Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN RIVISI KELOMPOK 1

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PT. DUGAPAT MAS


BIDANG K3 KELEMBAGAAN K3, KEAHLIAN K3, DAN SMK3

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


BATCH 17 2023

KELOMPOK 1

Abdullah Azzam Rabbani, S.K.M

PENYELENGGARA
PT. CENTRA ARTHA PRIMA INDONESIA
YOGYAKARTA
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. MAKSUD DAN TUJUAN.............................................................................................2
1. TUJUAN UMUM.....................................................................................................2
2. TUJUAN KHUSUS..................................................................................................2
C. RUANG LINGKUP........................................................................................................2
D. DASAR HUKUM...........................................................................................................3

BAB II KONDISI PERUSAHAAN


A. GAMBARAN UMUM...................................................................................................4
1. PROFIL PERUSAHAAN.........................................................................................5
2. TEMUAN..................................................................................................................6

BAB III TEMUAN


A. TEMUAN POSITIF........................................................................................................7
B. TEMUAN NEGATIF...................................................................................................17

BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN.............................................................................................................19
B. SARAN.........................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja difilosofikan sebagai suatu konsep berfikir dan upaya nyata
untuk menjamin kelestarian, keutuhan, dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan
budayanya dalam upaya mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Sedangkan secara keilmuan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan
penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara
melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset
perusahaan agar terhindar dari kecelakaan serta kerugian lainnya. Keselamatan
kerja juga meliputi penyediaan alat pelindung diri, perawatan mesin, dan
pengaturan jam kerja.
Salah satu rangkaian pada pemeriksaan aspek Keselamatan dan Kesehatan
Kerja adalah Kelembagaan dan Keahlian K3 serta penerapan SMK3.
Pemeriksaan lapangan yang berfokus pada kelembagaan dan keahlian K3 serta
penerapan SMK3 perlu dilakukan karena berkaitan erat dengan tingkat
kepedulian sebuah perusahaan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada
area kerja sehingga dapat mencegah, mengurangi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

1
B. Maksud dan Tujuan
Maksud yaitu salah satu materi/tugas dalam rangka pelatihan/pembinaan Calon
Ahli K3 Umum.
1. Tujuan Umum
a. Untuk memahami dan mempraktekkan teori yang telah diterima selama
kegiatan pelatihan atau pembinaan
b. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di
lapangan khususnya di bidang kelembagaan K3,
c. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di
lapangan khususnya di bidang keahlian K3, dan
d. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di
lapangan khususnya dibidang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
kerja (SMK3).
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi tiap peserta Calon Ahli K3
Umum agar dapat mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan saran atau
rekomendasi.
b. Agar bisa menjadi Calon Ahli K3 Umum yang dapat mengidentifikasi,
menganalisis dan memberikan saran atau rekomendasi serta dapat
mengimplementasikan ilmu K3 di perusahaan suatu saat nanti.

C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah:
1. Pelaksanaan PKL dilakukan secara Online
a. Perusahaan yang dijadikan lokasi PKL adalah PT. Dugapat Mas
2. Kelembagaan dan Keahlian K3
a. P2K3 (Pengesahan, Ketua, Sekertaris, Program Kerja, Laporan per 3
Bulan, Rapat Bulanan) PJK3 yang melakukan riksa uji (SKP, tenaga ahli)
b. Ahli K3 Umum
3. Penerapan SMK3
a. Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksanaan Rencana K3, Pemantauan
dan evaluasi Kinerja K3 dan Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3
b. Manual SMK3, SOP, Instruksi Kerja, Formulir/Checklist K3, dan Catatan
K3

2
c. Audit eksternal dan internal SMK3
d. Penghargaan K3 (Zero Accident Award, Sertifikat SMK3, HIV/AIDS di
tempat kerja).

D. Dasar Hukum
Dasar Dasar Hukum yang digunakan diantaranya :
1. Kelembagaan dan Keahlian K3
a. Undang Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Permenaker No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (AK3)
c. Permenaker No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban
dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
d. Permenaker No 4 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (PJK3)
e. Permenakertrans No. Per. 08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri
(APD)
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No 239 Tahun 2004
tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Calon Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum
g. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No.
48 Tahun 2011 tentang Bidang Jasa Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
h. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 3 Tahun
2011 tentang Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang No 1 Tahun 1970 yang
selanjutnya disebut Ahli K3
i. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No 2 Tahun 2011
tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan terhadap Perusahaan
Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)

3
2. Penerapan SMK3
a. Undang Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Undang Undang No 13 Tahun 2012 tentang Ketenagakerjaan.
c. PP No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3.
d. Permenaker No 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian
Penerapan SMK3.

4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Perusahaan


1. Profil perusahaan
PT. Dugapat Mas berdiri sejak 11 juni tahun 2007 dengan luas area pabrik
adalah 11.000 M2. Lokasi perusahaan berada di Jl. Penggung Jatinom KM. 1
No. 18 Desa Belanceran, Kec. Karang Anom, Kab. Klaten, Jawa Tengah. Dan
PT. Dugapat Mas pada saat ini memiliki karyawan yang bekerja kurang lebih
sejumlah 1300 karyawan yang mayoritas adalah perempuan dengan usia
produktif.
Alur proses produksi PT. Dugapat Mas adalah perusahaan ini bekerja sama
dengan PT. HM Sampoerna Tbk untuk memproduksi rokok, dimana bahan
baku disiapkan oleh PT. HM Sampoerna Tbk kemudian di proses di PT.
Dugapat Mas melalui beberapa tahap diantaranya proses giling, gunting, kemas,
packing, bandrol, dan kemudian menjadi produk jadi yang siap di pasarkan.

2. Temuan
Adapun temuan-temuan yang didapat dari kegiatan praktek kerja lapangan
(PKL) online ini meliputi:
a. Kelembagaan K3
1) Temuan Positif
a) Struktur P2K3 perusahaan sudah terbentuk
b) Memiliki 1 orang ahli K3 audit internal
c) Sudah terbentuk struktur P2KIV/Aids dan P2Covid19
d) Terdapat tim tanggap darurat kebakaran (Balakar)
e) Sudah dilakukan riksa uji terhadap genset dan listrik
2) Temuan negatif
a) Sebagian zona kumpul tidak sesuai kriteria
b) Sebagian karyawan tidak memakai sarung tangan pada saat produksi
c) Tidak terdapat rambu peringatan terpapar benda panas

5
b. Keahlian K3
1) Temuan positif
a) Memiliki 2 ahli K3 umum, 1 orang ahli K3 Kebakaran dan 1 orang
ahli K3 lingkungan kerja
2) Temuan negatif
a) Tidak memiliki tenaga ahli K3 kimia, dan ahli K3 listrik

c. SMK3
1) Temuan positif
a) Memiliki struktur organisasi P2K3
b) Memiliki struktur organisasi P2HIV/AIDS
c) Memiliki struktur organisasi P2Covid19
d) Memiliki dokter dan tenaga kesehatan (Hiperkes perusahaan)
e) Melakukan audit internal setiap 1x1 tahun
f) Melakukan riksa uji
g) Menerapkan SMK3 dari fasilitas K3, pemasangan rambu-rambu K3,
peraturan K3, indikator kinerja K3, dan spanduk serta gambar K3 di
perusahaan
h) Penerapan log out tag out (LOTO)
i) Memiliki fasilitas kesehatan (poliklinik)
j) Tersedianya BBS Form (Based Behaviour Safety) untuk pelaporan
berkala
2) Temuan negatif
a) Terdapat sedikit perbedaan elevasi pada area tempat cuci alat yang
berisiko dimana tenaga kerja bisa tersandung dan tergelincir akibat
lantai licin
b) Memisahkan manajemen review dengan review kebijakan dalam
suatu meeting khusus

6
BAB III
TEMUAN

A. Analisis Temuan Positif


1 Keahlian Dampak atau manfaat dari Dalam upaya meninjau UU No 1 Tahun 1970
K3 temuan keahlian k3 yaitu dan menilai penerapan tentang Keselamatan
perusahaan telah memiliki berhasilnya Sistem Kerja, UU No. 23 Tahun
ahli k3 audit internal Manajemen K3 di 1992 tentang Kesehatan,
sebagai p2k3 perusahaan perusahaan diperlukan dan UU No. 13 Tahun
evaluasi yang bersifat 2003 tentang
Dampak Positif : rutin Ketenagakerjaan

-Hasil dari audit menjadi


bahan evaluasi untuk
melakukan upaya
peningkatan program K3.
Sehingga perusahaan
dapat meminimalisir
risiko kecelakaan kerja
terhadap pegawai.
2 Keahlian Dampak atau manfaat dari Dapat dilakukan Undang-undang No. 1
K3 temuan keahlian k3 yaitu pengecekan secara Tahun 1970 tentang
perusahaan telah memiliki berkala untuk masa Keselamatan Kerja. 2.
seorang operator forklift berlaku lisensinya Peraturan Menteri Tenaga
yang berlisensi Kerja R.I. No.
PER.05/MEN/1985
Dampak Positif : tentang pesawat angkat
dan angkut
-Dengan adanya
peningkatan kemampuan

7
teknis bagi operator
forklift, diharapkan
mampu menurunkan
angka kecelakaan kerja,
sehingga sasaran
pembinaan dan
pengawasan

-memberikan andil yang


cukup besar terhadap
peningkatan kapasitas dan
efektifitas produksi di
perusahaan
3 Keahlian Dampak atau manfaat Dapat dilakukan Undang-undang No.1
k3 dari temuan keahlian k3 penambahan ahli k3 Tahun 1970 tentang
yaitu perusahaan umum keselamatan kerja
memiliki lisensi ahli k3
umum

Dampak Positif :

- Kepatuhan
terhadapHukum yang
Meningkat sesuai
Landasan Hukum
- Pengurangan
Kecelakaan dan Cedera
Kerja
- Peningkatan
Produktivitas

8
- Reputasi yang Lebih
Baik
- Penghematan Biaya
Jangka Panjang
(Investasi terhadap
perusahaan)
4 Kelembaga Dampak atau manfaat Pentingnya pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970, UU
an K3 dari temuan Program K3 di No. 23
kelembagaan k3 yaitu perusahaan hendaknya Tahun 1992 tentang
perusahaan pt. selalu dilakukan pelatihan Kesehatan, dan UU No.
Dugapatmas telah program K3 secara 13 Tahun 2003 tentang
membentuk organisasi berkala Ketenagakerjaan
p2k3 dan telah disahkan sehingga tersedia tenaga
oleh dinas tenaga kerja Ahli pada setiap divisi
setempat K3

Dampak Positif :

- membantu mengurangi
risiko kecelakaan atau
penyakit akibat kerja
- Reputasi yang Lebih
Baik untuk perusahaan
- Penghematan Biaya
Jangka Panjang
(Invensati terhadap
perusahaan

9
5 Kelembaga Dampak atau manfaat dari Untuk menjalankan UU No 1 Tahun 1970,
an K3 temuan kelembagaan k3 program dan kebijakan Permenaker No 4/Men/1987
yaitu perusahaan sudah K3 secara menyeluruh. pasal 4, Kepmenaker No
memiliki organisasi yang Memonitor dan 4/Men/1987, dan
bergerak dibidang mengevaluasi program- Permenaker No 4/Men/1995
pengelolaan keselamatan program K3 di tentang PJK3
dan kesehatan kerja perusahaan.
seperti P2K3,
P2HIVAIDS, dan
P2COVID19

Dampak Positif :

- membantu mengurangi
risiko kecelakaan atau
penyakit akibat kerja
-Pemahanan pada pekerja
terkait pencegahan dan
penanggulangan penyakit
P2HIV/AIDS dan P2
Covid19
- Reputasi yang Lebih
Baik untuk perusahaan

10
6 Kelembaga Dampak atau manfaat dari Untuk menjalankan UU No 1 Tahun 1970,
an K3 temuan kelembagaan k3 program dan kebijakan Permenaker No 4/Men/1987
yaitu perusahaan sudah K3 secara menyeluruh. pasal 4, Kepmenaker No
terdapat kebijakan k3 Memonitor dan 4/Men/1987, dan
yang dituangkan secara mengevaluasi Permenaker No 4/Men/1995
tertulis dalam program kebijakan K3 tentang PJK4
pembentukan P2K3. di perusahaan serta
Kebijakan P2K3, membentuk komitmen
P2HIVAIDS, dan untuk K3 di
P2COVID19 Perusahaan

Dampak Positif :

- membantu mengurangi
risiko kecelakaan atau
penyakit akibat kerja
-Pemahanan pada pekerja
terkait pencegahan dan
penanggulangan penyakit
P2HIV/AIDS dan P2
Covid19
-Reputasi yang Lebih
Baik untuk perusahaan
7 Kelembaga Dampak atau manfaat Dapat dilakukan K3 mengenai Penyalur Petir,
an K3 dari temuan maintanance untuk yakni Permenaker Nomor 31
kelembagaan k3 yaitu peralatan penyalur petir / 2015. Juga diatur dalam PP
telah dilakukan RI Nomor. PER.
pengecekan atau 02/MEN/1989
pengujian penyalur petir
oleh ahli k3 listrik dari
pt. Dharma trikarya

11
Dampak Positif :

-Memastikan perusahaan
taat akan pentingnya k3
di perusahaan
- Untuk Melindungi
keselamatan Kesehatan
dan tenaga kerja dan
orang lain yang berada
di dalam lingkungan
tempat kerja
- Menciptakan yang
selamat dan sehat untuk
mendorong produktivitas
para pekerja
8 SMK3 Dampak dan Manfaat Perusahaan perlu UU No. 1 Tahun 1970
Perusahaan ini telah meningkatkan kerja sama tentang Keselamatan Kerja
membentuk PJK3 dalam dengan PJK3 dengan pasal 9, Permenaker No 4
melakukan pemeriksaan bidang lainnya selain Tahun 1995 tentang PJK3
dan pengujian (Dengan pemeriksaan dan (pasal 3 poin C dan D serta
Audit Eksternal). pengujian. Dengan Audit pasal 4 poin 1B dan 2A
Perusahaan ini telah tingkat awal 64 kriteria,
diaudit oleh PJK3 lanjut Audit Transisi 122
(Perusahaan Jasa kriteria, dan Audit
Keselamatan Kerja), Lanjutan 166 kriteria
yaitu PT. JAN lembaga
independent yang
bergerak dibidang jasa
keselamatan dan
kesehatan kerja

Dampak Positif :

12
-Perusahaan bisa
mendapatkan pengakuan
pemerintah yang
dibuktikan dengan
sertifikat SMK3.
9 SMK3 Dampak atau manfaat dari Membuat jadwal Peraturan Menteri
temuan SMK3 yaitu pemeriksaan lingkungan Ketenagakerjaan Nomor 5
perusahaan telah kerja secara berkala Tahun 2018 tentang K3
melakukan pemeriksaan Lingkungan Kerja.
atau pengecekkan
lingkungan kerja

Dampak Positif :

- Terwujud suasana kerja


yang aman, nyaman dan
sehat. Sehingga karyawan
dapat bekerja lebih
produktif dan menunjang
kinerja perusahaan
10 SMK3 Dampak atau manfaat Lebih diperbanyak UU No 1 Tahun 1970
dari temuan SMK3 yaitu lagi untuk display tentang Keselamatan Kerja
terdapat display/rambu evakuasi maupun pasal 14b, PP No. 50 Tahun
untuk jalur evakuasi keterangan darurat 2012 tentang Penerapan
apabila dibutuhkan untuk lainnya. SMK3
keadaan darurat, seperti
arah panah evakuasi, peta
evakuasi, dan
Assembly point / titik
berkumpul
Dampak Positif :

13
-Berfungsi/ berguna
selama proses evakuasi
jika terjadi kebakaran,
bencana alam, atau
keadaan darurat lainnya.
11 SMK3 Dampak atau manfaat dari Sebaiknya untuk UU No 1 Tahun 1970,
temuan SMK3 yaitu penempatan, ditempatkan Permenakertrans No
terdapat fasilitas k3 di pada area yang mudah 15/Men/VII/2008
perusahaan, seperti rambu terlihat, mudah dijangkau
P3K, kotak P3K dan / diraih, pada saat terjadi
isinya, alat evakuasi dan keadaan darurat
transportasi darurat

Dampak Positif :

-Kotak P3K Dapat


membantu unutk
mencegah keparahan
cedera, mengurangi
penderitaan dan bahkan
menyelamatkan nyawa
korban Saat terjadi
luka/penyakit pada
pekerja
-Rambu-Rambu K3
pekerja jadi memahami
fungsi dari masing-masing
rambu K3L di tempat
kerja agar dapat bekerja
sacara aman dan nyaman

14
11 SMK3 Dampak atau manfaat dari Petugas P3K harus UU No 1 Tahun 1970,
temuan SMK3 yaitu memiliki lisensi Permenakertrans No
terdapat petugas p3k, dan sehingga perlu adanya 15/Men/VII/2009
fasilitas p3k di perusahaan pelatihan P3K agar
memiliki pengetahuan
Dampak Positif : dan keterampilan
dibidang P3K. Lalu
-Fasilitas tersebut untuk setiap fasilitas
untuk mencegah P3K perlu dilakukan
perburukan pemeriksaan
penyakit/cedera pada /inspeksi rutin agar
pekerja ketersediaannya selalu
- Menyelamatkan ada saat dibutuhkan
nyawa atau mencegah
kematian
- Mencegah cacat yang
lebih berat (mencegah
kondisi memburuk)
-Menunjang
penyembuhan
12 SMK3 Dampak atau manfaat Dibuatkan penjadwalan UU No 1 Tahun 1970, PP
dari temuan SMK3 untuk sosialisasi dan 50 Tahun 2012 tentang
yaitu pt. Dugapatmas training LOTO kepada penerapan sistem
telah menerapkan seluruh tenaga kerja manajemen k3
sistem Log Out Tag
Out (LOTO) dan telah
melakukan sosialisasi
kepada seluruh
karyawan tentang
kegunaan dan
manfaatnya

15
Dampak Positif :

Menjamin bahwa
mesin/alat berbahaya
secara tepat telah
dimatikan dan tidak
akan menyala kembali
selama pekerjaan
berlangsung
13 Dari Pemaparan PKL Online SMK3 Dampak dan manfaat BBS form (Based PP No 50 Tahun 2012
Tersedianya BBS Form Behaviour Safety) tentang Penerapan SMK3
(Based Behaviour mempermudah untuk
Safety) untuk pelaporan kita mengenali perilaku
yang dilakukan setiap kerja yang berpotensi
satu bulan sekali yang menimbulkan bahaya
diberlakukan untuk
semua departemen
/perkerja/karyawan.

Dampak Positif :

-Pekerja lebih
berkomitmen dalam
berprilaku aman pada
saat berkerja sehingga
produktivitas kerjapun
meningkat dan penarapan
SMK3 Berjalan dengan
baik.

16
B. Analisis Temuan Negatif
No Foto Temuan Analisis Saran/Rekomendasi Dasar Hukum
1 SMK3 Terdapat pekerja yang Perusahaan dapat menyediakan UU No. 1 Tahun
tidak menggunakan APD APD sarung tangan khusus pada 1970 tentang
pada proses cutting bagian cutting agar menghindari keselamatan
benda tajam dari proses kerja, kewajiban
Dampak Negatif : pemotongan perusahaan
membagikan
-Berisiko mengakibatkan APD
tangan pekerja permenakertrans
luka/robek/terpotong akibat no.8 tahun 2010
tidak menggunakan APD
pelindung tangan

2 SMK3 Terdapat undakan tangga Sebaiknya diberikan penanda UU No. 1 Tahun


pada area tempat cuci alat pada undakan tangga, dan 1970 pasal 14
yang beresiko tenaga kerja diberikan gambar/petunjuk/rambu tentang kewajiban
bisa tersandung dan seperti peringatan ada undakan pengurus, PP No
tergelincir akibat lantai tangga dan lantai licin "Rambu 50 Tahun 2012
yang licin hati2 Tersandung" tentang Penerapan
SMK3
Dampak Negatif :

-Berisiko
tersandung/terjatuh bagi
pekerja atau orang lain
yang melawati area
tersebut
3 Dari Pemaparan PK Online SMK 3 Audit ke-4 PT dugampat Perlunya meeting khusus untuk PP No 50 Tahun
pada tahun 2019 terdapat membahas kebijakan K3 guna 2012 tentang
sedikit kekurangan yang mengulas lebih detail penerapan Penerapan
didapati yaitu belum kebijakan K3 yang berlangsung SMK3

17
memisahkan majemen dalam perusahaan
review dengan review
kebijakan K3dalam satu
meeting khusus

Dampak Negatif :

-Penerapan SMK3 tidak


akan berjalan dengan baik
bila tidak ada bukti yg
lengkap karena semakin
rendah risiko audit yang
ingin dicapai, maka
semakin banyak jumlah
bukti yang harus
diperlukan

18
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan Hasil PKL Online pada PT. Dugapat Mas dapat disimpulkan bahwa :
1. Penerapan K3 di PT. Dugapat Mas sebagian besar sudah dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundangan undangan yang berlaku.
2. Hasil Identifikasi dan analisa yang didapatkan dari PKL Online selebihnya
antara lain :
a. Temuan Positif
1) Temuan positif pada kelembagaan K3: telah dilakukan pengujian
penyalur petir, melakukan audit eksternal, pemeriksaan dan
pengecekkan lingkungan kerja,
2) Temuan positif pada keahlian K3 : memiliki ahli k3 audit internal,
memiliki operator forklift yang berlisensi, memiliki ahli k3 umum
yang berlisensi,
3) Temuan positif pada Penerapan SMK3 : memiliki struktur organisasi
P2K3, P2HIV/AIDS, dan P2Covid19, dan terdapat rambu evakuasi/
assembly point, kotak P3K, petugas dan fasilitas PK3, LOTO, dan
BBS (Based Behaviour Safety)
b. Temuan Negatif
1) Temuan negatif pada penerapan SMK3 masih ditemukannya tenaga kerja
yang tidak menggunakan APD pada proses cutting, terdapat undakan
tangga pada area tempat cuc alat yang beresiko menyebabkan tenaga
kerja tersandung dan tergelincir, dan pada audit ke-4 PT. Dugapat Mas
pada tahun 2019 yaitu belum memisahka manajemen review dan review
kebijakan K3 dalam meeting khusus.

19
B. Saran
Berdasarkan hasil PKL Online dan analisa yang dilaksanakan pada PT. Dugapat
Mas terdapat beberapa saran, antara lain :

1. Penempatan zona kumpul darurat disesuaikan dengan kriteria penempatan


yang tidak menghalangi akses kendaraan pemadam, tidak terhalang atau
mudah dilihat, dipasang dengan ketinggian yang maksimal agar mudah
dilihat
2. Melakukan sosialisasi manfaat dan kegunaan APD dan membuat sanksi atas
pelanggaran tidak menggunakan APD ditempat kerja.
3. Memasang rambu bahaya terpapar benda panas di area yang berpotensi
terkena benda panas
4. Melakukan sertifikasi Ahli K3 Kimia dan Ahli K3 Kelistrikan.
5. Memasang Rambu diarea tempat cuci alat terkait bahaya tergelincir/terjatuh
karena lantai licin dan terdapat undakan tangga, serta rambu himbauan
menjaga kebersihan diarea tempat cuci alat.
6. Memisahkan manajemen Riview dengan Riview kebijakan dalam suatu
meeting khusus.

20

Anda mungkin juga menyukai