Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PT. MEGA ANDALAN KALASAN


DI BIDANG PENGAWASAN NORMA KELEMBAGAAN DAN
KEAHLIAN K3, SMK 3, PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN, DAN
MEKANIK

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN 49

AMI FITRIANA
DANDY DWI SAPUTRO
FUHADI
RIZKY RAHMAN HARAHAP
SRI WAHYUNINGSIH
PANJI KURNIAWAN

PENYELENGGARA
PT AJISAKA NUSA ILMU
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan


peralatan, tempat kerja dan lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Arti dan tuju keselamatan kerja untuk menjamin keadaan, keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani.

Setiap tenaga kerja, berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan


dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi
dan produktivitas Nasional.

Menyadari pentingnya aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Pemerintah


mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, yang bertujuan untuk melindungi tenaga kerja dan orang lain yang
berada di tempat kerja.

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan


kerja, tepat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau
sumber-sumber bahaya.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Observasi ini dimaksudkan sebagai peningkatan kemampuan Calon Ahli
K3 Umum dengan tujuan yaitu :
1. Untuk membekali para Calon Ahli K3 Umum melalui praktek
nyata dalam penerapan dan pembinaan K3 ditempat kerja yang
meliputi: Pengawasan Norma Kelembagaan dan Keahlian K3,
SMK 3, Pesawat Uap Bejana Tekan, dan Mekanik
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 ditempat kerja,
sehingga para Calon Ahli K3 dapat bertindak secara profesional
didalam bekerja dan dapat memberikan kontribusi yang nilai
dalam menciptakan, menjaga dan meningkatkan kinerja K3
ditempat kerja yang menjadi lingkup tanggungjawabnya.

Tujuan dilaksanakannya observasi ini adalah untuk:

1. Mengidentifikasi potensi bahaya yang ada ditempat kerja sesuai


Pengawasan Norma Kelembagaan dan Keahlian K3, SMK 3,
Pesawat Uap Bejana Tekan, dan Mekanik
2. Mampu menentukan langkah pengendalian bahaya sesuai dengan
bidang K3 yang diidentifikasi.

C. RUANG LINGKUP
Bidang Pengawasan Norma Kelembagaan dan Keahlian K3, SMK 3,
Pesawat Uap Bejana Tekan, dan Mekanik

D. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
3. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
A. Dasar hukum Kelembagaan dan Keahlian K3
 Permenaker No. Per. 18/Men/2016 Dewan K3 Nasional (DK3N)
 Kepmenaker No. Kep 04/Men/1987 tentang Panitia Pembinaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3)
 Permenaker No. Per 04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
 Permenaker No. 02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukan
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Permenaker RI No : 03 Per/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan
dan Pemeriksaan Kecelakaan
B. Dasar Hukum SMK3
 PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Permenaker R.I No. 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli
Kesehatan Kerja
 Permenaker R.I No. 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Penilian Penerapan Sistem SMK3
C. Dasar Hukum K3 Pesawat Uap
 (Stoom Ordonnantie) Verordening Stoom Ordonnantie 1930 atau
Undang-Undang Uap Tahun 1930
 (Stoom Verordening) Stoom Verordening 1930 atau Peraturan Uap
Tahun 1930.
 Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No.02 tahun 1982
tentang Kwalifikasi Juru Las di tempat kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Per.01/Men/1988 tentang
Kwalifikasi dan Syarat-Syarat Operator Pesawat Uap.
 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia No.Se. 05/Men/DJPPK/III/2011 Tentang Lisensi/Surat
Izin Operator Pesawat Uap.
D. Dasar hokum K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun:
1. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana
Tekanan dan Tangki Timbun
2. Permenaker No.37 Tahun 2016 tentang K3 Bejana Tekanan dan
Tangki Timbun
3. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor: Se.01 /Men/Djppkniii/2010 Tentang Peningkatan
Pengawasan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Penggunaan Gas
Elpiji
E. Dasar Hukum K3 Mekanik
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor Per.09/Men/Vii/2010 tentang Operator dan
Petugas Pesawat Angkat dan Angkut.
2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat
Tenaga dan Produksi.
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


PT. Mega Andalan Kalasan berlokasi di jalan Tanjung Tirto No. 34
Tirtomartani KM 13, Kalasan Jarakan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta Indonesia. Merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
manufaktur yang berdiri pada tahun 1988 dan bergerak dibidang hospital
equipment.

Produk yang dihasilkan perusahaan meliputi berbagai macam bed series, room
accessories, examination and operating table, cabinet, patient transportation,
trolley, dan miscellaneous. Bed series merupakan produk yang paling banyak
diminati konsumen dibandingkan dengan produk yang lain. Urutan proses
produksi bed yaitu welding (pengelasan), Assembly (perakitan), packaging dan
quality control.

B. GAMBARAN PENERAPAN K3 DI BIDANG PENGAWASAN NORMA


KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN K3, SMK 3 PESAWAT UAP,
BEJANA TEKAN, DAN MEKANIK
PT. MAK merupakan pabrik penyedia kebutuhan Rumah Sakit yang sudah
membentuk P2K3 yang disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Struktur P2K3 diketuai oleh direktur PT. MAK, dan
sekertarisnya oleh Ahli K3 Umum. PT. MAK secara rutin 6 bulan sekali
melaksanakan Audit Internal guna melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja
K3 di perusahaan

Di dalam pabrik terdapat alat angkat angkut berupa elektric Chain Hoists (lift
barang) berkapasitas 2 Ton, tetapi selain digunakan untuk mengangkut barang
digunakan juga untuk mengangkut pekerja. Terdapat pula Hoist crane dengan
kapasitas 1 Ton, dan juga terdapat Forflift dengan kapasitas 1 Ton.
Memiliki bejana penampung, berupa tangki solar berkapasitas 8000 liter bertekanan
0,5kg/cm, 2 tangki LPG yang memiliki kapasitas masing-masing 3 Ton dengan tekanan
kerja 7kg/cm. Dan memiliki bejana tekanan kompresor dengan tekanan desain 9kg/cm.
BAB III

ANALISA DAN OBSERVASI

A. TEMUAN HASIL OBSERVASI


1. Tabel 3.1 hasil temuan positif
N Lokasi Temuan Manfaat Peraturan
o
.
1 Perusahaan Adanya ahli K3 umum Mempermudah pengawasan Permenaker No.2 Tahun 1992 pasal 2 disebutkan bahwa
terhadap pemenuhan kriteria perusahaan yang wajib memiliki ahli k3 umum
standar K3 di tempat kerja
adalah

b. Suatu tempat kerja dimana pengurus mempekerjakan


tenaga kerja lebih dari 100 orang
c. Suatu tempat kerja dimana pengurus
mempekerjakan tenaga kerja kurang dari 100 orang
akan tetapi menggunakan bahan, proses, alat dan
atau instalasi yang besar risiko bahaya terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja
2 Perusahaan Dilakukan Audit Internal 6 bulan Sebagai cara dalam PP 50 tahun 2012 Pasal 14 Ayat 1 &
sekali melakukan pemantauan dan 2, disebutkan bahwa :
evaluasi kinerja K3
(1) Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan
evaluasi kinerja K3.
Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melalui pemeriksaan, pengujian,
pengukuran, dan audit intemal SMK3 dilakukan oleh
sumber daya manusia yang kompeten.
3 Pabrik Forklift memiliki atap pelindung Untuk melindungi operator Permenaker No. 05 Tahun 1985 tentang pesawat angkat angkut
pelindung dalam mengoperasikan pasal 112.
froklift Froklift harus dilengkapi dengan atap pelindung
4 Pabrik Operator Froklift memiliki Untuk keamanan dalam Permennaker NO. 8 tahun 2020 tenatang Keselamatan dan
lisensi K3 pengoperasian kesehatan kerja pesawat angkat dan pesawat angkut
Pasal 153
(1) Operator forklift/lifttruck, rack stackers, reach stackers,
telehandler kelas II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152 ayat
(1) huruf a harus memenuhi persyaratan:
a. berpendidikan paling rendah SMP atau sederajat;
b. berpengalaman paling singkat 1 (satu) tahun membantu
pelayanan di bidangnya;
c. sehat untuk bekerja menurut keterangan dokter;
d. berusia paling rendah 19 (sembilan belas) tahun;
e. memiliki sertifikat kompetensi di bidangnya; dan
f. memiliki Lisensi K3.
(2) Operator forklift/lifttruck, rack stackers, reach stackers,
telehandler kelas I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152 ayat
(1) huruf b harus memenuhi persyaratan:
a. berpendidikan paling rendah SMA atau sederajat;
b. berpengalaman paling singkat 2 (dua) tahun membantu
pelayanan di bidangnya;
c. sehat untuk bekerja menurut keterangan dokter;
d. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun;
e. memiliki sertifikat kompetensi di bidangnya; dan f. memiliki
Lisensi K3.
5 Pabrik Bejana tekan di simpan vertikal Permenaker No. 37 Tahun 2016 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja bejana tekanandan tangki timbun

Pasal 54 ayat 1

pemasangan bejana tekanan vertikal maupun horizontal harus


diatas kerangka penumpu yang kuat

6 Perusahaan Ada kebijakan K3 & sudah di Keterlibatan & Kepedulian Lampiran II peraturan pemerintah republik indonesia nomor 50
sahkan oleh Pimpinan serta perhatian yang tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan
Perusahaan sungguh-sungguh dari dan kesehatan kerja, Bagian 1.1.1
Pimpinan Perusahaan
7 Perusahaan Perusahaan sudah menghimbau Memberikan informasi Lampiran II peraturan pemerintah republik indonesia nomor 50
tentang Kebijakan K3 pada yang membantu kelancaran tahun 2012tentang penerapan sistem manajemen keselamatan
seluruh karyawan dan orang komunikasi dan dan kesehatan kerja, Bagian 1.1.3
yang berada di tempat kerja. pengetahuan dasar dalam
bekerja dan mempermudah
untuk mematuhi syarat K3.
2. Hasil penemuan negatif

No Lokasi Temuan Potensi peluang Konsek Ranting Dampak Saran/rekomendasi Peraturan


. uensi ratio
1. Pabrik Lift Barang Barang 2 2 sedang Terjadi Membuat Permenaker No.38 Tahun 2016
tidak yang kerusakan pelindung atau pasal 8 ayat 2:
memiliki diangkut barang atau penutup. Semua bagian yang bergerak
penutup atau terjatuh kecelakaan dan berbahaya dari Pesawat
pelindung atau kerja pada Tenaga dan Produksi harus
menimpa karyawan dilengkapi Alat Perlindungan.
tenaga
kerja
2 Ruang elevator jatuh 3 4 Sangat Pekerja jatuh Pekerja dilarang Permenaker No. 6 Tahun 2017
assembling barang yang tinggi dan menaiki elevator tentang Keselamatan dan
dipakai mengalami barang dan diberi Kesehatan Kerja Elevator dan
untuk cidera tanda Eskalator
mengangkut Pasal 6 ayat 3
pekerja (3). Syarat K3 pemakaian
Elevator atau Eskalator
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 meliputi:
a. penyediaan prosedur
pemakaian yang aman;
b. pemakaian yang sesuru
dengan Jerns dan kapasitas;
dan
c. pemeliharaan untuk
memastikan bagian dan
perlengkapan Elevator atau
Eskalator tetap berfungsi
dengan aman
3 Pabrik Bejana tekan Siapapun 1 4 sedang Dapat terjadi Diberikan Permenaker No. 37 Tahun
kompresor dapat hal yang pembatas, tanda 2016 tentang keselamatan dan
tidak di mendekati tidak atau stiker atau kese hatan kerja bejana tekan
tempatkan bejana diinginkan, diberikan ruangan dan tangki timbun Pasal 54
pada ruang tekan dapat khusus bejana Ayat 3
khusus kompresor menghambat tekan kompresor
proses lantai disekitar lokasi
produksi pemasangan harus rata bersih
dan tidak licin

4 Pabrik Lift barang Pekerja 2 2 Sedang Cedera nya Melarang Permenaker No. 05 Tahun
digunakan dapat pekerja pengangkutan 1985 tentang pesawat angkat
untuk terjatuh dan orang
mengangkut mengalami menggunakan lift
pekerja cedera barang
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil observasi pada PT. Mega
Andalan Kalasan diantaranya.

1. Masih terdapat beberapa aspek K3 yang belum di terapkan dengan baik


dalam aspek keselamatan kerja
2. Meskipun dalam hal komitmen dan keinginan K3 sudah baik, namun
dalam realisasinya belum sepenuhnya terpenuhi
3. Kurangnya penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
menerapkan syarat K3 seperti tidak adanya ruang khusus untuk
menempatkan bejana

B. SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan kepada perusahaan yaitu :

1. Perusahaan perlu menerapkan aspek K3 dengan baik agar terciptanya


lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
2. Pekerja diberikan arahan untuk mentaati peraturan yang ada, agar
terhindar dari bahaya.
3. Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan rapih.
4. Perlu dibuatkan pembatas atau ruangan khusus untuk penyimpanan bejana
tekan.
REFERENSI
Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3).

Anda mungkin juga menyukai