Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT. MAKASSAR TENE

BIDANG K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKANAN DAN KESELAMATAN


KERJA MEKANIK

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN 187

KELOMPOK 3
1. CESAR SUWANTO
2. DIYAN NICHOLAS S. TAPPO
3. DODY RAHMAN SALAM
4. FATIHAN S. RESWANDI
5. NURROCHIM
6. ULFA YUNITA
7. YENNI C. WIBOWO

PENYELENGGARA
PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO
Makassar, Maret 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................................3
B. Maksud dan Tujuan...............................................................................................................3
C. Ruang Lingkup.......................................................................................................................4
D. Dasar Hukum.........................................................................................................................4

BAB II KONDISI PERUSAHAAN............................................................................................6


A. Gambaran Umum Perusahaan...............................................................................................6
B. Temuan-temuan Positif dan Negatif yang Ditemukan...........................................................7

BAB III ANALISA TEMUAN...................................................................................................9


A. Temuan Positf.........................................................................................................................9
B. Analisa Temuan Negatif.......................................................................................................12

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................................................16

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan kunjungan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu
persyaratan guna mendapatkan sertifikasi keahlian Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Umum (AK3U) oleh lembaga sertifikasi PT. Duta Selaras Solusindo. PKL ini dilaksanakan
pada tanggal 6 Maret 2019 yang bertempat di PT Makassar Tene yang berlokasi di
Kawasan Industri Makassar, Makassar, Sulawesi Selatan. PT Makassar Tene adalah salah
satu industri pemasok gula rafinasi terbesar di Indonesia bagian Timur dimana gula
tersebut digunakan untuk usaha makanan dan minuman pada industri. Pada pusat produksi
banyak digunakan mulai dari alat-alat dibidang mekanik hingga pesawat uap dan bejana
tekan dimana alat-alat tersebut memiliki potensi bahaya yang tinggi. Maka dari itu
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja harus diminimalisir agar tidak menyebabkan
kerugian dan cidera baik ringan, berat bahkan kematian, atau terhentinya proses kerja dan
kerusakan peralatan.

Pada kegiatan PKL di PT Makassar Tene kami mengidentifikasi K3 Mekanik


(Pesawat Tenaga dan Produksi serta Pesawat Angkat dan Angkut), dan K3 Pesawat Uap
dan Bejana Tekan yang berkaitan di PT Makassar Tene guna mendapatkan temuan baik
positif dan negatif. Dalam bidang , K3 Mekanik (Pesawat Tenaga dan Produksi serta
Pesawat Angkat dan Angkut), dan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan memiliki beberapa
sumber bahaya seperti faktor biologi, fisika, kimia, psikologis, dan bahaya ergonomi.
Faktor bahaya tersebut harus dikendalikan dengan upaya mencegah, mengurangi serta
menghilangkannya, guna dapat tercipta lingkungan tempat kerja yang aman, nyaman dan
produktif.

Berdasarkan hal diatas, maka perlu dilakukannya metode checklist untuk mengetahui
keadaan K3 Mekanik (Pesawat Tenaga dan Produksi serta Pesawat Angkat dan Angkut),
dan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan pada PT Makassar Tene dengan acuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Hasil dari dilakukannya checklist ini bertujuan sebagai
pembelajaran bagi kami khususnya kelompok 3 dan upaya perbaikan atau bahan masukan
bagi PT Makassar Tene.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini :
1. Untuk mengaplikasikan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan.

2. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di lapangan


khusunya di bidang Pesawat Uap dan Bejana Tekanan dan K3 Mekanik.

3. Salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3 Umum agar dapat
mengidentifikasi, menganalisa, dan memberikan saran dan rekomendasi.

C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini:

1. Pelaksanaan K3 di bidang Pesawat Uap dan Bejana Tekanan

2. Pelaksanaan K3 di bidang Pesawat Angkat dan Angkut

D. Dasar Hukum
Dasar Hukum Pengawasan Norma Pesawat Uap dan Bejana Tekanan

1. Undang-Undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,

2. Undang-Undang Uap Tahun 1930 dan Peraturan Uap 1930,

3. Permenaker R.I No. Per. 01/Men/1982 tentang Bejana Tekanan,

4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I No. Per.02/Men/1982 tentang
Kwalifikasi dan Syarat-syarat Juru Las,

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I No. Per.01/Men/1988 tentang
Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap,

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I No. Per.02/Men/1992 tentang
Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja,

7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I No. Per.02/Men/1982 tentang
Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja,

8. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 06/Men/1990 tentang Ketentuan Pewarnaan
Tabung Gas Bertekanan,

Dasar Hukum Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mekanik


1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan,
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah,
4. Permenaker No. Per. 04/Men/1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi,
5. Permenaker No. Per. 05/Men/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut,
6. Permenaker No. Per. 02/Men/1992 tentang Tata Cara Penenjukan Kewajiban dan
Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
7. Permenaker No. Per. 04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa K3,
8. Permenakertrans No. Per. 09/Men/VII/2010 tentang Operator dan Petugas Pesawat
Angkat dan Angkut,
9. Permenakertrans No. Per. 452/M/BW/1996 tentang Pemakaian Pesawat Angkat dan
Angkut Jenis Rental,
10. SKB Dirjen Hubla dan Dirjen Binawas No. PP.72/3/9-99 KEP.507/BW/1999 tentang
Pemeriksaan dan Pengujian Terhadap Pesawat Angkat dan Angkut, Pesawat Uap dan
Bejana Tekan yang berada di Kapal dan Pelabuhan,
11. Kep. Dirjen Pembinaan dan Pengawasan Ketenaga kerjaan No. Kep. 75/PPK/XII/2013
Tentang Petunjuk Teknis Pembinaan Calon Ahli K3 bidang Pesawat Uap dan Bejana
Tekan, Pesawat Angkat dan Angkut, dan Pesawat Tenaga dan Produksi,
12. SE. Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. 01/DJPPK/VI/2009 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembinaan dan Pengujian Lisensi K3 bagi Petugas dan
Operator Pesawat Uap, Pesawat Tenaga dan Produksi, Pesawat Angkat dan Angkut,
BAB II KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Perusahaan


PT Makassar Tene merupakan salah satu pabrik gula rafinasi pertama dan satu-satunya
yang beroperasi di Kawasan Indonesia Timur, berkedudukan dan berkantor pusat di Jl. Ir.
Sutami No. 38 Kawasan Industri Pergudangan Parangloe Indah, Kelurahan Parangloe,
Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. PT Makassar Tene didirikan pada
tahun 2003.
PT Makassar Tene memiliki kapasitas terpasang 1500 ton per hari, mampu
memproduksi sampati 1800 ton gula refinasi per hari untuk memenuhi kebutuhan gula di
kawasan Indonesia Timur yang menyerap tenaga kerja 800 orang. Kebijakan perusahaan
dalam hal perekrutan tenaga kerja memprioritaskan tenaga lokal yang ada di sekitar lokasi
pabrik. Walaupun tidak menutup kemungkinan untuk tenaga skill diambil dari luar daerah
Makassar. Peralatan produksi yang digunakan PT Makassar Tene merupakan alat-alat
mutakhir sehingga dapat bekerja dengan efisien. Alat-alat tersebut misalnya peralatan proses
filter dan boiler yang bahan bakunya batubara yang sepenuhnya dikendalikan dari control
panel.
Kegiatan utama PT Makassa Tene adalah sebagai produsen gula rafinasi yang pertama
berada diluar pulau Jawa dan merupakan pabrik gula rafinasi VII di Indonesia. Untuk
menghasilkan gula rafinasi tentu saja perusahaan membutuhkan bahan baku utama yaitu raw
sugar. Bahan baku utama yang digunakan berasal dari produsen raw sugar Thailand, Brazil,
Afrika dan Australia.
Dalam rangkaian jaminan kapasitas mutu dan untuk senantiasa menjamin kepuasan
pelanggan. PT Makassar Tene menerapkan sistem manejemen mutu dan memperoleh ISO
22000 untuk standar kualitas produksi dalam memproduksi gula rafinasi.
Adapun Visi dan Misi PT. Makassar Tene yaitu :
Visi
Menjadi pabrik rafinasi terbaik di Asia Tenggara dan memberikan nilai yang optimal
kepada seluruh “stakeholder” dan masyarakat.

Misi
Menyediakan produk gula rafinasi yang berkualitas dan konsisten yang berorientasi
kepuasan pelanggan.
B. Temuan-temuan Positif dan Negatif yang Ditemukan
1. K3 Mekanik Angkat Angkut
1. Overhead crane dan forklift
Temuan positif :
1. Memiliki izin operasi alat dan checklist maintenance yang dilakukan sesuai
jadwal.
2. Operator memiliki SIO sesuai kelas alat, yaitu kelas II untuk forklift
3. Memiliki izin alat
4. Dilengkapi APAR
5. Ada jalur khusus pejalan kaki

Temuan negatif :
1. Ada salah satu forklift yang kondisi luarnya usang atau berkarat.
2. Jalur pejalan kaki nampak pudar atau hilang.
3. Jalan tidak rata atau berlubang.
4. Forklift parkir di jalur pejalan kaki.
5. Ditemukan barang-barang asing diatas counterweight forklift

2. Genset
Temuan positif :
1. Memiliki service maintenance, prosedur pengoperasian, tanda bahaya dan name
plate.
2. Ruang genset terletak terpisah dari area produksi.
3. Memiliki nameplate dan informasi mesin
4. Memiliki tombol penggerak dan penghenti.

Temuan negatif:
1. Pencahayaan ruangan kurang.
2. APAR yang tersedia telah habis masa berlaku.
3. Bagian panel generator tidak memiliki tanda bahaya dan label nama.
4. Garis pembatas terlalu dekat dengan panel.
5. Akses menuju APAR terhalang oleh benda-benda lain.
2. K3 Pesawat Uap Bejana Tekan

1. Boiler dan Turbin


Temuan positif :
1. Memiliki tanda bahaya panas dan listrik
2. Memiliki nameplate dan informasi mesin
3. Memiliki izin operasi alat dan checklist maintenance yang dilakukan sesuai jadwal.
4. Operator memiliki SIO kelas I
5. Memiliki peralatan pengaman yang lengkap (tanda pembatas, thermometer, safety
valve, name plate)

Temuan Negatif:
1. Ruang panel boiler tidak tertutup dan tidak memiliki tanda bahaya.
2. Terdapat barang-barang yang tidak seharusnya pada tempatnya.
3. Jalur pejalan kaki terlihat memudar warnanya.
4. Terdapat bagian pengaman pipa boiler yang penyok.

2. Pompa hydrant
Temuan positif :
1. Memiliki tanda bahaya panas dan listrik
2. Memiliki izin operasi alat dan checklist maintenance yang dilakukan sesuai jadwal.
3. Memiliki nameplate dan informasi mesin

Temuan Negatif:
1. Penerangan pada ruangan kurang
2. Penempatan APAR berserakan
BAB III ANALISA TEMUAN

A. Temuan Positf

No Temuan Analisa Saran Dasar Hukum


1 K3 Mekanik Angkat Memiliki izin operasi alat Terus dilakukan Permenaker 5 Tahun 1985
Angkut perawatan dan monitoring
dan checklist maintenance
sesuai peraturan yang Permenaker 9 Tahun 2010
2 unit Overhead Crane yang dilakukan sesuai berlaku
kapasitas 6 Ton
jadwal.
7 unit forklift dengan
kapasitas 5 Ton dan 7 Ton
Operator memiliki SIO
sesuai kelas alat, yaitu
kelas II untuk forklift

Memiliki izin alat

Dilengkapi APAR

Ada jalur khusus pejalan


kaki

2 K3 Mekanik Pesawat Memiliki service Terus dilakukan Permenaker 38 Tahun 2016


Produksi perawatan dan monitoring
maintenance, prosedur
sesuai peraturan yang Permenaker 8 Tahun 2010
2 unit Genset kapasitas pengoperasian, tanda berlaku
800kWh
bahaya dan name plate.

Ruang genset terletak


terpisah dari area
produksi.

Memiliki nameplate dan


informasi mesin
Memiliki tombol
penggerak dan penghenti
3 K3 Pesawat Uap Memiliki tanda bahaya Terus dilakukan Peraturan Uap 1930
panas dan listrik perawatan dan monitoring
2 unit Boiler dengan sesuai peraturan yang Undang-undang Uap 1930 pasal 12
masing-masing kapasitas Memiliki nameplate dan berlaku
75 ton informasi mesin Permenaker 1 Tahun 1988

3 unit Turbine dengan Memiliki izin operasi alat Permenaker 8 Tahun 2010
daya 4600 kW dan checklist maintenance
yang dilakukan sesuai
jadwal.

Operator memiliki SIO


kelas I

Memiliki peralatan
pengaman yang lengkap
(tanda pembatas,
thermometer, safety valve,
name plate)

4 K3 Bejana Tekan Memiliki tanda bahaya Terus dilakukan Permenaker 37 Tahun 2016
panas dan listrik perawatan dan monitoring
3 unit pompa hydrant sesuai peraturan yang
dengan kapasitas 1000L Memiliki izin operasi alat berlaku
dan checklist maintenance
yang dilakukan sesuai
jadwal.

Memiliki nameplate dan


informasi mesin
B. Analisa Temuan Negatif

No Temuan Analisa Potensi Bahaya Saran Dasar Hukum


1 K3 Mekanik Angkat Ada salah satu forklift Tertabrak/menabrak Lakukan perbaikan pada Permenaker 5 Tahun
Angkut jalur pejalan kaki, 1985
yang kondisi luarnya
Mengganggu pergerakan singkirkan benda-benda
2 unit Overhead Crane usang atau berkarat. operator saat yang tidak berhubungan Permenaker 9 Tahun
kapasitas 6 Ton mengoprasikan forklift, dengan pekerjaan. 2010
7 unit forklift dengan mengurangi usia pakai
kapasitas 5 Ton dan 7 Ton Jalur pejalan kaki dari forklift.
nampak pudar atau
hilang.

Jalan tidak rata atau


berlubang.
Forklift parkir di jalur
pejalan kaki.

Ditemukan barang-
barang asing diatas
counterweight forklift
2 K3 Mekanik Pesawat Pencahayaan ruangan Jika terjadi kebakaran Lakukan perbaikan pada Permenaker 38 Tahun
Produksi penanganannya dapat garis pembatas panel 2016
kurang.
terhambat. (minimal 20cm dari
2 unit Genset kapasitas panel) Permenaker 8 Tahun
800kWh Terjadinya kesalahan 2010
APAR yang tersedia
pada saat pengoperasian Singkirkan benda-benda
telah habis masa berlaku. genset yang tidak berhubungan
dengan pekerjaan.
Berpotensi terjadinya
Bagian panel generator shock atau lompatan arus Penambahan penerangan
antara pekerja dengan pada ruang genset.
tidak memiliki tanda
genset
bahaya dan label nama.

Garis pembatas terlalu


dekat dengan panel.

Akses menuju APAR


terhalang oleh benda-
benda lain.
3 K3 Pesawat Uap Ruang panel boiler tidak Berpotensi terjadi Melakukan perbaikan Peraturan Uap 1930
tertutup dan tidak kebocoran pada pipa pada pengaman pipa
2 unit Boiler dengan memiliki tanda bahaya. boiler Undang-undang Uap
masing-masing kapasitas Terjadinya kesalahan 1930 pasal 12
75 ton Terdapat barang-barang pengoperasian Pemasangan label tanda
yang tidak seharusnya bahaya dan penutupan Permenaker 1 Tahun
3 unit Turbine dengan pada tempatnya. Berpotensi terjadinya pintu panel 1988
daya 4600 kW shock atau lompatan arus
Jalur pejalan kaki terlihat antara pekerja dengan Penyimpanan barang- Permenaker 8 Tahun
memudar warnanya. panel barang pribadi lebih 2010
diperhatikan
Terdapat bagian Petugas melalui area penempatannya
pengaman pipa boiler yang seharusnya tidak
yang penyok. dapat dilalui Pengecatan kembali
jalur pejalan kaki secara
berkala

4 K3 Bejana Tekan Penerangan pada ruangan Kesalahan pada saat Dilakukan penambahan Permenaker 37 Tahun
kurang pengoprasian alat pencahayaan 2016
3 unit pompa hydrant
dengan kapasitas 1000L Penempatan APAR Dapat mengganggu akses Penataan kembali posisi
berserakan jalan APAR
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Peralatan mekanik yang ada di PT Makassar Tene berupa pesawat angkat angkut dan
pesawat tenaga produksi. Pesawat angkat angkut terdiri dari 7 unit forklift dan 2 unit
crane, sedangkan pesawat tenaga produksi terdiri dari 2 unit.
2. Pesawat uap yang terdapat di PT Makassar Tene berupa 2 unit boiler dan 3 unit turbin
sedangkan bejana tekan berupa 3 unit pompa hydrant.
3. PT Makassar Tene secara garis besar telah memenuhi peraturan dan persyaratan K3
Mekanik, Pesawat uap dan Bejana Tekan.

B. Saran
1. Melakukan perbaikan terhadap pesawat angkat angkut yang sudah usang atau berkarat
2. Memperbaiki jalan pejalan kaki yang sudah pudar
3. Meletakkan barang tidak di dekat Pesawat Tenaga atau meletakkan barang pada
tempat yang seharusnya
4. Merapikan instalasai kabel
5. Operator berada tidak meninggalkan boiler ketika beroperasi.

Anda mungkin juga menyukai