Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PABRIK CAMBRIC GABUNGAN KOPERASI BATIK INDONESIA


(PC. GKBI)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) BIDANG


MEKANIK, PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK 4

BAGAS RINALDI
DIMAS JODY KURNIAWAN
MEGAN MRADIPTA MEGAH
MIFTAH RAKATAMA PAMBUDI
PIRNANDO AGUSTIAN
TRI RICHARDO SAMOSIR
ULFIATUL KHASANAH

PENYELENGGARA
PT. Environesia Global Saraya
Yogyakarta, 21 Januari - 02 Februari 2019
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 3
B. Maksud dan Tujuan ........................................................................... 3
C. Ruang Lingkup .................................................................................. 4
D. Dasar Hukum..................................................................................... 4

BAB II KONDISI PERUSAHAAN


A. Gambaran UmumTempat Kerja ........................................................ 6
B. Temuan-temuan di Lapangan ............................................................ 7
1. K3 Lingkungan Kerja ................................................................. 7
a. Temuan Positif .................................................................... 7
b. Temuan Negatif.................................................................. 7
2. K3Bahan Berbahaya ................................................................... 8
a. Temuan Positif ....................................................................
b. Temuan Negatif..................................................................

BAB III ANALISA


A. Analisa Temuan Positif .................................................................... 10
B. Analisa Temuan Negatif....................................................................

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 30
B. Saran.................................................................................................. 30

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 3
B. Maksud dan Tujuan ........................................................................... 3
C. Ruang Lingkup .................................................................................. 4
D. Dasar Hukum..................................................................................... 4

BAB II KONDISI PERUSAHAAN


A. Gambaran UmumTempat Kerja ........................................................ 6
B. Temuan-temuan di Lapangan ............................................................ 7
1. K3 Lingkungan Kerja ................................................................. 7
a. Temuan Positif .................................................................... 7
b. Temuan Negatif.................................................................. 7
2. K3 Bahan Berbahaya ................................................................... 8
a. Temuan Positif .................................................................... 8
b. Temuan Negatif.................................................................. 9

BAB III ANALISA


A. Analisa Temuan Positif .................................................................... 10
B. Analisa Temuan Negatif....................................................................

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 30
B. Saran.................................................................................................. 30
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya peningkatan kualitas perusahaan tidak lepas dari aspek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diterapkan pada perusahaan
tersebut. Potensi resiko berupa kecelakaan, kebakaran, pencemaran lingkungan
maupun penyakit akibat kerja akan menyebabkan turunnya kualitas dan hasil
produksi perusahaan. Penegakan K3 baik secara kelembagaan maupun sikap kerja
yang tercantum dalam perundang-undangan adalah salah satu cara untuk
menciptakan lingkungan kerja yang baik sehingga dapat menjaga tenaga kerja
agar selalu sehat, nyaman, selamat, dan sejahtera baik selama bekerja maupun
sesudah melakukan pekerjaan hingga akhirnya akan meningkatkan produktifitas
dan kualitas perusahaan serta dapat mencapai target yang diinginkan.
Usaha perusahaan untuk mewujudkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) merupakan salah satu rangkaian kepedulian terhadap kegiatan di lingkungan
perusahaan dan berbagai kegiatan masyarakat yang dapat menekan kecelakaan
kerja. Perlu dilakukan pemeriksaan lapangan yang berfokus pada K3 Mekanik dan
Pesawat Uap & Bejana Tekan (PUBT) karena berkaitan erat dengan tingkat
kepedulian sebuah perusahaan terhadap keselamatan di area kerja. Keterlibatan
seluruh pihak terhadap penerapan K3 dibutuhkan dalam setiap jenis. Untuk itu
perlu ditekankan agar keselamatan dan kesehatan kerja mendapat perhatian
sepenuhnya termasuk di PC. GKBI.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengaplikasikan ilmu atau teori yang telah diterima selama kegiatan
pembinaan.
2. Mengetahui bagaiaman melakukan indentifikasi sumber bahaya dan
mendapatkan gambaran serta pemahaman mengenai aplikasi K3 di
lapangan khususnya di bidang mekanik dan PUBT.

1
3. Mendapatkan pengalaman mengenai cara identifikasi, analisa dan
pemberian saran atau rekomendasi mengenai sumber bahaya yang
ditemukan.
4. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3
Umum.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Kerja Praktik Lapangan ini adalah:
1. Pelaksanaan K3 di Bidang Mekanik.
2. Pelaksanaan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan (PUBT).

D. Dasar Hukum
Dasar Hukum K3 Mekanik
a. Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Undang Undang No. 23 Per 04/Men/1985 tentang Pesawat
Tenaga dan Produksi.
d. Permenaker No. Per 04/Men/1985 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi.
e. Permenaker No. Per 05/Men/1985 tentang Pesawat Angkat dan
Angkut.
f. Permenaker No. Per 02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukan
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
g. Permenaker No. Per 04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa K3.
h. Permenakertrans No. Per 09/Men/VII/2010 tentang Operator dan
Petugas Pesawat Angkat dan Angkut.
i. Kepmenaker No. Kep. 452/M/BW/1996 tentang Pemakaian
Pesawat Angkat dan Angkut Jenis Rental.
j. SKB Dirjen Hubla dan Dirjen Binawas No. PP.72/3/9-99 KEP.
507/BW/1999 tentang Pemeriksaan dan Pengujian Terhadap
Pesawat Angkat dan Angkut, Pesawat Uap dan Bejana Tekan
yang Berada di Kapal dan Pelabuhan.

2
k. Kepdirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep.
75/PPK/XII/2013 tentang Petunjuk Teknis Pembinaan Calon
Ahli K3 Bidang Pesawat Uap dan Bejana Tekan, Pesawat Angkat
dan Angkut, dan Pesawat Tenaga dan Produksi.
l. SE Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No.
01/DJPPK/VI/2009 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pembinaan dan Pengujian Lisensi K3 Bagi Petugas dan Operator
Pesawat Uap Pesawat Tenaga dan Produksi Pesawat Angkat dan
Angkut.
m. Standar Nasional atau Standar Internasional.

Dasar Hukum K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan


a. Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

b. Undang Undang Uap Tahun 1930 dan Peraturan Uap Tahun 1930

c. Permenaker RI No. Per 01/Men/1982 tentang Bejana Tekanan.

d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.


Per.02/Men/1982 tentang Kwalifikasi dan Syarat-syarat Juru Las.

e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi RI No.


Per.01/Men/1988 tentang Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator
Pesawat Uap.

f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.


Per.02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

g. Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi RI no.


Per.04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

h. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 06/Men/1990 tentang


Ketentuan Pewarnaan Tabung Gas Bertekanan.

3
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja


PT GKBI Investment adalah perusahaan yang didirikan oleh Gabungan
Koperasi Batik Indonesia (GKBI) pada tahun 1993 sebagai jawaban mengenai
kesiapan GKBI untuk memasuki persaingan di pasar internasional. Perjalanan
panjang GKBI sejak tahun 1948 di dunia batik dan produk tekstil yang diawali
dengan pendirian Pabrik Cambric GKBI (PC. GKBI) yang berlokasi di Medari
D.I.Yogyakarta. hal ini bertujuan untuk memudahkan terjalinnya kerja sama
bisnis dengan perusahaan-perusahaan dari Jepang.
Pada mulanya arus produksi di PC. GKBI dimulai dari Spinning Unit,
yakni unit pemintalan benang yang dibagi menjadi proses combed (CM) dan
proses carded (CD) sebagai bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan
produk di PC. GKBI. Namun pada tahun 2002, unit ini mengalami kendala,
sehingga proses operasi dihentikan. Oleh karena itu, PC. GKBI memutuskan
membeli bahan baku dari luar.
Sejak 2002, alur proses berganti. Bahan baku atau benang yang sudah
dibeli atau dikirim oleh konsumen dilakukan tahap pengecekan kualitas. Setelah
melalui tahap pengecekan benang kemudian didistribusikan ke mesin mesin
penenunan yang dimiliki perusahaan. Ketiga mesin tersebut yaitu Air Jet Loom
yang memproduksi Kain Grey, Shuttle Loom II yang memproduksi Kain Grey
dan Kain Cambric, dan Shuttle Loom III yang memproduksi Kain Cambric.
Kemudian disalurkan ke gudang dan didistribusikan ke konsumen. hasil dari unit
ini merupakan produk unggulan pada PC. GKBI yang diekspor ke negara - negara
di Asia, Eropa, dan Amerika. PC. GKBI sendiri memiliki jumlah 800 orang
pekerja dengan luas area keseluruhan lokasi PC GKBI adalah 5 Ha.

B. Temuan – temuan di Lapangan

4
BAB III
ANALISA TEMUAN

Tabel 3.1 Analisa Temuan Positif (+) dan Temuan Negatif (-) K3 Bidang Mekanik dan PUBT

No. Temuan Foto Temuan Lokasi Keterangan (+) / (-) Saran Dasar Hukum Bunyi Ayat
1. Forklift Gedung Bahan (+) 4 Unit Forklift Diharapkan pekerja Permenaker 05
Produksi merek Toyota dengan operator Forklift untuk Tahun 1985
maksimal beban 2500 menggunakan Alat
kg Pelindung Diri (APD)
yang sesuai
(-) Operator Forklift
tidak menggunakan
Alat Pelindung Diri
(APD)

No. Temuan Foto Temuan Lokasi Keterangan (+) / (-) Saran Dasar Hukum Bunyi Ayat
2. Unit Forklift Gedung Boiler (+) Terdapat 1 unit Permenaker 05
Forklift Patria seri FD Tahun 1985
25 dengan beban
maksimal 2500 kg.
(-) Kurangnya
pemeliharaan forklift
khususnya pada
tekanan angin (ban)

5
No. Temuan Foto Temuan Lokasi Keterangan (+) / (-) Saran Dasar Hukum Bunyi Ayat
3. Unit Gedung Produksi (+) Terdapat 2 unit
Kompresor kompresor

No. Temuan Foto Temuan Lokasi Keterangan (+) / (-) Saran Dasar Hukum Bunyi Ayat
4. Unit Mesin Bengkel (-) Terdapat tenaga
Bubut kerja yang tidak
menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD)
(-) Alat yang tdak
dilengkapi dengan
pengamanan
(-) Kurang
diperhatikannya
perawatan mesin bubut

6
No. Temuan Foto Temuan Lokasi Keterangan (+) / (-) Saran Dasar Hukum Bunyi Ayat
5. Unit Crane Gedung Proses (-) Tidak ada name
Penggulungan plat
Benang (-) Tidak diketahui
beban maksimal yang
diangkut

No. Temuan Foto Temuan Lokasi Keterangan (+) / (-) Saran Dasar Hukum Bunyi Ayat
6. Unit Alat Bengkel (-) Tidak ada tali
Angkut pengait saat
(Hydraulic mengangkut barang
Stacker)

7
No. Temuan Foto Temuan Lokasi Keterangan (+) / (-) Saran Dasar Hukum Bunyi Ayat
7. Pesawat Uap (+) Terdapat 2 buah UU Uap Tahun 1930
unit boiler Pasal 06 Halaman 2,
(+) Sudah ada akte Pasal 07 Halaman 2,
izin pesawat uap Pasal 08 Halaman 2,
(+) Pemeriksaan biler Pasal 09 Halaman 2,
dilakukan 1 Tahun Pasal 10 Halaman 3,
sekali Pasal 12 Halaman 3
(+) Keadaan fisik
pesawat uap dan air Permenaker 01/1982
pengisian bagus Bab IV “Pengisian
Pasal 24 – 36”
(-) Tidak ada pagar
dan cover pembatas Permenaker 01/1988
(-) Dari 3 operator “Jumlah operator
pesawat uap hanya 1 pesawat uap” Halaman
operator yang 607
memiliki SIO

8
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari penulisan ini dapat disimpulkan bahwa:
1. PC. GBKI ditemukan 7 temuan di lapangan dalam hal K3 mekanik dan
pesawat uap & bejana tekan (PUBT). Penemuan berupa 5 buah unit
forklift, kompresor, crane dan mesin bubut yang secara umum memiliki
kondisi yang baik dan terawat.

B. Saran
1. Memberikan pengaman atau pelindung pada beberapa alat, contohnya
pada mesin bubut.

2. Pemberian Alat Pelindung Diri (APD) kepada para pekerja/karyawan


seperti masker dan sarung tangan yang mamadai. Karena pada beberapa
pekerja yang ditemui belum menggunakan APD tersebut.
3. Mengingatkan kembali kepada para tenaga kerja agar lebih sadar untuk
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai yang diperintahkan untuk
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.

Anda mungkin juga menyukai