Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PT. MEGA ANDALAN KALASAN


DI BIDANG PENGAWASAN NORMA KELEMBAGAAN DAN
KEAHLIAN K3, SMK 3, PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN, DAN
MEKANIK

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN 47

AGUNG BARKAH RAHMATULLOH


DENY YANUARTO
ERNY SETYOWATI
PETRUS ROBERTO POMEO

PENYELENGGARA
PT AJISAKA NUSA ILMU
9 NOVEMBER 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan


peralatan, tempat kerja dan lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Arti dan tuju keselamatan kerja untuk menjamin keadaan, keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani.

Setiap tenaga kerja, berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan


dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi
dan produktivitas Nasional.

Menyadari pentingnya aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Pemerintah


mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, yang bertujuan untuk melindungi tenaga kerja dan orang lain yang
berada di tempat kerja.

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan


kerja, tepat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau
sumber-sumber bahaya.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Observasi ini dimaksudkan sebagai peningkatan kemampuan Calon Ahli
K3 Umum dengan tujuan yaitu :
1. Untuk membekali para Calon Ahli K3 Umum melalui praktek
nyata dalam penerapan dan pembinaan K3 ditempat kerja yang
meliputi: Pengawasan Norma Kelembagaan dan Keahlian K3,
SMK 3, Pesawat Uap Bejana Tekan, dan Mekanik
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 ditempat kerja,
sehingga para Calon Ahli K3 dapat bertindak secara profesional
didalam bekerja dan dapat memberikan kontribusi yang nilai
dalam menciptakan, menjaga dan meningkatkan kinerja K3
ditempat kerja yang menjadi lingkup tanggungjawabnya.

Tujuan dilaksanakannya observasi ini adalah untuk:

1. Mengidentifikasi potensi bahaya yang ada ditempat kerja sesuai


Pengawasan Norma Kelembagaan dan Keahlian K3, SMK 3,
Pesawat Uap Bejana Tekan, dan Mekanik
2. Mampu menentukan langkah pengendalian bahaya sesuai dengan
bidang K3 yang diidentifikasi.

C. RUANG LINGKUP
Bidang Pengawasan Norma Kelembagaan dan Keahlian K3, SMK 3,
Pesawat Uap Bejana Tekan, dan Mekanik

D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Permenaker No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Permenakertrans No 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
6. Permenaker No. 04/Men/1985 tentang pesawat tenaga dan produksi
7. Permenaker No. 05 Tahun 1985 tentang pesawat angkat angkut
8. Permennaker No. 8 tahun 2020 tenatang Keselamatan dan kesehatan
kerja pesawat angkat dan pesawat angkut

9. Permenaker No. 37 Tahun 2016 tentang keselamatan dan kesehatan


kerja bejana tekanandan tangki timbun
10. Permenaker No. 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Elevator dan Eskalator
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


PT. Mega Andalan Kalasan berlokasi di jalan Tanjung Tirto No. 34
Tirtomartani KM 13, Kalasan Jarakan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta Indonesia. Merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
manufaktur yang berdiri pada tahun 1988 dan bergerak dibidang hospital
equipment.

Produk yang dihasilkan perusahaan meliputi berbagai macam bed series, room
accessories, examination and operating table, cabinet, patient transportation,
trolley, dan miscellaneous. Bed series merupakan produk yang paling banyak
diminati konsumen dibandingkan dengan produk yang lain. Urutan proses
produksi bed yaitu welding (pengelasan), Assembly (perakitan), packaging dan
quality control.

B. GAMBARAN PENERAPAN K3 DI BIDANG PENGAWASAN NORMA


KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN K3, SMK 3 PESAWAT UAP,
BEJANA TEKAN, DAN MEKANIK
PT. MAK merupakan pabrik penyedia kebutuhan Rumah Sakit yang sudah
membentuk P2K3 yang disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Struktur P2K3 diketuai oleh direktur PT. MAK, dan
sekertarisnya oleh Ahli K3 Umum. PT. MAK secara rutin 6 bulan sekali
melaksanakan Audit Internal guna melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja
K3 di perusahaan

Di dalam pabrik terdapat alat angkat angkut berupa elektric Chain Hoists (lift
barang) berkapasitas 2 Ton, tetapi selain digunakan untuk mengangkut barang
digunakan juga untuk mengangkut pekerja. Terdapat pula Hoist crane dengan
kapasitas 1 Ton, dan juga terdapat Forflift dengan kapasitas 1 Ton.
Memiliki bejana penampung, berupa tangki solar berkapasitas 8000 liter bertekanan
0,5kg/cm, 2 tangki LPG yang memiliki kapasitas masing-masing 3 Ton dengan tekanan
kerja 7kg/cm. Dan memiliki bejana tekanan kompresor dengan tekanan desain 9kg/cm.
BAB III

ANALISA DAN OBSERVASI

A. TEMUAN HASIL OBSERVASI


1. Tabel 3.1 hasil temuan positif
No. Lokasi Dokumentasi Temuan Manfaat Peraturan
1 perusahaan NA Adanya ahli K3 Mempermudah Permenaker No.2 Tahun 1992 pasal 2 disebutkan bahwa
umum pengawasan kriteria perusahaan yang wajib memiliki ahli k3 umum
terhadap
pemenuhan adalah
standar K3 di
tempat kerja b. Suatu tempat kerja dimana pengurus mempekerjakan
tenaga kerja lebih dari 100 orang
c. Suatu tempat kerja dimana pengurus
mempekerjakan tenaga kerja kurang dari 100 orang
akan tetapi menggunakan bahan, proses, alat dan
atau instalasi yang besar risiko bahaya terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja
2 perusahaan NA Dilakukan Audit Sebagai cara PP 50 tahun 2012
Internal 6 bulan dalam Pasal 14 Ayat 1 &
sekali melakukan
pemantauan dan 2, disebutkan bahwa :
evaluasi kinerja
K3 (1) Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan
evaluasi kinerja K3.
Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melalui pemeriksaan, pengujian,
pengukuran, dan audit intemal SMK3 dilakukan oleh
sumber daya manusia yang kompeten.
3 Pabrik NA Forklift memiliki Untuk Permenaker No. 05 Tahun 1985 tentang pesawat angkat angkut
atap pelindung melindungi pasal 112.
pelindung operator dalam Froklift harus dilengkapi dengan atap pelindung
mengoperasikan
froklift
4 Pabrik NA Operator Froklift Untuk Permennaker NO. 8 tahun 2020 tenatang Keselamatan dan
memiliki lisensi K3 keamanan dalam kesehatan kerja pesawat angkat dan pesawat angkut
pengoperasian Pasal 153
(1) Operator forklift/lifttruck, rack stackers, reach stackers,
telehandler kelas II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152 ayat
(1) huruf a harus memenuhi persyaratan:
a. berpendidikan paling rendah SMP atau sederajat;
b. berpengalaman paling singkat 1 (satu) tahun membantu
pelayanan di bidangnya;
c. sehat untuk bekerja menurut keterangan dokter;
d. berusia paling rendah 19 (sembilan belas) tahun;
e. memiliki sertifikat kompetensi di bidangnya; dan
f. memiliki Lisensi K3.
(2) Operator forklift/lifttruck, rack stackers, reach stackers,
telehandler kelas I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152 ayat
(1) huruf b harus memenuhi persyaratan:
a. berpendidikan paling rendah SMA atau sederajat;
b. berpengalaman paling singkat 2 (dua) tahun membantu
pelayanan di bidangnya;
c. sehat untuk bekerja menurut keterangan dokter;
d. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun;
e. memiliki sertifikat kompetensi di bidangnya; dan f. memiliki
Lisensi K3.

5 pabrik NA Bejana tekan di Mempermudah Permenaker No. 37 Tahun 2016 tentang keselamatan dan
simpan vertikal proses kesehatan kerja bejana tekanandan tangki timbun
pembuangan air
akibat Pasal 54 ayat 1
pengembunan di
dalam bejana pemasangan bejana tekanan vertikal maupun horizontal harus
atau diatas kerangka penumpu yang kuat
pembersihan
bejana tekan
serta proses
pemeriksaan

2. Tabel 3.2 hasil penemuan negatif

No Lokasi Temuan Potensi peluang Konsek Ranting Dampak Saran/rekomendasi Peraturan


. uensi ratio
1. perusahaa Belum Perusahaan 2 2 sedang Tidak Dilakukan Audit Permenakertrans No. 26
n melakukan tidak terpenuhi Eksternal SMK3 Tahun 2014 Pasal 3
Audit memperoleh kriteria yang
Eksternal pengakuan ditetapkan menebutkan bahwa
SMK 3 dari terhadap
pemerintah penerapan 1. Perusahaan yang telah
terkait SMK SMK 3 melaksanakan penerapan
3 SMK3 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2
dilakukan penilaian
penerapan SMK3
melalui Audit Eksternal
SMK3 oleh Lembaga
Audit SMK3 yang
ditunjuk oleh Menteri.
2. Penilaian penerapan
SMK3 sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1) dilakukan
terhadap:
a. perusahaan yang
secara sukarela
mengajukan
permohonan Audit
SMK3;
b. perusahaan yang
mempunyai potensi
bahaya tinggi antara
lain perusahaan
yang bergerak di
bidang
pertambangan,
minyak dan gas
bumi;
c. perusahaan yang
mempunyai potensi
bahaya tinggi
berdasarkan
penetapan Direktur
Jenderal dan/atau
Kepala Dinas
Provinsi.
3. Penetapan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2)
huruf c berdasarkan hasil
pemeriksaan dan
pengujian di perusahaan
oleh pengawas
ketenagakerjaan.
2 Ruang elevator jatuh 3 4 Sangat Pekerja jatuh Pekerja dilarang Permenaker No. 6 Tahun 2017
assemblin barang yang tinggi dan menaiki elevator tentang Keselamatan dan
g dipakai mengalami barang dan diberi Kesehatan Kerja Elevator dan
untuk cidera tanda Eskalator
mengangkut Pasal 6 ayat 3
pekerja (3). Syarat K3 pemakaian
Elevator atau Eskalator
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 meliputi:
a. penyediaan prosedur
pemakaian yang aman;
b. pemakaian yang sesuru
dengan Jerns dan kapasitas;
dan
c. pemeliharaan untuk
memastikan bagian dan
perlengkapan Elevator atau
Eskalator tetap berfungsi
dengan aman
3 Pabrik Bejana tekan Siapapun 1 4 sedang Dapat terjadi Diberikan Permenaker No. 37 Tahun
kompresor dapat hal yang pembatas, tanda 2016 tentang keselamatan dan
tidak di mendekati tidak atau stiker atau kese hatan kerja bejana tekan
tempatkan bejana tekan diinginkan, diberikan ruangan dan tangki timbun Pasal 54
pada ruang kompresor dapat khusus bejana Ayat 3
khusus menghambat tekan kompresor
proses lantai disekitar lokasi
produksi pemasangan harus rata bersih
dan tidak licin
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil observasi pada PT. Mega
Andalan Kalasan diantaranya.

1. Masih terdapat beberapa aspek K3 yang belum di terapkan dengan baik


dalam aspek keselamatan kerja
2. Meskipun dalam hal komitmen dan keinginan K3 sudah baik, namun
dalam realisasinya belum sepenuhnya terpenuhi
3. Kurangnya kontrol dari perusahaan dan kementrian akan menjadi kendala
dalam mewujudkan K3

B. SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan kepada perusahaan yaitu :

1. Perusahaan perlu menerapkan aspek K3 dengan baik agar terciptanya


lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
2. Ajukan Audit Eksternal agar memperoleh pengakuan dari pemerintah
terkait SMK 3
3. Pekerja diberikan arahan untuk mentaati peraturan yang ada, agar
terhindar dari bahaya.
4. Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan rapih
5. Perlu dibuatkan pembatas atau ruangan khusus untuk penyimpanan bejana
tekan.
REFERENSI
Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3).

Anda mungkin juga menyukai