Anda di halaman 1dari 29

PEMBINAAN KEAHLIAN DAN KELEMBAGAAN


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Oleh :
ISKANDAR DWIJOYATONO, SH

1. Direktur Kelembagaan dan Pemasyarakatan


HI (2005-2008);
2. Direktur Pemberdayaan Pengawasan KK
(2008-2011);
3. Direktur Bina Penegakan Hukum (2011)

Profesi :
1. Fasilitator AK3U;
2. Fasilitator KNK (muda, madya, utama);
3. Fasilitator Pelaksanaan HI;

Iskandar Dwidjoyatono, SH
4. Asesor LSP-PHI;
5. Fasilitator ILO-Jakarta;
6. Praktisi, Konsultan Ketenagakerjaan; Jogjakarta, 09 Maret 1952
7. Penasehatan Hubungan Industrial di Perusahaan;
8. Penasehat Penyelesaian Perselisihan HI.

Motto
Saya, Keluarga dan Kita semua memilih Selamat,
Sehat, Berprestasi Tinggi untuk kesejahteraan.

Rumah : Komplek Pondok Surya Blok P No 5 Kr Tengah, Ciledug, Tangerang – Banten 15157
Telp. (021) 7316717, Hp. 0811854389, Pin BB. 52B9FA00, WA. 08118403061, E-mail : satriodjowo@yahoo.com

1
KELEMBAGAAN K3

• Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)


• Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Perusahaan Jasa K3
• Dewan K3 Nasiomal (DK3N)

• Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (A2K3)


• Asosiasi Ahli K3 Konstruksi (A2K4)
• Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia (IAKI)
• Asosiasi Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Asosiasi Perusahaan Inspeksi Teknik Indonesia (APITINDO)
• Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia (LK3I)
• Himpunan Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja
(HIPERKASI)
• Ikatan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI)
• Persatuan Dokter Okupasi Indonesia (PERDOKI)
• Konsil Nasional K3 Indonesia (KNKI)

PROFESI K3
• Ahli K3 Umum
• Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
• Ahli K3 Pesawat Angkat (Crane)
• Ahli K3 Konstruksi
• Ahli K3 Kimia
• Ahli K3 Penanggulangan Kebakaran
• Ahli Radiografi
• Inspektur Las (WI)
• Operator Pesawat Uap/Crane/Forklift/Lift
• Petugas Kebakaran
• Petugas K3 Kimia
• Auditor internal K3
• Auditor eksternal K3

2
Kebijakan Unit Pengawasan JEJARING KERJA
UU No.13/2003 Kab/Kota
BNSP
Departemen
UU No.1/1970
Propinsi Terkait
UU No.21/2003
Pusat
BSN Internal
UU No.32/2005 Terwujudnya Pengawasan Ketenagakerjaan
Secara Mandiri (Independent), Tidak Depnakertrans
PMP No.14/1957 dgn Lembaga Memihak, (Fair Treatment), Profesional dan
perubahannya PMP Hyperkes Seragam (Equal Implementation) PT. Jamsostek
di Seluruh Indonesia
No.7/1965
Perguruan
DK3N Tinggi
Kep.Men No.155/1984
Kebijakan
P2K3
Per.Men No.04/1987
Lembaga
Auditor SMK3 Per.Men No.05/ 1996
Pengawasan
PJK3 Inspeksi
SDM Pengawasan UU No.13/2003
Per.Men No.04/1995 Pengawas UU No.1/1970
PJ Diklat K3 Ketenaga
kerjaan UU No. 3/1992
Strategi
UU No.21/2003
Asosiasi K3 1. Peningkatan kerjasama dengan instansi
Korwas UU No.32/2005
terkait baik dalam maupun luar negeri
AD/ART Profesional 2. Pengembangan budaya dan etos kerja PPNS UU No. 8/1981
K3 3. mitra kerja (Stake Holder) dalam
pengawasan ketenagakerjaan PP. No 19/1974
4. Pemantapan sistem pengawasan Per.Men No.04/1987
Keppres No. 12/2001
KAN ketenagakerjaan Ahli K3
Keppres No. 59/2002 5. Pengembangan strategi dan program Per.Men No.02/ 1992
dalam rangka pencapaian penanganan
JARAK substansi teknis Pengawasan
Ketenagakerjaan .
AD/ART
LSM (anak)

PEMBINAAN AHLI KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA (AK3)

Oleh :
ISKANDAR DWIJOYATONO, SH

3
 Realitas perkembangan Persh. tidak
LATAR sebanding dengan jumlah Pengawas KK,
BELAKANG baik secara kuantitas dan kualitas
(jumlah perusahaan tidak sebanding
dengan jumlah pengawas KK).

 Pelaksaan hukum K3 berdasarkan prinsip


prefentif edukatif dimana perencanaan,
pelaksaan dan pengawasan K3 dilakukan
oleh para pelaku industri di tempat kerja
dalam proses produksi.

 Berdasar Psl.1 angka 6 UU No.1/1970,


ttg keselamatan kerja. Di setiap Persh.
ditunjuk ahli ketenagakerjaan untuk
mengawasi ditaatinya pelaksanaan K3 di
Perusahaan.

 Pasal 1 ayat (6) dan Pasal 5 UUKK


DASAR No.1 Tahun 1970
HUKUM  Pasal 13 ayat (2); 14 ayat (1) dan
25 UU Uap 1930
 Pasal 30 Per.Uap Tahun 1930
 Pasal 3 ayat (2) Per.Menaker No.
04/MEN/1987
 Per.Menaker No.Per-
02/MEN/ 1992
 Pasal 6; 7 huruf f ; 8 ayat (2)
huruf h dan I, (3); 15 Per.Menaker
No. 04/MEN/1995

4
Pengertian
Ahli Keselamatan Kerja

Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar


Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi
ditaatinya UU ini
(UU No.1/1970 ttg Keselamatan Kerja)

Peran AK3 Umum


Peran ahli keselamatan kerja dalam proses
produksi meliputi :
 Perencanaan pelaksanaan K3
 Mengorganisasikan sarana dan aktivitas
K3
 Melaksanakan dan mengembangkan K3
 Mengawasi, audit, evaluasi dan
melaporkan pelaksanaan K3

5
TATA CARA Persyaratan (Ps.3 Bab II)
PENUNJUKAN
AHLI K3
 S 1 + pengalaman 2 tahun
 SARMUD +pengalaman 4
tahun
 Sehat
 Kelakuan baik
 Bekerja penuh
 Lulus seleksi Tim Penilai

PENUNJUKAN AHLI K3
Pasal 2 Per.Menaker No.02/MEN/1992

MENAKER

DIRJEN BINAWAS

AHLI K3
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN JASA k3

TK > 100 orang


TK < 100 orang dengan :bahan,proses,alat,instalasi - resiko besar

6
MEKANISME PENUNJUKAN AHLI K3

SK
PERMOHONAN MENAKER
PENUNJUKAN
Ps. 4 cq. Dirjen Binawas
Ps. 7

• 3 tahun
TIM PENILAI • dapat diperpanjang
Ps. 5,6 • dapat dicabut

MEKANISME PENUNJUKAN AHLI K3

PERMOHONAN
MENAKER cq.
TERTULIS
DIRJEN Binawas
Ps.4 (1)

Lampiran Ps.4 (2) TIM PENILAI


a. C.V Ps.6
b. Pengalaman K3
c. Ket.Sehat (1) Syarat administrasi
d. Ket.Psikotest (2) Kemampuan teknis *
e. Ket.Kelakuan baik
f. Pernyataan bekerja penuh
g. FC ijasah/STTB PERTIMBANGAN
h. Sertifikat diklat K3 Ps.5 (1)
i. Pas Foto (berwarna)

7
MEKANISME PENUNJUKAN AHLI K3

KEMAMPUAN TEKNIS Ps.6 ayat (2)


 Identifikasi
 Evaluasi
 Pengendalian masalah-
masalah K3

PERPANJANGAN SESUAI PROSEDUR Ps.4 ayat (1),(2)


PENUNJUKAN
AHLI K3 - Ps. 7 • FC SK Penunjukan

• Evaluasi pengurus/
pimpinan
• Rekapitulasi laporan

 Tim Penilai dapat menguji kembali

8
PENCABUTAN SK - Ps. 8

(1) Tidak berlaku :


• mutasi
• mengundurkan diri
• meninggal dunia

(2) Dicabut :
• melanggar peraturan K3
• kesalahan
• membuka rahasia

KEWAJIBAN DAN WEWENANG - BAB III

Kewajiban (Ps. 9) :
 melaksanakan SK
 melapor ke Menaker cq. Dirjen Binawas
o P2K3 : 3 bulan;
o PJK3 : setiap pemeriksaan
 tembusan laporan :
o Disnaker setempat;
o Propinsi
o Dir.PNKK

9
KEWAJIBAN DAN WEWENANG - BAB III

Wewenang (Ps. 10) :

 memasuki tempat kerja


 meminta keterangan
 memonitor,memeriksa,menguji,menganalisis,
 mengevaluasi,memberi syarat,pembinaan K3 :
o keadaan & fasilitas keja;
o keadaan mesin pesawat,alat-alat kerja, instalasi,
peralatan;
o penanganan bahan;
o proses produksi;
o sifat pekerjaan;
o cara kerja;
o lingkungan kerja;

LAPORAN AHLI K3 - Ps. 9

1. Laporan Rencana Pemeriksaan


2. Persetujuan Kegiatan
PENGAWAS
SPESIALIS
AHLI K3
3. Laporan Kegiatan

4. Ijin, Pengesahan, Sertifikat

10
ISI LAPORAN RENCANA PEMERIKSAAN

 JADWAL PEMERIKSAAN
 OBYEK PEMERIKSAAN
 METODE PEMERIKSAAN
 STANDAR/PEDOMAN TEHNIS (ref.)
 SARANA/ALAT BANTU :
- merk alat
- nomor serie
- tahun pembuatan
- kalibrasi terakhir

CONTOH :

SERTIFIKAT AHLI K3 KIMIA

depan

11
CONTOH :

SERTIFIKAT AHLI K3 KIMIA

belakang

CONTOH :

SURAT KEPUTUSAN PENUNJUKAN


AHLI K3 KIMIA

depan

12
CONTOH :

SURAT KEPUTUSAN PENUNJUKAN


AHLI K3 KIMIA

belakang

CONTOH :

SERTIFIKAT PETUGAS K3 KIMIA

depan

13
CONTOH :

SERTIFIKAT AHLI K3
PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

depan

CONTOH :

SERTIFIKAT AHLI K3
PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

belakang

14
CONTOH :

SERTIFIKAT AHLI K3 UMUM

depan

CONTOH :

SERTIFIKAT AHLI K3 UMUM

belakang

15
CONTOH :

SURAT KEPUTUSAN PENUNJUKAN


AHLI K3 UMUM

depan

CONTOH :

SURAT KEPUTUSAN PENUNJUKAN


AHLI K3 UMUM

belakang

16

PANITIA PEMBINA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(P2K3)
Oleh :
ISKANDAR DWIJOYATONO, SH

17
Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3)

adalah badan pembantu di tempat kerja yg merupakan


wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk
mengembangkan kerjasama saling pengertian dan
partisipasi efektif dlm penerapan Keselamatan dan
kesehatan kerja (K3).

BAB VI PEMBINAAN
Pasal 10 UU KK No.1 Tahun 1970
MENAKER
DIREKTUR

PEG. AHLI PANITIA


PENGA
K3 BANDING
RETRIBUSI DOKTER
PRSH
P2K3
WAS

18
DASAR HUKUM
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Prgf 5 UU No.13 Thn 2003

UU No.1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP, Permen, Kepmen, SE

Tujuan K.3

 Secara umum : sebagai kebijakan yg harus dilakukan


Pershn. dlm mencegah, mengurangi terjadinya kecelakaan
dan PAK serta meninjau bahwa setiap TK dan orang lain
di tempat kerja dalam keadaan selamat dan sehat. Setiap
alat produksi dapat dipergunakan secara aman, efisien &
proses produksi berjalan dengan lancar.

 Secara khusus : aktivitas K3 untuk mencegah,


mengurangi kecelakaan, peledakan, kebakaran dan PAK
serta mengamankan mesin, instalasi, pesawat, alat kerja,
bahan baku dan hasil produksi serta menciptakan
lingkungan dan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat

19
Sebab Kecelakaan

I. Sebab Dasar
1. Tidak ada tanggungjawab pihak manaj. / pimp. perush.
2. Faktor manusia, pekerja (unsave act)
3. Faktor kondisi dan lingkungan kerja (unsave condition)

II. Sebab Utama


1. Kondisi tidak aman  Mesin, peralatan, pesawat, bahan,
lingk., proses prod., sifat pekerjaan, cara kerja.
2. Perbuatan tidak aman  Kurang pengetahuan &
ketrampilan, cacat tubuh yg tdk kentara, keletihan &
kelesuan, sikap & tingkah laku tdk aman.
3. Penyakit Akibat Kerja (PAK)  Biologis, kimia, fisik,
psikologis / tek.mental, mekanis, psikologi kerja.

Lembaga P2K3 merupakan wadah forum


komunikasi, konsultasi untuk perencanaan,
pelaksanaan dan pengembangan K3 di Pershn.

Tugas Pokok P2K3

Lembaga P2K3 memberi saran dan


pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada
pengusaha / pengurus mengenai masalah K3.
(psl 4 ay 1)

20
Kriteria Pembentukan P2K3

o Tempat kerja dengan tenaga kerja 100 org atau lebih


o Tempat kerja dengan tenaga kerja kurang dr 100 org,
tetapi menggunakan , proses dan instalasi yang
mempunyai resiko peledakan, kebakaran, keracunan,
penyinaran radio aktif. (psl 2 ay 2)

Keanggotaan :

 Terdiri dr unsur pengusaha dan pekerja


 Terdiri dari Ketua, Sekertaris, Anggota
 Sekertaris P2K3 adalah AK3 dari perusahaan ybs
(psl 3 ay 1,2)

Cara Pembentukan P2K3


Pengusaha terlebih dulu menggariskan & menjelaskan
pokok-pokok kebijaksanaan K3 secara umum serta
maksud pembentukan P2K3.

Kebijaksanaan K3 (Safety and Health Policy)

 K3 merupakan salah satu faktor yg tdk dpt diabaikan dlm


kelancaran produksi.
 Pimpinan perush. bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
usaha K3.
 Semua karyawan harus memahami & ikut aktif dlm segala
kegiatan K3.
 Perlu pembinaan / pendidikan K3 secara kontinyu.
 Pengawasan ketentuan K3
 Penyediaan anggaran.
 P2K sbg koordinator pelaksanaan kegiatan K3 sehari-hari.

21
BAGAN PEMBENTUKAN P2K3

Kursus
P2K3
Pengesahan

Pembentukan Kanwil
Disnaker
P2K3 DISNAKER

Kursus
AK3

CONTOH STRUKTUR ORGANISASI P2K3

KETUA
SEKRETARIS

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

44

22
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI TIM K3

KETUA
SEKRETARIS

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


REGU PEMADAM REGU P3K REGU EVAKUASI REGU KEAMANA
KEBARAKAN

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

45

FUNGSI P2K3
(Psl 4 ay 2)

 Menghimpun & mengelola data ttg K3 di tempat kerja


 Membantu menunjukan menjelaskan kpd tenaga kerja:
1. Faktor bahaya di tempat kerja yg dpt menimbulkan
gangguan K3 (bahaya kebakaran peledakan cara
penaggulangannya)
2. Faktor yg dpt mempengaruhi efisien & produktifitas
kerja
3. APD bagi TK yg bersangkutan
4. Cara sikap yg benar aman dlm melaksanakan pekerjaan
Membantu pengusaha / pengurus dalam :
1. Mengevaluasi cara kerja proses & lingkungan kerja
2. Menentukan tindakan koreksi dg alternatif terbaik
3. Mengembangkan sistem pengendalian bahaya thdp K3

23
FUNGSI P2K3
(Psl 4 ay 2)

4. Mengevaluasi penyebab timbulnya kec, PAK serta


mengambil langkah yg diperlukan
5. Mengembangkan penyuluhan penelitian di bid keselamatan
kerja, higene persh, kesehatan kerja & ergonomi
6. Melaksanakan pemantauan thdp gizi kerja &
menyelenggarakan makanan di persh
7. Memeriksa kelengkapan peralatan K3
8. Mengembangkan pelayanan kesehatan TK
9. Mengembangkan Lab Kesehatan & Kesel Kerja, melakukan
pemeriksaan lab & melaksanakan interprestasi hsl
pemeriksaan
10. Menyelenggarakan adm kesel kerja higene persh kes kerja

 Membantu pimpinan persh menyusun kebijaksanaan manajemen &


pedoman kerja dlm rangka upaya meningkatkan kesel kerja,
higene persh, kes kerja, ergonomi & gizi TK

Program Kerja
1. Evaluasi  untuk mendapat data bahaya potensial dr
segi: proses prod., peralatan yg digunakan, cara kerja,
alat pengaman & pelindung yg tersedia, cara
pencegahan kebakaran, dan ketaatan TK.
2. Memupuk kerjasama dgn bagian / unit lain.
3. Analisa Kecelakaan  untuk mengetahui penyebab
utama & penyebab ikutan.
4. Statistik Kecelakaan  membantu setiap orang yg
berkepentingan dlm mengambil langkah
penyempurnaan.
5. Pelaporan
6. Pendidikan dan Latihan  usaha menanamkan
kesadaran & pengetrapan cara kerja yg selamat, sehat
& produktif (berupa kursus terbuka, ceramah,
pemutaran film, poster, slide, majalah, latihan P3K &
penanggulangan kebakaran).

24
7. Merencanakan pertemuan Anggota Panitia berkala
setdknya 1 kali sebulan dan mengadakan sidang khusus
(bila perlu).
8. Menyusun kesimpulan pada akhir sidang  untuk
perkembangan Panitia dan membuat rekomendasi
masalah untuk manajemen (bila perlu).
9. Memberikan pertimbangan dan saran dr segi K3 
perencanaan, pengembangan pemakaian proses & alat-
alat baru.
10. Berperan serta dlm kegiatan DK3 di wilayah maupun
kegiatan Depnaker (menyangkut K3).
11. Meningkatkan pengetahuan anggota  seminar,
ceramah & literatur K3 dr dalam & luar negeri scr
kontinyu.
12. Membuat dan memperbaiki cara-cara dan pedoman
kerja yg aman.

Kegiatan Panitia Pembina K3

 Bangunan : konstruksi, tata ruang,


perawatan, dll.

 Alat produksi : alat mesin, pesawat,


instalasi, dll.
1. Identifikasi dan
mengevaluasi  Sistem penanggulangan : instalasi &
bahaya yang ada peralatannya.
di tempat kerja
 Proses produksi : dari awal sampai
akhir.

 Lingkungan kerja : sanitasi, debu, gas,


iklim kerja, dll.

 TK : APD, sikap-cara kerja, disiplin.

25
Kegiatan Panitia Pembina K3

 Seluruh TK : dasar-dasar K3,


pencegahan & penanggulangan
kecelakaan.
2. Pembinaan
 Sekelompok TK : regu P3K, regu
penaggulangan kebakaran.

 Anggota P2K3 : peningkatan


pengetahuan.

Kegiatan Panitia Pembina K3

® Membahas hasil evaluasi.


3. Sidang-sidang
(rutin / berkala & ® Menyusun rekomendasi mengatasi
khusus) bahaya potensial.

® Membahas hasil analisa kecelakaan &


membuat rekomendasi.
Mengundang para
Supervisor / ® Menyusun acara pendidikan, latihan,
Pimpinan unit yg dll.
berkaitan.
® Penilaian hasil pelaksanaan program.
Mengundang ahli.
® Perbaikan program yg telah ada.
Membuat laporan
pd akhir sidang. ® Masalah lain yg dianggap perlu
(perlombaan K3, dll).

26
Kegiatan Panitia Pembina K3

4. Rekomendasi  Disetujui  dikeluarkan


putusan yg dipertanggung
jawabkan pd Kabag yg
berkaitan.
Bahaya potensial yg ada
 Ditolak  Panitia
mengadakan penelitian lbh
Akibat yg mungkin timbul lanjut dg memperhatikan
(thd TK, kelancaran proses alasan.
prod., lingk.hidup, dll)
 Rekomendasi dg sgl
Cara-cara pencegahan
perkembangannya  hrs
dibukukan scr baik.
yg tepat (praktis,
ekonomis, efektivitas)

Kegiatan Panitia Pembina K3

Bahan informasi yg sgt penting bagi pemerintah


sbg acuan dalam menetapkan langkah
& kebijakan yg akan diambil selanjutnya
5. Pelaporan
(secara
teratur) Diperoleh
dgn adanya

Kerjasama yg baik antara :


 P2K3
 Badan-badan lain
 Pemerintah

27
CONTOH PRODUK P2K3

Langkah-langkah menghadapi
keadaan darurat meliputi :
 Kebakaran
 Ancaman Bom
 Gempa Bumi

KEBAKARAN
Bila melihat/mengetahui ada Pelaksanaan evakuasi :
kebakaran :  Jgn gunakan lift/escalator
 Berusaha memadamkan api awal dg  Keluar melalui tangga darurat
APAR  Dahulukan wanita hamil, org sakit
 Laporkan segera ke piket PAM  Menuju ke tempat berhimpun yang
setempat, pecahkan break glass aman
alarm, petugas akan datang
 Evakuasikan barang penting
 Segera melaksanakan evakuasi,
 Apabila terkepung asap upayakan
apabila api tidak dapat dikuasai
keluar dg merayap & tutup
Bila terdengar alarm kebakaran : pernafasan dg kain basah
 Tanggapi dengan serius dan jangan  Jgn pernah kembali ke dlm gedung
panik, cari informasi ke piket PAM dg alasan apapun, kecuali tlh
dinyatakan aman
 Amankan segera dokumen/barang
penting
 Tunggu pemberitahuan penyebab
alarm
 Tunggu perintah evakuasi

28
GEMPA BUMI
Bila merasakan ada guncangan Pelaksanaan evakuasi :
gempa bumi :  Jgn panik, tetap tenang
 Jgn panik, tetap tenang  Keluar melalui tangga darurat
 Hindari benda yg mudah jatuh krn  Menuju ke tmpt berhimpun yg aman
gempa  Menjauhi dr gedung
 Menjauh dr jendela&partisi kaca
 Waspada thd gempa susulan
 Kembali dlm gedung stlh ada
Bila guncangan cukup kuat : pemberitahuan dr petugas bahwa
 Berlindunglah di tmpt yg lebih keadaan tlh aman
kokoh (pilar beton, loby lift)
 Segera lakukan evakuasi

WA. 08118403061, HP. 0811854389


satriodjowo@yahoo.com

58

29

Anda mungkin juga menyukai