Anda di halaman 1dari 21

Welcome!

• Agra Widya Pratiwi


• Candra Dwi Sukardi
• Hartini
• La Ode Khairul Anfal Rafsanjani
• Machmud Khairul Hamzah
• Muhammad Ridwan
• Rendy Kasoggi Sarmadan
• Rizki Dwika Amalia
OUTLINE
Latar Belakang
Dasar Hukum

Keadaan
Tujuan
Perusahaan

Ruang Lingkup Analisa

Kesimpulan
Pendahuluan
Perkembangan teknologi
yang semakin maju
UU No 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan
Kerja
K3 Kebakaran,
Kelistrikan dan
Konstruksi
PT Mega Andalan Kalasan Latar
telah memiliki potensi Belakang
bahaya dan merapkan
SMK3
TUJUAN
• Menjabarkan kebijakan di Sistem
Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

• Mengidentifikasi bahaya dan


penilaian risiko di area SILO

• Menguraikan pengendalian risiko

• Mengevaluasi pengendalian risiko


dalam pengendalian potensi bahaya
dan risiko
Ruang Lingkup

Pelaksanaan K3 bidang
konstruksi bangunan
Pelaksanaan K3 bidang listrik
Pelaksanaan K3 bidang
kebakaran
Dasar Hukum Konstruksi Bangunan
1 UUD 1945
2 UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4 Permenaker No. PER 01/MEN/1980, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Konstruksi Bangunan
5 Permen PU No 24/PRT/M/2008, tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan
Bangunan Gedung
6 Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Pekerjaan Umum Nomor :
KEP.174/MEN/86 dan Nomor : 104/KPTS/1986, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Tempat Kegiatan Konstruksi
7 Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No: KEP
20/DJPPK/VI/2004, tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan Kesehatan Kerja Bidang
Konstruksi Bangunan

8 SNI 03-1729-2002, tentang Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung


Dasar Hukum Listrik
1 UUD 1945
2 UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4 Permenaker No. 12 tahun 2015 tentang K3 Listrik di tempat
kerja
5 Kep, Dirjen No. 47 yahun 2015 tentang Sertifikasi Kompetensi
Ahli K3 Listrik
6 Kep. Dirjen No. 48 tahun 2015 tentang pembinaan calon
teknisi K3 listrik
Dasar Hukum Kebakaran
1 UUD 1945
2 UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per.04/MEN/1980
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
5 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik
6 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.

7 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan


Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.

8 SNI 03-6574-2001 Tentang perancangan pencahayaan darurat, tanda arah, dan sistem
peringatan bahaya pada bangunan gedung
Kondisi Perusahaan
Implement Good Manufacturing Practices
• ISO 9001 : 2008 Quality Management
System
• ISO 13485 : 2003 Quality System for
Medical Devices
• ISO 14001 : Environmental
Management System
• ISO 18001 : Safety and Management
System

PT MAK memiliki luas area pabrik 104.000 m2, dengan


luas bangunan sebesar 58.000 m2. Jumlah tenaga
kerja yang terletak di MAK berjumlah 500-600 orang,
MAK meningkatkan kompetensi industri melalui unit-
unit mandiri dengan spesialisasi khusus. Spesialisasi
unit yang dikembangkan adalah Engineering,
Komponen Logam, Plastic Part, Caster, dan Hospital
Equipment.
Zero Accident
Hasil Observasi dan Analisa
PT. Mega Andalan Kalasan

• K3 Kontruksi
(+) POSITIF
• K3 Penganggulangan Kebakaran
• K3 Listrik ( - ) Negatif
HASIL OBSERVASI TEMUAN POSITIF
Kontruksi
Dasar Hukum
- Permenaker No. PER 01/MEN/1980
BAB II Pasal 5 Ayat 3
- SNI 03-1729-2002, tentang
Perencanaan Bangunan Baja Untuk
Gedung
Manfaat :

1. Konstruksi bangunan baja,


mengurangi dampak bahaya
kebakaran
2. Adanya ventilasi untuk sirkulasi
udara membuat udara tidak miskin
oksigen
HASIL OBSERVASI TEMUAN POSITIF
Pengendalian Kebakaran
Dasar Hukum
- Permenakertrans No.04 Tahun 1980 tentang Syarat – syarat
pemasangan dan pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
- Kepmenaker No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja.

Manfaat :

1. Tabung APAR berjenis Dry


Chemical Powder mudah
terjangkau berguna saat
kebakaran terjadi
2. Tiap karyawan sudah memiliki
kemampuan tanggap darurat
sehingga kesiapan yang ada
dapat menyelesaikan kebakaran
denga efisien.
HASIL OBSERVASI TEMUAN POSITIF
Kelistrikan
Dasar Hukum
- UU No. 13 tahun 2013 tentang ketenagakerjaan
- UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja Pasal 3 Ayat (1) huruf Q
- Permenaker No. 12 tahun 2015 tentang keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja.
- Kep. Dirjen No. 48 tahun 2015 tentang pembinaan calon teknisi K3 listrik
- Peraturan menteri 02/men/1989 intalasi penyalur petir

Manfaat :

1. Panel Listrik terlindungi da terdapat


perigatan bahaya sehingga
mudah di fahami
2. Terdapatnya sistem penyalur petir
menyadi pelindung agar terhindar
dari sambaran petir dilokasi pabrik
3. Sudah terdapat Ahli K3 listrik sangat
membantu proses dalam
maintance
HASIL OBSERVASI TEMUAN NEGATIF
Kontruksi
Dasar Hukum
-Permen PU No 24/PRT/M/2008, tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Gedung

1. Koroso dan atas berlubang Saran :


2. Keretakan Dinding
1. Perlu adanya pembersihan
pada atap yang berkorosi
dengan menggunakan sikat
besi dan amplas/ kertas
gosok
2. Perlu adanya penggantian
atap yang berkorosi
3. Perlu adanya pemeriksaan
penyebab keretakan
4. b. Bila dinding basah
karena saluran air bocor,
maka diperbaiki saluran
terlebih
HASIL OBSERVASI TEMUAN NEGATIF
Pengendalian Kebakaran
Dasar Hukum
-Permenakertrans No.04 Tahun 1980 tentang Syarat – syarat pemasangan dan pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan
- Kepmenaker No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
- Permenaker No. 2 Tahun 1983 tentang instalasi alarm kebakaran otomatik

1. Apar tidak tersedia di tempatnya


2. Terdapat potensi kebakaran dari bunga api
3. Penunjuk Evakuasi belum ada
Saran :

1. Penyediaan apar harus sesuai dengan lokasi tanda


penempatannya dan mudah dijangkau oleh
pekerja
2. Dilakukan pemasangan instalasi hydrant, detector,
dan sprinkler
3. Pemasangan jalur evakuasi yang mudah dilihat
oleh pekerja dan menujuk kearah titik kumpul
4. Pemasangan instalasi fire alarm baik manual
ataupun automatic untuk mempermudah evakuasi
HASIL OBSERVASI TEMUAN NEGATIF
Pengendalian Kelistrikan
Dasar Hukum
- UU No. 13 tahun 2013 tentang ketenagakerjaan
- UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja
- Permenaker No. 12 tahun 2015 tentang keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerj

1. Kabel listrik diletakkan berserakan di lantai


2. Terdapat kabel listrik yang tembaganya keluar/telanjang di salah satu mesin produksi
3. Kabel listrik diletakkan dengan tidak standard dan melilit alat pemadam api ringan
Saran :

1. Susun dan rapikan penyimpanan kabel serta


jauhkan dari bahan-bahan yang dapat
menimbulkan kecelakaan kerja (air, gas, konduktor,
besi dan lain-lain)
2. Pasang isolasi pada kabel terbuka agar tidak
menimbulkan potensi bahaya sengatan listrik
3. Merapikan posisi kabel sesuai dengan standar
keamanan
4. Pisahkan antara kabel dan APAR
HASIL OBSERVASI TEMUAN NEGATIF
Pengendalian Kelistrikan
Dasar Hukum
- UU No. 13 tahun 2013 tentang ketenagakerjaan
- UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kesehatan Kerja
- Permenaker No. 12 tahun 2015 tentang keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
- Peraturan menteri 02/men/1989 intalasi penyalur petir
1. Panel listrik dibiarkan terbuka dan tidak ada fasilitas pengunci
2. Di dalam panel listrik terdapat sampah plastic
3. Belum semua gedung tercover oleh instalasi penyalur petir
Saran :
1. Pasang pengunci panel dan kunci agar tidak
mudah dibukan oleh pihak yang tidak
berkepentinganPasang isolasi pada kabel terbuka
agar tidak menimbulkan potensi bahaya sengatan
listrik
2. Bersihkan panel listrik dari sampah
3. Perlu dilakukanya pemasangan penyalur listrik
dengan system elektro listrik agar lebih efisien dalam
pemasangan dan jangkauan perlindungan lebih
luas
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan ini yaitu :

1. PT Mega Andalan Kalasan (MAK) sudah melaksanakan sistem K3 dengan baik dari segi K3
Bangunan Konstruksi, K3 Pengendalian kebakaran dan K3 Listrik sesuai dengan peraturan. Hal ini
dapat dilihat dari segi konstruksi, bangunan sudah terbuat dari bangunan baja dan adanya
ventilasi serta jendela yang cukup. Segi K3 pengendalian kebakaran sudah tersedianya APAR
sesuai dengan ketantuan, simulasi keadaan darurat, adanya tim tanggap darurat, tersedianya
peta evakuasi dan telah tersedianya ahli K3 spesialis kebakaran. Pada segi K3 listrik adanya
peringatan panel listrik, terdapat ahli K3 listrik dan operator bidang listrik, adanya pemeriksaan
berkala setiap bulan serta tersedianya sistem penyalur petir

2. 2. Walaupun MAK sudah menerapkan K3 bangunan konstruksi, K3 pengendalian kebakaran dan K3


listrik, namun terdapat beberapa temuan negatif terkait K3 tersebut. Pada K3 bangunan konstruksi
belum pernah dilakukan pemeliharaan dan pemeriksaan bangunan selama terbentuknya industri
tersebut. Pada K3 pengendalian kebakaran masih terdapat APAR yang tidak sesuai ketentuan,
terdapat bunga api yang berpotensi kebakaran, belum ada jalur evakuasi darurat, belum ada
instalasi lampu darurat dan belum ada instalasi fire alarm. Pada segi K3 listrik terdapat kabel yang
masih belum tertata dengan rapi dan berpotensi bahaya dan adanya malfungsi lift barang
SARAN
Dilihat dari kesimpulan yang diambil dari laporan ini, maka dapat dilakukan
beberapa saran terkait K3 Bangunan Konstruksi, K3 Pengendalian Kebakaran dan K3
Listrik, meliputi :

1. PT Mega Andalan Kalasan (MAK) masih perlu adanya pemeliharaan untuk


bangunan konstruksi yang terlihat dari beberapa bangunan yang sudah rusak
2. Pada bidang K3 kebakaran perlu adanya peningkatan fasilitas yang menunjang
pengendalian kebakaran baik APAR, jalur evakuasi dan lampu darurat
3. Pada bidang K3 listrik belum ada perawatan kabel listrik untuk mengurangi
adanya potensi kebakaran dan fasilitas lift yang seuai peraturan yang berlaku
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai