PASAL 141 AYAT
kualifikasi 2 orang operator kelas 2, PASAL 165 AYAT 6
II dan 5 orang operator kelas I POIN a dan b
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan K3 Mekanik masih ada beberapa syarat yang belum memenuhi standar K3
B. Saran
Pada bidang K3 Mekanik selalu melakukan: Pemeriksaan rutin secara berkala serta perawatan
dan perbaikan pada alat maupun serangkaian komponen alat pengaman.
DAFTAR PUSTAKA